Namaku adalah Tazkia Eka Rahayu. aku biasa di panggil dengan
sebutan zyaa, aku anak pertama dari dua bersaudara. Aku dilahirkan pada tanggal 27 november 2004 oleh keluarga sederhana, dengan penuh kasih sayang kedua orang tua ku membesarkan dan mendidik ku hingga saat ini. Sekarang aku bersekolah di SMAN 1 BALEENDAH, banyak hal-hal yang sudah ku hadapai. Sebelum aku menemukan berbagai kebahagiaan dalam hidupku, jika ada orang yang mengatakan bahwa kehidupanku selalu indah maka mereka salah. pada saat umurku 3 tahun, aku di titipkan kepada nenek dan kakek ku yang berada di tasikmalaya dan orang tuaku selalu mengunjungi ku satu minggu sekali. tepat pada saat umurku 4 tahun, aku memasuki salah satu sekolah tk di tasikmalaya, aku mempunya banyak temen. karena aku orangnya sangat aktif dalam hal apapun. Suatu hari di sekolahku mengadakan perlombaan dan aku d tunjuk sebagai perwakilan sekolahku. aku mengikuti lomba nyanyi, berenang dan melukis, awalnya aku sangat malu untuk tampil di depan banyak orang tetapi guru ku meyakinkan aku bahwa aku bisa melewati semuanya, akhirnya akupun berhasil melewati semuanya. walaupun aku tidak juara tetapi aku merasa bangga pada diriku karena berhasil melewatinya. Aku menempuh pendidikan di tk selama 2 tahun dan kulanjutkan jejak pendidikanku di SDN Korpri 1 selama 6 tahun. pada saat lulus tk aku kembali pindah bersama orang tuaku di bandung, Dimasa putih merah ini, aku menjadi pendiam karena tidak mengenal siapapun. pada saat sd aku hanya mempunyain 1 sahabat bernama salma, karakternya yang berbanding terbalik denganku membuat masa putih merahku berwarna. ya, aku pikir aku tak butuh banyak temen dan aku nyaman dengan itu. Masa putih merah yang di mulai pada tahun 2011 telah usai dan kulanjutkan langkah ku untuk menuntut ilmu di SMPN 1 Baleendah. ini adalah titik dimana semuanya berubah. aku yang merupakan sosok pendiam dipaksa oleh keadaan untuk keluar dari zona nyaman itu. SMPN 1 BALEENDAH memiliki peraturan yang sangat ketat mengenai keterlambatan. Pada saat SMP aku juga mulai membuka diri untuk bersosialisasi dengan banyak orang dan lagi-lagi keadaan yang menyulitkan ini membuat aku semakin berani dan tidak pendiam lagi. 3 tahun masa putih biru berhasil merubah cara pandang dan karaktreku. Setelah masa putih biru usai, ku lanjutkan masa putih abu di SMAN 1 Baleendah, sistem zonasi yang membuatku memilih sekolah disini. Aku pikir ini kesempatan yang sangat baik karena tidak membutuhkan waktu yang lama dalam perjalajan menuju sekolah sehingga aku bisa lebih leluasa untuk belajar. Dari perjalanan Tk hinggq SMA, aku belajar banyak hal. Keadaan yang menyulitkan justru membentukku sebagai sosok yang lebih menghargai waktu, disiplin, dan sabar. Aku yakin setiap keadaan adalah guru kehidupan.