Anda di halaman 1dari 11

LPTK UNESA

TUGAS
PEMBELAJARAN MANDIRI
LK. 1 MODUL 5

Nama : Handik Setiawan


No. UKG : 201502741243
Bidang Studi PPG : Seni Budaya
NUPTK : 7246759661200003
Sekolah Asal : SMA NEGERI 1 KEDUNGPRING
Kabupaten : Lamongan
Propinsi : Jawa Timur

TAHUN 2023
LK 1: Lembar Kerja Belajar Mandiri
Judul Modul Apresiasi Seni Dan Pembelajarannya

Judul Kegiatan Belajar (KB) 1) Pembelajaran Apresiasi Seni Rupa


2) Pembelajaran Apresiasi Seni Musik
3) Pembelajaran Apresiasi Seni Tari
4): Pembelajaran Apresiasi Teater

No Butir Refleksi Respon/Jawaban


1 Daftar peta konsep (istilah KB 1. PEMBELAJARAN APRESIASI
dan definisi) di modul ini SENI RUPA

Apresiasi (appreciation), penghargaan


dan pengertian, dan disebut dengan
pengamatan.
Pendekatan aplikatif: Pendekatan ini
dilakukan melalui proses penciptaan seni
secara langsung. Hal ini sejalan dengan
doktrin Dewey “learning by doing”
Pendekatan Historis: Ditempuh melalui
pengenalan sejarah seni. Penciptaan demi
penciptaan, peristiwa demi peristiwa yang
masing-masing memiliki problema
sendiri, dibicarakan dan dibahas secara
urut.
Pendekatan problematik: Menyoroti
masalah serta liku-liku seni sebagai
sarana untuk dapat menikmatinya secara
semestinya, kemudian deretan problem-
problem senilah yang harus dibahas satu
persatu.
Mengamati (Observing): pengalaman
merespon karya seni dengan
mengaktifkan fungsi inderawi
(penglihatan, pendengaran, perabaan,
penciuman) untuk mengenali unsur-
unsur visual pada karya, seperti: garis,
warna, bentuk, tekstur, proporsi, dan
komposisi karya; mengenali karakteristik
jenis bahan dan teknik yang digunakan
dalam berkarya.
Merasakan (Feeling): mengaktifkan
pengalaman merasakan keindahan
melalui sensasi inderawi (penglihatan,
pendengaran, perabaan, penciuman).
Mengempati (Emphatizing): setelah
mengamati karya seni dengan penuh
perasaan, maka rasa empati akan
muncul. Saat itulah proses penghayatan
bekerja, secara psikologis pengalaman
pengamatan terhadap karya seni atau
kegiatan seni akan memunculkan
sensasi, emosi, dan impresi sehingga
muncul rasa senang, rasa nyaman dan
kepuasan spiritual lainnya

Menilai (Evaluing): melibatkan


kemampuan berpikir logis dan kritis
dalam mengevaluasi karya seni melalui
aktivitas berasosiasi, melakukan
komparasi, analogi, diferensiasi dan
sintesa (menyimpulkan)

Menghargai (Appreciation):
Penghargaan terhadap karya seni akan
tampak pada seseorang didalam
menyikapi karya seni tersebut. Antara
lain bagaimana apresiator memberikan
perhatian terhadap karya seni,
bagaimana apresiator memelihara dan
menempatkan karya yang dikoleksinya.

Karya Seni Murni: penciptaan karya seni


yang ditujukan untuk memenuhi fungsi
ekspresi sebagai sarana mencurahkan
ekspresi atau emosi dan tidak berfungsi
sebagai benda pakai dan benda hiasan,
seperti: seni lukis, seni patung, seni grafis

Karya Seni Terapan: penciptaan karya


ditujukan untuk fungsi pakai, fungsi
komunikasi dan fungsi hias, terutama
untuk memenuhi keperluan sehari-hari.
Karya Seni Media Baru: sebuah istilah
yang merujuk kepada karya seni yang
dibuat menggunakan teknologi media
baru. Seni media visual hadir merespon
perkembangan teknologi informasi dan
digitalisasi.
Kompetensi perseptual, yakni respon
persepsi inderawi terhadap unsur rupa,
bunyi, gerak dan perpaduannya serta
keterampilan kerajinan,

Kompetensi pengetahuan, meliputi


pengetahuan tentang terminologi, fakta,
trends dan tata urutan/ kronologi, simbol
dan makna, klasifikasi dan kategori,
metodologi dan kriteria.

