1
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO)
ALUR PELAYANAN RAWAT JALAN
Nomer: 002/SPO-RAJAN/V/2023
1. Tujuan dan Ruang Lingkup :
Prosedur tetap ini ditunjukan untuk menjadi pedoman buku dalam alur pelayanan
rawat jalan di klinik medina medica
2. Tanggung jawab:
Prosedur ini beada di bawah tanggung jawab penanggung jawab klinik medina
medica
3. Rujukan:
4. Pengertian :
Mempermudah dalam penanganan dan pelayanan pasien di poli klinik
5. Dokumen:
6. Prosedur :
Alur pelayanan rawat jalan
Loket pendaftaran > Poli yang di tuju : 1.Tunggu antrian untuk anamnesa
2.Tunggu antrian pemeriksaan dokter
> Konsultasi Dokter : 1.Pemeriksaan Dokter
2.Laboratorium
3.Radiologi
>Apotek
>Kasir
>Pulang
Petugas pendaftaran meminta pasien atau keluarga pasien yang datang
untuk memberikan informasi identitas pasien
Petugas unit pelayanan memeriksa pasien
Petugas pada unit pelayanan merujuk pasien ke unit terkait dengan
kebutuhan pasien
Petugas unit menyerahkan hasil ke petugas pelayanan
Petugas baian obat menerima resep dan menyiapkan obat
Petugas obat memberikan obat kepada pasien
7. Pengesahan :
Edisi No
Tanggal Berlaku
Tanggal Tinjau Ulang
Dokumen ya digantikan
Lokasi
Disusun oleh : Diperiksa oleh : Disetujui oleh:
2
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO)
IDENTIFIKASI PASIEN RAWAT JALAN
Nomer: 003/SPO-RAJAN/V/2023
1. Tujuan dan Ruang Lingkup :
Prosedur tetap ini ditunjukan untuk menjadi pedoman buku dalam identifikasi
pasien rawat jalan di klinik medina medica
2. Tanggung jawab:
Prosedur ini beada di bawah tanggung jawab penanggung jawab klinik medina
medica
3. Rujukan:
PMK nomer : 1691/KEMENKES/PER/VII/2011 Tentag keselmatan pasien
4. Pengertian :
Suatu sistem identifikasi kepada pasien untuk membedakan antara pasien satu
dengan yang lain,sehingga mempermuda dalam pemberian pelayanan kepada
pasien dan menjamin keselamatan pasien
5. Dokumen:
6. Prosedur :
Pendaftaran
Pasien baru:
a. Petugas meminta identitas seperti KTP/KK
b. Petugas mencatat nama,tanggal lahir,alamat di rekamedis
c. Petugas memasukan data ke komputer
d. Petugas menulis identitas pasien di resep
Pasien lama:
a. Petugas meminta kartu identitas
b. Petugas mencari data pasien di rekamedis
Pemeriksaan umum
Petugas memanggil pasien untuk mendapatkan
pemeriksaandengan menyebut nama sesuai tulisan di
rekamedis,sesuai urutan
Petugas pemeriksa mengkonfirmasi identitas pasien,sebelum
memeriksa pasien
Petugas mengantar pasein ke ruangan dokter
Petugas memberikan Tindakan medis yang dokter berikan
Petugas mempersilahkan pasien untuk menunggu hasil Tindakan
medis
Petugas unit meberikan hasil dan obat
7. Pengesahan :
Edisi No
Tanggal Berlaku
Tanggal Tinjau Ulang
Dokumen ya digantikan
Lokasi
Disusun oleh : Diperiksa oleh : Disetujui oleh:
3
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO)
PELAKSANAAN KOMUNIKASI EFEKTIF
PASIEN RAWAT JALAN
Nomer: 004/SPO-RAJAN/V/2023
1. Tujuan dan Ruang Lingkup :
Prosedur tetap ini ditunjukan untuk menjadi pedoman buku dalam pelaksanaan
komunikasi efektif pasien rawat jalan di klinik medina medica
2. Tanggung jawab:
Prosedur ini beada di bawah tanggung jawab penanggung jawab klinik medina
medica
3. Rujukan:
4. Pengertian :
Proses penyampaian pesan atau informasi dari petugas ke pasien dan keluarga
pasien
5. Dokumen:
6. Prosedur :
Petugas dalam posisi berdiri dan senyum (bersikap santai dan
alamiah,kontak mata ,expresi wajah ceria,senyum)
Petugas mengucapkan salam komunikasi menggunakan bahasa
Indonesia(sesuai dengan kondisi lawan bicara) dengan suara yang
berintonasi baik dan jelas
Petugas memperkenalkan diri ke pasien dan keluarga
Berkomunikasi di lanjutkan sesuai dengan situasi:
