Anda di halaman 1dari 8

LAINNYA

 Home
 Nasional

 Internasional

 Ekonomi

 Olahraga
 Teknologi

 Hiburan

 Gaya Hidup

CNN TV

Home Nasional Berita Hukum Kriminal

ANALISIS
Remaja Bunuh Bocah, Antara Abai Lingkungan dan
Film Kekerasan
CNN Indonesia | Rabu, 11/03/2020 11:30 WIB
Bagikan :    
Ilustrasi pembunuhan. (Istockphoto/ilbusca)

Jakarta, CNN Indonesia -- Kasus pembunuhan yang diduga dilakukan remaja 15 tahun NF


terhadap bocah 6 tahun berinisial APA disebut tak lepas dari paparan tontonan dan perhatian
orang tua dinilai yang kurang terhadap perubahan psikologis.

You may also like


Sebelumnya, kepolisian menyebut NF menyerahkan diri usai membunuh temannya itu di
kawasan Sawah Besar, Jakarta Pusat pada Kamis (5/3). Kepada polisi, NF mengaku tak
menyesali perbuatannya.

 NF pun mengakui aksinya itu terinspirasi dari sekuel film horor Chucky dan Slender Man.
Tersangka kemudian menjalani pemeriksaan kejiwaan di RS Polri Kramat Jati.

Kriminolog Universitas Indonesia Chazizah Gusnita mengatakan ada beberapa faktor


penyebab anak melakukan tindak pidana. Menurutnya berdasarkan teori delinquency faktor
penyebab anak melakukan tindak pidana adalah lingkungan, teman sebaya, orang tua dan
pola asuh.

Soal faktor film yang menayangkan kekerasan yang ditontonnya, Chazizah menilai dengan
menonton adegan kekerasan, anak akan mengingat kondisi kekerasan yang pernah
dialaminya. Selain itu saat anak kerap terpapar kekerasan, menurut Chazizah anak akan
menganggap kekerasan hal wajar.
Lihat juga:
Gadis Pembunuh Bocah Dirawat di Ruang Isolasi RS Polri

"Ketika seorang anak melakukan tindak pidana, maka ada banyak faktor yang tidak serta
merta penyebab satu, ada banyak faktor di sekeliling dia yang akhirnya melakukan kekerasan
atau bahkan sampai menghilangkan nyawa," kata Chazizah kepada CNNIndonesia.com.

Menurutnya remaja berusia di bawah 18 tahun belum berpikir stabil dan belum diimbangi
dengan psikologi yang matang.

Karena itu sudah semestinya remaja mendapat pendampingan dari lingkungan terutama
keluarga. 

Kriminolog lain Muhammad Mustofa pun menyimpulkan bahwa kasus ini juga terkait
kepekaan sosial yang tak berfungsi dalam pengawasan anak, termasuk dalam hal
tontonannya. Walhasil, perubahan kejiwaan pelaku tak terpantau.

"Mungkin hanya pengendalian dan pengawasan dari paparan informasi (TV, medsos, film)
kekerasan, yang tidak fungsional di keluarga, sekolah, dan masyarakat," kata dia.

"Termasuk kepekaan sosial orang tua, sekolah/guru, masyarakat terhadap indikasi kesehatan
jiwa," kata Mustofa.

Pengawasan Lemah Keluarga

Sementara itu pemerhati anak, Seto Mulyadi alias Kak Seto, mengatakan kasus mengejutkan
ini tak lepas dari lemahnya peran orang tua dan lingkungan sekitar NF yang abai dengan
gejala kejiwaan pelaku.

Lihat juga:
Mengaku Bunuh Teman, Gadis 15 Tahun Serahkan Diri ke Polisi
"Bahwa enggak ada perhatian, dia bisa simpan jenazah [korban] dalam almari, keluarganya
enggak tahu, itu kan berarti kurang ada keakraban di dalam keluarga," kata Seto saat
dihubungi CNNIndonesia.com, Senin (9/3).

Seto menduga NF mengalami gangguan kejiwaan callous-unemotional (CU), semacam gejala


mengarah pada perilaku psikopat.

Seto mengatakan tidak sedikit anak yang memiliki gejala gangguan kejiwaan seperti itu.
Gejalanya berupa perubahan sikap anak atau remaja yang cenderung kekurangan empati,
seperti menyiksa binatang.

Gangguan kejiwaan itu, kata dia, sebetulnya bisa segera diatasi jika orang tua peduli dengan
perubahan sikap anak. Terlebih perubahan sikap saat anak mulai beranjak remaja.

Lihat juga:
Polisi Temukan Gambar Milik NF, Mirip Cara Membunuh Temannya

Polisi menunjukkan gambar-gambar beserta tulisan yang dibuat oleh NF. (Foto: CNN Indonesia/M Andika Putra)

"Ini yang tentu harus disikapi dengan sikap yang bijak di dalam keluarga. Anak dihargai,
diapresiasi," ujarnya.