Kemampuan pengamatan: kemampuan


mengobservasi dan mengeksplorasi
media dan teknik untuk mempertajam
kepekaan inderawi dan perasaan.
Kemampuan berempati/penghayatan:
kemampuan merasakan/ menghayati
dalam merespons stimulus dengan
sensitivitas persepsi dan perasaan yang
mendalam.
Kemampuan penikmatan: kemampuan
penikmatan terhadap pengalaman dan
kualitas estetik suatu karya seni yang
memberikan kesenangan dan kepuasan
batin.
Kompetensi kreasi yang meliputi :
Kreativitas: kemampuan mencipta
kombinasi, keunikan gagasan dan nilai
kebaruan dari bentuk ekspresi suatu
karya seni.
Keterampilan: kemampuan
psikomotorik berkaitan dengan
penguasaan teknik dalam pengolahan
dan penyajian media seni secara optimal
melalui kegiatan eksplorasi dan
eksperimentasi.

KB 2. PEMBELAJARAN APRESIASI
MUSIK

Kegiatan berapresiasi musik dapat juga


dilakukan menurut Miller meliputi:
a) Persepsi, yaitu memberikan gambaran-
gambaran tentang bentuk-bentuk karya
seni di Indonesia, contohnya
memperkenalkan tarian-tarian, musik,
dan lain-lain.
b) Pengetahuan, yaitu pada tahap ini, kita
mempresentasekan pengetahuan-
pengetahuan yang telah di miliki baik
sejarah ataupun yang lainnya.
c) Pengertian, pada tingkat ini, harapan
dapat membantu menerjemahkan tema
ke dalam berbagai wujud seni,
berdasarkan pengalaman, dalam
kemampuannya dalam merasakan
musik.
d) Analisis, pada tahap ini, kita mulai
mendeskripsikan seni yang telah di
pelajari.
e) Penilaian, yaitu memberikan sebuah
saran ataupun kritkan terhadap suatu
karya seni.

Gaya musikal merupakan aspek musik


yang diwujudkan dengan cara
mensintesis semua elemen dan
kelengkapan musikal. Gaya musikal
dapat dilihat pada perbedaan karya
musik dalam perkembangan sejarah
musik
Biografi merupakan keterangan atau
riwayat hidup seseorang yang bercerita
tentang hal-hal selama hidup melalui
kejadian yang telah dialami.

Komponis, yang artinya sesorang yang


telah menghasilkan ciptaan lagu atau
karya musiknya.

Prosedur tahapan dalam apresiasi musik


dapat Anda simak sebagai berikut :
1. Tahap identifikasi
Pada tahap ini konteks apresiasi musik
adalah penggambaran tentang karya
musik yang diperdengarkan atau
dipertontokan

2. Tahap analisis
Pada tahap ini menganalisis unsur-unsur
musik (irama, melodi, harmoni, bentuk
struktur lagu, dan ekspresi) yang
terdapat dalam karya musik
diperdengarkan atau dipertontonkan.

3. Tahap penghayatan.
Dalam proses pembelajaran apresiasi
seni musik selanjutnya, tahapan
berikutnya dapat mengekspresikan
perasaan sebuah karya melalui tulisan
tentang suasana gembira, sedih atau pun
perasaan lainnya sesuai dengan pesan
karya musik yang disampaikan.

4. Tahap Penilaian
Penilaian apresiasi musik memberikan
sebuah saran ataupun ulasan terhadap
suatu karya seni. Berikut ini contoh
penilaian apresiasi seni musik untuk
jenis penyajian musik vokal. Untuk tahap
penilaian terdiri dari 4 kriteria, yakni
kualitas suara, teknik, interpretasi dan
penampilan. Pada kualitas suara
termasuk tebal tipisnya suara, artikulasi,
dan intonasi

5. Objek apresiasi musik adalah karya


musik yang akan diamati, dievaluasi, dan
dinilai. Objek tersebut dapat berupa
karya musik yang dipentaskan secara
langsung maupun tidak langsung atau
melalui media

Mendengarkan secara pasif


Dalam beberapa situasi musik tidak
diharapkan menuntut perhatian
sepenuhnya dari pendengar. Musik
makan malam dipergelarkan tidak
sebagai musik konser melainkan sebagai
musik latar belakang

Mendengarkan dengan serius


Untuk mendengarkan dengan serius
dituntut suatu tingkat perhatian yang
lebih besar. Di sini pendengar mencapai
kesenangan dari kesadaran untuk
mencari keindahan bunyi.

