DosenPengampu:
Ns Febriyan Rahmat Suwandi,M.Kep
Disusun Oleh:
ElfizaGustiana(221000414201015)
Fadil Hidayatullah (221000414201018)
DindaNatamaDiska (221000414201013)
Fatin Elvira(221000414201019)
EyhieazzahraA(221000414201016)
DitasyaKharil(2 210000414201014)
Marshindi Nabila (221000414201035)
Fadil al aziz(221000414201017)
Defitawulandari(221000414201011)
Febri ananda(221000414201020)
Alhamdulillah puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-
Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “UPAYA PENCEGAHAN
PENYAKIT DIARE YANG TERJADI DIRUMAH SAKIT”
Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk memenuhi
tugas mata kuliah pendidikan dan promosi kesahatan di Universitas Prima Nusantara
Bukittinggi.
Bukittinggi,22 juni2023
Penulis
i
Daftar isi
Kata Pengantar...........................................................................................................................i
Daftar Isi.....................................................................................................................................ii
A.BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................1
1.1 LatarBelakangMasalah...........................................................................................................1
1.2 RumusanMasalah...................................................................................................................2
1.3 TujuanMasalah.......................................................................................................................3
1.4 Manfaat..................................................................................................................................3
B.BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................4
2.1 Pengertian Diare.....................................................................................................................4
2.2 Etiologi Diare.........................................................................................................................4
2.3 Patofisiologi Diare.................................................................................................................5
2.4 Pemeriksaan Diagnostik.........................................................................................................7
2.5 Pencegahan.............................................................................................................................7
2.6 Penatalaksanaan.....................................................................................................................8
C.BAB III PENUTUP..................................................................................................................9
3.1 Kesimpulan............................................................................................................................9
3.2 Saran.......................................................................................................................................9
Daftar Pustaka ............................................................................................................................10
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1
Angka prevalensi diare di Indonesia masih berfluktuasi.Berdasarkan dataRiset
Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018, prevalensi diare klinis adalah9,0% (rentang: 4,2% -
18,9%), tertinggi di Provinsi NAD (18,9%) dan terendahdi DI Yogyakarta (4,2%). Beberapa
provinsi memiliki prevalensi diare secara klinis>9% (NAD, Sumatera Barat, Riau, Jawa
Barat, Jawa Tengah, Banten,NusaTenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan
Selatan, Sulawesi Tengah,Sulawesi Tenggara, Gorontalo, Papua Barat dan Papua).
MenurutdataRiskesdas pada tahun 2013 angka prevalensi mengalami
penurunansebesar(3,5%) untuk semua umur kelompok.Bila dilihat perkelompok umur insiden
diare tertinggi yang tercatat pada anakumur <1 tahun yaitu 5,5%.Sedangkan pada umur 1-4
tahun angka kejadian diaretercatat sebanyak 5,1% (Riskesdas, 2013). Sejalan dengan hasil
survei morbiditasdiare pada tahun 2010 (Kementerian Kesehatan [Menkes], Survei
morbiditasdiare tahun 2010) angka morbiditas menurut kelompok umur terbesar adalah 6-11
bulan yaitu sebesar 21,65% lalu kelompok umur 12-17 bulan sebesar 14,43%,kelompok umur
24-29 bulan sebesar 12,37%, sedangkan proporsi terkecil padakelompok umur 54-59 bulan
yaitu 2,06%. Pengendalian penyakit diare sendiri telahlama diupayakan oleh pemerintah
Indonesia untuk penekanan angka kejadiandiare. Upaya-upaya yang dilakukan oleh
pemerintah seperti adanya program-program penyediaan air bersih dan sanitasi total berbasis
masyarakat.Adanyapromosi pemberian ASI ekslusif sampai enam bulan, termasuk
pendidikankesehatan spesifik dengan tujuan dapat meningkatkan kualitas hidup
masyarakatdan menurunkan kematian yang disebabkan oleh penyakit diare.
