Anda di halaman 1dari 23

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO)

PELAYANAN RAWAT JALAN


Nomer: 001/SOP-RAJAN/V/2023
1. Tujuan dan Ruang Lingkup :
Prosedur tetap ini ditunjukan untuk menjadi pedoman buku dalam pelayanan rawat
jalan di klinik medina medica
2. Tanggung jawab:
Prosedur ini beada di bawah tanggung jawab penanggung jawab klinik medina
medica
3. Rujukan:
 Mentri Kesehatan nomer 129/Menkes/SK/II/2008 tentang pelauanan rawat
jalan
 Buku loyalitas pasien susunan Yolanda Anastasia sihombing 2022
4. Pengertian :
Suatu proses kegiatan pelayanan terhadap pasien mulai dari menerima
rekamedis,pemeriksaan TTV,anamnesa dan pemeriksaan atau Tindakan medis dan
terapi medis
5. Dokumen:
 Rekamedis
6. Prosedur :
 Petugas memanggil pasien sesuai urutan
 Petugas mencocokan identitas pasien dengan rekamedis,jika ada
ketidaksesuaian data petugas mengkonfirmasi degan sub unit pendaftaran
 Petugas melakukan pemeriksaan tekanan darah,suhu dan mengukur berat
badan
 Petugas melakukan anamnesa dan pemeriksaan fisik
 Petugas melakukan Tindakan medis yang di perintah oleh dokter :
 Infus,Inject IM/IV,Pemasangan kateter,Pemasangan NGT;
 Jika dalam melakukan Tindakan gagal sampai 2x , maka petugas
memberi kesempatan kepada patner kerja nya.
 Jika dalam melakukan Tindakan tetap gagal atau keterbatasan alat,
maka pasien langsung di rujuk ke rumahsakit
7. Pengesahan :
Edisi No
Tanggal Berlaku
Tanggal Tinjau Ulang
Dokumen ya digantikan
Lokasi
Disusun oleh : Diperiksa oleh : Disetujui oleh:

AdityaAgustiansyah,S.Kep.Ners Dr.Siska Ratnasari

1
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO)
ALUR PELAYANAN RAWAT JALAN
Nomer: 002/SPO-RAJAN/V/2023
1. Tujuan dan Ruang Lingkup :
Prosedur tetap ini ditunjukan untuk menjadi pedoman buku dalam alur pelayanan
rawat jalan di klinik medina medica
2. Tanggung jawab:
Prosedur ini beada di bawah tanggung jawab penanggung jawab klinik medina
medica
3. Rujukan:
4. Pengertian :
Mempermudah dalam penanganan dan pelayanan pasien di poli klinik
5. Dokumen:
6. Prosedur :
Alur pelayanan rawat jalan

Loket pendaftaran > Poli yang di tuju : 1.Tunggu antrian untuk anamnesa
2.Tunggu antrian pemeriksaan dokter
> Konsultasi Dokter : 1.Pemeriksaan Dokter
2.Laboratorium
3.Radiologi
>Apotek
>Kasir
>Pulang
 Petugas pendaftaran meminta pasien atau keluarga pasien yang datang
untuk memberikan informasi identitas pasien
 Petugas unit pelayanan memeriksa pasien
 Petugas pada unit pelayanan merujuk pasien ke unit terkait dengan
kebutuhan pasien
 Petugas unit menyerahkan hasil ke petugas pelayanan
 Petugas baian obat menerima resep dan menyiapkan obat
 Petugas obat memberikan obat kepada pasien
7. Pengesahan :
Edisi No
Tanggal Berlaku
Tanggal Tinjau Ulang
Dokumen ya digantikan
Lokasi
Disusun oleh : Diperiksa oleh : Disetujui oleh:

AdityaAgustiansyah,S.Kep.Ners Dr.Siska Ratnasari

2
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO)
IDENTIFIKASI PASIEN RAWAT JALAN
Nomer: 003/SPO-RAJAN/V/2023
1. Tujuan dan Ruang Lingkup :
Prosedur tetap ini ditunjukan untuk menjadi pedoman buku dalam identifikasi
pasien rawat jalan di klinik medina medica
2. Tanggung jawab:
Prosedur ini beada di bawah tanggung jawab penanggung jawab klinik medina
medica
3. Rujukan:
 PMK nomer : 1691/KEMENKES/PER/VII/2011 Tentag keselmatan pasien
4. Pengertian :
Suatu sistem identifikasi kepada pasien untuk membedakan antara pasien satu
dengan yang lain,sehingga mempermuda dalam pemberian pelayanan kepada
pasien dan menjamin keselamatan pasien
5. Dokumen:
6. Prosedur :
 Pendaftaran
 Pasien baru:
a. Petugas meminta identitas seperti KTP/KK
b. Petugas mencatat nama,tanggal lahir,alamat di rekamedis
c. Petugas memasukan data ke komputer
d. Petugas menulis identitas pasien di resep
 Pasien lama:
a. Petugas meminta kartu identitas
b. Petugas mencari data pasien di rekamedis
 Pemeriksaan umum
 Petugas memanggil pasien untuk mendapatkan
pemeriksaandengan menyebut nama sesuai tulisan di
rekamedis,sesuai urutan
 Petugas pemeriksa mengkonfirmasi identitas pasien,sebelum
memeriksa pasien
 Petugas mengantar pasein ke ruangan dokter
 Petugas memberikan Tindakan medis yang dokter berikan
 Petugas mempersilahkan pasien untuk menunggu hasil Tindakan
medis
 Petugas unit meberikan hasil dan obat
7. Pengesahan :
Edisi No
Tanggal Berlaku
Tanggal Tinjau Ulang
Dokumen ya digantikan
Lokasi
Disusun oleh : Diperiksa oleh : Disetujui oleh:

AdityaAgustiansyah,S.Kep.Ners Dr.Siska Ratnasari

3
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO)
PELAKSANAAN KOMUNIKASI EFEKTIF
PASIEN RAWAT JALAN
Nomer: 004/SPO-RAJAN/V/2023
1. Tujuan dan Ruang Lingkup :
Prosedur tetap ini ditunjukan untuk menjadi pedoman buku dalam pelaksanaan
komunikasi efektif pasien rawat jalan di klinik medina medica

2. Tanggung jawab:
Prosedur ini beada di bawah tanggung jawab penanggung jawab klinik medina
medica

3. Rujukan:

4. Pengertian :
Proses penyampaian pesan atau informasi dari petugas ke pasien dan keluarga
pasien

5. Dokumen:

6. Prosedur :
 Petugas dalam posisi berdiri dan senyum (bersikap santai dan
alamiah,kontak mata ,expresi wajah ceria,senyum)
 Petugas mengucapkan salam komunikasi menggunakan bahasa
Indonesia(sesuai dengan kondisi lawan bicara) dengan suara yang
berintonasi baik dan jelas
 Petugas memperkenalkan diri ke pasien dan keluarga
 Berkomunikasi di lanjutkan sesuai dengan situasi:
 Pasien dan keluarga
1. Ada yang bisa saya bantu Bapak/ibu?
2. Komunikasi selanjutnya sesuai dengan kebutuhan
 Komunikasi di ruangan dengan pasien (visit,konsultasi,pengambilan
sempel,laboratorium dll)
1. Maaf bapak/ibu (lakukan identifikasi pasien)izin untuk melakukan
pemeriksaan
2. Maaf bapak/ibu(lakukan identifikasi pasien)izin untuk melakukan
pemeriksaan laboratorium
 Komunikasi yang di lakukan ketika bertemu dan berpaspasan dengan
sesame petugasatau pasien dan keluarga
 Menyapa dan mengucapkan salam
 Setiap mengakhiri komunikasi dengan pasien ucapkan terimakasi dan
“Semoga lekas sembuh”

4
7. Pengesahan :

Edisi No
Tanggal Berlaku
Tanggal Tinjau Ulang
Dokumen ya digantikan
Lokasi
Disusun oleh : Diperiksa oleh : Disetujui oleh:

AdityaAgustiansyah,S.Kep.Ners Dr.Siska Ratnasari

5
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO)
PENANDAAN SISI OPERASI /TINDAKAN MEDIS
PASIEN RAWAT JALAN
Nomer: 005/SPO-RAJAN/V/2023
1. Tujuan dan Ruang Lingkup :
Prosedur tetap ini ditunjukan untuk menjadi pedoman buku dalam penandaan sisi
operasi/tindakan medis pasien rawat jalan di klinik medina medica

2. Tanggung jawab:
Prosedur ini beada di bawah tanggung jawab penanggung jawab klinik medina
medica

3. Rujukan:

4. Pengertian :
Penandaan lokasi untuk memastikan tempat bagian tubuh pasien yang akan di
operasi atau di lakukan Tindakan medis

5. Dokumen:

6. Prosedur :
 Ucapkan salam,selamat pagi/siang/sore bapak atau ibu,perkenalkan diri,
jelaskan profesi/unit
 Jelaskan tugas atau Tindakan yang akan di lakukan
 Pastikan identitas pasien pada gelang /nama pasien benar
 Jelaskan materi tentang penandaan lokasi operasi atau Tindakan medis
dengan tanda yang tidak mudah luntur dan mudah di kenali dengan
melibatkan pasien saat di lakukan penandaan opeasi atau Tindakan medis
tersebut
 Lakukan verifikasi pada pasien dan atau keluarga bahwa mereka telah
memahami da mengetahui lokasi yang akan di lakukan operasi atau
Tindakan medis
 Ucapkan terimakasi dan semoga semuanya berjalan dengan baik
7. Pengesahan :