Pasien dan keluarga
1. Ada yang bisa saya bantu Bapak/ibu?
2. Komunikasi selanjutnya sesuai dengan kebutuhan
Komunikasi di ruangan dengan pasien (visit,konsultasi,pengambilan
sempel,laboratorium dll)
1. Maaf bapak/ibu (lakukan identifikasi pasien)izin untuk melakukan
pemeriksaan
2. Maaf bapak/ibu(lakukan identifikasi pasien)izin untuk melakukan
pemeriksaan laboratorium
Komunikasi yang di lakukan ketika bertemu dan berpaspasan dengan
sesame petugasatau pasien dan keluarga
Menyapa dan mengucapkan salam
Setiap mengakhiri komunikasi dengan pasien ucapkan terimakasi dan
“Semoga lekas sembuh”
4
7. Pengesahan :
Edisi No
Tanggal Berlaku
Tanggal Tinjau Ulang
Dokumen ya digantikan
Lokasi
Disusun oleh : Diperiksa oleh : Disetujui oleh:
5
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO)
PENANDAAN SISI OPERASI /TINDAKAN MEDIS
PASIEN RAWAT JALAN
Nomer: 005/SPO-RAJAN/V/2023
1. Tujuan dan Ruang Lingkup :
Prosedur tetap ini ditunjukan untuk menjadi pedoman buku dalam penandaan sisi
operasi/tindakan medis pasien rawat jalan di klinik medina medica
2. Tanggung jawab:
Prosedur ini beada di bawah tanggung jawab penanggung jawab klinik medina
medica
3. Rujukan:
4. Pengertian :
Penandaan lokasi untuk memastikan tempat bagian tubuh pasien yang akan di
operasi atau di lakukan Tindakan medis
5. Dokumen:
6. Prosedur :
Ucapkan salam,selamat pagi/siang/sore bapak atau ibu,perkenalkan diri,
jelaskan profesi/unit
Jelaskan tugas atau Tindakan yang akan di lakukan
Pastikan identitas pasien pada gelang /nama pasien benar
Jelaskan materi tentang penandaan lokasi operasi atau Tindakan medis
dengan tanda yang tidak mudah luntur dan mudah di kenali dengan
melibatkan pasien saat di lakukan penandaan opeasi atau Tindakan medis
tersebut
Lakukan verifikasi pada pasien dan atau keluarga bahwa mereka telah
memahami da mengetahui lokasi yang akan di lakukan operasi atau
Tindakan medis
Ucapkan terimakasi dan semoga semuanya berjalan dengan baik
7. Pengesahan :
Edisi No
Tanggal Berlaku
Tanggal Tinjau Ulang
Dokumen ya digantikan
Lokasi
Disusun oleh : Diperiksa oleh : Disetujui oleh:
6
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO)
PELAKSANAAN SURGICAL SAFETY CHECKLIST
PASIEN RAWAT JALAN
Nomer: 006/SPO-RAJAN/V/2023
1. Tujuan dan Ruang Lingkup :
Prosedur tetap ini ditunjukan untuk menjadi pedoman buku dalam pelaksanaan
surgical safety checklist rawat jalan di klinik medina medica
2. Tanggung jawab:
Prosedur ini beada di bawah tanggung jawab penanggung jawab klinik medina
medica
3. Rujukan:
4. Pengertian :
Sign in adalah suatu langkah-langkah penilaian kesiapantindakan operasi
yang di lakukan sebelum induksi anestesi
Time out adalah suatu langkah-langkah kegiatan melakukan penilaian
Tindakan pasien di kamar/ruangan operasisebelum insisi kulit
Sign out adalah suatu langkah-langkah kegiatan menilai kelengkapan
Tindakan operasi sebelum pasien meninggalkan kamar / ruang operasi
5. Dokumen:
6. Prosedur :
Sign in
1. Pelaksanaan sign in dilakukansebelum Tindakan induksi pinpinan
