Anda di halaman 1dari 16

Makakalah praktek geografi

Kelas x – 12

D
I
S
U
S
U
n

Oleh : MARCELIA GRACIA INA

SMAN 1 BITUNG

KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan yang maha Esa, yang atas rahmatnya dan
karunianya saya dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Adapaun tema dari
makalah ini “ Ilmu Geografi dan fenomena Geografi “ .

Pada kesempatan ini saya mengucapkan trimakasih yang sebesar – besarnya kepada guru mata
pelajaran geografi yang telah memberikan tugas kepada kami. Saya juga mengucapkan
trimakasih kepada pihak – pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini.

Saya jauh dari kata sempurna. Dan ini merupakan langkah terbaik dari studi yang sesungguhnya.
Oleh karena itu, keterbatasan waktu dan kemampuan saya, maka kritik dan saran yang
membangun senantiasa saya harapkan semoga makalah ini dapat berguna bagi saya khususnya
dan pihak lain yang berkepentingan pada umumnya.

DAFTAR ISI
A. Pengantar ilmu geografi
1.1 Perkembangan ilmu Geografi
1.2 Ojek studi Geografi
1.3 Aspek ilmu Geografi
1.4 Pendekatan Geografi
1.5 Konsep – konsep Geografi
1.6 Peta, pengindraan, dan system informasi Geografi
B. Fenomena Geosfer di Indonesia
2.1 Fenomena Litosfer
2.2 Fenomena Pedosfer
2.3 Fenomena Atmosfer
2.3 Fenomena Hidosfer
A. Pengantar Ilmu Geografi
1.1 Perkembangan Ilmu Geografi
i.i Geografi di masa Klasik
Geografi di masa klasik berarti berjalan di Antara abad 6-1 SM yang masih kental sekali dengan
mitologi dan cerita-cerita kultur masyarakat. Dalam fase ini, bangsa romawi menjadi salah satu
pelopor yang menerapkan ilmu geografi untuk melakukan pemetaan terhadap wilayah-wilayah di
bumi.

Selain itu, ilmu geografi juga digunakan sebagai pisau untuk melakukan mendeskripsikan pelabuhan,
daratan, hingga garis pantai di kawasan kekuasaan romawi. Adapun beberapa tokoh geografi di era
ini, seperti Ptolomeus, Herodotus, Thales, dan Anaximandros.

i.ii Geografi di masa abad pertengahan dan renaissance


Di abad pertengahan atau renaissance ini, perkembangan ilmu geografi mengalami kemajuan
yang signifikan dengan lahirnya banyak tokoh geografi baru. Di sisi lain, para ilmuwan dari daratan
arab juga melakukan kajian yang komprehensif mengenai ilmu geografi.

Hal tersebut di lakukan oleh ibnu batutah, ibnu khaldun, hingga Al-Idrish yang membangun warisan
geografi klasik dari peradapan romawi kuno. Tidak hanya itu, ada tokoh barat seperti Marco Polo,
Vasco Da Gama, Columbus, dan lain sebagainya yang menerapkan ilmu Geografi untuk melakukan
pelayaran ke wilyah-wilayah baru di bumi

i.iii Geografi di masa modern


Geografi di masa modern ini di mulai pada abad ke-18 hingga awal-awal abad ke-19 yang
ditandai dari banyaknya para ilmuwan geografi baru. Di mana para ilmuwan ini banyak melakukan
kajian-kajian teoritis, konseptual, dan komprehensif mengenai ilmu Geografi di kampus-kampus
eropa.
Adapun beberapa tokoh dalam ilmu geografi modern, yaitu Immanuel Kant, Alexander Von
Humboldt, Carl Ritter, dan Charles Darwin. Ilmu geografi pada era ini benar-benar berkembang
sangat pesat di Eropa, khususnya di prancis dan jerman

i.iv Geografi di abad ke-19


Ketika era-era sebelumnya hanya focus pada kajian mengenai hubungan, kolerasi, tata ruang, dan
bumi, maka akhir abad ke-19 geografi mengalami transformasi. Di mana geografi meluaskan lingkup
kajiannya dengan membahas mengenai iklim, tumbuhan, hewan, dan bentang alam.
Sehingga banyak ahli geografi yang ikut memperdalam ilmu geologi pada penelitiannya dan menjadi
sumber kajian yang baru dalam spectrum geografi. Adapun beberapa ahli dalam geografi abad ke-19,
yaitu Frederich Ratzel, Ferdinand Von Ritchoven, Hartshorne, Vidal De la Blache, dan Preston E.
James.

i.v Geografi di abad ke-21 [sekarang]


Di abad ke-21, ilmu geografi berkembang seperti ilmu-ilmu social lain [sosiologi, antorpologi,
dan filsafat]. Yang mana geografi menjadi instrument ilmiah untuk menyelesaikan berbagai
permasalahan social yang di rasakan oleh manusia.

