Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN

PROGRAM KAMPUS MENGAJAR

AKU BELAJAR: PENGALAMAN SERU SELAMA IKUT KAMPUS


MENGAJAR 2021

BIDANG KEGIATAN
ARTIKEL ILMIAH

Disusun Oleh :
Bhanuwati Amelia Putri:A320190182:2019

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
SURAKARTA
2021
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN AKHIR PROGRAM KAMPUS
MENGAJAR

Bhanuwati Amelia Putri


A320190182

Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan pertanggungjawaban


keikutsertaan dalam Program Kampus Merdeka

Tangerang Selatan, 14 Desember 2021

Menyetujui/Mengesahkan

Guru Pembimbing Dosen Pembimbing Lapangan

Mutiatul Hanif S.Pd. Sistriadini Alamsyah Sidik


M.CS NUPTK. IDN
000000000000000

Dekan

Prof.Dr.Sutama, M.Pd
NIP. 131943782
KATA PENGANTAR
Lima bulan hanyalah hitungan angka, namun pengalaman selama mengikuti program
Kampus Mengajar merupakan anugrah sepanjang masa. Puji syukur kepada Tuhan
Yang Maha Esa telah memberikan kesempatan luar biasa kepada Bhanuwati untuk
bisa ikut serta secara langsung dalam program pengabdian masyarakat melalui
Kampus Mengajar di SDI Abu Dzar. Terpilih menjadi salah satu dari dua puluh dua
ribu mahasiswa Kampus Mengajar merupakan suatu nilai tersendiri. Terlebih,
dipertemukan dengan rekan-rekan satu tim dari berbagai latar belakang program studi
dan juga universitas merupakan suatu kebanggaan tersendiri. Dosen Pembimbing
Lapangan begitu mengayomi dan juga mengingatkan tim Kampus Mengajar SDI Abu
Dzar untuk terus bersemangat dalam mengikuti program Kampus Mengajar. Ada
begitu banyak pengalaman seru, dan pengalaman ini semakin membangkitkan
semangat Bhanuwati untuk terus menebarkan semangat ALLAHUAKBAR.
Perkenankan Bhanuwati untuk mengucapkan banyak terimakasih kepada beliau-
beliau:
1. Allah Tuhan Yang Maha Esa
2. Kedua orang tua serta adik-adik Bhanuwati;
3. Pihak-pihak di balik program Kampus Mengajar, terutama Kemendikbudristek;
4. Bapak dan ibu dosen Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Muhammadiyah
Surakarta;
5. Dosen pembimbing lapangan Kampus Mengajar SDI Abu Dzar, Sistriandini;
6. Rekan-rekan tim Kampus Mengajar SDI Abu Dzar;
7. Guru pembimbing, Mutiatul Hanif, S.Pd;
Ada banyak sekali pihak yang terlibat di balik kesuksesan Bhanuwati selama
mengikuti Kampus Mengajar di SDI Abu Dzar. Sekali lagi, Bhanuwati mengucapkan
banyak terimakasih. Bhanuwati tidak sabar untuk membuat cerita baru bersama
Kampus Merdeka.
DAFTAR ISI
ABSTRAK
Program Kampus Mengajar angkatan kedua sudah berlangsung selama lima bulan.
Program ini diikuti oleh dua puluh dua ribu mahasiswa dari seluruh Indonesia. Tim
Kampus Mengajar SDI Abu Dzar sendiri terdiri dari enam anggota dari berbagai latar
belakang program studi dan juga universitas. Selain itu, tim Kampus Mengajar SDI
Abu Dzar juga didampingi oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL). Dalam
menyukseskan agenda Kampus Mengajar, tim Kampus Mengajar SDI Abu Dzar
berfokus pada tiga program utama, yakni transfer ilmu pengetahuan, adaptasi
teknologi, dan juga urusan administrasi. Keseluruhan program sudah terlaksana
secara maksimal dan mendapat respon positif dari sekolah, baik kepala sekolah
maupun guru. Laporan akhir ini berisi kesluruhan keseruan program Kampus
Mengajar di SDI Abu Dzar. Selain itu, laporan ini juga beisi masukan dan juga
membangun. Dengan demikian, penulis berharap bahwa program Kampus Mengajar
terus berkelanjutan dan membawa dampak besar akan percepatan pemerataan
pendidikan di Indonesia meskipun di Indonesia meskipun di tengah pandemic Covid-
19.
Kata-kata kunci: Kampus Mengajar, SDI Abu Dzar
BAB I.PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kampus Mengajar angkatan kedua (2021) merupakan program lanjutan
dari Kampus Mengajar angkatan pertama (2021). Kampus mengajar sendiri
merupakan jembatan sekaligus bukti dedikasi mahasiswa dalam ikut
menyukseskan pendidikan nasional di tengah pandemi Covid-19. Kemudian,
Kampus Mengajar merupakan salah satu program unggulan dari Kampus
Merdeka. Program Kampus Mengajar angkatan kedua ini difokuskan dalam
membantu adik-adik sekolah dasar, dimana sekolah tersebut berakreditasi B/C.
Kampus Mengajar ini difokuskan dalam membantu pihak sekolah, baik itu bapak
dan ibu guru, para siswa, maupun orang tua siswa dalam memaksimalkan proses
pembelajaran atau transfer ilmu.
Program Kampus Mengajar di SDI Abu Dzar, Kota Tangerang Selatan
berlangsung selama lima bulan. Tim Kampus Mengajar di SDI Abu Dzar sendiri
beranggotakan enam orang dari program studi dan juga universitas yang berbeda-
beda. Kemudian, tim Kampus Mengajar di SDI Abu Dzar juga didampingi oleh
Dosen Pembimbing Lapangan.
Berikut, keterangan lebih lanjut:
1. Dosen Pembimbing Lapangan: Sistriadini Alamsyah Sidik
2. Tim Kampus Mengajar SDI Abu Dzar:
a. Bhanuwati Amelia Putri Universitas Muhammadiyah Surakarta
b. Kunni Masrokhati Universitas Pamulang
c. Dalila Afif Universitas Muhammadiyah Jakarta
d. Alifah Firdaus Universitas Esa Unggul
e. Hilwa Zahira Nur Hanifah Universitas Pendidikan Indonesia
f. Saskya Choirunnisa Universitas Muhammadiyah Jakarta
Guna Menyukseskan program Kampus Mengajar, tim Kampus Mengajar di SDI
Abu Dzar berfokus pada tiga hal, yakni transfer ilmu pengetahuan, transfer
teknologi, dan urusan administrasi. Masing-masing peserta tim Kampus
Mengajar di SDI Abu Dzar memilki agenda dan fokus tersendiri. Namun,
sebelum menjalankan program, tim Kampus Mengajar di SDI Abu Dzar sudah
melakukan analisis sekaligus pengamatan terhadap siswa dan guru SDI Abu
Dzar, serta atas persetujuan bapak dan ibu guru SDI Abu Dzar dan juga Dosen
Pembimbing Lapngan. Dengan demikian, program akan berjalan maksimal. Ada
banyak cerita seru selama mengikuti program Kampus Mengajar di SDI Abu
Dzar, Oleh sebab itu laporan ini dibuat.

