Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

MANAJEMEN PERGURUAN TINGGI

“Manajemen Pengorganisasian Perguruan Tinggi”

DISUSUN OLEH :

1. MAULANA SUBHI : (NIM. 1901014)


2. DWI JUNOPSI : (NIM. 19010 )

DOSEN PENGAMPU :

Dr. Saipul Annur, M.Pd.I

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


STIT MAMBA’UL HIKAM PENUKAL ABAB LEMATANG ILIR

TAHUN 2021

1
DAFTAR ISI

Halaman Judul .................................................................................................................I


Daftar isi ............................................................................................................................1

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...................................................................................................2
B. Rumusan Masalah.................................................................................................2

BAB III
PEMBAHASAN
A. Hakikat Perguruan Tinggi Efektif.....................................................................4
B. Struktur Organisasi Perguruan Tinggi Yang Baik..........................................5

BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan................................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Organisasi merupakan suatu bentuk dari sistem sosial. Sebagai salah
satu bentuk organisasi pendidikan, maka dengan sendirinya sekolah
merupakan salah satu bentuk dari sistem sosial, yang tentunya mempunyai
sub sistem sosial yang lain. Sebagai sebuah sistem organisasi, sekolah juga
memiliki kegiatan administrasi dan manajemen. Inti dari organisasi ini
adalah kegiatan belajar mengajar, baik dikelas maupun diluar kelas.1
Organisasi secara umum dapat diartikan memberi struktur atau
susunan yakni dalam penyusunan/penempatan orang-orang dalam suatu
kelompok kerja sama, dengan maksud menempatkan hubungan antara
orang-orang dalam kewajiban-kewajiban, hak-hak dan tanggung jawab
masing-masing.2
Mahasiswa adalah salah satu elemen penting yang diharapkan dapat
melakukan perubahan dan memberikan kontribusi nyata terhadap bangsa
dan negaranya. Menjadi mahasiswa seharusnya menjadi langkah awal yang
nyata untuk melakukan perubahan. Dalam prosesnya mahasiswa sampai
menjadi alumni butuh yang namanya wadah untuk pengembangan dan
binaan dari lembaga terkait agar aktivitas yang di lakukan benar-benar ter
koordinir dan sesuai dengan harapan lembaga dan bisa melancarkan tujuan
pendidikan itu sendiri dan pastinya bisa menjadi sorotan baik bagi
masyarakat luas.

B. Rumusan Masalah
a. Apa Pengertian dari Pengorganisasian Perguruan Tinggi?
b. Bagaimana Struktur dari Pengorganisasian yang baik di Perguruan
Tinggi?
BAB II
1
B. Suryosubroto, Manajemen Pendidikan Di Sekolah, (Jakarta: Rineka Cipta, 2004), hal. 139.
2
Mulyono, Manajemen Administrasi Dan Organisasi Pendidikan, (Yogjakarta: Ar-Ruzz Media,
2008), hal. 64

3
PEMBAHASAN

A. Hakikat Perguruan Tinggi Efektif


Hall (1991) mencatat ada dua model keefektifan organisasi, yaitu
model sistem sumber daya (The System-Resource Model), dan model tujuan
(The Goal Model). Model sistem sumber daya mendefinisikan keefektifan
sebagai kemampuan untuk mengeksploitasi lingkungan organisasi di dalam
tindakan memperoleh sumber daya yang langka dan bernilai untuk
melanjutkan fungsi organisasi. Sedangkan model tujuan, secara sederhana
mendefinisikan keefektifan sebagai tingkat atau ke-mampuan organisasi
merealisasikan tujuan-tujuannya. Sedangkan kompleksitas terjadi karena
organisasi mempunyai tujuan-tujuan yang seringkali saling bertentangan,
mengandung keberagaman dan ketidaksesuaian satu tujuan dan tujuan-
tujuan lainnya. Untuk menguraikan keefektifan perguruan tinggi, kedua
model tersebut dapat disintesakan, bahwa keefektifan suatu perguruan tinggi
adalah tingkat pencapaian tujuan perguruan tinggi dalam menjalankan
fungsinya dengan mengerahkan semua sumber daya yang dimiliki.3
Seperti tersurat di atas, dapat dikatakan bahwa perguruan tinggi
dengan fungsi menjalankan pendidikan tinggi bermaksud mencapai tujuan
(1) mencerdaskan kehidupan bangsa; (2) memajukan/mengembangkan ilmu
pengetahuan dan teknologi dengan memperhatikan dan menerapkan nilai
humaniora serta pembudayaan dan pemberdayaan bangsa Indonesia yang
berkelanjutan; (3) meningkatkan daya saing bangsa dalam menghadapi
globalisasi di segala bidang; (4) menghasilkan intelektual, ilmuwan, dan
professional yang berbudaya dan kreatif, toleran, demokratis, berkarakter
tangguh, serta berani membela kebenaran untuk kepentingan bangsa.Tujuan
tersebut, ketika dirumuskan ulang oleh setiap perguruan tinggi, sangat
mungkin terjadi interpretasi yang beragam, sehingga dapat berakibat
rumusan tujuan perguruan tinggi dalam mengemban fungsi pendidikan

