Anda di halaman 1dari 36

MAKALAH

KONSUMEN DAN PASAR BISNIS


Penulisan makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah E-Commerce
yang diampu oleh : Nur Cahyadi, S.ST., MM

Disusun oleh kel 6 :

1. Dwi Agustin Wulandari (200301018)


2. Julaikha Umattul K (200301025)
3. Firli Melinda Putri (200301032)
4. Intan Salma Prisilia N (200301034)
5. Indah Fitriawati (200301053)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GRESIK

1
TAHUN AKADEMIK 2021-2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah, senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah


SWT. Yang telah memberikan rahmatdan hidayahnya, sehingga penulis dapat
menyusun dan menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Dengan selesainya makalah yang memaparkan tentang konsumen dan
pasar bisnis, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam menyelesaikan makalah ini, antara lain :
1. Bapak Nur Cahyadi, S.ST., MM, selaku dosen e-commerce.
2. Teman-teman, serta semua pihak yang telah membantu, dalam penyelesaian
makalah ini.
Semoga atas jerih payah dan sumbangsih pemikirannya diterima oleh Allah
SWT. Amin, dan penulis berharap semoga makalah ini, bagi pembaca dapat
dijadikan sebagai sumber bacaan yang berguna untuk menambah ilmu
pengetahuan tentang konsumen dan pasar bisnis di dunia kerja.
Penulis menyadari, bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh
dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran demi
perbaikan penulisan selanjutnya.

Gresik, 14 Maret 2022

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 2
1.3 Tujuan Penulisan 2
1.4 Manfaat Penuisan 3
BAB II PEMBAHASAN 4
2.1 Pasar Konsumen 4
2.2 Pemasaran Satu Ke Satu 5
2.3 Demografi Konsumen, Kesetiaan, dan Penerimaan 7
2.4 Pasar Bisnis 12
2.5 Rantai Nilai Dan Ruang Pasar 14
2.6 Ruang Pasar 17
2.7 Evolusi Bisnis di Internet 20
2.8 Kesempatan Baru Pemasaran 22
BAB III PENUTUP 25
3.1 Kesimpulan 25
3.2 Saran 25
DAFTAR PUSTAKA 26

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perkembangan bisnis online di Indonesia pada saat ini sangatlah pesat. Hal
ini menandakan era pemanfaatan teknologi informasi sudah mulai diakui
keberadaanya. Bisnis online atau yang disebut dengan e-commerce semakin
banyak di Indonesia. Hal ini disebabkan dengan perkembangan internet dan
adanya perubahan perilaku konsumen. Adanya akses internet yang baik melalui
wifi ataupun perangkat gadget memudahkan masyarakat dalam mengakses
informasi tentang suatu produk atau jasa yang dicari. Hadirnya internet telah
memberikan kesempatan bagi pemasar secara meluas dalam menjangkau para
pelanggannya, dalam hal ini pemasar lebih mudah memasarkan produknya
melalui situs-situs belanja online. Melalui belanja online, pembeli dapat melihat
terlebih dahulu barang dan jasa yang akan dibeli melalui web yang dipromosikan
oleh penjual.
Tujuan pemasaran adalah memenuhi dan melayani kebutuhan dan
keinginankonsumen sasaran. Pasar konsumen dan perilaku pembelian konsumen
harus dipahamisebelum rencana pemasaran yang nyata dapat dikembangkan.
Pasar konsumen membeli barang & jasa untuk konsumsi pribadi, dan ini adalah
pasar yang paling akhir dimanakegiatan perekonomian diatur.Istilah pasar
banyak diartikan secara beda sesuai dengan sudut pandang penglihatan. Disini,
kebutuhan dan keinginan konsumen mengawali kehadiran produk yang
dapatmemenuhinya. Hal tersebut, terungkap melalui jembatan penyebrangan
motivasi dankemampuan membeli yang dimiliki konsumen. Akan tetapi, tidak
diingkari kondisinya bervariasi yang tercengkram perubahan. Kegenerikan
produk, jenis produk, tingkatan produk,dan persaingan merek memberikan
pertolongan kita untuk menentukan pasar. Pasar yangditentukan dengan cara
demikian, tergores garis batas jelas tujuan, keberadaan alternatif, sertadaya
lenting terhadap aksi dobrakan perubahan

1
Pelanggan mungkin menyatakan kebutuhan dan keinginan mereka namun
bertindaksebaliknya. Pelanggan mungkin tidak memahami motivasi mereka yang
lebih dalam. Pelanggan mungkin menanggapi pengaruh yang mengubah pikiran
mereka pada menit -menit terakhir perusahaan prosuk, tetap mendapat laba
dari memahami bagaimana dan mengapa pelanggan memebeli. Tidak adanya
pemahaman terhadap motivasi kebutuhan dankesukaan/prefensi pelanggan
anda jelas bisa merusak pada tahap selanjutnya. Mempelajari konsumen akan
memberikan petunjuk bagi pengembanagan produk baru, keistimewaan produk,
harga, saluran pemasaran, pesan iklan dan elemen baru pemasaran lainnya
.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah, yang menjadi tujuan penulisan yaitu
1. Bagaimana pengertian dari pasar konsumen dan pemasaran satu ke satu ?
2. Bagaimana demografi konsumen, kesetiaan, dan penerimaan ?
3. Bagaimana pengertian dari pasar bisnis ?
4. Bagaimana rantai nilai dan runag pasar ?
5. Bagaimana evolusi bisnis di internet ?
6. Bagaimana pengertian dari kesempatan baru pemasaran ?

1.3 Tujuan Penulisan


Sebagaimana tujuan penulisan di atas, maka manfaat penulisan pada
makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Dapat menjelaskan tentang pengertian dari pasar konsumen dan pemasaran
satu ke satu.
2. Dapat menjelaskan tentang demografi konsumen, kesetiaan, dan
penerimaan.
3. Dapat menjelaskan tentang pengertian dari pasar bisnis.
4. Dapat menjelaskan tentang rantai nilai dan runag pasar.
5. Dapat menjelaskan tentang evolusi bisnis di internet.
6. Dapat menjelaskan tentang pengertian dari kesempatan baru pemasaran.

2
3
1.4 Manfaat Penulisan
Sebagaimana tujuan penulisan di atas, maka manfaat penulisan pada
makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Makalah ini dapat bermanfaat menambah ilmu pengetahuan tentang
konsumen dan pasar bisnis bagi para pembaca.
2. Bagi mahasiswa, makalah ini berguna untuk menambah wawasan dari
berbagai referensi sekaligus dapat dijadikan sebagai dasar-dasar
pemahaman tentang konsumen dan pasar bisnis.
3. Bagi pelajar, makalah ini bermanfaat untuk menambah ilmu pengetahuan
tentang konsumen dan pasar bisnis.
4. Bagi Karyawan, makalah ini bermanfaat untuk konsumen dan pasar bisnis di
perusahaan.

