Anda di halaman 1dari 10

BAB 2

PENETAPAN PEMBONGKARAN BANGUNAN


GEDUNG

5 Pembongkaran Bangunan Gedung


Penetapan Pembongkaran Bangunan Gedung

Indikator Keberhasilan

Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta mampu memahami dan melaksanakan


pengelolaan penetapan pembongkaran bangunan gedung.

Pengantar
Berdasarkan Undang-undang No.28 Tahun 2002 Pembongkaran Gedung adalah
kegiatan membongkar atau merobohkan seluruh atau sebagian bangunan gedung,
komponen, bahan bangunan, dan/atau prasarana dan sarananya.
Pembongkaran bangunan gedung meliputi kegiatan penetapan pembongkaran dan
pelaksanaan pembongkaran bangunan gedung, yang dilakukan dengan mengikuti
kaidah-kaidah pembongkaran secara umum serta memanfaatkan ilmu pengetahuan
dan teknologi.

Identifikasi Pembongkaran
Bangunan dapat dibongkar apabila memilki beberapa kriteria sebagai berikut:
1. Tidak laik fungsi dan tidak dapat diperbaiki.
Kriteria tidak laik fungsi ini salah satunya dapat dilihat atau dinilai dari ada atau
tidaknya Sertifikat Laik Fungsi (SLF) sebagaimana yang telah di atur dalam
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 25 Tahun 2007 Tentang Pedoman
Sertifikat Laik Fungsi Bangunan Gedung.
Beberapa syarat teknis untuk mendapatkan SLF adalah sebagai berikut:
 Bangunan Gedung memiliki konstruksi, peralatan serta perlengkapan
mekanikal elektrikal sesuai dengan standar yang telah ditetapkan;
 Memperhatikan aspek keselamatan, kesehatan, kenyamanan dan
kemudahan pada struktur, peralatan dan perlengkapan bangunan
gedung.

6 Pembongkaran Bangunan Gedung


Adapun kriteria bangunan tidak dapat diperbaiki apabila bangunan tersebut
jika diperbaiki memerlukan pembiayaan yang lebih tinggi dan tidak dapat
memeberikan manfaat sebesar biaya yang telah dikeluarkan untuk melakukan
perbaikan.
2. Dapat menimbulkan bahaya dalam pemanfaatan gedung atau dampak
terhadap lingkungan.
Pada bagian ini yang dimaksud bangunan memiliki dampak yang
membahayakan baik terhadap pengguna maupun terhadap lingkungan apabila
ketika suatu bangunan tersebut dimanfaatkan dapat menimbulkan kerugian
dari segi pengguna bisa jadi abngunan tersebut memilki konstruksi yang
kurang kuat sehingga sewaktu-waktu dapat mencelakakan yang
mengakibatkan cidera pada pengguna, sedangkan dampak terhadap
lingkungan lebih disebabkan karena fungsi dari suatu bangunan tersebut,
sebagai contoh apabila terdapat bangunan yang memiliki fungsi sebagai
bangunan industri yang berada pada kawasan persawahan, sehingga hasil dari
kegiatan yang berada di dalam bangunan gedung tersebut dapat mencemari
lingkungan sekitar.
3. Tidak memiliki Izin Mendirikan Bangunan (IMB).
IMB merupakan salah satu syarat penting berdiriya suatu bangunan, apabila
bangunan tersebut tidak memilki IMB maka dapat diragukan dari segi legalitas
berdirinya suatu bangunan tersebut.

Analisis dan Simulasi Struktur Bangunan Gedung yang Akan


Dibongkar
Pertimbangan analisa dan simulasi teknis pembongkaran dilakukan oleh tim ahli
bangunan gedung yang disusun secara tertulis dan profesional terkait dengan
pemenuhan persyaratan teknis pembongkaran bangunan gedung dan
mengevaluasi rencana dampak pembongkaran dengan menganalisa dokumen
rencana yang terdapat dalam dokumen perencanaan dan menetapkannya sesuai
dengan kondisi lapangan.

Penyusunan Laporan Hasil Kajian Teknis dan Menyampaikan Ke


Kabupaten/Kota
Pelaksanaan pembongkaran bangunan disertai dengan pembuatan laporan mulai
pembongkaran bangunan sederhana sampai bangunan cukup komplek. Sistem
pembongkaran bangunan komplek harus dikaji secara teknis supaya dampak yang
akan timbul tidak menimbulkan bahaya bagi masyarakat sekitarnya.

