Anda di halaman 1dari 26

BAB IV

TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN PADA NEONATUS NY “ E “ UMUR 4 HARI


DENGAN IKTERUS FISIOLOGIS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS
RATU AGUNG KOTA BENGKULU
TAHUN 2018
A. Tinjauan Kasus
Pengkajian kunjungan pertama
Hari/tanggal : Senin, 09 Juli 2018
Jam : 07.15 wib
Nama pengkaji : Yuni Wardani
Tempat : Wilayah Kerja Ratu Agung Kota Bengkulu
1. Data Subjektif

a. Identitas bayi

Nama Bayi : By Ny “ E ”

Umur : 4 Hari

Jenis kelamin : Perempuan

Tanggal lahir : 05 Juli 2018

b. Identitas orang tua

Nama ibu : Ny “ E “ Nama suami : Tn “ H “

Umur : 31 tahun Umur : 34 tahun

Agama : Islam Agama : Islam

Pendidikan : SMA Pendidikan : SMP

Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Buruh

Alamat : Jl. Alternatif Pematang Gubernur RT 01


c. Keluhan Utama : Ibu mengatakan bayinya timbul warna kuning sejak 1

hari yang lalu, dan bayinya malas menyusu serta ASI ibu tidak lancar

dan keluar sedikit.

d. Riwayat kesehatan

1) Riwayat kesehatan yang lalu : Ibu mengatakan sebelumnya tidak

pernah menderita penyakit seperti hipertensi, eklamsia, asma,

malaria, TBC, hepatitis dll

2) Riwayat kesehatan keluarga : Ibu mengatakan dalam keluarga

tidak ada yang menderita penyakit menurun seperti DM, Jantung,

Hipertensi, dan penyakit menular seperti Hepatitis, TBC, dan

HIV/AIDS

e. Riwayat kehamilan

Kehamilan ke : Kedua

HPHT : 26 September 2017

HTP : 03 Juli 2018

Keluhan pada kehamilan

TM I : Ibu mengatakan mengeluh mual, muntah, pusing

TM II : Ibu mengatakan tidak ada keluhan

TM III : Ibu mengatakan tidak ada keluhan

ANC : 5 kali

Penyuluhan yang pernah didapat :

Ibu mengatakan pernah mendapat konseling tentang gizi ibu hamil dan

tablet Fe di bidan
Penggunaan obat-obatan : Tablet Fe, asam folat dan Multivitamin

Imunisasi TT : Lengkap ( 2 kali)

