“META ANALISIS ”
DOSEN PEMBIMBING :
Nurhamidi, SKM., M.Kes
Yasir Farhat, SKM., MPH
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 10
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya,
penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul " Meta Analisis " dengan tepat
waktu.
Makalah disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Metodologi Penelitian.
Selain itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang Meta Analisis bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan
kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.
2
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR ii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 1
C. Tujuan 1
BAB II PEMBAHASAN 2
A. Kesimpulan 13
DAFTAR PUSTAKA 14
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan penelitian kedokteran klinik terutama dalam
epidemiologi klinik maka peranan biostatistika memegang peranan yang menonjol.
Dari berbagai peneltiian klinik yang dilakukan secara terpisah diupayakan dilakukan
penggabungan hasil penelitian sejenis edngan menggunakan teknik statistik tertentu
sehingga hasil gabungan penelitian tersebut mempunyai prakiraan dampak kerja yang
nyata secarastatistik . Masih cukup banyak kontroversi dan masalah yang belum
terpecahkan dalam meta-analisis, terutama dalam hal teknik statistika yang
dipergunakan. Namun teknik ini menjanjikan banyak hal yang dapat membantu para
dokter dalam memperoleh fakta yang lebih definitif untuk tata laksana pasien maupun
bagi pembuatan kebijakan kesehatan yang berbasis bukti (evidence-based public
health policy).
Dalam uraian ini akan diterangkan pengertian, prinsip dasar, dan langkah langkah
yang diperlukan dalam pembuatan dan pelaporan meta-analisis, khususnya terhadap
uji klinis. Selain sebagai pengenalan meta-analisis, juga agar mampu memahami dan
melakukan telaah kritis terhadap artikel meta- analisis. Beberapa kelebihan dan
keterbatasan meta-analisis juga akan dibahas pada bagian akhir uraian ini .
B. Rumusan Masalah
a. Apa yang dimaksud dengan Meta Analisis ?
b. Apa tujuan dari Meta Analisis ?
c. Bagaimana langkah – langkah dalam menyusun Meta Analisis ?
d. Bagaimana penyajian laporan Meta Analisis ?
e. Apa Kelebihan dan Kelemahan Meta Analisis ?
C. Tujuan
a. Untuk mengetahui apa yang dimaksud Meta Analisis
b. Untuk mengetahui tujuan dari Meta Analisis
c. Untuk mengetahui bagaimana langkah – langkah dalam menyusun Meta Analisis
d. Untuk mengetahui penyajian laporan Meta analisis
e. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan meta analisis
1
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut Stanley dan Jarell (1989), analisis meta adalah analisis beberapa analisis
empiris yang bertujuan menggabungkan dan menjelaskan literatur mengenai beberapa
parameter penting. Secara singkat analisis meta dapat dipahami sebagai sebuah
bentuk serangkaian riset yang melakukan survei terhadap hasil riset, melakukan
prosedur mengumpulkan sampel atau populasi berupa hasil riset, melakukan
penempatan informasi mengenai karakteristik dan hasil kuantitatif kemudian
melakukan analisis data dengan mengadaptasi teknik statistik konvensional untuk
menginvestigasi dan mendeskripsikan bentuk data (Lipsey dan Wilson, 2001).
Bila tidak digunakan analisis statistika secara formal, tinjauan pustaka jenis ini
disebut sebagai review sistematik (systematic article); sedangkan apabila dilakukan
analisis statistik formal dinamakan sebagai meta-analisis.
Istilah meta-analisis dan review sistematik sering dianggap sama. Sebagian ahli
mengatakan bahwa ketiga bentuk artikel tersebut secara umum disebut sebagai
tinjauan pustaka (riview article), tinjauan pustaka yang disusun sistematis disebut
tinjauan pustaka sistematik (systematic review), dan tinjauan pustaka sistematik yang
menggunakan analisis statistika formal disebut sebagaimeta-analisis. Namun tidak
2
sedikit pula yang menganggap bahwa tindakan menghasilkan dua penelitian atau lebih
secara kuantitatif dapat disebut sebagai meta-analisis, yang tidak harus berupa review
sistematik (Sastroasmoro dan Ismael, 2008)
Tujuan meta-analisis pada umumnya tidak berbeda dengan jenis penelitian klinis
analitik lainnya, yaitu (Sastroasmoro dan Ismael, 2008):
1. Untuk memperoleh estimasi effect size, yaitu kekuatan hubungan ataupun
besarnya perbedaan antar variabel
2. Melakukan inferensi dari data sampel ke populasi, baik dengan uji hipotesis (nilai
p) maupun menghitung estimasi (interval kepercayaan).
