06
Ilmu Sosial Disusun Oleh :
wajar. Untuk menghilangkan pada perusahaan.
Program Studi: Akuntansi Ahmad Sopyan, SS., MM.
mutu yang buruk, produsen
mengadopsi filosofi 2. Mahasiswa dapat memahami
manajemen mutu total. perhitungan biaya mutu
Manajemen mutu total (total dalam proses produksi
quality management-TQM)
adalah 3. Mahasiswa dapat melakukan
pendekatan tingkat perhitungan akuntansi
perusahaan atas perbaikan barang cacat dalam proses
mutu yang mencari cara untuk produksi.
memperbaiki mutu di semua 4. Mahasiswa dapat membuat
proses dan aktifitas. perhitungan barang hilang
dalam proses produksi.
Perlu pula disadari bahwa, mutu bukan terbaik dalam arti mutlak, tetapi terbaik untuk
kepentingan pelanggan yang berkaitan dengan Pemakaian dan Harga.
Apakah biaya mutu? Secara tradisional dinyatakan sebagai: Biaya kegagalan, dan Usaha
yang diperlukan membuat item yang tidak sesuai menjadi sesuai, atau Mendatangkan
(mengadakan) biaya permeriksaan untuk memeriksa produk.
Biaya mutu tidak hanya terdiri dari biaya untuk dapat mencapai mutu, tetapi juga biaya yang
akan terjadi karena kurangnya mutu.
Lebih lanjut BIAYA MUTU dapat dirumuskan sebagai: 1). Biaya yang dikeluarkan
dalam upaya untuk mendapatkan/menemukan keluaran yang tidak sesuai, menemukan
kegagalan sebenarnya baik di dalam (internally) maupun diluar (externally) dan mencegah
kegagalan seawal mungkin. 2). Biaya yang dikeluarkan dalam upaya pengamatan untuk
mendapatkan ketidak sesuaian keluaran. Disebut biaya penilaian (Appraisal cost). 3). Biaya
sebenarnya dari kegagalan itu sendiri dan memeriksanya. Hal ini disebut Biaya Kegagalan
Dalam dan Kegagalan Luar (Internal Failure and External Failure Cost). 4). Biaya kegagalan
perencanaan atau kegagalan yang terjadi sejak awal. Hal ini disebut Biaya Pencegahan
(Prevention Cost).
Kalau demikian biaya mutu adalah semua biaya yang timbul oleh kegiatan usaha (bisnis)
terhadap keseluruhan layanan yang diharapkan pelanggan sesuai dengan tuntutan
mereka (pelanggan). Biaya-biaya itu meliputi: 1). Biaya-biaya secara langsung berkaitan
dengan upaya menyediakan barang dan/atau jasa akhir yang dibeli pelanggan. 2). Biaya-
biaya yang terkait dengan kegiatan penunjang. 3). Biaya-biaya yang tersembunyi seperti
peluang yang hilang dari penurunan moral.
Proses Produk
Proses produk dapat dibedakan atas dua yaitu: saat dibuat (proses produksi pada
perusahaan) dan saat dari produsen kekonsumen. Sering juga disebut Proses di dalam yaitu
proses produksi pada perusahaan dan Proses diluar yaitu proses/kegiatan dari produsen
sampai kekonsumen akhir
Bila membuat produk (barang dan/atau jasa) diperlukan biaya, apalagi memperbaiki
atau mempertahankan mutu. Biaya mutu bukanlah untuk menghitung berapa besar biaya
untuk memperbaiki atau mempertahankan mutu produk, tapi bagaimana mengurangi biaya
untuk memperbaiki atau mempertahankan mutu, kalau perlu tanpa mengeluarkan banyak
biaya. Untuk itu diperlukan, apa pengertian biaya dalam membuat produk.
1). Biaya yang seharusnya (Necessery Cost – NC) yaitu: (1). Biaya yang diperlukan untuk
membuat suatu produk (barang/jasa) yang bermutu atau (2). Biaya yang diperlukan untuk
mencapai dan mempertahankan kriteria (standard) yang ditetapkan.
Jadi biaya yang seharusnya itu meliputi: (1). Biaya pencegahan (preventive cost) dan (2).
Biaya inspeksi (inspection cost).
2). Biaya yang bisa dihindari (Avoidable cost – AC) yaitu: [1].Biaya yang timbul akibat terjadi
sesuatu, satu diantaranya adalah pekerjaan yang tidak perlu dan/atau mengerjakan dengan
cara yang salah. [2]. Biaya yang bisa dihindari meliputi: (1). Biaya inspeksi. dan (2). Biaya
akibat produk gagal/cacat (Failure Cost).
Dahulu banyak orang tidak memilah-milah biaya. Ternyata setelah banyak produk
yang ditolak konsumen, maka timbul biaya-biaya tambahan. Sekarang baru disadari bahwa
biaya-biaya mutu itu penting diketahui dengan beberapa alasan:
Biaya mutu mempunyai arti tersendiri pada pabrik/usaha, sering tertuju pada rugi dan
laba perusahaan. Dahulu keuntungan dikaitkan atau diperinci dengan biaya perbaikan,
penilaian dan penolakan. Sebagian perusahaan hanya melihat dari jumlah produk yang dijual.