Geografi di era ini juga mulai menggunakan alat-alat canggih, seperti computer dan teknologi
lainnya sebagai upaya unutk memasukkan, menyimpan, memeriksa, mengintegrasikan,
memanipulasi, menganalisis, dan menampilkan data yang berhubungan dengan lokasi-lokasi di
permukaan bumi.

1.2 Objek studi Geografi


i.i Apa yang di maksud dengan objek studi Geografi
Objek studi geografi adalah objek material dan objek formal. Adapun objek studi geografi
meliputi hal-hal berikut.
 Kondisi dan segenap proses fenomena yang berlangsung di atas permukaan bumi.
 Pengorganisasian wilayah dan ruang di muka bumi.
 Tafsiran terhadap bentang alam dan bentang social.
 Hubungan manusia dengan lingkungan yang berbeda-beda, baik yang merupakan hasil
perkembangan budaya maupun alami.
 Interaksi manusia dengan proses-proses di permukaan bumi.

i.ii Peta konsep objek studi geografi


i.iii Objek studi material Geografi
Objek material geografi adalah segala sesuatu yang di pelajari dalam kaitannya denan fenomena
geosfer yang terdapat dan terjadi di lapisan litosfer, hidrosfel, atmosfer, biosfer, dan antroposfer.

i.iv Objek Studi Formal Geosfer


Objek formal geografi adalah cara pandang dan berpikir terhadap fenomena objek material
geografi di permukaan bumi, yaitu meliputi fenomena fisik dan fenomena social, dengan cara
pandang dari segi keruangan, kelingkuangan, dan kompleks wilayah.

1.3 Aspek Ilmu Geografi


i.i Aspek Fisik
Aspek fisik mengkaji seluruh fenomena alam yang terjadi di permukaan bumi secara alami. Aspek
fisik terbagi menjadi tiga jenis, di antaranya :
> Aspek Biotik, Aspek geografi ini membahas hal yang berkaitan dengan unsur vegetasi. Contohnya
adalah tumbuhan atau flora, binatang atau fauna, dan kajian penduduk. >Aspek Non-Biotik, Aspek
non-biotik membahas tentang benda mati. Misalnya, unsur kondisi tanah, tata air atau hidrologi, dan
kondisi iklim di suatu wilayah.
>Aspek Topografi, Aspek topografi berkaitan dengan letak suatu wilayah. Contohnya, yakni letak
negara, luas suatu wilayah, bentuk permukaan bumi, dan batas-batas wilayah.

i.ii Aspek Non-Fisik


Aspek non-fisik atau aspek social mempelajari tentang fenomena alam yang terjadi akibat campur
tangan manusia. Ada beberapa aspek non-fisik yaitu:
>Aspek social, Aspek social merupakan aspek yang berkaitan dengan unsur-unsur social. Misalnya
adat istiadat, dan kelompok masyarakat.
>Aspek Budaya, Aspek ini membahas hal yang berkenaan dengan unsur pendidikan, agama, Bahasa,
kesenian, dan budaya yang ada di suati Negara.
>Aspek Ekonomi, Aspek ini berkaitan denga semua hal yang mencakup kegiatan ekenomi seperti
unsur pertanian, perkebunan, pertambangan, perikanan, industry, transportasi, perdagangan, hingga
pasar.

1.4 Pendekatan Geografi


i.i Pengertian pendekatan Geografi
Pendekatan geografi [geographical approach] adalahsudut pandang dalam mengkaji atau
mempelajari fenomena geosfer.

i.ii Jenis-jenis pendekatan Geografi


> Pendekatan keruangan [Spatial Approach]
Objek formal atau pendekatan ini mengkaji fenomena geosfer dengan melihat pada ruang
atau tempatnya. Pendekatan keruangan mempelajari masalah yang penyebabnya muncul dari tempat
itu sendiri [dari alam].
Contoh pendekatan keruangan :
- Wilayah Indonesia merupakan pertemuan tiga lempeng besar sehingga sering terjadi
gempa bumi.
- Gempa kuat yang terjadi di dasar samudra Hindia menyebabkan terjadinya tsunami.

