Anda di halaman 1dari 11

Tugas Proses Manufaktur

Nama : Ilham Ayuning Tanjung Sari


NIM : 1222923026

Ultrasonic machining (USM)

(i) Prinsip Pengerjaan

Prinsip kerja ultrasonic machining (USM) terjadi akibat adanya gerakan osilasi dengan
Frekuensi tinggi dikombinasikan dengan amplitude rendah ditransmisikan pada tool.
Pada saat yang bersamaan aliran yang berisi campuran antara cairan dan partikel
abrasive didorong menggunakan pompa dan dilewatkan diantara benda kerja dan tool
USM. Tool yang bergerak osilastik dikombinasikan dengan cairan slurry akan memakan
benda kerja dengn bentuk berkebalikan dari bentuk tool yang digunakan. Dalam proses
USM sendiri, sebenarnya tidak terjadi kontak antara tool dengan benda kerja. yang
sesungguhnya terjadi adalah terjadinya kontak antara material abrasive (slurry) dengan
benda kerja. kemudian tatal yang timbul akibat proses pemakana akan dialirkan
mengunakan slurry dan ditampung pada tangka penampungan yang selanjutnya
akan di disalurkan kembali menuju pompa untuk disemprotkan kembali menuju benda
kerja. Dalam proses pengerakan mesinnya, sinyal listrik frekuensi rendah diterapkan
pada suatu transduser, yang mengubah energi listrik menjadi frekuensi tinggi  sekitar
(15-30 KHz) getaran energi mekanik ini ditransmisikan ke perakitan tanduk dan alat dan
menghasilkan getaran yang searah dari alat pada frekuensi ultrasonik dengan
amplitudo diketahui. Amplitudo getaran standar biasanya kurang dari 0,002 in atau
0,076 mm. Tingkat daya untuk proses ini adalah pada kisaran 50-3000 watt. Tekanan
diterapkan pada alat dalam bentuk beban statis.

(ii) Kelebihan dan Keterbatasan

Kelebihan dari Ultrasonic Machining antara lain :

a. Dapat digunakan untuk proses permesinan terhadap material yang keras, mudah
pecah, dan material - material nonconductive
b. Tidak terjadi perubahan pada struktur mikro material baik secara fisik maupun
kimia
c. Dapat melakukan permesinan terhadap material non conductive yang
sebelumnya tidak dapat dilakukan proses permesinan mengunakan EDM dan
ECM
d. Tidak menimbulkan distorsi pada benda kerja
e. Dapat dikombinasiakn dengan proses permesinan lain seperti EDM, ECM dan
ECG
f. Banyak fariasi yang bias dikerjakan oleh USM termasuk pembentukan 3D
g. Hampir tidak terbatas dari model bentuktermasuk bulat, persegi dan berbentuk
aneh

Keterbatasan dari Ultrasonic Machining antara lain :

a. USM memiliki angka Material Rate Removal yang rendah (maksimum


25mm/menit)
b. Tidak dapat membuat lubang yang terlalu dalam, hal ini dikarenakan pergerakan
aliran slurry yang terbatas
c. Angka Tool Wear Rate yang tinggi menyebabkan proses pergantian tool
berlangsung cepat (angka tool wear rate bervariasi sekitar 1:1 hingga 1:200)
d. USM hanya dapat digunakan apabila tingkat kekerasan material yang hendak
dilakukan proses permesinan berada diatas angka 45 HRC
e. Ongkos produksi relatif mahal karena tools cepat aus

(iii) Contoh Aplikasi di Industri


a. Pembuatan lubang/cavity pada material non-conductive
b. Untuk pembuatan lubang dalam jumlah besar namun dengan diameter kecil
c. Untuk melakukan permesinan terhadap paduan metal yang getas
d. Untuk melakukan berbagai operasi permesinan seperti grinding, drilling, milling

