Week 2 – Session 3
Anwar Musyahada Al Anshori – 2502051616
TKDA – Teknik Industri
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan sistem logistik dalam aktivitas perusahaan baik pada
perusahaan manufaktur dan service company! Berikan analisis anda mengenai tujuan
sistem logistik tersebut dalam ruang lingkup supply chain dan value chain!
2. Jelaskan fungsi demand forecasting dalam sistem logistik dan rantai pasok perusahaan!
3. Perhatikan data berikut!
Bulan ke - Jumlah permintaan
konsumen
1 235
2 223
3 345
4 365
5 345
6 553
7 553
8 664
9 322
10 443
11 765
12 567
13 432
14 775
15 665
===GoodLuck====
1. Sistem logistik merupakan serangkaian fasilitas yang berhubungan dengan jasa pelayanan
transportasi. Fasilitas tersebut merupakan tempat dimana suatu material diolah mulai dari
pembuatan, penyimpanan, sortir, hingga konsumsi. Cakupan dari sistem logistik ini sangat
beragam mulai dari fasilitas manufaktur, terminal transportasi, hingga tempat pembuangan.
Beberapa aktivitas utama dalam menjalankan sistem logistik seperti order processing,
inventory management, dan freight transportation.
Menurut Ariesy Tri Mauleny dan kawan-kawan, Dalam buku Memajukan Logistik
Indonesia yang Berdaya saing (2020), Logistik adalah proses pengelolaan, pemindahan
serta penyimpanan barang produksi, suku cadang ataupun barang jadi para penyedia ke
konsumen. Logistik juga bisa diartikan sebagai proses perpindahan, pengaturan, serta
penyimpanan barang, mulai dari tahap pengiriman hingga ke pelanggan akhir, yang
semuanya diatur dalam satu rantai pasok.
Operasi tidak hanya mencakup kegiatan-kegiatan yang terkait secara spesifik dengan
sistem produksi, tetapi juga berbagai kegiatan lainnya. Sebagai contoh, kegiatan pembelian
atau pengadaan berkaitan dengan memperoleh banyak input yang dibutuhkan dalam sistem
produksi. Demikian pula, pengiriman dan distribusi kadang-kadang dianggap kegiatan
pemasaran dan kegiatan operasi. Banyak organisasi yang berusaha untuk mengelola
kegiatan inisebagai satu proses yang biasa disebut dengan manajemen rantai pasokan.
Ketika organisasi mulai mengadopsi struktur orgsnisasi baru berdasarkan proses bisnis dan
meniggalkan organisasi fungsional tradisional, organisasi mulai mengklasifikasikan
kegiatan sebagai operasi atau non operasi ( misal penjualan, pemasaran, dan akutansi ).
Bidang operasi dibagi kedalam serangkaian bidang studi seperti penjadwalan, desain
proses, manajemen inventory, pemeliharaan dan control kualitas. Selain itu, beberapa area
seperti mamajemen logistik sangat penting karena mereka adalah bagian dari proses bisnis
yang lebih besar atau kegiatan produksi sangat bergantung padanya ( Shafer, 2016 ).
a. Customer value
Cost biaya untuk pelanggan, tentu saja harga yang dibayarkan, tetapi ini biasanya
sangat berkolerasi dengan biaya produksi layanan atau produk yang Sebagian besar
didasarkan pada efisiensi dari proses produksi. Efisiensi selalu diukur sebagai
input/output. Misalnya, mesin mobil standar yang menggunakan bensin biasanya
sekitar 15% - 20% efisien. Yaitu energi yang dimasukan kedalam mesin dalam hal
bensin vs energi yang dikeluarkan dalam hal Gerakan mobil.
a) Biaya penyimpanan
1) Cost of capital atau biaya modal yaitu menginvestasikan sejumlah besar uang dalam
pengadaan barang yang dimaksudkan untuk dijual di masa depan. Alih-alih
menginvestasikan uang dalam pengadaan barang-barang ini, vendor dapat
menginvestasikan uangnya dalam proposal alternatif dan mendapat untung. Ini disebut
sebagai biaya peluang dan juga sebagai biaya modal. Biaya ini biasanya dinyatakan
dalam persentase.