>Pendekatan Kelingkungan [ Ecological approach]


Pendekatan ini disebut juga ekologi. Pendekatan ekologi mengkaji fenomena geosfer dengan
mengamati interaksi antar makhluk hidup dengan tempat tinggal atau lingkungannya.
Contoh pendekatan kelingkungan :
- Karena tidak disiplin dalam mengelolah draines dan sampah, maka kota x sering
Mengalami banjir.
-Penebangan pohon di hutan sekitar hulu sungai menjadi penyebab terjadinya
Longsor.

>Pendekatan kewilayahan/kompleks kewilayahan [ Regional Approach ]


Pendekatan ini merupakan gabungan Antara pendekatan keruangan dengan pendekatan
kelingkungan.
Contoh pendekatan kewilayahan/kompleks wilayah:
-Pengolalaan daerah aliran suangai yang kurang terpadu Antara pemerintahan jawa
Barat dan DKI Jakarta menyebabkan banjir di jadetabek dan sekitarnya.
-Setiap hari kemacetan di Jakarta disumbang oleh warganya sendiri dan juga masyarakat
Suburban yang tinggal di depok, tangerang, dan bekasi.

1.5 Konsep-konsep Geografi


i.i Konsep Lokasi
Konsep lokasi atau yang juga disebut sebagai konsep letak adalah konsep utama yang dari awal
pertumbuhan geografi telah menjadi ciri khusus ilmu geografi.

Konsep lokasi ini membahas tentang letak atau posisi spasial objek tertentu di permukaan bumi.
Konsep lokasi ini kemudian di bagi menjadi dua, yakni lokasi absolut dan lokasi relatif.

Lokasi absolut merupakan letak atau tempat yang dilihat dari garis lintang dam bintang buju.
Sedangkan lokasi relatif adalah letak atau tempat yang dilihat dari daerah atau lokasi lain di
sekitarnya.

i.ii Konsep Jarak


Konsep jarak berkaitan dengan ruang yang menghubungkan Antara dua lokasi atau dua objek.
Konsep ini di bagi menjadi dua, yakni jarak absolut dan jarak relatif.
Jarak mutlak merupakan jarak dua tempat atau lokasi yang bisa di ukur berdasarkan garis lurus di
udara yang mudah diukur di peta. Sedangkan jarak relatif merupakan jarak tempuh yang berkaitan
dengan waktu maupun biaya yang diperlukan.

i.iii Konsep Keterjangkauan


Mengacu pada kemudahan untuk mencapai suatu objek yang di pengaruhi oleh kondisi
geografis dan wilayah. Keterjangkauan tidak selalu berkaitan dengan dengan jarak, melainkan lebih
kepada kondisi medan atau ada tidaknya sarana angkutan dan komunakasi yang digunakan.

i.iv Konsep Pola


Konsep geografi yang satu ini berkaitan dengan persebaran fenomena di muka bumi, baik itu
yang bersifat alami maupun fenomena social.

i.v Konsep Morfologi


Bentuk permukaan bumi sebagai hasil proses alam dan hubungannya dengan aktivitas manusia.
Konsep morfologi memepunyai pengaruh yang besar terhadap upaya manusia dalam memanfaatkan
alam.

i.vii Konsep Aglomerasi


Merupakan kecenderungan persabaran yang bersifat mengelompakan pada suatu wilayah yang
relatif sempit serta paling menguntungkan.

i.viii Konsep Nilai kegunaan


Konsep ini berkaitan dengan nilai guna dari suatu wilayah.

i.ix Konsep Interaksi dan Interdependensi


Interaksi dan interpendensi berkaitan dengan hubungan timbal balik antar
Wilyah. Setiap wilayah tidak dapat memenuhi kebutuhannya sendiri, sehingga memerlukan bantuan
dari wilayah lain sehingga terjadilah hubungan timbal balik yang saling menguntungkan.

i.xi Konsep Diferensiasi Area


Setiap wilayah memiliki perbedaan dengan wilayah lainnya melalui kekhasan yang dimiliki
masing-masing.

i.x Konsep Keterkaitan ruangan


Konsep keterkaitan keruangan ini menunjukkan tingkat
Hubungan antar wilayah.