3
M.Irfan Hendri, Aplikasi TQM pada Manajemen Perguruan  :Sudut  Pandang Kepemimpinan,
Komitmen Organisasional, dan Manajemen SDM, Jurnal  Ekonomi, Bisnis, dan Kewirausahaan,
Vol. 1, No. 2, Thn.2010, ISSN: 2087- 9954. hal. 20

4
tinggi juga bervariasi rumusan isinya, meskipun semua diharapkan tetap
mengacu pada dan tidak bias dari tujuan pendidikan tinggi tersebut dan
berkenaan dengan keefektifan perguruan tinggi, setiap perguruan tinggi
diharapkan dapat menjadi perguruan tinggi yang efektif, yang dapat
mewujudkan keempat unsur tujuan pendidikan tinggi tersebut, dengan
memanfaatkan segala sumber daya yang dimiliki seperti dosen sebagai
tenaga pendidik dan tenaga kependidikan yang merupakan unsur sumber
daya manusia perguruan tinggi; di samping sumber daya material, mesin
termasuk fasilitas dan energi, uang, dan informasi termasuk data yang
dimiliki perguruan tinggi (bandingkan McLeod, 1995, 5). Pengetahuan dan
teknologi dengan memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora serta
pembudayaan dan pemberdayaan bangsa Indonesia yang berkelanjutan; dan
dapat berdaya saing di segala bidang di era global sekarang dan yang akan
datang.4

B. Struktur Organisasi Perguruan Tinggi Yang Baik


Struktur organisasi merupakan output dari fungsi pengorganisasian,
yang merupakan suatu aktivitas atau fungsi manajemen, di samping
perencanaan, staffing, pengarahan, dan pengawasan (ferrell dan hirt 2009,
203).
Pengorganisasian adalah fungsi manajemen yang dimaksudkan untuk
menyusun atau mengatur sumber daya-sumber daya dan aktivitas-aktivitas
organisasi untuk mencapai tujuan-tujuan dengan cara yang efektif dan
efesien. Pimpinan perguruan tinggi atau tim penyusun dalam fungsi
pengorganisasian ini melakukan rieview terhadap rencana dan menentukan
aktivitas-aktivitas yang dibutuhkan untuk melaksanakannya, kemudian
membagi pekerjaan-pekerjaan kepada unit-unit dan memberikanya kepada
individu-individu, kelompok-kelompok, atau uinit keja-unit kerja.
Pengorganisasian ini penting karena beberapa alasan berikut.
Pengorganisasian : (1) membantu menciptakan sinergi dari semua unsur
atau bagian, (2) menetapkan garis wewenang, (3) memperbaiki komunikasi,
4
http://stkippgrismp.ac.id/backsite-content/uploads/2014/06/Bowang-Darmawan-Manajemen-
Saran-Prasarana-Pendidikan.pdf diakses pada 20 Mei 2022 pukul 16:05

