Anda di halaman 1dari 16

PROPOSAL BUSINESS PLAN

“KUE CROFFLE PELANGI”

Oleh :
M. FADHLILA LUTHFI (1907220048)

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA
MEDAN
2022
Nama Usaha : Kue Croffle Pelangi
Nama Pemilik : M. Fadhlila Luthfi
Bidang Usaha : Kuliner
Alamat Usaha : Jl. Williem Iskandar No.54
Nomor HandPhone : 081265998549
Email : imomluthfi@gmail.com
Ringakasan Eksekutif

Indonesia merupakan negara yang kaya akan kulinernya. Industri kuliner di Indonesia
merupakan sektor yang strategis bagi perkembangan ekonomi Indonesia. Kuliner bukan lagi produk
konsumsi untuk memenuhi kebutuhan biologis manusia semata, saat ini menjadi sebuah gaya hidup
baru di kalangan masyarakat. Pertumbuhan kuliner sangat berkembang pesat, semakin diminati
oleh masyarakat, semakin kreatif, dan inovatif.
Dalam suatu pemasaran banyak sekali bentuk dan macam-macam aneka ragam makanan
yang telah diperjual belikan seorang pengusaha makanan dari yang kecil hingga yang besar dan
dari yang murah sampai yang mahal, akhir akhir ini bisnis kuliner menjadi salah satu bentuk bisnis
yang menjanjikan .berbagai macam jenis makanan bermunculan dengan ragam kreatifitas yang
menarik.
Croffle pelangi merupakan sebuah kuliner yang memproduksi dan menjual Croffle tetapi
tidak seperti biasanya. Dengan modifikasi rasa keju, cokelat, cokelat putih, buah, dan sebagainya
yang membuat kue ini berbeda dan menjadi unik yakni karena varian warna dari kue tersebut. Usaha
ini adalah usaha homemade yang kemudian dipromosikan melalui media sosial (instagram,
WhatsApp, Line, dsb). kue ini merupakan kue modern sederhana yang cocok menemani seseorang
dipagi hari dengan secangkir kopi atau teh hangat. Selain, digunakan untuk makan dipagi hari,
Croffle pelangi dapat dijadikan sebagai dessert atau bisa dijadikan makanan penunda lapar dengan
kandungan gizi dari isian kue tersebut.
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Makanan merupakan hal mendasar dalam kehidupan manusia sebagai salah satu sumber
tenaga untuk memulai aktivitas, selain itu juga membantu dalam memaksimalkan kegiatan sehari-
hari. Terdapat dua jenis makanan yakni makanan berat dan ringan. Makanan berat contohnya
seperti lauk pauk dan nasi yang kita makan sehari-hari. Sedangkan, makanan ringan yakni cemilan-
cemilan. Cemilan memiliki berbagai macam bentuk dan rasa, disini saya akan memperkenalkan
Kue Croffle Pelangi.
Kue ringan bernama croffle merupakan salah satu makanan ringan kekinian yang sedang
ramai dibicarakan diantara golongan kawula muda. Siapa yang tidak tahu kue sederhana yang
terbuat dari adonan yang beraroma khas butter dan susu yang sangat cocok dimakan dengan
ditemani secangkir kopi hangat. Pada saat ini kue croffle tersebut telah menjamur diberbagai
penjuru kota dengan harga dan varian rasa yang beragam. Dengan banyaknya penjual kue croffle
diberbagai sudut kota tentu memberikan tantangan sendiri bagi generasi muda untuk terus
mengolah ide se-kreatif mungkin agar dapat terus mengembangkan makanan-makanan yang telah
menawarkan peluang keberhasilan dalam sektor bisnis.
Oleh karena itu, dengan adanya peluang yang menjanjikan ini maka saya berencana untuk
merancang usaha kuliner “Kue Croffle Pelangi” yang tentunya saya melakukan diferensiasi dalam
bidang usaha ini agar para konsumen lebih tertarik untuk membeli produk saya. Pelangi yang
dimaksud disini ialah warna dari kue croffle yang menyerupai warna pelangi atau dapat request
warna, seperti hijau, merah jambu, ungu, dan sebagainya. Pembuatan kue ini yang bersifat kreatif
dilakukan dengan cara yang sangat sederhana, tetapi lebih higienis, serta akan dijual dengan harga
yang sangat terjangkau, maka tentunya hal ini akan menarik minat masyarakat untuk membelinya.