B. Tujuan
Ada tujuan dari program Kampus Mengajar, yakni:
A. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa dalam belajar dan
mengembangkan diri melalui aktifitas di luar kampus;
B. Membantu sekolah terutama dalam memberikan pelayanan pendidikan
secara optimal terhadap semua peserta didik sekolah dasar dalam kondisi
terbatas selama pandemi; dan
C. Memberikan kesempatan belajar secara optimal kepada semua peserta didik
sekolah dasar dalam kondisi terbatas selama pandemi.
BAB II. ANALISIS SITUASI DAN PERENCANAAN PROGRAM

A. Analisis
Analisis tim Kampus Mengajar terhadap SDI Abu Dzar, yakni:

A. Aspek Pembelajaran
Mengenai aspek pembelajaran, tim Kampus Mengajar terhadap SDI Abu
Dzar mengamati dan menilai bahwa memang perlu ada dorongan motivasi
terhadap para peserta didik. Selama kami melangsungkan kegiatan, tidak
semua siswa mengikuti pembelajaran secara maksimal. Beberapa kendala
yang kami temui terkait ini ialah (1) Hambatan sinyal; (2) Tidak mendapat
dukungan dari orang tua; (3) Keterbatasan sarana dan prasarana dimana para
siswa tidak memiliki perangkat teknologi penunjang pembelajaran. Di sisi
lain, pihak sekolah sudah mencoba melakukan inovasi dengan
memperbolehkan siswa yang memiliki keterbatasan dalam hal sarana dan
prasarana dapat datang langsung ke sekolah dengan protokol kesehatan yang
ketat

B. Aspek Transfer Teknologi


Tim Kampus Mengajar terhadap SDI Abu Dzar menerima informasi bahwa
beberapa guru masih mengalami kesulitan dalam membuat video
pembelajaran. Di samping itu, tidak semua siswa memiliki handphone atau
laptop. Tim Kampus Mengajar SDI Abu Dzar menemukan bahwa
sebenarnya fasilitas teknologi di SDI Abu Dzar sudah dikatakan baik.

c. Aspek Administrasi
Tim Kampus Mengajar SDI Abu Dzar mendapatkan informasi bahwa
administasi sekolah di SDI Abu Dzar sudah rapi dan tertata dengan baik.
Oleh karena itu tim Kampus Mengajar SDI Abu Dzar tidak berperan aktif
dalam aspek administrasi sekolah. Akan tetapi pada aspek administrasi guru,
ada beberapa guru yang belum mampu memaksimalkan administrasinya.

