Identitas diri adalah persepsi diri individu yang terkait dengan berbagai domain
kehidupan yang berpengaruh. Artikel ini melaporkan dua penelitian yang
membahas mengenai persepsi remaja Kristen terhadap domain kehidupan
mereka. Penelitian pertama membahas mengenai persepsi remaja Kristen
mengenai domain kehidupan yang relevan dan penting bagi mereka. Teman
dan agama ditemukan sebagai domain kehidupan yang paling relevan, dan
keluarga ditemukan sebagai domain kehidupan yang paling penting. Penelitian
kedua membahas mengenai persepsi remaja Kristen mengenai pentingnya
Tuhan dan tingkat religiositas diri mereka. Tuhan dipersepsikan sangat penting
oleh remaja. Mereka juga mempersepsikan diri sebagai religius. Penelitian ini
juga menemukan bahwa ada hubungan yang signifikan antara pentingnya
Tuhan dengan tingkat religiositas diri remaja. Pembahasan mengenai dampak
dari temuan penelitian ini bagi pelayanan dan pendampingan remaja dibahas
dalam artikel ini.
Kata kunci: Remaja, Identitas Diri, Domain Kehidupan, Religiositas
1. Dr. Evans Garey, M.Si., saat ini menjabat sebagai Ketua Program Studi Psikologi di Universitas Kristen KridaWacana (UKRIDA);
Konselor, Peneliti dan Narasumber tentang Psikologi Remaja, Psikologi Positif; S3 bidang Psikologi Perkembangan, Program Doktor
Psikologi, Universitas Padjajaran, Bandung.
2. Erik H. Erikson, Identity, Youth and Crisis (New York: W.W. Norton Company, 1968), 87.
3. Erikson, Identity, Youth and Crisis, 87.
November 2016 I
¥� 109
ministry
n
LJ
during the long years of childhood and yang lainnya pada domain yang sama.
that which he promises to become in Misalnya, dua orang remaja mungkin me
the anticipated future; between that miliki persepsi diri yang berbeda dalam
which he conceives himself to be and konteks teman sebaya mereka. Selain itu
that which he perceives others to see kita juga dapat membedakan konsep diri
in him and expect in him. remaja pada domain-domain yang berbe
Ada dua pendekatan dalam memahami da. Misalnya, seorang remaja yang mem
perkembangan konsep diri individu yakni persepsikan diri positif di keluarga dapat
pendekatan uni-dimensional dan multi saja mempersepsikan diri ne gatif di
dimensional.4 Pendekatan uni-dimensio sekolah.
nal adalah pendekatan secara umum me Secara khusus pada masa remaja Mil
ngenai bagaimana individu memahami ler menjelaskan bahwa pencarian identi
diri secara umum. Sedangkan pendekatan tas diri adalah untuk menjadi diri sendiri
multi-dimensional adalah pendekatan di atau tidak menjadi diri sendiri. 6 Proses
mana individu memahami diri sebagai menjadi diri sendiri ini dialami remaja
sebuah sistem yang kompleks yang me melalui interaksi dengan berbagai struk
libatkan berbagai domain kehidupan. Per tur dalam lingkungannya. 7 Struktur atau
bedaan kedua pendekatan adalah pada domain seperti teman sebaya, keluarga,
persepsi diri yang dihasilkan yakni di kelompok, agama, pendidikan, budaya,
mana uni-dimensional akan menghasil gerakan politik, dan lainnya merupakan
kan satu konsep umum mengenai diri contoh domain kehidupan yang dapat me
sedangkan multi-dimensional akan meng mengaruhi pembentukan identitas rema
hasilkan konsep diri yang mungkin ber ja.
beda pada domain-domain spesifik dalam Domain kehidupan remaja mengalami
kehidupan individu. perubahan seiring dengan perkembangan
Kekuatan dari pendekatan multi dari masa kanak-kanak ke masa remaja.
dimensional adalah pada kemampuannya Domain-domain yang sudah ada di masa
untuk mengumpulkan data yang bervaria perkembangan kanak-kanak adalah
si dari diri remaja. 5 Dengan memahami sekolah, sosial, atletik, penampilan fisik,
berbagai domain kehidupan yang meme dan tingkah laku. 8 Pada masa remaja do
ngaruhi diri remaja, kita dapat membeda main-domain seperti kompetensi kerja,
kan konsep diri remaja yang satu dengan sahabat dekat, dan daya tarik romantik
4. Susan Harter, Self-Perception Profile for Adolescents: Manual and Questionnaires (USA: Arts, Humanities and Social Sciences,
Department of Psychology University of Denver, 2012).