(iv) Material dan Produk yang sangat penting dimachining oleh USM yang sulit
dikerjakan oleh konvensional machining
a. Ultrasonic Machining sangat efektif untuk memotong dan menggiling bahan
keramik yang sangat keras dan rapuh. Ini termasuk berbagai jenis keramik teknis
seperti oksida alumina, karbida silikon, nitrida silikon, dan zirkonia.
b. Ultrasonic Machining juga dapat digunakan untuk memproses bahan komposit
yang mengandung serat seperti serat karbon atau serat kaca.
c. USM dapat digunakan untuk memotong dan mengukir bahan yang tidak konduktif
seperti fiberglass, keramik tahan panas, atau polimer komposit yang diperkuat
dengan serat.
d. Ultrasonic Machining juga bermanfaat dalam memproduksi komponen mikro dan
struktur mikro yang memiliki fitur kecil dan kompleks.
e. Bahan seperti kaca optik dan kristal yang memiliki kekerasan tinggi dan
kehalusan permukaan yang tinggi dapat di-machining menggunakan USM.
f. Ultrasonic Machining juga digunakan dalam pengolahan bahan biomedis seperti
implant tulang, gigi buatan, dan perangkat medis lainnya.

Electric Discharge Machining (EDM)

(i) Prinsip Kerja


Electric Discharge Machining merupakan metode mengebor dengan prinsip percikan
listrik atau die sinking yang menggunakan pembakaran kawat atau erosi kawat agar
proses fabrikasi logam dengan bentuk yang diinginkan bisa diperoleh dengan
menggunakan pelepasan listrik yang presisi (percikan api).
Ketika tegangan antara dua elektroda dinaikkan, makan intensitas medan listrik pada
volume antar elektroda menjadi lebih besar, menyebabkan kerusakan dielektrik pada
zat cair, dan menghasilkan busur listrik. Akibatnya, material dikeluarkan dari
elektroda. Setelah arus berhenti (atau dihentikan, tergantung pada jenis generator),
diletrik cair baru disalurkan ke volume anatar-elektroda, memungkinka partikel pada
(puing-puing) terbawa dan sifat isolaso dielektrik dipulihkan.
Menambahkan dielektrik cair baru dalam volume antar-elektrode biasanya disebut
sebagai pembilasan. Setelag aliran arus, tegangan antara elektroda dikembalikan ke
kondisi sebelum kerusakan, sehingga kerusakan dielektrik cair baru dapat terjadi
untuk mengulangi siklus. Bahan dikeluarkan dari benda kerja dengan serangkaian
pelepasan arus yang berulang dengan cepat antara dua elektroda, dipisahkan oleh
cairan dielektrik dan dikenakan tegangan listrik. Salah satu elektroda disebut alat
elektroda, sedangkan yang lainnya disebut eltroda benda kerja. Prosesnya
tergantung pada alat dan benda kerja yang tidak melakukan kontak fisik.

(ii)Kelebihan dan Keterbatasan


Kelebihan dari Electric Discharge Machining (EDM) antara lain :
a. Karena tidak dipengaruhi oleh kekerasan bahan benda kerja, sehingga
sangat bermanfaat bila digunakan untuk mengerjakan benda kerja dengan
kekerasan di atas 38 HRC
b. Dapat digunakan untuk membuat bentuk kompleks yang sulit dibuat dengan
menggunakan mesin konvensional
c. Tingkat kekasaran benda kerja rendah setelah dilakukan proses permesinan
d. Hasilnya halus dan sedikit error karena benda kerja tidak bersentuhan
dengan alat potong
e. Dapat digunakan untuk memotong benda yang sangat kecil, yang tidak
mungkin dilakukan dengan mesin konvensional
f. Dapat membuat lubang yang halus sehingga mudah untuk dibor

Keterbatasan dari Electric Discharge Machining (EDM) antara lain:


a. Lambat dalam pengikisan benda kerja
b. Memerlukan daya yang tinggi untuk mengoperasikan mesin EDM
c. Memerlukan waktu dan biaya tambahan untuk membuat elektroda sebagai
alat potong pada EDM

(iii) Contoh Aplikasi di Industri

1. EDM digunakan dalam pembuatan komponen penerbangan yang membutuhkan


presisi tinggi, seperti turbin pesawat terbang, alat kontrol udara, dan komponen
struktural lainnya.
2. EDM sering digunakan dalam pembuatan alat kecil seperti alat pemotong, alat
pengukur presisi, dan alat perkakas lainnya. Proses EDM memungkinkan
pembentukan tepi yang tajam, permukaan yang halus, dan detail yang kompleks
pada alat-alat ini.

3. EDM digunakan dalam pembuatan perhiasan dengan detail yang rumit dan
presisi tinggi, seperti cincin, gelang, dan liontin. Proses EDM memungkinkan
pembentukan pola dan desain yang kompleks pada logam berharga seperti
emas, perak, dan platinum.