oleh dokter,dilakukan diruang persiapan minimal di hadiri oleh
dokter dan perawat
2. Siapkan checklist safety surgery dan di lengkapi sebelum induksi di
mulai :
o Pastikan pasien sudah di konfirmasi identitas dengan
mencocokan nama pasien,umur, nomer reka medis
o Pastikan site operasi sudah di tandai
7. Pengesahan :
Edisi No
Tanggal Berlaku
Tanggal Tinjau Ulang
Dokumen ya digantikan
Lokasi
Disusun oleh : Diperiksa oleh : Disetujui oleh:
8
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO)
PENCEGAHAN PASIEN CEDERA KARENA JATUH
PASIEN RAWAT JALAN
Nomer: 007/SPO-RAJAN/V/2023.
1. Tujuan dan Ruang Lingkup :
Prosedur tetap ini ditunjukan untuk menjadi pedoman buku dalam pencegahan
pasien cidera karena jatuh pasien rawat jalan di klinik medina medica
2. Tanggung jawab:
Prosedur ini beada di bawah tanggung jawab penanggung jawab klinik medina
medica
3. Rujukan:
4. Pengertian :
Jatuh adalah suatu peristiwa di mana seorangmengalami jatuh dengan aatau tanpa
disaksikan oleh orang lain, tidak sengaja / tidak di rencanakan, dengan arah jatuh ke
lantai,penyebab jatuh dapat meliputi faktor fisiologi (pingsan) atau lingkungan
(lantai yang licin )
5. Dokumen:
6. Prosedur :
Lakukan oerientasi kamar atau ruangan
jaulur untuk pasien berjalan harus bebas obstruksi dan tidak licin
jauhkan kabel-kaber dari jalur berjalan pasien
posisikan tempat tidur atau bed rendah dan pastikan roda terkunci
pastikan pencahayaan adekuat
evaluasi obat-obatan yang meningkatkan predisposisi jatuh ( sedasi,
antihipertensi, diuretic dll) konsultasi dengan dokter atau petugas farmasi
penggunaan alat bantu (tongkat, penompang) jika perlu
berikan tanda di depan ruangan atau jalan untuk psien resiko jatuh
batasi aktivitas pasien dan berikan Tindakan pencegahan pada pasien dan
keluarga
pastikan pasien menggunakan alat bantu yang sesuai
7. Pengesahan :
Edisi No
Tanggal Berlaku
Tanggal Tinjau Ulang
Dokumen ya digantikan
Lokasi
Disusun oleh : Diperiksa oleh : Disetujui oleh:
9
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO)
PERSETUJUAN TINDAKAN MEDIS PASIEN RAWAT JALAN
Nomer: 008/SPO-RAJAN/V/2023
1. Tujuan dan Ruang Lingkup :
Prosedur tetap ini ditunjukan untuk menjadi pedoman buku dalam persetujuan
tindakan medis pasien rawat jalan di klinik medina medica
2. Tanggung jawab:
Prosedur ini beada di bawah tanggung jawab penanggung jawab klinik medina
medica
3. Rujukan:
4. Pengertian :
Persetujuan Tindakan medis (inform consent) yaitu persetujuan yang diberikan oleh
pasien atau keluarga atas dasar informasi dan penjelasan oleh petugas mengenai
tindakan medis yang akan di lakukan terhadap pasien tersebut
5. Dokumen:
6. Prosedur :
1) Setelah pasien diperiksa status Kesehatan oleh dokter, bila
diperlukan suatu Tindakan medis mak dokter yang memeriksa harus
memberikan informasi selengkap-lengkap nyakecuali bila dokter
menilai bahwa informasi tersebut dapat merugikan kepentingan
kesehatanpasien
2) Pada saat dokter memberikan penjelasan kepada pasien maka dokter
