Home
Nasional
Internasional
Ekonomi
Olahraga
Teknologi
Hiburan
Gaya Hidup
CNN TV
ANALISIS
Remaja Bunuh Bocah, Antara Abai Lingkungan dan
Film Kekerasan
CNN Indonesia | Rabu, 11/03/2020 11:30 WIB
Bagikan :
Ilustrasi pembunuhan. (Istockphoto/ilbusca)
NF pun mengakui aksinya itu terinspirasi dari sekuel film horor Chucky dan Slender Man.
Tersangka kemudian menjalani pemeriksaan kejiwaan di RS Polri Kramat Jati.
Soal faktor film yang menayangkan kekerasan yang ditontonnya, Chazizah menilai dengan
menonton adegan kekerasan, anak akan mengingat kondisi kekerasan yang pernah
dialaminya. Selain itu saat anak kerap terpapar kekerasan, menurut Chazizah anak akan
menganggap kekerasan hal wajar.
Lihat juga:
Gadis Pembunuh Bocah Dirawat di Ruang Isolasi RS Polri
"Ketika seorang anak melakukan tindak pidana, maka ada banyak faktor yang tidak serta
merta penyebab satu, ada banyak faktor di sekeliling dia yang akhirnya melakukan kekerasan
atau bahkan sampai menghilangkan nyawa," kata Chazizah kepada CNNIndonesia.com.
Menurutnya remaja berusia di bawah 18 tahun belum berpikir stabil dan belum diimbangi
dengan psikologi yang matang.
Karena itu sudah semestinya remaja mendapat pendampingan dari lingkungan terutama
keluarga.
Kriminolog lain Muhammad Mustofa pun menyimpulkan bahwa kasus ini juga terkait
kepekaan sosial yang tak berfungsi dalam pengawasan anak, termasuk dalam hal
tontonannya. Walhasil, perubahan kejiwaan pelaku tak terpantau.
"Mungkin hanya pengendalian dan pengawasan dari paparan informasi (TV, medsos, film)
kekerasan, yang tidak fungsional di keluarga, sekolah, dan masyarakat," kata dia.
"Termasuk kepekaan sosial orang tua, sekolah/guru, masyarakat terhadap indikasi kesehatan
jiwa," kata Mustofa.
Sementara itu pemerhati anak, Seto Mulyadi alias Kak Seto, mengatakan kasus mengejutkan
ini tak lepas dari lemahnya peran orang tua dan lingkungan sekitar NF yang abai dengan
gejala kejiwaan pelaku.
Lihat juga:
Mengaku Bunuh Teman, Gadis 15 Tahun Serahkan Diri ke Polisi
"Bahwa enggak ada perhatian, dia bisa simpan jenazah [korban] dalam almari, keluarganya
enggak tahu, itu kan berarti kurang ada keakraban di dalam keluarga," kata Seto saat
dihubungi CNNIndonesia.com, Senin (9/3).
Seto mengatakan tidak sedikit anak yang memiliki gejala gangguan kejiwaan seperti itu.
Gejalanya berupa perubahan sikap anak atau remaja yang cenderung kekurangan empati,
seperti menyiksa binatang.
Gangguan kejiwaan itu, kata dia, sebetulnya bisa segera diatasi jika orang tua peduli dengan
perubahan sikap anak. Terlebih perubahan sikap saat anak mulai beranjak remaja.
Lihat juga:
Polisi Temukan Gambar Milik NF, Mirip Cara Membunuh Temannya
Polisi menunjukkan gambar-gambar beserta tulisan yang dibuat oleh NF. (Foto: CNN Indonesia/M Andika Putra)
"Ini yang tentu harus disikapi dengan sikap yang bijak di dalam keluarga. Anak dihargai,
diapresiasi," ujarnya.
"Karena kalau tidak [anak] akan meledakkan dalam bentuk-bentuk yang paling ekstrem
sampai melakukan tindakan pembunuhan tanpa merasa bersalah," lanjut Seto.
Lemahnya perhatian lingkungan itu, lanjut Seto, berdampak pada kecenderungan anak-anak
dan remaja untuk mencari pelarian di dunia maya.
"Pelarian paling ampuh YouTube, menyukai tayangan-tayangan [kekerasan] itu, makin tinggi
potensinya, sehingga begitu ada peluang, ada kecewa, ingin membuktikan kehebatannya, dia
akan mengambil tindakan seperti itu," jelas dia.
Senada, Ketua Komnas Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait menduga ada peran tontonan
dan penggunaan internet tanpa batasan oleh anak.
"Dampaknya, anak menjadi punya perilaku sadisme, anak menjadi punya sifat
kecenderungan psikopat," lanjut dia.
Lihat juga:
KemenPPA Beri Pendampingan untuk Remaja Diduga Bunuh Bocah
(dmr/arh)
Bagikan :
ARTIKEL TERKAIT
BACA JUGA
BERITA TERBARU
INDEKS BERITA
TERPOPULER
DOWNLOAD SEKARANG
TELUSURI
Nasional
Internasional
Ekonomi
Olahraga
Teknologi
Hiburan
Gaya Hidup
CNN TV
IKUTI KAMI
© 2020 Trans Media, CNN name, logo and all associated elements (R) and © 2020 Cable
News Network, Inc. A Time Warner Company. All rights reserved. CNN and the CNN logo
are registered marks of Cable News Network, Inc., displayed with permission.
Tentang Kami | Redaksi | Pedoman Media Siber | Karir | Disclaimer
CNN U.S. | CNN International | CNN en ESPAÑOL | CNN Chile | CNN México | العربية | 日
本語 | Türkçe