Pilihan yang tersedia pada perusahaan hanya tertuju untuk meningkatkan keuntungan
saja. Diantaranya dengan cara memperhatikan: Pertama, meningkatkan jumlah penjualan,
caranya dengan melipatgandakan pendapatan penjualan. Hal ini tidak mungkin, terutama
dalam pasar yang penuh persaingan dan teresesi. Kedua, menurunkan biaya-biaya, untuk itu
dibutuhkan penghematan atau bahkan mengurangi sebagian besar kegiatan. Pengurangan
biaya difokuskan pada kegiatan-kegiatan yang terpilih. Ketiga, meneliti biaya-biaya ketidak
sesuaian (CONC) dan mencoba melakukan penghematan. Cara ini bukan suatu yang mudah,
meskipun lebih mudah dicapai dibandingkan dengan melipat gandakan pendapatan.
Walaupun begitu inilah keuntungan dari penerapan program perbaikan mutu dan mengurangi
CONC.
Kegiatan pertama dan kedua yang paling sering dilakukan perusahaan, perhatikan kegiatan
kedua yaitu menurunkan biaya (penghematan). Kegiatan ketiga sebagian besar dinyatakan
perusahaan dengan membuat anggaran biaya perusahaan sebagai biaya perbaikan dan
bagian dari biaya produksi.
Sebenarnya bila diperhatikan dengan saksama, terutama kegiatan ketiga itu bukan biaya
produki. Disini perusahaan mulai ingin mengetahui dan mengukur biaya mutu.
Kondisi lain yang mendorong perusahaan untuk mengaluasi kembali biaya-biaya mutu
antara lain: 1). Biaya meningkat. 2). Pengaruh dari pertumbuhan produk yang mempunyai
siklus hidup panjang. 3). Untuk memudahkan ahli-ahli manajemen berkomunikasi dalam
bahasa yang sama yaitu dalam satuan mata uang.
Mengapa perhatian tercurah pada studi biaya mutu? Ini disebabkan karena besar
biaya yang diperlukan untuk mencapai kecocokan /kesesuaian dengan pengguna (fitness for
use).
Satu dari beberapa cara dalam menemukan biaya mutu adalah dengan
mengelompokkan biaya-biaya yang berkaitan dengan biaya mutu, yaitu membedakan antara,
biaya penyesuaian dengan biaya ketidak sesuaian.
Biaya-biaya Penyesuaian
Hal yang mungkin dilakukan untuk mengurangi COCN adalah dengan menanamkan modal
dalam kegiatan pencegahan kesalahan, sehingga memungkinkan dilaksanakan penghematan
biaya-biaya kegagalan, itu berarti memungkinkan dilaksanakan penghematan biaya-biaya
kegagalan dan kegiatan penilaian yang berkaitan dengan produk tersebut.
Biaya-biaya ketidak sesuaian adalah semua biaya yang timbul karena terjadi kegagalan. Bila
tidak terjadi kegagalan, tidak perlu mengadakan penilaian dan pembetulan.
Biaya-biaya ketidak sesuaian adalah biaya yang timbul karena berbagai kegiatan,
diantaranya: 1). Tidak melakukan pekerjaan yang benar. 2). Tidak menyelesikan kegiatan
dengan benar sejak awal (pertama kali)
(1). Biaya-biaya yang timbul karena tidak mengerjakan segala sesuatu dengan benar sejak
awal.
Kegiatan yang berhubungan dengan mutu produk yang dikerjakan dengan benar sejak dari
awal adalah biaya-biaya yang dikaitkan dengan kegagalan untuk mencapai kesesuaian
dengan kriteria yang ditetapkan. Biaya tersebut diberi istilah biaya kegagalan.
Biaya-biaya kegagalan muncul sebelum penyerahan atau setelah produk (barang dan
jasa) berada pada pelanggan.
[1}. Biaya-biaya kegagalan yang sering terlihat dan mudah diidentifikasi, diantaranya adalah:
1). Perbaikan-perbaikan atas jaminan : Membetulkan kerusakan setelah produk diserahkan.
2). Bantuan Purna Jual : Menyelesikan masalah yang dialami pelanggan ketika
[2}. Biaya biaya kegagalan yang kurang terlihat dan perlu diperhatikan, diantaranya adalah:
1). Biaya persediaan yang berlebihan: Biaya-biaya yang berhubungan dengan persediaan
yang berlebihan peramalan atau mungkin sebagai akibat dari langkah-langkah penerapan
pengawasan bahan baku yang kurang baik. 2). Hari piutang yang berlebihan: Biaya-biaya
yang dikaitkan dengan faktur yang tidak dibayar dengan tepat waktu. Hal ini mungkin
diakibatkan karena pemeriksan berkas pelanggan yang kurang seksama. Pengiriman faktur
yang salah atau kurang sesuai. 3). Persediaan Kadarluarsa: Biaya-biaya yang dihubungkan
dengan persediaan yang tidak dibutuhkan. Diantara biaya penyimpanan, biaya perusahaan
dan biaya barang terbuang. Hal ini mungkin bisa dikaitkan dengan pemasaran, rekayasa
teknik, penjualan dan pembelian. 4). Kerja Lembur: Kerja berlebihan yang digunakan untuk
bekerja Jam karena ada perencanaan dan pengendalian kegiatan yang kurang baik. 5).