B. VISI DAN MISI USAHA


Visi menciptakan suatu produk makanan luar berkualitas namun dengan harga yang
terjangkau serta dapat diminati oleh semua kalangan dengan memberi sentuhan tampilan unik, rasa
enak, dan murah.
Misi terus melakukan eksperimen dengan tujuan memunculkan inovasi dan ide segar
lainnya tidak hanya satu jenis kue tetapi semua jenis kue mulai dari tradisional hingga modern dan
menjaga mutu kualitas dari segi bahan pembuatan sehingga menghasilkan produk berkualitas dan
berdampak pada loyalitas konsumen terhadap produk.

C. TUJUAN
a. Menjadikan pribadi yang selalu inovatif dan lebih kreatif terkait wirausaha
b. Melatih agar lebih mandiri
c. Menambah softskill dalam diri
d. Mengasah hardskill dalam diri agar lebih matang tidak tertinggal dengan bisnis lain
e. Membantu memunculkan pemikiran kritis terkait dunia bisnis yang dijalankan
BAB II
ANALISIS PRODUK

A. KARAKTERISTIK PRODUK
Adapun spesifikasi teknis produk Kue Croffle Pelangi ini adalah:
• Untuk memproduksi Kue Croffle Pelangi sebanyak 50 pcs, bahan-bahan yang dibutuhkan
seperti; Tepung terigu, garam, tepung kanji, butter, telur, minyak, air, daun pandan/daun
sugi, strawberry, ragi, mentega, susu, cetakan waffle dll.
• Untuk melakukan promosi produk bisa digunakan dengan cara memanfaatkan media social
berupa Instagram, WhatsApp dan aplikasi lainnya yang menjangkau konsumen agar lebih
mudah untuk mempromosikannya lebih luas lagi di lingkungan sekitar.

Dampak sosial-ekonomi dari produk usaha ini antara lain, yaitu:


1. Membuka lapangan pekerjaan sekiranya usaha ini terus berkembang dan bisa diterima di
kalangan masyarakat.
2. Membangkitkan/meningkatkan nilai UMKM di Indonesia.

Keunggulan Kue Croffle Pelangi antara lain:


a) Harga yang terjangkau
b) Bahan baku yang mudah di dapat
c) Dapat disantap dari usia anak-anak hingga dewasa
d) Memiliki tampilan yang unik dan menarik serta varian rasa yang berbeda
BAB III
ASPEK PEMASARAN

A. Metode STP (Segmen, Target, Positioning)


1. Segmen Pasar
Produk “Kue Croffle Pelangi” ini bisa dinikmati oleh berbagai kalangan mulai dari anak-
anak bahkan orang dewasa sekalipun dapat menikmati produk ini karena harganya terjangkau dan
menggunakan bahan-bahan yang berkualitas dan terjamin.

2. Target Pasar
Produk Croffle bisa dinikmati oleh berbagai kalangan mulai dari anak sekolah, mahasiswa,
pegawai kantoran, ibu rumah tangga, sampai dengan lansia sekalipun dapat menikmati produk ini
karena menggunakan bahan-bahan yang alami dan berkualitas.

3. Positioning
Produk yang saya pasarkan merupakan Croffle dengan berbagai varian rasa dan isi yang
mempunyai tampilan yang unik yaitu warna-warni dan juga memiliki kandungan yang bergizi.