1.6 Prinsip-prinsip Geografi


i.i Pengertian Prinsip Geografi
Prinsip geografi adalah prinsip yang dipakai sebagai landasan, untuk menjelaskan suatu
fenomena yang terjadi.

i.ii 4 prinsip Geografi


Prinsip ini dipakai untuk memahami hubungan dan karakteristik fenomena dengan permasalahan
lain. Ada 4 prinsip geografi yaitu prinsip persebaran, interelasi, deskripsi, dan korologi. Berikut
penjelasan mengenai prinsip-prinsip geografi:

>Prinsip Persebaran [Distribusi]


Prinsip penyebaran berkaitan dengan fenomena alam dan manusia yang tersebar tidak merata di
permukaan bumi. Penyebaran fenomena ini bisa dikaji dan digambarkan pada peta.

>Prinsip Interelasi
Prinsip interelasi menjelaskan fenomena alam dan manusia yang saling berhubungan, antar satu
aspek dengan lainnya. Keterkaitan ini dilihat dari fenomena alam, aspek fenomena alam lain, dan
fenomena yang disebabkan oleh manusia.

>Prinsip Deskripsi
Menjelaskan keterkaitan antar aspek manusia dan lingkungan yang bisa dideskripsikan. Prinsip
ini menjelaskan dan menggambarkan gejala yang dipelajari secara detail.

>Prinsip Korologi
Korologi merupakan paduan antar prinsip penyebaran, interelasi, dan deskripsi. Prinsip ini
menjelaskan fenomena dan manusia, serta interaksinya dalam suatu ruangan.

1.7 Peta, Pengindraan, dan system informasi Geografi


i.i Apa itu peta
Peta merupakan gambaran kenampakan objek permukaan bumi atau atau segala sesuatu yang
terkait dengannya

Gambaran objek-objek bumi yang bisa dikatakan sebagai peta apabila :


>Objek-objek tersebut diwakilkan denga symbol.
>Adanya interpretasi permukaan bumi yang tidak datar ke bidang datar.
>Memiliki skala sebagai perbandingan ukuran sebenarnya dengan ukuran yang ada pada
Peta.

i.ii Komponen peta


a. Judul, memuat infromasi yang sesuai dengan apa yang ada pada peta tersebut. Judul peta terletak
di bagian atas dan bertulisan tebal.
b. Garis tepi, garis tepi disebut juga sebagai boorder merupakan garis yang ada di tepi yang
membingkai peta.
c. Penunjuk Arah, digambarkan dengan tanda panah yang menghad
ap ke utara.
d. Skala peta, merupakan perbandingan ukuran yang sebenarnya dengan ukuran yang ada pada peta.
Skala peta disajikan dalam bentuk numerik, grafis, dan verbal.
e. Koordinat, Koordinat atau garis astronomis menunjukkan adanya garis lintang dan garis bujur
dengan satuan derajat.
f. Insert peta, sesuai dengan namanya, insert peta merupakan peta yang disisipkan di bagian bawah
halaman peta itu sendiri. Meskipun ukurannya lebih kecil, insert menggambarkan bentuk peta secara
keseluruhan.
g. Simbol, simbol peta menginterpretasikan apa saja yang terdapat pada suatu wilayah yang
tergambar dalam peta. Misalnya saja bentuk segitiga berwarna hitam diwakilkan untuk gunung, dsb.
Simbol yang bersifat informasi sebaiknya dibuat secara sederhana, berukuran kecil, dan jelas.
h. Legenda, merupakan informasi yang menjelaskan simbol-simbol yang ada pada peta.

i, Tulisan, tulisan atau lettering merupakan semua bentuk tulisan yang menjelaskan nama-nama
setiap daerah yang ada pada peta. Lettering dimuat seproporsional mungkin agar sesuai dengan
ukuran peta. Jika menuliskan kenampakan air, huruf dibuat bercetak miring.
j. Warna, warna diterapkan untuk mengidentifikasi simbol pada peta. Terdapat enam warna yang
biasa digunakan pada peta yaitu warna biru, cokelat, hijau, hitam, merah, dan putih. Warna biru
untuk mendeskripsikan kenampakan perairan, warna cokelat untuk menggambarkan relief muka
bumi, warna hijau untuk mengidentifikasi wilayah perkebunan atau hutan, warna hitam atau merah
untuk mengidentifikasi jalan atau hal terkait lainnya, dan warna putih digunakan untuk
menggambarkan penampakkan es.
k. Identitas peta, terletak pada bagian bawah legenda yang berisi tentang sumber, tahun, dan
pembuat peta. Seluruh tulisan tersebut dibuat dengan huruf kapital.

i.iii Fungi peta


Peta berfungsi untuk menunjukkan lokasi suatu tempat atau wilayah di permukaan bumi. Selain itu,
peta juga berfungsi untuk :
>Menggambarkan bentuk-bentuk atau fenomena di permukaan bumi.
>Memperlihatkan luas daerah, ukuran, dan jarak pada permukaan bumi.
>Menyatakan informasi tentang konteks keruangan.

i.iv Pengertian Penginderaan Jauh


Penginderaan jauh atau remote sensing mengacu pada kegiatan pengamatan, pencatatan, dan
mempersepsikan peristiwa yang berada di kejauhan. Lebih jauh lagi, untuk mendalami apa itu
penginderaan jauh, mari simak definisinya berdasarkan pandangan para ahli.

