Anda di halaman 1dari 4

MAKALAH

PEMBENTUKAN PRILAKU BARU

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Tugas pada Mata Kuliah Modefikasi Prilaku

Dosen Pengampu: Dr. Fatma Sylvaha Dewi Harahap, M.A Kes

Oleh:

Refi (2021026)

Muhammad Hidayatul Mustafid (2021016))

Fakultas: Dakwah dan Komunikasi Islam

Program Studi: Bimbingan dan Konseling Islam

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI


SYAIKH ABDURRAHMAN SIDDIK
BANGKA BELITUNG
2023
A. Pendahuluan
1. Latar Belakang
Shaping adalah pembentukan perilaku baru atau perilaku yang belum pernah
dilakukan individu, dan sulit atau tidak mungkin untuk memunculkan perilaku baru
yang diinginkan tersebut, dengan cara memberi pengukuh/penguat jika telah
muncul perilaku-perilaku yang menyerupai atau mendekati perilaku yang
diinginkan, sehingga pada akhirnya memunculkan perilaku yang sama sekali baru
yang diinginkan.
Jadi shaping itu adalah prosedur yang digunakan untuk membentuk perilaku
seorang individu. Karena perilaku memiliki tingkat kejadian, maka tidak mungkin
untuk meningkatkan frekuensi perilaku hanya dengan menunggu sampai terjadi dan
kemudian baru menguatkannya. Oleh karena itu, untuk memperkuat perilaku harus
memperkuat respon mulai dari nol sampai ke frekuensi yang lebih besar.
Shaping didefinisikan sebagai perkembangan perilaku baru oleh penguatan
berturut-turut dari perilaku yang ingin dikuatkan sebelumnya. Kadang-kadang
perilaku baru terjadi ketika seorang individu menampakkan beberapa perilaku awal,
dan lingkungan (orang lain) memperkuat variasi-variasi kecil dalam perilaku.
Akhirnya bahwa perilaku awal dapat dibentuk sehingga bentuk akhir tidak lagi
menyerupai perilaku awal.
Kebanyakan orang tua menggunakan prosedur pembentukan dalam mengajar
anak-anak mereka untuk berbicara, misalnya saja ketika pertama kali bayi mulai
mengoceh, ia mengikuti bahasa asli orangtua walaupun masih mereka-reka. Pada
saat mulai mengoceh inilah orangtua memperkuat perilaku misalnya dengan
belaian, pelukan atau ciuman pada sang anak.

Ada dua cara untuk membentuk sebuah respon, yaitu:


1. Eksternal shaping
Jika kita menghendaki seseorang melakukan sebuah respon tertentu,
misalnya menekan pengumpil untuk memperoleh makanan, maka lingkungan
dapat diatur sedemikian rupa sehingga respon ini kemungkinan besar
dilakukan. Dalam bahasa skinner, respon-respon dalam conditional klasik
dibentuk secara tidak begitu kaku, sedang respon-respon instrumental
dibentuk secara tidak begitu kaku tetapi masih tetap berada dibawah
penguasaan kondisi luar.
2. Internal shaping
Internal shaping dapat terjadi dalam lingkungan yang sangat bebas dan
sangat tidak berstruktur. Diberi nama internal shaping karena tekanan konstan
terhadap tingkah laku datangnya dari dalam organisme, bukan dari lingkungan
fisik. Skinner (1951) bahwa proses internal shaping dapat dilukiskan dengan
cukup obyektif, tetapi pelaksanaannya memerlukan kecerdasan, akal, dan
keahlian yang besar dari orang yang melakukan shaping.
DAFTAR PUSTAKA

Martin, 1992, Modifikasi Perilaku – Shaping, Jakarta: Gramedia

Anda mungkin juga menyukai