1.2 RumusanMasalah
Adapun rumusan masalah yang penulis gunakan meliputi:
1. Apa itu diare?
2. Apa etiologi diare?
3. Apapatofisiologidiare?
4. Bagaimana pemeriksaan diagnostic diare?
5. Bagaimana cara pencegahandiare?
6. Bagaimana cara penatalaksanaan diare?
2
1.3 Tujuan
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah, penulisan makalah bertujuan untuk :
1. Pengertiandiare.
2. Mengetahuietiologidiare.
3. Mengetahuipatofiologidiare.
4. Pemeriksaandiagnostikdiare.
5. Mengetahuicarapencegahandiare.
6. Mengetahuipenatalaksanaandiare.
1.4 Manfaat
Adapun manfaatpenulisanpenulisanmakalahinidiantaranyayaitu:
1. Memberikanpengetahuantentangpengertiandiare.
2. Memberikanpengetahuantentangetiologidiare.
3. Memberikanpengetahuantentangpatofisiologidiare.
4. Memberikanpengetahuantentangpemeriksaan diagnostic diare
5. Memberikanpengetahuantentangcarapencegahadiare.
6. Memberikanpengetahuantentangpenatalaksanaandiare.
3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.PengertianDiare
Diaredidefenisikansebagaisuatukondisi di mana terjadiperubahandalamkepadatandan
karaktertinja dan air di keluarkantigakali ataulebih per
hari.Diaretejadiakibatbakteripencernaan E.COLI terhadapmakanan. Bakteriini
sangatsenangberadadalamtinjamanusia, air kotor, dan makananbasi.
Untukmencegahterjadinyadiare, makanan yang diberikankepadaanakharushygenis.
Janganlupa juga untukselalumencucitangandenganbersih.
SenurutSuriadimenyatakanbahwadiareadalahkehilanangncairan dan
elektrolitsecaraberlebihan yang terjadikarenafrekuensisatu kali ataulebihbuang air
bentuktinjaencerataucair.MenurutSuradi, dan Rita (2001),
diarediartikansebagaisuatukeadaandimanaterjadinyakehilangancairan dan
elektrolitsecaraberlebihan yang terjadikarenafrekuensibuang air besarsatu kali
ataulebihdenganbentukencerataucair.Enteritisadalahinfeksi yang disebabkan virus
maupunbakteri pada saluran usus(misalnyakholera, disentriamuba).
Diarepsikogenikadalahdiare yang menyertaimasaketegangansaraf / stres.
Jika ditelitidaridefinisinya, diareadalahgejalabuang air
besardengankonsistensifeses(tinja) lembek, ataucair, bahkanbisaberupa air saja.
Frekuensinyabisaterjadilebihdari dua kali sehari dan berlangsungdalamjangkawaktu lama
tapikurangdari 14hari. Sepertidiketahui, pada kondisi normal, orang
biasanyabuangbesarsekaliataudua kali
dalamseharidengankonsistensifesespadatataukeras.Jadidiaredapatdiartikansuatukondisi,
buang air besar yang tidak normal yaitulebihdari 3 kali seharidengankonsistensipengukuhan
yang encerdapatdisertaiatautanpadisertaidarahataulendirsebagaiakibatterjadinya proses
inflamasi pada lambungatauusus.
2.2.Etiologidiare
Menurut Dr. HaikinRachmat, MSc., penyebabdiaredapatdiklasifikasikanmenjadienamorang:
1.Infeksi yang disebabkanbakteri, virus atauparasite.
2.Adanya gangguanpenyerapanmakananataudisebutmalabsorbsi.
3.Alergi.
4.Keracunan bahankimiaatauracun yang terkandungdalammakanan.
5.Imunodefisiensi yaitukekebalantubuh yang menurun.
6.Penyebab lain.
4
DirekturPemberantasanPenyakitMenularLangsung (PPML),
DitjenPemberantasanPenyakitMenular dan PenyehatanLingkungan (P2MPL)
Depkesyangseringditemukan di lapanganadalahdiare yang disebabkan oleh infeksi danracun.
Setelahmelaluipemeriksaanlaboratorium,
sumberpenularannyaberasaldarimakananatauminuman yang tercemar virus. Konkretnya,
kasus di sekitarnyadenganmasalahlingkungan dan perilaku.
