Admin,+10 +Aulia+Muflih+
Admin,+10 +Aulia+Muflih+
Abstract
Slums are a problem, especially in urban areas. One of the actions that have been taken by government
is making the agency that handling of housing and slum areas or abbreviated as PLP2K-BK. In the
direction of PLP2K-BK program implemented in 2010, while when aligned with the target of the public
works department in 2020 Indonesia is free from slums. Other settlements have suitability as
residential areas with high density levels of more than 126 units / ha are settlements with no habitable
conditions such as not having regular buildings, poor environmental road conditions, lack of
wastewater management, and others. This problem should be one of the priorities in regional and city
planning, because there is a need for research on evaluating the handling of slum areas. In addition, it is
necessary to know the policy directives, the existing conditions of slums, and then make a comparison
to produce a gap from the existing conditions with the directives. The method used in this research is
normative legal or normative legal research, namely legal research which places the law as a norm
system building.
Keywords: Regions, Slums, Handling, Riverbanks
Journal of Architecture and Urbanism Research, 3 (2) (2020): 190-200
How to Cite : N. M. Aulia (2020), Kajian Pola Perilaku Penduduk di Kawasan Permukiman Bantaran Sungai Deli,
Journal of Architecture and Urbanism Research, 3 (2): Hal 190-200
191
Aulia Muflih Nasution, Kajian Pola Perilaku Penduduk di Kawasan Permukiman Bantaran Sungai Deli
Bahan tertier adalah bahan Deli yang dahulu. Dahulu, sungai ini
pendukung diluar bidang hukum seperti menjadi primadona di tengah kota
kamus ensiklopedia atau majalah yang Medan karena sungai ini menjadi jalur
terkait dengan masalah penelitian. perdagangan dan jalur transportasi
Analisis data yang digunakan kapal-kapal besar semasa kerajaan Deli
dalam penelitian ini adalah analisis data masih berjaya. Selain menjadi jalur
kualitatif, yaitu data yang diperoleh transportasi, sungai ini juga memiliki air
disusun secara sistematis kemudian jernih dan vegetasi yang rimbun di
dianalisis secara kualitatif agar dapat pinggir sungainya sehingga kesan alami
diperoleh kejelasan masalah yang akan dan natural masih kental terasa bagi
dibahas. Pengertian analisis disini siapa saja yang melintasi sungai
dimaksudkan sebagai suatu penjelasan tersebut. Keadaan itu seolah berbalik
dan penginterpretasian secara logis dan 180 derajat jika kita melihat sejenak ke
sistematis. Logis sistematis kawasan sungai Deli pada saat ini.
menunjukkan cara berfikir deduktif dan Kondisi sungai Deli sangat jauh dari
mengikuti tata tertib dalam penulisan kondisi sungai yang ideal. Keadaan tidak
laporan penelitian ilmiah. Setelah tertata dan kumuh langsung menyeruak
analisis data selesai maka hasilnya akan ketika kita memasuki kawasan
disajikan secara deskriptif, yaitu dengan perancangan yang dibatasi oleh jalan
menuturkan dan menggambarkan apa Mangkubumi, jalan Badur dan jalan
adanya sesuai dengan permasalahan Brigjend. Suprapto ini. Ditambah lagi
yang diteliti. Teori hukum yang dipakai kondisi air sungai yang keruh, dan
adalah teori hukum responsif yang banyak sampah yang tertumpuk baik di
dijelaskan oleh Philippe Nonet dan pinggir maupun di tengah sungai.
Philip Selznick dalam buku : Law and Kondisi ini sangat jauh dari kriteria
Society in Transition Hukum responsif sungai yang baik.
adalah yang bersifat terbuka terhadap Bagi sebagian pihak, sungai ini
perubahan perubahan masyarakat menjadi bagian dari kehidupan mereka
dengan maksud untuk mengabdi pada dengan mengenyampingkan kondisi
usaha meringankan beban kehidupan yang tidak ideal tersebut. Di sungai ini,
sosial dan mencapai sasaran-sasaran mereka banyak melakukan aktifitas
kebijakan sosial seperti keadilan sosial, seperti mencuci, mandi dan bermain.
