6. Elmusi Padat
fase terdispersi berupa cairan dalam medium pendispersi padat. Contoh emulsi padat
adalah agar-agar. Agar-agar terbuat dari air (fase terdispersi) yang dicampur dengan bubuk
agar-agar (medium pendispersi). Pada saat bubuk agar-agar dipanaskan dalam air, serat dari
agar-agar akan bergerak bebas. Saat proses pendinginan, serat tersebut akan saling merapat
dan memadat. Jadi, pada agar-agar itu, partikel-partikel air terdispersi atau tersebar dalam
partikel agar-agar.
Sifat-Sifat Koloid
1. Koagulasi
Koagulasi adalah proses rusaknya sistem koloid yang ditandai dengan proses
penggumpalan akibat terbentuknya partikel-partikel yang lebih besar ukurannya
daripada ukuran koloid (lebih besar dari 100 nm). Terbentuknya partikel-partikel itu dapat
disebabkan juga karena ketidakstabilan pada koloid, yang dimana koloid bermuatan positif
digumpalkan oleh katoda, sedangkan koloid bermuatan negatif digumpalkan oleh anoda.
Koagulasi dapat dipengaruhi oleh pemanasan, pendinginan, penambahan elektrolit,
pembusukan, pencampuran koloid yang berbeda muatan, dan elektroforesis. Contoh
koagulasi koloid dalam kehidupan sehari-hari, yaitu pada penggumpalan susu yang basi dan
telur yang direbus hingga menggumpal atau mengeras bagian putih dan kuningnya.
2. Elektroforesis
Elektroforesis merupakan pergerakan partikel koloid di dalam medan listrik. Manfaat sifat ini
biasanya digunakan pada proses pemisahan potongan gen dalam bioteknologi. Untuk
mengetahui muatan dalam koloid dapat menggunakan alat berikut.
Jika koloid diberi arus tegangan, maka koloid akan terpisah berdasarkan muatannya. Jika
koloid bermuatan negatif, maka akan koloid menjauhi katoda (-) dan mendekati anoda (+).
Jika koloid bermuatan positif, maka koloid akan menjauhi anoda (+) dan mendekati katoda
(-).
3. Dialisis
Dialisis merupakan cara menghilangkan/mengurangi ion ion pengganggu dalam koloid agar
tetap stabil. Koloid tidak akan keluar-keluar dikarenakan koloid ditampung dalam selaput
koloid yang terbuat dari selaput semipermeabel yang dimana selaput ini menyaring koloid
sehingga hanya partikel yang lebih kecil saja yang dapat lewat. Contohnya adalah “cuci
darah”.
4. Pelindung
Pelindung dari sifat koloid ini berfungsi agar koloid tidak mengalami pengendapan atau
koagulasi. Pelindung akan ada disekitar koloid yang dilindungi. Contohnya Gelatin, Lesitin,
Minyak Silikon, dan Kasein.