B. Rencana Program dan Kegiatan


Berangkat dari hasil observasi di minggu pertama, tim Kampus Mengajar
SDI Abu Dzar merencanakan akan menjalankan program-program berikut:

a. Transfer Ilmu Pengetahuan


Dalam hal mengajar, ada sejumlah mata pelajaran yang menjadi fokus tim
Kampus Mengajar SDI Abu Dzar, yaitu (1) Bahasa Indonesia akan diampu
oleh semua tim Kampus Mengajar SDI Abu Dzar; (2) Matematika akan
diampu oleh semua tim Kampus Mengajar SDI Abu Dzar. Secara singkat,
kegiatan proses belajar dan mengajar ini bukan bersifat menggantikan guru
dengan memberikan tambahan ilmu pada peserta didik. Adapun waktu
pelaksanaan dari kegiatan mengajar tim Kampus Mengajar SDI Abu Dzar,
yakni setelah pelajaran diniyah atau dengan kata lain sesudah guru diniyah
menerima setoran hafalan.

b. Adaptasi Teknologi
Terkait bantuan teknologi, tim Kampus Mengajar SDI Abu Dzar tidak
berperan aktif dikarenanakan para guru dan siswa sudah mampu
menggunakan teknologi dengan baik walaupun sempat mengalami
kesusahan dalam beradaptasi.

c. Urusan Administrasi
Mengenai bantuan administrasi, tim Kampus Mengajar SDI Abu Dzar
melihat bahwa ada pembenahan pada perpustakaan, yakni meliputi penataan
ulang perpustakaan dan juga merapikan ruangan. Hal ini merupakan inisiatif
tim Kampus Mengajar SDI Abu Dzar, yang memang administrasi terkait
perpustakaan perlu dirombak.
BAB III. PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

A. Persiapan Program
Sebelum menjalankan program Kampus Mengajar secara langsung di SDI
Abu Dzar, peserta Kampus Mengajar mendapatkan sejumlah pembekalan dari
pihak terkait yaitu Kemendikbudristek. Pembekalan ini berlangsung selama
kurang lebih tiga hari Para pemapar materi memberikan edukasi seputar apa itu
literasi dan numerasi, pembelajaran Pancasila, dan juga bagaimana mendidik
para peserta didik. Selain dari pihak Kemendikbudristek, Dosen Pembimbing
Lapangan Kampus Mengajar SDI Abu Dzar, yakni ibu Sistriadini Alamsyah
Sidik M.Pd turut memberikan pengarahan kepada tim Kampus Mengajar SDI
Abu Dzar. Semua pembekalan dilakukan secara daring, mengingat ada
keterbatasan di tengah pandemi Covid-19. Setelah pembekalan selesai, agenda
selanjutnya ialah peenerjunan. Di minggu pertama, tim Kampus Mengajar SDI
Al-Falaah mengalami kendala dikarenakan sekolah SDI Al-Falaah berakreditasi
A, lalu tim Kampus Mengajar SDI Al-Falaah menunggu konfirmasi dari pihak
Kampus Mengajar terkait pemindahan sekolah. Di minggu kedua kegiatan tim
Kampus Mengajar SDI Abu Dzar difokuskan pada meminta izin kepada pihak-
pihak terkait, seperti Disdikbudpora Kota Tangerang Selatan, Kepala Sekolah
SDI Abu Dzar. Selanjutnya tim Kampus Mengajar SDI Abu Dzar didampingi
Dosen Pembimbing Lapangan mengunjungi Disdikbudpora Kota Tangerang
Selatan sekaligus meminta untuk perpindahan sekolah dikarenakan sekolah
pertama yang didapat berakreditasi A, setelah itu tim Kampus Mengajar langsung
mengunjungi SDI Abu Dzar guna meminta izin kepada Kepala Sekolah perihal
pelaksaan program Kampus Mengajar di SDI Abu Dzar. Di hari-hari berikutnya,
tim Kampus Mengajar SDI Abu Dzar melakukan observasi bagaimana situasi
dan kondisi SDI Abu Dzar.
Observasi di SDI Abu Dzar difokuskan pada bagaimana proses
pembelajaran berlangsung, bagaimana situasi dan kondisi sekolah, apa saja tata
tertib yang harus ditaati, bagaimana peran bapak dan ibu guru, serta bagaimana
fasilitas penunjang di SDI Abu Dzar. Kemudian, observasi ini dilakukan oleh
seluruh tim Kampus Mengajar SDI Abu Dzar secara berkala. Selanjutnya, setelah
melakukan observasi, tim Kampus Mengajar SDI Abu Dzar merancang rencana
program Kampus Mengajar di SDI Abu Dzar. Program akan difokuskan pada
tiga hal, yakni literasi dan numerasi, menyusun CERDIK (Catatan Evaluasi
Ringkasan Peserta Didik), membantu kegiatan PETA (Pembelajaran Tematik
Aplikatif). Kemudian tim Kampus Mengajar SDI Abu Dzar juga menyusun
jadwal kegiatan Kampus Mengajar SDI Abu Dzar sebagai berikut:

PENGGUNAAN MEDIA BELAJAR BERBASIS LMS PADA


PEMBELAJARAN DARING DI SDI ABU DZAR
Bhanuwati Amelia Putri
Pendidikan Bahasa Inggris, Universitas Muhammadiyah Surakarta
Jl. A. Yani Pabelan Kartasura Telp. (0271) 717417 Tromol Pos 1 Surakarta 57102
putribamelia12345@gmail.com

ABSTRAK
Media pembelajaran sangat penting untuk menunjang kegiatan mengajar. Banyak
sekali media pembelajaran yang bisa digunakan. Salah satunya ialah, penggunaan
aplikasi LMS (Learning Management System) yang dapat membantu guru dan peserta
didik khususnya selama proses pembelajaran daring dalam menyampaikan materi,
latihan dan penilaian terhadap peserta didik. Maka sekolah perlu menyiapkan media
dan sarana pembelajaran yang baik sesuai dengan keadaan serta mengkondisikannya
dengan baik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kondisi belajar
serta penggunaan media pembelajaran daring di SMK Yuppentek 1 Tangerang.
Metode penelitian yang digunakan adalah observasi dan survei lapangan.

Kata Kunci : media, daring, LMS, SMK Yuppentek 1 Tangerang

ABSTRACT
Learning media is very important to support teaching activities. Lots of learning
media that can be used. One of them is the use of the LMS (Learning Management
System) application which can help teachers and students especially during the
online learning process in delivering material, exercise and assessment to students.
So, schools need to prepare a proper media and learning facilities according to the
circumstances and condition them well. The purpose of this research was to describe
the learning conditions and the use of online learning media at SMK Yuppentek 1
Tangerang. The research method used was observation and field surveys.

Keywords: media, online, LMS, SMK Yuppentek 1 Tangerang

PENDAHULUAN
Dari adanya dampak pandemi Covid-19 yang mewabah hampir di seluruh
dunia. Hal ini berdampak pada segala sektor seperti perekonomian, kesehatan, sosial,
pendidikan, dll. Diantara sektor tersebut, pendidikan juga menjadi sektor yang paling
menjadi pusat perhatian pemerintah dan masyarakat kita. Sejak adanya pandemi ini
khususnya di bidang pendidikan semua kegiatan akan dilakukan secara daring.
Pembelajaran daring merupakan sistem pembelajaran yang dilakukan dengan
tidak bertatap muka langsung, tetapi menggunakan platform yang dapat membantu
proses belajar mengajar yang dilakukan meskipun jarak jauh. Tujuan dari adanya
pembelajaran daring ialah memberikan layanan pembelajaran bermutu dalam jaringan
yang bersifat masif dan terbuka untuk menjangkau peminat ruang belajar agar lebih
banyak dan lebih luas (Sofyana & Abdul, 2019:82).
Hal ini menjadi sebuah tantangan baru bagi pihak sekolah, guru, dan
pemerintah dalam mengatur dan melakukan kegiatan pembelajaran yang sesuai.
Penggunaan teknik dan media belajar yang menarik dan atraktif tentunya dapat
menarik minat belajar peserta didik. Namun, di sisi lain kegiatan pembelajaran daring
ada kaitanya dalam mendukung proses gerakan merdeka belajar.
Yaitu menurut Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim
meluncurkan gerakan “Merdeka Belajar”, yaitu kemerdekaan dalam berpikir. Tujuan
merdeka belajar ialah agar para guru peserta didik serta orang tua bisa mendapatkan
suasana yang menyenangkan (Media Indonesia, 2019). Ki Hajar Dewantara
menekankan berulang kali tentang kemerdekaan belajar. “…kemerdekaan hendaknya
dikenakan terhadap caranya anak-anak berpikir, yaitu jangan selalu “dipelopori”, atau
disuruh mengakui buah pikiran orang lain, akan tetap biasakanlah anak-anak mencari
sendiri segala pengetahaun dengan menggunakan pikirannya sendiri…”Ki Hadjar
Dewantara (buku Peringatan Taman-Peserta didik 30 Tahun, 1922-1952). Ki Hadjar
Dewantara memiliki istilah sistem among, yakni melarang adanya hukuman dan
paksaan kepada anak didik karena akan mematikan jiwa merdeka serta mematikan
kreativitasnya (Dwiarso, 2010). Berkaitannya dengan situasi dan kondisi saat ini yang
mana seluruh dunia dilanda oleh pandemi. Hal ini mengakibatkan seluruh proses
belajar disekolah terganggu atau terkendala dengan adanya pandemi ini.
Seluruh proses pembelajaran akan dialihkan melalui virtual atau online.
Kegiatan ini harus didukung dengan media atau platform aplikasi belajar yang
memadai salah satunya ialah LMS (Learning Management System). LMS atau yang
lebih dikenal dengan Learning Management System adalah suatu perangkat lunak
atau software untuk keperluan administrasi, dokumentasi, laporan sebuah kegiatan,
kegiatan belajar mengajar dan kegiatan secara online (terhubung ke internet), E-
learning dan materi-materi pelatihan dan semua itu dilakukan dengan online (ellis
2009). LMS mempunyai ruang lingkup yang meliputi administrasi, dokumentasi,
penilaian dan monitoring. Materi yang bisa disajikan dalam LMS ini bisa berupa
kemasan multimedia (teks, animasi, video, sound). LMS ini sering disebut juga
dengan platform e-learning atau learning content management system (LCMS).
Intinya LMS adalah aplikasi yang mengotomasi dan memvirtualisasi proses belajar
mengajar secara elektronik. Banyak dan bermacam-macam jenis aplikasi LMS yang
bisa digunakan membantu guru dalam mengajar.
Tujuan penelitian adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui kondisi belajar sekolah SMK YUPPENTEK 1 selama pandemi
ini.
2. Untuk mengetahui proses belajar mengajar di SMK YUPPPENTEK 1
menggunakan aplikasi berbasis LMS terhadap pemahaman peserta didik.
3. Untuk mengetahui bagaimana kesiapan SMK YUPPENTEK 1 dalam menghadapi
pembelajaran daring.