3. Melakukan kontrol terhadap variabel yang potensial bersifat sebagai perancu
(confounding) agar tidak menganggu kemaknaan statistik dari hubungan atau
perbedaan.
Effect size, yakni perbedaan kejadian efek antara kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol, dalam meta-analisis merupakan gabungan effect size
masing-masing studi yang dilakukan dengan teknik statistik tertentu.
3
Gene Glass pada tahun 1976 dan 1977 yang mempopulerkan istilah analisis meta
memperkenalkan konsep ukuran efek (effect size) untuk mengintegrasikan penemuan
literatur (Stanley, 2001). Menurut Lipsey dan Wilson (2001) ukuran efek adalah
statistik yang menyimbolkan informasi kuantitatif penting setiap hasil kuantitatif
sampel hasil penelitian.
4
Sumber tersebut juga berisi abstrak dari perusahaan- perusahaan farmasi yang
belum dipublikasikan terutama penelitian obat-obatan fase III. Juga ada beberapa
sumber yang perlu diketahui oleh para penulis MA antara lain: penelitian yang
tidak dipublikasikan, disertasi, penelitian pabrik obat, premedline (sebelum 1966)
yaitu dengan menggunakan index medicus.
2. Seleksi
Beberapa kriteria inklusi untuk membuat MA yaitu:
a. Bilamana penelitian tersebut berisi informasi yang cukup untuk analisis yaitu
standar deviasi atau standar eror sebagai tambahan dari estimasi utama.
b. Desain penelitian, misalkan untuk aspek terap diambil dari penelitian PAK
c. Tahun penelitian, penelitian terbaru, bila terda perubahan teknologi atau dosis,
misalkan pada penelitian helikobakter, hanya diambil dari penelitian sejak
tahun 1994 pada makalah tentang dispeksi.
d. Dosis yang digunakan pada setiap penelitian.
e. Bahasa dari makalah. Dalam membuat abstraksi yang harus dilakukan adalah
membuat persetujuan (degree yang of agreement) dengan penelitian lain
tentang bahasa penelitian tersebut.
f. Penelitian yang sampelnya kecil tidak representatif dan biasanya persisinya
tidak sempit.
g. Setting penelitian. Dilakukan di rumah sakit dilapangan, dan sebagainya. Bila
sudah didapatkan makalah yang layak, kemudian penulis MA harus membuat
abstraksi dari setiap makalah.
3. Abstraksi
Ada beberapa sumber kesalahan dalam membuat absraksi:
a. Makalah kemungkinan salah bila dihubungkan dengan topografi atau kesalahan
editing.
b. Tabel-tabel yang tidak layak diinterpretasikan, serta kesalahan selama
memasukkan data atau proses abstraksi.
5
agreement.
b. Menggunakan penelitian ketiga untuk memecahkan konflik.
c. Dari setiap makalah harus dibandingkan antara abstrak dan teks untuk melihat
konsistensinya.
d. Digunakan metode statistik yang relevan.
Pada pembuatan MA terdapat bias, sebagai contoh maka penulis cenderung terhadap
kebesaran nama dan pembuat makalah ataupun terkenalnya nama suatu jurnal
(majalah ilmiah). Karena itu, dalam membuat abstraksi nama pengarang ataupun
jurnal dihapuskan.