Pembongkaran Bangunan Gedung 7


Persetujuan rencana teknis bongkar diberikan oleh Pemerintah Daerah kepada
Pemilik bangunan gedung atas perencana teknis untuk membongkar atau
merobohkan seluruh atau sebagian bangunan gedung.
Sebelum dilaksanakan pembongkaran bangunan gedung harus dikaji secara teknis
dan dituangkan dalam dokumen Rencana Teknis Pembongkaran. Untuk menilai
rencana teknis pembongkaran bangunan gedung tersebut yang menimbulkan
dampak penting terhadap lingkungan, meliputi:
1. Pengkajian rencana teknis pembongkaran berdasarkan prinsip-prinsip
keselamatan kerja dan keselamatan lingkungan;
2. Pengkajian metode rencana teknis pembongkaran dengan prinsip efektivitas,
efisiensi dan aman terhadap dampak limbah ke lingkungan.
Penyusunan analisis untuk perumusan masukan sebagai pertimbangan dalam
pemutusan perkara di pengadilan yang terkait dengan penyelenggaraan bangunan
gedung, meliputi:
1. Pengkajian aspek teknis penyelenggaraan bangunan gedung yang menjadi
kasus;
2. Pengkajian aspek-aspek lainnya yang terkait.
Rencana teknis pembongkaran sebagaimana disebutkan diatas harus disetujui oleh
pemerintah daerah, kecuali bangunan gedung fungsi khusus oleh Pemerintah,
setelah mendapat pertimbangan dari tim ahli bangunan gedung.

Penetapan Pembongkaran Bangunan Gedung


Sebagaimana tahapan dalam penetapan pembongkaran bangunan gedung, pada
proses pelaksanaan pembongkaran juga terdiri dari beberapa tahapan diantaranya
adalah sebagai berikut:
1. Pembongkaran bangunan gedung dapat dilakukan oleh pemilik dan/atau
pengguna bangunan gedung dan dapat menggunakan penyedia jasa
pembongkaran bangunan gedung yang memiliki sertifikat sesuai dengan
peraturan perundangundangan.
2. Khusus untuk pembongkaran bangunan gedung yang menggunakan peralatan
berat dan/atau bahan peledak harus dilaksanakan oleh penyedia jasa
pembongkaran bangunan gedung.

8 Pembongkaran Bangunan Gedung


3. Dalam hal pemilik dan/atau pengguna bangunan gedung yang
pembongkarannya ditetapkan dengan surat tidak melaksanakan
pembongkaran dalam batas waktu yang ditetapkan, surat persetujuan
pembongkaran dicabut kembali.
4. Pembongkaran bangunan gedung yang pelaksanaannya dapat menimbulkan
dampak luas terhadap keselamatan umum dan lingkungan harus dilaksanakan
berdasarkan rencana teknis pembongkaran yang disusun oleh penyedia jasa
perencanaan teknis yang memiliki sertifikat sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
5. Rencana teknis pembongkaran harus disetujui oleh pemerintah daerah, kecuali
bangunan gedung fungsi khusus oleh Pemerintah, setelah mendapat
pertimbangan dari tim ahli bangunan gedung.
6. Pelaksanaan pembongkaran bangunan gedung mengikuti prinsip-prinsip
keselamatan dan kesehatan kerja (K3).

Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam Pembongkaran Gedung

Kegiatan pembongkaran gedung, merupakan kegiatan yang cukup riskan mengingat


banyak pihak dan dampak yang dapat ditimbulkan dari kegiatan pembongkaran. Oleh
sebab itu sebelum melakukan pembongkaran terdapat hal-hal yang perlu
diperhatikan, untuk meminimalisir dampak maupun hal-hal yang tidak diinginkan.
Berikut hal-hal yang perlu diperhatikan ketika akan melakukan kegiatan
pembongkaran:
1. Surat kepemilikan bangunan;
2. Surat Izin Mendirikan Bangunan;
3. Identifikasi jenis bangunan yang akan dibongkar;
4. Identifikasi jenis material bangunan;
5. Identifikasi struktur bangunan; dan
6. Rencana pembungan bongkaran bangunan.

Pembongkaran Bangunan Gedung 9


Tahapan Pembongkaran

Sebelum melaksanakan pekerjaan pembongkaran maka pemasukan arus listrik


kelokasi kerja/bangunan harus benar benar dalam kondisi mati. Adapun tahapan
pembongkaran selanjutnya antara lain:
1. Pembongkaran penutup atap seng genteng metal
roof;
2. Pembongkaran rangka kuda kuda kayu, reng dan list
plank;
3. Pembongkaran dinding bata bagian dalam;
4. Pembongkaran keramik;
5. Pembongkaran plat lantai sesuai volume, bestek dan
gambar kerja;
6. Pembongkaran AC split lantai 1;
7. Pembongkaran keraming lantai dasar;
8. Retrofitting kolom lantai dasar; dan
9. Galian lantai dan sekeliling setiap kolom yang akan di
retrofitting mencapai ke dalam yang dikehandaki.

