Anda di halaman 1dari 6

RENCANA PERKULIAHAN SATU SEMESTER (RPSS)

Mata Kuliah TPL 1543 Pengembangan Industri dan Teknologi Fasilitas


Kepelabuhanan

Disusun oleh:
Dr. Iin Solihin, S.Pi, M.Si (PJMK)
Dr. Retno Muninggar, S.Pi, ME
Dr. Mustaruddin, S.TP

Program Studi Teknologi Perikanan Laut


Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Ikan
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB
2022
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
DEPARTEMEN PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PERIKANAN LAUT

SILABUS
(Kuliah)

Mata Kuliah : Pengembangan Industri dan Teknologi Fasilitas Kepelabuhanan


Kode Mata Kuliah : TPL 1543
Sks : 2(2-0)
Semester : 2 (Genap)
Tim Pengajar : Dr Iin Solihin, SPi, MSi (PJMK)
Dr. Retno Muninggar, S.Pi, ME
Dr. Mustaruddin, STP
Rencana Pembelajaran satu semester : Lihat Tabel
Format Nilai : Lihat Tabel
Deskripsi Mata Kuliah : Mata kuliah ini menjelaskan, menganalisis dan merencanakan pengembangan pelabuhan perikanan sebagai pusat
industri perikanan melalui berbagai teknologi fasilitas pendukung aktivitas industri dan lingkungan pada kawasan
industri di pelabuhan perikanan
Capaian Pembelajaran : Setelah mengikuti mata kuliah ini mahasiswa mampu merencanakan pengembangan pelabuhan perikanan sebagai
pusat industri perikanan yang didukung dengan berbagai teknologi fasilitas pendukung aktivitas industri di
pelabuhan perikanan agar tercapai efisiensi dan effektivitasnya.
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
DEPARTEMEN PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PERIKANAN LAUT

RENCANA KULIAH SATU SEMESTER (RPSS): KULIAH


Kriteria Penilaian
Waktu Sumber Bobot Dosen
Bentuk Pembela jaran (Indikator)
(menit) Belajar Nilai (%) Pengajar
Kemampuan akhir Pokok bahasan
Minggu ke
yang diharapkan (Materi ajar) Media
Platform pembel Metode
ajaran
1 (27 Jan) Setelah mengikuti Ruang lingkup mata Zoom power synchronized Ketepatan mahasiswa dalam 100 5
kuliah ini, mahasiswa kuliah dan Arah meeting/ point menjelaskan :
diharapkan mampu Pengembangan Google 1. Ruang lingkup dan
memahami dan Industri dan Meet kontrak perkuliahan
menjelaskan tentang Teknologi Fasilitas 2. Pengembangan industri
INS
lingkup Kepelabuhanan kepelabuhanan
pengembangan 3. Pengembangan
industri dan teknologi teknologi fasilitas
fasilitas kepelabuhanan
kepelabuhanan.
2 (3 Feb) Setelah mengikuti Metodologi Zoom power synchronized Ketepatan mahasiswa dalam 100 10
kuliah ini mahasiswa Pengembangan meeting/ point menganalisis:
mampu memahami Industri dan Google 1. Metode pengembangan
metodologi Teknologi Fasilitas meet industri; INS
pengembangan Kepelabuhanan 2. Metode pengembangan
industri dan teknologi teknologi fasilitas, dan
fasilitas solusi permasalahannya.
kepelabuhanan
3 (10 Feb) Setelah mengikuti Kebutuhan Teknologi Zoom power synchronized Ketepatan mahasiswa dalam 10
kuliah ini, mahasiswa Fasilitas di Pelabuhan meeting/ point menjelaskan:
diharapkan mampu Perikanan Google 1. Peran teknologi fasilitas
menjelaskan dan meet di pelabuhan perikanan.
merencanakan Analisis penerapan berbagai INS
berbagai teknologi teknologi fasilitas untuk
yang dibutuhkan percepatan aktivitas di
untuk percepatan pelabuhan perikanan
aktivitas di pelabuhan
perikanan.
4 (17 Feb) Setelah mengikuti Analisis Kebutuhan Zoom power synchronized Ketepatan mahasiswa dalam 100 5
kuliah ini mahasiswa Bahan Baku Industri meeting/ point menjelaskan:
mampu menganalisis Google 1. Konsepsi bahan baku
kebutuhan bahan Meet industri pengolahan
baku industri. ikan di pel. perikanan
dan faktor-faktor INS
penentu bahan baku
industri;
2. Analisis bahan baku
industri
5 (24 Feb) Setelah mengikuti Pengembangan Zona Zoom power synchronized Ketepatan mahasiswa dalam 10
kuliah ini mahasiswa Industri di Pelabuhan meeting/ point menjelaskan:
mampu menganalisis Perikanan. Google 1. Pengembangan industri
pengembangan Meet
di pelabuhan perikanan INS
industri berdasarkan
zonanya di pelabuhan (PP).
perikanan 1. Pengembangan zona
industri di PP
6 (3 Mar) Setelah mengikuti Prakiraan Zoom power synchronized Ketepatan mahasiswa dalam 100 10
kuliah ini mahasiswa Transportasi meeting/ point menjelaskan:
mampu memahami Perdagangan Google 1. Prakiraan trafik
dan melakukan Pelabuhan-Hinterland Meet angkutan expor-impor INS
prakiraan transportasi Transportasi expor-impor
perdagangan
dari pelabuhan-hinterland
pelabuhan-hinterland
7 (10 Mar) Setelah mengikuti Analisis Multifaktor Zoom power synchronized Ketepatan mahasiswa dalam 100 10
perkuliahan ini Industri (AMI) meeting/ point menjelaskan:
mahasiswa mampu Google 2. Konsepsi (AMI);
menerapkan metode Meet 3. Faktor-faktor
AMI serta berpengaruh dalam
analisisnya. MUS
industri;
4. Metode AMI;
5. Pemanfaatan SPSS
untuk AMI;
Contoh aplikasi AMI
UTS (15-28 Maret)
8 (31 mar) Setelah mengikuti Analisis Multifaktor Zoom power synchronized Ketepatan mahasiswa dalam 100 10
perkuliahan ini Industri (AMI) meeting/ point menjelaskan:
mahasiswa mampu Google 6. Konsepsi (AMI);
menerapkan metode Meet 7. Faktor-faktor
AMI serta berpengaruh dalam
analisisnya. MUS
industri;
8. Metode AMI;
9. Pemanfaatan SPSS
untuk AMI;
Contoh aplikasi AMI
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
DEPARTEMEN PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PERIKANAN LAUT

