Anda di halaman 1dari 11

ISSN 1858-3385, E-ISSN 2549-7006

GASTER Vol. 18 No. 1, Februari 2020

INFORMED CONSENT PELAYANAN KEBIDANAN DI PMB


KECAMATAN MANTRIJERON YOGYAKARTA

Tri Wahyuning Puji Astuti 1*, Dita Kristiana 2


1
Dosen Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta
2
Dosen Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta
*
E-mail: ditakristiana@unisayogya.ac.id

Doi: https://doi.org/10.30787/gaster.v18i1.326
Received: December 2018 | Revised: July 2019 | Accepted: January 2020

ABSTRAK
Dalam melaksanakan praktik/kerja, bidan berkewajiban untuk memberikan informasi tentang
masalah kesehatan pasien dan pelayanan yang dibutuhkan, meminta persetujuan tindakan yang
akan dilakukan, melakukan pencatatan asuhan kebidanan dan pelayanan lainnya secara sistematis..
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pelaksanaan informed consent pelayanan kebidanan di
praktik mandiri bidan Kecamatan Mantrijeron Yogyakarta. Metode penelitian yuridis sosiologis.
Lembar persetujuan tindakan KB dari 7 rekam medic, 2 diantaranya tidak sah karena tidak ada
lembar persetujuan tindakan sedangkan persalinan 10 rekam medic sah.
Kata Kunci: Informed Consent; Praktik Mandiri; Bidan

ABSTRACT
In carrying out the practice/work, the midwife is obliged to provide information about the patient’s
health problems and services needed, request approval of the actions to be taken, systematically record
midwifery care and other services. The purpose of this study was to determine the implementation
of informed consent midwifery services in the independent practice of midwives in Mantrijeron
Subdistrict, Yogyakarta. Sociological juridical research method. The KB action approval sheet from
7 medic records, 2 of which were invalid because there was no action agreement sheet while the
birth of 10 medical records was valid.
Keywords: Informed Consent; Independent Practice; Midwife

PENDAHULUAN wilayah ASEAN dan lebih dari 50 kali dari


AKI menurut SKRT 1986 adalah 450 angka dinegara maju. AKB di Indonesia,
per 100.000 kelahiran hidup, mengalami menurut hasil Survey Demografi Kesehatan
penurunan yang lambat, yaitu menjadi 373 Indonesia 1997 adalah 52/100 kelahiran
per 100.000 kelahiran hidup (SKRT 1995). hidup, dengan Angka Kematian Neonatal
Angka ini 3-6 kali lebih besar dari Negara di 25 per 1000 kelahiran hidup. Dibandingkan

Informed Consent Pelayanan Kebidanan di PMB... 1


ISSN 1858-3385, E-ISSN 2549-7006
GASTER Vol. 18 No. 1, Februari 2020

Negara ASEAN lainnya, AKB indonesia2-5 (Arsyaningsih, 2014). Informasi tentang


kali lebih tinggi. Menurut SKRT 1995, tindakan medis harus diberikan kepada pasien,
gangguan perinatal merupakan penyebab baik diminta atau tidak oleh pasien tersebut.
utama kematian bayi (33,5%) di luar Kemudian berdasarkan informasi tersebut
pulau Jawa–Bali dan merupakan penyebab pasien akan memutuskan untuk menyetujui
kematian kedua (26,9%) diluar Jawa – Bali. tindakan yang ditawarkan atau menolak

Kualitas konseling oleh pemberi persetujuan yang diberikan. Namun banyak

pelayanan (bidan atau dokter) sangat penting masalah dan kendala timbul dalam praktek

guna terselenggaranya pelayanan kebidannan sehari-hari, seperti bahasa penyampaian

yang berkualitas. Tenaga kesehatan yang informasi, batas banyaknya informasi yang

ingin melakukan tindakan lebih dahulu harus/dapat diberikan, tidak seragamnya

harus memberikan informasi mengenai formulir tentang persetujuan yang didasarkan

tindakan apa yang akan dilakukan, apa atas informasi atau penjelasan/persetujuan

manfaatnya, apa risikonya, alternative lain tindakan medik (informed consent), masalah

