Anda di halaman 1dari 15

LPTK UNESA

TUGAS
PEMBELAJARAN MANDIRI
LK. 1 MODUL 6

Nama : Handik Setiawan


No. UKG : 201502741243
Bidang Studi PPG : Seni Budaya
NUPTK : 7246759661200003
Sekolah Asal : SMA NEGERI 1 KEDUNGPRING
Kabupaten : Lamongan
Propinsi : Jawa Timur

TAHUN 2023
LK 1: Lembar Kerja Belajar Mandiri
Judul Modul Kreasi Seni Dan Pembelajarannya
Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Kegiatan Belajar 1: Pembelajaran
Kreasi Seni Rupa
2. Kegiatan Belajar 2: Pembelajaran
Kreasi Seni Musik
3. Kegiatan Belajar 3: Pembelajaran
Kreasi Seni Tari
4. Kegiatan Belajar 4: Pembelajaran
Kreasi Seni Teater

No Butir Refleksi Respon/Jawaban


1 Daftar peta konsep (istilah KB 1. PROSES PEMBELAJARAN
dan definisi) di modul ini KREASI SENI RUPA
Seni lukis dapat didefinisikan sebagai
kegiatan membuat goresan/pulasan di
atas sebuah permukaan dalam usaha
menyajikan persepsi visual (image) yang
secara grafis memiliki kemiripan dengan
suatu bentuk.
Menggambar Karya seni menggambar
yang dilakukan secara teknis hitam putih
antara lain sketsa, komik, vinyet, dan
siluet. Berbagai jenis karya seni
menggambar, antara lain:
Sketsa Berupa garis sederhana yang
dibuat relatif spontan namun bermakna.
Sketsa bisa merupakan rencana lukisan
atau lukisan bergaya sketsa.
Ilustrasi Gambar yang bertujuan
menerangkan dan memperjelas ide cerita,
atau narasi, memperkuat, memperindah
serta mempertegas suatu cerita.
Kartun Adalah gambar yang telah
dideformasi (diubah bentuk) dari wujud
aslinya sehingga menjadi lucu
Karikatur Kartun sindiran yang terfokus
pada karakter obiek. walaupun sudah
dideformasi, kita tetap dapat mengenal
sang tokoh karena ciri khasnya.
Vinyet Gambar dekoratif tanpa maksud
yang jelas, merupakan kreasi improvisatif
pengisi halaman kosong.
Siluet Gambar hitam bayangan suatu
objek, dengan atau tanpa modifikasi.
Teknik menggambar berdasarkan alat
yang digunakan:
1) Menggambar dengan Pensil
Isometri. Mengambar objek yang
ukurannya lebih kecil dari
manusia. Teknik ini dipelajari agar
dapat menggambar tanpa distorsi.
Still life. Menggambar dengan
mengamati langsung objek yang
ukurannya lebih kecil dari
manusia.
Perspektif. Menggambar objek
benda, ruang, dan lingkungan
yang ukurannya relatif lebih besar
dari manusia dengan konsep 1, 2,
alau 3 titik hilang.
2) Menggambar dengan Pena
3) Membuat Komik
- Teknik yang digunakan
Proporsi bentuk manusia,
hewan, tumbuhan, dan benda.
Teknik perspektif, bayangan,
dan landscape.
Aksi/gerakan dan ekspresi
wajah
- Jenis gaya gambar komik
Realis, ekspresif dan kartun
- Unsur dalam komik
Cover, Halaman pembuka,
Halaman isi

Karya Seni Rupa Tiga Dimensi


1. Patung Tanah Liat
2. Patung Semen
3. encetak Gipsum
4. Patung/Relief dari Bahan Kayu

Proses pembelajaran yang diharapkan


melalui modul ini menggunakan
Pendekatan Belajar Aktif (Active Learning)
dan Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi
(HOTS/High Order Thinking Skill)
sesuai dengan kebutuhan masyarakat
yang terus berkembang.
KB 2. PEMBELAJARAN KREASI MUSIK

Komposisi musik bentuk lagu (song


form) adalah terminologi yang digunakan
untuk mengidentifikasi bentuk
sederhana dari suatu karya musik
instrumental maupun karya musik vokal

Bentuk lagu satu bagian, merupakan


bentuk lagu dengan satu kalimat saja1 .
Pada lagu satu bagian, merupakan satu
bagian yang utuh yang terdiri dari koma
dan titik. Bentuk satu bagian ini dapat
berdikari, mempunyai arti dalam dirinya
sendiri karena keutuhan bentuknya.