f. Riwayat persalinan

Usia kehamilan : 40 Minggu

Jam persalinan : 03.10 wib

Jenis pesrsalinan : Spontan

Penolong / Tempat : Bidan / BPM Sasmayana Amd.Keb

Komplikasi/ penyulit : tidak ada

g. Pola aktivitas sehari-hari

1) Nutrisi

Jenis : ASI

Frekuensi : 5-6 kali

Keluhan : Asi keluar sedikit

2) Eliminasi

BAB

Frekuensi : 1-3 x sehari

Warna : kuning

Konsistensi : lunak

BAK

Frekuens : 4-6 x sehari

Warna : kuning jernih


2. Data Objektif

a. Pemeriksaan Umum

1) Keadaan Umum : Sedang

2) Tanda-tanda Vital Sign

Pernafasan : 42 x/menit

Pulse : 123 x/menit

Suhu : 36,7 0C

b. Pemeriksaan Antropometri

BB Lahir : 3200 gram

LK : 34 cm

LD : 32 cm

PB : 51 cm

c. Pemeriksaan Fisik

1) Kepala

Bentuk : Simetris

Oedema : Tidak ada

Caput sucadenum : Tidak ada

Cepal hematoma : Tidak ada

2) Muka

Warna : Tampak kuning

Oedema : Tidak ada


3) Mata

Bentuk : Simetris

Sekret : Tidak ada

Konjungtiva : An-anemis

Sklera : Tampak Kuning

Kelainan : Tidak ada

4) Hidung

Warna kulit : Tampak kuning

Pernafasan cuping hidung : Tidak ada

Kelainan : Tidak ada

5) Mulut

Mukosa bibir : kering

Labio sikiziz : Tidak ada

Labio platosikiziz : Tidak ada

Kelainan : Tidak ada

6) Telinga

Bentuk : Simetris

Pengeluaran : Tidak ada

Kelainan : Tidak ada

7) Leher

Kelainan : Tidak ada

Gerakan : Normal

Pembesaran : Tidak ada


8) Dada

Bentuk : Simetris

Warna kulit : Tampak kuning

Retraksi dada : Tidak ada retraksi

Kelainan : Tidak ada

9) Abdomen

Bentuk : Simetris

Tali pusat : Normal

Bising usus : (+)

Kelainan : Tidak ada

10) Genetalia

Jenis kelamin : Perempuan

Klitoris : Normal

Labia mayora : Menutupi labia minora

Kelainan : Tidak ada

11) Anus

Lubang anus : (+)

Kelainan : Tidak ada

12) Ektremitas atas dan bawah

Bentuk : Simetris

Jari tangan dan kaki : Lengkap

Pergerakan : kurang aktif

Warna kuku : Kemerahan


13) Reflek

Reflek Morro : (+)

Reflek Rooting : (+)

Reflek Sucking : (+)

Reflek Plantar : (+)

Reflek Tonick Neck : (+)

Reflek Palmar : (+)

d. Data penunjang : Tidak dilakukan

3. Analisa

a. Diagnosa Kebidanan

Neonatus Ny “ E “ Umur 4 hari dengan Ikterus Fisiologis

b. Masalah

Tidak ada

c. Kebutuhan

Tidak ada

d. Diagnosa Potensial

Tidak ada

e. Tindakan segera

Tidak ada
4. Penatalaksanaan

a. Memberitahu ibu dan keluarga tentang hasil pemeriksaan yang telah

dilakukan yaitu keadaan umum bayi sedang dan TTV dalam keadaan

normal yaitu : Nadi 123 x/menit, P : 42 x/menit, S : 36,70C.

Ev : ibu memahami keadaan umum dan tanda-tanda vital bayinya

b. Meminta persetujuan kepada ibu untuk dilakukannya asuhan

kebidanan pada bayinya.

Ev : Ibu bersedia dilakukan asuhan kebidanan pada bayinya.

c. Menjelaskan pada ibu tentang pentingnya dan manfaat menjemur bayi

pada pagi hari pukul 07.00-08.00 wib sinar matahari pagi mengandung

spektrum sinar biru yang dapat membantu memecah bilirubin dalam

darah sehingga kadarnya menurun dan kembali normal dengan

demikian kulit bayi yang kuning akan berangsur normal.

Ev : Ibu mengerti tentang apa yang dijelaskan dan bersedia bayinya

dijemur.

d. Menjemur bayi dengan sinar matahari selama kurang lebih 15-30

menit dengan posisi bayi telentang dan mata bayi tidak menghadap

matahari langsung. Setelah selesai dijemur pakaikan baju, kaos tangan,

topi dan bedong kembali agar bayi tetap hangat dan merasa nyaman.

Ev : bayi sudah dijemur selama 20 menit

e. Memandikan bayi dan melakukan perawatan tali pusat dengan cara

keringkan terlebih dahulu tali pusat lalu bungkus tali pusat dengan
kassa yang baru dan steril selimuti bayi dengan bedong untuk tetap

menjaga kehangatan bayi.

Ev : bayi sudah dimandikan dan merasa nyaman

f. Menganjurkan ibu untuk sesering mungkin menyusui bayinya

walaupun ASI ibu tidak lancar dan sedikit harus tetap menyusui

bayinya minimal 8-12 kali sehari sesuai kebutuhan bayi.

Ev : ibu memahami dan bersedia menyusui bayinya sesering mungkin

g. Memberikan konseling pada ibu untuk banyak mengkonsumsi sayuran

hijau seperti daun katuk, bayam, labu, wortel,dan buah-buahan.