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pasar Konsumen


Pengertian pasar secara sempit adalah suatu tempat bertemunya penjual
dan pembeli untuk melakukan transasksi jual beli dan jasa. Sedangkan
pengertian pasar secara luas adalah tempat bertemunya penjual yang
mempunyai kemampuan untuk menjual barang atau jasa dan pembeli yang
mengeluarkan uang untuk membeli barang dengan harga tertentu. Pasar
Konsumen adalah semua individu dan rumah tangga yang membeli atau
mendapatkan barang atau jasa untuk konsumsi pribadi. Sedangkan menurut
salah satu ahli pemasaran pasar konsumen adalah pasar yang dimana
pembelinya adalah individual yang membeli produk untuk digunakan atau
disewakan.
Istilah pasar banyak diartikan secara beda sesuai dengan sudut pandang
penglihatan. Disini, kebutuhan dan keinginan konsumen mengawali kehadiran
produk yang dapat memenuhinya. Hal tersebut, terungkap melalui jembatan
penyebrangan motivasi dan kemampuan membeli yang dimiliki konsumen. Akan
tetapi, tidak diingkari kondisinya bervariasi yang tercengkram perubahan.
Kegenerikan produk, jenis produk, tingkatan produk, dan persaingan merek
memberikan pertolongan kita untuk menentukan pasar. Pasar yang ditentukan
dengan cara demikian, tergores garis batas jelas tujuan, keberadaan alternatif,
serta daya lenting terhadap aksi dobrakan perubahan.
Kemudian, pasar yang telah ada dianalisis lewat berbagai kegiatan. Secara
terperinci kegiatan-kegiatan tersebut meliputi : studi batas dan struktur pasar,
studi dan deskripsi konsumen akhir, studi dan deskripsi industri serta sistem nilai
tambah, evaluasi pesaing inti, prediksi potensi pertumbuhan pasar.
Lima kegiatan demikian, merupakan kerangka kerja yang memberikan
landasan penting identifikasi segmen pasar dan keunggulan bersaing. Mayoritas,
bisnis saat ini bertindak melakukan penargetan terhadap satu atau lebih segmen

5
pasar. Pasar adalah harus ditentukan dan dianalisis untuk kejelasan arena
pertempuran dan penerimaan profit dari keberhasilan persaingan.
Analisis Pasar Konsumen dan Perilaku Pembeli Apakah yang mempengaruhi
perilaku konsumen? Pemasar harus benar-benar mengerti antara teori dan
kenyataan dari perilaku konsumen. Perilaku konsumen dalam membeli suatu
produk dipengaruhi oleh faktor budaya, faktor sosial, dan faktor individu.
Tujuan pemasaran adalah memenuhi dan melayani kebutuhan dan
keinginan konsumen sasaran. Pasar konsumen dan perilaku pembelian
konsumen harus dipahami sebelum rencana pemasaran yang nyata dapat
dikembangkan. Pasar konsumen membeli barang & jasa untuk konsumsi pribadi,
dan ini adalah pasar yang paling akhir dimana kegiatan perekonomian diatur.
Dalam menganalisis suatu pasar konsumen, seseorang perlu mengetahui tentang
penduduk, obyek, tujuan pembeli, organisasi, operasi, peristiwa, dan tempat
penjualan.

2.2 Pemasaran Satu Ke Satu


One-to-One Marketing adalah teknik memasarkan produk dengan cara
memberikan produk dan jasa kepada pelanggan sesuai dengan hasil identifikasi
terhadap kebutuhan dan preferensi mereka masing-masing. Teknik ini menyadari
konsep customer lifetime value, dimana pelanggan yang loyal dan melakukan
pembelian berulang akan memberikan nilai yang besar terhadap perusahaan.
Supaya pelanggan melakukan pembelian berulang, maka kuncinya adalah
dengan one-to-one marketing, memenuhi kebutuhannya secara spesifik. One-to-
one marketing terdiri dari 2 jenis, yakni Personalization dan customization.
A. Personalization
Personalization terjadi ketika perusahaan mengambil keputusan marketing
mix yang sesuai, berdasarkan dengan kumpulan data pelanggan yang telah
diperoleh. Personalization mempunyai beberapa keunggulan, antara lain
kepuasan pelanggan yang lebih tinggi dan laba yang juga lebih tinggi. Kepuasan
diharapkan akan meningkat, karena perusahaan melakukan marketing mix yang

6
relevan dengan data pelanggan. Hanya saja, personalization juga memiliki
beberapa kelemahan. Pertama, adalah kekhawatiran menyerang privasi orang.
Personalization adalah mengumpulkan data dan memanfaatkan data yang
diperoleh. Kedua, personalization ini cukup mahal, karena membutuhkan data
dan software yang mahal untuk melakukannya karena tergantung pada
keakuratan personalization itu sendiri. Contoh personalization antara lain adalah:
1. Rekomendasi buku dan musik yang sesuai dengan profil pribadi pelanggan dari
Amazon.com.
2. E-Bay yang dapat melihat tren penggunaan user dan sejarah pencarian yang
dilakukannya, sehingga sistem dapat mengeluarkan link yang relevan dengan
sejarah pencarian user.
3. Search Engine seperti Google atau Alta Vista menganalisa jenis pencarian yang
dilakukan oleh user. Sehingga, ketika user mencari topik yang serupa, search
engine dapat merespon secara lebih cepat.
B. Customization
Customization adalah ketika pelanggan secara proaktif memilih satu
elemen marketing mix atau lebih bagi mereka. Jadi, perbedannya dengan
personalization adalah disini pelanggan yang lebih berperan banyak untuk
memilih. Jika Amazon merupakan contoh yang terbaik untuk praktik
personalization, maka untuk customization, Dell adalah yang memegang peran
utama dalam industri komputer. Dell memungkinkan user untuk memesan
komputer secara custom-made atau sesuai pesanan.customization adalah yang
menjadikan Dell sebagai salah satu pemain utama di industri PC.
Manfaat utama yang diperoleh dari customization adalah kepuasan
pelanggan yang lebih besar. Karena pada customization, order dibuat sesuai
dengan keinginan pelanggan. Sehingga, ketika pelanggan memperoleh hasil
pesanan yang sesuai dengan keinginan dan ekspektasinya, maka mereka akan
puas.
Salah satu keunggulan potensial yang ditawarkan oleh customization
adalah memberikan diferensiasi produk tersendiri. Pada beberapa industri yang

7
tingkat persaingannya tinggi, misalnya restoran, perbankan, apparel, hingga
komputer, diferensiasi produk sulit untuk dicapai. Melalui customization, maka
suatu produk akan memiliki diferensiasi produk tersendiri yang unik. Dell,
misalnya, merajai bisnis PC karena keunggulan mereka dalam custom-made.
Namun, customization juga memiliki kelemahan, yakni pada biaya. Tentunya
customization memicu biaya yang lebih besar. Sepatu Adidas yang customized,
misalnya, biayanya 30 persen lebih tinggi dibandingkan dengan yang standar.
Beberapa kekuatan telah membantu membentuk fokus baru one-to-one
pada konsumen. Mereka termasuk :
1. Masyarakat yang lebih beragam,
2. Konsumen yang menuntut lebih banyak dan mempunyai waktu sedikit
3. Permintaan untuk tanggung jawab pemasaran