METODE
Jenis metode yang digunakan pada penelitian ini ialah metode kualitatif.
Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang menghasilkan dan mengolah data
yang sifatnya deskriptif, seperti transkripsi wawancara, catatan lapangan, gambar,
foto, rekaman video dan lain sebagainya (Poerwandari, 1998:29). Menurut Sugiyono
(2007: 1), metode penelitian kualitatif merupakan suatu penelitian yang digunakan
untuk meneliti pada objek yang alamiah dimana peneliti adalah sebagai instrumen
kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara gabungan, analisis data bersifat
induktif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna daripada
generalisasi.
Penelitian ini dapat dikatakan sebagai kualitatif karena hal ini bertujuan untuk
meneliti suatu objek atau permasalahan berdasarkan latar belakangnya tanpa adanya
manipulasi didalamnya, dan hasil penelitian ini bukan bersifat berdasarkan ukuran-
ukuran kuantitas, melainkan menyakikan sebuah makna atau fenomena yang diteliti.
kami memilih metode ini karena menginginkan hasil yang menyeluruh atas
fenomena atau persoalan yang terjadi dan subjek dari penelitian ini ialah lingkungan
dan warga sekolah SMK Yuppentek 1. Oleh karena itu, dengan metode kualitatif
peneliti dapat mengumpulkan informasi sebanyak mungkin melalui wawancara,
dokumentasi dan observasi.

TEKNIK PENGUMPULAN DATA


Teknik pengumpulan informasi atau data dalam penelitian ini ialah melalui
observasi, wawancara dan dokumentasi.
a) Observasi
Observasi yang dilakukan pada penelitian ini merupakan sebuah pengamatan.
Pengamatan yang dilakukan dengan cara non-participant observation. Terhadap
lingkungan sekolah, peserta didik dan guru selama pembelajaran daring.
b) Wawancara
Wawancara digunakan peneliti untuk mengetahui dan melengkapi serta dapat
memperoleh data yang akuran dan variatif. Pada penelitian ini melibatkan 6 orang
narasumber yang terdiri dari guru dan staff sekolah.
c) Dokumentasi
Penggunaan dokumentasi dalam penelitian ini digunakan sebagai bukti dan
bahan analisis penelitian yang berkaitan dengan pembelajaran daring.