harus menjelaskan mengenai:
Diagnose penyakitnya
sifat dan luasnya Tindakan medis yang akan dilakukan
manfaat dan urgensinya dilakukan Tindakan medis tersebut
resiko dan komplikasi yang mungkin terjadi
alternatif prosedur atau caralain Tindakan medis yang dapat
di lakukan
konsekuensinya apabila tidak dilakukan Tindakan medis
tersebut
keberhasilan atau ketidak berhasilan Tindakan medis tersebut
10
persetujuanatau penolakaan Tindakan medis:
diberikan tanpa paksaan
diberikan setelah mendapatkan informasi dan penjelasan
yang diperlukan
7. Pengesahan :
Edisi No
Tanggal Berlaku
Tanggal Tinjau Ulang
Dokumen ya digantikan
Lokasi
Disusun oleh : Diperiksa oleh : Disetujui oleh:
11
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO)
PENGKAJIAN AWAL PASIEN RAWAT JALAN
Nomer: 009/SPO-RAJAN/V/2023
1. Tujuan dan Ruang Lingkup :
Prosedur tetap ini ditunjukan untuk menjadi pedoman buku dalam pengkajian awal
pasien rawat jalan di klinik medina medica
2. Tanggung jawab:
Prosedur ini beada di bawah tanggung jawab penanggung jawab klinik medina
medica
3. Rujukan:
H.M.S MARKUM Penuntun anamnesa dan pemeriksaan fisik,FKUI Jakarta 2000
4. Pengertian :
Pengkajian awal adalah penggalian informasi tentang identitas pasien, keluhan ,
faktor pencetus, dan faktor pendukung penyakit kepada pasien, untuk mendapatkan
informasi mengenai masalah Kesehatan yang dialami pasien
5. Dokumen:
6. Prosedur :
Petugas unit pelayanan memanggil pasien
Petugas unt pelayanan mencocokan identitas pasien dengan rekamedis
jika ada ketidaksesuaian data,petugas unit pelayanan mengkonfirmasi ke
unit pendaftaran
petugas unit pelayanan menanyakan keluhan utama pasien
petugas unit pelayanan menanyakan Riwayat penyakit sekarang
petugas unit pelayanan menanyakan riwayat menanyakan Riwayat penyakit
sebelumnya
petugas unit pelayanan menanyakan hal-hal yang sesuai dengan jenis
penyakit atau keluhan pasien, seperti pola makan atau aktifitas
petugas unit pelayanan menanyakan Riwayat penyakit keluarga yang
berhubungan dengan penyakit atau keluhan pasien
petugas unit pelayanan menanyakan Riwayat alergi obat pasien
7. Pengesahan :
Edisi No
Tanggal Berlaku
Tanggal Tinjau Ulang
Dokumen ya digantikan
Lokasi
Disusun oleh : Diperiksa oleh : Disetujui oleh:
12
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO)
PENGKAJIAN KEPERAWATAN PASIEN RAWAT JALAN
Nomer: 010/SPO-RAJAN/V/2023
1. Tujuan dan Ruang Lingkup :
Prosedur tetap ini ditunjukan untuk menjadi pedoman buku dalam pengkajian
keperawatan pasien rawat jalan di klinik medina medica
2. Tanggung jawab:
Prosedur ini beada di bawah tanggung jawab penanggung jawab klinik medina
medica
3. Rujukan:
4. Pengertian :
Pelayanan rawat jalan merupakan pelayanan terintegrasi yang dilakukan oleh
semua praktisi kesehatan yang merawat pasien untuk mencapai hasil yang optimal
tanpa harus mendapat perawatan inap, pelayanan rawat jalan meliputi : pelayanan
oleh dokter, laboratorium, radiologi,farmasi dan lain-lain.