Ev : ibu mengerti dan mampu mengulang kembali apa yang sudah

dijelaskan.

h. Menjelaskan pada ibu tentang cara perawatan tali pusat yaitu dengan

cara ganti kassa bayinya setiap lembab dan basah sebelum mengganti

kassa keringkan terlebih dahulu dengan kassa setelah itu bungkus

kembali tali pusat dengan kassa yang baru dan bersih.

Ev: ibu mengetahui cara melakukan perawatan tali pusat dan mampu

mengganti kassa sendiri

i. Mengajarkan pada ibu tentang perawatan payudara yang berfungsi

untuk melancarkan aliran ASI.

Ev : ibu memahami cara perawatan payudara dan mampu melakukan

sendiri.
DATA PERKEMBANGAN I

Tanggal : 10 Juli 2018


Pukul : 07.15 wib
Nama pasien : By Ny “E”.
Tempat : Jl. Alternatif, PMT 01

S : Subjektif
1. Ibu mengatakan sudah menyusui bayinya tetapi ASI nya masih sedikit.

2. Ibu mengatakan bayinya malas menyusu

3. Ibu mengatakan bayinya menyusu kurang lebih 5-7 kali sehari

O : Objektif

1. Keadaan Umum : Sedang


2. TTV
Nadi : 121 x/menit
Pernafasan : 43 x/menit
Suhu : 36,60C
3. Bayi masih tampak kuning pada bagian muka, sklera, telinga, dan
dada.

A : Analisa
Neonatus Ny “ E ” Umur 5 Hari dengan Ikterus Fisiologis

P : Penatalaksanaan
1. Menjemur bayi dibawah sinar matahari selama 20 menit dengan
posisi bayi telentang dan tengkurap serta mata bayi tidak menghadap
ke matahari langsung.
Ev : Bayi sudah dijemur selama 20 menit
2. Memandikan bayi dan melakukan perawatan tali pusat.
Ev : Bayi sudah dimandikan
3. Memasang baju bayi, sarung tangan kaki, topi dan bedong bayi untuk
menjaga bayi agar tetap hangat.
Ev : Bayi sudah dimandikan dan sudah merasa nyaman.
4. Memberitahu ibu untuk mengganti kassa pada tali pusat bayinya
apabila lembab atau basah dengan kassa yang baru dan bersih.
Ev : Ibu mengerti dan bersedia melakukannya.
5. Menganjurkan ibu untuk menyusui bayinya dan memberitahu ibu
untuk sesering mungkin menyusui agar cairan dalam tubuh bayi tetap
tercukupi.
Ev : Ibu mengerti dan sudah menyusui bayinya.
6. Memberitahu ibu untuk terus mengkosumsi makanan yang seimbang
seperti sayuran hijau dan buah-buahan.
Ev : ibu mengerti dan mau melakukan yang dianjurkan.
7. Memberitahu ibu apabila ada tanda kuning yang lebih parah dan fases

berwarna putih keabu-abuan seperti dempul ibu harus segera

membawa ke puskesmas atau ke dokter.

Ev : ibu mengerti tentang apa yang dijelaskan.


DATA PERKEMBANGAN II

Tanggal : 11 Juli 2018


Pukul : 07.27 wib
Nama pasien : By Ny “E”.
Tempat : Jl. Alternatif, PMT 01

S : Subjektif
1. Ibu mengatakan ASI-nya mulai keluar banyak.
2. Ibu mengatakan bayinya tidak malas menyusu lagi.
3. Nutrisi
Jenis : ASI
Jumlah : 6-8 x sehari