(jika ada), dan apa yang mungkin terjadi ikut campurnya keluarga atau pihak ketiga

apabila tidak dilakukan. Kebijakan program dalam hal pemberian persetujuan, dan

KB yang mengharuskan penyampaian kesalahan yang dilakukan oleh tenaga

konseling terhadap calon peserta KB belum kesehatan dalam pelaksanaan perjanjian

dilaksanakan secara optimal oleh para tindakan kedokteran. (Kemenkes RI, 2014).

pemberi pelayanan (provider), hal ini juga Pemberian informed consent hanya sebagian

sebagai salah satu akibat dari ”target oriented” saja dari banyaknya akseptor KB yang ada

yang lebih mementingkan kuantitas. Bidan dan ini membuktikan bahwa minimnya

sebagai petugas kesehatan yang berhadapan pelaksanaan informed consent pada akseptor

langsung dengan klien diharapkan memiliki KB (Yuliani, 2010). Jika kontrasepsi yang

kualitas keterampilan komunikasi konseling dipilih klien memerlukan tindakan medis,

yang baik dalam memberikan informasi surat persetujuan tindakan medis (informed

secara jelas dan berkualitas kepada klien, consent) diperlukan (Kemenkes RI, 2014).

sehingga klien berani berbicara atau Selama ini jarang dilakukan evaluasi

berdiskusi dan mengambil keputusan sendiri tentang penggunaan formulir-formulir yang

sesuai kebutuhan dan keinginan klien. disyaratkan salah satunya tentang im-

2 Informed Consent Pelayanan Kebidanan di PMB...


ISSN 1858-3385, E-ISSN 2549-7006
GASTER Vol. 18 No. 1, Februari 2020

plementasi penggunaan formulir informed berisi tentang kebutuhan reproduksi klien,


consent (Yuliani, 2010). informed consent dan prosedur klinis yang

Rumusan masalah Bagaimana pe- akan dilakukan. Dasar dari informed consent

laksanaan informed consent pelayanan adalah hubungan tenaga kesehatan-pasien

kebidanan di praktik mandiri bidan yang berdasarkan atas kepercayaan, hak

Kecamatan Mantrijeron Kota Yogyakarta? otonomi atau menentukan sendiri atas dirinya

Tujuan penelitian mengetahui pe- sendiri, adanya hubungan perjanjian antara

laksanaan informed consent pelayanan tenaga kesehatan pasien. Persetujuan ini

kebidanan di praktik mandiri bidan harus ditandatangani oleh klien sendiri atau

Kecamatan Mantrijeron Kota Yogyakarta. walinya akibat kondisi tertentu menyebabkan


klien tidak dapat melakukan tindakan medis
Ruang lingkup materi tentang informed
tersebut. Informed consent bisa dilihat
consent pelayanan kebidanan meliputi per-
dari dua sudut. Pertama informed consent
salinan dan keluarga berencana
adalah persetujuan yang diperoleh sebelum
Informed artinya telah diberitahukan,
melakukan pemeriksaan, pengobatan dan
telah disampaikan atau telah diinformasikan.
tindakan medik apapun yang akan dilakukan.
Consent artinya persetujuan yang diberikan
Kedua, informed consent yang dilakukan
kepada seseorang untuk berbuat sesuatu.
dengan persetujuan atau izin tertulis dari
Menurut pasal 1313 KUH Perdata suatu
pasien/keluarga pada tindakan operatif
persetujuan adalah suatu perbuatan dengan
atau tindakan infasif lain yang berisiko.
mana satu orang atau lebih mengikatkan
Berpedoman pada Pasal 1320 KUH Perdata,
dirinya terhadap satu orang atau lebih
perikatan atau persetujuan itu memerlukan
(KUHPerdata). Persetujuan tindakan me-
pula syarat-syarat yang perlu dipenuhi. Ada 4
dik terjemahannya dipakai untuk istilah
syarat, yaitu sepakat mereka yang mengikatkan
informed consent. Informed consent adalah
dirinya, kecakapan untuk membuat suatu
persetujuan tertulis yang diberikan oleh klien
perjanjian, sesuatu hal tertentu, sesuatu yang
atau keluarganya kepada bidan atas dasar
halal. Pasal 1338 KUH Perdata menyatakan
informasi dan penjelasan mengenai tindakan
bahwa semua persetujuan yang dibuat secara
medis yang akan dilakukan terhadap klien
sah berlaku sebagai undang-undang bagi
tersebut (Hanafiah, 2009). Informed consent
mereka yang membuatnya (KUHPerdata).