2.3 Demografi Konsumen, Kesetiaan, dan Penerimaan


A. Demografi Konsumen
Demografi adalah informasi yang mudah dijangkau dan relatif lebih murah
untuk mengidentifikasikan target market, informasi demografi memberikan
insight tentang trend yang sedang terjadi, meski tidak dapat untuk meramalkan
perilaku konsumen, demografi dapat dilihat untuk melihat perubahan
permintaan aneka produk dan yang terakhir demografi dapat digunakan untuk
mengevaluasi kampanye-kampanye pemasaran. Demografi berasal dari Bahasa
Yunani, yaitu Demos yang berarti Rakyat dan Grafein yang berarti Menulis. Jadi,
Demografi adalah tulisan - tulisan tentang rakyat / penduduk (ilmu
kependudukan).
1. Menurut Donald J Boque :
Ilmu yang mempelajari secara statistik dan matematik tentang besar,
komposisi dan distribusi penduduk beserta perubahannya sepanjang masa,
melalui bekerjanya lima komponen demografi yaitu kelahiran (fertilitas),
kematian (mortalitas), perkawinan, migrasi dan mobilitas sosial.
2. Philip M. Hauser dan Duddley Duncan :

8
Ilmu yang mempelajari jumlah, sebaran teritorial, dan komposisi penduduk;
serta perubahan penduduk karena fertilitas, mortalitas, migrasi, dan mobilitas
social.
3. Lain-lain :
Ilmu yang mempelajari struktur dan proses penduduk di suatu wilayah.
Terdapat beberapa aspek mengenai deografi dalam perilaku konsumen di
dalamnya, yaitu :

9
a. Struktur Kependudukan
Demografi dalam struktur kependudukan mencakup perilaku konsumen.
Kependudukan atau demografi adalah ilmu yang mempelajari dinamika
kependudukan manusia. Meliputi di dalamnya ukuran, struktur, dan distribusi
penduduk, serta bagaimana jumlah penduduk berubah setiap waktu akibat
kelahiran, kematian, migrasi, serta penuaan. Analisis kependudukan dapat
merujuk masyarakat secara keseluruhan atau kelompok tertentu yang
didasarkan kriteria seperti pendidikan, kewarganegaraan, agama, atau etnisitas
tertentu.
b. Kelas Sosial
Kelas sosial didefinisikan sebagai pembagian anggota masyarakat ke dalam
suatu hierarki status kelas yang berbeda sehingga para anggota setiap kelas
secara relatif mempunyai status yang sama dan para anggota kelas lainnya
mempunyai status yang lebih tinggi atau lebih rendah. Dengan demikian, para
anggota kelas sosial tertentu merasa para anggota kelas sosial lainnya
mempunyai status yang lebih tinggi maupun lebih rendah daripada mereka.
Aspek hierarki kelas sosial penting bagi para pemasar. Para konsumen
membeli berbagai produk tertentu karena produk-produk ini disukai oleh
anggota kelas sosial mereka sendiri maupun kelas yang lebih tinggi, dan para
konsumen mungkin menghindari berbagai produk lain karena mereka merasa
produk-produk tersebut adalah produk-produk “kelas yang lebih rendah”.
Pendekatan yang sitematis untuk mengukur kelas sosial tercakup dalam
berbagai kategori yang luas, yaitu ukuran subjektif, ukuran reputasi, dan ukuran
objektif dari kelas sosial. Peneliti konsumen telah menemukan bukti bahwa di
setiap kelas sosial terdapat faktor-faktor gaya hidup tertentu (kepercayaan,
sikap, kegiatan, dan perilaku bersama) yang cenderung membedakan anggota
setap kelas dari anggota kelas sosial lainnya.

10
c. Ekonomi
Gaya hidup merupakan pola hidup yang menentukan bagaimana seseorang
memilih untuk menggunakan waktu, uang dan energi dan merefleksikan nilai-
nilai, rasa, dan kesukaan. Gaya hidup adalah bagaimana seseorang menjalankan
apa yang menjadi konsep dirinya yang ditentukan oleh karakteristik individu yng
terbangun dan terbentuk sejak lahir dan seiring dengan berlangsungnya interaksi
sosial selama mereka menjalani siklus kehidupan. Konsep gaya hidup konsumen
sedikit berbeda dari kepribadian. Gaya hidup terkait dengan bagaimana
seseorang hidup, bagaimana menggunakan uangnya dan bagaimana
mengalokasikan waktu mereka. Kepribadian menggambarkan konsumen lebih
kepada perspektif internal, yang memperlihatkan karakteristik pola berpikir,
perasaan dan persepsi mereka terhadap sesuatu.
Gaya hidup yang diinginkan oleh sesorang mempengaruhi perilaku
pembelian yang ada dalam dirinya, dan mempengaruhi atau bahkan mengubah
gaya hidup individu tersebut. Berbagai faktor dapat mempengaruhi gaya hidup
sesorang diantaranya demografi, kepribadian, kelas sosial, daur hidup dalam
rumah tangga.
d. Status Sosial
Jenis-jenis status sosial :
a. Ascribed Status
Ascribed Status adalah tipe status yang didapat sejak lahir seperti jenis kelamin,
ras, kasta, golongan, keturunan, suku, usia, dan lain sebagainya.
b. Achieved Status
Achieved Status adalah status sosial yang didadapat seseorang karena kerja
keras dan usaha yang dilakukannya. Contohnya adalah achieved status yaitu
seperti hara kekayaan, tingkat pendidikan, pekerjaan, dan lain-lain.
c. Assigned Status
Assigned Status adalah status sosial yang diperoleh seseorang di dalam
lingkungan masyarakat yang bukan didapat sejak lahir tetapi diberikan karena

11
usaha dan kepercayaan masyarakat. Contohnya seperti seseorang yang dijadikan
kepala suku, ketua adat, sesepuh, dan sebagainya.

