Anda di halaman 1dari 6

KOMUNIKASI VIA TELEPON

PELAPORAN KONDISI PASIEN, TTV, HASIL LAB DAN


PEMERIKSAAN LAINNYA

No. Dokumen: No. Revisi: Halaman:


06.SKP.10.2018 00 1/2

Disahkan Oleh:
Direktur,
Tanggal Terbit:
SPO 25 Oktober 2018

dr. H. Salman Santosa

PENGERTIAN Proses melaporkan informasi mengenai kondisi pasien/hasil


pemeriksaan (laborat, Rongent, Scan, dll) dari perawat kepada dokter
pasien yang bersangkutan melalui media telepon.
TUJUAN Perawat dapat memberikan informasi kepada dokter tentang keadaan
pasien dan atau tentang perkembangan pasien sehingga dokter dapat
memberikan intruksi kepada perawat setelah menerima informasi dari
perawat melalui telepon.
KEBIJAKAN Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum At-Turots Al-Islamy
Yogyakarta Nomor : 003/SK-Dir/SKP/RSAA/IX/2018 Tentang
Peningkatan Komunikasi Yang Efektif
PROSEDUR LANGKAH 1
1. Perawat menekan no telepon Dokter Penanggung Jawab
Pelayanan (DPJP) yang dituju.
2. Perawat menerima telepon DPJP setelah tersambung
3. Perawat mengangkat telepon
4. Perawat mengucapkan salam
5. Perawat menyebutkan unit yang dituju atau nama dokter yang
bertanggungjawab atas pasien.
6. Perawat memperkenalkan diri ( sebutkan nama, profesi, dan unit
kerja)
7. Perawat menjelaskan identitas pasien ( nama, umur, tanggal
masuk, jam masuk, hari perawatan untuk pasien lama ( masalah
keperawatan yang belum dan sudah teratasi)
8. Perawat menjelaskan kondisi terkini yang terjadi pada pasien
(Situation)
9. Perawat menjelaskan informasi penting yang berhubungan dengan
kondisi terkini (Background)
10. Perawat menjelaskan hasil pengkajian kondisi pasien terkini
(Assesment)
11. Perawat memberikan rekomendasi kepada dokter
(Recomendation) untuk mengatasi masalah
12. DPJP memberikan intruksi kepada perawat
13. Perawat menuliskan intruksi yang diberikan DPJP pada medical
record pasien dengan cara menuliskan nama dokter yang
memberikan intruksi dilengkapi tanggal dan jam pemberian
intruksi, serta nama dan tanda tangan perawat yang mendapat
intruksi dari DPJP.

KOMUNIKASI VIA TELEPON


PELAPORAN KONDISI PASIEN, TTV, HASIL LAB DAN
PEMERIKSAAN LAINNYA

No. Dokumen: No. Revisi: Halaman:


06.SKP.10.2018 00 2/2

Disahkan Oleh:
Direktur,
Tanggal Terbit:
SPO 25 Oktober 2018

dr. H. Salman Santosa

14. Perawat membacakan kembali intruksi dari DPJP


15. DPJP mengkonfirmasi perintah atau intruksi yang telah dibacakan
oleh perawat dan mengkoreksi apabila terdapat kesalahan.
16. Setelah selesai mengulangi intruksi, perawat mengucapkan terima
kasih dan salam.
17. Perawat menutup telepon
18. Hasil Komunikasi via telepon ditulis perawat dalam cap SBAR,
ditandatangani perawat beserta nama terang dan dimintakan
verifikasi dokter maksimal 1x24 jam.

LANGKAH 2
 Jika setelah menghubungi dokter DPJP sebanyak 3 kali tidak
mendapat jawaban(telepon tidak diangkat), maka perawat
menuliskan pada medical record pasien, Dokter DPJP tidak
dapat dihubungi, kemudiaan perawat dapat mengubungi
dokter Jaga IGD, dengan tetap menuliskan intruksi dari dokter
jaga IGD disertai nama terang dan tanda tangan serta nama
perawat.

UNIT TERKAIT Instalasi Rawat Inap


Instalasi Rawat Jalan
Instalasi Gawat Darurat
Instalasi Farmasi
Instalasi Pemeriksaan Penunjang
KOMUNIKASI VIA TELEPON
INTRUKSI PEMBERIAN OBAT

No. Revisi:
No. Dokumen: 00 Halaman:
07. SKP.10.2018 1/1

Disahkan Oleh:
Direktur,
Tanggal Terbit:
SPO 25 Oktober 2018

dr. H. Salman Santosa

PENGERTIAN Adalah perintah dari dokter kepada perawat mengenai pemberian


obat kepada pasien setelah dokter melihat dan/atau mendapat laporan
hasil pemeriksaan (laborat, Rongent, Scan, dll) melalui media
telepon.
TUJUAN Dokter dapat memberikan terapi yang tepat sesuai dengan
perkembangan kondisi terkini pasien.
KEBIJAKAN Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum At-Turots Al-Islamy
Yogyakarta Nomor : 003/SK-Dir/SKP/RSAA/IX/2018 Tentang
Peningkatan Komunikasi Yang Efektif.
PROSEDUR 1. Perawat menerima telepon Dokter Penanggung Jawab Pelayanan
(DPJP)
2. DPJP menyebutkan nama dan unit tujuan
3. Perawat menyebutkan nama dan unit kerja
4. DPJP menyebutkan identitas pasien yang dimaksud
5. Perawat menyiapkan rekam medik pasien yang dimaksud oleh
DPJP
6. DPJP mengkonfirmasi ulang laporan terakhir kondisi pasien.
7. DPJP memberikan intruksi pemberian obat
8. Perawat mendengarkan dan mencatat intruksi yang diberikan
DPJP pada medical record pasien. Dengan cara menuliskan
nama dokter yang memberikan intruksi dilengkapi tanggal dan
jam pemberian intruksi, serta nama dan tanda tangan perawat
yang mendapat intruksi dari DPJP.
9. Perawat membacakan kembali intruksi pemberian obat dari
dokter (nama obat high alert dieja sesuai kode alfabet
internasional)
10. DPJP mengkonfirmasi perintah atau intruksi pemberian obat
yang telah dibacakan oleh perawat dan mengkoreksi apabila
terdapat kesalahan.
11. DPJP mengakhiri dan menutup telepon