4. Analisis
Ada beberapa terminologi yang penting yaitu:
a. Random effect model yaitu randomisasi di dalam makalah ataupun antar mal cara
sehingga penulis yang membuat MA dapat menj pertanyaan "apakah efek terapi
menguntun untuk semuanya?" Perbedaan tersebut timbul kate makalah-makalah
dalam penulisan itu tidak homoge Kita dapat memilih makalah yang baik dan
melihat kualitas penelitiannya. Random effect model biasanya mengubah rentang
kepercayaan yang lebar yang biasanya tidak bermakna.
b. Fixed effect model mengubah rentang kepercaya yang sempit, tidak melampaui
nilai 1 dan bermakna Secara umum bilamana makalah homogen, penelitian
menggunakan fixed effect model. Bila makalag homogen, penelitian juga akan
bertanya apa yang dapat kita telusuri lebih dalam pada penelitian tersebu
mengidentifikasi perbedaan yang ada pada sub kelompok yang penting dan
kemudian kita menentukan fixed effect analisis dari setiap sub kelompok dan juga
dari keseluruhan hasil (Wiryo, 2002)
Meta-analisis dapat dipandang sebagai suatu penelitian sendiri, dan seperti yang
dikemukakan di atas, termasuk dalam desain studi observasional restrospektif. Bila
subyek penelitian klinis adalah pasien, dalam meta-analisis "subyek penelitiannya"
adalah hasil atau artikel laporan penelitian. Seperti halnya dengan penelitian lain,
peneliti (pembuat meta-analisis) harus membuat usulan penelitian yang rinci. Usulan
penelitian meta-analisis mencakup (Sastroasmoro dan Ismael, 2008):
6
a. Pendahuluan
1) Latar belakang pernyataan yang jelas mengapa perlu dilakukan meta-analisis
2) Pertanyaan penelitian,
3) Hipotesis yang akan diuji,
4) Tujuan dan manfaat penelitian.
b. Metodologi
1) Kriteria pemilihan (kriteria inklusi dan eksklusi) untuk artikel penelitian yang
akan disertakan dalam meta-analisis. Tentukan apakah akan disertakan hasil
penelitian yang tidak dipublikasi, dan bagaimana cara menemukan hasil penelitian
yang tidak dipublikasi tersebut.
2) Metode untuk menentukan atau menelusur penelitian, dan siapa yang akan
melakukan penelusuran pustaka.
3) Kriteria yang jelas untuk penilaian kualitas artikel penelitian yang mencakup
aspek desain, pelaksanaan serta analisis.
4) Klasifikasi dan kodifikasi unit penelitian untuk digabungkan.
5) Abstraksi kuantitatif hasil masing-masing penelitian
6) Rencana penggunaan penggabungan hasil. statistika yang sesuai untuk
penggabungan hasil
7) Rencana interpretasi hasil dan program komputer yang digunakan
8) Rencana pelaporan hasil.
Peneliti harus menetapkan jenis dan rincian laporan yang akan digabung. Juga harus
ditentukan apakah meta- analisis hanya dilakukan terhadap laporan penelitian yang
telah dipublikasi ataukah mencakup pula data yang tidak dipublikasi. Bila
meta-analisis hanya dilakukan terhadap laporan penelitian yang telah dipublikasi,
mungkin hasilnya tidak akan optimal, karena terdapatnya publikation bias
(Sastroasmoro dan Ismael, 2008).
7
Hasil penelitian yang tidak dipublikasi antara lain dapat diperoleh dengan
menghubungi pusat-pusat penelitian tertentu yang biasanya dikenal oleh peer group
bidang studi terkait. Tentu saja tidak mungkin bagi penulis meta- analisis untuk
memperoleh seluruh hasil penelitian yang tidak dipublikasi yang ada di seluruh dunia.
8
pada bagian bawah akhir grafik, berupa gambar wajik (diamond), dari sini dibuat
garis terputus vertikal. Bila semua atau hampir semua interval kepercayaan
penelitian memotong garis terputus, ini berarti penelitian yang digabungkan
homogen; bila tidak maka berarti heterogen.
Perlu diingatkan kembali bahwa interval kepercayaan merujuk pada
rentang nilai pada populasi yang diwakili oleh sampel. Interval kepercayaan rasio
odds seharusnya bersifat asimetris. Untuk membuatnya simetris dan mudah
diinterpretasi, maka interval kepercayaan tersebut dinyatakan dalam bentuk
logaritme. Dengan cara ini maka interval kepercayaan rasio odds menjadi simetris,
dan nilai 2 sama artinya dengan 0,5 namun dengan arah yang berlawanan.
