Anda di halaman 1dari 2

Mahasiswa indonesia bersatulah.

Hidup rakyat indonesia. hidup kita untuk rakyat.

Ah sial.., kata-kata mereka menggugah dan mengagungkan. Tetapi mereka itu siapa. Oh ternyata
ayahnya juga pejabat, papman dan tantenya juga duduk di kursi yang dipenuhi pendingin ruang.

Dan rakyat, kecil. Kembali bekerja seperti biasa atau menunggu panggilan yang tak pernah ada.

Buku-buku ditenteng kemana-mana. Das kapital, madilog, il principle,

Dialog pemuda dan orang tua

Yang satu penuh semangat dan yang satu sudah putus arang. Kepahitan hidup membuatnya tak
berdaya. Realita. Yang berkuasa tetap berkuasa. Pemberontakan hanyalah kahayalan segar para
pemimpi.

Sadarlah. Hiduplah selayaknya kau meginjak tanah.

Aku. Aku menginjak tanah.

Yah, kau memang menginjak tanah tapi jiwamu, pikiranmu ada di atas sana.

Di loteng maksutmu?

Tidak. Tapi kau hidup untuk sesuatu yang jauh dari dirimu.

Kau berbicara bla bla bla... dengan toa ditangan.

Ah sudahlah teriakan-teriakanmu tak membuat perutku kenyang.

Idealismu itu akan membunuhmu secara perlahan. Kelaparan kamerad, kelaparan. Kau akan mati
terkapar dengan perut kosong.

Biarkan Perut ini kosong tetapi kepala penuh dengan ide-ide.

Semua itu percuma. Lebih baik kau urus perutmu

Kau menyebalkan. Aku tak ingin sepertimu. Tua yang menyebalkan, keras kepala. Hai bung, dunia
sudah berubah!

Dan lalu apa

Kita harus merebut dunia, meletakkannya di atas tangan kita. Penderitaan dan ketidakadilan ada di
mana-mana.

Setelah itu apa


setelah itu akanku tegakkan keadilan dimana dunia akan hidup dengan damai. Semuanya berdamai.
Harmonis dengan semesta.

Yah, dan setelah itu apa lagi.

Kau ini menegerti apa tidak!

Mengerti. Aku sangat mengerti dan lalu apa lagi

Yah, setelah keadilan tegak, kehidupan damai, harmonis . aku akan... akan...

Kau akan duduk dengan nyaman, Menikmati teh dan kopi di setiap sore dan pagi. Dan lalu revolusi
tak akan pernah terjadi. Bukankah kau akan sepertku juga nantinya.

Ah. Bedebah, Tidak. Aku tak ingin menjadi sepertimu. Kau benar-benar menyebalkan.

Anda mungkin juga menyukai