O : Objektif

1. Keadaan Umum : Baik


2. TTV
Nadi : 120 x/menit
Pernafasan : 41 x/menit
Suhu : 36,50C

3. Pada bagian muka dan sklera dan dada masih sedikit tampak kuning.

A : Analisa
Neonatus Ny “ E ” Umur 6 Hari dengan Ikterus Fisiologis

P : Penatalaksanaan
1. Mengobsevasi keadaan umum, tanda-tanda vital dan tanda bahaya
pada neonatal
Ev : - Keadaan umum : baik
- Nadi : 120 x/menit
- Pernafasan : 41 x/menit
- Suhu : 36,50C
- Dan tidak ditemukan tanda bahaya pada neonatal seperti demam
tinggi
2. Menjemur bayi dibawah sinar matahari 15 menit dengan posisi bayi
telentang dan tengkurap tetapi mata bayi tidak menghadap ke matahari
langsung.
Ev : Bayi sudah dijemur selama 15 menit
3. Memandikan bayi setelah itu keringkan badan bayi dengan handuk
beri minyak telon agar bayi tetap hangat dan bungkus tali pusat
dengan kassa yang baru dan bersih.
Ev : Bayi sudah dimandikan dan tali pusat sudah dibungkus dengan
kassa.
4. Memakaikan baju bayi, sarung tangan kaki, topi dan bedong agar bayi
tidak kedinginan.
Ev : Bayi sudah dibedong dan merasa nyaman.
5. Memberitahu ibu untuk menjaga kebersihan personal hygine bayinya
ganti popok setelah bayi BAK atau BAB.
Ev : Ibu mengerti dan sudah melakukannya
DATA PERKEMBANGAN III

Tanggal : 12 Juli 2018


Pukul : 07.20 wib
Nama pasien : By Ny “E”.
Tempat : Jl. Alternatif, PMT 01

S : Subjektif
1. Ibu mengatakan ASI-nya sudah banyak dan bayinya menyusu dengan
kuat.
2. Nutrisi
Jenis : ASI
Frekuensi : 7-9 x/ sehari
3. Eliminasi
BAB : 2-3 x/sehari
Warna : kuning
BAK : 6-7 x sehari
Warna : kuning jernih

O : Objektif

3. Keadaan Umum : Baik


4. TTV
Nadi : 122 x/menit
Pernafasan : 43 x/menit
Suhu : 36,60C

3. Pada bagian muka dan sklera sedikit tampak kuning.

A : Analisa
Neonatus Ny “ E ” Umur 7 Hari dengan Ikterus Fisiologis
P : Penatalaksanaan
1. Mengobsevasi keadaan umum, tanda-tanda vital dan tanda bahaya
pada neonatal
Ev : - Keadaan umum : baik
- Nadi : 122 x/menit
- Pernafasan : 43 x/menit
- Suhu : 36,60C
2. Menjemur bayi dibawah sinar matahari 15 menit dengan posisi bayi
telentang dan tengkurap tetapi mata bayi tidak menghadap ke matahari
langsung.
Ev : Bayi sudah dijemur selama 15 menit
3. Memandikan bayi setelah itu keringkan badan bayi dengan handuk
beri minyak telon agar bayi tetap hangat.
Ev : Bayi sudah dimandikan dan tali pusat sudah lepas
4. Memakaikan baju bayi, sarung tangan kaki, topi dan bedong agar bayi
tidak kedinginan.
Ev : Bayi sudah dibedong dan merasa nyaman.
5. Memberitahu ibu untuk menjaga kebersihan personal hygine bayinya
ganti popok setelah bayi BAK atau BAB.
DATA PERKEMBANGAN IV

Tanggal : 13 Juli 2018


Pukul : 07.30 wib
Nama pasien : By Ny “E”.
Tempat : Jl. Alternatif, PMT 01

S : Subjektif
1. Ibu mengatakan bayinya menyusu dengan kuat dan sering.
2. Nutrisi
Jenis : ASI
Frekuensi : 8-10 x/ sehari
3. Eliminasi
BAB : 2-3 x/sehari
Warna : kuning
BAK : 6-7 x sehari
Warna : kuning jernih