Bentuk lagu dua bagian, merupakan


bentuk lagu dengan dua kalimat/periode
berlainan. Secara umum bentuk ini
merupakan bentuk yang paling banyak
digunakan dalam musik (lagu anak, lagu
daerah, lagu pop, lagu instrumental

Bentuk lagu tiga bagian, merupakan


bentuk lagu dengan tiga kalimat/periode
berlainan. Maka dari itu bentuk lagu tiga
bagian memiliki jumlah bar yang lebih
banyak (24 atau 32 birama).

Intro, adalah awal dari sebuah lagu yang


merupakan pengantar lagu

Verse, adalah pengantar sebuah lagu


sebelum lagu masuk ke bagian Chorus,
bisa juga disebut bait.

Chorus, adalah inti pesan/inti cerita dari


lagu. Chorus menggunakan pola nada
yang berbeda dan lebih nyaman daripada
Verse, akor yang digunakan pun berbeda
dengan Verse.

Bridge, biasanya dipakai untuk


menjembatani antara bagian-bagian lagu

Reffrein/Reff., hampir sama dengan


Chorus. Bedanya Reff lebih sederhana
daripada Chorus, Reff yang bermakna
pengulangan biasanya menggunakan
bagian lain dari lagu (biasanya Verse)
untuk diulang di bagian ini. Inilah yang
seringkali tertukar, Reff dianggap Chorus
dan demikian sebaliknya.

Interlude, merupakan bagian kosong


pada lagu seperti layaknya Intro tapi
berada di tengah-tengah lagu. Interlude
ini bagian yang menyambungkan Verse
dengan Verse atau Verse dengan Chorus.
Bedanya dengan Intro Tengah adalah dari
nada yang digunakan. Tidak terdapat
syair dalam Interlude ini.

Modulasi, biasa juga disebut sebagai


"Overtone", yang artinya adalah
perpindahan nada dasar dari suatu lagu.
Jika anda pernah mendengarkan
Reff/Chorus suatu lagu dan tiba-tiba Reff
tersebut menjadi lebih tinggi dari
sebelumnya, maka itulah yang disebut
dengan Modulasi.

Ending, adalah bagian penutup dari


sebuah lagu. Ending berfungsi agar lagu
berakhir lancar, smooth, dan tidak
berhenti secara mendadak. Ending bisa
berupa bagian intro yang diulang, bisa
juga berupa bagian akhir lagu yang
diulang-ulang dan berakhir fade out
(suaranya perlahan mengecil dan
menghilang).

Coda. Coda disebut juga "ekor"


merupakan bagian akhir lagu yang berisi
nada dan syair untuk menutup lagu

Outros, merupakan akhir dari lagu yang


hanya berisi instrumen musik. Nada yang
digunakan berbeda dengan nada-nada
sebelumnya, atau hanya memodifikasi
nada sebelumnya untuk mengakhiri lagu
dengan lembut dan tidak terkesan
berhenti secara tiba-tiba atau janggal.

Berkreasi Ritmis merupakan aktivitas


pembelajaran yang dapat dilakukan
dengan cara memberikan kesempatan
kepada siswa untuk menciptakan karya
musik ritmis

Berkreasi Melodis merupakan aktivitas


pembelajaran yang dapat dilakukan
dengan cara memberikan kesempatan
kepada siswa untuk menciptakan
rankaian-rangkaian melodi dengan
menggunakan teknik-teknik yang mudah
dipahami oleh siswa.