5. Rich Gilman, Jameika Dooley clan Dan Florell, "Relative Levels of Hope and Their Relationship with Academic and Psychological
Ind icators among Adolescents," journal of Social and Clinical Psychology 25 (2006): 166-178. https://guilford journals.com/
doi/abs/ 10.15 21/jscp.2006.25.2.166.
6. Patricia H. Miller, Theories of Developmental Psychology (New York: Worth Publishers, 1993).
7. Evans Garey, Psikologi Remaja (Jakarta: Ukrida Press, 2015).
8. Harter, Self-Perception Profile for Adolescents.
n
LJ
November 2016 I
¥-111
ministry
n
LJ
memiliki status identitas achieved. 14 Hal banyak perubahan dalam kurun waktu
ini menunjukkan bahwa remaja tersebut beberapa tahun terakhir di Indonesia
telah mengalami sebuah periode pengam yang mungkin menjadi tantangan bagi
bilan keputusan dan sedang mengejar remaja. Berbagai perubahan di berbagai
pekerjaan serta memiliki ideologi pribadi. hal seperti ekonomi, sosial, teknologi
Hal ini mengindikasikan bahwa domain informasi, politik, dan lain-lain dapat
agama mungkin memberi kontribusi bagi memberi tekanan bagi remaja untuk ber
pembentukan identitas diri remaja. adaptasi dengan dunia di sekitarnya.
Salah satu perubahan di kalangan re Dalam artikel ini, penulis melaporkan
maja masa kini adalah penggunaan media dua penelitian yang dilakukan terkait de
teknologi. Penulis menemukan bahwa ngan permasalahan ini. Dalam penelitian
remaja Kristen menggunakan med ia pertama, penulis bertujuan untuk mema
teknologi-informasi dengan intensif. 15 hami persepsi remaja terhadap domain
Seki tar 71 % remaja Kristen membaca kehidupan yang relevan dan penting
Alkitab di telepon genggam atau internet. khususnya bagi diri remaja Kristen. Pene
Selain itu, mereka juga melakukan akti l itian ini sendiri merupakan penelitian
vitas-aktivitas terkait kegiatan religius dengan menggunakan sampel yang terdiri
dengan menggunakan gawai atau media dari remaja Kristen dan remaja non
internet mereka seperti mencari materi Kristen. Untuk keperluan pembahasan
rohani (41 %) dan menonton video rohani mengenai remaja Kristen maka penel iti
(36%). 16 Dengan demikian dapat dikata khusus membahas subjek penelitian yang
kan bahwa media teknologi-informasi beragama Kristen. Dalam penelitian ke
mungkin memberi kontribusi dalam ke dua, penulis bertujuan untuk memahami
hidupan remaja khususnya di dalam ke persepsi remaja mengenai pentingnya
hidupan agama mereka. Tuhan bagi diri mereka dan tingkat rel i
Sejauh pengetahuan penulis, peneli giositas diri khususnya remaja Kristen.
tian mengenai identitas diri remaja terkait Dalam penelitian ini, peneliti juga mem
dengan domain kehidupan yang meme bahas hubungan antara pentingnya Tu
ngaruhi pembentukan identitas diri be han dan tingkat religiositas remaja Kris
lumlah banyak dilakukan. Padahal terjadi ten.
14. L. Sihole, Gambaran Status Identitas pada Remaja Kelompok Tumbuh Bersama (KTB) (Jakarta: Universitas Kristen Krida
Wacana, 2012).
15. Evans Garey, Youth for a Reason (Unpublished Manuscript, 2014).
16. Garey, Youth for a Reason.
n
LJ
PENELITIAN 1
Penelitian 1 meneliti tentang persepsi Domain kehidupan yang paling
remaja mengenai domain kehidupan yang
relevan dan penting bagi diri remaja. banyak disebutkan sebagai
domain kehidupan yang relevan
Metode dengan kehidupan remaja:
Partisipan sejumlah 86 (31 laki-laki,
1. Teman
55 perempuan) orang siswa yang ber
agama Kristen terlibat dalam penelitian 2. Agama
ini. Partisipan berusia antara 15-19 tahun. 3. Rumah
Mereka berasal dari satu sekolah swasta
4. Tempat Hiburan
di Jakarta.