David T. Lindgren
David T. Lindgren menjelaskan bahwa penginderaan jauh adalah teknik yang dikembangkan untuk
memperoleh dan menganalisa informasi tentang bumi.

Kenichi okamoto
Beliau menjelaskan bahwa penginderaan jauh merupakan teknik dalam mengidentifikasi,
menentukan, mengklasifikasi, dan memperoleh informasi tentang objek dari hasil pengamatan sensor
dari jauh.

Lilliesand dan Kiefer


Beliau mengungkapkan bahwa penginderaan jauh merupakan perpaduan ilmu dan seni dalam
memperoleh informasi tentang daerah gejala atau objek.

Paul J. Curran
Beliau mendefinisikan penginderaan jauh berkaitan dengan penggunaan sensor radiasi
elektromagnetik untuk merekam gambar permukaan bumi lalu diinterpretasikan demi mendapatkan
informasi terkait.

Wilson and Buffon


Beliau menjelaskan bahwa penginderaan jauh merupakan perpaduan seni teknik dan ilmu dalam
memperoleh informasi tentang objek dan gejala.

American Society of Photogrammety


Penginderaan jauh adalah perolehan informasi atau pengukuran tentang beberapa fenomena atau sifat
objek mengunakan alat khusus.

i.v Definisi Sistem Informasi Geografis


>Apa itu sistem informasi geografis
Sistem Informasi Geografis (SIG) atau Geographic Information System adalah sebuah sistem khusus
yang mengelola data referensi geografis yang bersifat spasial.

Sistem Informasi Geografis di Indonesia dikembangkan dan digunakan oleh Badan Informasi
Geospasial (BIG). Selain itu, terdapat beberapa instansi lainnya yang memanfaatkan SIG seperti
Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional
(Lapan), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Badan Pertanahan Nasional (BPN),
Badan Meteorologi dan Klimatologi Geofisika (BMKG), dan lainnya.

B. Fenomena Geosfer di Indonesia


2.1 Fenomena Litosfer
> Erupsi Gunung Api
fenomena vulkanisme termasuk salah satu fenomena yang terjadi di litosfer, tapi apa sih maksud
dari vulkanisme?

Vulkanisme sendiri merupakan proses keluarnya magma dari dalam lapisan litosfer menuju
permukaan Bumi, atau lebih sering kita kenal dengan sebutan erupsi gunung berapi.

Menurut Scientific American, majalah sains populer di Amerika, penyebab gunung berapi erupsi ini
setidaknya ada tiga :

Pertama, karena kapasitas magma dalam peut bumi sudah penuh. Kedua, munculnya magma baru di
dapur magma yang sudah penuh. Ketiga, adanya tekanan gas yang berada di magma. Intinya, sih,
erupsi terjadi karena volume magma sudah overload.
>Gempa Bumi
Menurut monitoring yang dilakukan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG),
sepanjang tahun 2021 di wilayah Indonesia itu terjadi aktivitas gempa bumi tektonik sebanyak
10.570 kali.

gempa Bumi itu merupakan getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan Bumi.
Setidaknya ada tiga jenis-jenis gempa berdasarkan penyebabnya:
Pertama, gempa yang ditimbulkan akibat tanah longsor, gua-gua yang runtuh, dan sebagainya itu
disebut gempa runtuhan. Kedua, gempa yang ditimbulkan akibat aktivitas gunung berapi disebut
gempa vulkanik. Terakhir, gempa yang ditimbulkan akibat tumbukan lempeng litosfer kulit bumi
disebut gempa tektonik.

>Erosi
Erosi itu artinya pengikisan permukaan Bumi oleh tenaga yang melibatkan pengangkatan benda-
benda, seperti air mengalir, angin, es, dan gelombang/arus.

Erosi sendiri jenisnya terbagi menjadi empat berdasar benda-benda pengangkatnya. Ada erosi
permukaan air (ablasi), erosi gelombang air laut (abrasi), erosi angin (deflasi dan korosi), serta erosi
es (eksarasi).