Kapasitas Berlebihan: Kapasitas tambahan yang diperlukan pekerjaan ulang atau mengganti
kegagalan.
[3}. Terdapat Biaya-biaya yang tersembunyi, berkatan dengan kegagalan. Biaya-biaya itu
biasanya merupakan, biaya-biaya yang sulit diperkirakan meliputi: 1). Peluang yang Hilang:
Pendapatan yang hilang disebabkan pelanggan tidak melakukan pesanan. Hal ini mungkin
disebabkan oleh beberapa faktor, seperti: [1]. Produk terlambat masuk pasar. [2]. Penyerahan
tidak sesuai dengan pesanan. [3]. Petugas-petugas penjualan tidak menelpon karena
Agar dapat memperkecil jumlah kesalahan yang sampai sampai kepada pelanggan ,
perusahaan merupakan bagian sistem untuk menemukan keslahan-kesalahan. Biaya-biaya
untuk menemukan kesalahan disebut Biaya Penilaian. Kegiatan yang termasuk kedalam
biaya penilaian diantaranya: 1). Meneliti dokumen untuk memastikan ketepatan sebelum
mendapat persetujuan. 2). Memeriksa barang-barang yang diterima. 3). Menguji dan
mmeriksa barang setengah jadi (porduk) antara kegiatan-kegiatan pabrikasi dan pemeriksaan
akhir (sampling penerimaan, tidak ada cacat).
Bila kegagalan dihapuskan atau diperkecil, banyak sekali kegiatan penilaian yang tidak
diperlukan lagi.
Penjelasan ditas berkenaan dengan biaya-biaya yang berhubungan dengan kegagalan untuk
menyelesaikan kegiatan secara lebih efisien, yaitu benar dikerjakan sejak awal (pertama kali).
Tetapi bagaimana dengan kegiatan yang tidak benar-benar meningkatkan sasaran bisnis?
Kegiatan tersebut seperti, Apakah rapat perlu? Apakah rapat diadakan untuk tujuan yang
ditentukan lebih dahulu? Apakah rapat ditandatangani dengan selayaknya dan lain-lain.
Biaya-biaya yang berkaitan dengan kegiatan harus dimasukkan sebagai bagian perhitungan
biaya mutu. Biaya-biaya berikut yang diperinci dibawah ini dapat digolongkan sebagai biaya
utama yang harus diperhatikan yaitu: 1). Upah langsung : Tingkat upah standard an lembur
untuk pegawai yang terkait langsung dalam kegiatan. 2). Upah Tidak Langsung : Biaya-biaya
yang berhubungan dengan manajemen dan pengawasan tenaga kerja langsung. 3). Bahan
Baku lngsung : Biaya bahan baku yang digunakan di dalam kegiatan (bahan baku dan bahan
yang dikonsumsi). 4). Biaya Penyimpanan : Biaya ruang, penerangan, pemanasan dan biaya
Sasaran kegiatan
Biaya-biaya mutu yang dijadikan sebagai dasar sasaran perbaikan dari sekian banyak
kegiatan. Pertama adalah kegiatan-kegiatan yang: 1). Menimbulkan biaya kegagalan. 2).
Memilih dampak terbesar terhadap keluaran pelanggan. Kemudian Kedua baru menargetkan
kegiatan-kegiatan lain seperti: kegiatan penilaian yang dirancang untuk mengidentifikasi
kegagalan.
Dari paparan diatas sebagai penutup paparan yaitu untuk menghilangkan biaya mutu, baik
diikuti langkah-langkah berikut: 1. Menyusun prosedur-prosedur untuk menentukan
bagaimana tugas-tugas dilaksanakan; 2. Pengendalian proses; 3. Penyesuaian
perlengkapan uji untuk memastikan bahwa produk sesuai dengan spesifikasi; 4. Pelatihan
dan pendidikan para pegawai sehingga mereka memahami tugas-tugas yang harus
dilaksanakan; 5. Merawat peralatan; 6. Merencanakan proses untuk menjamin mutu; 7.
Bekerja sama dengan pemasok untuk memperbaiki mutu barang yang dipasok.
Mulyadi. 2015. Akuntansi Biaya Edisi 5. UPP STIM YKPN Universitas Gadjah mada,
Sampurno Wibowo, S.E., M.Si, Yani Meilani, 2009. Akuntansi biaya, Politeknik Telkom
Bandung,.
http://www.manajemenkeuangan.net
http://www.guruakuntansi.co.id