5
(4) membantu menghibur duplikasi sumber daya, (5) dan dapat
memperbaiki daya kompetisi melalui kecepatan pengambilan keputusan dan
pelayanan kepada pengguna jasa. Jadi proses pengorganisasian
menghasilkan struktur organisasi. Struktur organisasi adalah kerangka
hubungan satuan-satuan organisasi yang di dalamnya terdapat pejabat, tugas
serta wewenang yang masing-masing mempunyai peranan tertentudalam
kesatuan yang utuh. Sedangkan Ferrell, Hirt, dan Ferrell (2009, 236-237)
mende-finisikan struktur organisasi sebagai susunan atau hubungan dari
posisi-posisi di dalam suatu organisasi. Struktur organisasi menjadijelas
setelah divisu-alisasi menjadi “bagan struktur organi-sasi” atau “bagan
organisasi” (organiza-tional chart), yang merupakan pertun-jukan visual dari
struktur organisasi, garis wewenang atau rantai perintah, hubungan staff,
susunan komite atau panitia tetap, dan garis komunikasi.
Setiap perguruan tinggi harus berupaya membentuk struktur
organisasi yang baik. Struktur organisasi yang baik harus memenuhi syarat
sehat dan efisien. Struktur organisasi yang sehat berarti tiap-tiap satuan
organisasi yang ada dapat menjalankan peranannya dengan tertib. Struktur
organisasi yang efisien berarti dalam menjalankan peranannya masing-
masing satuan organisasi dapat mencapai perbandingan terbaik antara usaha
dan hasil kerja (Sutarto, loc. cit.)
The Liang Gie menguraikan struktur organisasi yang sehat berarti
bahwa organisasi mempunyai bentuk yang teratur di mana masing-masing
bidang kerja beserta pejabat, tugas, dan wewenangnya yang merupakan
satuan-satuan tertentu dalam lingkungan keseluruhan organisasi dapat
menjalankan peranannya dengan tanpa kesimpang siuran.
Sedangkan struktur organisasi yang efisien berarti bahwa organisasi
itu memiliki susunan yang logis dan bebas dari sumber-sumber pergesekan
sehingga segenap satuan di dalamnya dapat mencapai perbandingan yang
terbaik antara usaha dengan hasil kerjanya baik mengenai mutu maupun
banyaknya hasil kerja itu.Tentang struktur perguruan tinggi, seperti
disebutkan di atas struktur perguruan tinggi terdiri dari unsur-unsur atau

6
satuan-satuan orga-nisasi perguruan tinggi, yang menu-rut Pasal 28 PPRI
Nomor 4 Tahun 2014 terdiri dari:
1. Penyusun kebijakan
2. Pelaksana akademik
3. Pengawas dan penjaminan mutu
4. Penunjang akademik atau sumber belajar
5. Pelaksana administrasi atau tata usaha
Dengan dibedakannya antara penyususn kebijakan, pelaksana akademik,
dan pengawas penjamin mutu seperti teori trias politika yang membedakan
kekuasaan  legislative (pembuat peraturan), kekuasaan eksekutif (pelaksana
peraturan) dan kekuasaan yudikatif (pengawas pelaksanaan peraturan) ini
menjadikan struktur organisasi perguruan tinggi menurut PPRI Nomor 4
Tahun 2014 ini sebagai struktur organisasi yang baik yang sehat dan
efesien. Struktur organisasi perguruan tinggi yang sehat, dapat berdampak
pada terjadinya struktur organisasi   yang efesien yang memungkinkan
perguruan tinggi dapat mencapai hasil pendidikan yang membanggakan
karena lulusan yang cerdas. Struktur organisasi peguruan tinggi, antara lain
meliputi :5

1. Struktur kepemimpinan
Pimpinan tertinggi suatu universitas disebut Rektor, dalam
aktifitas sehari-harinya, seorang rektor dibantu oleh beberapa orang
wakil rektor (dulu disebut pembantu rektor) yang umumnya berjumlah
empat orang. Wakil rektor memiliki tugas masing-masing umumnya
yaitu :
a. Wakil rektor 1, mengurusi bidang akademik
b. Wakil rektor 2, mengurusi bidang administrasi umum dan
keuangan
c. Wakil rektor 3, mengurusi bidang-bidang kemahasiswaan dan
alumni
d. Wakil rektor 4, mengurusi bidang perencanaan dan kerja sama
5
http://stkippgrismp.ac.id/backsite-content/uploads/2014/06/Bowang-Darmawan-Manajemen-
Saran-Prasarana-Pendidikan.pdf diakses pada 20 Mei 2022 pukul 16:05