5. Keluarga
Instrumen
Penelitian ini menggunakan pendekat Analisis Data
an kualitatif, di mana penulis menanyakan Penulis melakukan analisis dengan
pertanyaan secara terbuka. Penulis mem mengumpulkan jawaban-jawaban dari
berikan kuesioner berupa pertanyaan partisipan penelitian. Pertama-tama,
mengenai domain kehidupan remaja. Per penulis mengelompokkan jawaban
tanyaan yang diajukan bersifat terbuka jawaban yang memiliki kata-kata yang
dengan tujuan untuk mendapatkan peng sama menjadi satu kelompok. Kemudian,
hayatan yang lebih luas mengenai domain penul is mengelompokkan jawaban
kehidupan yang dipersepsikan relevan jawaban yang memiliki makna yang sama
dan penting oleh remaja. Ada dua perta menjadi satu kelompok. Kedua, penulis
nyaan yang digunakan dalam penelitian menghitung frekuensi jawaban partisi
ini yakni: pan.Dengan mengetahui frekuensi jawab
1. Sebutkan wilayah kehidupan yang an dari partisipan, penulis mendapatkan
menurut kamu relevan atau sesuai data mengenai berapa banyak atau sebe
dengan dirimu? rapa seringnya domain tertentu muncul
2. Urutkan dari wilayah kehidupan dalam jawaban yang diberikan oleh rema
yang sudah kamu sebutkan, mulai ja. Semakin banyak atau semakin sering
dari yang paling penting sampai domain tertentu disebutkan maka dapat
yang paling tidak penting. diduga bahwa domain itu relevan dan
Partisipan dapat memberikan lebih dari penting bagi remaja.
satu jawaban untuk pertanyaan pertama.
Dengan memberikan lebih dari satu jawab Hasil
an, penulis berharap mendapatkan gam Teman dan agama (65.12 % dan
baran mengenai domain apa saja yang 61.63%) merupakan domain kehidupan
dipikirkan oleh remaja sebagai domain yang paling banyak disebutkan sebagai
yang relevan dalam kehidupan mereka. domain kehidupan yang relevan dengan
November 2016 I
¥� 113
ministry
n
LJ
PENELITIAN 2 Hasil
Penelitian ini dilakukan untuk menge Sebanyak 83.7% partisipan menunjuk
tahui bagaimanakah remaja menilai pen kan bahwa Tuhan penting dalam kehidup
tingnya Tuhan bagi diri mereka dan sebe an mereka. Sementara sebanyak 40. 7%
rapakah tingkat religiositas diri mereka. partisipan menilai bahwa mereka religius.
Penelitian ini juga ingin melihat bagaima Sebanyak 50% partisipan menilai diri
nakah hubungan antara persepsi remaja mereka kadang religius, kadang tidak re
mengenai pentingnya Tuhan dengan ting ligius dan hanya 2.3% partisipan yang
kat religiositas. menilai diri mereka sangat religius. Hasil
uji korelasi menunjukkan bahwa ada
Metode hubungan yang signifikan antara penting
Partisipan sejumlah 86 (31 laki-laki, 55 nya Tuhan dengan tingkat religiositas (.65,
perempuan) orang siswa yang beragama p< 0.01).
Kristen terlibat dalam penelitian ini. Parti
sipan berusia antara 15-19 tahun. Mereka Diskusi
berasal dari satu sekolah swasta di Jakarta. Identitas diri remaja merupakan pema
haman remaja mengenai diri yang terkait
n
LJ
17. Harter, Self-Perception Profile for Adolescents: Manual and Questionnaires.; Alberts, Mbalo dan Ackermann, "Adolescents'
Perceptions of the Relevance of Domain of Identity Formation: A South African Cross-Cultural Study."
18. Peter C. Hill et al., "Conceptualizing Religion and Spirituality: Points of Commonality, Points of Departure," Journal for the
Theory of Social Behaviour 30:1, 0021-8308 (December 2001); Doug Oman, "Defining Religiosity and Spirituality," dalam Handbook
of the Psychology of Rel igion and Spirituality, 2nd, ed Raymond F. Paloutzian dan Crystal L. Park (New York: The Guilford Press, 2013).