Perubahandarimusimkemaraukemusimpenghujanyangmenimbulkanbanjir,kekurangan
saranaudarabersih,dankondisilingkungan yang
kurangbersihmenyebabkanmeningkatnyakasusdiare. Fakta
ituadamenunjukkansebagianbesarpasienternyatatinggal di kawasankurangbersihdan
tidaksehat. Saatmenyiapkan air bersih sangat terbatas, orang lantasmenggunakan airsungai
yang jelas-jelaskotor oleh limbah. Bahkanmenjaditempatbuang air
besar.Jelasairnyatakbisadigunakan. Janganherankalaukemudianpenderitadiare sangat
banyakkarenamenggunakanudara yangsudahtercemaroleh zatkimiayang meracunitubuh.
Masalahperilaku juga bisamenyebabkanseseorangmengalamidiare. Misalnya,
mengkonsumsimakananatauminuman yang tidakbersih, sudahtercemar, dan
mengandungbibitpenyakit. Jika dayatahantubuhternyatalemah,alhasilterjadilahdiare.
Diaredapatdisebabkandarifaktorlingkunganataudari menu
makanan.Faktorlingkungandapatmenyebabkananakterinfeksibakteriatau virus penyebabdiare.
Makanan yang tidakcocokataubelumdapatdicerna dan diterimadenganbaikoleh anak
dankeracunanmakanan juga dapatmenyebabkandiare.Terkadang kala
sulituntukmengetahuipenyebabdiare. Diaredapatdisebabkan olehinfeksi pada perutatau usus.
Perdanganatauinfeksioleh usus agenpenyebab :
1.Faktor infeksi :Bakteri, virus, parasit, candida
2.Faktor parenteral :infeksi di bagiantubuh
3.Faktor malabsorpsi :karbohidrat, lemak, protein
4.Faktor makanan :makananbasi, beracun, terlampaubanyaklemak,sayuran
yangdimasakkurangmatang, kebiasaancucitangan
5.Faktor psikologis : rasa takut, cemas
2.3.Patofisiologidiare
Penyakitinidapatterjadikarenakontakdenganinfeksi yang terinfeksisecaralangsung,seperti:
1.Makan dan minuman yang sudahterkontaminasi, baik yang sudahdicemari
olehseranggaatauterkontaminasi oleh tangankotor.
2.Bermain denganmainanterkontaminasiapalagi pada
bayiseringmemasukkantangan/mainan/apapunkedalammulut. Karena virus
inidapatbertahandipermukaanudarasampaibeberapahari.
5
3.Jangan gunakansumberudara yang sudahtercemar dan
janganmengolahudaradenganudaryangtidakbenar.
4.Tidak mencucitangandenganbersihsetelahselesaibuang air besar.Penyebab gastroenteritis
akutadalahmasuknya virus(Rotravirus, Adenovirus enteris,VirusNorwalk),
Bakteriatautoksin(Compylobacter, Salmonella,
EscherihiaColi,YersiniaDanlainnya),parasit(BiardiaLambia, Cryptosporidium).
Beberapamikroorganismepatogeninimenyebabkaninfeksi pada sel-sel,
memproduksienterotoksinatauCytotoksindimanamerusaksel-sel, ataumelekat pada dinding
usus pada gastroenteritis
akut.Mekanismedasarpenyebabtimbulnyadiareadalahadanyapeningkatanbising ususdan
sekresiisi usus sebagaiupayatubuhuntukmengeluarkanzatiritasiatauzatinfeksi.
Selainitumenimbulkangangguansekresiakibattoksin di dindingusus,sehinggasekresi air dan
elektrolitmeningkatkemudianterjadidiare dan absorpsi airsertaelektrolitterganggu.
Sebagaihomeostatistubuh, sebagaiakibatdarimasuknyaagenpengiritasi pada kolon,
makaadaupayauntuksegeramengeluarkanagentersebut. Sehinggakolonmemproduksimukus
dan HCO3 yang
berlebihanberefekpadagangguanmutilitasususyangakibathiperperistaltikdanhipoperistaltik.
