10 - Istiqomah Nur Barokah - Rangkuman Pertemuan 13
10 - Istiqomah Nur Barokah - Rangkuman Pertemuan 13
A. Tax Incidence
Teori yang mengalisis perilaku ekonomi mana yang sesungguhnya menanggung beban pajak.
Hal ini disebabkan perilaku ekonomi yang secara hukum wajib membayar pajak belum tentu
menanggung sendiri beban pajaknya, melainkan dapat memindahkan/membagi pajaknya
kepada pelaku ekonomi lain.
• Statutory Incidence siapa yg harus bayar menurut peraturan
Kejadian hukum yang memperlihatkan bahwa pajak ditanggung oleh pihak yang membayar
pajak kepada pemerintah. Contoh, pemerintah bisa mengenakan pajak sebesar 50c per gallon
bensin pada agen bensin.
• Economic Incidence ada respon pada kenaikan harga, maau ngga mau harus berbagi beban pajak
Kejadian ekonomi yang memperlihatkan bahwa beban pajak diukur dengan perubahan
sumber daya yang tersedia untuk setiap pelaku ekonomi. Contoh, apabila pom bensin
membebankan pajak 25c terhadap pembeli, berarti pembeli menanggung setengah pajaknya.
Produsen akan menaikkan harga sampai batas tertentu supaya keuntungannya tidak menurun
karena adanya pajak, tetapi konsumen juga tidak akan mau membayar beban pajak
seluruhnya, maka harga akan jatuh sampai batas tertentu. belum tentu sesuai peraturan, tergantung elastisitasnya.
Lebih elastis,lebih dikit beban yg ditanggung
Beban Pajak Produsen = Harga sebelum pajak – Harga setelah pajak + Pembayaran pajak
produsen
Beban Pajak Konsumen = Harga setelah pajak – Harga sebelum pajak + Pembayaran pajak
konsumen
Awalnya ekuilibrium di titik P=$1,5 dan Q=100, karena adanya pajak $0,5 maka
supplynya bergeser ke kiri Q=90 dan P=$1,8. Pajak 0,5 akan ditanggung konsumen 0,3 (1,8-
1,5) dan sisanya ditanggung produsen. Pembagian beban pajak ditentukan oleh elastisitas
permintaan dan penawaran yaitu seberapa responsive reaksi perubahan kuantitas yang
ditawarkan/diminta terhadap perubahan harga. Jika salah satu sisi pasar
(produsen/konsumen) menunjukkan kondisi inelastic sempurna, maka akan menggeser
penuh seluruh tanggungan pajaknya. Pihak inelastic tersebut menanggung penuh beban
pajaknya.
konsumen = (1,5-1,5) + 0 = 0
konsumen = (2-1,5) + 0 = 0,5 produsen = (1,5-1,5) +0,5 =0,5
prodesen = (1,5-2)+0,5 =0
Semakin Inealstis suatu kurva, beban pajak yang ditanggung semakin tinggi.
Sebaliknya, semakin elastis suatu kurva, beban pajak yang ditanggungnya semakin kecil.
ada permintaan : dari perusahaan, supply nya : tenaga kerjanya
B. Tax Incidence di Pasar Tenaga Kerja
ex : pajak dibebankan pada
supply. Untuk menutup
Misalnya terdapat suatu pajak, menggeser kurva
pajaknya nanti minta
kenaikan upah. pembagian
ekuilibrium dari titik A ke titik B, ada equilibrium
beban pajak 50 : 50
pembagian beban pajak. Pembagian pajaknya ditanggung
setengah-setengah dengan asumsi kurva demand dan
supply nya elastisitasnya sama. Pajak 1 dollar per jam
menurunkan hasil kerja pada setiap tenaga kerja, sehingga
membutuhkan kenaikan 1 dollar dalam upah mereka untuk
memasok sejumlah tenaga kerja, kurva penawaran geser
ke atas, dengan permintaan tenaga kerja tidak berubah,
upah ekuilibrium baru adalah 5,65. Dalam hal ini pajak ditanggung secara merata oleh pekerja
dan perusahaan.
kalo pajak dibebankan ke
perusahaan, kurva demand turun.
Pajak dibebankan ke perusahaan, maka kurva permintaan
Bayar karyawan lebih rendah,
karena 1 dollarnya buat bayar turun dari D1 ke D2, upah pasar turun jadi 4,65. Perusahaan
pajak. Bagi pajaknya dibagi 50:50.
penurunan upah 0,5 dollar seakan membayar 0,5 kurang dari 5,15 untuk upah, tetapi harus
untuk membebankan 0,5 dollar
pajaknya ke suply mengirimkan 1 dollar ke pemerintah, jadi yang dibayar
perusahaan seluruhnya ada 5,65.