O : Objektif

1. Keadaan Umum : Baik


2. TTV
Nadi : 119 x/menit
Pernafasan : 41 x/menit
Suhu : 36,70C

3. Warna kulit bagian wajah bayi sudah mulai kemerahan dan sklera-nya
mulai berwarna putih.

A : Analisa
Neonatus Ny “ E ” Umur 8 Hari dengan Ikterus Fisiologis
P : Penatalaksanaan
1. Menjemur bayi dibawah sinar matahari 15 menit dengan posisi bayi
telentang dan tengkurap tetapi mata bayi tidak menghadap ke matahari
langsung.
Ev : Bayi sudah dijemur selama 15 menit
2. Memandikan bayi setelah itu keringkan badan bayi dengan handuk
beri minyak telon agar bayi tetap hangat.
Ev : Bayi sudah dimandikan dan tali pusat sudah lepas
3. Memakaikan baju bayi, sarung tangan kaki, topi dan bedong agar bayi
tidak kedinginan.
Ev : Bayi sudah dibedong dan merasa nyaman.
4. Menganjurkan ibu untuk tetap sesering mungkin menyusui bayinya
tanpa memberikan makanan atau minuman tambahan.
Ev : Ibu mengerti dan tidak akan memberikan makanan atau minuman
tambahan.
DATA PERKEMBANGAN V

Tanggal : 14 Juli 2018


Pukul : 07.15 wib
Nama pasien : By Ny “E”.
Tempat : Jl. Alternatif, PMT 01

S : Subjektif
Ibu mengatakan sudah menyusui sesering mungkin dan bayinya menyusu
sangat kuat.

O : Objektif

1. Keadaan Umum : Baik


2. TTV
Nadi : 121 x/menit
Pernafasan : 43 x/menit
Suhu : 36,60C

3. Warna kulit bagian tubuh bayi termasuk muka leher dan dada sudah
kembali kemerahan dan sklera bayi kembali berwarna putih.

A : Analisa
Neonatus Ny “ E ” Umur 9 Hari dengan Ikterus Fisiologis

P : Penatalaksanaan
1. Menjemur bayi dibawah sinar matahari selama 15 menit dengan
posisi bayi telentang dan tengkurap serta mata bayi tidak menghadap
ke matahari langsung.
Ev : Bayi sudah dijemur selama 15 menit
2. Memandikan bayi setelah itu keringkan badan bayi dengan handuk
beri minyak telon agar bayi tetap hangat.
Ev : Bayi sudah dimandikan dan tali pusat sudah lepas
3. Memakaikan baju bayi, sarung tangan kaki, topi dan bedong agar bayi
tidak kedinginan.
Ev : Bayi sudah dibedong dan merasa nyaman.
4. Menganjurkan ibu untuk tetap sesering mungkin menyusui bayinya
tanpa memberikan makanan atau minuman tambahan.
Ev : Ibu mengerti dan tidak akan memberikan makanan atau minuman
tambahan.
5. Menganjurkan ibu atau suami untuk tetap melanjutkan menjemur
bayinya sendiri karena sinar matahahari mengandung vitamin D yang
dapat membantu pembentukan tulang dan menyehatkan..
Ev : Ibu atau keluarga mengerti dengan yang dijelaskan.
B. PEMBAHASAN
Pada bab ini penulis akan membahas kasus tentang neonatus dini

dengan ikterus fisiologis mulai tanggal 07 Juli 2018 s/d tanggal 14 Juli 2018

Di Wilayah Kerja Puskesmas Ratu Agung Kota Bengkulu. Pembahasan

dibuat sesuai dengan tahap-tahap yang ada dalam proses kebidanan yang

meliputi : Pengkajian, Interpretasi data, Masalah potensial, Tindakan segera,

Intervensi, Implementasi, Evaluasi..

1. Subjektif

Dalam penerapan asuhan kebidanan yang telah penulis lakukan

terhadap Neonatus Ny “E” dengan ikterus fisiologis akan dibahas

dalambab ini berdasarkan teori-teori yang penulis dapatkan sebagai bahan

perbandingan terhadap persamaan dan perbedaan serta kesenjangan yang

ditemukan dalam melaksanakan asuhan kebidanan pada Neonatus Ny “E”

dengan ikterus fisiologis pada pengkajian yang dilakukan mulai tanggal

09 Juli 2018 s/d 14 Juli 2018.

Dari hasil pengkajian awal yang dilakukan pada tanggal 09 juli

2018 pada Neonatus Ny “E” diperoleh data bahwa keluhan utama ibu

yaitu Bayi nya timbul warna kuning pada hari ketiga karena ASI ibu

hanya sedikit dan bayi malas menyusu.