12
Macam-Macam / Jenis-Jenis Stratifikasi Sosial:
1. Stratifikasi Sosial Tertutup
Stratifikasi tertutup adalah stratifikasi di mana tiap-tiap anggota
masyarakat tersebut tidak dapat pindah ke strata atau tingkatan sosial yang lebih
tinggi atau lebih rendah. Contoh stratifikasi sosial tertutup yaitu seperti sistem
kasta di India dan Bali serta di Jawa ada golongan darah biru dan golongan rakyat
biasa. Tidak mungkin anak keturunan orang biasa seperti petani miskin bisa
menjadi keturunan ningrat / bangsawan darah biru.
2. Stratifikasi Sosial Terbuka
Stratifikasi sosial terbuka adalah sistem stratifikasi di mana setiap anggota
masyarakatnya dapat berpindah-pindah dari satu strata / tingkatan yang satu ke
tingkatan yang lain. Misalnya seperti tingkat pendidikan, kekayaan, jabatan,
kekuasaan dan sebagainya. Seseorang yang tadinya miskin dan bodoh bisa
merubah penampilan serta strata sosialnya menjadi lebih tinggi karena berupaya
sekuat tenaga untuk mengubah diri menjadi lebih baik dengan sekolah, kuliah,
kursus dan menguasai banyak keterampilan sehingga dia mendapatkan
pekerjaan tingkat tinggi dengan bayaran / penghasilan yang tinggi.
B. Kesetiaan
Kesetiaan pelanggan terhadap merek bersifat bias (nonrandom),
maksudnya adalah pelanggan mengetahui manfaat dari merek tertentu dan
manfaat ini sesuai dengan kebutuhannya. Kesetiaan pelanggan terhadap merek
terungkap secara terus-menerus oleh unit pengambilan keputusan dengan
memperhatikan satu atau beberapa merek alternatif dari sejumlah merek
sejenis, dan merupakan fungsi proses psikologis yang menunjukkan bahwa ketika
pelanggan setia terahadap suatu merek, maka pelanggan akan secara aktif
memilih merek, terlibat serta mengembangkan sikap positif terhadap merek.
Definisi kesetiaan pelanggan terhadap merek adalah sikap menyenangi terhadap
suatu merek yang direpresentasikan dalam Perpustakaan Unika 15 pembelian
yang konsisten terhadap merek itu sepanjang waktu. Dari keterangan di atas,
dapat disimpulkan bahwa kesetiaan pelanggan terhadap merek adalah kondisi

13
konsumen yang mempunyai sikap positif dan komitmen terhadap sebuah nama,
istilah, tanda, simbol, desain atau kombinasi keseluruhannya yang berfungsi
untuk diferensiasi produk, serta menunjukkan sikap dan komitmen tersebut
dalam perilaku pembelian yang konsisten sepanjang waktu.
Kesetiaan pelanggan terhadap merek memiliki tingkatan seperti yang
ditunjukkan dalam piramida loyalitas berikut ini :

Commited

Menyukai merek

Pembeli yang puas


dengan biaya peralihan

Pembeli yang puas / bersifat


kebiasaan, tidak ada masalah untuk
beralih

Berpindah – pindah, peka terhadap perubahan


harga, tidak ada loyalitas merek

a. Tingkat loyalitas paling dasar


Pembeli tidak loyal (non loyal buyers) atau sama sekali tidak tertarik pada
merek-merek apapun yang ditawarkan. Dengan demikian, merek memainkan
peranan kecil dalam keputusan pembelian. Pada umumnya, jenis konsumen
ini suka berpindah-pindah merek atau disebut tipe konsumen switcher atau
price buyer.
b. Tingkat kedua
Para pembeli merasa puas dengan produk yang digunakan, atau minimal tidak
mengalami kekecewaan. Pembeli merasa puas dengan produk atau tidak
merasa kecewa, namun kelompok ini rentan terhadap para pesaing dan

14
mudah berganti merek. Para pembeli tipe ini dapat disebut tipe kebiasaan
(habitual buyer).

15
c. Tingkat ketiga
Satisfied buyers adalah konsumen yang puas, namun mereka memikul biaya
peralihan, baik dalam waktu, uang atau resiko sehubungan dengan upaya
untuk melakukan pergantian ke merek lain.
d. Tingkat keempat
Konsumen benar-benar menyukai merek tertentu. Pilihan konsumen terhadap
suatu merek dilandasi pada suatu asosiasi, seperti simbol, rangkaian
pengalaman dalam menggunakannya, atau kesan kualitas yang tinggi.
e. Tingkat teratas
Tingkat teratas adalah para pelanggan setia (commited buyers). Konsumen
mempunyai suatu kebanggan dalam menemukan atau menjadi pengguna satu
merek. Merek tersebut sangat penting bagi konsumen baik dari segi
fungsinya, maupun sebagai eksistensi dirinya hingga merekomendasikan
merek tersebut kepada pihak lain. Kelompok ini adalah kelompok yang dapat
dikategorikan sebagai kelompok yang fanatik pada merek yang disukai karena
sangat sulit berganti merek.

2.4. Pasar Bisnis


Pasar bisnis (Business Market) merupakan semua organisasi yang membeli
barang dan jasa untuk dipergunakan dalam memproduksi produk atau dengan
tujuan dijual lagi atau disewakan kepada pihak lain dengan mengambil untung.
Ini artinya sang pembeli tidak menggunakan langsung barang yang dibelinya
melainkan akan digunakan untuk produksi produk baru yang akan dijual,
disewakan, atau dipasok kepada pihak lain.
Industri utama yang membentuk adanya pasar bisnis adalah pertanian,
kehutanan, perikanan, pertambangan, perusahaan manufaktur dan konstruksi,
transportasi, komunikasi, sarana umum, perbankan, keuangan dan asuransi,
distribusi, dan lain sebagainya.
Berdasar pengertian dan contoh industrinya, dapat dilihat bahwa pasar
bisnis adalah pasar yang besar dan melibatkan jumlah uang dan barang yang

16
banyak. Sebagai contoh, sebuah perusahaan pembuat ban tentu akan membeli
karet dari petani besar dan peralatan penunjang lain. Kemudian setelah jadi,
mereka akan memasok ban tersebut kepada penjual pabrik perakit kendaraan
atau kepada pengecer. Di pabrik perakit kendaraan, ban akan dipasang sehingga
dihasilkan produk baru berupa kendaraan.
Faktor Yang Mempengaruhi Pembelian di Pasar bisnis
Para pembeli bisnis banyak terpengaruhi ketika mengambil keputusan
pembelian. Sehingga, jika tawaran pemasok sama, para pembeli bisnis dapat
memenuhi tuntutan pembeliannya dari pemasok mana pun, dan mereka lebih
mengutamakan pemasok yang memberikan perlakuan pribadi kepada mereka.
Para pembeli bisnis menanggapi empat pengaruh utama: lingkungan,
organisasi, antarpribadi, dan pribadi.
A. Faktor Lingkungan
1. Para pembeli bisnis memberi perhatian yang besar pada faktor faktor
ekonomi yang sedang berlangsung atau yang mereka perkirakan, seperti level
produksi, investasi, pengeluaran konsumen, dan tingkat suku bunga. Pada
masa resesi, pembeli bisnis mengurangi investasi untuk pabrik, peralatan, dan
persediaan. Sehingga, para pemasar bisnis hampir tidak dapat melakukan apa
apa untuk merangsang permintaan total di dalam lingkungan itu. Mereka
hanya dapat berjuang keras untuk meningkatkan atau mempertahankan
pangsa permintaan mereka.
2. Para perusahaan yang mengkhawatirkan kekurangan bahan baku utama akan
bersedia membayar dan menyimpan persediaan dalam jumlah besar. Mereka
akan menandatangi kontrak jangka panjang dengan pemasok untuk
memastikan arus bahan baku yang teratur.
3. Para pembeli bisnis secara aktif memantau perkembangan teknologi,
peraturan pemerintah, dan persaingan. Contohnya : persoalan lingkungan
menyebabkan perubahan perilaku pembeli bisnis. Sebuah perusahaan
percetakan mungkin lebih menyukai pemasok kertas yang memiliki banyak
pilihan kertas daur ulang atau pemasok tinta yang aman terhadap lingkungan.