7
2. Lembaga-lembaga
Universitas umumnya memiliki Lembaga Penelitian dan
Lembaga Pengabdian pada Masyarakat. Kedua lembaga tersebut
bertugas melaksanakan  dua dari tiga isi Tri Dharma Perguruan
Tinggi, yaitu Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat. Kedua
lembaga ini biasanya tidak berhubungan langsung dengan mahasiswa,
kecuali dalam kondisi tertentu.
3. Biro-biro
Biro adalah unit pelaksana pembantu pimpinan universitas,
mereka bertugas sesuai dengan namanya masing-masing, yaitu:
a. Biro administrasi akademik dan kemahasiswaan
b. Biro administrasi umum dan keuangan
c. Biro administrasi perencanaan dan sistem informasi
4. Fakultas
Secara umum fakultas diartikan sebagai sebuah divisi dalam
sebuah universitas yang terdiri dari suatu area subyek, atau sejumlah
bidang studi    terkait. Fakultas dipimpin oleh seorang dekan yang
dibantu oleh beberapa wakil dekan. Fakultas adalah struktur akademik
universitas yang berhubungan langsung dengan mahasiswa. Dan
Fakultas juga membawahi jurusan dan program studi.
5. Jurusan
Jurusan kuliah adalah subdivisi dari Fakultas yang memiliki
subjek akademik yang spesifik, misalnya Jurusan Pendidikan Biologi
membahas   berbagai hal mengenai Biologi, jurusan Matematika
membahas ilmu-ilmu     Matematika dan lain sebagainya. Beberapa
perguruan tinggi menggunakan nama lain untuk menyebut jurusan,
yaitu departemen.
Departeman kemungkinan digunakan perguruan tinggi yang
sudah memiliki program Pascasarjana di jurusan tersebut. Misalnya di
IPB, pada Fakultas Pertanian terdapat Departemen Agronomi dan
Hortikultura, Departemen Ilmu Tanah dan Sumber Daya Lahan,

8
Departeman Hama dan Penyakit Tanaman, serta Departemen
Arsitektur Lansekap.6

Berikut adalah contoh struktur organisasi perguruan tinggi :

6
Journal Of Education And Learning. Vol.6 (1) Pp. 43-50.Diakses Pada 20 Mei 2022,Pkl.22:10

9
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Istilah “organisasi” secara etimologi berasal dari bahasa latin
“organum” yang berarti “alat”. Sedangkan “organize” (bahasa inggris)
berarti “mengorganisasikan” yang menunjukkan tindakan atau usaha untuk
mencapai sesuatu.
Salah satu fungsi atau tugas manajemen adalah mengorganisasi.
Dalam tugas ini tidaklah dimaksud manajer membuat organisasi atau
menggerakkan para anggota organisasi, melainkan membuat struktur atau
merumuskan mekanisme kerja bagi organisasinya. Semua tugas yang harus
dikerjakan dalam organisasi dikelompok-kelompokkan menjadi unit-unit
kerja.
organisasi yang sehat berarti tiap-tiap satuan organisasi yang ada
dapat menjalankan peranannya dengan tertib. Struktur organisasi yang
efisien berarti dalam menjalankan peranannya masing-masing satuan
organisasi dapat mencapai perbandingan terbaik antara usaha dan hasil kerja
(Sutarto, loc. cit.)
The Liang Gie menguraikan struktur organisasi yang sehat berarti
bahwa organisasi mempunyai bentuk yang teratur di mana masing-masing
bidang kerja beserta pejabat, tugas, dan wewenangnya yang merupakan
satuan-satuan tertentu dalam lingkungan keseluruhan organisasi dapat
menjalankan peranannya dengan tanpa kesimpang siuran.
Demikianlah makalah yang dapat penyusun sajikan. Semoga makalah
ini dapat bermanfaat baik bagi penyusun ataupun pembaca. Penyusun
menyadari masih banyak kekurangan dari makalah ini. Untuk itu, kritik dan
saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini dari
pembaca sangat penyusun butuhkan agar makalah ini menjadi lebih baik.
Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagai para pembaca pada
umumnya dan khususnya bagi para pemakalah.

10
Daftar Pustaka

C.Suryosubroto, Manajemen Pendidikan Di Sekolah,


(Jakarta: Rineka Cipta, 2004),

Mulyono, Manajemen Administrasi Dan Organisasi Pendidikan,


(Yogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2008), hal. 64

M.Irfan Hendri, Aplikasi TQM pada Manajemen Perguruan  :Sudu


t  Pandang Kepemimpinan, Komitmen Organisasional, dan Manajemen
SDM, Jurnal  Ekonomi, Bisnis, dan Kewirausahaan, Vol. 1, No. 2,
Thn.2010, ISSN: 2087- 9954

Jurnal Ilmu Tarbiyah, 2015-Ejournal.Stitmuh-Pacitan.Ac.Id.


Diakses Pada 20 Mei 2022, Pkl 00:25

Jurnal Manajemen/Volume Xix, No. 01, Februari 2015: 47-


58,Diakses Pada 20 Mei 2022, Pkl.22:05 

            Journal Of Education And Learning. Vol.6 (1) Pp. 43-50.Diakses


Pada 20 Mei 2022,Pkl.22:10

http://stkippgrismp.ac.id/backsite-content/uploads/2014/06/
Bowang-Darmawan-Manajemen-Saran-Prasarana-Pendidikan.pdf diakse
s pada 20 Mei 2022 pukul 16:05

11

Anda mungkin juga menyukai