Kriteria Penilaian
Waktu Sumber Bobot Dosen
Bentuk Pembela jaran (Indikator)
(menit) Belajar Nilai (%) Pengajar
Kemampuan akhir Pokok bahasan
Minggu ke
yang diharapkan (Materi ajar) Media
Platform pembel Metode
ajaran
9-10 (14 dan Setelah mengikuti Pemodelan Industri Zoom power synchronized Ketepatan mahsiswa dalam 100 10
21 Apr) perkuliahan ini dan Dasar-dasar meeting/ point menjelaskan:
mahasiswa mampu Model Google 1. Konsepsi dasar
memahami dan Pengembangan meet pemodelan;
menjelaskan tentang Industri 2. Pemodelan industri,
pemodelan industri
contoh 2 pemodelan
dan dasar-dasar MUS
model pengembangan industri;
industri. 3. Faktor-faktor
berpengaruh dalam
industri;
4. Contoh model
pengembangan industri
11 (28 Apr) Setelah mengikuti Pengembangan Zoom power synchronized Ketepatan mahasiswa dalam 100 10
perkuliahan ini sistem digitalisasi meeting/ point menjelaskan:
mahasiswa mampu fasilitas logistik ikan Google 1. Sistem digitalisasi
memahami sistem di pelabuhan Meet pelabuhan
digitalisasi di 2. Sistem Telusur Dan RET
pelabuhan untuk Logistik Ikan Nasional
mendukung logistik (Stelina)
ikan 3. Fasilitas pendukung
SLIN
12-13 (5 dan Setelah mengikuti Pengembangan Zoom power synchronized Ketepatan mahsiswa dalam 100 10
12 Mei) perkuliahan ini teknologi fasilitas meeting/ point menganalisis:
mahasiswa mampu pengelolaan Google 1. Penggunaan teknologi
memahami lingkungan di Meet dalam pemantauan
pengembangan pelabuhan lingkungan RET
teknologi fasilitas
2. Penggunaan teknologi
pengelolaan
lingkungan di dalam pengelolaan
pelabuhan lingkungan
14 (31 Mei) Setelah mengikuti Pengembangan Zoom power synchronized Ketepatan mahsiswa dalam 100 10
perkuliahan ini teknologi GIS untuk meeting/ point menjelaskan:
mahasiswa mampu fasilitas pemetaan Google 1. Pengenalan software
menganalisis dan penggunaan AI Meet GIS dan manfaatnya
pengembangan dalam operasional PP dalam pengelolaan
teknologi GIS dan
pelabuhan
AI di pelabuhan
2. Penggunaan data spasial
dalam mendukung RET
pemetaan dan
operasional pelabuhan
3. Penerapan AI dalam
pengelolaan pelabuhan:
otomatisasi dan robotik
dalam operasional
pelabuhan
UAS (7-17 Juni 2022)
Beban kerja mengajar: RET (4 pertemuan), INS (6 pertemuan), MUS (4 pertemuan)