2) Cost of storage atau Biaya penyimpanan yaitu biaya yang ditimbulkan dalam
menyediakan ruang fisik untuk menyimpan barang yang dibeli. Ini akan termasuk
komponen seperti sewa yang harus ia bayar untuk outlet ritel dan biaya untuk
menyediakan fasilitas gudang.
3) Cost of inventory risk atau biaya Risiko persediaan yaitu Beberapa item mungkin
rusak selama transportasi. Beberapa item mungkin memburuk di siang hari. Barang-
barang ini mungkin tidak cocok untuk dijual dan harus dibuang.
4) Cost of servicing inventory merupakan biaya seperti yang termasuk pajak yang
harus dibayar vendor serta biaya mengasuransikan barang. Ini juga termasuk biaya
orang (upah) serta perawatan kendaraan (seperti truk forklift), jika ada, yang terlibat
dalam penanganan fisik bahan di dalam area penyimpanan / gudang.
b) Biaya pemesanan
Biaya pemesanan adalah biaya yang terkait dengan menempatkan pesanan untuk
suatu barang dan menerimanya ke dalam sistem persediaan. Ini terdiri dari
komponen- komponen berikut (Mahadevan, 2015):
2) Biaya Transportasi: Vendor akan mengirimkan barang yang dibeli dari pasar grosir
lokal ke outlet ritelnya. Ini termasuk biaya bongkar muat.
c) Biaya kekurangan
Biaya yang dikeluarkan oleh suatu organisasi ketika tidak dapat memenuhi
permintaan, situasi yang disebut sebagai kehabisan persediaan, disebut biaya
kekurangan. Dua skenario dapat dimungkinkan jika terjadi kehabisan persediaan:
Permintaan mungkin dipesan kembali: Mari kita kembali ke contoh penjual sayur.
Seorang pelanggan tiba di outlet ritel untuk membeli sebuah produk tertentu.
Sayangnya, vendor telah kehabisan stok item itu. Ada kemungkinan bahwa
pelanggan mungkin bersedia untuk menunggu dan meminta vendor untuk
memasok yang sama di kemudian hari. Dalam hal ini, penjual harus (a) melakukan
pemesanan baru dan meminta pemasok regulernya untuk mempercepatnya, atau
(b) membeli barang ini dari pemasok lain dengan harga lebih tinggi di pasar lokal
dan mengirimkannya ke pelanggan. Biaya tambahan yang dikeluarkan dalam
situasi ini dapat dianggap sebagai biaya pemesanan kembali. Penjualan akan
hilang: Dalam situasi ini, pelanggan yang meminta sayuran tertentu tidak akan
mau menunggu, dan sebaliknya pergi ke pesaing. Ini akan menghasilkan kerugian
bagi vendor.
Setiap rantai pasokan akan memiliki keempat siklus yang jelas terpisah. Misalnya,
rantai pasokan grosir di mana pengecer menyimpan inventory barang jadi dan
menempatkan pesanan pengisian ulang dengan distributor cenderung memiliki
keempat siklus terpisah. Sebaliknya, Dell memintas pengecer dan distributor ketika
menjual server secara langsung kepada pelanggan.
Peramalan permintaan masa depan dalam manajemen rantai pasokan perusahaan berfungsi
untuk menentukan berapa banyak setiap barang yang diproduksi perusahaan dan yang perlu
dikirim ke pasar yang berbeda. Selain itu, manajer rantai pasokan perlu mengetahui dari
mana pusat permintaan berasal agar dapat menempatkan dan menyimpan alokasi produk
dalam jumlah yang tepat di setiap area pasar. Setelah melakukan proses supply pada pasar
maka alokasi dana yang dibutuhkan akan tepat sasaran.
3. Dengan menggunakan salah satu metode peramalan kuantitatif, tentukan berapa jumlah
permintaan pada bulan ke 16 dan ke 17 !
Length 15
NMissing 0
Yt = 244,2 + 29,9*t
Accuracy Measures
MAPE 21,2
MAD 96,7
MSD 13888,1
Period Forecast
16 722,724
17 752,631
Jadi jumlah permintaan bulan ke 16 adalah 722,724 dan bulan ke 17 adalah 752,631
Referensi :
http:/8602/2/TIN27203_MODUL%20UTUH_MANAJEMEN%20LOGISTIK.pdf
https://supplychainindonesia.com/logistik-dan-manajemen-perusahaan-bagian-1/