Anda di halaman 1dari 6

Tugas Aspek Hukum Dalam Bisnis

“Alur atau Proses Kerja Dalam Pelaksanaan PKPU”

Disusun Oleh :

Luh Putu Shanti Pramesti -2019104834

Rasya Maudi Hasana -2019104574

Rut Miranda Lumbantobing -2019104817

03PAAK

Fakultas Bisnis dan Komunikasi

Institut Teknologi dan Bisnis Kalbis, Jakarta


Pengertian PKPU

Dalam Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan


PKPU pada Pasal 222 ayat (2) disebutkan bahwa, “Debitor yang tidak dapat atau
memperkirakan dapat melanjutkan membayar utang-utangnya yang sudah jatuh
waktu dan dapat ditagih, dapat memohon penundaan kewajiban pembayaran utang
dengan maksud untuk mengajukan rencana perdamaian yang meliputi tawaran
pembayaran sebagian atau seluruh utang kepada kreditor.”

Meski tak dijabarkan secara jelas dalam Undang-Undang, namun PKPU


dapat dipahami sebagai suatu upaya untuk mencapai kata mufakat antara debitur
dengan kreditor berkenaan dengan penyelesaian utang-piutang. PKPU dapat pula
dipahami sebagai suatu periode waktu tertentu yang diberikan kepada debitur dan
kreditor yang ditetapkan melalui putusan pengadilan niaga guna membuat
kesepakatan bersama terkait dengan cara pembayaran atau penyelesaian
permasalahan utang-piutang diantara para pihak, baik seluruh atau sebagian utang
juga kemungkinan dilakukannya restrukturisasi utang tersebut.

Secara lebih sederhana, PKPU juga dapat diartikan sebagai moratorium


legal yakni penundaan pembayaran utang yang diperkenankan oleh peraturan
perundang-undangan guna mencegah terjadinya krisis keuangan yang semakin
parah.

Alasan pengajuan PKPU

Siapakah yang dapat mengajukan PKPU ke pengadilan niaga? Kedua belah


pihak yang terlibat dalam permasalahan utang-piutang. Artinya, baik debitur
maupun kreditor dapat mengajukan PKPU ke pengadilan niaga. Namun dari
kebanyakan kasus utang-piutang yang terjadi, pengajuan PKPU dilakukan oleh
pihak kreditor. Mengapa dari kebanyakan kasus yang terjadi, pihak kreditor yang
aktif mengajukan PKPU ke pengadilan niaga? Dalam ikatan atau perjanjian utang-
piutang, pihak kreditor sebagai pemberi pinjaman atau utang merupakan pihak
yang dirugikan oleh tindakan wanprestasi atau gagal bayar yang dilakukan oleh
debitur. Umumnya kreditor telah melakukan upaya penagihan kepada debitur baik
dengan mengirimkan surat tagihan hingga somasi. Namun upaya-upaya tersebut
gagal atau menemui jalan buntu sebab debitur abai dan tidak segera melakukan
pembayaran utang meski telah jatuh tempo.

Untuk mendapatkan kepastian pembayaran utang melalui ketetapan


pengadilan niaga, maka kreditor mengajukan PKPU terhadap debitur-debitur yang
‘membandel’. Pengajuan PKPU tersebut juga sekaligus memberikan kesempatan
kepada debitur juga kreditor untuk melakukan kesepakatan ulang berkenaan
dengan cara-cara pembayaran utang, termasuk jika diperlukan dilakukannya
restrukturisasi utang.

Pengajuan PKPU tak menutup kemungkinan juga dilakukan oleh debitur.


Umumnya debitur mengajukan PKPU apabila kreditor telah mengajukan
kepailitan terhadap debitur kepada pengadilan niaga. Berkenaan dengan adanya
jenis gugatan yakni kepailitan dan PKPU, maka yang harus diputuskan terlebih
dahulu adalah PKPU.

Putusan PKPU oleh pengadilan niaga masih memungkinkan debitur untuk


mengelola usahanya sehingga berkesempatan memperbaiki atau mengobati
kesehatan finansialnya agar dapat digunakan membayar utang baik sebagian
maupun keseluruhan dalam jangka waktu yang telah ditentukan.

Ada beberapa alasan yang bisa dijadikan dasar pengajuan PKPU baik oleh
debitur maupun kreditor, yaitu:

 Utang telah masuk bahkan melebihi jatuh tempo sehingga bisa ditagih
tetapi debitur tidak dapat melakukan pembayaran atas utang tersebut.
 Debitur memiliki lebih dari satu kreditor. Artinya pengajuan PKPU dapat
dilakukan baik oleh debitur maupun kreditor apabila utang yang dimiliki
debitur tak hanya bersumber dari satu kreditor saja, tetapi dua atau lebih
kreditor.
 Kreditor merupakan kreditor konkuren yakni pemberi pinjaman atau utang
tanpa menggunakan jaminan. Utang-piutang yang terjalin tanpa adanya
jaminan tentu hanya mengandalkan kepercayaan terhadap karakter dan
itikad baik debitur dalam membayar kewajibannya tepat waktu sesuai yang
telah disepakati bersama. Jika di kemudian hari terjadi masalah gagal
bayar atau wanprestasi oleh debitur, kreditor konkuren riskan mengalami
kerugian karena tidak ada jaminan aset dan tidak adanya kepastian
pembayaran baik sebagian maupun keseluruhan utang dari debitur.