Rancangan Penilaian:
Ujian Kuliah
Capaian Pembelajaran
UTS UAS
1. Setelah mengikuti kuliah ini, mahasiswa diharapkan mampu memahami dan menjelaskan tentang lingkup pengembangan industri v
dan teknologi fasilitas kepelabuhanan.
2. Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa mampu memahami metodologi pengembangan industri dan teknologi fasilitas v
kepelabuhanan
3. Setelah mengikuti kuliah ini, mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan dan merencanakan berbagai teknologi yang dibutuhkan v
untuk percepatan aktivitas di pelabuhan perikanan.
4. Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa mampu menganalisis kebutuhan bahan baku industri. v

5. Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa mampu menganalisis pengembangan industri berdasarkan zonanya di pelabuhan perikanan v
6. Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa mampu memahami dan melakukan prakiraan transportasi perdagangan pelabuhan- v
hinterland
7. Setelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswa mampu menerapkan metode AMI serta analisisnya. v

8. Setelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswa mampu menerapkan metode AMI serta analisisnya. v
9-10 Setelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang pemodelan industri dan dasar-dasar v
model pengembangan industri.
11 Setelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswa mampu memahami sistem digitalisasi di pelabuhan untuk mendukung logistik ikan v

12-13 Setelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswa mampu memahami pengembangan teknologi fasilitas pengelolaan lingkungan di v
pelabuhan
14 Setelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswa mampu menganalisis pengembangan teknologi GIS dan AI di pelabuhan v
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
DEPARTEMEN PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PERIKANAN LAUT

Bobot Penilaian:

Kriteria Penilaian Kisaran Nilai Bobot Nilai (%) Keterangan


UTS 0-100 45
UAS 0-100 55

Pengajar:

Dr Iin Solihin, SPi, MSi (PJMK)


Dr. Retno Munginggar, S.Pi, ME
Dr. Mustaruddin, S.TP

PUSTAKA:

1. Acciaro M, Vanelslander T, Sys C, Ferrari C, Roumboutsos A, Giulliano G, Lam JSL, Kapros S. 2014. Environmental Sustainabilit y in Seaports:
A Framework for Successful Innovation. Maritime Policy & Management. 41 (5): 480-500.
2. Agustina H. 2015. Pemantauan Kualitas Air Laut. Naskah Presentasi. Direktorat Pengendalian Pencemaran Dan Kerusakan Pesisir d an Laut
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
3. Chadwick D., Sommer S., Thorman R., Fangueiro D., Cardenas L., Amon B. & Misselbrook T. 2011. Manure Management: Implications for
Greenhouse Gas Emissions. Animal Feed Science and Technology, 166–167(2011): 514– 531, ISSN 0377-8401.
4. Chandra H, Irianto HE. 2016. Aplikasi Teknologi Pemantauan Kualitas Perairan. Penerbit Universitas Indonesia (UI-Press). Jakarta. 126 hal.
5. Chen CL, Liu TK. 2013. Fill the Gap: Developing Management Strategies to Control Garbage Pollution from Fishing Vessels. Marine
Pollution Bulletin. 40 (2013) 34–40.
6. Chiu RH, Lin LH, Ting SC. 2014. Evaluation of Green Port Factors and Performance: A Fuzzy AHP Analysis. Mathematical Problems in
Engineering Volume 2014 (2014): 12 pages
7. Costanza R. 1999. Analysis; The Ecological,Economic, and Social Importance of The Oceans. Ecological Economics (1999) 199–213.
8. Christopher F. Wooldridge CF, McMullen C, Howe V. 1999. Environmental Management Of Ports And Harbours-Implementation of Policy
Through Scientific Monitoring. Marine Policy 23 (45) : 413-425.
9. Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, 2004. Pedoman Teknis Pelabuhan Berwawasan Lingkungan (Ecoport), Departemen Perhubungan,
Jakarta.
10. [ESPO] European Sea Port Organization. 2020. EcoPorts Port Environmental Review 2019.
11. Fandeli C. 2012. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan. Jogjakarta (ID). Gadjah Mada University Press.
12. [FDA dan KKP] French Development Agency dan Kementerian Kelautan dan Perikanan. 2013. Fishing EcoPorts Preliminary Report.
Implementation And Follow-Up Mission To Promote The Identification And Structuring Of Renewable Energy And Energy Efficiency
Investments In Indonesia Preliminary report-concept of fishing ecoports - (Padang, Bitung, Jakarta, Pelabuan Ratu, Cilacap, Kendari) in
Indonesia. Jakarta: 68 hlm.
13. Glasson J, Therivel R., Chadwick A. 1994. Introduction to Environmental Impact Assessment, second ed. UCL Press, Philadelphia.
14. Gray N. F. 2005. Water Technology: An Introduction for Environmental Scientists and Engineers (2nd Edition), Elsevier Science & Technology
Books, ISBN 0750666331, Amsterdam,The Netherlands.
15. Grifoll M, Jordà G, Espino M, Romo J, García-Sotillo M. 2011. A Management System for Accidental Water Pollution Risk in a Harbour: The
Barcelona Case Study. J. Mar. Syst. 88 (1) : 60–73.
16. [Kemenkes]. Kementerian Kesehatan. 1990. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 416 tahun 1990 tentang Baku Mutu Air Bersih. Jakarta (ID) :
Kemenkes.
17. [KKP] Kementerian Kelautan dan Perikanan. 2014. Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 6 Tahun 2018 tent ang Rencana Induk
Pelabuhan Perikanan Nasional. Jakarta (ID): KKP.
18. [KLHK] Kemeterian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, 2003. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nmor 115 tahun 2003 tentang Pedoman
Penentuan Status Mutu Air. Jakarta (ID) : KLHK.
19. [KLHK] Kemeterian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, 2004. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nmor 51 tahun 2004 tentang Baku Mutu
Air Laut.Jakarta (ID) : KLHK.
20. [KLHK] Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 5 Tahun 2007 tentang
Baku Mutu Air Limbah. Jakarta (ID) : KLHK.
21. Madon I, Drev D, Likar J. 2019. Long-term risk assessments comparing environmental performance of different types of sanitary landfills. Waste
Management: Volume 96 : 96-107.
22. Mozia, S. 2010. “Photocatalytic membrane reactors (PMRs) in water and wastewater treatment. A review”, Separation and Purification
Technology, 73(2), pp. 71-91.
23. Muflih A. 2013. Sistem Pengolahan Limbah Cair Industri Produk Perikanan. Samakia: Jurnal Ilmu Perikanan. 4 (2): 99-104.
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
DEPARTEMEN PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PERIKANAN LAUT

