Anda di halaman 1dari 7

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.

id
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan

pendekatan cross sectional. Rancangan cross sectional adalah suatu rancangan

penelitian yang mempelajari hubungan antara variabel bebas (faktor risiko)

dan variabel terikat (efek). Penelitian ini paling sering digunakan karena

secara metodologi paling mudah dilakukan dan diobservasi hanya sekali pada

saat yang sama (Taufiqurrahman, 2008).

B. Lokasi Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Recovery Room RSUD Dr. Moewardi

Surakarta.

C. Subjek Penelitian

1. Populasi penelitian

Populasi dari penelitian ini adalah pasien yang menjalani operasi dengan

menggunakan anestesi inhalasi di Instalasi Bedah Sentral (IBS).

2. Sampel penelitian

Sampel dalam penelitian ini adalah subjek dalam populasi penelitian yang

memenuhi kriteria inklusi dan diluar kriteria eksklusi. (Arief, 2008).


commit to user

26
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id 27
digilib.uns.ac.id

1. Kriteria sampel
a. Kriteria inklusi
1) Usia 18 - 59 tahun
2) Pasien ASA I atau ASA II
3) Operasi elektif yang berdurasi ± 2jam
4) Pasien yang bukan bedah saraf
5) Pasien bersedia menjadi sampel dengan mengisi formulir informed
consent
b. Kriteria Eksklusi
Pasien yang mengalami komplikasi setelah operasi.

2. Besar sampel
Besar sampel yang digunakan sebesar 30 sampel yang akan dibagi dalam 2
kelompok. Besar sampel ini menggunakan patokan umum (Rule of thumb),
setiap penelitian yang datanya akan dianalisis secara statistik dengan analisis
bivariat dan multivariat membutuhkan sampel minimal 30 subjek penelitian
(Arief, 2008).

D. Teknik Sampling
Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik quota

sampling, dimana subjek yang datang secara berurutan dan memenuhi kriteria

pemilihan dimasukkan dalam penelitian sampai jumlah subjek yang diperlukan

terpenuhi (Arief, 2008)

commit to user
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id 28
digilib.uns.ac.id

E. Desain Penelitian

Populasi

Sampel
Sampel untuk isofluran Sampel untuk sevofluran

Informed consent

Pemberian premedikasi midazolam


0,07 mg/kg BB i.v., fentanyl 1-2
mg/kg BB i.v, ondansentron i.v

Induksi propofol 2 mg/kg B

Pemberian Atracurium 0,5mg/kg BB i.v


(Muscle Relaxant)

Intubasi endotrakeal

Pemeliharaan dengan 1,5-2 vol Pemeliharaan dengan 2-2,5 vol


% anestesi inhalasi isofluran, % anestesi inhalasi sevofluran,
50% N₂O dan 50% O2 50% N₂O dan 50% O2

Terjadi pemulihan paska operasi Terjadi pemulihan paska operasi

Pencatatan pulih sadar dengan Pencatatan pulih sadar dengan


Aldrete score dan dilihat waktunya Aldrete score dan dilihat waktunya

Pulih Sadar pennuh Sadar tidak penuh Pulih Sadar penuh Sadar tidak penuh
(skor >8 ketika <15 (skor >8 ketika >15 (skor >8 ketika <15 (skor >8 ketika >15
menit) menit) menit) menit)

uji Chi-square
commit to user
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id 29
digilib.uns.ac.id

Gambar 3.1. Desain Penelitian

F. Identifikasi Variabel Penelitian

1. Variabel bebas : Isofluran dan Sevofluran


Skala : Nominal
2. Variabel terikat : Waktu pulih sadar
Skala : Nominal
3. Variabel luar terkontrol : usia, status fisik, konsentrasi obat, induksi obat,
premedikasi, waktu tindakan operasi,
4. Variabel luar tidak terkontrol : kelainan metabolisme tubuh, sensitivitas masing-
masing individu.

G. Definisi Operasional Variabel


1. Variabel bebas : sevofluran dan isofluran
Sevofluran dan isofluran merupakan obat anestesi inhalasi yang diberikan
melalui vaporizer. Iofluran yang digunakan adalah dosis 1,5-2,0 vol% dalam
O2, sedangkan sevofluran menggunakan dosis 2,0-2,5vol%.
Isofluran : 1-chloro-2,2,2-trifluoroethyl difluoromethyl ether/ senyawa jernih,
tak berwrna, mudah menguap, dan tidak mudah terbakar yang digunakan
sebagai anestesi general.
Sevofluran : dengan nama kimia fluorometil heksafluoroisopropil eter,
merupakan agen anestesi inhalasi berbau manis, tidak mudah meledak.
Alat : Vaporizer
Satuan :%
Skala pengukuran : skala nominal