Informed Consent Pelayanan Kebidanan di PMB... 3


ISSN 1858-3385, E-ISSN 2549-7006
GASTER Vol. 18 No. 1, Februari 2020

Persetujuan itu tidak bisa ditarik kembali diperhatikan menyangkut informed consent
selain dengan sepakat kedua belah pihak yaitu kapasitas seseorang untuk memberikan
atau alasan-alasan yang oleh undang-undang consent atau persetujuannya (penurunan
dinyatakan cukup untuk itu. Manfaat informed kesadaran, di bawah umur), pengungkapan
consent yaitu membantu kelancaran tindakan optimal terhadap informasi yang relevan
medis dan mengurangi efek samping dan (informasi yang harus diberikan, diberikan
komplikasi yang mungkin terjadi (Hanafiah, dengan sejelas-jelasnya), kebebasan individu
2009). Tujuan informed consent yaitu untuk membuat keputusan atau menentukan
melindungi pasien terhadap tindakan medis pilihannya (untuk setuju atau untuk tidak
yang dilakukan tanpa sepengetahuan pasien, setuju). Ada 7 elemen informed consent,
misalnya hendak dilakukan suatu prosedur yaitu:
medis yang sebenarnya tidak perlu dan tanpa
1. Benefit of method: keuntungan
ada dasar medisnya seperti penyalahgunaan
2. Risk of the method: risiko termasuk efek
pemakaian alat canggih yang memerlukan
samping, ketidakpastian, konsekuensi
biaya tinggi. Serta memberikan perlindungan
terjadinya kegagalan.
hukum bidan terhadap akibat yang tidak
3. Alternatives to the method: diberi
diduga dan negative yang tak mungkin
berbagai pilihan metode lain walaupun
dihindarkan walaupun sudah berusaha
risiko kegagalan tinggi.
semaksimal mungkin dan hati-hati (Yuhedi,
2013). Ada dua bentuk informed consent, 4. Inquiries about the method: berhak dan

yaitu: 1. Tersirat atau dianggap telah diberikan wajib untuk bertanya.

(implied consent) keadaan normal dan darurat, 5. Decision to withdraw from using the
2. Dinyatakan (Expressed consent) lisan dan method without penalty : punya hak
tulisan (Hanafiah, 2009). Hakikat informed untuk menghentikan metode.
consent mengandung 2 unsur esensial yaitu: 6. Explanation of the method is owed
informasi yang diberikan bidan kepada pasien the patient: berhak untuk mendapat
dan persetujuan yang diberikan oleh pasien. penjelasan tentang metode dengan bahasa
Isi dari formulir informed consent terdapat dua yang mudah dimengerti.
asas yaitu konsensualisme dan asas kebebasan
7. Documentation: bidan harus memastikan
berkontrak serta asas mengikat sebagai
enam poin diatas telah dipahami dengan
undang-undang. Terdapat 3 issue yang harus