B. Rencana Penjualan dan Pangsa Pasar


1. Rencana Penjualan
Rencana awal untuk penjualan basreng ini akan dijalankan selama 6 bulan ke depan untuk
melihat nilai minat masyarakat terhadap kue croffle ini, apabila target- target yang sudah
ditetapkan tercapai bahkan melebihi dan tingkat permintaan dan penawaran stabil atau tinggi.
Usaha ini akan terus dikembangkan.
2. Pangsa Pasar
Untuk pangsa pasar saya akan terus melihat perkembangan penjualan dengan
membandingkan dengan kompetitor yang lain, khusus nya kompetitor yang ada di Kota
Medan.
C. Strategi Pemasaran
1. Produk
Produk Croffle pelangi ini merupakan makanan pengantar atau Dessert yang cocok
dimakan untuk para penggemar kue simple dan modern. Disamping itu makanan ini tidak
menggunakan bahan pengawet yang membahayakan dan aman dikonsumsi. Untuk menarik
minat pelanggan, produk makanan Croffle pelangi dikemas dan disajikan menarik, praktis, dan
siap dimakan dimana saja.
2. Harga
Harga jual produk Croffle pelangi disesuaikan dengan harga para pesaing yakni seharga
Rp. 8.500,00 untuk satu buah Croffle pelangi. Untuk satu porsi bentuk pelangi dengan warna
merah, kuning, hijau, dan biru dikenakan harga satu porsinya Rp. 35.000,00. Dengan tampilan
menarik serta rasa yang lezat dan bergizi. Croffle pelangi ini dapat menarik minat para konsumen
dan juga kaya akan protein serta sebagai makanan penunda lapar.
3. Promosi
Promosi Croffle pelangi dilakukan dengan memberikan discount untuk pembelian dalam
satu bulan pertama. Promosi yang akan kami lakukan dengan menyebarkan brosur tempat-
tempat ramai dan menyebarkannya di sosial media seperti Instagram,Twitter, Line, Whatsapp
dan lain-lain. Pada bulan-bulan pertama kami juga akan memberikan diskon maupun potongan
harga kepada para konsumen, agar para konsumen tertarik terhadap produk kami dan dapat
berkunjung kembali.
4. Tempat
Tempat yang kami gunakan dalam usaha ini adalah tempat tinggal pemilik yang berlokasi
strategis di pinggir jalan raya dan dapat diakses oleh kendaraan pribadi maupun umum. Tempat
penjualan produk Croffle pelangi berada di tempat yang strategis, Dengan 9 jumlah penduduk
yang padat di sekitar tempat penjualan. Hal ini yang cukup mendukung kegiatan perdagangan
tersebut. Karena, strategis akan sedikit banyak menimbulkan efek untuk membeli kue ini, orang
yang tadinya belum tahu keberadaan produk kita serta keunikan yang kita miliki dengan lebih
cepat diketahui, dengan demikian faktor manusia yang biasanya suka mencoba coba hal-hal baru
akan timbul.
BAB IV
ASPEK PRODUKSI/OPERASIONAL

A. Proses Produksi
Bahan; Tepung terigu, garam, tepung kanji, butter, telur, minyak, air, daun pandan/daun
sugi, strawberry, ragi, mentega, susu, cetakan waffle dll.
Cara pembuatan Kue Croffle Pelangi:
1. Campur ragi, gula, dan susu. Tutup dengan plastic wrap, diamkan selama 5-10 menit.
Sisihkan.
2. Pada manungkuk terpisah masukkan tepung terigu dan garam. Aduk rata. Masukkan
campuran bahan pertama, uleni adonan selama lima menit sampai menyatu.
3. Olesi mangkuk dengan sedikit minyak, masukkan adonan yang sudah diulen. Diamkan
selama satu jam.
4. Siapkan alas rata yang luas, taburi tepung terigu. Mulai pipihkan adonan agar berbentuk
persegi panjang.
5. Masukkan mentega, oles hingga rata, lalu belah menjadi empat bagian, tumpuk kemudian
lipat. Simpan adonan dalam freezer selama 45 menit.
6. Keluarkan adonan dari freezer, pipihkan lagi menjadi 10 bagian dan bentuk segitiga dengan
bantuan pisau atau pemotong adonan.
7. Ambil adonan, belah bagian tengah bawah. Tarik dan gulung, lakukan sampai semua
adonan habis.
8. Diamkan adonan selama 15-20 menit agar mengembang. Olesi dengan air lalu masukkan
ke dalam gula.
9. Panaskan cetakan waffle, masukkan adonan croffle, panggang hingga kecokelatan.