2. Variabel terikat : waktu pulih sadar


Pulih sadar adalah periode dimana pasien masih dinilai pemulihannya secara
umum setelah pasien meninggalkan meja operasi dengan menggunakan
penilaian dengan kriteria Aldrete Score (Apriliana, 2013). Waktu pulih sadar
merupakan waktu yang dibutuhkan pasien untuk dapat dikeluarkan dari
Recovery Room bila keadaan pasien sudah sadar penuh, kooperatif, tanda-tanda
commit to user
vital baik, refleks proteksi baik dan komplikasi-komplikasi lain tidak ada, tidak

Uji Chi Square (X²)


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id 30
digilib.uns.ac.id

ada perdarahan ulang, rasa sakit hebat, mual dan muntah (Xie et al., 2014).
Waktu yang diperlukan untuk pulih sadar penuh normalnya ≤ 15 menit, apabila
> 15 menit maka pulih sadar tidak penuh. (Dinata, 2015).
Skala pengukuran : skala nominal

3. Variabel lain terkontrol : hal-hal yang dapat mengganggu hasil perhitungan


variabel terikat namun dapat dikendalikan.
a. Status fisik : yang digunakan adalah pasien dengan status ASA 1 dan 2
yaitu pasien tanpa kelainan sistemik atau kelainan ringan sampai sedang.
b. Tingkat kesadaran : ukuran dari kesadaran dan respon seseorang
terhadap rangsangan dari lingkungan. Yang digunakan pada penelitian ini
adalah pasien dengan kesadaran penuh, karena akan sangat berpengaruh
pada pemulihan paska tindakan anestesi.
c. Waktu tindakan operasi

H. Alat dan Bahan :


1. Obat isofluran dan sevofluran
Obat anestesi inhalasi yang sering digunakan sebagai maintenance anestesi
umum selama operasi.
2. Informed consent
Yaitu berupa lembar persetujuan tertulis, untuk menyatakan pasien bersedia
menjadi responden dalam penelitian dan mengizinkan peneliti untuk mengolah
data yang di peroleh,
3. Lembar Aldrete score
Digunakan untuk menilai stabil atau tidaknya pasien akibat pengaruh anestesi,
yang diukur meliputi aktivitas, respirasi, sirkulasi (tekanan darah, laju
pernafasan), kesadaran, warna kulit (White PF dan Song D, 1999).
4. Alat tulis

commit to user
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id 31
digilib.uns.ac.id

I. Prosedur Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan tahapan berikut;
1. Persiapan
a. Membuat surat permohonan izin penelitian ke RSUD Moewardi dan
Instalasi Bedah Sentral, mempersiapkan lembar Aldrete score
b. Penyusunan dan validasi proposal penelitian.
c. Formulir Informed Consent.
2. Proses pengumpulan data
a. Menjelaskan tujuan, manfaat, dan prosedur penelitian kepada pasien sebelum
operasi.
b. Apabila pasien bersedia, pasien diminta untuk menandatangani surat
persetujuan atau informed consent sebagai bentuk kesediaan mengikuti
penelitian.
c. Pasien selesai operasi dan dibawa ke ruang Recovery Room.
d. Melakukan penilaian pulih sadar pasien dengan menggunakan lembar
Aldrete Score dilakukan 5 menit setelah ekstubasi.
e. Setelah itu dilakukan quota sampling atau melakukan penelitian sampai
jumlah subjek yang diperlukan terpenuhi.
f. Melakukan seleksi pasien berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi
g. Penulis melihat dan membandingkan perbedaan waktu pulih sadar dari
penggunaan kedua obat anestesi inhalasi.
3. Pengolahan data penelitian
4. Pelaporan hasil penelitian

J. Teknik Analisis Data


Data yang diperoleh dari penelitian ini diuji dengan metode statistik uji Chi
Square (X2) untuk melihat ada tidaknya hubungan antara variabel penelitian. Batas
kemaknaan yang dipakai adalah taraf signifikasi (α) = 0,05 atau dalam tabel
interval kepercayaan 95% (Ghazali, 2008).

commit to user
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id 32
digilib.uns.ac.id

Tabel 3.1 Tabel Pulih Sadar dan Obat Anestesi Inhalasi


KriteriaPulih sadar penuh Pulih sadar tidak penuh
Isofluran a b a+b
Sevofluran c d c+d
Total a+c b+d N

Diuji dengan rumus:


( )
X2 = ( )

Ketentuan:
H0 ditolak dan H1 diterima bila X2 hitung lebih besar daripada X2
tabel
H0 diterima dan H1 ditolak bila X2 hitung lebih kecil daripada X2
tabel.

Data yang diperoleh dianalisis secara statistik dengan uji Chi-Square,


menggunakan program Statistical Package for Social Sciences 21 (SPSS 21) for
Windows Release dan p < 0,05 dipilih sebagai tingkat minimal signifikansinya.
Apabila pada hasil penelitian didapatkan jumlah n < 20 atau subyek antara 20-40
dengan nilai expected < 5, maka akan dipakai uji mutlak Fisher (Sudigdo, 2011)

( )
Fisher exact test = = ( )( )( )( )

commit to user

Anda mungkin juga menyukai