17
B. Faktor Organisasi
Setiap organisasi memiliki tujuan, kebijakan, prosedur, struktur organisasi,
dan sistem yang spesifik, dan pemasar bisnis harus memahami faktor-faktor ini
dengan baik.
Faktor Antar – Pribadi dan Faktor Pribadi
1. Pusat pembelian biasanya terdiri dari beberapa orang dengan minat,
wewenang, status, empati, dan daya bujuk yang berbeda-beda. Para pemasar
bisnis cenderung tidak mengetahui dinamika kelompok seperti apa yang
muncul selama proses keputusan pembelian, walaupun semua informasi yang
ada dapat mereka temukan.
2. Tiap-tiap pembeli memiliki motivasi, persepsi, dan preferensi pribadi yang
terpengaruhi oleh umur, penghasilan, pendidikan, jabatan, kepribadian, sikap
terhadap risiko, dan budaya pembeli tersebut. Sehingga, para pembeli dengan
pasti menunjukkan gaya pembelian yang berbeda beda. Ada pembeli yang “
tidak mau ambil pusing “, pembeli yang “ ahli “, pembeli yang “ ingin yang
terbaik “, dan pembeli yang “ ingin semuanya beres “.

2.5 Rantai Nilai Dan Ruang Pasar


Menurut Pearce dan Robinson (2007:158), rantai nilai merupakan sebuah
perspektif di mana bisnis dipandang sebagai rantai kegiatan dalam mengubah
input menjadi output yang memberikan nilai kepada pelanggan. Sedangkan
analisis rantai nilai adalah sebuah analisis yang mencoba untuk memahami
bagaimana suatu bisnis dapat menciptakan nilai bagi pelanggan (customer value)
dengan menguji kontribusi dari kegiatan yang berbeda dalam suatu perusahaan.
Rantai nilai (value chain) adalah sekumpulan aktivitas bisnis di mana setiap
tahapan atau langkahnya akan menambah nilai atau pemanfaatan terhadap barang
atau jasa yang diproduksi.
Rantai nilai juga memiliki konsep analisis yang disebut Analisis Rantai
Nilai, yaitu aktivitas menganalisis kembali kunci proses bisnis yang berkaitan
dengan entitas lain di luar perusahaan. Contohnya pemasok dan pelanggan hingga
relasi antar entitas di dalam perusahaan. Rantai nilai kemudian diperluas untuk

18
menggambarkan serangkaian kegiatan organisasi yang menciptakan, memberikan,
dan menangkap nilai pada setiap langkah, mulai dari pemrosesan bahan mentah
hingga berakhir dengan produk jadi di tangan pengguna akhir.

19
2.5.1 Pengelompokan Rantai Nilai
Rantai nilai dalam bisnis membentuk kerangka yang bertujuan
mengidentifikasi dan menginventaris area-area fungsi bisnis. Pengelompokan
dilakukan berdasarkan aktivitas, yaitu utama dan pendamping. Dalam aktivitas
utama dan pendamping terdapat beberapa kategori yang dimasukkan. Contohnya,
logistik yang masuk kategori utama, sedangkan pengembangan teknologi masuk
kategori pendamping.
1. Aktivitas utama (primary activities)
Yang dimaksud aktivitas utama dalam value chain adalah semua aktivitas
bisnis yang menciptakan nilai atau manfaat bagi para pelanggan dan menyajikan
sesuatu yang bisa menunjukkan keistimewaan perusahaan di pasar. Aktivitas
utama ini dipandang sebagai kegiatan penting dalam menjalankan bisnis.
Berikut ini kegiatan perusahaan yang masuk kategori aktivitas utama.
a. Logistik masukan (inbound logistics), yaitu aktivitas perusahaan yang
berhubungan dengan penerimaan, penyimpanan, dan menyebarkan masukan.
b. Operasi (operation), yaitu aktivitas yang mentransformasikan masukan
menjadi keluaran berupa produk akhir.
c. Logistik keluaran (outbound logistic), yaitu aktivitas perusahaan yang
berhubungan dengan penyebaran produk atau jasa kepada pelanggan.
d. Pemasaran dan penjualan (marketing and sales), yaitu kegiatan yang
berhubungan dengan pemasaran dan penjualan seperti promosi dan
sebagainya.
e. Layanan (service), yaitu kegiatan yang berhubungan dengan penyediaan
layanan untuk meningkatkan pemeliharaan produk seperti pelatihan,
perbaikan, dan perawatan.
2. Aktivitas pendukung (support activities)
Dalam kelompok kedua rantai nilai adalah aktivitas pendukung yang
diartikan sebagai aktivitas atau kegiatan dalam perusahaan yang bertujuan
memberikan fasilitas untuk mencapai aktivitas utama.
Berikut ini beberapa kegiatan yang masuk kategori aktivitas pendamping.

20
a. Infrastruktur perusahaan (firm infrastructure), yaitu kegiatan yang terkait
dengan biaya serta aset dan berhubungan dengan manajemen umum,
akuntansi, keuangan, keamanan, dan keselamatan sistem informasi.
b. Manajemen sumber daya manusia (SDM) (human resources management),
yaitu kegiatan yang berkaitan dengan penerimaan, pelatihan, pengembangan,
dan kompensasi untuk semua tipe personel, termasuk mengembangkan
tingkat keahlian pekerja.
c. Pengembangan teknologi (technology development), yaitu kegiatan yang
terkait biaya dengan produk, perbaikan proses, perancangan peralatan,
pengembangan perangkat lunak komputer, sistem telekomunikasi, kapabilitas
basis data baru hingga pengembangan dukungan sistem berbasis komputer.
d. Pengadaan (procurement), yaitu kegiatan yang terkait dengan cara
memperoleh sumber daya. Contohnya fungsi pembelian yang digunakan
dalam rantai nilai perusahaan.
2.5.2 Strategi Rantai Nilai
Sebuah perusahaan yang ingin menerapkan rantai nilai perlu menerapkan
strategi. Strategi ini memiliki pengertian sebagai kumpulan tindakan yang
terkoordinir dan terintegrasi untuk memperoleh keunggulan bersaing. Strategi
dalam rantai nilai ada tiga jenis yaitu strategi keunggulan bersaing, strategi
diferensiasi, dan strategi keunggulan biaya.
1. Strategi keunggulan bersaing
Strategi keunggulan bersaing adalah kemampuan perusahaan meraih
keuntungan ekonomis di atas laba yang mampu diraih oleh pesaing di pasar dalam
industri yang sama. Keberhasilan suatu perusahaan bisa diukur dengan daya saing
strategis dan profitabilitas tinggi.
2. Strategi keunggulan biaya 
Strategi keunggulan biaya ini menjadi instrumen penting agar menjadi
pemenang dalam persaingan di pasar. Biaya juga menjadi poin penting pada
strategi selanjutnya, yaitu diferensiasi karena seorang kompetitor harus
mempertahankan posisi biaya dengan pesaing lain agar tetap unggul.