Tahapan proses PKPU

Pengajuan PKPU baik oleh debitur maupun kreditor pada prinsipnya untuk
mencapai perdamaian diantara kedua belah pihak sekaligus memberikan
kesempatan kepada debitur mengajukan skema pembayaran utang kepada para
kreditornya. Lantas, bagaimana tahapan proses PKPU? PKPU dapat dilakukan
melalui dua tahapan yakni sementara dan tetap.

 PKPU sementara

Pengajuan PKPU baik oleh debitur maupun kreditor harus disertai dengan
alasan jelas dan berkas-berkas yang membuktikan adanya utang-piutang antara
pihak pemohon dengan termohon termasuk jumlah utang debitur dan jumlah
piutang di masing-masing kreditor. Jika dianggap telah memenuhi syarat, maka
pengadilan negeri dapat segera memutus permohonan tersebut dengan PKPU
sementara.

Putusan PKPU sementara merupakan pendahuluan yang diberikan oleh


pengadilan niaga bagi pemohon maupun termohon dalam hal ini debitur juga
kreditor untuk berdamai. Hasil putusan PKPU sementara berlaku selama
maksimal 45 hari sejak dibacakannya putusan. Pada tahap ini, pengadilan niaga
akan menunjuk seorang hakim pengawas dan mengangkat satu atau lebih
pengurus guna mendampingi dan mengurus harta debitur.

Hasil putusan PKPU sementara ini kemudian dicatat dalam Berita Negara
Republik Indonesia dan dipublikasikan minimum di dua surat kabar harian.
Publikasi tersebut sekaligus menjadi pengumuman dan undangan bagi debitur
juga kreditor untuk menghadiri rapat kreditor dan permusyawaratan hakim.
Tujuan dari diadakannya rapat tersebut adalah untuk menyesuaikan utang-piutang
dan membahas rencana perdamaian yang diajukan oleh debitur.

Apabila debitur telah menyiapkan rencana perdamaian yang memuat skema


pembayaran utang kepada seluruh kreditor, maka selanjutnya dapat dilakukan
pemungutan suara untuk mencapai kata mufakat berkenaan dengan rencana
perdamaian tersebut. Namun, jika debitur belum menyusun rencana perdamaian
sama sekali, maka dapat mengajukan permohonan perpanjangan waktu melalui
PKPU tetap.

 PKPU tetap

Mekanisme PKPU tetap dapat diajukan debitur untuk memperoleh


perpanjangan waktu menyusun rencana perdamaian yang akan ditawarkan kepada
para kreditor. Tak hanya itu, PKPU tetap juga dapat diajukan apabila para kreditor
belum memberikan keputusan atas rencana perdamaian yang diajukan debitur.

Pengadilan niaga akan memberikan putusan PKPU tetap atau tidak


berdasarkan hasil voting yang dilakukan para kreditor. Jika hasil voting
memenuhi kuorum yang disyaratkan dalam Pasal 229 ayat (1) Undang-Undang
Kepailitan dan PKPU, maka pengadilan niaga dapat memberikan putusan PKPU
tetap kepada debitur. Demikian pula sebaliknya.

Putusan PKPU tetap berlangsung maksimum selama 270 hari sejak putusan
PKPU sementara dibacakan. Namun perlu diingat bahwa jangka waktu tersebut
bukanlah batasan waktu bagi debitur untuk menyelesaikan pembayaran utangnya
kepada para kreditor. Perpanjangan waktu yang diberikan pengadilan niaga
tersebut untuk merundingkan dan membahas rencana perdamaian diantara para
pihak.Apabila setelah diberikannya perpanjangan waktu melalui putusan PKPU
tetap, belum juga tercapai kesepakatan diantara debitur dengan kreditor terkait
rencana perdamaian yang ditawarkan, maka pengadilan niaga akan menyatakan
bahwa debitur pailit.

Jeratan utang tak hanya menguras energi tetapi juga harta. Untuk
menyelesaikan permasalahan utang-piutang tak perlu dengan kekerasan, karena
ada langkah legal yang bisa dilakukan yakni dengan mengajukan PKPU baik oleh
debitur maupun kreditor. Pengajuan PKPU ini bertujuan untuk menciptakan
perdamaian melalui pengajuan skema pembayaran utang oleh debitur kepada para
kreditor. Selain itu, PKPU juga agar debitur tidak mengalami krisis finansial yang
semakin parah.

Daftar Pustaka

1.https://www.simulasikredit.com/apa-itu-pkpu-penundaan-kewajiban-
pembayaran-utang/#:~:text=PKPU%20dapat%20pula%20dipahami
%20sebagai,baik%20seluruh%20atau%20sebagian%20utang

Anda mungkin juga menyukai