Berkreasi Harmonis merupakan


aktivitas pembelajaran yang dilakukan
dengan cara memberikan kesempatan
kepada siswa untuk mencoba

Berkreasi Gabungan merupakan


aktivitas pembelajaran yang dilakukan
dengan cara memberikan kesempatan
kepada siswa untuk mengkomposisi dan
atau mengaransemen musik

Indikator Bentuk/Form, aspek kreasi


yang diperhatikan adalah bagaimana
frase dan kadens terbentuk, wadah
bentuk lagu yang dipilih apakah bentuk
lagu satu bagian, dua bagian atau bentuk
yang lainnya

Indikator Melodi, penilaian diberikan


atas dasar orisinalitas tema yang
disajikan. Orisinalitas disini menyangkut
kemiripan dengan melodi lagu lain yang
sudah populer. Pada kreasi lagu, yang
perlu diperhatikan juga adalah apakah
melodi mudah diterka (predictable) dan
tidak terlalu kompleks/rumit namun
tetap menarik.

Indikator harmoni dalam hal ini erat


kaitannya dengan penggunaan akor dan
progresinya (perpindahan akor) pada
lagu. Penilaian diberikan dilihat dari
kesesuaian antara melodi dengan pilihan
akor dan progresinya. Pastikan akor dan
progresi yang dipilih tidak terlalu
kompleks, tetap pada tonalnya.
Indikator Ritmik ataupun irama dalam
lagu, sebaiknya terlebih dahulu
memperhatikan genre/gaya musik apa
yang dipilih pada kreasi musik tersebut.
Karena ciri khas masing-masing
genre/gaya musik berbeda-beda satu
sama lain.

Indikator Lirik diberikan pada karya-


karya lagu yang memiliki lirik
didalamnya. Dikarenakan pada karya
musik instrumental tidak memerlukan
lirik. Untuk lagu yang terdapat lirik, yang
menjadi penilaian adalah kesesuaian lirik
dengan tema lagu yang dibuat.

KB 3 : PEMBELAJARAN KREASI TARI

Eksplorasi atau penjagagan merupakan


proses berpikir, berimajinasi, merasakan
dan merespon suatu objek untuk
dijadikan bahan dalam karya tari jika
Anda ingin memproduksi atau menata
sebuah tarian kegiatan yang harus
dimulai adalah eksplorasi.

Rangsang visual adalah sesuatu yang


timbul dan benda yang kalian lihat..
Rangsang visual dapat timbul dari
pengamatan kalian terhadap apanyang
ada di lingkungan sekitar, seperti patung,
gambar, dan lain-lain.

Rangsang auditif,jika berbagai macam


suara/bunyi-bunyian bisa Anda jadikan
rangsangan dalam membuat suatu karya
tari, yang termasuk rangsang
Rangsang kinestetik, jika gagasan atau
ide membantu kalian dalam berkarya
tari. Jenis rangsang ini banyak
digunakan oleh beberapa piñata tari
dalam proses berkarya. Ide/gagasan bisa
timbul dari berbagai hal, misalnya
permainan, aktivitas anak
remaja/dewasa, aktivitas petani, nelayan,
dsb

Rangsang peraba merupakan rangsang


yang juga dapat menghasilkan gerak yang
dapat dipakai oleh piñata tari sebagai
dasar pijakannya.

Improvisasi merupakan suatu kegiatan


yang sangat menunjang dalam proses
berkarya tari. Ciri khas dari kegiatan ini
adalah gerakan-gerakan yang spontan.
Menemukan gerak-gerak secara
kebetulan adalah awal dari suatu
pengembangan kemampuan refleksi
tubuh.

Unison atau serempak yaitu penataan


geraknya dilakukan secara rampak atau
bersama-sama.

Balanced atau berimbang yaitu penataan


posisi penari di atas pentas yang
menimbulkan kesan ruang yang
berimbang.