Akibatdaridiareitusendiriadalahkehilangan air dan elektrolit(dehidrasi) yang
mengakibatkangangguanasambasa, gangguangizi, dan
gangguansirkulasidarah.Prosesterjadinya Gastroenteritis dapatdisebabkan oleh berbagaifactor
diantaranya:
1.Faktor infeksi, proses
inidapatdiawaliadanyamikroorganime( kuman)yangmasukkedalampencernaan yang
kemudianberkembangdalam usus danmerusakselmukosa usus yang
dapatmenurunkandaerahpermukaanusus.Selanjutnyaterjadiperubahansuasanahati usus yang
pada akhirnyamengakibatkangangguanfungsi usus dalammenyerapcairan danelektrolit. Atau
juga
dikatakanadanyatoksinbakteriakansistempenyebabmengangkutaktifdalamusushalus,seldidala
mmukosa ususmengalamiiritasi dan meningkatnyacairan danelekrtolit.Mikroorganisme yang
masukakanmerusakselmukosa usussehinggamenurunkan area permukaan usus,
perubahankapasitasintestinal dan merusakgangguanabsorbsicairan dan elektrolit.
2. Faktormalabsorbsimerupakankegagalandalammelakukan absorbs
yangmengakibatkantekanan osmotic meningkatsehinggaterjadipergeseranudara
daneletrolitkeronga usus yang dapatmeningkatkanisirongga usus
sehinggaterjadilahGastroenteritis.
3.Faktor makananinidapatterjadiapabilatoksin dan ada yang tidakmampudiserapdenganbaik.
Sehinggaterjadipeningkatanperistaltik usus
yangmengakibatkanpenurunankesempatanuntukmenyerapmakananyangkemudianpenyebabG
astroenteritis.
4.Faktor psikologidapatmempengaruhipeningkatankejadianperistaltikusyang
akhirnyamempengaruhi proses penyerapanmakanan yang dapatmnyebabkanGastroenteritis.
6
2.4Pemeriksaan Diagnostik
1. Riwayat alergi pada obat-obatanataumakanan
2. Kultur tinja
3. Pemeriksaanelektrolit, BUN, creatinin, dan glukosa
4. Pemeriksaantinja; pH, lekosit, glukosa, dan adanya darah.
2.5Pencegahan
Penyakitdiaredapatdicegahmelalui:
1. Menggunakan air bersih
Tanda-tanda air bersih :
Tidakberwarna
Tidakberbau
Tidakberasa
2. Memasak air
sampaimendidihsebelumdiminumuntukmematikansebagianbesarkumanpenyakit.
3. Membuangtinjabayi dan anak-
anakdenganbenar.Pencegahanmuntaberbisadilakukandenganmengusahakanlingkungan yang
bersihdan sehat.
4. Usahakanuntukselalumencucitangansebelummenyentuhmakanan.
5. Usahakan pula menjagakebersihanalat-alatmakan.
6. Sebaiknya air yang
diminummemenuhikebutuhansanitasistandardilingkungantempattinggal. Air dimasakbenar-
benarmendidih, bersih, tidakberbau,tidakberwarna dan tidakberasa.
7. Tutupmakanan dan minuman yang disediakan di meja.
8. Setiap kali habispergiusahakanselalumencucitangan, kaki, dan muka.6.
Biasakananakuntukmakan di rumah dan tidakjajan di
sembarangantempat.Kalaubisamembawamakanansendirisaatkesekolah
9. Buatlahsaranasanitasidasar yang sehat di lingkungantempattinggal, sepertiair bersih dan
jamban/WC yang memadai.
8. Pembuatanjambanharussesuaipersyaratansanitasistandar. Misalnya, jarakantarajamban
(juga jambantetangga) dengansumuratausumber air sedikitnya 10meter agar air
tidakterkontaminasi. Dengandemikian, wargabisamenggunakan air
bersihuntukkeperluansehari-hari, untukmemasak, mandi, dan sebagainya.