4. EDM digunakan dalam pembuatan komponen medis seperti alat bedah, implan,
alat pengukur medis, dan instrumen lainnya. Proses EDM memungkinkan
pembentukan permukaan yang halus, presisi tinggi, dan detail yang kompleks
pada material biomedis seperti stainless steel, titanium, dan bahan biokompatibel
lainnya.

(iv) Material dan Produk yang sangat penting dimachining oleh EDM yang sulit
dikerjakan oleh konvensional machining

1. EDM sangat efektif untuk memproses bahan yang sangat keras dan rapuh,
seperti baja keras, paduan logam yang tahan aus, dan keramik yang keras.
Proses EDM memungkinkan penghapusan material dengan kehalusan tinggi
tanpa menghasilkan tekanan mekanis yang dapat merusak material.
2. Contohnya adalah bahan seperti tungsten, molibdenum, dan tembaga berpadu.
Proses EDM memungkinkan pembentukan detail yang kompleks pada bahan-
bahan ini dengan presisi tinggi.
3. EDM memungkinkan pembentukan lubang dengan diameter mulai dari beberapa
mikron hingga beberapa milimeter dengan kedalaman yang dapat mencapai
beberapa sentimeter.
4. EDM juga sangat berguna untuk menghasilkan komponen mikro dengan detail
yang sangat kecil, seperti perangkat elektronik mikro, sensor, dan komponen
optik. Proses EDM memungkinkan penghapusan material yang akurat dengan
presisi mikron, memungkinkan pembentukan fitur mikro yang kompleks.
5. EDM dapat digunakan untuk mengolah bahan-bahan ini dengan kontrol yang
lebih baik terhadap serpihan dan deformasi, termasuk bahan seperti nikel-
titanium (nitinol), superalloy, dan logam memori bentuk.

Laser Beam Machining (LBM)


(i) Prinsip Kerja
Dalam pengoperasiannya, benda kerja yang akan dipotong diletakkan diatas meja
kerja aluminium (yang tahan terhadap pemotongan sinar laser). Kepala laser dilintasi
di atas benda kerja dan operator secara visual memeriksa potongan sambil
menyesuaikan panel control secara manual. Profil sebenarnya diperoleh dari
mekanisma terkait, dibuat untuk menyalin gambar master atau profil sebenarnya,
ditempatkan di bangku terdekat.
Laser dalam pulsa pendek memiliki output daya hamper 10 kw’cm dari penampang
balok. Dengan memfokuskan sinas laser pada titik berukuran 1/100 mm persegi,
sinar dapat dikonsentrasikan dalam sekejap hingga kepadatan daya 100.000kw/cm
dan energi beberapa joule yang berlangsung selama sepeersekian menit dalam satu
detik.
Untuk pemesinan pulsa pendek, katakanlah energi 100 joule diperlukan, oleh akrena
itu, laser dapat memberikan panas yang cukup untuk melelehkan dan menguapkan
salah satu bahan yang diinginkan. Mekanisme di mana sinar laser menghilangkan
material dari permukaan yang sedang dikerjakan mencakup campuran proses
peleburan dan penguapan. Namun pada beberapa bahan, mekanismenya adalah
penguapan murni.

(ii) Kelebihan dan Keterbatasan


Kelebihan dari Laser Beam Machining antara lain :
a. Ada kontak langsung antara pahat dan benda kerja
b. Dapat digunakan untuk pemesinan bahan apapun termasuk bukan logam
c. Pengeboran dan pemotongan area yang tidak mudah diakses dimungkinkan
d. Zona yang terkena panas kecil karena balok terkolimasi
e. Lubang yang sangat kecil dapat dikerjakan dengan mesin
f. Bahan lunak seperti karet dan plastic dapat dikerjakan dengan mesin

Kekurangan dari Laser Beam Machining antara lain :


a. Tidak dapat digunakan untuk memotong logam yang memiliki konduktivitas
panas tinggi atau reflektifitas tinggi, misalnya Al, Cu, dan paduannya
b. Efisiensi keseluruhan sangat rendah (10% hingga 15%)
c. Ini memiliki tingkat penghilangan material yang sangat rendah
d. Lubang mesin tidak bulat dan lurus
e. Sistem laser cukup tidak efisien karena umur lampu bulu mata pendek
f. Biaya tinggi