Edisi No
Tanggal Berlaku
Tanggal Tinjau Ulang
Dokumen ya digantikan
Lokasi
Disusun oleh : Diperiksa oleh : Disetujui oleh:

AdityaAgustiansyah,S.Kep.Ners Dr.Siska Ratnasari

6
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO)
PELAKSANAAN SURGICAL SAFETY CHECKLIST
PASIEN RAWAT JALAN
Nomer: 006/SPO-RAJAN/V/2023
1. Tujuan dan Ruang Lingkup :
Prosedur tetap ini ditunjukan untuk menjadi pedoman buku dalam pelaksanaan
surgical safety checklist rawat jalan di klinik medina medica

2. Tanggung jawab:
Prosedur ini beada di bawah tanggung jawab penanggung jawab klinik medina
medica

3. Rujukan:

4. Pengertian :
 Sign in adalah suatu langkah-langkah penilaian kesiapantindakan operasi
yang di lakukan sebelum induksi anestesi
 Time out adalah suatu langkah-langkah kegiatan melakukan penilaian
Tindakan pasien di kamar/ruangan operasisebelum insisi kulit
 Sign out adalah suatu langkah-langkah kegiatan menilai kelengkapan
Tindakan operasi sebelum pasien meninggalkan kamar / ruang operasi

5. Dokumen:

6. Prosedur :
 Sign in
1. Pelaksanaan sign in dilakukansebelum Tindakan induksi pinpinan
oleh dokter,dilakukan diruang persiapan minimal di hadiri oleh
dokter dan perawat
2. Siapkan checklist safety surgery dan di lengkapi sebelum induksi di
mulai :
o Pastikan pasien sudah di konfirmasi identitas dengan
mencocokan nama pasien,umur, nomer reka medis
o Pastikan site operasi sudah di tandai

3. Pelaksanaan time out dilakukan sebelum insisi area operasi di


pimpin oleh dokter dan peawat
 Time out
1. Lanjutkan melengkapi checklist safety surgery sebelum dilakukan
insisi pada pasien
o Sampaikan pada tim untuk memperkenalkan diri
o Konfirmasi nama pasien ,prosedur dan area dimana insisi
akan di lakukan
o Pastikan apakan antibiotic profilaxis sudah di berikan dalam
60 menit terakhir
7
o Antisipasi adanya kejadian kritis
o Pastikan apakan di butuhkan hasil radiologi yang perlu di
lihat
2. Insisi dimulai
3. Pelaksanaan sign out dilakukan sebelum dilakukan Tindakan
penutupan luka operasi, dipimpin oleh dokter
 Sign out
 Lanjutkan mengisi checklist safety surgery sesaat sebelum
penutupan luka operasi dengan :
 Perwat menyampaikan:
o Nama prosedur yang di lakukan
o Jumlah instrumen ,jarum dan alat lain
 Dokter ,perawat menyampaikan bila ada perhatian khusus yg
untuk di lakukan recovery maupun perawatan pada psien ini

7. Pengesahan :

Edisi No
Tanggal Berlaku
Tanggal Tinjau Ulang
Dokumen ya digantikan
Lokasi
Disusun oleh : Diperiksa oleh : Disetujui oleh:

AdityaAgustiansyah,S.Kep.Ners Dr.Siska Ratnasari

8
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO)
PENCEGAHAN PASIEN CEDERA KARENA JATUH
PASIEN RAWAT JALAN
Nomer: 007/SPO-RAJAN/V/2023.
1. Tujuan dan Ruang Lingkup :
Prosedur tetap ini ditunjukan untuk menjadi pedoman buku dalam pencegahan
pasien cidera karena jatuh pasien rawat jalan di klinik medina medica
2. Tanggung jawab:
Prosedur ini beada di bawah tanggung jawab penanggung jawab klinik medina
medica
3. Rujukan:
4. Pengertian :
Jatuh adalah suatu peristiwa di mana seorangmengalami jatuh dengan aatau tanpa
disaksikan oleh orang lain, tidak sengaja / tidak di rencanakan, dengan arah jatuh ke
lantai,penyebab jatuh dapat meliputi faktor fisiologi (pingsan) atau lingkungan
(lantai yang licin )
5. Dokumen:
6. Prosedur :
 Lakukan oerientasi kamar atau ruangan
 jaulur untuk pasien berjalan harus bebas obstruksi dan tidak licin
 jauhkan kabel-kaber dari jalur berjalan pasien
 posisikan tempat tidur atau bed rendah dan pastikan roda terkunci
 pastikan pencahayaan adekuat
 evaluasi obat-obatan yang meningkatkan predisposisi jatuh ( sedasi,
antihipertensi, diuretic dll) konsultasi dengan dokter atau petugas farmasi
 penggunaan alat bantu (tongkat, penompang) jika perlu
 berikan tanda di depan ruangan atau jalan untuk psien resiko jatuh
 batasi aktivitas pasien dan berikan Tindakan pencegahan pada pasien dan
keluarga
 pastikan pasien menggunakan alat bantu yang sesuai
7. Pengesahan :