19. Garey, Psikologi Remaja.
20. Doran C. French, Urip Purwono dan Airin Triwahyuni, "Friendship and the Religiosity of Indonesian Muslim Adolescents,"
journal of Youth and Adolescence 40 (Desember 2011): 1623-1633, doi:10.1007/s 10964-011-9645-7.
November 2016 I
¥� 115
ministry
n
LJ
21. Chaeyoon Lim clan Robert D. Putnam, "Religion, Social Networks, and Life Satisfaction," Journal SAGE (Desember 2010).
https://doi.org/10.1177/0003122410386686.
22. Lim clan Putnam, "Religion, Social Networks, and Life Satisfaction."
23. Sihole, Gambaran Status l dentitas pada Remaja Kelompok Tumbuh Bersama (KTB}.
n
LJ
November 2016 I
¥� 117
ministry
n
LJ
mereka dengan baik. Pembina atau itu perlunya dilakukan pengujian dengan
pemimpin remaja perlu menggunakan menggunakan sampel yang lebih luas
pendekatan personal seperti konseling akan memvalidasi temuan penelitian ini.
atau mentoring dalam membina dan men Karakteristik individu yang menyangkut
dampingi remaja. Dengan pendekatan keterlibatan remaja dengan agama perlu
personal, pembina atau pelayan remaja dipertimbangkan untuk dilihat keter
dapat membantu remaja mengelola per kaitannya dengan religiositas seperti mi
masalahan pribadi mereka yang akan ber salnya: denominasi, aktivitas religius, dan
dam pak pada tingkat keyakinan iman keyakinan religius. Selain itu, faktor sosial
mereka. ekonomi perlu diperhatikan dalam pene
Generalisasi dari hasil penelitian ini litian selanjutnya untuk memahami apa
perlu dengan hati-hati dilakukan meng kah kondisi hidup individu remaja me
ingat beberapa keterbatasan dalam pene mengaruhi penilaian mereka terhadap
litian ini. Jumlah sampel yang terbatas domain kehidupan dan religiositas diri
dalam penelitian ini dapat memengaruhi mereka.
generalisasi dalam penelitian ini. Untuk
Daftar Pustaka
Erikson, Erik H. Identity, Youthand Crisis. New York: W.W. Norton Company, 1968.
French, Doran C., Urip Purwono dan Airin Triwahyuni. "Friendship and the Religiosity
of Indonesian Muslim Adolescents." Journal of Youthand Adolescence 40 (Desember
2011): 1623-1633, doi:10.1007 /s10964-0ll-9645-7.
118 ¥-
m;n;st,y I November 2016
□
LJ
Gilman, Rich, Jameika Dooley dan Dan Florel l. "Relative Levels of Hope and Their
Relationship with Academic and Psychological Indicators among Adolescents."
Journal of Social and Clinical Psychology 25 (2006): 166-178. https: //guilfordjour
nals.com/doijabs/10.1521/jscp.2006.25.2.166.
Harter, Susan. Self-Perception Profile for Adolescents: Manual and Questionnaires. USA:
Arts, Humanities and Social Sciences, Department of Psychology University of
Denver, 2012.
Hill, Peter C., Kenneth II. Pargament, Ralph W. Hood, Jr., Michael E. McCullough, James
P. Swyers, David B. Larson, dan Brian J. Zinnbauer. "Conceptualizing Religion and
Spirituality: Points of Commonality, Points of Departure." Journal for the Theory
of Social Behaviour 30:1, 0021-8308 (December 2001).
Inglehart, Ronald F. "Faith and Freedom: Traditional and Modern Ways to Happiness."
Dalam International Differences in Well Being. Diedit oleh Ed Diener, John F. Helliwell,
dan Daniel Kahneman. New York: Oxford University Press, 2010.
Lim, Chaeyoon dan Robert D. Putnam. "Religion, Social Networks, and Life Satisfaction."
Journal SAGE (Desember 2010). https://doi.org/10.1177 /0003122410386686.
Oman, Doug. "Defining Religiosity and Spirituality." Dalam Handbook of the Psychology
of Religion and Spirituality, 2nd, diedit oleh Raymond F. Paloutzian dan Crystal L.
Park New York: The Guilford Press, 2013.
Sihole, L. Gambaran Status Identitas pada Remaja Kelompok Tumbuh Bersama (KTB).
Jakarta: Universitas Kristen Krida Wacana, 2012.
November 2016 I
¥� 119
ministry