HASIL DAN PEMBAHASAN


A. Media Belajar Yang Digunakan
1. Pengertian LMS (Learning Management System)
LMS atau yang lebih dikenal dengan Learning Management System
adalah suatu perangkat lunak atau software untuk keperluan administrasi,
dokumentasi, laporan sebuah kegiatan, kegiatan belajar mengajar dan kegiatan
secara online (terhubung ke internet), E-learning dan materi-materi pelatihan
dan semua itu dilakukan dengan online (ellis 2009).
2. Penggunaan LMS di SMK Yuppentek 1 Tangerang
Dengan adanya LMS ini sangat membantu guru dalam melakukan
kegiatan mengajar selama daring. Berdasarkan wawancara kami pada bidang
kurikulum SMK Yuppentek 1 Tangerang, diketahui bahwa SMK Yuppentek 1
telah menggunakan aplikasi berbasis LMS ini sudah dari bulan Juli tahun 2019
yakni aplikasi Portaldik. Selain itu sekolah juga menggunakan aplikasi
penunjang lainnya seperti, ZOOM, Google Meet, Google Forms, dll.
Berikut ini aplikasi atau media belajar berbasis LMS yang digunakan oleh
SMK Yuppentek 1 Tangerang :
a) LMS PORTALDIK
Aplikasi yang diluncurkan pada tanggal 28 November 2017 oleh PT.
Multi Info Dataindo sebagai pengelola resmi Portal Pendidikan Indonesia
ini memiliki fitur yang dapat memudahkan guru bahkan sekolah dalam
mengatasi pembelajaran daring. Aplikasi ini memiliki fitur seperti absensi
peserta didik, penyedia materi, soal dan ujian, bahkan evaluasi atau input
nilai yang bisa langsung dijadikan e-rapot.
Aplikasi ini juga dapat dihubungkan dengan link dan terintegrasi
dengan aplikasi laiinya untuk bahan materi ajar seperti video dari Youtube
atau link virtual meeting. Aplikasi ini digunakan guru untuk menyampaikan
materi pembelajaran, mengabsensi peserta didik, memberikan soal latihan
dan ujian serta memberikan evaluasi pada peserta didik selama proses
pembelajaran yang berupa e-rapot. Guru dengan mudah mengontrol peserta
didik dan memastikan bahwa peserta didik telah mengikuti pembelajaran
atau tidak. Oleh karena itu SMK Yuppentek 1 memilih dan menjadikan
aplikasi Portaldik sebagai aplikasi utama dalam melaksanakan
pembelajaran. Berikut gambaran dari penggunaan aplikasi LMS Portaldik :
1) Laman utama
Di laman utama ialah tampilan utama dari aplikasi Portaldik. disini
peserta didik dan guru bisa login atau masuk ke lama selanjutnya atau yang
disebut beranda, setelah memasukan username dan password yang sudah
diberikan dari pihak sekolah.
2) Beranda
Pada laman ini menampilkan sebuah menu utama dari aplikasi Portadik.
Pada laman ini juga disediakan beberapa menu yang terdiri dari menu mata
pelajaran, absensi, materi, ujian dan data nilai peserta didik.
3) Materi
Pada laman ini peserta didik dan guru bisa mencari atau meng-upload
materi pembelajaran pada aplikasi Portaldik. Peserta didik bisa mencari
materi pelajaran apa yang hendak dicari. Materi yang di sajikan bisa
berupa PPT, video, teks, dll.
4) Absensi
Pada laman ini peserta didik bisa melakukan absensi sesuai dengan
mata pelajaran yang telah diikutinya dan guru bisa mengecek langsung
siapa saja yang sudah melakukan absensi pada mata pelajarannya.
5) Penilaian
Pada sistem penilaian, peserta didik yang telah mengerjakan tugas
atau ujian. Nilai tersebut akan langsung muncul dan terekam berikut
dengan durasi pengerjaannya serta keterangan tanggalnya. Jadi guru
dengan mudah mengecek dan mencari tahu siapa saja peserta didik yang
sudah mengerjakannya dan langsung terintegrasi dengan sistem e-rapot.