4 Informed Consent Pelayanan Kebidanan di PMB...


ISSN 1858-3385, E-ISSN 2549-7006
GASTER Vol. 18 No. 1, Februari 2020

menggunakan lembar persetujuan METODE DAN BAHAN


tindakan medis (http://digilib.uinsby. Penelitian ini menggunakan metode
ac.id, 2016). penelitian yuridis sosiologis yaitu pemakaian
Bidan adalah seseorang yang telah pendekatan ilmu sosial untuk memahami
mengikuti program bidan yang diakui di dan menganalisis hukum sebagai gejala
negaranya dan telah lulus dari pendidikan secara factual (Suratman, 2012). Variabel
tersebut, serta memenuhi kualifikasi untuk sebab kelengkapan informasi dan pengisian
didaftarkan (register) dan atau memiliki izin tanda tangan, variabel akibat yaitu informed
yang sah (lisensi) untuk melakukan praktik consent.
bidan. Kebidanan adalah satu bidang ilmu a. Kelengkapan informasi yaitu
yang mempelajari keilmuan dan seni yang kelengkapan hal-hal yang disampaikan
mempersiapkan kehamilan, menolong per- oleh bidan kepada pasien, diukur dengan
salinan, nifas dan menyusui, masa interval cara observasi, dengan hasil ukur
dan pengaturan kesuburan, klimakterium dan informasi, dengan skala data nominal
menopause, bayi baru lahir dan balita, fungsi- dengan kriteria:
fungsi reproduksi manusia serta memberikan Diberikan: jika bidan menjelaskan
bantuan/dukungan pada perempuan, keluarga, kepada pasien
komunitasnya. Pelayanan Kebidanan (Mid- Tidak diberikan: jika bidan tidak men-
wifery Service) adalah bagian integral dari jelaskan kepada pasien
system pelayanan kesehatan yang diberikan b. Pengisian tanda tangan yaitu kelengkapan
oleh bidan yang telah terdaftar (teregister) formulir persetujuan tindakan yang
yang dapat dilakukan secara mandiri, diberikan oleh bidan, klien dan suami
kolaborasi atau rujukan. Ruang lingkup dengan tanda tangan pada lembar
pelayanan kebidanan berfokus pada upaya persetujuan, diukur dengan cara
pencegahan, promosi kesehatan, pertolongan observasi dokumen informed consent
persalinan normal, deteksi komplikasi pada menggunakan skala data nominal dengan
ibu dan anak, melaksanakan tindakan asuhan kriteria:
sesuai dengan kewenangan atau bantuan lain Ditandatangani lengkap: Jika bidan,
jika diperlukan, sera melaksanakan tindakan klien, suami, tanda tangan pada lembar
kegawatdaruratan. persetujuan tindakan

Informed Consent Pelayanan Kebidanan di PMB... 5


ISSN 1858-3385, E-ISSN 2549-7006
GASTER Vol. 18 No. 1, Februari 2020

Ditandatangani tidak lengkap: Jika bidan dan tujuan penelitian yang diajukannya)
atau klien atau suami tidak tanda tangan (Saryono, 2008). Dalam penelitian ini data
pada lembar persetujuan tindakan. primer yaitu pelaksanaan pemberian informasi

Tidak ditandatangani: Jika bidan, klien tentang pelayanan kebidanan dan persetujuan

dan suami tidak tanda tangan pada lembar tindakan pelayanan kebidanan. Data sekunder

persetujuan tindakan. merupakan data yang diperoleh dari bahan

c. Informed consent yaitu persetujuan pustaka dan pihak lain secara tidak langsung

tindakan dengan tanda tangan pada lembar oleh peneliti dari subyek penelitiannya,

persetujuan tindakan oleh bidan, klien berupa data dokumen atau laporan yang telah

dan suami setelah bidan memberikan tersedia (Saryono, 2008). Data sekundernya

informasi kepada pasien, diukur dengan berupa lembar informed consent pelayanan

cara observasi konseling bidan kepada kebidanan.

pasien, dan lembar persetujuan tindakan Alat dan metode pengumpulan data

dengan skala nominal dengan kriteria: 1. Studi Pustaka

sah: jika informasi diberikan oleh bidan Bahan hukum dibagi menjadi 3, yaitu:
kepada pasien dan klien tanda tangan a. Bahan hukum primer: badan hukum
pada lembar persetujuan tindakan. yang mengikat dan terdiri atas
Tidak sah: jika informasi tidak diberikan norma-norma dasar. Badan hukum
kepada pasien atau bidan, klien, suami primer penelitian ini UU No 29 tahun
tidak tanda tangan lembar persetujuan 2004 tentang Praktik Kedokteran,
tindakan. UU No 36 tahun 2009 tentang

Objek penelitian yaitu seluruh informasi Kesehatan, UU No 44 Tahun 2009

yang berkaitan dengan informed consent tentang Rumah Sakit, P M K

pelayanan kebidanan yaitu bidan, informed No 290 tahun 2008 tentang Tindakan

consent dan pasien. Jenis data terdiri Persetujuan Kedokteran, PMK No

dari data primer (data yang dicari lewat 28 tahun 2017 tentang Izin dan

survey-kuantitatif, atau pengamatan terlibat- Penyelenggaraan Praktik Bidan.