Alternate atau selang-seling yaitu pola


yang menunjukkan posisi penari pada
kedudukan yang berselingan.

Canon atau bergantian atau berurutan


yaitu penataan sebuah pola gerak yang
dilakukan secara bergantian atau susul
menyusul.

Broken atau terpecah yaitu pola


penataan di mana penari terbagi atas
kelompok-kelompok dengan gerakan
yang saling berbeda berbeda.

Fungsi sebagai pembuat perencanaan


(planning) meliputi pendefinisian tujuan
organisasi, penentuan strategi dan
keseluruhan untuk mencapai tujuan
tersebut

Fungsi sebagai mengelola suatu


organisasi (organizing) meliputi
penentuan tugas yang harus dikerjakan,
siapa yang mengerjakan tugas tersebut,
bagaimana tugas tersebut
dikelompokkan, siapa melapor pada
siapa, dan dimana keutusan-keputusan
dibuat.
Fungsi sebagai pemimpin (leading)
meliputi bahwa setiap organisasi terdiri
atas individu-individu, dan adalah tugas
manajemen untuk mengarahkan dan
mengoordinasikan individu-individu
tersebut

Fungsi sebagai pengendali (controlling)


meliputi kepastian bahwa segalanya
berjalan seperti rencana seharusnya,
pengelola harus memantau kerja
organisasi.

Sutradara; dalam pertunjukan teater


sutradara adalah pimpinan tertinggi dan
mempunyai keputusan yang diutamakan
atas segala hal terkait konsep
pertunjukan teater dan diharapkan bisa
bekerjasama dengan baik dengan
pimpinan artistik pertunjukan.

Koregrafer; seorang penata tari dalam


pertunjukan produksi karya tari,
posisinya sama dengan sutradara dalam
kegiatan pertunjukan produksi teater.

Komposer; seorang penata musik dalam


pertunjukan tunggal produksi karya
musik, memiliki posisi yang sama seperti
sutradara dalam kegiatan pertunjukan
teater.

Direktur Artistik; merupakan konseptor


bidang keartistikan “kepanjangan
konsep” dari sutradara dalam
menggambarkan konsep pertunjukan
melalui setting panggung dan efek
lainnya disesuaikan dengan kebutuhan
naskah drama dan keinginan sutradara.

Penata Panggung; merupakan pelaksana


konsep direktur artistik di atas pentas,
menentukan segala sesuatu yang terjadi
di atas pentas sepertiefek pencahayaan,
setting panggung, property dan lain-lain
berdasarkan kesepakatan sutradara dan
direktur artistik.
Petugas Setting; merupakan petugas
yang membantu tugas penata panggung
untuk merealisasikan keinginan direktur
artistik atas persetujuan sutradara.

Penata Busana; merupakan seseorang


yang memiliki kemampuan untuk
merealisasikan kostum yang terdapat
dalam naskah teater. Kekuatan busana
adalah sebagai fungsi pendukung tema
dalam pertunjukan naskah teater.

Penata Rias; merupakan tugas penataan


yang memiliki posisi yang sama seperti
penata busana, yakni pendukung penting
di dalam pertunjukan seni. Penata rias
yang baik akan mampu menafsirkan
karakter di dalam naskah teater dalam
rias secara nyata pada tokoh-tokoh
buatan sutradara dalam pertunjukan
teater.

Penata Cahaya; merupakan pembantu


direktur artistik mewujudkan
kesepakatan kerja sutradara,
koreografer, mapun komposer, melalui
desain penataan cahaya yang
disesuaikan dengan kondisi setting
dalam naskah drama sebagai pembentuk
suasana.

Bagian Tiket; bertanggung jawab atas


penjualan karcis pertunjukan. Karcis
yang tercetak seperti harga yang telah
tercetak.
Publikasi; merupakan pembantu
pimpinan produksi, dengan
menyampaikan berita-berita kepada
penontonya melalui media promosi.