21
3. Strategi diferensiasi  
Tips bagi perusahaan yang ingin menerapkan strategi ini didasari pada
atribut produk, sistem pengiriman produk, rancangan pemasaran, dan aspek lain
yang masih masuk kategori pembeda. Melestarikan image berbeda juga perlu
dijaga agar konsumen tidak lupa dengan produk kita.
2.5.3 Fungsi Rantai Nilai dalam Perusahaan
Terdapat fungsi dari rantai nilai yaitu penelitian dan pengembangan, desain
(produk, jasa, atau proses), produksi, pemasaran dan penjualan, distribusi, serta
layanan pelanggan. Berikut masing-masing fungsi dari rantai nilai.
1. Penelitian dan pengembangan
Penerapan sistem ini akan memudahkan perusahaan melakukan penelitian
dan pengembangan produk atau jasa yang telah dipasarkan. Misalnya saja,
perusahaan bisa melihat apakah produk yang telah dilempar ke pasar sudah bisa
bersaing dengan produk kompetitor.
2. Desain produk atau jasa hingga proses
Bisnis yang menerapkan rantai nilai akan terbantu dari sisi mendesain
produk atau jasa hingga prosesnya untuk dijual ke pasar. Sebab, dengan sistem ini
perusahaan akan mengetahui bahwa produk tidak sekadar memberikan barang
atau jasa berkualitas.
3. Produksi
Untuk fungsi yang ini sudah pasti sangat terkait dengan rantai nilai. Kita
bisa mengandalkan strategi dalam rantai nilai yang bisa meningkatkan produksi
dalam hal jumlah dan efisiensi biaya. Semua strategi dalam rantai nilai bisa
diterapkan untuk divisi produksi.
4. Pemasaran dan penjualan
Pemasaran dan penjualan adalah dua poin penting dalam perusahaan yang
memiliki pendapatan dari penjualan barang atau jasa. Itu sebabnya, rantai nilai
diandalkan dalam proses pemasaran dan penjualan.
Distribusi dan pelayanan pelanggan juga menjadi fungsi lain dari penerapan
rantai nilai. Dua hal ini menjadi fungsi yang didasari strategi diferensiasi dan
keunggulan bersaing.

22
2.6 Ruang Pasar
Ruang pasar adalah pengecer online yang memungkinkan bisnis lain untuk
menjual produk mereka di platform virtual. Ruang pasar mengacu pada pasar
virtual untuk dunia komersial. Ini terdiri dari situs micro-blogging, platform e-
commerce, atau platform dua arah lainnya. Dua situs web terkenal yang terkait
dengan ruang pasar adalah eBay dan Etsy. Pada saat yang sama, ada juga platform
yang kurang dikenal yang membentuk ruang virtual, seperti Twitter dan
Quicker.com. Ada karakteristik tertentu yang membentuk ruang pasar . Salah satu
cirinya adalah penjualan dan transaksi dilakukan melalui media online dan portal
pembayaran .
2.6.1 Komponen- Komponen Yang Membuat Ruang Pasar
a. Pembeli
Kekuasaan ada di tangan pembeli. Ada begitu banyak pembeli potensial yang
mencari produk dan layanan di internet di ruang pasar virtual .
b. Penjual
Ruang pasar tidak akan ada tanpa penjual. Penjual secara aktif terlibat dalam
pemasaran bisnis mereka untuk menarik pelanggan lama dan baru ke toko
online mereka.
c. Perantara
Ini menyediakan berbagai layanan di web. Ini dapat mencakup menyiapkan
infrastruktur ruang pasar, mencocokkan pembeli dan penjual, dan membantu
mereka menyelesaikan transaksi.
d. Produk
Produk yang tersedia di ruang pasar online hanya dibatasi oleh imajinasi anda.
Tetapi anda tidak dapat berinteraksi dengan barang fisik. Jika anda pernah
menjelajahi situs e-niaga seperti eBay, anda tahu bahwa rangkaian produk
sangat luas dan tersebar di berbagai industri.
e. Bagian belakang
Ini adalah bagian penting dari keberhasilan fungsi toko online mana pun. Ini
termasuk aktivitas seperti pemenuhan pesanan, pemrosesan pembayaran
pengemasan, pengiriman, manajemen inventaris, dan banyak lagi.
f. Infrastruktur

23
Inti dari itu semua. Ini termasuk jaringan, perangkat keras, dan perangkat
lunak.

24
g. Paling depan
Ini adalah bagaimana Anda berinteraksi dengan ruang pasar. Ini mencakup
proses seperti keranjang, katalog, portal penjual, gateway pembayaran, dan
mesin pencari.
h. Layanan dukungan
Bagian penting lainnya dari pasar virtual mana pun. Ini termasuk sertifikasi
untuk memastikan keamanan dan layanan kepercayaan lainnya.
i. Marketspace vs Marketplace
Perbedaan antara  marketplace dan  marketspace  sebenarnya sangat mendasar.
Sebuah pasar tradisional (marketplace) memiliki lokasi fisik . Di sini pembeli
dan penjual bertemu tatap muka dan membuat percakapan seputar produk atau
layanan. Pelanggan diberikan kesempatan untuk bertanya dan melihat serta
merasakan secara fisik produk sebelum memutuskan untuk melakukan
pembelian.
Sebaliknya, ruang pasar (marketspace) tidak memiliki batas fisik . Ini adalah
platform online di mana pelanggan dapat menelusuri katalog dengan penawaran
anda dan melakukan pembelian melalui internet melalui portal pembayaran
online. Interaksi antara pembeli dan penjual jauh lebih sedikit.
Keuntungan marketspace untuk bisnis
1. Toko 24 jam Untuk Permintaan Tinggi
Pertama, sudah ada pasar yang kuat, jadi tidak perlu membuat permintaan
dari awal. Proses penjualan melalui ruang pasar juga lebih cepat karena konsumen
dapat langsung mulai menelusuri produk anda saat dimuat, dan tanpa jam
operasional, dan penjualan dapat dilakukan dengan cepat kapan saja.
2. Pembayaran Mudah dan Penghematan Biaya
Ini membuat transaksi di situs menjadi sederhana dan aman. Pengalaman
berbelanja bagi konsumen juga jauh lebih mudah dan nyaman karena dapat
berbelanja dari kenyamanan rumah atau dengan beberapa klik. Dan karena
internet tersedia di sebagian besar tempat, kita juga dapat berbelanja dari mana
saja.