Karena erosi banyak jenisnya, faktor terjadinya pun menjadi bermacam-macam. Mulai dari iklim,
topografi, penggunaan lahan, dan vegetasi.

2.2 Fenomena Pedosfer


>Fotosintesis
Contoh fenomena yang terjadi pada pedosfer adalah terjadinya fotosintesis. Hal tersebut
dikarenakan tumbuhan memerlukan tanah untuk berfotosintesis dan menyediakan makanan bagi
makhluk hidup lain.

>Filtrasi air tanah


Pada pedosfer, terjadi fenomena filtrasi air tanah. Di mana air dari hujan dan juga limpasan akan
diserap oleh pori-pori tanah dan mengalami filtrasi atau penyaringan. Setelah filtrasi, air tanah akan
menjadi lebih bersih dan dapat disimpan dalam batuan akuifer.

>Menunjang daur biogeokimia


Contoh fenomena yang terjadi pada pedosfer adalah daur biogeokimia. Di mana pedosfer
menyediakan tempat untuk menunjang terjadinya daur biogeokimia seperti siklus air, siklus nitrogen,
siklus fosfor, dan siklus belerang.

2.3 Fenomena Atmosfer


i.i Sering terjadi
>Pelangi
Pelangi jadi fenomena yang kerap kali terjadi pada atmosfer. Bahkan sampai ada lagu yang
menggambarkan pelangi. 

Masuk dalam fenomena optik dengan bentuk setengah lingkaran yang terdapat 7 spektrum warna
akibat dari cahaya matahari yang mengenai partikel. Partikel yang dimaksud ini berupa uap maupun
partikel air tipis yang punya fungsi jadi prisma yang nantinya memantulkan serta membiaskan
sebuah spektrum warna yang terdapat pada cahaya matahari.

>Aurora
Aurora juga spektrum warna yang sama indahnya layaknya pelangi. Tapi, fenomena ini terjadi pada
area sekitar dari kutub, baik utara atau selatan yang membuatnya lebih indah dari pelangi tadi.

Merupakan pancaran dari cahaya menyala yang biasanya hanya terlihat dengan warna biru, hijau dan
bisa juga merah. Terjadinya aurora ini karena akibat dari interaksi pada partikel positif pada bintik-
bintik matahari atau sunspot ini dengan medan magnetik bumi. 
i.ii Jarang Terjadi
>Diamond Dust. 
Fenomena alam ini berupa kabut es, yang terjadinya pada area yang yang terbilang dingin sekali,
yakni dititik -39 derajat celcius, dimana pada suhu tersebut di bawahnya lagi dari titik beku yakni 0
derajat celcius.

Fenomena ini terjadi pada tempat dimana disana punya temperatur rendah, contohnya Arktik atau
Antartika. Tapi ini bisa saja terjadi dengan syarat suhu pada tempat itu ada di bawah dari titik beku.
Fenomena diamond dust di kutub bisa saja terus terjadi dalam jangka beberapa hari tanpa jeda.

Terjadinya diamond dust yakni disaat terbentuknya kristal es yang dekat dengan permukaan bumi
serta memantulkan cahaya yang diterima dari matahari. 

> Halo 
Merupakan satu dari sekian fenomena optik dengan wujud lingkaran pada sekitar dari matahari
maupun bulan. Proses dari terbentuknya halo sendiri merupakan lanjutan diamond dust (debu kristal)
yang tersusun acak pada awan bernama cirrus yang dikenai matahari. 

Jika saja Anda melihatnya dengan sudut pandang yang pas, akan terlihat dispersi cincin yang mirip
pelangi dan itu mengelilingi matahari. 

>Matahari Kembar (Sun Dog)


Fenomena matahari kembar ini juga kerap kali dikenal dengan sundog yang merupakan kumpulan
dari cahaya tambahan yang efeknya dapat memberikan titik terang pada dua sisi matahari. 

Hal tersebut karena adanya pembiasan dari cahaya matahari yang menembus kumpulan lempeng es
kristal dengan bentuk hexagonal. Cahaya matahari tersebut dibiaskan melalui sudut 22 derajat, atau
akan lebih terlihat lagi ketika matahari tengah terbit maupun tenggelam. 

Ketika bumi ada pada jarak paling dekat dengan matahari, sundog akan memiliki warna merah, dan
ketika berada pada titik paling jauh akan memiliki warna biru. 