Mendengarkan secara emosional


Mendengarkan musik dengan sikap
semacam ini pendengar menyadari
terutama atas reaksi-reaksinya sendiri
terhadap musik, dengan emosi-emosi
serta ungkapan-ungkapan yang
dibangkitkan oleh music

Mendengarkan secara perseptif


Mendengarkan secara perseptif lebih
akurat dibanding mendengar secara
pasif. Menikmati dan mendengarkan
secara emosional menuntut konsentrasi
pada musik itu sendiri serta kesadaran
yang tajam tentang apa yang terjadi pada
musik.

Refleksi diartikan sebagai proses kognitif


dan afektif yang membutuhkan
keterlibatan aktif pikiran dari individu
terhadap sesuatu yang terjadi,
melibatkan pemeriksaan terhadap
tanggapan seseorang, dimana hasilnya
sebuah pemahan baru ke dalam
pengalaman seseorang
Refleksi dari sudut pandang
pembelajaran maka pengertian Refleksi
dapat diartikan suatu tindakan berupa
penilaian atau umpan balik peserta didik
terhadap guru setelah mengikuti
serangkaian proses belajar mengajar
dalam jangka waktu tertentu

KB 3. PEMBELAJARAN APRESIASI
TARI

Apresiasi seni di masyarakat pada


dasarnya terbagi atas dua golongan yaitu
golongan masyarakat apresiasi rendah
dan golongan apresiasi tinggi. Yang
dimaksud dengan golongan masyarakat
rendah adalah daya apresiasinya yang
rendah, sedangkan yang dimaksud
golongaan masyarakat tinggi adalah
masyarakat yang daya apresiasinya
tinggi.
Fungsi Apresiasi Tari
Fungsi tari apresiasi tari yaitu
memberikan penghargaan, penikmatan,
penilaian terhadap seni tari atau
kesadaran terhadap seni tari. Penilaian
fungsinya untuk mencari nilai-nilai seni
tari,memahami isi dan pesan serta
mengadakan perbandingan-
perbandingan sehingga mendapatkan
kesimpulan.

Maksud Apresiasi Tari


Maksud dari apresiasi karya seni tari
adalah penikmatan terhadap karya seni
tari, dengan adanya pengertian yang
baik. Selain itu pula maksud apresiasi
seni tari adalah kesanggupan mengenal
memahami suatu nilai yang terhadap
pada sesuatu yang sangat agung atau
luhur.

Tujuan Apresiasi Tari


Apresiasi tari mempunyai tujuan untuk
mendapatkan pengalaman estetis yang
didasari pengalaman si pengamat dalam
kesanggupan menerima karya seni yang
terarah dan bertujuan didapat dari seni
murni atau seni pakai.

Aktivitas kreatif (proses kreatif),proses


yang berkenaan dengan proses
penciptaan atau pembuatan karya
seni,yang dilakukan oleh seniman.
Aktivitas apresiatif (proses
apresiatif),proses yang berkenaan
dengan penikmatan suatu karya seni dan
dilakukan oleh para penikmat seni atau
apresiator.

Kegiatan mengamati tari


Kegiatan mengamati elemen pokok,
elemen pendukung, penari, situasi
pementasan, perlengkapan pementasan
dan segala hal yang harus diamati dari
penyenggaraan tari, akan memberikan
pengalaman belajar dan melatih siswa
mengenali dan melihat sesuatu secara
detail.
Kegiatan menjelaskan tari
Kegiatan menjelaskan tari adalah
kegiatan mengemukakan kembali tari
yang telah mengamati kepada orang lain.
Kegiatan ini akan memberikan
pengalaman belajar dan melatih siswa
mengungkapkan kembali hal-hal dari
yang telah dilihat, bermanfaat untuk
meningkatkan daya ingat siswa terhadap
sesuatu yang barusaja dipelajari.

Kegiatan menganalisis tari


Kegiatan menganalisis tari adalah
kegiatan memilah-milah elemen tari
yuntuk menjelaskan elemen tari yang
menonjol dari tari yang diamati.

Kegiatan menginterpretasi
Kegiatan interpretasi tari adalah kegiatan
menafsirkan simbol dan makna tari dari
elemen-elemen tari. Kegiatan ini akan
memberikan pengalaman belajar dan
melatih siswa memahami ungkapan seni
yang disampaikan oleh seniman melalui
tari.

