Anda di halaman 1dari 3

Bankruptcy Law

Session 9 – 9 Desember 2022


Nama : Fania Syuni Afrodita
NIM : 2440106794
Kelas : LB65

Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU)


Sesuai namanya, yang dimaksud dengan PKPU adalah permohonan penundaan
pembayaran utang yang diajukan oleh debitor kepada Pengadilan Niaga agar debitor dapat
melakukan penundaan pembayaran kepada kreditor sesuai batas waktu yang ditetapkan.
PKPU memiliki tujuan untuk dapat mencapai perdamaian antara debitor dan kreditor.
Namun, apabila rencana perdamaian tidak tercapai atau pengadilan menolak rencana
perdamaian, maka pengadila wajib menyatakan debitor dalam keadaan pailit. Dalam proses
kepailitan, pengadilan juga menunjuk seorang kurator dan dalam proses PKPU, pengadilan
juga menunjuk seorang pengurus. Keberadaan kurator dalam perkara kepailitan melindungi
kepentingan-kepentingan kreditur agar hak-hak kreditur terlindungi sesuai dengan ketentuan
yang ada.
Restrukturisasi Utang
Restrukturasi adalah keringan pembayaran cicilan pinjaman bank/leasing.
Restrukturisasi utang adalah bentuk restrukturisasi yang dilakukan oleh suatu perusahaan
dalam rangka memperbaiki kondisi keuangannya dengan cara mengatur kembali utang-
utangnya dengan mengajukan syarat-syarat dan kondisi-kondisi baru yang disetujui oleh
kedua belah pihak. Restrukturisasi utang perusahaan dapat juga merupakan suatu komposisi
atau penjadwalan kembali utang, seperti yang telah diperjanjikan dalam suatu perjanjian yang
telah disepakati baik oleh debitur dan para krediturnya atau kelompok mayoritas dari
kreditur. Adapun maksud dilaksanakannya restrukturisasi utang adalah untuk memberi
kesempatan kepada debitur yang dinilai memenuhi ketentuan-ketentuan untuk melaksanakan
program restrukturisasi, agar debitur dapat melunasi utang-utangnya kepada para kreditur,
dengan memberikan syarat-syarat dan kondisi-kondisi baru kepada debitur.
Kredit Macet
Menurut Mudrajad Kuncoro dan Suhardjono, kredit macet adalah suatu keadaan di
mana nasabah sudah tidak sanggup membayar sebagian atau seluruh kewajibannya kepada
bank seperti yang telah diperjanjikan. Dapat dikatakan sebagai kredit macet apabila kredit
yang pengembalian pokok pinjaman dan pembayaran bunganya terdapat tunggakan telah
melampaui 270 hari.
Kolektibilitas Kredit
Kolektibilitas kredit adalah klasifikasi status keadaan pembayaran angsuran bunga,
atau angsuran pokok dan bunga kredit oleh debitur. Menurut Otoritas Jasa Keuangan,
kolektibilitas kredit adalah keadaan pembayaran pokok atau angsuran pokok dan bunga kredit
oleh nasabah serta tingkat kemungkinan diterimanya kembali dana yang ditanamkan dalam
surat-surat berharga atau penanaman lainnya. Status kolektibilitas dalam dunia perbankan
diklasifikasikan oleh bank sentral menjadi lima status atau lima kol dari yang tertinggi hingga
yang terendah, yaitu 1) Kol- (lancar); 2) Kol-2 (dalam perhatian khusus); 3) Kol-3 (kurang
lancar); 4) Kol-4 (diragukan); 5) Kol-5 (macet).
Proposal Perdamaian
Dalam proses kepailitan dan PKPU terdapat satu proses hukum di mana debitur
diberikan kesempatan untuk mengajukan suatu rencana perdamaian untuk penjadwalan
utang-utangnya terhadap sebagian atau seluruh krediturnya. Jika disetujui, tercipta suatu
keadaan hukum baru atas utang-utang yang dimiliki oleh debitur terhadap para krediturnya.
Rencana perdamaian atau yang sering dikenal dengan proposal perdamaian memang tidak
diatur dengan jelas dan rinci baik dalam Bab 2 UU 37/2004 perihal kepailitan maupun Bab 3
UU 37/2004 perihal PKPU.  berdasarkan aturan yang berlaku, rencana perdamaian dalam
kepailitan diterima jika disetujui dalam rapat kreditur oleh lebih dari 1/2 jumlah kreditur
konkuren yang hadir dan yang haknya diakui atau yang untuk sementara diakui, yang
mewakili minimal 2/3 dari jumlah seluruh piutang konkuren yang diakui atau yang untuk
sementara diakui dari kreditur konkuren atau kuasanya yang hadir dalam rapat (Pasal 151 UU
Kepailitan).
Asset Settlement
Dalam perbankan, istilah assets settlement digunakan untuk penyelesaian kredit macet
dengan skim penyelesaian di mana debitur yang koperatif serta bersedia bekerjasama dengan
bank dalam menyelesaikan kredit macet, antara lain debitur dengan sukarela bersedia
menyerahkan asset yang merupakan jaminan kredit tersebut kepada bank.
Grace Period
Grace period adalah kelonggaran waktu dalam melakukan pengembalian pinjaman
pokok atau bunga dalam jangka waktu tertentu. Umumnya, grace period adalah masa
tenggang setelah waktu jatuh tempo pembayaran hutang. Dalam dunia perkreditan atau
perbankan, grace period kredit adalah masa tenggang yang memungkinkan debitur untuk
membayar bunga pinjamannya saja sampai jangka waktu yang telah disepakati berakhir.
Grace period ini merupakan sebuah fitur yang disediakan oleh kreditor atau pihak perbankan
kepada para nasabahnya. Fitur ini biasanya digunakan pada kredit rumah, asuransi serta kartu
kredit. Fitur ini umumnya berlangsung selama 15 hari setelah hari terakhir jatuh tempo.
Agunan Yang Diambil Alih (AYDA)
AYDA adalah sebagian atau seluruh agunan yang dibeli Bank, baik melalui
pelelangan maupun di luar pelelangan, berdasarkan penyerahan sukarela oleh pemilik agunan
atau berdasarkan pemberian kuasa untuk menjual dari pemilik agunan, dengan kewajiban
untuk dicairkan kembali. Bank dapat mengambilalih agunan dalam rangka penyelesaian
pembiayaan. Pengambilalihan agunan hanya dapat dilakukan terhadap pembiayaan yang
memiliki kualitas macet.  Bank bertindak selaku pembeli barang jaminannya sendiri dalam
lelang eksekusi atau biasa dikenal dengan istilah Aset Yang Diambil Alih (AYDA)
berpotensi meningkatkan produktifitas lelang dan mempercepat penyelesaian kewajiban
debitur.
Deferred Interest
Deferred interest (bunga yang ditangguhkan) adalah ketika pembayaran bunga atas
pinjaman ditangguhkan selama periode waktu tertentu. Nasabah tidak perlu membayar bunga
selama seluruh saldo pinjaman lunas sebelum periode berakhir. Pinjaman bunga tangguhan
biasanya terdapat pada kartu kredit.

Anda mungkin juga menyukai