DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 5
ARBONO 31101800012
CINDY JULIETA 31101800022
DINDA TABELLA RAHMATIKA 31101800027
HAFISZA SYALSYABILA M 31101800042
ICCA OCTA MEVIA 31101800044
MUHAMMAD JODIE SETIAWAN 31101800060
NOOR AMNI 31101800067
PUTRI OFKTAVIA M 31101800074
REGINA NADYA AURELLIA D 31101800076
SHOFA SALSABILA 31101800089
2021
A. Latar Belakang
Virus Corona atau Corona virus disease 2019 (Covid-19) telah membuat
perekonomian Indonesia terkontraksi. Dampak Virus Corona atau Covid-19
nampaknya berimbas pada semua sektor terutama pariwisata dan sektor-sektor
lainnya. Bank Dunia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun ini
akan tertekan di level 2,1 persen. Penyebab dari menurunnya pertumbuhan ekonomi
ini karena meluasnya persebaran Covid-19 baik di dalam negeri maupun luar negeri.
Pertumbuhah ekonomi RI telah diperkirakan di bawah Bank Indonesia (BI)
diperkirakan sekitar 2,5 persen saja yang biasanya mampu tumbuh mencapai 5,02
persen.
Bagi para pelaku usaha, mengendus peluang yang muncul ke permukaan pasar
tanpa terikat dengan momentum tertentu merupakan hal wajib diperhatikan. Pebisnis
pun juga harus peka terhadap kebutuhan pasar. Usaha Mikro Kecil dan Menengah
(UMKM) mempunyai peran penting dan strategis dalam pembangunan ekonomi
nasional. Selain berperan dalam pertumbuhan ekonomi juga berperan dalam
penyerapan tenaga kerja. Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil
Menengah tahun 2018 jumlah UMKM di Indonesia sebanyak 64.194.057 atau
meningkat 2,02% dari tahun 2017, sedangkan penyerapan tenaga kerjanya UMKM
sebanyak 116.978.631 atau meningkat 0.4 % dari tahun 2017. Sejarah perekonomian
bangsa Indonesia menunjukkan bahwa di masa krisis ekonomi tahun 1997-1998,
UKM dapat melakukan aktivitas usahanya bertahan dari goncangan kritis dan tidak
ikut terpuruk, karena UKM benar-benar memberdayakan sumber daya lokal sebagai
bahan baku dan tenaga kerja domestik.
Berdasarkan kondisi di atas, perlu ada upaya yang dilakukan untuk membantu
para pelaku UMKM untuk bangkit dan meningkatkan kembali kegiatan usahanya agar
produktivitas dan omzet secara perlahan-lahan akan meningkat lagi. Selain itu juga
diperlukan upaya untuk memotivasi masyarakat untuk memanfaatkan berbagai
peluang usaha seperti UMKM melalui ekonomi kreatif untuk mendukung dan
memperkuat ketahanan ekonomi di era New Normal di masa Pandemi Covid-19.
Dengan meningkatnya minat masyarakat untuk membuka dan mencoba berbagai
peluang bisnis seperti UMKM di era New Normal, akan meningkatkan pertumbuhan
UMKM di Indonesia yang dapat memperkuat ketahanan ekonomi negara.
Dengan segala keterbatasan di era New Normal, masih terdapat peluang bisnis
dan lapangan kerja. Diaspora Indonesia menyebutkan bahwa masyarakat dapat
memanfaatkan peluang usaha tau bisnis di sektor belanja grosir, produk makanan
sehat, jasa keuangan berbasis financial technology (fintech), pendidikan atau
pembelajaran, produk terkait protokol kesehatan, jasa delivery dan konten screening
service. Bisnis food & beverage dianggap salah satu sektor bisnis tahan krisis
ekonomi.
Beberapa faktor tersebut membuat bisnis F&B sulit menjadi ‘korban’ dari
krisis besar. Ketika krisis ekonomi melanda suatu wilayah, bisnis kuliner bisa saja
mengalami penurunan omzet. Namun perputaran uang yang besar dalam waktu cepat
membuat sektor ini tak memiliki alasan untuk mengalami kebangkrutan. Pebisnis
sektor F&B bisa menajalnkan strategi pemasaran atau peningkatan omzet dengan
berinovasi sesuai perubahan perilaku konsumen dari masa ke masa.
Nasi daun jeruk merupakan salah satu jenis variasi masakan nasi berbumbu
yang saat ini banyak digemari oleh orang. Nasi daun jeruk biasanya dihidangkan
dengan lauk yaitu ayam, cumi, maupun udang. Selain lezat, aromanya juga mampu
menggugah selera. Daun jeruk juga dinilai memiliki banyak manfaat untuk kesehatan,
mulai dari membunuh bakteri, menjaga kesehatan gusi, meredakan peradangan,
hingga menyehatkan rambut.
B. TUJUAN
1. Membantu meningkatkan kesejahteraan sektor perekonomian terutama UMKM
2. Membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat
3. Menyediakan makanan bergizi yang lezat
4. Membantu meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya konsumsi
makanan bergizi seimbang
D. MODAL USAHA
1. Bahan
No kebutuhan Kuantitas Biaya Total
1 Beras 5 Kg 56000/5kg 56.000
2 Cumi 2kg 60000/ kg 120.000
3 Fillet ayam 2kg 50000/kg 100.000
4 Fillet dori 2kg 48000/kg 96.000
5 Udang 100 biji 12.500/ 5 biji 250.000
6 Daun jeruk 1 plastik 2000 / plastic 2000
7 Bawang putih tumbuk 2 plastik 5000/ plastik 10.000
8 Mentega 1 kg 56000/ kg 56.000
9 Lada bubuk 1kg 60.000/kg 60.000
10 Garam 1kg 40.000/kg 40.000
11 Cabai 1 kg 15000/kg 15.000
12 Minyak 2 liter 28000 28.000
13 Bawang merah 1 kg 18000 18.000
14. Tepung 1kg 5900/210gr 29.500
15. Telur 1kg 18000 18.000
16. Timun 1kg 10.000/kg 10.000
17. Kol 1kg 10.000/kg 10.000
2. Alat
No Kebutuhan Kuantitas Biaya Total
1 Wajan 3 70.000 210.000
2 Sosrok 2 15.000 30.000
3 Saringan 2 19.000 38.000
4 Tempat bungkus makanan 100 450 45.000
5 Plastic sambal dan lalapan 5 pak 2000 10.000
6 Sendok 50 pcs 7000/ 50 pcs 7.000
7 Plastic besar 5 pak 8000 40.000
8. Kompor 1 400.000 400.000
9 Cooler box dan ice pack gel 1 150.000 150.000
10 Gas 1 250.000 250.000
11. Pisau 1 7.000 7.000