Oleh :
M. FADHLILA LUTHFI (1907220048)
Indonesia merupakan negara yang kaya akan kulinernya. Industri kuliner di Indonesia
merupakan sektor yang strategis bagi perkembangan ekonomi Indonesia. Kuliner bukan lagi produk
konsumsi untuk memenuhi kebutuhan biologis manusia semata, saat ini menjadi sebuah gaya hidup
baru di kalangan masyarakat. Pertumbuhan kuliner sangat berkembang pesat, semakin diminati
oleh masyarakat, semakin kreatif, dan inovatif.
Dalam suatu pemasaran banyak sekali bentuk dan macam-macam aneka ragam makanan
yang telah diperjual belikan seorang pengusaha makanan dari yang kecil hingga yang besar dan
dari yang murah sampai yang mahal, akhir akhir ini bisnis kuliner menjadi salah satu bentuk bisnis
yang menjanjikan .berbagai macam jenis makanan bermunculan dengan ragam kreatifitas yang
menarik.
Croffle pelangi merupakan sebuah kuliner yang memproduksi dan menjual Croffle tetapi
tidak seperti biasanya. Dengan modifikasi rasa keju, cokelat, cokelat putih, buah, dan sebagainya
yang membuat kue ini berbeda dan menjadi unik yakni karena varian warna dari kue tersebut. Usaha
ini adalah usaha homemade yang kemudian dipromosikan melalui media sosial (instagram,
WhatsApp, Line, dsb). kue ini merupakan kue modern sederhana yang cocok menemani seseorang
dipagi hari dengan secangkir kopi atau teh hangat. Selain, digunakan untuk makan dipagi hari,
Croffle pelangi dapat dijadikan sebagai dessert atau bisa dijadikan makanan penunda lapar dengan
kandungan gizi dari isian kue tersebut.
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Makanan merupakan hal mendasar dalam kehidupan manusia sebagai salah satu sumber
tenaga untuk memulai aktivitas, selain itu juga membantu dalam memaksimalkan kegiatan sehari-
hari. Terdapat dua jenis makanan yakni makanan berat dan ringan. Makanan berat contohnya
seperti lauk pauk dan nasi yang kita makan sehari-hari. Sedangkan, makanan ringan yakni cemilan-
cemilan. Cemilan memiliki berbagai macam bentuk dan rasa, disini saya akan memperkenalkan
Kue Croffle Pelangi.
Kue ringan bernama croffle merupakan salah satu makanan ringan kekinian yang sedang
ramai dibicarakan diantara golongan kawula muda. Siapa yang tidak tahu kue sederhana yang
terbuat dari adonan yang beraroma khas butter dan susu yang sangat cocok dimakan dengan
ditemani secangkir kopi hangat. Pada saat ini kue croffle tersebut telah menjamur diberbagai
penjuru kota dengan harga dan varian rasa yang beragam. Dengan banyaknya penjual kue croffle
diberbagai sudut kota tentu memberikan tantangan sendiri bagi generasi muda untuk terus
mengolah ide se-kreatif mungkin agar dapat terus mengembangkan makanan-makanan yang telah
menawarkan peluang keberhasilan dalam sektor bisnis.
Oleh karena itu, dengan adanya peluang yang menjanjikan ini maka saya berencana untuk
merancang usaha kuliner “Kue Croffle Pelangi” yang tentunya saya melakukan diferensiasi dalam
bidang usaha ini agar para konsumen lebih tertarik untuk membeli produk saya. Pelangi yang
dimaksud disini ialah warna dari kue croffle yang menyerupai warna pelangi atau dapat request
warna, seperti hijau, merah jambu, ungu, dan sebagainya. Pembuatan kue ini yang bersifat kreatif
dilakukan dengan cara yang sangat sederhana, tetapi lebih higienis, serta akan dijual dengan harga
yang sangat terjangkau, maka tentunya hal ini akan menarik minat masyarakat untuk membelinya.