25
Salah satu keuntungan terbesar adalah bahwa biaya pemeliharaan jauh lebih
rendah dan kita akan menghemat antara lain biaya transportasi, biaya
penyimpanan, sewa toko, dan biaya pemeliharaan.
3. Loyalitas Pelanggan
Tidak dapat disangkal bahwa sangat sulit untuk membangun loyalitas
pelanggan pada platform ruang pasar karena konsumen biasanya bukan
pengunjung biasa. Tapi, mungkin butuh lebih banyak usaha dari pihak penjual.
Etsy adalah contoh yang baik dari platform di mana penjual masih
berhasil membangun hubungan dengan pelanggan mereka dan membangun
pengikut merek yang setia dan kuat .
Kekurangan Market Space
Seperti halnya platform online mana pun yang layanannya bergantung
pada internet, ada beberapa potensi kerugian yang perlu diperhitungkan. Karena
ruang pasar adalah platform belanja virtual, tidak ada cara bagi konsumen untuk
mencoba produk sebelum membelinya, dan harus bergantung pada informasi
yang diposting oleh penjual. Tidak ada komunikasi langsung antara pembeli dan
penjual, Persaingannya juga jauh lebih tinggi daripada yang ditemukan
di pasar tradisional.

2.7 Evolusi bisnis di internet


Evolusi Bisnis adalah proses terjadinya aktivitas bisnis dari masa ke masa
sesuai kondisi dan perkembangan teknologi, social dan budaya. Para pengusaha
telah menjalankan bisnis sesuai perkembangan zaman, mulai dengan pola
tradisional hingga memasuki era internet saat ini.
Evolusi yang terjadi pada internet merupakan satu fenomena yang paling
menarik dalam kemajuan teknologi yang terjadi sekarang. Satu aspek yang boleh
dibilang utama dalam evolusi ini adalah munculnya electronic commerce
(ecommerce) dalam lingkungan bisnis. E-commerce mengubah hampir semua
fungsi bisnis area dan setiap kegiatannya, mulai dari transaksi jual belinya sampai
periklanannya. Dengan lahirnya E-commerce ini memudahkan konsumen untuk
dapat melakukan transaksi jual beli tanpa harus datang ketempatnya.

26
E-commerce memainkan peran yang sangat penting, yaitu memungkinkan
organisasi atau perusahaan memasuki pasar dengan cara yang mudah, murah,
dan tanpa batasan geografis. Dalam hal ini, perusahaan akan bersaing dengan
pelaku bisnis yang lain di dunia maya (virtual world). Penggunaan teknologi
khususnya E-commerce diharapkan dapat memberikan manfaat yang besar
terhadap dunia bisnis yang kompetitif tersebut. Perusahaan yang mampu
bersaing dalam kompetisi tersebut adalah perusahaan yang mampu
mengimplementasikan teknologi ke dalam perusahaannya. Dengan ini e-
commerce didefinisikan sebagai proses pembelian dan penjualan atara dua belah
pihak di dalam suatu perusahaan dengan adanya pertukaran barang, jasa, atau
informasi melalui media internet.
Dalam mengimplementasikan e-commerce ada beberapa faktor yang
terkait dan teknologi yang harus dikuasai. Dengan demikian ada “tiga kategori
dasar atau jenis-jenis e-commerce yaitu Business To Consumer (B2C), Business
To Business (B2B) dan Consumer To Consumer (C2C)” (Hermawan, 2014).Dengan
adanya tiga kategori di atas, dapat memudahkan para pelaku bisnis untuk
melakukan sasaran yang akan dituju. Dengan demikian, “yang harus diingat
dalam melangsungkan aktivitas bisnis e-commerece yaitu: adanya proses baik
penjualan maupun pembelian secara electronic, adanya konsumen atau
perusahaan dan adanya jaringan penggunaan komputer secara on-line untuk
melakukan transaksi bisnis”.
Penigkatan transaksi menggunakan e-commerce oleh perusahaan
merupakan indikasi bahwa manajemen memiliki komitmen terhadap
pemanfaatan cara baru atau lebih tepat digambarkan sebagai suatu komitmen
untuk memanfaatkan e-commerce di dalam pengembangan perusahaan. Selama
ini, sistem penjualan yang digunakan oleh perusahaan hanya bersifat manual dan
secara tertulis, yang tidak jarang cenderung menyesatkan. Dengan adanya
layanan jasa berupa e-commerce yang dapat secara cepat dapat dinikmati oleh
pelanggan maupun perusahaan sendiri, maka segala layanan yang diinginkan
oleh para pelanggan dapat segera ditindak lanjuti dengan secepat mungkin,

27
sehingga perusahaan tersebut akan mampu memberikan palayanan yang terbaik
dan tercepat bagi para pelanggan.
Saat ini banyak perusahaan memanfaat web sebagai media untuk lebih
memperkenalkan produk atau keberadaan perusahaan mereka ke masyarakat
luas. Tetapi tidak sedikit pula perusahaan yang masih belum memanfaatkan web
khususnya perusahaan yang sedang berkembang baik.

2.8 Kesempatan Baru Pemasaran


Pemasaran adalah suatu system dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk
merencanakan, menentukan harga, promosi dan mendistribusikan barang-
barang yang dapat memuaskan keinginandan mencapai pasar sasaran serta
tujuan perusahaan.
Kesempatan Pemasaran juga bisa disebut dengan Market opportunity atau
peluang pasar adalah kombinasi keadaan dan waktu yang memungkinkan
perusahaan untuk mengambil tindakan dalam mencapai sasaran perusahaan.
Ada beberapa jenis analisis yang dapat membantu perusahaan untuk
mengidentifikasi peluang pasar, diantaranya adalah segmentasi konsumen,
keputusan pengambilan, pesaing langsung dan tidak langsungg, produk dan
layanan pelengkap, industry, pasar luar negeri, serta analisis lingkungan.
Kesempatan yang ada di pasar biasanya baru diketahui setelah orang lain
mengidentifikasi peluang tersebut. Mengidentifikasi kesempatan pemasaran
dirasakan perlu bagi suatu perusahaan, karena hal itu berkaitan dengan
pertumbuhan dan profabilitas. Kesempatan pemasaran dapat diidentifikasi atas
dasar berapa factor sebagai berikut :
a. Identifikasi kebutuhan konsumen yang belum terpenuhi.
b. Identifikasi pasar baru dari perubahan social dan demografi.
c. Menentukan penggunaan baru atas produk.
d. Meningkatkan produk perussahaam yang sudah ada.
e. Mengembangkan teknologi baru atau memperbaiki yang sudah ada.
f. Mengamati arah perkembangan kompetisi