kualitatif, oleh peneliti sendiri khusus dalam b. Bahan hukum sekunder: bahan-
rangka menjawab permasalahan penelitian bahan yang erat hubungannya

6 Informed Consent Pelayanan Kebidanan di PMB...


ISSN 1858-3385, E-ISSN 2549-7006
GASTER Vol. 18 No. 1, Februari 2020

dengan bahan hukum primer dan memperoleh informasi langsung dari


dapat membantu menganalisa dan sumbernya (Susanti, 2010) Dilakukan
memahami bahan hukum primer. kepada 1 bidan di praktik mandiri bidan.
Bahan hukum sekunder penelitian Penyajian data dilakukan bersamaan
ini adalah hasil karya ilmiah, hasil dengan analisa data sehingga peneliti
penelitian. secara aktif dan objektif. Analisis data
c. Bahan hukum tersier: bahan yang yang digunakan dengan analisis data
memberikan informasi tentang bahan kualitatif dan kuantitatif.
hukum primer dan sekunder. Dalam
penelitian ini yaitu kamus hukum HASIL DAN PEMBAHASAN
dan ensiklopedia.
Pelaksanaan Informed Consent Pelayanan
2. Observasi
kebidanan
Observasi adalah melakukan
Bidan praktik mandiri memiliki
pengamatan secara langsung ke objek
kewenangan untuk menjalankan praktik
penelitian untuk melihat dari dekat
secara mandiri, hal ini diatur dalam Permenkes
kegiatan yang dilakukan (Susanti, 2010).
No 28 Tahun 2017 (PMK 28, 2017). Bidan
Penelitian dilakukan di praktik mandiri
praktik mandiri di Kecamatan Mantrijeron,
bidan Kecamatan Mantrijeron. Observasi
Kota Yogyakarta memberikan pelayanan
dilakukan dengan pengamatan informasi
kesehatan ibu dan anak serta komunitas/
yang diberikan bidan kepada pasien
masyarakat. Bidan juga memberi pelayanan
dan lembar persetujuan tindakan medik
keluarga berencana atau pemberian alat
pelayanan kebidanan.
kontrasepsi.
Populasi adalah bidan yang
Bidan praktik mandiri di Kecamatan
mempunyai praktik mandiri di Kecamatan
Mantrijeron Kota Yogyakarta memberikan
Mantrijeron jumlah 1 bidan. Sampel yaitu
pelayanan keluarga berencana selain
bidan yang mempunyai praktik mandiri
kondom, yaitu suntik, pil, implant, IUD dan
di Kecamatan Mantrijeron jumlah 1
memberikan konseling tentang keluarga
bidan.
berencana.
3. Wawancara
Hal ini sesuai dengan Pmk RI Nomor 28
Wawancara adalah suatu cara
tahun 2017 BAB III Penyelenggaraan Praktik
pengumpulan data yang digunakan untuk

Informed Consent Pelayanan Kebidanan di PMB... 7


ISSN 1858-3385, E-ISSN 2549-7006
GASTER Vol. 18 No. 1, Februari 2020

Pasal 18, 19 ayat (1), (2), (3), 20 ayat (1), (2), memberikan persetujuan pasal 13 ayat (1)
(3), 21, 25 ayat (1)(PMK 28, 2017). (PMK 290, 2008).

Kewenangan bidan dalam memberikan Berdasarkan observasi, informasi tentang


pelayanan kontrasepsi atau pelayanan pelayanan kebidanan yang akan dilakukan
keluarga berencana juga diatur dalam KMK diberikan oleh bidan kepada pasien, baik
RI No 900 Tahun 2002 tentang Registrasi dan diminta atau tidak oleh pasien tersebut.
Praktik Bidan Pasal 14, 15 ayat (1) (2) (3), 19 Menurut hasil wawancara dengan 1
a (KMK 900, 2002). pasien melahirkan, ketika mau melahirkan
Kewenangan dalam UU No 36 tahun dijelaskan tindakan yang akan dilakukan
2009 Tentang Kesehatan Pasal 23 ayat (2) kemudian mengisi lembar persetujuan
(UU 36, 2009). tindakan. Wawancara juga dilakukan kepada

PMK RI No 28 tahun 2017 Bagian 1 pasien yang akan KB. Pasien tersebut

keempat kewajiban dan hak Pasal 28 (PMK dijelaskan tindakan yang akan dilakukan

28. 2017) kemudian mengisi lembar persetujuan

Sesuai dengan Perda No 2 Tahun tindakan.