(iii) Contoh aplikasi di industri


a. Proses pemesinan laser saat ini ditemukan hanya cocok dalam kasus luar
biasa seperti pemesinan lubang yang sangat kecil dan pemotongan profil
kompleks pada bahan tipis dan keras seperti keramik
b. Digunakan dalam pemotongan parsial atau ukiran
c. Aplikasi lain termasuk pemangkasan logam baja, blanking dan pemangkasan
resistor
d. Meskipun LBM bukanlah proses pemindahan material massal, proses ini
dimungkinkan untuk digunakan dalam produksi pemesianan mikro massal

(iv) Material dan Produk yang sangat penting dimachining oleh EDM yang sulit
dikerjakan oleh konvensional machining

1. LBM sangat efektif dalam memproses bahan non-konduktif seperti keramik,


komposit, dan polimer. Metode ini memanfaatkan energi panas yang dihasilkan
oleh sinar laser untuk melelehkan dan menguapkan material non-konduktif, yang
sulit dilakukan dengan metode konvensional yang bergantung pada konduktivitas
listrik.
2. Beberapa bahan memiliki kekerasan tinggi atau sifat mekanik yang membuatnya
sulit untuk dipotong dengan mesin konvensional. LBM dapat mengatasi ini dan
efektif dalam memotong bahan seperti keramik, batu permata, logam keras, dan
bahkan bahan refraktori yang tahan panas.
3. LBM ideal untuk memproduksi komponen mikro dengan detail yang sangat kecil.
Metode ini dapat menghasilkan fitur mikro dengan presisi tinggi dan keakuratan
yang tinggi, seperti mikrokanal, mikroalur, dan mikrofluida. Aplikasi yang umum
termasuk mikrofluida, mikrooptik, dan mikroelektronik.
4. LBM digunakan dalam pembuatan komponen elektronik seperti papan sirkuit
cetak (PCB), penghapusan solder, dan produksi alat semikonduktor. Metode ini
memungkinkan pemrosesan yang akurat dan tepat pada material konduktif
seperti tembaga, aluminium, dan logam lainnya yang digunakan dalam industri
elektronik.

Electron-beam machining ( EBM )
(i) Prinsip Kerja
Proses di mana elektron berkecepatan tinggi terkonsentrasi menjadi balok sempit yang
diarahkan ke benda kerja, menciptakan panas dan menguapkan material. EBM dapat
digunakan untuk emotongan atau pemboran berbagai jenis logam yang sangat presisi.
Permukaan akhir lebih baik dan lebar garitan lebih sempit daripada untuk proses
pemotongan termal lainnya.
Sinar EBM dioperasikan dalam mode pulsa. Ini dicapai dengan membiaskan secara
tepat kisi-kisi bias yang terletak tepat setelah katoda. Pulsa switching diberikan ke
jaringan bias sehingga mencapai durasi pulsa serendah 50 s hingga selama 15 ms.
Arus berkas berhubungan langsung dengan jumlah elektron yang dipancarkan oleh
katoda atau tersedia dalam berkas. Arus berkas dapat serendah 200 amp hingga 1
amp. Meningkatkan arus berkas secara langsung meningkatkan energi per pulsa.
Demikian pula, peningkatan durasi pulsa juga meningkatkan energi per pulsa. Pulsa
energi tinggi (lebih dari 100 J/denyut) dapat mengerjakan lubang yang lebih besar pada
pelat yang lebih tebal. kepadatan energi dan densitas daya diatur oleh energi per durasi
pulsa dan ukuran titik. Ukuran titik, di sisi lain, dikendalikan oleh tingkat pemfokusan
yang dicapai oleh lensa elektromagnetik. Jika kepadatan energi yang lebih tinggi
digabungkan dengan ukuran titik yang lebih kecil, pemindahan material akan lebih
cepat meskipun ukuran lubang akan lebih kecil. Bidang fokus akan berada pada atau
tepat di bawah permukaan benda kerja. Berkas elektron dihasilkan oleh perbedaan
potensial antara katoda bermuatan negatif dan anoda bermuatan positif.