Sependapat dengan teori (Kosim, 2012) Ikterus fisiologis adalah

perubahan transisional yang memicu pembentukan bilirubin secara

berlebihan di dalam darah yang menyebabkan bayi berwarna ikterus atau

kuning. Menurut (Ridha, 2014) bahwa tanda dan gejala pada ikterus

fisiologis antara lain bayi malas menyusu dan warna kuning timbul pada
hari kedua atau ketiga setelah bayi lahir dan tampak jelas pada hari kelima

sampai keenam dan akan menurun saat bayi memasuki umur 7 hingga 10

hari.

Dapat disimpulkan bahwa pengkajian pada kasus Neonatus Ny “E”

dengan ikterus fisiologis tidak terdapat kesenjangan antara kasus dengan

teori.

2. Objektif

Pada pengkajian data objektif pada kasus Neonatus Ny “E” dengan

ikterus fisiologis diketahui bahwa pemeriksaan umum keadaan umum

bayi “sedang”, TTV pernafasan: 42 x/menit, nadi: 123 x/menit, dan suhu:

36,70C, BB: 3200 gram, PB: 51 cm, LK: 34 cm, LD: 32 cm. Pada

pemeriksaan fisik sistematis didapatkan hasil yaitu kepala tidak ada

kelainan, muka tampak kuning, tidak terdapat pernafasan cuping hidung,

mukosa bibir kering, dada tampak kuning, pergerakan ekstermitas atas

dan bawah kurang aktif.

3. Analisa

Analisa merupakan pendokumentasian hasil analisis dan

interpretasi atau kesimpulan dari data subjektif dan objektif. Pada kasus

ini, penulis mendapatkan diagnosa kebidanan yaitu Neonatus Ny “E”

umur 4 hari dengan ikterus fisiologis. Penulis tidak menemukan masalah

dan kebutuhan pada kasus Neonatus Ny “E” dengan ikterus fisiologis

serta pada kasus diatas tidak ditemukan diagnosa potensial dan tidak perlu

tindakan segera.
Dalam langkah ini penulis tidak menemukan kesenjangan antara

teori dengan kasus.

4. Penatalaksanaan

Pada kasus ini Neonatus Ny ”E” dengan ikterus fisiologis

penatalaksanaan dengan asuhan mandiri yang diberikan Memberitahu ibu

dan keluarga tentang hasil pemeriksaan yang telah dilakukan yaitu

memberitahu ibu dan keluarga bahwa keadaan umum bayi sedang, tanda-

tanda vital : Nadi 123 x/menit, P : 42 x/menit, S : 36,7 0C, warna kulit

bagian muka tampak kuning, mukosa bibir kering, dan pergerakan kurang

aktif, serta meminta persetujuan kepada ibu untuk dilakukannya asuhan

kebidanan pada bayinya. Ibu memahami keadaan umum dan tanda-tanda

vital bayi dan ibu bersedia dilakukan asuhan kebidanan pada bayinya

sehingga bayinya tidak mengalami ikterus fisiologis. Setelah

mendapatkan persetujuan maka penulis melakukan asuhan kebidanan

dengan menganjurkan ibu untuk sesering mungkin menyusui bayinya

minimal 8-12 kali sehari tanpa terjadwal, kemudian menjemur bayi

dibawah sinar matahari pada pagi hari selama 15-30 menit, memandikan

bayi dan melakukan perawatan tali pusat dan menganjurkan ibu untuk

banyak mengkonsumsi sayuran hijau agar memperlancar produksi ASI

ibu, kemudian mengajarkan ibu tentang perawatan payudara untuk

melancarkan aliran ASI.


Penatalaksanaan yang diberikan sudah sesuai dengan teori menurut

Puspita dan Maryunani (2013) penatalaksanaan yang diberikan pada bayi

dengan ikterus fisiologis adalah ::

1) Berikan ASI yang cukup (8-12 kali sehari)

2) Menjemur bayi dibawah sinar matahari pagi antara jam 7-8 pagi

agar bayi tidak kepanasan, atur posisi kepala agar wajah tidak

menghadap matahari langsung. Lakukan penyinaran selama 15-30

menit dengan posisi bayi telentang dan ditengkurapkan. Usahakan

kontak sinar dengan kulit seluas mungkin.