Edisi No
Tanggal Berlaku
Tanggal Tinjau Ulang
Dokumen ya digantikan
Lokasi
Disusun oleh : Diperiksa oleh : Disetujui oleh:

AdityaAgustiansyah,S.Kep.Ners Dr.Siska Ratnasari

9
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO)
PERSETUJUAN TINDAKAN MEDIS PASIEN RAWAT JALAN
Nomer: 008/SPO-RAJAN/V/2023
1. Tujuan dan Ruang Lingkup :
Prosedur tetap ini ditunjukan untuk menjadi pedoman buku dalam persetujuan
tindakan medis pasien rawat jalan di klinik medina medica
2. Tanggung jawab:
Prosedur ini beada di bawah tanggung jawab penanggung jawab klinik medina
medica
3. Rujukan:
4. Pengertian :
Persetujuan Tindakan medis (inform consent) yaitu persetujuan yang diberikan oleh
pasien atau keluarga atas dasar informasi dan penjelasan oleh petugas mengenai
tindakan medis yang akan di lakukan terhadap pasien tersebut
5. Dokumen:
6. Prosedur :
1) Setelah pasien diperiksa status Kesehatan oleh dokter, bila
diperlukan suatu Tindakan medis mak dokter yang memeriksa harus
memberikan informasi selengkap-lengkap nyakecuali bila dokter
menilai bahwa informasi tersebut dapat merugikan kepentingan
kesehatanpasien
2) Pada saat dokter memberikan penjelasan kepada pasien maka dokter
harus menjelaskan mengenai:
 Diagnose penyakitnya
 sifat dan luasnya Tindakan medis yang akan dilakukan
 manfaat dan urgensinya dilakukan Tindakan medis tersebut
 resiko dan komplikasi yang mungkin terjadi
 alternatif prosedur atau caralain Tindakan medis yang dapat
di lakukan
 konsekuensinya apabila tidak dilakukan Tindakan medis
tersebut
 keberhasilan atau ketidak berhasilan Tindakan medis tersebut

3) pelaksanaan inform consent tersebut di anggap benar bila

10
persetujuanatau penolakaan Tindakan medis:
 diberikan tanpa paksaan
 diberikan setelah mendapatkan informasi dan penjelasan
yang diperlukan
7. Pengesahan :
Edisi No
Tanggal Berlaku
Tanggal Tinjau Ulang
Dokumen ya digantikan
Lokasi
Disusun oleh : Diperiksa oleh : Disetujui oleh:

AdityaAgustiansyah,S.Kep.Ners Dr.Siska Ratnasari

11
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO)
PENGKAJIAN AWAL PASIEN RAWAT JALAN
Nomer: 009/SPO-RAJAN/V/2023
1. Tujuan dan Ruang Lingkup :
Prosedur tetap ini ditunjukan untuk menjadi pedoman buku dalam pengkajian awal
pasien rawat jalan di klinik medina medica
2. Tanggung jawab:
Prosedur ini beada di bawah tanggung jawab penanggung jawab klinik medina
medica
3. Rujukan:
H.M.S MARKUM Penuntun anamnesa dan pemeriksaan fisik,FKUI Jakarta 2000
4. Pengertian :
Pengkajian awal adalah penggalian informasi tentang identitas pasien, keluhan ,
faktor pencetus, dan faktor pendukung penyakit kepada pasien, untuk mendapatkan
informasi mengenai masalah Kesehatan yang dialami pasien
5. Dokumen:
6. Prosedur :
 Petugas unit pelayanan memanggil pasien
 Petugas unt pelayanan mencocokan identitas pasien dengan rekamedis
 jika ada ketidaksesuaian data,petugas unit pelayanan mengkonfirmasi ke
unit pendaftaran
 petugas unit pelayanan menanyakan keluhan utama pasien
 petugas unit pelayanan menanyakan Riwayat penyakit sekarang
 petugas unit pelayanan menanyakan riwayat menanyakan Riwayat penyakit
sebelumnya
 petugas unit pelayanan menanyakan hal-hal yang sesuai dengan jenis
penyakit atau keluhan pasien, seperti pola makan atau aktifitas
 petugas unit pelayanan menanyakan Riwayat penyakit keluarga yang
berhubungan dengan penyakit atau keluhan pasien
 petugas unit pelayanan menanyakan Riwayat alergi obat pasien
7. Pengesahan :
Edisi No
Tanggal Berlaku
Tanggal Tinjau Ulang
Dokumen ya digantikan
Lokasi
Disusun oleh : Diperiksa oleh : Disetujui oleh:

AdityaAgustiansyah,S.Kep.Ners Dr.Siska Ratnasari

12
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO)
PENGKAJIAN KEPERAWATAN PASIEN RAWAT JALAN
Nomer: 010/SPO-RAJAN/V/2023
1. Tujuan dan Ruang Lingkup :
Prosedur tetap ini ditunjukan untuk menjadi pedoman buku dalam pengkajian
keperawatan pasien rawat jalan di klinik medina medica

2. Tanggung jawab:
Prosedur ini beada di bawah tanggung jawab penanggung jawab klinik medina
medica
3. Rujukan:
4. Pengertian :
Pelayanan rawat jalan merupakan pelayanan terintegrasi yang dilakukan oleh
semua praktisi kesehatan yang merawat pasien untuk mencapai hasil yang optimal
tanpa harus mendapat perawatan inap, pelayanan rawat jalan meliputi : pelayanan
oleh dokter, laboratorium, radiologi,farmasi dan lain-lain.
5. Dokumen:
6. Prosedur :
Persiapan
 Formular pengkajian rawat jalan
 Alat tulis
 Peralatan untuk pengukuran tanda-tanda vital sesuai dengan pemeriksaan
fisik yang di lakukan

Pengkajian pasien rawat jalan dewasa dan geriatik


pelaksanaan
1. Pengkajian saat datang
 Cara masuk : jalan tanpa bantuan , kursi roda , tempat tidur dorong
 Anamnesis : autoanamnese, alloaanamnese, diperoleh dari, hubunan
dengan pasien
 Keluhan utama saat ini
 Riwayat penyakit sekarang
2. Pemeriksaan fisik
 Keadaan umum : tidak tampak sakit, sakit ringan, sakit sedang
 Kesadaran : compos metis
 Tanda – tanda vital : suhu, tekanan darah, pernafasan, keluhan nyeri
 Status gizi : tinggi badan dan berat badan
 Obat yang diminum rutin
 Riwayat transfuse darah
3. Riwayat Kesehatan / penyakit : apakah pernah menderita penyakit ,
apakah pernah dirawat di rumah sakit, apakah pernah di operasi,apakah
pernah mengkonsumsi obat-obatan dalam jangka waktu lama.
4. Riwayat penyakit keluarga : di tulis jenis penyakit ya atau tidak
5. Riwayat kebiasaan / gaya hidup, apakah mempunyai kebiasaan –
kebiasaan seperti : merokok, alcohol, olahraga , hobi makan, status social
6. Pengkajian pasien geriatik / lanjut usia

13
 Menggunakan alat bantu
 Aktivitas selama ini di bantu
 Decubitus / lecet
 Status gizi
 Resiko jatuh
Pengkajian pasien rawat jalan anak
Pelaksanaan
1. Pengkajian saat datang
 Cara masuk : jalan tanpa bantuan , kursi roda, di gendong
 Anamnesa : autoanamnese,alloanamnese, diperoleh dari hubungan
dengan pasien
 Keluhan utama saat ini
 Riwayat penyakit sekarang
2. Pemeriksaan fisik:
 Keadaan umum : tidak tampak sakit, sakit ringan, sedang
 Kesadaran : compos metis
 Tanda-tanda vital : suhu , nadi, tekanan darah, pernafasan, keluhan
nyeri
 Status gizi: tinggi badan dan berat badan
 Obat yang diminum rutin
 Riwayat transfuse darah
3. Riwayat Kesehatan / penyakit : apakah pernah menderita penyakit ,
apakah pernah dirawat di rumah sakit, apakah pernah di operasi,apakah
pernah mengkonsumsi obat-obatan dalam jangka waktu lama.
4. Riwayat penyakit keluarga : ditulis jenis penyakit ya atau tidak
5. Riwayat kebiasaan / gaya hidup
 Pengkajian untuk pasien anak:
Riwayat anak ketika lahir : proses kelahiran, cara lahir, saat lahir, BB
lahir
 Riwayat Kesehatan anak sejak bayi ;
Bayi lahir normal, mengalami kuning, pernah dirawat, pernah kejang,
ASI esklusif
 Riwayat ibu ketika hamil si anak:
Status anak keberapa, status ibu ketika hamil, riwayat imunisasi
6. Kaji resiko jatuh: pengkajian dan pencegahan pasien resiko jatuh
7. Dokumentasi yang melakukan pemeriksaan
7. Pengesahan :
Edisi No
Tanggal Berlaku
Tanggal Tinjau Ulang
Dokumen ya digantikan
Lokasi
Disusun oleh : Diperiksa oleh : Disetujui oleh:

AdityaAgustiansyah,S.Kep.Ners Dr.Siska Ratnasari

14
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO)
PEMULANGAN PASIEN RAWAT JALAN
Nomer: 011/SPO-RAJAN/V/2023
1. Tujuan dan Ruang Lingkup :
Prosedur tetap ini ditunjukan untuk menjadi pedoman buku dalam pelayanan
anestesi dan bedah di rawat jalan di klinik medina medica
2. Tanggung jawab:
Prosedur ini beada di bawah tanggung jawab penanggung jawab klinik medina
medica
3. Rujukan:
Keputusan Menteri Kesehatan No HK.02.02/MENKES/514/2015 tentang panduan
pasien praktek klinis bagi dokter di fasilitas pelayanan Kesehatan tingkat pertama
4. Pengertian :
Pemulangan pasien adalah prosedur untuk memulangkan pasien yang sudah
dinyatakan bisa meninggalkan klinik oleh dokter baik sembuh, harus di rujuk
ataupun karena meninggal
5. Dokumen:
6. Prosedur :
1) Petugas memberikan informasi tentang hasil pengkajian medis,
diagnosis, tatalaksana,dan rencana pemulangan pasien
2) Petugas melakukan rencana pemulangan atau rujukanpasien dengan
mendiskusikan kepada keluarga pasien
3) petugas melakukan konsultasi tentang tanda dan gejala yang perlu di
laporkankepada dokter yang bertangung jawab atas pasien yang
akan di pulangkan atau di rujuk
4) dokter memberikan informasi Tindak lanjut/ pengobatan atas pasien
sebelum di pulangkan / di rujuk
5) petugas membuat rincian pembiayaan
6) keluarga psien menyelesaikan administrasi
7) pasien boleh pulan jika semua administrasi dan persyaratan sudah
sesuai dan lengkap
8) petugas memulangkan pasien apabila administrasi terselesaikan
7. Pengesahan :
Edisi No
Tanggal Berlaku
Tanggal Tinjau Ulang
Dokumen ya digantikan
Lokasi
Disusun oleh : Diperiksa oleh : Disetujui oleh:

AdityaAgustiansyah,S.Kep.Ners Dr.Siska Ratnasari

15
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO)
PELAYANAN ANESTESI DAN BEDAH DI RAWAT JALAN
Nomer: 012/SPO-RAJAN/V/2023
1. Tujuan dan Ruang Lingkup :
Prosedur tetap ini ditunjukan untuk menjadi pedoman buku dalam pemulangan
pasien rawat jalan di klinik medina medica
2. Tanggung jawab:
Prosedur ini beada di bawah tanggung jawab penanggung jawab klinik medina
medica
3. Rujukan:
4. Pengertian :
Pelayanan bedah adalah semua kegiatan yang dilakukan oleh dokter bedah dan tim
bedah mulai dari asesmen awal pada pasien preoprasi sampai dengan pasca operasi
5. Dokumen:
6. Prosedur :
1) Dokter bedah dan tim bedah melalkukan asesmen prabedah terhadap pasien
menggunakan pola SOAP dan didokumentasikan di form,reka medis
2) Proses asesmen dijalankan dalam rangka waktu dipersingkat bila mana pasien
secara darurat membutuhkan pembedahan
3) Asesmen pasien dijadikan dasar dalam pemilihan prosedur yang tepat, waktu
yang optimal, aman dan menginterprestasi temuan dalam monitoring pasien
4) Berikan edukasi tentang resiko , manfaat, dan alternatif terkait dengan penyakit
yang dialami pasien serta mendiskusikanya dengan pasien, kuarga atau orang
yang berwenang membuat keputusan bagi pasien
5) Setelah mendapat edukasi, pasien dan keluarga disarankan untuk
menandatangani surat persetujuan / penolakan Tindakan pembedahan
6) Dokter membuat catatan laporan pembedahan di dalam reka medis
7) Laporan pembedahan minimal memuat tentang :
 Nama dokter bedah dan sisten – asistennya
 Nama prosedur
 Specimen bedah untuk pemeriksaan
 Catatan spesifikasi selama operasi, termasuk jumlah kehilangan darah
serta intruksi pasca bedah
 Waktu operasi, tanggal dan tanda tangan dokter yang bertanggung jawab
8) Status fisiologis pasien selama pembedahan dan segera setelah pembedahan
dimonitor dan di catat dalam formular reka medis