24. Muninggar R, Lubis E, Iskandar BH, Haluan J. 2016. Aspek lingkungan signifikan di Pelabuhan Perikanan Samudera Nizam Zachman Jakarta.
Marine Fisheries. 7(2): 203-210.
25. Muninggar R, Lubis E, Iskandar BH, Haluan J. 2017. Water quality status in the largest Indonesian fishingport. AES BiofluxI. 9(3):173-182.
26. Muninggar R, Lubis E, Iskandar BH, Haluan J. 2019. Simulasi pengelolaan ecofishingport Pelabuhan Perikanan Samuderan Nizam Zachman
Jakarta dengan pendekatan sistem dinamik. Albacore. 3(2): 135-143.
27. Nakakuboa T, Yoshida N, Hattori Y. 2017. Analysis of greenhouse gas emission reductions by collaboratively updating equipment in sewage
treatment and municipal solid waste incineration plants. Journal of Cleaner Production Vol 168 : 803-813.
28. Nurhasanah, Cordova RM, Riani E. 2021. Micro and mesoplastics release from the Indonesian municipal solid waste landfill leachate to the
aquatic environment: Case study in Galuga Landfill Area, Indonesia. Marine Pollution Bulletin Journal.
https://doi.org/10.1016/j.marpolbul.2021.111986.
29. Russell D. L. 2006. Practical Wastewater Treatment, John Wiley & Sons, Inc., ISBN-13: 978-0-471-78044-1, Hoboken, New Jersey, USA.
30. Saefudin, A. Teknologi Pengelolaan Limbah Untuk Perlindungan Lingkungan Hidup. Jakarta (ID): Universitas Trilogi Jakarta.
31. Sahubawa, L. dan I.D. Puspita. 2020. Manajemen Limbah Industri Perikanan. Yogyakarta (ID): Gajah Mada University Press.
32. Samer, M. 2015. Biological and Chemical Wastewater Treatment Process. Intech Open Science. 55 pp.
33. Sincero, A. P. & G. A. Sincero. 2003) Physical-Chemical Treatment of Water and Wastewater,CRC Press LLC, ISBN 1-84339-028-0, Boca
Raton, Florida, USA.
34. Spacek, W., Bauer, R., Heisler, G., (1995), Heterogeneous and homogeneous wastewater treatment Comparison between photodegradation with
TiO2 and the photo-Fenton reaction, Chemosphere 30, 477–484.
35. Spellman, FR. 2003. Handbook of Water and Wastewater Treatment Plant Operations. Washington DC (USA): Lewis Publishers. 614 pp
36. Wooldridge CF, McMullen C, Howe V. 1999. Environmental Management Of Ports and Harbours: Implementation of Policy Through Scientific
Monitoring. Marine Policy. Vol. 23 (4-5):413-425.
37. Zhou H., Smith, D.W., (2002), Advanced technologies in water and wastewater treatment, J. Environ. Eng. Sci. 1: 247–264.

Anda mungkin juga menyukai