>Parhelic Circle 
Bentuknya berupa garis putih yang melengkung, serta menembus matahari dengan lengkungan
penuh atau bisa juga separuh. Penyebab dari parhelic circle sendiri mirip dengan sundog yakni
pembiasan dari cahaya matahari pada kristal es dengan bentuk hexagonal tapi posisinya vertikal.
Fenomena parhelic circle ini dapat Anda lihat bersamaan dengan sundog. 

>Brocken spectre
Brocken spectre ini terjadi di pegunungan Brocken di Jerman, yang merupakan fenomena dimana
cahaya matahari dibiaskan menggunakan kabut maupun awan yang ada di pegunungan Brocken
tersebut. Disaat sinar atau cahaya tersebut yang telah dibentuk terhalangi oleh benda atau orang
disitulah akan nampak aura yang mirip pelangi. 

Cahaya matahari yang telah jadi difraksi cahaya dan menembus kabut akan terproyeksikan dengan
cahaya penuh dan nantinya akan memancarkan warna dari pelangi antara bayangan dari objek
tersebut. 

2.4 Fenomena Hidrosfel


>Sungai di dasar laut
Fenomena hidrosfer yang satu ini terjadi di Cenote Angelita yang terletak di perairan Karibia
Meksiko. Cenote dalam bahasa Maya diartikan sebagai gua, jadi sebenarnya sungai ini dinaungi oleh
lapisan hidrogen sulfida yang terbentuk dari organisme membusuk didalam gua. Tumpukan itu
membentuk sebuah dinding yang membatasi air laut dan air tawar dan diberi nama halocline.
Fenomena halocline adalah zona vertikal di dalam laut yang terjadi karena perbedaan tekanan lapisan
air sehingga kadar garam menurun drastis dan membuat air menjadi tawar.

>Danau dengan 3 warna berbeda


Danau yang memiliki 3 warna berbeda terletak di Indonesia tepatnya di Danau Kelimutu Nusa
Tenggara Timur. Danau ini terbentuk sejak jutaan tahun lalu karena letusan gunung vulkanik. Ketiga
air danau tersebut dapat berubah-ubah dengan warna yang berbeda di tiap danaunya. Kadang warna
berubah menjadi hijau, biru, hitam, merah, dan bahkan berwarna putih. Menurut para ahli perubahan
warna ini terjadi karena pengaruh cahaya matahari dan kandungan mineral, bebatuan, dan lumut
yang mengendap di dalamnya.

>Salju Abadi di Puncak Gunung Jayawijaya


Indonesia adalah negara tropis yang hanya memiliki 2 musim. Namun jika ingin melihat salju di
negara ini, kita bisa mendaki Gunung Jayawijaya di Papua dan menemukan salju di puncaknya
tepatnya di Puncak Carstensz. Saking tingginya gunung ini saljupun bersarang di atasnya. Tapi
sangat disayangkan saat ini ketebalan salju semakin menipis diakibatkan perubahan iklim
dan pemanasan global. Suhu udara yang semakin panas menyebabkan salju diatasnya meleleh sedikit
demi sedikit.

>Pertemuan dua air sungai yang tidak menyatu


Fenomena alam ini terjadi di Brazail tepatnya di kota Manaus. Terdapat dua aliran sungai yang
melintasi kota tersebut yaitu sungai Amazon dan sungai Rio Negro. Ketika air sungai bertemu
terlihat batas yang sangat kentara karena air sungai Amazon berwarna coklat dan sungai satunya lagi
berwarna hitam. Menurut para ahli fenomena ini terjadi karena perbedaan kepadatan, kecepatan, dan
suhu air kedua sungai tersebut. Tak ayal para turis berbondong-bondong mengunjungi kota Manaus
untuk melihat keajaiban alam tersebut.

>Air Laut di Selat Gibraltar


Selat Gibraltar adalah selat yang membatasi Benua Afrika dan Eropa. Di selat ini terjadi pertemuan 2
laut yaitu Laut Tengah dan Samudra Atlantik. Pertemuan kedua aliran tersebut tidak menyebabkan
air tercampur, akan tetapi keduanya terpisah jelas sesuai asalnya masing-masing. Air Laut Tengah
berwarna biru gelap dan air dari Samudra Atlantik berwarna biru cerah. Jika diperhatikan seksama
pertemuan dua arus tersebut menciptakan sebuah sekat yang tak tertembus hingga kedalaman 1000
meter. Fenomena ini terjadi karena perbedaan massa jenis arus laut yang bergerak dan cenderung
mempertahankan keadaan asalnya. Selain itu tegangan permukaan masing-masing air menciptakan
ilusi seolah ada partisi yang memisahkan keduanya sehingga air laut tidak tercampur.