28
Secara umum factor identifikasi kesempatan pemasaran pada akhirnya akan
bertumbuh pada tiga hal : konsumen, lingkungan konsumen dan sumber daya.
Langkah pertama dalam proses identifikasi kesempatan pemasaran dapat
dimulai dari pemahaman terhadap arah perkembangan yang akan dituju oleh
perusahaan. Tanpa adanya kejelasan arah, seorang menejer tidak dapat
melakukan identifikasi kesempatan pemasaran dengan benar, karena akan sulit
untuk mnentukan sikap dan mengambil keputusan-keputusan pemasaran.
Selanjutnya, langkah kedua dalam identifikasi kesempatan pemasaran adalah
menentukan pasar yang akan dilayani oleh perusahaan, dalam proses ini
perusahaan secara simultan juga harus melakukan kegiatan komprehensif yang
mencakup prilaku konsumen, lingkungan pemasaran dan sumber daya internal
yang dimiliki. Kombinasi dari ketiga hal tersebut memungkinkan perusahaan
untuk membuat estimasi awal atas pasar potensial. Prakiraan konsumen dan
permintaan potensial adalah merupakan ukuran dasar bagi manajemen untuk
menentukan kesempatan pemasaran yang dapat diraih. Dalam kesempatan
pemasaran terdapat 4 kesempatan pemasaran yang dapat di identifikasi oleh
perusahaan, sebagai berikut:
a. Penetrasi Pasar (Market Peneration)
Penetrasi Pasar (Market Peneration) adalah strategi pertumbuhan dimana
perusahaan berkonsentrasi pada perluasan pangsa pasar untuk produk yang
ada di pasar saat ini, yang dilakukan dengan merebut pelanggan dari pesaing
atau menarik pelanggan yang saat ini belum menggunakan produk, dengan
cara menetapkan harga yang rendah dan menggencarkan promosi secara
lebih luas.
b. Pengembangan Pasar (Market Development)
Pengembangan Pasar (Market development) adalah strategi pertumbuhan
dengan menarik lebih banyak pelanggan baru untuk produk yang sudah ada.
Dalam hal ini, perusahaan harus mencari segmen pasar baru untuk
produknya. Pengembangan pasar biasanya dilakukan ketika segmen pasar
saat ini sudah mulai matang. Dengan mencari pasar baru, perusahaan

29
berusaha untuk memperbesar wilayah pemasaran, dengan begitu volume
penjualan dapat ditingkatkan.
c. Pengembangan Produk (Product Development
Pengembangan Produk (Product Development) adalah strategi yang mencari
peningkatan penjualan dengan meningkatkan atau memodifikasi produk atau
layanan yang ada.
d. Diversifikasi (Diversification)
Diversifikasi (Diversification) adalah usaha penganekaragaman produk atau
bidang usaha yang dilakukan suatu perusahaan untuk memaksimalkan
keuntungan sehingga arus kas perusahaan dapat lebih stabil.ini dilakukan
perusahaan untuk mengatasi krisis ekonomi sehingga apabila suatu
perusahaan mengalami kemerosotan pendapatan di salah satu produk atau
negara/daerah, di produk atau negara/daerah lain mendapatkan kelebihan
pendapatan sehingga kekurangan yang terjadi bisa tertutupi.

30
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pasar Konsumen adalah pasar yang dimana pembelinya adalah individual
yang membeli produk untuk digunakan atau disewakan. Konsumen adalah
pengambil keputusan konstrutif dan terpapar banyak pengaruh kontekstual.
Perilaku konsumen dalam membeli suatu produk dipengaruhi oleh faktor budaya,
faktor sosial, dan faktor individu. Karakteristik pembeli dan proses pengambilan
keputusan menimbulkan keputusan pembeli tertentu. Sedangkan proses pembelian
bisnis yaitu dengan pengenalan masalah, gambaran kebutuhan umum, spesifikasi
produk, mencari pemasok, permohonan proposal, pemilihan pemasok, spesifikasi
pemesanan rutin dan penilaian kinerja.
Pada era globalisasi ini lingkungan pemasaran sangat cepat berubah karena
adanya pengaruh internal maupun eksternal suatu kawasan sehingga di perlukanya
informasi mengenai perubahan perilaku konsumen dalam membeli dan keputusan
pengambilan suatu produk yang dapat menjadi peluang pemasaran yang tepat.

3.2 Saran
Dalam penulisan makalah ini masih terdapat kekurangan dan kesalahan,
baik dari segi penulisan maupun dari segi penyusunan kalimatnya dan dari segi isi
juga masih perlu ditambahkan. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan pada
para membaca makalah ini agar dapat memberikan kritikan dan masukan yang
bersifat membangun.

31
DAFTAR PUSTAKA

Adzaniah, Dinda. 2013. Peluang dan Kesempatan Pemasaran.


https://adzaniahdinda.wordpress.com/2013/06/05/peluang-dan-
kesempatan-pemasaran/. Diakses pada tanggal 16 Maret 2022.

Affde. 2021. Ruang Pasar - Apa Itu dan Bagaimana Cara Menggunakannya untuk
Pemasaran Bisnis. Diakses pada 14 Maret 2022, dari
https://www.affde.com/id/market-space.html

Anonim. 2018. One To One Marketing (Pemasaran Satu Per Satu).


http://indahsari-gudangilmu.blogspot.com/2018/08/one-to-one-
marketing-pemasaran-satu-per.html. Diakses pada tanggal 15 Maret
2022.
Anonim. 2019. Pengembangan Pasar. https://cerdasco.com/pengembangan-
pasar/. Diakses pada tanggal 16 Maret 2022

Anonim. 2020. Penetrasi Pasar. https://cerdasco.com/penetrasi-pasar/. Diakses


pada tanggal 16 Maret 2022

Binus Library. 2014. Thesisdoc bab 2. Journal of Binus University, 28. Diakses
pada 14 Maret 2022. dari http://library.binus.ac.id/

Dewi, Erna. 2008. Merek dan Psikologi Konsumen. Implikasi Pada Strategi
Pemasaran. Yogyakarta : Graha Ilmu
Dharmmesta, B.S. 1999. Loyalitas Pelanggan :Sebuah Kajian Konseptual sebagai
Panduan Bagi Peneliti. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia, Vol.14, h. 73-
88
Hanifah Nurul. 2019. Strategi Rantai Nilai dan Manfaatnya dalam Berbisnis.
Diakses pada 14 Maret 2022, dari https://lifepal.co.id/media/rantai-nilai/
Mowen, John. 2002. Perilaku Konsumen. Jakarta : Erlangga
Nizar, Dicky. 2015. Analisa Kesempatan Pasar.
http://dicky-nizar.blogspot.com/2015/09/analisa-kesempatan-
pemasaran.html. Diakses pada tanggal 16 Maret 2022

Nugraha Maulana Adhi. 2021. Diversifikasi.


https://id.m.wikipedia.org/wiki/Diversifikasi_(ekonomi). Diakases pada
tanggal 16 Maret 2022

Sukamto, Margiyanto. 2020. Pasar Konsumen Dan Perilaku Konsumen.


https://stie-igi.ac.id/wp-content/uploads/2020/04/IGI-S2-3-PASAR-

32
KONSUMEN-DAN-PERILAK-KONSUMEN-PERT.3.docx#:~:text=Pasar
%20Konsumen%20adalah%20semua%20individu,produk%20untuk
%20digunakan%20atau%20disewakan. Diakses pada tanggal 15 Maret
2022.

33

Anda mungkin juga menyukai