(ii) Kelebihan dan Keterbatasan

Kelebihan dari Electron-beam machining ( EBM ) antara lain :

1. Dapat melakukan pengeboran hingga 4000 lubang per detik.


2. Tidak ada kesulitan apabila harus melubangi dengan sudut tertentu.
3. Parameter pengeboran dapat dengan mudah diubah selama permesinan.
4. Dapat mengolah material yang rapuh.
5. Tidak ada kendala berkaitan kekerasan benda kerja, keuletan, dan
reflektifitas permukaan (dapat dilakukan dengan Electron Beam Machining 
6. Tidak terjadi distorsi mekanis pada benda kerja karena tidak ada kontak antara
Electron Beam Machining dengan benda kerja. Distorsi mekanis adalah
perubahan bentuk yang tidak diinginkan.
7. Dengan  Electron Beam Machining (EBM) dihasilkan benda kerja dengan
keakuratanyang tinggi. Prosesnya mampu mencapai akurasi dan pengulangan
0,1 mm yang tinggiuntuk posisi lubang dan 5% untuk diameter lubang.
8. Menghasilkan hasil permukaanyang lebih baik jika dibandingkan proses lainnya.
9. Biaya relatif kecil dibandingkan dengan proses lain yang digunakan
untukmenghasilkan lubang yang sangat kecil

Kekurangan dari Electron-beam machining ( EBM ) antara lain :


1. Biaya peralatan yang mahal. 

2. Tingginya biaya perawatan rutin untuk peralatan yang menggunakan sistem


vakum.

3. Waktu produksi yang lama karena waktu yang dibutuhkan untuk membuat
ruanghampa (vakum).
4. Kebutuhan bahan tambahan.

5. Adanya lapisan rekahan tipis pada permukaan benda kerja

(iii) Contoh aplikasi di industri


1. Pengeboran (drilling) : Membuat lubang dengan bentuk bulat dan kerucut
dengan berbagi ukuran diameterdapat dibuat dengan akurat dengan jumlah
beberapa ribu perdetik. Diameter lubangterbesar yang dapat dibuat oleh EBM
adalah 1,5 mm dan kedalaman 10 mm.
2. Melubangi lembaran tipis : Beberapa lembaran diregangkan pada drum yang
berputar yang secara bersamaan bergeser ke arah porosnya. Untuk melubangi
lembaran tipis dapat dibuat 10.000-100.000 lubang perdetik.
3. Slotting : Laju slotting tergantung pada ketebalan benda kerja. Dalam hal ini
baja tahan karat (stainless stell) dengan tebal 0,05 mm dipotong pada
kecepatan 100 m/menit,sedangkan baja tahan karat (stainless stell) dengan
tebal 0,18 mm dipotong pada 50m/menit dengan menggunakan kondisi
permesinan yang sama.
4. Fabrikasi Integrated Circuit (IC) : Electron Beam Machining (EBM) dapat
digunakan untuk scribing lapisantipis circuits yang digunakan untuk industri
elektronik. Electron Beam Machining (EBM) juga bisa digunakan untuk
mengukir pada keramik. Berikut adalah tabel parameter proses dan
kemampuan EBM

(iv) Material dan Produk yang sangat penting dimachining oleh EBM yang sulit
dikerjakan oleh konvensional machining
a. EBM sangat efektif dalam memproses bahan tahan panas yang sulit dikerjakan
oleh metode konvensional, seperti superalloy, tungsten, molibdenum, dan
paduan logam refraktori.
b. Bahan dengan Kekerasan Tinggi: Bahan-bahan dengan kekerasan tinggi
seperti keramik keras, batu permata, dan kristal sulit dikerjakan oleh metode
konvensional.
c. EBM digunakan dalam pembuatan komponen untuk industri ruang angkasa
dan penerbangan yang membutuhkan toleransi tinggi, kekuatan struktural, dan
ketahanan terhadap lingkungan ekstrem. Bahan seperti titanium, inconel, dan
paduan logam berkekuatan tinggi lainnya dapat di-machining menggunakan
EBM untuk menghasilkan komponen dengan presisi tinggi.
d. EBM ideal untuk memproduksi komponen mikro dengan detail yang sangat
kecil. Metode ini memungkinkan pemrosesan dengan presisi tinggi dan
keakuratan yang tinggi pada skala mikro, seperti pembuatan mikrokanal,
mikroalur, dan struktur mikro lainnya.

Anda mungkin juga menyukai