KB 4. PEMBELAJARAN KREASI
TEATER

Sutradara adalah pekerja teater yang


bertugas mengkoordinasikan segala
anasir teater dengan paham, kecakapan
serta daya imajinasi yang intelegen guna
menghasilkan petunjukan yang berhasil.
Merencanakan Produksi Dalam
merencanakan produksi , sutradara
sebagai seniman diharapkan mampu
menghayati naskah darama dengan
kecakapan dan imajinasinya . sutradara
harus mampu menangkap pesan dan
tema naskah tersebut, nada dan suasana
drama secara menyeluruh juga harus
difahami.
Merencanakan Latihan ini, sutradara
dapat dipandang sebagai guru. Periode
latihan ini dapat dibagi empat periode
besar yaitu ; a. Latihan pembacaan teks
drama b. Latihan blocking
(pengelompokan) c. Latihan action atau
latihan kerja teater d. Pengulangan dan
pelancaran terhadap semua yang telah
dilatih
Virtuositas adalah kekuatan atau daya
tarik seniman yang dilahirkan dari
keterampilan,kecerdasan serta
pendalaman sepenuh hati dan jiwa pada
karya yang ditampilkan, sehingga
menimbulkan rasa empaty dan
simpatibagi yang melihatnya.Untuk
tampil bagus dan menarik dipanggung
teater,seorang aktor harus menguasai
berbagai tehnik dan keterampilan seni
peran.
Tahap Mencari-Mencari Pada tahap ini
semua unsur pendukung memberikan
pemikiran, yang diawali oleh penggarap
membuat sebuah fondasi dari bangunan
lakon yang dibawakan, kegiatannya
meliputi : latihan fisik dan keterampilan
bagi seluruh pemain dengan menggali
seluruh potensinya dalam hal
konsentrasi, ingatan emosi, laku
dramatik, pembangunan watak,
observasi dan pada puncaknya
seluruhnya menyatu dalam irama.
Tahap Memberi Isi Tahapan ini
dimaksudkan untuk memberi bobot
sesuai dengan takaran yang hendak
dicapai atau seharusnya kepada seluruh
aspek pemeranan yang akan dibawakan.
Tahap Pengembangan, Cakupannya
tidak hanya kesempurnaan ragawi, tapi
juga mengandung kekuatan rohani yang
mengembang dari dalam. Seakan-akan
menembus jasad kasar kedalam
kekuatan misteri yang tak terjelaskan.
Tahap Pemantapan Segala sesuatu
yang telah kita hapal, kita kuasai dan kita
miliki secara motorik, perlu kita ulang-
ulang secara terus menerus, hingga
mencapai bagian yang mantap dalam diri
kita. Sewaktu-waktu bisa kita lontarkan
bagaikan gerak refleks.
Tahap Pementasan Pementasan teater
adalah persinggahan besar yang akan
menguji sejauhmana ketangguhan,
disiplin dan kerja keras seluruh team.
Sejauh mana team work telah dilakukan
Fungsi Tata Panggung Selain
merencanakan gambar dekor, piñata
panggung juga bertanggung jawab
terhadap segala perabot yang digunakan.

Properti di dalam seni teater memiliki


arti yaitu sebuah benda mati yang
digunakan di atas panggu untuk
membentu settingan cerita, biasanya
properti yang digunakan seperti meja,
kursi, pintu, makanan lampu dan
perabotan rumah tangga lainnya.
Properti sebagai properti. Yang
dimaksud properti sebagai properti
adalah properti yang melekat pada setting
misalnya asbak diatas meja.
Hand Property. Yang dimaksud hand
properti adalah properti yang melekat
pada tokoh, misalnya sabit untuk
berprang dan lain sebagainya.
Properti fungsional Merupakan properti
yang memang dipergunakan secara
langsung sesuai skenario. Contoh : dari
properti jenis ini misalnya smartphone
yang digunakan dalan adegan
menelepon, motor yang dipakai saat
adegan berkendara, atau buku yang
digunakan dalam adegan membaca.
Properti Realis Merupakan properti yang
tidak digunakan secara langsung namun
tetap diletakkan di area pementasan agar
suasana yang sedang dibangun semakin
hidup. Misalnya dalam adegan menjahit
baju tetap diletakkan beberapa baju
dalam posisi menggantung agar memberi
kesan bahwa si penjahit adalah penjahit
yang ulung.