2008 tentang Izin Penyelenggaraan Sarana Berdasarkan hasil studi dokumentasi di

Kesehatan dan Izin Tenaga Kesehatan, Bab V PMB Pipin Heriyanti terhadap 7 rekam medic

Pencatatan dan Pelaporan pasal 45 ayat (1), KB dan 10 rekam medic persalinan.
(2), (3) (Perda 2, 2008). Tabel 1. Data Kartu Status Peserta KB
UU No 29 tahun 2004 tentang Praktik RM Kartu status peserta KB
Kedokteran Paragraf 2 Persetujuan Tindakan 1 Pendidikan tidak diisi, Tidak ada ttd
bidan dan pasien
Kedokteran atau Kedokteran Gigi Pasal 52
2 Pendidikan, HPMT, Hamil/tidak
(UU 29, 2004). hamil tidak diisi, Tidak ada ttd in-
formed consent
UU No 44 tahun 2009 tentang Rumah 3 Tidak ada ttd bidan
Sakit Pasal 32 (UU 44, 2009),UU No. 36 4 Tanggal dilayani tidak ditulis
tahun 2009 tentang Kesehatan Pasal 56 ayat 5 Pendidikan, pekerjaan ibu, Status
peserta KB, Hamil/diduga hamil,
(1) (UU 36, 2009) kehamilan, persalinan, abortus tidak
diisi, tidak ada ttd bidan
PMK No.290 tahun 2008 tentang
6 Tidak ada ttd bidan
Tindakan Persetujuan Kedokteran Pasal 2 7 Tanggal dilayani tidak diisi, Tidak
Ayat (2) ,(3), (4), (5), 9. Bab III Yang berhak ada ttd bidan

8 Informed Consent Pelayanan Kebidanan di PMB...


ISSN 1858-3385, E-ISSN 2549-7006
GASTER Vol. 18 No. 1, Februari 2020

Berdasarkan tabel 1, terdapat 7 pasien KB di Berdasarkan tabel 2, terdapat 10 pasien


PMB. Bidan belum tanda tangan pada 6 kartu melahirkan di PMB. Bidan tidak tanda tangan
status peserta KB. Ada 2 pasien tidak tanda pada 4 status pasien. Ada 1 saksi tidak tanda
tangan pada lembar informed consent. tangan pada status pasien.

Dalam menentukan tindakan medic


yang akan dilakukan oleh tenaga kesehatan SIMPULAN DAN SARAN

terhadap psien, harus ada informed consent Pelaksanaan informed consent pelayanan
(Rozana, 2010). Informed consent yang kebidanan di PMB, pemberian informasi sudah
digunakan dinyatakan (expresses consent) dilakukan. Lembar persetujuan tindakan KB
tulisan. Yaitu persetujuan yang dinyatakan dari 7 rekam medic, 2 diantaranya tidak sah
secara tulisan bila yang akan dilakukan lebih
karena tidak ada lembar persetujuan tindakan
dari prosedur pemeriksaan dan tindakan
sedangkan persalinan 10 rekam medic sah.
(Hanafiah, J. 2009).
Saran: Dinkes meningkatkan pembinaan
Tabel 2. Data Persalinan
dan pengawasan penyelenggaraan praktik
RM Nama RM
bidan khususnya terkait informed consent.
1 Ny. F Tanggal masuk dan jam tidak
diisi Bidan memberikan informed consent dan
2 Ny. L Penapisan ibu bersalin tidak melakukan pengisian formulir secara lengkap.
diisi lengkap, tidak ada
tanggal dilakukannya tindak-
an, persetujuan tindakan
medic tidak ada tanggal
bulan tahun.
3 Ny. A Tidak ada ttd bidan
4 Ny. E Tidak ada data pekerjaan
5 Ny. S Tanggal dilayani tidak ditu-
lis, TTD bidan tidak ada
6 Ny. N tidak ada ttd bidan
7 Ny. D Tidak ada TTD saksi
8 Ny. A Bidan tidak TTD
9 Ny. I Tidak ada tanggal bulan ta-
hun persetujuan tindakan
10 Ny. I Penapisan ibu bersalin tidak
diisi