7
2.6 Penatalaksanaan
Penanggulangankekurangancairanmerupakantindakanpertamadalammengatasipasiend
iare. Hal sederhanasepertimeminumkanbanyak air putihatauoralrehidration solution (ORS)
sepertioralitharuscepatdilakukan. Pemberianinisegeraapabilagejaladiaresudahmulaitimbul dan
kitadapatmelakukannyasendiridirumah. Kesalahan yang seringterjadiadalahpemberian ORS
barudilakukansetelahgejaladehidrasinampak.
Pada penderitadiare yang disertaimuntah,
pemberianlarutanelektrolitsecaraintravenamerupakanpilihanutamauntukmengganticairantubu
h, ataudengan katalain perludiinfus. Masalahdapattimbulkarenaadasebagianmasyarakat yang
engganuntukmerawat-inapkanpenderita, denganberbagaialasan,
mulaidaribiaya,kesulitamdalammenjaga, takutbertambahparahsetelahmasukrumahsakit,
danlain-lain. Pertimbangan yang banyakinimenyebabkanrespon time
untukmengatasimasalahdiaresemakin lama, dan
semakincepatpenurunankondisipasienkearahyang fatal.Diarekarena virus
biasanyatidakmemerlukanpengobatan lain selainORS.Apabilakondisistabil,
makapasiendapatsembuhsebabinfeksi virus penyebabdiaredapatdiatasisendiri oleh tubuh
(self-limited disease).Diarekarenainfeksibakteri dan parasitseperti Salmonella ,
Giardialamblia,Entamoeba coli perlumendapatkanterapiantibiotik yang rasional,
artinyaantibiotik yang
diberikandapatmembasmikuman.Olehkarenapenyebabdiareterbanyakadalah virus yang
tidakmemerlukanantibiotik, makapengenalangejala dan
pemeriksaanlaboratoriusperludilakukanuntukmenentukanpenyebabpasti. Pada kasusdiareakut
dan parah, pengobatansuportifdidahulukan dan
terkadangtidakmembutuhkanpemeriksaanlebihlanjutkalaukondisisudahmembaik.
8
BAB III
PENUTUP
3.1Kesimpulan
Diareadalahdefekasiencerlebihdari 3 kali
seharidenganatautanpadarahataulendirdalamtinjaakibatimflamasimukosalambungatau usus
sehinggaterjadikehilangancairan dan
elektrolitsecaraberlebihan.Sebagaiakibatdariberkurangnyaabsorpsicairan dan elektrolit di
usus besar, makamunculbeberapamasalahkeperawatandaridiareini,
diantaranyaadalahadanyagangguankeseimbangancairan dan elektrolit; kurangdarikebutuhan
dan nausea.Darimasalahtersebut, dipilihbeberapatindakanpenatalaksanaan, diantaranya :
a. Banyak minum (oralit)
b. Rehidrasiperinfus (jenisisotoniskristaloid)
c. Antibiotika yang sesuai (misal ciprofloxacin dan metronidazole)
d. Diittinggi protein dan rendah residue. Obat anti
kolinergikuntukmenghilangkankejangabdomenf. Tintura opium dan
paregorikuntukmengatasidiare (atauobat lain), misalcarboadsorbeng.
Observasikeseimbangancairan dan level elektrolith. Cegahkomplikasi.
3.2Saran
1.Biasakanlah untukselaluhidupsehat agar kitatidakterkenadiare.
2.Tingkatkan kesehatanbaikindividumaupunlingkungan, agar tidakterserangpenyakit.
3.Masaklah air minumsampaimendidih.
4.Cucilah tangansebelum dan sesudahmakan.
5.Buang Air Besar(BAB) dan Buang Air Kecil(BAK) di kakus(WC).
9
DAFTAR PUSTAKA
Ramaiah, safitri, 2007.
All You Wanted To Know About Diare. Jakarta: BhuanaIlmuPopular.Suryadi, dkk. 2006.
Widoyono,2005.penyakittropis,epidemilogi,penulara,danpemberantasan.JakartaErlangga.
10