Drops Dekorasi yang tidak berbingkai


menurut bentuk yang dikehendaki, tetapi
digantung di pentas belakang. Drop yang
ditempatkan paling belakang pada
pentas, dengan lukisan pemandangan
alam yang akan terlihat lewat jendela,
pintu, dan sebagainya disebut cyclorama.
Plastic pieces ini adalah dekorasi yang
menirukan objek-onjek seperti adanya
dan berbentuk 3 dimensional atau
terwujud dengan kontruksi plastis.

Make up Korektif/ Natural Merupakan


bentuk make up yang bersifat
menyempurnakan (koreksi). Make up ini
menyembunyikan kekurangan-
kekurangan yang ada pada wajah dan
menonjolkan hah-hal yang menarik dari
wajah.

Make up Karakter Adalah make up yang


mengubah penampilan wajah seseorang
dalam hal umur, watak, bangsa, sifat,
dan ciri-ciri khusus yang melekat pada
tokoh

Make up Fantasi Disebut make up


karakter khusus, karena menampilkan
wujud rekaan dengan mengubah wajah
tidak realistik. Make up ini
menggambarkan tokoh-tokoh yang tidak
nyata keberadaannya dan lahir
berdasarkan daya khayal semata,
contohnya rias badut, horor dan
binatang.

Make Up Etnik Tata rias tradisional /


Etnik Adalah suatu pola yang turun
temurun dan selalu dipertaruhkan
keutuhannya. Tujuannya untuk
kemegahan dan kewibawaan dan usaha
untuk mempercantik diri.

Tatabusana adalah seni pakaian dan


segala perlengkapan yang menyertai
untuk menggambarkan tokoh. Tata
busana termasuk segala asesoris
sepertitopi, sepatu, syal, kalung, gelang,
dan segala unsure yang melekat pada
pakaian.

Busana sehari-hari adalah busana yang


dipakai dalam kehidupan keseharian
masyarakat. Busana sehari-hari dapat
menunjukkan tingkat social
seseorangyang memakainya
Busana Tradisional Setiap masyarakat
memiliki busana tradisional sesuai
dengan kebudayaannya. Busana
tradisional mencerminkan karakteristik
masyarakat yang membedakan dengan
kelompok masyarakat lain
Busana Sejarah Busana yang
mencerminkan zaman tertentu dari suatu
masa (Gb.190).Dalampementasan teater,
busana ini sering dipakai ketika
pertunjukan mengangkat lakon-lakon
sejarah.
Busana Fantasi Istilah busana fantasi
adalah untuk mengidentifikasikan jenis-
jenis busana yang lahirdari imajinasi dan
fantasi perancang

Musik pembuka Merupakan musik di


awal pertunjukan teater.
Musik pengiring Merupakan musik yang
digunakan unruk mengiringi
pertunjukan di beberapa adegan
pertunjukan teater atau perpindahan
adegan/ setting.
Musik suasana Musik yang
menghidupkan irama permainana serta
suasana dalam pertunjukan teater baik
senang maupun gembira, sedih, tragis.
Musik penutup Musik terakir dalam
dalam pementasan teater
2 Daftar materi yang sulit 1. Komposisi musik bentuk lagu (song
dipahami di modul ini form)
2. Kontras lagu
3. Pelaksanaan dan Penilaian
Pembelajaran Kreasi Musik
4. Menata gerak yang dipilih
berdasarkan hasil improvisasi
5. Penciptaan Karya Teater

3 Daftar materi yang sering 1. Kontras lagu


mengalami miskonsepsi 2. Deskripsi tugas Produksi Seni
Pertunjukan

Anda mungkin juga menyukai