>Gletser abadi di Pegunungan Karakoram


Pegunungan Karakoram adalah salah satu puncak dari pegunungan Himalaya. Di saat banyak
sekali gletser yang mulai meleleh karena suhu bumi yang semakin panas, gletser di Pegunungan
Karakoram tidak mengalami perubahan sedikitpun. Para peneliti berpendapat hal ini dikarenakan
tingginya curah hujan di Pegunungan Himalaya dan adanya peningkatan suhu.

>Danau Mendidih di Dominika


Danau Mendidih adalah sebuah danau yang terletak di Taman Nasional Morne Trois Pitons
Dominika. Dari jauh kita bisa melihat danau tersebut dikelilingi asap layaknya air yang mendidih
diatas kompor. Danau tersebut terbentuk akibat aktivitas gunung berapi yang memang mengelilingi
danau tersebut. Permukaan air danau mendidih diperkirakan akibat aliran magma di dasar danau
yang masih sangat aktif dan kuat. Suhu di sekitar danau berkisar antara 80 hingga 90 derajat celcius.
Walaupun begitu danau ini masih terbuka untuk umum dan bisa menjadi destinasi wisata menarik
jika berkunjung ke Dominika.

DAFTAR PUSTAKA
Detikedu. [2022]. Sejarah perkembangan Geografi, dari klasik hingga abad ke-21. Diakses pada 24
mei 2023, dari https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6252576/sejarah-perkembangan-geografi-
dari-klasik-hingga-abad-ke-21
Quipper. [2023]. Memahami objek studi geografi material geografi & formal geografi. Diakses padal
24 mei 2023, dari https://www.quipper.com/id/blog/mapel/geografi/objek-studi-geografi/
Kumparan. [2021]. Macam-macam Aspek Geografi Beserta Contohnya. Diakses pada 24 mei 2023,
dari https://kumparan.com/berita-hari-ini/macam-macam-aspek-geografi-beserta-contohnya-
1v48YF5QfZk
Ximple. [2022]. 3 Pendekatan Geografi: Pengertian, jenis, dan contohnya. Diakses pada 25 mei
2023, dari https://ximple.id/3-pendekatan-geografi-pengertian-jenis-dan-contohnya/
INews. [2022]. 10 Konsep Geografi beserta contoh dan penjelasannya. Diakses pada 25 mei 2023,
dari https://www.inews.id/news/nasional/10-konsep-geografi-beserta-contoh-dan-penjelasannya-yuk-
simak
Katadata. [2021]. Pengertian prinsip geografi beserta contohnya. Diakses pada 25 mei 2023, dari
https://katadata.co.id/safrezi/berita/61cd7c09971e1/pengertian-prinsip-geografi-beserta-beserta-
contohnya
Latis Education. [2022]. Pemetaan, Pengindraan jauh, Sistem Informasi Geografi. Diakses pada 25
mei 2023, dari https://latiseducation.com/artikel/335/Pemetaan-Pengindraan-Jauh-Sistem-Informasi-
Geografi-Geografi-Kelas-X
Zenius. [2022]. Litosfer – Pengertian, Susunan, Beserta Fenomenanya. Diakses pada 25 mei 2023,
dari https://www.zenius.net/blog/pengertian-litosfer
Kompas. [2023]. Pedosfer: Pengertian, Komposisi, Fenomena yang terjadi. Diakses pada 25 mei
2023, dari https://www.kompas.com/skola/read/2023/01/13/190000269/pedosfer-pengertian-
komposisi-fenomena-yang-terjadi#:~:text=Contoh%20fenomena%20yang%20terjadi%20pada
%,makanan%20bagi%20makhluk%20hidup%20lain%
Dirgantara-lapan. [2022]. Fenomena di Atmosfer yang sering terjadi dan jaang terjadi. Diakses pada
25 mei 2023, dari https://dirgantara-lapan.or.id/fenomena-di-atmosfer-yang-sering-terjadi-dan-
jarang-terjadi/
Ilmugeografi. [2018]. Fenomena Hidosfer-Pengertian dan contohnya. Diakses pada 5 mei 2023, dari
https://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/hidrologi/fenomena-hidrosfer

PENUTUP
Sekian dan Trimakasih

Olgaa

asfkata
Dddd
hsd

Anda mungkin juga menyukai