5. Dokumen:
6. Prosedur :
Persiapan
Formular pengkajian rawat jalan
Alat tulis
Peralatan untuk pengukuran tanda-tanda vital sesuai dengan pemeriksaan
fisik yang di lakukan
13
Menggunakan alat bantu
Aktivitas selama ini di bantu
Decubitus / lecet
Status gizi
Resiko jatuh
Pengkajian pasien rawat jalan anak
Pelaksanaan
1. Pengkajian saat datang
Cara masuk : jalan tanpa bantuan , kursi roda, di gendong
Anamnesa : autoanamnese,alloanamnese, diperoleh dari hubungan
dengan pasien
Keluhan utama saat ini
Riwayat penyakit sekarang
2. Pemeriksaan fisik:
Keadaan umum : tidak tampak sakit, sakit ringan, sedang
Kesadaran : compos metis
Tanda-tanda vital : suhu , nadi, tekanan darah, pernafasan, keluhan
nyeri
Status gizi: tinggi badan dan berat badan
Obat yang diminum rutin
Riwayat transfuse darah
3. Riwayat Kesehatan / penyakit : apakah pernah menderita penyakit ,
apakah pernah dirawat di rumah sakit, apakah pernah di operasi,apakah
pernah mengkonsumsi obat-obatan dalam jangka waktu lama.
4. Riwayat penyakit keluarga : ditulis jenis penyakit ya atau tidak
5. Riwayat kebiasaan / gaya hidup
Pengkajian untuk pasien anak:
Riwayat anak ketika lahir : proses kelahiran, cara lahir, saat lahir, BB
lahir
Riwayat Kesehatan anak sejak bayi ;
Bayi lahir normal, mengalami kuning, pernah dirawat, pernah kejang,
ASI esklusif
Riwayat ibu ketika hamil si anak:
Status anak keberapa, status ibu ketika hamil, riwayat imunisasi
6. Kaji resiko jatuh: pengkajian dan pencegahan pasien resiko jatuh
7. Dokumentasi yang melakukan pemeriksaan
7. Pengesahan :
Edisi No
Tanggal Berlaku
Tanggal Tinjau Ulang
Dokumen ya digantikan
Lokasi
Disusun oleh : Diperiksa oleh : Disetujui oleh:
14
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO)
PEMULANGAN PASIEN RAWAT JALAN
Nomer: 011/SPO-RAJAN/V/2023
1. Tujuan dan Ruang Lingkup :
Prosedur tetap ini ditunjukan untuk menjadi pedoman buku dalam pelayanan
anestesi dan bedah di rawat jalan di klinik medina medica
2. Tanggung jawab:
Prosedur ini beada di bawah tanggung jawab penanggung jawab klinik medina
medica
3. Rujukan:
Keputusan Menteri Kesehatan No HK.02.02/MENKES/514/2015 tentang panduan
pasien praktek klinis bagi dokter di fasilitas pelayanan Kesehatan tingkat pertama
4. Pengertian :
Pemulangan pasien adalah prosedur untuk memulangkan pasien yang sudah
dinyatakan bisa meninggalkan klinik oleh dokter baik sembuh, harus di rujuk
ataupun karena meninggal
5. Dokumen:
6. Prosedur :
1) Petugas memberikan informasi tentang hasil pengkajian medis,
diagnosis, tatalaksana,dan rencana pemulangan pasien
2) Petugas melakukan rencana pemulangan atau rujukanpasien dengan
mendiskusikan kepada keluarga pasien
3) petugas melakukan konsultasi tentang tanda dan gejala yang perlu di
laporkankepada dokter yang bertangung jawab atas pasien yang
akan di pulangkan atau di rujuk