Selain penggunaan aplikasi berbasis LMS, SMK Yuppentek 1 Tangerang


juga menggunakan aplikasi penunjang e-learning berbasis non-LMS. Aplikasi
ini digunakan sebagai pelengkap dan sarana komunikasi antar guru dan peserta
didik. Berikut aplikasi penunjang yang digunakan :
a) ZOOM
Aplikasi ini sudah sangat banyak dan umum digunakan belakangan
ini oleh masyarakat dan guru. Khususnya untuk melakukan meeting atau
pertemuan secara virtual sebagai pengganti pertemuan tatap muka secara
langsung. Namun, penggunaan aplikasi ini digunakan oleh guru di SMK
Yuppentek 1 Tangerang hanya sebagai pelengkap dari materi dan tugas
yang di upload pada Portaldik.
Penggunaan aplikasi ini sudah diatur dan berjadwal namun, bisa juga
bersifat optional atau dapat disesuaikan dengan kebutuhan. Biasanya guru
menggunakan aplikasi ini dalam waktu 2 minggu sekali dalam satu
pertemuan. Pembatasan ini bertujuan agar peserta didik tidak terlalu
terbebani oleh penggunaan kuota internet yang lebih besar.
b) Google Meet
Pada dasarnya aplikasi ini serupa dengan aplikasi ZOOM. Yang
membedakannya ialah hanya dari sisi tampilannya saja. Untuk tampilan
pada google meet dibuat secara sederhana dan praktis. Fungsi dan fiturnya
hampir serupa dengan aplikasi ZOOM.
c) Google Form
Aplikasi ini biasanya digunakan oleh guru untuk memberi tugas atau
soal latihan kepada peserta didik yang dapat berupa soal pilihan ganda dan
atau uraian.
d) Whatsapp group
Aplikasi ini ialah aplikasi yang sangat umum dan sudah banyak
digunakan orang. Aplikasi ini berbasis social media yang mana digunakan
sebagai media komunikasi dan informasi antara guru dengan peserta didik
atau peserta didik dengan peserta didik. Selain sebagai media komunikasi
dan informasi, aplikasi ini digunakan guru untuk menyampaikan bahan
materi ajar pada peserta didik sekaligus juga sebagai sarana diskusi antara
guru dan peserta didik.
Dengan adanya penggunaan berbagai aplikasi atau media belajar pada
pembelajaran daring ini memberi kesempatan bagi guru untuk mengembangkan
kreativitas nya dalam menyampaikan materi pembelajaran. Sekaligus
membantu guru dalam mengontrol perkebangan peserta didik terhadap
pemahaman materi. Penggunaan aplikasi berbasis LMS maupun tidak, ini juga
dapat mendukung proses “merdeka belajar” pada peserta didik karena dengan
adanya aplikasi ini peserta didik bisa belajar dari berbagai sumber dan dengan
mudah mengaksesnya. Dengan aplikasi ini penilaian peserta didik akan terekam
dan terkontrol berdasarkan system dan lagi hal ini dapat membantu guru dalam
menginput dan mengecek nilai peserta didik secara digital.
B. Keadaan dan Aktifitas Belajar
1. Acuan Kegiatan Pembelajaran
Pada proses pembelajaran RPP menjadi acuan guru untuk bertindak
menyampaikan materi. Pada pembelajaran daring, penyusunan RPP harus
disesuaikan dengan keadaan dan situasi saat ini. Kemudian penyusunan RPP
perlu memperhatikan pemilihan materi ajar dan alokasi waktu yang diperlukan
selama pembelajaran daring. Dalam menyusun Rancangan Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP), guru harus menyusun kegiatan pembelajaran secara
singkat tetapi memiliki muatan materi yang sama dengan pada pembelajaran
daring dan hal itu juga merupakan sebuah tantangan bagi guru.
2. Kegiatan Mengajar
Kegiatan atau aktivitas pembelajaran daring pada umumnya sama dengan
kegiatan pembelajaran pada biasanya, yaitu meliputi :
a) Apersepsi :
 Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk
memulai pembelajaran.
 Guru memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin.
 Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang
akan dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.
 Memberitahu materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat
itu.
b) Inti :
 Peserta didik disajikan contoh teks biografi pendek dan sederhana
tentang tokoh terkenal melalui Portaldik.
 Peserta didik diberikan kesempatan untuk membaca dan memahami
teks Biografi (materi yang terdapat dalam buku elektronik bahasa
inggris kelas XI)
 Peserta didik diberikan kesempatan untuk bertanya tentang materi.
 Peserta didik diminta untuk mendiskusikan materi pembelajaran
dalam group whatsapp (WAG) terkait dengan fungsi social dan makna
dalam teks.
 Peserta didik diminta mengirim hasil diskusi melalui whatsapp.
 Peserta didik menganalisis dan menyimpulkan masukan, tanggapan
dan koreksi dari guru terkait.
c) Penutup :
 Peserta didik membuat resume dengan bimbingan guru tentang poin-
poin penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran.
 Mengagendakan materi yang akan dipelajari pada pertemuan
berikutnya.
 Menutup pembelajaran dengan memberi salam dan berdoa bersama.
Semua kegiatan mengajar dilakukan melalui daring dan aplikasi berbasis
e-learning. Guru biasanya menyampaikan pembelajarannya melalui laptop
atau smartphone dengan menampilkan materi pembelajaran dalam bentuk
video, file atau slide power point. Lalu peserta didik bisa merespon dan
memperhatikan apa yang sedang disampaikan oleh guru. Oleh karena itu guru
selalu mengacu pada penggunaan aplikasi berbasis e-learning atau LMS yang
telah disepakati sebagai tempat untuk melaksanakan pembelajaran.
3. Aktivitas Non-Mengajar
Berdasarkan proses wawancara dan observasi budaya aktvitas non
mengajar di SMK Yuppentek 1 Tangerang. Kegiatan atau aktivitas non-
mengajar seperti literasi, estrakurikuler, upacara, tadarus, dll. Kegiatan tersebut
tidak dapat dilakukan secara utuh seperti biasanya. Namun, ada beberapa
kegiatan yang bisa dilakukan selama daring yaitu seperti kegiatan literasi dan
upacara. Walaupun kegiatan tersebut tidak bisa dilakukan secara maksimal dan
hanya sesekali saja dilaksanakan.
4. Kendala Selama Pembelajaran
Banyak sekali kendala yang ditemukan selama pembelajaran daring
khusunya di SMK Yuppentek 1 Tangerang ini, diantaranya :
 Kurangnya antusias peserta didik dalam mengikuti pembelajaran
khususnya pada kegiatan virtual meeting.
 Koneksi internet yang buruk. Hal ini sudah menjadi hal yang biasa di
katakan oleh peserta didik pada saat ditanya oleh guru yang
bersangkutan. Biasanya guru memaklumi saja hal tersebut.
 Durasi atau waktu yang terbatas. Hal ini dikarenakan guru dibatasi
dalam menggunakan aplikasi berbasis virtual meeting. Hal ini menjadi
tantangan bagi guru dalam menyampaikan materi dan melatih
pemahaman peserta didik.
 Penguatan karakter pada peserta didik tidak dapat dimaksimalkan.
Karena sangat sulit untuk memantau dan mengontrol peserta didik dari
jauh dan tidak bertatap muka secara langsung dan masih banyak lagi
kendala yang dialami guru selama pembelajaran daring.
KESIMPULAN
Berdasarkan observasi yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa
perkembangan dan kesiapan SMK Yuppentek 1 Tangerang dalam mengatasi
pembelajaran daring ini dilakukan dengan baik. Hal ini bisa dilihat dari persiapan dari
jauh hari sebelum adanya pandemi. SMK Yuppentek 1 Tangerang sudah
mengenalkan dan menggunakan aplikasi berbasis LMS (Learning Management
System) sejak bulan juli tahun 2019. Yang mana pembelajaran yang berbasis e-
learning atau daring belum berlaku secara penuh didalam pembelajaran.
Dengan mengenalkan dan menggunkan aplikasi berbasis e-learning terlebih
dahulu, jadi guru dan para peserta didik tidak terkejut dan bingung karena
pembelajaran daring. Yang diupayakan pihak sekolah ialah hanya melakukan
pembiasaan dan penyempurnaan dari adanya pembelajaran daring. Selama adanya
pandemi banyak sekali kendala dan ini merupakan suatu tantangan untuk SMK
Yuppentek 1 Tangerang dalam memberikan pembelajaran yang terbaik serta
mencetak peserta didik yang berprestasi.