"Karena kalau tidak [anak] akan meledakkan dalam bentuk-bentuk yang paling ekstrem
sampai melakukan tindakan pembunuhan tanpa merasa bersalah," lanjut Seto.

Lemahnya perhatian lingkungan itu, lanjut Seto, berdampak pada kecenderungan anak-anak
dan remaja untuk mencari pelarian di dunia maya.

"Pelarian paling ampuh YouTube, menyukai tayangan-tayangan [kekerasan] itu, makin tinggi
potensinya, sehingga begitu ada peluang, ada kecewa, ingin membuktikan kehebatannya, dia
akan mengambil tindakan seperti itu," jelas dia.

Senada, Ketua Komnas Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait menduga ada peran tontonan
dan penggunaan internet tanpa batasan oleh anak.

"Dia konsumsi terus menerus tayangan-tayangan yang mengandung kekerasan, ujaran


kebencian, kemudian gawai dan sebagainya, itu mengakibatkan kesehatan mental dan jiwa
anak itu terganggu," kata Aris kepada CNNIndonesia.com.

"Dampaknya, anak menjadi punya perilaku sadisme, anak menjadi punya sifat
kecenderungan psikopat," lanjut dia.
Lihat juga:
KemenPPA Beri Pendampingan untuk Remaja Diduga Bunuh Bocah
(dmr/arh)
Bagikan :    

pembunuhan   pembunuhan bocah   pembunuhan anak   polres jakpus   psikopat   slender


man   chucky   kak seto

ARTIKEL TERKAIT

Polisi Limpahkan 3 Tersangka Pembunuhan Hakim Medan ke Jaksa


Nasional5 bulan yang lalu  

Gadis Pembunuh Bocah Dirawat di Ruang Isolasi RS Polri


Nasional5 bulan yang lalu  

KemenPPA Beri Pendampingan untuk Remaja Diduga Bunuh Bocah


Nasional5 bulan yang lalu  

Gadis Bunuh Kawan, KPAI Koordinasi dengan Polres Jakpus


Nasional5 bulan yang lalu  

Bunuh Teman, Gadis 15 Tahun Suka Slender Man dan Chucky


Nasional5 bulan yang lalu  

Polisi Akan Periksa Kejiwaan Gadis 15 Tahun Pembunuh Teman


Nasional5 bulan yang lalu

BACA JUGA

Penyanyi Rap Ukraina Tewas Dimutilasi Istri


Internasional • 08 August 2020 11:24
   

Wartawan Meksiko Tewas Diduga Dibantai Anggota Geng


Internasional • 05 August 2020 06:02
   

Pemuda Pakistan Bunuh Terdakwa Penistaan Agama di Pengadilan


Internasional • 29 July 2020 20:00
   

Pria AS Akui Bunuh Guru JIS Jadi Tersangka


Internasional • 27 July 2020 20:59
 

BERITA TERBARU

Diperiksa Tiga Jam, Istri Salim Kancil Dicecar 20 Pertanyaan


Nasional • 25 menit yang lalu

Gerindra Minta Kejagung Usut Tuntas Kasus Jaksa Pinangki


Nasional • 38 menit yang lalu
Kemendagri Sebut 41 Pemda Belum Lunasi Biaya Pilkada ke KPU
Nasional • 1 jam yang lalu
ASN Positif Corona, Kemenkumham Masih Buka Sebagian Kantor
Nasional • 1 jam yang lalu
Burhanuddin Tegaskan Mutasi 3 Jaksa Tak Terkait Djoko Tjandra
Nasional • 2 jam yang lalu

INDEKS BERITA

TERPOPULER

Diperiksa Tiga Jam, Istri Salim Kancil Dicecar 20 Pertanyaan


 Nasional • 25 menit yang lalu
Pesan Jerinx SID Sebelum Masuk Sel Tahanan
Nasional6 jam yang lalu
Burhanuddin Tegaskan Mutasi 3 Jaksa Tak Terkait Djoko Tjandra
Nasional2 jam yang lalu
Gerindra Minta Kejagung Usut Tuntas Kasus Jaksa Pinangki
Nasional38 menit yang lalu

Menyajikan berita terhangat langsung melalui handphone Anda

DOWNLOAD SEKARANG

TELUSURI

 Nasional
 Internasional
 Ekonomi
 Olahraga
 Teknologi
 Hiburan
 Gaya Hidup

CNN TV

IKUTI KAMI
  
© 2020 Trans Media, CNN name, logo and all associated elements (R) and © 2020 Cable
News Network, Inc. A Time Warner Company. All rights reserved. CNN and the CNN logo
are registered marks of Cable News Network, Inc., displayed with permission.
Tentang Kami | Redaksi | Pedoman Media Siber | Karir | Disclaimer
CNN U.S. | CNN International | CNN en ESPAÑOL | CNN Chile | CNN México | ‫العربية‬ | 日
本語 | Türkçe

Anda mungkin juga menyukai