Anda di halaman 1dari 2

VAKSINASI COVID-19 UNTUK ANAK USIA 12-17 TAHUN SUDAH DIMULAI

Kementerian Kesehatan melalui Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit


mengeluarkan Surat Edaran percepatan vakinasi COVID-19 bagi Kepala dinas kesehatan
provinsi dan kabupaten/kota, yang tertuang dalam Surat Edaran nomor
HK.02.02/I/1727/2021 tentang Vaksinasi Tahap 3 bagi Masyarakat Rentan, Masyarakat
Umum Lainnya, dan Anak Usia 12-17 tahun.
Penerbitan surat edaran tersebut didasarkan pada berbagai pertimbangan, mulai dari
peningkatan jumlah kasus terkonfirmasi COVID-19 pada usia anak-anak, per pukul 18.00
WIB pada 29 Juni 2021, lebih dari 2 juta kasus COVID-19 kasus telah terkonfirmasi, dimana
10,6% Lebih dari 200.000 an kasus aktif. Dilaporkan bahwa hampir 260.000 kasus yang
dikonfirmasi adalah anak-anak berusia 0-18 tahun, termasuk lebih dari 108.000 anak-anak
berusia 12-17. Di antara mereka, lebih dari 600 anak-anak berusia 0-18 meninggal, dengan
total 197 anak-anak. Diantaranya, kelompok umur antara 12-17 tahun, dan angka kematian
kasus untuk kelompok umur ini adalah 0,18%.
Pertimbangan selanjutnya adanya rekomendasi dari Komite Penasihat Ahli Imunisasi
Nasional atau Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) dan
persetujuan penggunaan Vaksin COVID-19 produksi PT. Biofarma (Sinovac) untuk
kelompok usia > 12 tahun dari BPOM tertanggal 27 Juni 2021, maka vaksinasi dapat
diberikan bagi anak usia 12-17 tahun.
Berikut fakta-fakta vaksinasi COVID-19 untuk anak-remaja usia 12-17 tahun.
1. Jenis Vaksin dan Dosisnya
Pemberian vaksinasi COVID-19 pada anak menggunakan vaksin COVID-19 inactivated
buatan Sinovac, karena sudah tersedia di Indonesia ada sudah ada klinis fase 1 dan 2 yang
hasilnya aman dan serokonversi tinggi.
Dosis vaksin 3ug (0,5 ml), penyuntikan intra muskular di otot lengan atas, diberikan 2 kali
dengan jarak 1 bulan.
2. Keamanan dan efek samping
Pada fase 1 dan 2 setelah 28 hari penyuntikan, ditemukan KIPI pada 26-29 persen kelompok
subjek, secara statistik tidak berbeda atau bermakna dengan kelompok plasebo (24 persen).
KIPI terbanyak berupa nyeri ringan dan sedang pada lokasi penyuntikan (13 persen). KIPI
serius hanya 1 kasus dan tidak ada hubungan dengan vaksin.
Kemungkinan efek samping, KIPI pada kelompok usia 3-11 tahun terutama mengalami
demam, sedangkan umur 12-17 tahun mengalami nyeri di lokasi suntikan dan tidak ada
laporan demam.
3. Kontraindikasi vaksinasi COVID-19
Dalam rekomendasinya, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mencantumkan kontraindikasi
untuk vaksinasi COVID-19 pada usia 12-17 tahun.
 Definisi imun primer, penyakit auto imun tidak terkontrol
 Penyakit Sindrom Gullian Barre, mielitis transversa, acute demyelinating
encephalomyelitis
 Anak yang memiliki penyakit kanker dan sedang menjalani kemoterapi/radioterapi
 Sedang mendapat pengobatan imunosupresan/sitostatika berat
 Demam 37,5 derajat celcius atau lebih
 Sembuh dari COVID-19 kurang dari 3 bulan
 Pascaimunisasi lain kurang dari 1 bulan
 Hamil
 Hipertensi tidak terkendali
 Diabetes melitus tidak terkendali
 Penyakit-penyakit kronik atau kelainan tidak terkendali
4. Syarat-syarat
Apabila peserta vaksinasi belum memiliki KTP, maka bisa digantikan dengan membawa
kartu keluarga atau dokumen lain yang mencantumkan NIK anak.
5. Lokasi penyuntikan
Pelaksanaan vaksinasi COVID-19 untuk usia 12-17 tahun dapat dilakukan di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan atau di sekolah/madrasah/pesantren yang berkoordinasi dengan Dinas
Pendidikan dan Kanwi/Kantor Kemenag setempat untuk mempermudah pendataan dan
monitoring pelaksanaan.
Tetap jalankan protokol kesehatan yang ada meski sudah disuntik vaksin Covid-19.

Sumber :
https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/berita-utama/20210701/0537998/vaksinasi-tahap-3-
dimulai-sasar-masyarakat-rentan-dan-anak-usia-12-17-tahun/
https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-5630689/5-fakta-vaksinasi-covid-19-untuk-anak-
12-17-tahun-syarat-hingga-dosisnya

Anda mungkin juga menyukai