9) Perawat bedah / sirkuler menerima pasien dari ruangan dan melakukan operasi

16
serta mengisi formular rekam medis pasien yang akan dilakukan operasi
10) Perawat bedah mencatat semua bahan habis pakai yang di gunakan, mengawasi
lalu lintas alatdan kasa
11) Asuhan medis dan asuhan keperawatan perioperative di dokumentasikan di
formulir rekamedis
7. Pengesahan :
Edisi No
Tanggal Berlaku
Tanggal Tinjau Ulang
Dokumen ya digantikan
Lokasi
Disusun oleh : Diperiksa oleh : Disetujui oleh:

AdityaAgustiansyah,S.Kep.Ners Dr.Siska Ratnasari

17
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO)
RUJUKAN PASIEN RAWAT JALAN
Nomer: 013/SPO-RAJAN/V/2023
1. Tujuan dan Ruang Lingkup :
Prosedur tetap ini ditunjukan untuk menjadi pedoman buku dalam rujukan pasien
rawat jalan di klinik medina medica
2. Tanggung jawab:
Prosedur ini beada di bawah tanggung jawab penanggung jawab klinik medina
medica
3. Rujukan:
Peraturan Menteri Kesehatan No 001 Tahun 2012 tentang sistem rujukan pelayanan
Kesehatan perorangan
4. Pengertian :
Rujuk rawat jalan adalah suatu proses pengiriman pasien ke fasilitas pelayanan
Kesehatan yang lebih tinggi baik pasien rawat jalan maupun rawat inap
untukmendapatkan penanganan kesehatan yang lebih tinggi
5. Dokumen:
6. Prosedur :
 Petugas malakukan pemeriksaan pada pasien
 Petugas melakukan pengkajian pada pasien
 Petugas menjelaskan hasil pemeriksaan memerlukan rujukan
 Petugas meminta persetujuan pada psien / keluarga pasien
 Dokter membuat diagnose rujukan
 Dokter / Petugas membuat surat rujukan
 Dokter menandatangani surat rujukan
 Petugas memberikan surat rujukan pada pasien / keluarga pasien
 Petugas melengkapi rekamedis
7. Pengesahan :
Edisi No
Tanggal Berlaku
Tanggal Tinjau Ulang
Dokumen ya digantikan
Lokasi
Disusun oleh : Diperiksa oleh : Disetujui oleh:

AdityaAgustiansyah,S.Kep.Ners Dr.Siska Ratnasari

18
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO)
HAND HYGIENE
Nomer: 014/SPO-RAJAN/V/2023
1. Tujuan dan Ruang Lingkup :
Prosedur tetap ini ditunjukan untuk menjadi pedoman buku dalam hand hygiene
rawat jalan di klinik medina medica

2. Tanggung jawab:
Prosedur ini beada di bawah tanggung jawab penanggung jawab klinik medina
medica

3. Rujukan:
 UUD RI No 38 Tahun 2009 Tentang Kesehatan ( Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lebaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5063)
 Keputusan Menteri Kesehatan No 270/MENKES/2007 tentang pedoman
PPI di RS dan Fasilitas Kesehatan lainnya
 Keputusan Mentri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor1457/KEMENKES/SK/X/2003 tentang standar pelayanan minimal
bidang Kesehatan di kabupaten/kota

4. Pengertian :
Mencuci tangan (hand hygiene) adalah prosedur mencuci tangan adalah langkah-
langkah dalam mencuci tangan dengan benar, bail dengan alkohor atau air mengalir
sesuai dengan standar terbaru WHO
5. Dokumen:
6. Prosedur :
1) Mencuci tangan dengan alcohol (handrub)
Lepaskan semua aksesorisyang melekat pada kedua tangandan
lengan gunakan alcohol/formulasi berbasis alkoholyang tersedia
secukupnya sampi merata keseluruh permukaan tangan, terapkan 6
langkah cuci tangan
 Menggosok telapak tangan
 Menggosok kedua punggung tangan secara bergantian
 Menggosok sela-sela jari kedua tangan
 Menggosok punggung jari-jari tangan kanan dan kiri saling
mencuci
 Menggosok ibu jari tangan kanan dan kiri secara bergantian
 Memutar ujung-ujung jari tengah kanan ke telapak tangan kiri dan
sebaliknya..
Lama handrub 20-30 detik

2) Mencuci tangan dengan air (handwash)


Waktu untuk handswash 40-60 detik

19
 Melepas aksesoris yang melekat pada kedua tangan
 Membasuh tangan dengan air mengalir
 Mengambil sabun cair secukupnya di telapak tangan
 Menerapkkan 6 langkah cuci tangan
 Membasuh dengan air mengalir Kembali
 Mengeringkan tangan dengan tissue
 Menggunakan tissue tersebut untuk menutup kran
3) Lima momen mencuci tangan
 Sebelum kontak dengan psien
 Sebelum melakukan Tindakan invasive ke pasien
 Setelah menyentuh cairan tubuh dari pasie
 Setelah menyentuh sekeliling pasien
 Setelah kontak dengan psien
7. Pengesahan :
Edisi No
Tanggal Berlaku
Tanggal Tinjau Ulang
Dokumen ya digantikan
Lokasi
Disusun oleh : Diperiksa oleh : Disetujui oleh:

AdityaAgustiansyah,S.Kep.Ners Dr.Siska Ratnasari

20
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO)
PELAKSANAAN PROGRAM PPI DI RAWAT JALAN
Nomer: 015/SPO-RAJAN/V/2023
1. Tujuan dan Ruang Lingkup :
Prosedur tetap ini ditunjukan untuk menjadi pedoman buku dalam pelaksanaan
program PPI rawat jalan di klinik medina medica

2. Tanggung jawab:
Prosedur ini beada di bawah tanggung jawab penanggung jawab klinik medina
medica

3. Rujukan:

4. Pengertian :
Infeksi adalah berkembang baiaknya penyakit pada hospes disertaitimbulnya
respon umunologik dengan gejala klinik atau tanpa gejala
Pencegahan infeksi adalah suatu usaha yg di lakukan utuk menghindari terjadinya
resiko penularan infeksi mikro organism dari lingkungan dan tenaga
Kesehatan(NAKES)
5. Dokumen:

6. Prosedur :
1) Kebersihan tangan
 Kuku harus selalu terpotong pendek tidak boleh memakai
perhiasan dan tidak boleh meakai kuku palsu
 Cuci tangan dengan alcohol/air mengalir dan sabun harus di
lakukan dengan 6 langkah pada saat:
o sebelum dan setelah melepas sarung tangan
o Sebelum Tindakan aseptis: pemasangan cateter
intravena, cateter urin dan vaskuler perifer
o Sebelum dan sesudah kontak langsung dengan kulit
pasien
o Setelah menyentuh darah,cairan
tubuh,sekresi,ekskresi kulit yang tidak utuh,ganti
verband
o Setelah kontak dengan lingkungan dan bendamati
o Setelah makan dan minum dan menggunakan toilet
 Cuci tangan bisa di lakukan dengan sabun dan air mengalir ,
alcohol
2) Alat Perlindungan Diri (APD)
 Sarung tangan
 Masker
 Kacamata pelindung
 Pelindung wajah
 Gaun

21
 Sepatu tertutup
Gunakan APD sesuai ukuran dan jenis tindakan
3) Peralatan perawtan psien
Peralatan yang terkontaminasi di desinfeksi setelah di pakai
selanjutnya di DTT atau seterilisasi sesuai dengan kebutuhan
4) Pengendalian lingkungan
Fasilitas Kesehatan harus membuat dan malakukan prosedur rutin
untuk pembersihan desunfeksi permukaan lingkungan tempat
tidur,peralatan disamping tepat tidur dan pinggirannya yg sering
tersentuh pasien
5) Penatalaksana linen
Letakan linen kedalam kantong linen,hindari menyortir linen
diruang pasien
6) Kesehatan karyawan
Setiap petugas harus waspda dalam bekerja, untuk mencegah luka
ataucidera saat melakukan Tindakan menggunakan jarum dan alat
tajam lainnya
7) Penempatan psien
Tempat kan psien yang potensial menkontaminasi lingkungan atau
yang tidak dapat di harapkanmenjaga kebersihan dalam ruangan
yang terpisah
8) Hygiene respirasi / etika batuk
Menutup mulut dan hidung dengan lengan atas saat batuk atau
bersin dan bisa juga menggunakan tissue,saputangan dan lakukan
cuci tangan sesuai standar
9) Praktek menyuntik yang aman
Pakai jarum steril, sekali pakai tiapkali menyuntikan untuk
mencegah kontaminasi pada peralatan injeksi dan terapi bila
memungkinkan gunakan juga vial sekali pakai walaupun multidose
jarum atau spuit yang di pakai ulang untuk mengambil obat dalam
vial multidose dapat menimbulakan kontaminasi mikroba yang dapat
menyebar saat obat dipakai untuk pasien lain
7. Pengesahan :
Edisi No
Tanggal Berlaku
Tanggal Tinjau Ulang
Dokumen ya digantikan
Lokasi
Disusun oleh : Diperiksa oleh : Disetujui oleh:

AdityaAgustiansyah,S.Kep.Ners Dr.Siska Ratnasari

22
STANDAR PROSEDURE OPERATIONAL
UNIT RAWAT JALAN

KLINIK MEDINA MEDICA


Jl. PU Sukamelang Blok Koyor
Kroya - Indramayu
Telp. 087723031985
2023

23

Anda mungkin juga menyukai