B. Produksi dan Kapasitas Produksi


Bahan baku/produk Kue Croffle Pelangi adalah 100% aman untuk dikonsumsi. dengan
kelezatan yang sangat menyehatkan, pasti masyarakat sangat senang sekali merasakan cookies
tersebut. untuk bahan-bahan nya kami beli di minimarket, begitu juga dengan alat-alat masak
nya kami beli di toko alat alat masak.
C. Sumber Daya Manusia
Untuk usaha awal, sumber daya manusia yang dipekerjakan hanya satu orang saja yaitu,
pemilik dari Kue Croffle Pelangi ini sendiri yang merangkap sebagai pemilik usaha sekaligus
karyawan. Sehingga bisa diharapkan tetap menjaga kualitas produk tetap baik, dan dengan
seiring nya waktu apabila usaha ini semakin besar maka saya akan merekrut sumber daya
manusia untuk bekerja dalam mengembangkan usaha ini.
BAB V
ASPEK KEUANGAN

Bahan Baku Produksi

No. Bahan Jumlah Total Harga per Total Harga per Bulan
Produksi
Bahan Utama
1. Garam 50 gr 500 15.000
2. Tepung Kanji 2 kg 10.000 300.000
3. Tepung Terigu 5 kg 35.000 1.050.000
4. Santan 5 kg 50.000 1.500.000
5. Telur 15 kg 100.000 3.000.000
6. Minyak 10 kg 150.000 4.500.000
7. Daun pandan 100 pcs 30.000 900.000
8. Pasta/buah strawberry 5 kg 50.000 1.500.000
9. Pasta/buah orange 5 kg 50.000 1.500.000
10. Pasta /buah naga 5 kg 50.000 1.500.000
11. Mentega 1 kg 25.000 750.000
Bahan Pelengkap :
1. Keju 10 Kg 100.000 3.000.000
2. Cokelat 10 kg 60.000 1.800.000
3. Cokelat putih 10 kg 60.000 1.800.000
4. Susu kental manis 100 pcs 100.000 3.000.000
5. Kismis 1 kg 20.000 600.000
6. Kacang 2 kg 20.000 600.000
7. Kardus 20 pcs 30.000 900.000
8. Sendok Plastik 100 pcs 30.000 900.000
Jumlah 970.500 27.615.000
*1 Bulan Kerja = 30 hari
Biaya Operasional
No. Komponen Biaya per bulan
1. Listrik & Air 200.000
2. Gas 100.000
3. Komunikasi & Informasi Promosi 50.000
4. Tenaga Kerja 1 orang 1.500.000
5. Pemeliharaan Alat 100.000
6. Sewa 1.500.000
Jumlah 3.450.000

Biaya Tetap (Peralatan)

Harga per Total


No. Komponen Jumlah Satuan
Unit (Rp) Biaya (Rp)