4) dokter memberikan informasi Tindak lanjut/ pengobatan atas pasien
sebelum di pulangkan / di rujuk
5) petugas membuat rincian pembiayaan
6) keluarga psien menyelesaikan administrasi
7) pasien boleh pulan jika semua administrasi dan persyaratan sudah
sesuai dan lengkap
8) petugas memulangkan pasien apabila administrasi terselesaikan
7. Pengesahan :
Edisi No
Tanggal Berlaku
Tanggal Tinjau Ulang
Dokumen ya digantikan
Lokasi
Disusun oleh : Diperiksa oleh : Disetujui oleh:
15
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO)
PELAYANAN ANESTESI DAN BEDAH DI RAWAT JALAN
Nomer: 012/SPO-RAJAN/V/2023
1. Tujuan dan Ruang Lingkup :
Prosedur tetap ini ditunjukan untuk menjadi pedoman buku dalam pemulangan
pasien rawat jalan di klinik medina medica
2. Tanggung jawab:
Prosedur ini beada di bawah tanggung jawab penanggung jawab klinik medina
medica
3. Rujukan:
4. Pengertian :
Pelayanan bedah adalah semua kegiatan yang dilakukan oleh dokter bedah dan tim
bedah mulai dari asesmen awal pada pasien preoprasi sampai dengan pasca operasi
5. Dokumen:
6. Prosedur :
1) Dokter bedah dan tim bedah melalkukan asesmen prabedah terhadap pasien
menggunakan pola SOAP dan didokumentasikan di form,reka medis
2) Proses asesmen dijalankan dalam rangka waktu dipersingkat bila mana pasien
secara darurat membutuhkan pembedahan
3) Asesmen pasien dijadikan dasar dalam pemilihan prosedur yang tepat, waktu
yang optimal, aman dan menginterprestasi temuan dalam monitoring pasien
4) Berikan edukasi tentang resiko , manfaat, dan alternatif terkait dengan penyakit
yang dialami pasien serta mendiskusikanya dengan pasien, kuarga atau orang
yang berwenang membuat keputusan bagi pasien
5) Setelah mendapat edukasi, pasien dan keluarga disarankan untuk
menandatangani surat persetujuan / penolakan Tindakan pembedahan
6) Dokter membuat catatan laporan pembedahan di dalam reka medis
7) Laporan pembedahan minimal memuat tentang :
Nama dokter bedah dan sisten – asistennya
Nama prosedur
Specimen bedah untuk pemeriksaan
Catatan spesifikasi selama operasi, termasuk jumlah kehilangan darah
serta intruksi pasca bedah
Waktu operasi, tanggal dan tanda tangan dokter yang bertanggung jawab
8) Status fisiologis pasien selama pembedahan dan segera setelah pembedahan
dimonitor dan di catat dalam formular reka medis
9) Perawat bedah / sirkuler menerima pasien dari ruangan dan melakukan operasi
16
serta mengisi formular rekam medis pasien yang akan dilakukan operasi
10) Perawat bedah mencatat semua bahan habis pakai yang di gunakan, mengawasi
lalu lintas alatdan kasa
11) Asuhan medis dan asuhan keperawatan perioperative di dokumentasikan di
formulir rekamedis
7. Pengesahan :
Edisi No
Tanggal Berlaku
Tanggal Tinjau Ulang
Dokumen ya digantikan
Lokasi
Disusun oleh : Diperiksa oleh : Disetujui oleh:
17