Kegiatan mengevaluasi
Kegiatan mengevalusi tari adalah
kegiatan menilai tari menggunakan
kriteria keindahan bentuk dan isi tari.
Kegiatan ini akan memberikan
pengalaman belajar dan melatih siswa
berani memutuskan sesuatu dengan
dasar pemikiran dan pertimbangan yang
objektif dan logis.

Belajar Mitra (kelompok atau


kerjasama)
Belajar mitra berguna untuk
mendiskusikan ide-ide yang
dibangkitkan, mengeksplorasi
kepentingan mereka sendiri, bertukar
pikiran untuk memberikan komentar
satu sama lainnya.

Lembar observasi adalah hasil


pencatatan terhadap pengamatan
fenomena-fenomena yang diselidiki
secara sistematis. Instrumen observasi
yang berupa pedoman pengamatan biasa
digunakan dalam observasi sistematis, di
mana observer bekerja sesuai dengan
pedoman yang telah dibuat.

Pedoman Wawancara
Pedoman wawancara (interview guide)
adalah acuan percakapan yang
dilaksanakan untuk memperoleh
informasi dari responden. Secara minimal
pedoman tersebut memuat rambu-rambu
pertanyaan yang akan ditanyakan pada
responden.

Lembar telaah dokumen adalah


instrumen yang yang digunakan untuk
mengolah dokumen-dokumen yang
dimiliki. Bentuk instrument dokumentasi
terdiri atas dua macam yaitu pedoman
dekomentasi yang memuat garis-garis
besar atau kategori yang akan dicari
datanya, dan check list yang memuat
daftar variabel yang akan dikumpulan
datanya.

Angket atau Kuisioner


Refleksi kegiatan pembelajaran dapat
menggunakan metode angket atau
kuisioner. Pada kegiatan ini, digunakan
instrumen sesuai dengan nama
metodenya.

KB 4. PEMBELAJARAN APRESIASI
TEATER

Apresiasi empatik, merupakan suatu


sikap apresiasi yang hanya terbatas pada
sensor panca indra
Apresiasi estetis, merupakan suatu
sikap apresiasi yang menyalurkan sensor
dari panca indra menuju pikiran dalam
untuk memaknai suatu
karya seni.
Apresiasi kritik, merupakan suatu sikap
apresiasi yang setelah memaknai hasil
karya seni seseorang, akan berlanjut
mendeskripsikan dan menyimpulkan
hasil pengamatan tersendiri dan
menunjukkan kepada banyak orang.
Kritik teoritik mencoba mencari hakikat
dan konvensi-konvensi yang terkandung
dalam karya teater

Kritik Praksis/Terapan juga dapat


dilakukan dengan memberikan kritik
pada upaya penggunaan aspek-aspek
pemanggungan
Kritik Judicial. berupa penghakiman atau
penilaian baik dan buruk.
Kritik impresi atau hanya penyampaian
kesan-kesan lebih banyak dilakukan
dalam diskusi-diskusi setelah
pertunjukan, meski kritik impresi juga
sering diikuti dengan penilaian baik dan
buruk serta melakukan perbandingan-
perbandingan dengan karya tokoh
tertentu yang telah dikenal atau yang
populer

Kritik Mimetik memandang bahwa


karya teater menirukan kembali realitas
kehidupan keatas panggung
Kritik Ekspresif menggunakan
pengarang drama dan sutradara serta
aktor sebagai dasar untuk memahami
dan menjelaskan karya teater.
Kritik Pragmatik lebih menekankan
pada efek-efek yang ditimbulkan dalam
hubungannya dengan penonton, yakni
keberhasilan efek-efek estetik dari karya
teater diterima oleh penontonnya.

Kritik Objektif lebih menekankan pada


unsur intrinsik teater, seperti aktor,
sutradara dan penata artistik.Kritik
objektif mengarah pada upaya menggali
kompleksitas peran dari seluruh
komponen objektif teater, yakni
komponen yang berperan secara
langsung dalam peristiwa teater.

2 Daftar materi yang sulit 1. Prosedur tahapan dalam apresiasi


dipahami di modul ini music
2. Jenis Kritik
3. Menulis Kritik Teater Tradisi
3 Daftar materi yang sering 1. Jenis-jenis kritik
mengalami miskonsepsi 2. Fungsi dan Maksud Apresiasi

Anda mungkin juga menyukai