1.
Gerobak / Etalase 1 Unit 1.500.000 1.500.000

2.
Kompor Gas 1 Unit 150.000 150.000

3.
Tabung Gas 3kg 1 Unit 120.000 120.000

4.
Blender 1 Unit 200.000 200.000

5.
Baskom/mangkuk 2 Unit 12.000 24.000

6.
Panci 1 Unit 60.000 60.000

7.
Pisau 2 Unit 50.000 100.000

8.
Sendok 1 Unit 25.000 25.000

9.
Talenan 2 Unit 5.000 10.000

Total Biaya
2.189.000

Kebutuhan modal awal untuk memulai usaha Croffle pelangi adalah sebesar Biaya Variabel (bahan
baku) + Biaya Operasional + Biaya Tetap (Peralatan)
= Rp. 970.500 + Rp. 3.450.000 + Rp. 2.189.000
= Rp. 6.609.500
Jika dalam dalam satu hari menjual 40 porsi Kue Croffle Pelangi dengan harga Rp. 35.000/porsi. Maka
pendapatan penjualan dalam satu hari adalah :
Rp. 35.000 x 40 = Rp. 1.400.000
- Jika dalam satu bulan bisa menjual Kue Croffle Pelangi => 40 x 30 x Rp. 35.000 = Rp. 42.000.000
Biaya bahan baku => Rp. 970.500 × 30 = Rp. 29.115.000
Biaya produksi => total biaya bahan baku + BOP
= Rp. 29.115.000 + Rp. 250.000
= Rp. 29.365.000

1. Laba bersih = produk terjual – biaya produksi


= Rp. 42.000.000 - Rp. 29.365.000
= Rp. 12.635.000
2. Analisis keuntungan
Laba perbulan = Rp. 12.635.000
Laba Perhari = Rp. 12.635.000/ 30 = Rp. 421.167
BAB VI
ANALISIS SWOT

Analisis SWOT adalah sebuah bentuk perencanaan strategi bisnis yang diambil dari 4 sisi
utamanya. SWOT, Strength (kekuatan), Weakness (kelemahan), Opportunity (kesempatan/peluang),
Threat (ancaman).
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, faktor analisis ini dibagi menjadi 2 yaitu faktor internal dan
faktor eksternal. Faktor internal terdiri dari Strength (kekuatan) dan Weakness (kelemahan) sedangkan
faktor eksternal terdiri dari Opportunity (kesempatan/peluang) dan Threat (ancaman).
Beberapa faktor internal dapat juga digunakan untuk analisis ini dari sisi Strength (kekuatan) dan
Weakness (kelemahan) adalah kondisi keuangan, sumber daya manusia, masalah internal, pencapaian
perusahaan ataupun hal pentingdi perusahaan, inti dari faktor internal ini adalah segala hal yang datang
langsung dari dalam perusahaan, bukan dari luar.
Sedangkan faktor eksternal yang dapat digunakan dapat disederhanakan menjadi PESTEL yaitu
Politic (politik), Economic (ekonomi), Social (sosial), Technology (teknologi), Environment
(lingkungan), dan Legal (peraturan/hukum). Sebaliknya, faktor eksternal ini haruslah berasal dari luar
perusahaan, segala hal diatas dapat dibedakan menjadi Opportunity (kesempatan) dan Threat (ancaman).

Berikut analisis SWOT dari bisnis “KUE CROFFLE PELANGI…!”

No Strength (kekuatan) Skor

1 Modal yang sudah cukup memadai 7

2 Varian produk 4

3 Fasilitasi produk yang sudah standar 5

4 Bahan-bahan yang mudah ditemukan 4

5 Belum pasaran 4

Jumlah Skor Strength 24


Beri skor dengan skala 5 (semakin tinggi) sampai 1 (semakin rendah)

No Weakness (kelemahan) Skor

1 Mudah ditiru oleh kompetitor 4

2 Manajemen perusahaan yang kurang baik 3

3 Harus habis dalam sekali produksi 3

4 Promosi yang terbatas 5

Jumlah Skor Weakness 15

Beri skor dengan skala 5 (semakin tinggi) sampai 1 (semakin rendah)

No Opportunity (kesempatan) Skor

1 Permintaan produk tinggi 3

2 Pesaing dalam kota Medan yang belum layak 4

3 Bahan baku yang cukup mudah ditemukan 4

4 Bisnis yang cukup menjanjikan 4

Jumlah Skor Opportunity 15


Beri skor dengan skala 5 (semakin tinggi) sampai 1 (semakin rendah)

No Threat (ancaman) Skor

1 Faktor cuaca 3

2 Kemajuan teknologi 4

3 Beragam produk sejenis 3

4 Kompetitor plagiat 4

Jumlah Skor Threat 14

Anda mungkin juga menyukai