C. TUJUAN
a. Menjadikan pribadi yang selalu inovatif dan lebih kreatif terkait wirausaha
b. Melatih agar lebih mandiri
c. Menambah softskill dalam diri
d. Mengasah hardskill dalam diri agar lebih matang tidak tertinggal dengan bisnis lain
e. Membantu memunculkan pemikiran kritis terkait dunia bisnis yang dijalankan
BAB II
ANALISIS PRODUK
A. KARAKTERISTIK PRODUK
Adapun spesifikasi teknis produk Kue Croffle Pelangi ini adalah:
• Untuk memproduksi Kue Croffle Pelangi sebanyak 50 pcs, bahan-bahan yang dibutuhkan
seperti; Tepung terigu, garam, tepung kanji, butter, telur, minyak, air, daun pandan/daun
sugi, strawberry, ragi, mentega, susu, cetakan waffle dll.
• Untuk melakukan promosi produk bisa digunakan dengan cara memanfaatkan media social
berupa Instagram, WhatsApp dan aplikasi lainnya yang menjangkau konsumen agar lebih
mudah untuk mempromosikannya lebih luas lagi di lingkungan sekitar.
2. Target Pasar
Produk Croffle bisa dinikmati oleh berbagai kalangan mulai dari anak sekolah, mahasiswa,
pegawai kantoran, ibu rumah tangga, sampai dengan lansia sekalipun dapat menikmati produk ini
karena menggunakan bahan-bahan yang alami dan berkualitas.
3. Positioning
Produk yang saya pasarkan merupakan Croffle dengan berbagai varian rasa dan isi yang
mempunyai tampilan yang unik yaitu warna-warni dan juga memiliki kandungan yang bergizi.
A. Proses Produksi
Bahan; Tepung terigu, garam, tepung kanji, butter, telur, minyak, air, daun pandan/daun
sugi, strawberry, ragi, mentega, susu, cetakan waffle dll.
Cara pembuatan Kue Croffle Pelangi:
1. Campur ragi, gula, dan susu. Tutup dengan plastic wrap, diamkan selama 5-10 menit.
Sisihkan.
2. Pada manungkuk terpisah masukkan tepung terigu dan garam. Aduk rata. Masukkan
campuran bahan pertama, uleni adonan selama lima menit sampai menyatu.
3. Olesi mangkuk dengan sedikit minyak, masukkan adonan yang sudah diulen. Diamkan
selama satu jam.
4. Siapkan alas rata yang luas, taburi tepung terigu. Mulai pipihkan adonan agar berbentuk
persegi panjang.
5. Masukkan mentega, oles hingga rata, lalu belah menjadi empat bagian, tumpuk kemudian
lipat. Simpan adonan dalam freezer selama 45 menit.
6. Keluarkan adonan dari freezer, pipihkan lagi menjadi 10 bagian dan bentuk segitiga dengan
bantuan pisau atau pemotong adonan.
7. Ambil adonan, belah bagian tengah bawah. Tarik dan gulung, lakukan sampai semua
adonan habis.
8. Diamkan adonan selama 15-20 menit agar mengembang. Olesi dengan air lalu masukkan
ke dalam gula.