Informed Consent Pelayanan Kebidanan di PMB... 9


ISSN 1858-3385, E-ISSN 2549-7006
GASTER Vol. 18 No. 1, Februari 2020

DAFTAR PUSTAKA

Arsyaningsih, Nuning. 2013. “Jurnal Kebidanan Vol. 3 No. 6 April 2014 ISSN.2089-7669.
Analisis Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Pelayanan Konseling Keluarga Berencana
Alat Kontrasepsi dalam Rahim oleh Bidan di Wilayah Kerja Puskesmas Wiradesa
Kabupaten Pekalongan”. Tesis: hal 17-18. Universitas Diponegoro Semarang (tidak
diterbitkan).

Hanafiah, Jusuf dan Amir, Amri, 2009, Etika Kedokteran dan Hukum Kesehatan Edisi 4, hal 44,
Buku Kedokteran EGC: Jakarta.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2014.

Kitab Undang-undang Hukum Perdata

Nur Indah Susanti, Meilia, 2010, Statistika Deskriptif dan Induktif, Graha Ilmu: Yogyakarta.

Rozana, Elvita.“Evaluasi Pelaksanaan Informed Consent pada Akseptor KB di RSU PKU


Muhammadiyah Yogyakarta”, STIKes ‘Aisyiyah Yogyakarta (tidak diterbitkan), 2010,
hal. 2.

Saryono, 2008, Metodologi Penelitian Kesehatan Penuntun Praktis Bagi Pemula.

Suratman. Philips, D, 2012, Metode Penelitian Hukum, hal. 92, Alfa Beta: Bandung.

Taufika Yuhedi, Lucky & Kurniawati, Titik, 2013, Buku Ajar Kependudukan dan Pelayanan
KB, Buku Kedokteran EGC, Jakarta.

Yuliani, Istri, 2010. Analisis Korelasi Tingkat Pengetahuan Bidan tentang Aspek Hukum
Informed Consent dan Implementasinya pada Pelayanan Persalinan oleh Bidan Praktik
Swasta di Kabupaten Sleman (Kajian di Wilayah Sleman Tengah).

,Diakses 20-7-2016. Jam 10.25 wib. http://digilib.uinsby.ac.id/8452/5/bab3.pdf.

,Diakses 1-3-2017 jam 14.00 WIB. Id.m.wikipedia.org.

RI, UU No 29 tahun 2004 tentang PRAKTIK KEDOKTERAN. Diakses 23-7-2016. Jam 3.04
WIB http://luk.staff.ugm.ac.id/atur/UU29-2004 Praktik Kedokteran.pdf.
RI, UU No 36 tahun 2009 tentang KESEHATAN. Diakses 23-7-2016. Jam 3.08 WIB. http://
sireka.pom.go.id/requirement/UU-36-2009-Kesehatan.pdf.
RI, UU No 44 tahun 2009 tentang RUMAH SAKIT.Diakses 23-7-2016.jam 3.05 WIB.http://luk.
staff.ugm.ac.id/atur/sehat/UU-44-2009RumahSakit.pdf.

10 Informed Consent Pelayanan Kebidanan di PMB...


ISSN 1858-3385, E-ISSN 2549-7006
GASTER Vol. 18 No. 1, Februari 2020

RI, PMK No 290 tahun 2008 tentang PERSETUJUAN TINDAKAN KEDOKTERAN.Diakses


23-7-2016. Jam 3.12 WIB. http://pdk3mi.org/file/download/KMK%20No.%20290%20
ttg%20Persetujuan%20Tindakan%20Kedokteran.pdf.
RI, PMK No28/MENKES/PER/X/2017tentang IZIN DAN PENYELENGGARAAN
PRAKTIK BIDAN. diakses23-7-2018, jam3.02 wib.https://www.google.co.id/

Informed Consent Pelayanan Kebidanan di PMB... 11

Anda mungkin juga menyukai