 Jika Dokter DPJP memberikan intruksi pemberian obat untuk


beberapa pasien maka prosedur diulangi dari nomor 6.
UNIT TERKAIT Instalasi Rawat Inap
Instalasi Rawat Jalan
Instalasi Gawat Darurat
Instalasi Farmasi
Instalasi Pemeriksaan Penunjang

KOMUNIKASI VIA TELEPON


INTRUKSI RENCANA TINDAKAN

No. Dokumen: No. Revisi: Halaman:


08. SKP.10.2018 00 1/1

Disahkan Oleh:
Direktur,
Tanggal Terbit:
SPO 25 Oktober 2018

dr. H. Salman Santosa

PENGERTIAN Adalah perintah dari dokter kepada perawat mengenai plan/rencana


tindakan kepada pasien setelah dokter melihat dan/atau mendapat
laporan hasil pemeriksaan (laborat, Rongent, Scan, dll) melalui media
telepon.
TUJUAN Dokter dapat menegakkan diagnosa pasien dan merencanakan
tindakan yang tepat, sesuai dengan perkembangan kondisi pasien.
KEBIJAKAN Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum At-Turots Al-Islamy
Yogyakarta Nomor : 003/SK-Dir/SKP/RSAA/IX/2018 Tentang
Peningkatan Komunikasi Yang Efektif
PROSEDUR 1. Perawat menerima telepon Dokter Penanggung Jawab Pelayanan
(DPJP).
2. DPJP menyebutkan nama dan unit tujuan
3. Perawat menyebutkan nama dan unit kerja
4. DPJP menyebutkan identitas pasien yang dimaksud
5. Perawat menyiapkan rekam medik pasien yang dimaksud oleh
DPJP
6. DPJP mengkonfirmasi ulang laporan terakhir kondisi pasien.
7. DPJP memberikan intruksi rencana tindakan
8. Perawat mendengarkan dan mencatat intruksi yang diberikan
DPJP pada medical record pasien. Dengan cara menuliskan
nama dokter yang memberikan intruksi dilengkapi tanggal dan
jam pemberian intruksi, serta nama dan tanda tangan perawat
yang mendapat intruksi dari DPJP.
9. Perawat membacakan kembali intruksi rencana tindakan dari
DPJP.
10. DPJP mengkonfirmasi perintah atau intruksi rencana tindakan
yang telah dibacakan oleh perawat dan mengkoreksi apabila
terdapat kesalahan.
11. DPJP mengakhiri dan menutup telepon
UNIT TERKAIT Instalasi Rawat Inap
Instalasi Rawat Jalan
Instalasi Gawat Darurat
Instalasi Farmasi
Instalasi Pemeriksaan Penunjang

PENINGKATAN EFEKTIFITAS
KOMUNIKASI SECARA LISAN

No. Dokumen: No. Revisi: Halaman:


05. SKP.10.2018 00 1/1

Disahkan Oleh:
Direktur,
Tanggal Terbit:
SPO 25 Oktober 2018

dr. H. Salman Santosa

PENGERTIAN Merupakan sebuah bentuk kegiatan untuk transfer informasi yang


efektif, tepat waktu, akurat, lengkap, jelas dan yang dapat dipahami
baik oleh petugas dan pasien dalam rangka menunjang pelayanan
pasien
TUJUAN 1. Agar proses transfer informasi berjalan dengan baik.
2. Agar meminimalkan kesalahan akibat tidak adekuatnya transfer
informasi.
3. Agar proses pelayanan kesehatan terhadap pasien berjalan
dengan lebih aman.
KEBIJAKAN Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum At-Turots Al-Islamy
Yogyakarta Nomor : 003/SK-Dir/SKP/RSAA/IX/2018 Tentang
Peningkatan Komunikasi Yang Efektif
PROSEDUR 1. Pemberi informasi (perintah atau hasil pemeriksaan)
menghubungi petugas untuk menyampaikan informasi yang
ingin disampaikan secara lisan baik secara langsung maupun
dengan telepon.
2. Pemberi informasi menyampaikan perintah atau hasil
pemeriksaan kepada penerima informasi secara jelas dan tidak
tergesa-gesa.
3. Penerima informasi mendengarkan informasi yang disampaikan
4. Penerima informasi mencatat perintah dan atau hasil
pemeriksaan yang disampaikan oleh pemberi informasi secara
lengkap.
5. Penerima informasi membacakan kembali perintah atau hasil
pemeriksaan yang telah disampaikan oleh pemberi informasi,
dan didengarkan secara teliti oleh pemberi informasi.
6. Pemberi informasi mengkonfirmasi perintah atau hasil
pemeriksaan yang telah dibacakan oleh penerima informasi, dan
mengkoreksi apabila terdapat kesalahan.
7. Apabila ada koreksi, maka prosedur diulang lagi dari nomor 2
hingga saat konfirmasi informasi oleh pemberi informasi sudah
tidak ada kesalahan lagi.
UNIT TERKAIT 1. Seluruh Unit di Rumah Sakit
2. Seluruh SMF di Rumah Sakit

Anda mungkin juga menyukai