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO)
RUJUKAN PASIEN RAWAT JALAN
Nomer: 013/SPO-RAJAN/V/2023
1. Tujuan dan Ruang Lingkup :
Prosedur tetap ini ditunjukan untuk menjadi pedoman buku dalam rujukan pasien
rawat jalan di klinik medina medica
2. Tanggung jawab:
Prosedur ini beada di bawah tanggung jawab penanggung jawab klinik medina
medica
3. Rujukan:
Peraturan Menteri Kesehatan No 001 Tahun 2012 tentang sistem rujukan pelayanan
Kesehatan perorangan
4. Pengertian :
Rujuk rawat jalan adalah suatu proses pengiriman pasien ke fasilitas pelayanan
Kesehatan yang lebih tinggi baik pasien rawat jalan maupun rawat inap
untukmendapatkan penanganan kesehatan yang lebih tinggi
5. Dokumen:
6. Prosedur :
Petugas malakukan pemeriksaan pada pasien
Petugas melakukan pengkajian pada pasien
Petugas menjelaskan hasil pemeriksaan memerlukan rujukan
Petugas meminta persetujuan pada psien / keluarga pasien
Dokter membuat diagnose rujukan
Dokter / Petugas membuat surat rujukan
Dokter menandatangani surat rujukan
Petugas memberikan surat rujukan pada pasien / keluarga pasien
Petugas melengkapi rekamedis
7. Pengesahan :
Edisi No
Tanggal Berlaku
Tanggal Tinjau Ulang
Dokumen ya digantikan
Lokasi
Disusun oleh : Diperiksa oleh : Disetujui oleh:
18
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO)
HAND HYGIENE
Nomer: 014/SPO-RAJAN/V/2023
1. Tujuan dan Ruang Lingkup :
Prosedur tetap ini ditunjukan untuk menjadi pedoman buku dalam hand hygiene
rawat jalan di klinik medina medica
2. Tanggung jawab:
Prosedur ini beada di bawah tanggung jawab penanggung jawab klinik medina
medica
3. Rujukan:
UUD RI No 38 Tahun 2009 Tentang Kesehatan ( Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lebaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5063)
Keputusan Menteri Kesehatan No 270/MENKES/2007 tentang pedoman
PPI di RS dan Fasilitas Kesehatan lainnya
Keputusan Mentri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor1457/KEMENKES/SK/X/2003 tentang standar pelayanan minimal
bidang Kesehatan di kabupaten/kota
4. Pengertian :
Mencuci tangan (hand hygiene) adalah prosedur mencuci tangan adalah langkah-
langkah dalam mencuci tangan dengan benar, bail dengan alkohor atau air mengalir
sesuai dengan standar terbaru WHO
5. Dokumen:
6. Prosedur :
1) Mencuci tangan dengan alcohol (handrub)
Lepaskan semua aksesorisyang melekat pada kedua tangandan
lengan gunakan alcohol/formulasi berbasis alkoholyang tersedia
secukupnya sampi merata keseluruh permukaan tangan, terapkan 6
langkah cuci tangan
Menggosok telapak tangan
Menggosok kedua punggung tangan secara bergantian
Menggosok sela-sela jari kedua tangan
Menggosok punggung jari-jari tangan kanan dan kiri saling
mencuci
Menggosok ibu jari tangan kanan dan kiri secara bergantian
Memutar ujung-ujung jari tengah kanan ke telapak tangan kiri dan
sebaliknya..