emansipasi kelompok-kelompok sosial Sungai ini seolah diibaratkan seperti
yang dikesampingkan dan kamar mandi umum bagi warga yang
diterlantarkan serta perlindungan berdomisili di pinggiran sungai
terhadap lingkungan hidup. tersebut. Ada banyak faktor yang
menyebabkan sungai Deli menjadi
PEMBAHASAN begitu tidak tertata. Pertama,
Keadaan sungai Deli yang sekarang banyaknya bangunan liar yang
sangat berbeda dengan keadaan sungai menjamur tepat di tepi sungai Deli
193
Aulia Muflih Nasution, Kajian Pola Perilaku Penduduk di Kawasan Permukiman Bantaran Sungai Deli
sehingga menciptakan kesan tidak satu dampak negatif yang timbul akibat
tertata pada kawasan ini. Bangunan liar kebiasaan membuang sampah
yang bertumbuh di pinggir sungai ini sembarangan yang dilakukan oleh
kian hari semakin banyak. Hal ini penghuni bangunan liar tersebut adalah
disebabkan karena semakin banyak pendangkalan sungai. Ketika melakukan
transmigran ataupun pendatang yang survei lapangan, didapati ketinggian air
mengadu nasib ke kota Medan. Harga sungai di dalam tapak hanya berkisar 30
lahan di perkotaan yang mahal cm. Menurut informasi yang diperoleh
memaksa mereka untuk mencari tempat dari warga sekitar, ketinggian air sungai
bermukim yang dapat terjangkau oleh biasanya hanya berkisar antara 30
mereka. Akhirnya area sempadan sampai 50 cm saja. Masalah lain kembali
sungai menjadi sasaran empuk bagi timbul akibat pendangkalan sungai
para pendatang ini untuk dijadikan tersebut. Ketika hujan deras, badan
kawasan bermukim. Keberadaan sungai tidak mampu menahan air sungai
bangunan liar ini mengalihfungsikan yang naik. Sehingga pemukiman warga
kawasan resapan air sungai menjadi yang berada tepat dipinggiran sungai
kawasan padat permukiman. Deli menjadi sasaran atas meluapnya air
sungai.
permukaan lantai. Dan jika banjir besar ekologis penting dalam menjaga
melanda, rumah-rumah di kawasan ini keseimbangan lingkungan dan
dapat terendam hingga 4 meter. kesuburan tanah. Bantaran ditentukan
Informasi ini didapat dari warga yang berdasarkan hubungan antara aliran
berdomisili di daerah tersebut. Dengan banjir dan luas profil alur bawah,
kata lain, permukiman yang berdomisili biasanya 1,0 m-1,5 m diatas elevasi
tepat di pinggir sungai harus direlokasi muka air rendah rata-rata.
demi keamanan dan kenyamanan Sedangkan menurut Peraturan
bersama. Ditambah lagi bangunan liar Menteri P.U. No. 63/PRT/1993. yang
ini mengambil fungsi lahan resapan air disebut bantaran sungai adalah lahan
sungai. pada kedua sisi sepanjang palung sungai
Sempadan sungai atau floodplain sampai dengan kaki tanggul sebelah
terdapat di antara ekosistem sungai dan dalam. Menurut peraturan menteri P.U
ekosistem daratan. Berdasarkan Surat nomer 63 tahun 1993 pasal 6 mengenai
Keputusan Presiden Republik Indonesia garis sempadan sungai bertanggul
No. 32 Tahun 1990 tentang Pengelolaan dikawasan perkotaan ditetapkan
Kawasan Lindung, sempadan sungai sekurang-kurangnya 3 meter disebelah
didefinisikan sebagai kawasan luar sepanjang kaki tanggul, sedangkan
sepanjang kiri dan kanan sungai, menurut pasal 8 mengenai penetapan
termasuk sungai buatan/kanal/saluran Garis Sempadan Sungai tak bertanggul
irigasi primer, yang mempunyai di dalam kawasan perkotaan didasarkan
manfaat penting untuk pada kriteria sungai yang mempunyai
mempertahankan fungsi sungai. Daerah kedalaman 3m - 20m, garis sempadan
sempadan mencakup daerah bantaran ditetapkan sekurang-kurangnya 15
sungai yaitu bagian dari badan sungai meter dihitung dari tepi sungai pada
yang hanya tergenang air pada musim waktu ditetapkan.
hujan dan daerah sempadan yang Aturan mengenai garis sempadan
berada di luar bantaran yaitu daerah sungai juga diatur dalam Kepmen PU no.
yang menampung luapan air sungai di 380 tahun 2004. Data ini nantinya akan
musim hujan dan memiliki kelembaban digunakan untuk menentukan kriteria
tanah yang lebih tinggi dibandingkan fisik bangunan, batas-batas yang dapat
kelembaban tanah pada ekosistem dikembangkan dalam hunian serta
daratan. Banjir di sempadan sungai batasan fisik lainnya agar tetap sesuai
pada musim hujan adalah peristiwa dengan kepentingan pemeliharaan
alamiah yang mempunyai fungsi lingkungan daerah bantaran sungai.
195
Gambar 4. Daerah Sempadan Sungai
199
Aulia Muflih Nasution, Kajian Pola Perilaku Penduduk di Kawasan Permukiman Bantaran Sungai Deli
200