Material hasil bongkaran harus ditempatkan di lokasi yang terlindung, aman dan
mendapat persetujuan dari pengawas atau owner. Dalam hal terdapat bagian-
bagian/material-material/bahan-bahan dari sisa pembongkaran tersebut yang akan
dipergunakan kembali, maka hal tersebut harus persetujuan Pengawas.
Pembongkaran bangunan lama, dilaksanakan dengan tidak mengganggu/merusak
bangunan lain yang telah ada. Sebelum memulai pekerjaan baru, Kontraktor wajib
membersihkan lokasi dari puing-puing, tumbuh-tumbuhan, batu-batuan serta
benda lainnya yang dianggap dapat mengganggu pelaksanaan pembongkaran.
Sebelum melakukan pembongkaran terhadap bangunan gedung, terdapat berbagai
tahapan yang harus diperhatikan, lebih rincinya adalah sebagai berikut :

10 Pembongkaran Bangunan Gedung


1. Pemerintah daerah mengidentifikasi bangunan gedung yang akan ditetapkan
untuk dibongkar berdasarkan hasil pemeriksaan dan/atau laporan dari
masyarakat.
2. Pemerintah daerah menyampaikan hasil identifikasi kepada pemilik dan/atau
pengguna bangunan gedung yang akan ditetapkan untuk dibongkar
3. Berdasarkan hasil identifikasi pemilik dan/atau pengguna bangunan gedung,
kecuali rumah tinggal tunggal khususnya rumah inti tumbuh dan rumah
sederhana sehat, wajib melakukan pengkajian teknis bangunan gedung dan
menyampaikan hasilnya kepada pemerintah daerah, kecuali bangunan gedung
fungsi khusus kepada Pemerintah
4. Apabila hasil pengkajian teknis bangunan gedung memenuhi kriteria,
pemerintah daerah menetapkan bangunan gedung tersebut untuk dibongkar
dengan surat penetapan pembongkaran.
5. Untuk bangunan gedung yang tidak Memiliki Izin Mendirikan Bangunan,
pemerintah daerah menetapkan bangunan gedung tersebut untuk dibongkar
dengan surat penetapan pembongkaran.

Pembongkaran Bangunan Gedung 11


7. Isi surat penetapan pembongkaran, prosedur pembongkaran, dan
ancaman sanksi terhadap setiap pelanggaran.
8. Dalam hal pemilik dan/atau pengguna bangunan gedung tidak
melaksanakan pembongkaran dalam batas waktu, pembongkaran dilakukan
oleh pemerintah daerah yang dapat menunjuk penyedia jasa pembongkaran
bangunan gedung atas biaya pemilik kecuali bagi pemilik rumah tinggal yang
tidak mampu, biaya pembongkaran ditanggung oleh pemerintah daerah.
8. Pemilik bangunan gedung dapat mengajukan pembongkaran
bangunan gedung dengan memberikan pemberitahuan secara tertulis
kepada pemerintah daerah, kecuali bangunan gedung fungsi khusus kepada
Pemerintah, disertai laporan terakhir hasil pemeriksaan secara berkala.
9. Dalam hal pemilik bangunan gedung bukan sebagai pemilik tanah,
usulan pembongkaran harus mendapat persetujuan pemilik tanah.
10. Penetapan bangunan gedung untuk dibongkar dilakukan melalui penerbitan
surat penetapan atau surat persetujuan pembongkaran oleh bupati/walikota,
kecuali Daerah Khusus Ibukota Jakarta oleh Gubernur dan bangunan gedung
fungsi khusus oleh Menteri
11. Penerbitan surat persetujuan pembongkaran bangunan gedung untuk
dibongkar dikecualikan untuk bangunan gedung rumah tinggal.

Gambar 1 Tahapan Penetapan Pembongkaran Bangunan Gedung


Sumber : Undang-undang No.28 Tahun 2002 Tentang Bangunan Gedung

12 Pembongkaran Bangunan Gedung


Pemilihan Penyedia Jasa Pembongkaran Bersertifikat (Peralatan Berat
dan/atau Peledak)

Penyedia jasa konstruksi bangunan gedung dalam pelaksanaan pembongkaran adalah


penyedia jasa pelaksanaan konstruksi yang mempunyai pengalaman dan kompetensi
untuk membongkar bangunan gedung, baik secara umum maupun secara khusus
dengan menggunakan peralatan dan/atau teknologi tertentu, misalnya dengan
menggunakan bahan peledak.

Latihan
1. Jelaskan bagaimana mekanisme analisa dan simulasi struktur pembongkaran
bangunan gedung!
2. Bangunan dengan kriteria seperti apa yang memenuhi standar untuk dilakukan
pembongkaran?

Rangkuman
Pada bab ini berisi dua bab pokok yaitu kebijakan pembongkaran dan penetapan
pembongkaran. Kebijakan pembongkaran membahas mengenai pengertian
pembongkaran, kirteria bangunan yang layak dibongkar dan prosedur pembongkaran.
Sedangkan untuk penetapan pembongkaran berisi tentang, analisis dan simulasi
pembongkaran, pelaksanaan pembongkaran, pengawasan pembongkaran, tahapan
pembongkaran dan penyusunan laporan progress pembongkaran.

Pembongkaran Bangunan Gedung 13


14 Pembongkaran Bangunan Gedung

Anda mungkin juga menyukai