Lama handrub 20-30 detik
19
Melepas aksesoris yang melekat pada kedua tangan
Membasuh tangan dengan air mengalir
Mengambil sabun cair secukupnya di telapak tangan
Menerapkkan 6 langkah cuci tangan
Membasuh dengan air mengalir Kembali
Mengeringkan tangan dengan tissue
Menggunakan tissue tersebut untuk menutup kran
3) Lima momen mencuci tangan
Sebelum kontak dengan psien
Sebelum melakukan Tindakan invasive ke pasien
Setelah menyentuh cairan tubuh dari pasie
Setelah menyentuh sekeliling pasien
Setelah kontak dengan psien
7. Pengesahan :
Edisi No
Tanggal Berlaku
Tanggal Tinjau Ulang
Dokumen ya digantikan
Lokasi
Disusun oleh : Diperiksa oleh : Disetujui oleh:
20
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO)
PELAKSANAAN PROGRAM PPI DI RAWAT JALAN
Nomer: 015/SPO-RAJAN/V/2023
1. Tujuan dan Ruang Lingkup :
Prosedur tetap ini ditunjukan untuk menjadi pedoman buku dalam pelaksanaan
program PPI rawat jalan di klinik medina medica
2. Tanggung jawab:
Prosedur ini beada di bawah tanggung jawab penanggung jawab klinik medina
medica
3. Rujukan:
4. Pengertian :
Infeksi adalah berkembang baiaknya penyakit pada hospes disertaitimbulnya
respon umunologik dengan gejala klinik atau tanpa gejala
Pencegahan infeksi adalah suatu usaha yg di lakukan utuk menghindari terjadinya
resiko penularan infeksi mikro organism dari lingkungan dan tenaga
Kesehatan(NAKES)
5. Dokumen:
6. Prosedur :
1) Kebersihan tangan
Kuku harus selalu terpotong pendek tidak boleh memakai
perhiasan dan tidak boleh meakai kuku palsu
Cuci tangan dengan alcohol/air mengalir dan sabun harus di
lakukan dengan 6 langkah pada saat:
o sebelum dan setelah melepas sarung tangan
o Sebelum Tindakan aseptis: pemasangan cateter
intravena, cateter urin dan vaskuler perifer
o Sebelum dan sesudah kontak langsung dengan kulit
pasien
o Setelah menyentuh darah,cairan
tubuh,sekresi,ekskresi kulit yang tidak utuh,ganti
verband
o Setelah kontak dengan lingkungan dan bendamati
o Setelah makan dan minum dan menggunakan toilet
Cuci tangan bisa di lakukan dengan sabun dan air mengalir ,
alcohol
2) Alat Perlindungan Diri (APD)
Sarung tangan
Masker
Kacamata pelindung
Pelindung wajah
Gaun
21
Sepatu tertutup
Gunakan APD sesuai ukuran dan jenis tindakan
3) Peralatan perawtan psien
Peralatan yang terkontaminasi di desinfeksi setelah di pakai
selanjutnya di DTT atau seterilisasi sesuai dengan kebutuhan
4) Pengendalian lingkungan
Fasilitas Kesehatan harus membuat dan malakukan prosedur rutin
untuk pembersihan desunfeksi permukaan lingkungan tempat
tidur,peralatan disamping tepat tidur dan pinggirannya yg sering
tersentuh pasien
5) Penatalaksana linen
Letakan linen kedalam kantong linen,hindari menyortir linen
diruang pasien
6) Kesehatan karyawan
Setiap petugas harus waspda dalam bekerja, untuk mencegah luka
ataucidera saat melakukan Tindakan menggunakan jarum dan alat
tajam lainnya
7) Penempatan psien
Tempat kan psien yang potensial menkontaminasi lingkungan atau
yang tidak dapat di harapkanmenjaga kebersihan dalam ruangan
yang terpisah
8) Hygiene respirasi / etika batuk
Menutup mulut dan hidung dengan lengan atas saat batuk atau
bersin dan bisa juga menggunakan tissue,saputangan dan lakukan
cuci tangan sesuai standar
9) Praktek menyuntik yang aman
Pakai jarum steril, sekali pakai tiapkali menyuntikan untuk
mencegah kontaminasi pada peralatan injeksi dan terapi bila
memungkinkan gunakan juga vial sekali pakai walaupun multidose
jarum atau spuit yang di pakai ulang untuk mengambil obat dalam
vial multidose dapat menimbulakan kontaminasi mikroba yang dapat
menyebar saat obat dipakai untuk pasien lain
7. Pengesahan :
Edisi No
Tanggal Berlaku
Tanggal Tinjau Ulang
Dokumen ya digantikan
Lokasi
Disusun oleh : Diperiksa oleh : Disetujui oleh:
22
STANDAR PROSEDURE OPERATIONAL
UNIT RAWAT JALAN
23