3) Memandikan bayi

4) Melakukan perawatan tali pusat

Jadi pada kasus ini penatalaksanaan yang dilakukan tidak terdapat

kesenjangan antara teori dan praktek dilapangan.


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya dapat disimpulkan bahwa :

1. Pada data subjektif pada Neonatus Ny “E” dengan ikterus fisiologis

didapatkan keluhan utama ibu yaitu bayi malas menyusu karena ASI ibu

hanya sedikit dan bayinya tampak kuning pada bagian muka, leher serta

dada timbul bayi umur 3 hari.

2. Pada data objektif pemeriksaan keadaan umum bayi sedang, tanda-tanda

vital bayi yaitu pernafasan: 42 x/menit, nadi: 123 x/menit, dan suhu:

36,70C.

3. Dilihat dari data subjektif dan objektif, maka diperoleh diagnosa yaitu

Neonatus Ny “E” umur 4 hari dengan ikterus fisiologis.

4. Penatalaksanaan asuhan kebidanan pada Neonatus Ny “E” yang diberikan

yaitu memberitahu keadaan umum dan tanda-tanda vital bayi,

menganjurkan ibu untuk sesering mungkin menyusui bayinya minimal 8-

12 kali sehari, menjemur bayi dibawah sinar matahari pagi pukul 07.00-

08.00 wib selama 15-30 menit, memandikan bayi dan melakukan

perawatan tali pusat, menjelakan pada ibu tentang cara perawatan tali

pusat, menganjurkan ibu untuk banyak mengkonsumsi sayuran hijau, dan

mengajarkan ibu tentang perawatan payudara untuk memperlancar aliran

ASI.
5. Evaluasi asuhan kebidanan pada Neonatus Ny “E” yaitu ibu memahami

keadaan umum dan tanda-tanda vital bayi, ibu mau mengikuti anjuran

untuk menyusui bayinya sesering mungkin, ibu bersedia bayinya dijemur,

ibu memahami cara perawatan tali pusat, ibu mau mengikuti anjuran

untuk banyak mengkonsumsi sayuran hijau agar produksi ASI-nya lancar

dan ibu memahami tentang cara perawatan payudara untuk melancarkan

aliran ASI.

6. Berdasarkan kasus yang ditemukan tidak terdapat kesenjangan antara

teori dan kasus nyata dilapangan.

B. Saran

1. Bagi Pasien

Sebaiknya ibu sesering mungkin menyusui bayinya dengan adekuat

meskipun ASI yang keluar sedikit serta ibu mengetahui pentingnya ASI

untuk kesehatan bayinya dan pentingnya menjemur bayi pada saat pagi

hari.

2. Bagi Peneliti

Hasil peneliti ini dapat dijadikan bahan perbandingan bagi peneliti lainnya

untuk melanjutkan penelitian mengenai ikterus fisiologis yang

menggunakan desain atau metode yang berbeda.

3. Bagi Lembaga

a. Bagi Puskesmas Ratu Agung Kota Bengkulu

Diharapkan dapat dijadikan upaya meningkatkan kesehatan bayi dengan

cara memberikan informasi dan masukan yang bermanfaat bagi


Puskesmas Ratu Agung Kota Bengkulu terutama bagi pelayanan yang

memberikan pengetahuan tentang ikterus fisiologis dan upaya-upaya

yang dapat dilakukan keluarga dalam menghadapi bayi dengan ikterus

fisiologis serta dalam kebijakan program kesehatan dengan

meningkatkan penyuluhan tentang ikterus fisiologis.

b. Bagi Instasi Pendidikan

Diharapkan Proposal Laporan Tugas Akhir ini dapat dipakai sebagai

bahan referensi dan tambahan bacaan di perpustakaan bagi

mahasiswa/mahasiswi Program Studi Kebidanan (DIII) Fakultas Ilmu

Kesehatan Universitas Dehasen Bengkulu.

Anda mungkin juga menyukai