Salah satu keuntungan meta-analisis adalah diperolehnya jumlah subyek yang
besar, sehingga dapat dilakukan analisis terhadap hasil subgrup (misalnya hasil
berdasarkan jenis kelamin atau kelompok usia). Bila subgrupnya hanya sedikit, maka
hasil penggabungan subgrup dapat dimasukkan dalam diagram hasil keseluruhan,
namun bila subgrupnya cukup banyak hasil penggabungan subgrup digambarkan
dalam diagram terpisah.
9
menunjukkan rasio odss = 1 artinya tidak ada perbedaan antara kelompok
eksperimental dan kontrol. Rasio odds gabungan digambarkan sebagai wajik
(diamond). Agar interval kepercayaan simetris di sekitar rsio odds, diagram dibuat
dalam logaritme rasio odds. Pada contoh ini 6 dari 7 studi yang digabungkan
interval kepercayaannya memotong garis vertikal yang dibuat melalui hasil gabungan,
yang menunjukkan bahwa studi yang digabungkan bersifat homogeny
⮚ Kelebihan
10
dinilai lebih lengkap. Namun harus diingat bahwa peningkatan power akan
memperbaiki nilai p sehingga perbedaan yang kecil sekali pun dapat
menjadi bermakna secara statistika; padahal perbedaan tersebut belum
tentu penting secara klinis, bagi klinikus yang lebih penting adalah menilai
kemaknaan klinis
3. Jumlah individu yang bertambah banyak dalam meta-analisis memberi
kesempatan untuk interpretasi data tentang keamanan ataupun bahaya
dengan tingkat kepercayaan yang lebih besar.
4. Jumlah subyek yang besar juga memungkinkan untuk dilakukan analisis
terhadap sub-grup yang tidak dapat dilakukan pada penelitian aslinya,
misalnya efek intervensi pada lelaki atau perempuan secara terpisah, atau pada
kelompok usia tertentu.
5. Hasil meta-analisis dapat memberi petunjuk penelitian lebih lanjut,
termasuk besar sampel yang diperlukan.
⮚ Keterbatasan
11
dalam menyertakan atau menyingkirkan studi-studi yang ada. Dengan
demikian, besar sampel dalam meta-analisis sangat dibatasi oleh studi yang
relevan yang ada.
4. Dalam meta-analisis, peneliti biasanya harus mengikuti metode yang
dipakai oleh peneliti pertama untuk menilai hasil studi. Keterbatasan meta-
analisis lainnya adalah kelengkapan dan kualitas data yang tersedia dan
metode statistika yang dipakai dalam artikel asal.
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Meta-analisis adalah suatu teknik statistika untuk menggabungkan secara
kuantitatif dua atau lebih penelitian orisinal. Meta-analisis saat ini telah menjadi
teknik yang penting dalam epimologi klinik, meskipun masih menyisakan banyak
masalah yang terselesaikan. Termasuk dalam masalah ini adalah, kontoversi tentang
perlu atau tidaknya disertakan data yang tidak dipublikasi, terutama bila menyangkut
pihak yang mempunyai kepentingan tertentu (Sastroasmoro dan Ismael, 2008).
Beberapa ahli berpendapat bahwa tujuan utama analisis meta adalah mendapatkan
hasil statistik yang signifikan (Price & Insukindro, 1994). Secara ringkas pembuatan
meta-analisis terdiri dari 4 langkah yakni (Sastroasmoro dan Ismael, 2008):
Identifikasi, Seleksi, dan Analisis. Seperti pada laporan penelitian lain, penyajian
laporan meta-analisis mencakup Pendahuluan, Metode, Hasil, dan Diskusi.
Penyajian Hasil biasanya diawali dengan karakteristik subyek penelitian, dalam
hal ini berupa rincian tentang penelitian yang disertakan dalam meta-analisis.
Biasanya disertakan tahun publikasi, karakteristik subyek, jumlah subyek, rentang
usia, randomisasi, lama follow-up, hasil akhir penelitian, dan lain-lain yang relevan
(Sastroasmoro dan Ismael, 2008).
13
DAFTAR PUSTAKA
14