9. Panaskan cetakan waffle, masukkan adonan croffle, panggang hingga kecokelatan.
No. Bahan Jumlah Total Harga per Total Harga per Bulan
Produksi
Bahan Utama
1. Garam 50 gr 500 15.000
2. Tepung Kanji 2 kg 10.000 300.000
3. Tepung Terigu 5 kg 35.000 1.050.000
4. Santan 5 kg 50.000 1.500.000
5. Telur 15 kg 100.000 3.000.000
6. Minyak 10 kg 150.000 4.500.000
7. Daun pandan 100 pcs 30.000 900.000
8. Pasta/buah strawberry 5 kg 50.000 1.500.000
9. Pasta/buah orange 5 kg 50.000 1.500.000
10. Pasta /buah naga 5 kg 50.000 1.500.000
11. Mentega 1 kg 25.000 750.000
Bahan Pelengkap :
1. Keju 10 Kg 100.000 3.000.000
2. Cokelat 10 kg 60.000 1.800.000
3. Cokelat putih 10 kg 60.000 1.800.000
4. Susu kental manis 100 pcs 100.000 3.000.000
5. Kismis 1 kg 20.000 600.000
6. Kacang 2 kg 20.000 600.000
7. Kardus 20 pcs 30.000 900.000
8. Sendok Plastik 100 pcs 30.000 900.000
Jumlah 970.500 27.615.000
*1 Bulan Kerja = 30 hari
Biaya Operasional
No. Komponen Biaya per bulan
1. Listrik & Air 200.000
2. Gas 100.000
3. Komunikasi & Informasi Promosi 50.000
4. Tenaga Kerja 1 orang 1.500.000
5. Pemeliharaan Alat 100.000
6. Sewa 1.500.000
Jumlah 3.450.000
1.
Gerobak / Etalase 1 Unit 1.500.000 1.500.000
2.
Kompor Gas 1 Unit 150.000 150.000
3.
Tabung Gas 3kg 1 Unit 120.000 120.000
4.
Blender 1 Unit 200.000 200.000
5.
Baskom/mangkuk 2 Unit 12.000 24.000
6.
Panci 1 Unit 60.000 60.000
7.
Pisau 2 Unit 50.000 100.000
8.
Sendok 1 Unit 25.000 25.000
9.
Talenan 2 Unit 5.000 10.000
Total Biaya
2.189.000
Kebutuhan modal awal untuk memulai usaha Croffle pelangi adalah sebesar Biaya Variabel (bahan
baku) + Biaya Operasional + Biaya Tetap (Peralatan)
= Rp. 970.500 + Rp. 3.450.000 + Rp. 2.189.000
= Rp. 6.609.500
Jika dalam dalam satu hari menjual 40 porsi Kue Croffle Pelangi dengan harga Rp. 35.000/porsi. Maka
pendapatan penjualan dalam satu hari adalah :
Rp. 35.000 x 40 = Rp. 1.400.000
- Jika dalam satu bulan bisa menjual Kue Croffle Pelangi => 40 x 30 x Rp. 35.000 = Rp. 42.000.000
Biaya bahan baku => Rp. 970.500 × 30 = Rp. 29.115.000
Biaya produksi => total biaya bahan baku + BOP
= Rp. 29.115.000 + Rp. 250.000
= Rp. 29.365.000
Analisis SWOT adalah sebuah bentuk perencanaan strategi bisnis yang diambil dari 4 sisi
utamanya. SWOT, Strength (kekuatan), Weakness (kelemahan), Opportunity (kesempatan/peluang),
Threat (ancaman).
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, faktor analisis ini dibagi menjadi 2 yaitu faktor internal dan
faktor eksternal. Faktor internal terdiri dari Strength (kekuatan) dan Weakness (kelemahan) sedangkan
faktor eksternal terdiri dari Opportunity (kesempatan/peluang) dan Threat (ancaman).
Beberapa faktor internal dapat juga digunakan untuk analisis ini dari sisi Strength (kekuatan) dan
Weakness (kelemahan) adalah kondisi keuangan, sumber daya manusia, masalah internal, pencapaian
perusahaan ataupun hal pentingdi perusahaan, inti dari faktor internal ini adalah segala hal yang datang
langsung dari dalam perusahaan, bukan dari luar.
Sedangkan faktor eksternal yang dapat digunakan dapat disederhanakan menjadi PESTEL yaitu
Politic (politik), Economic (ekonomi), Social (sosial), Technology (teknologi), Environment
(lingkungan), dan Legal (peraturan/hukum). Sebaliknya, faktor eksternal ini haruslah berasal dari luar
perusahaan, segala hal diatas dapat dibedakan menjadi Opportunity (kesempatan) dan Threat (ancaman).
2 Varian produk 4
5 Belum pasaran 4
1 Faktor cuaca 3
2 Kemajuan teknologi 4
4 Kompetitor plagiat 4