UCAPAN TERIMAKASIH
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas rahmat, hidayah serta
karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas artikel ini dengan lancar.
Tentu saja tugas artikel ini tidak akan selesai tanpa adanya dukungan serta
bantuan dari berbagai pihak. Kami menyadari bahwa penulisan artikel ini tentu masih
banyak kekurangan bahkan jauh dari kesumpurnaan, maka kami harap
memakluminya. Dengan rasa hormat dan segala kerendahan hati, kami ucapkan
banyak terima kasih kepada :
1. Bapak Drs. Masuni, M.Pd. selaku kepala sekolah SMK Yuppentek 1 Tangerang.
2. Bapak Fachrul Rozi, S.Pd selaku koordinator pamong SMK Yuppentek 1
Tangerang.
3. Bapak/Ibu guru serta seluruh warga SMK Yuppentek 1 Tangerang.
4. Dosen pembimbing lapangan kegiatan PLP I tahun 2021
5. Pimpinan prodi Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Muhammadiyah
Surakarta.

DAFTAR PUSAKA
Maduwu, Byslina. (2016). “Pentingnya Pembelajaran Bahasa Inggris Di Sekolah”.
Jurnal Warta. 50(1), 1-2.
Ika Handarini, Oktafia, Sri Wulandari, Siti. (2020). “Pembelajaran Daring Sebagai
Upaya Study From Home (SFH) Selama Pandemi Covid 19”. Jurnal
Pendidikan Administrasi Perkantoran (JPAP). 8(3). 498.
Hendri, Nofri. (2020). “Merdeka Belajar; Antara Retorika Dan Aplikasi”. E-Tech.
8(1). 28.
Prasanti, Ditha. (2018). “Penggunaan Media Komunikasi Bagi Remaja Perempuan
Dalam Pencarian Informasi Kesehatan”. Jurnal Lontar. 6(1), 16-17.
Oktavia, Fenny. (2016). “UPAYA KOMUNIKASI INTERPERSONAL KEPALA DESA
DALAM MEMEDIASI KEPENTINGAN PT. BUKIT BORNEO SEJAHTERA
DENGAN MASYRAKAT DESA LONG LUNUK”. eJournal Ilmu Komunikasi.
4(1). 240-141.

Anda mungkin juga menyukai