Anda di halaman 1dari 4

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Menurut Undang-Undang Dasar 1945 kesehatan merupakan hak
asasi manusia, sehingga setiap orang atau penduduk di Indonesia
berhak memperoleh pelayanan kesehatan. Untuk memenuhi hal
tersebut pemerintah khususnya kementrian kesehatan berupaya
meningkatkan akses masyarakat terhadap layanan kesehatan yang
berkualitas.
Kesehatan menurut UU RI tahun 2009 adalah keadaan sehat baik
secara fisik, mental, spiritual maupun sosial yang memungkinkan
setiap orang untuk hidup produktif baik sosial ataupun ekonomis.
Puskesmas (Pusat Kesehatan Masyarakat) adalah fasilitas
pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan
masyarakat dan upaya kesehatan perorangan tingkat pertama, dengan
lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif di wilayah kerjanya.
(Permenkes No. 43 tahun 2019).
Dalam kegiatan nya Puskesmas mempunyai kegiatan pokok
(esensial) dan program pengembangan, diantara program esensial
yaitu : pelayanan promosi kesehatan, pelayanan kesehatan
lingkungan, pelayanan kesehatan keluarga, pelayanan gizi dan
pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit.

Upaya Kesehatan Kerja di Puskesma ditujukan untuk


melindungi pekerja agar hidupsehat dan terbebas dari gangguan
kesehatan serta pengaruh buruk yang diakibatkan oleh pekerja.
Dengan meningkatnya pemnafaatan fasilitas pelayanan kesehatan
oleh masyarakatmaka tuntutan pengelolaan program Kesehatana dan
Keselamatan Kera di Puskesmassemakin tinggi karena Sumber Daya
Manusia (SDM) Puskesmas, pengunjung/ pengantar pasien,

1
2

pasien dan masyarakat sekitar Puskesmas dan tempat usaha 
mikro kecil yang dilakukan oleh perorangan, atau rumah tangga,
maupun suatu badan yang inginmendapatkan perlindungan dari
gangguan kesehatan dan kecelakaan kerja, baik sebagaidampak
proses kegiatan pemberian pelayanan maupun karena kondisi sarana
dan prasaranayang ada di Puskesmasdan tempat kerja usaha kecil
dan menengah (UMKM) yang tidakmemenuhi stndar.Di dunia
internasional, program K3 telah lama diterapkan di berbagai sektor
industri(akhir abad 18), kecuali i sektor kesehatan. Perkembangan K3
tertinggal dikarenakan fokus pada kegiatan kuratif, bukan
preventif. Fokus pada kualitas pelayanan bagi pasien,
tenaga profesional K3masih terbatas, organisasi kesehatan yang
dianggap pasti telah melindungidiri dalam bekerja.Puskesmas sebagai
institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat dengan
karakteristiktersendiri yang dipengaruhi oleh perkembangan ilmu
pengetahuan kesehatan, kemajuantekhnologi, dan kehidupan sosial
ekonomi masyarakat yang harus tetap mampumeningkatkan
pelayanan yang lebih bermutu dan terjangkau oleh masyarakat
agarterwujud derajat kesehatan yang setingi-tingginya. Selain dituntut
mampu memberikan pelayanan dan pengobatan yang bermutu,
Puskesmas juga dtuntut harus melaksanakan danmengembangkan
pprogram K3di Puskesmasdan usaha mikro kecil dan
menengah(UMKM).Dalam Undang-Undang No. 36 Tahun 2009
tentang Kesehatan, khususnya pasal 165 :
“ Pengelola tempat kerja wajib melakukan segala bentuk upaya
kesehatan melalui upaya pencegahan, peningkatan, pengobatan dan
pemulihanbagi tenaga kerja”Berdasarkan pasal di atas maka
pengelola tempat kerja di Puskesmas mempunyai kewajiban
untukmenyehatkanpara tenaga kerjanya, pasien, penyedia layanan
atau pekerja maupunmasyarakat sekitar dari berbagai potensi bahaya
di Puskesmas. Oleh karena itu, Puskesmasdtuntut untuk
3

melaksanakan Upaya Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)


yangdilaksanakan secara terintegrasidan menyeluruh sehingga resiko
terjadinya PenyakitAkibat Kerja (PAK) dan Kecelakaan Akibat Kerja
(KAK) di Puskesmas dan tempat usahamikro kecil dan menengah
(UMKM) dapat dihindari.K3 merupakan salah satu upaya untuk
meningkatkan mutu pelayanan Puskesmas,khususnya dalam hal
kesehatan dan keselamatan bagi SDM Puskesmas,
pasien, pengunjung/ pengantar pasien, masyarakat sekitar
Puskesmas dan di usaha mikro kecil danmenengah (UMKM).Selain
itu, peran-peran para pengadil (Pemerintah Daerah, Dinas
Perindustrian, DinasTenaga Kerja, Dinas Kesehatan yang terdiri dari
lintas program yang terkait, Pengusaha,Serikat Pekerja) sangat
diperlukan dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan kerja.
 
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Tersusunnya rencana usulan kegiatan (RUK) kesehatan keluarga
dan rencana pelaksanaan kegiatan (RPK) kesehatan keluarga
UPTD BLUD Puskesmas Parungkuda tahun 2023.
1.2.2 Tujuan Khusus
a. Terlaksana nya kegiatan kesehatan keluarga mengenai
kesehatan ibu hamil, bersalin, bayi dan balita normal.
b. Terlaksana nya kegiatan kesehatan keluarga mengenai
kesehatan ibu hamil, bersalin, bayi dan balita dengan risiko
tinggi.
c. Terlaksananya kegiatan sesuai dengan rencana usulan
kegiatan (RUK).
d. Terlaksananya kegiatan sesuai dengan rencana pelaksanaan
kegiatan (RPK).
e. Adanya evaluasi dan rencana tindak lanjut kegiatan.
4

1.3 Manfaat
1.3.1 Manfaat Untuk Puskesmas
Laporan ini bisa dijadikan sebagai salah satu sumber dalam
pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang ada di UPTD BLUD
Puskesmas Parungkuda tahun 2023.
1.3.2 Manfaat untuk masyarakat
Laporan ini bisa dijadikan sebagai salah satu sumber dalam
pemanfaatan dana baik dana desa maupun yang lainnya.

Anda mungkin juga menyukai