EFEKTIVITAS
UNDANG-UNDANG
NOMOR 7 TAHUN
2021 DALAM UPAYA
REFORMASI
ADMINISTRASI
PERPAJAKAN
(STUDI KASUS
DUGAAN PENCUCIAN
UANG DIRJEN PAJAK)
Anggota Kelompok
Leon Kevin Chintia Debora Sianipar
01 04
8111421200 8111421203
Pajak
Pajak memberikan manfaat dengan
digunakannya pajak untuk melakukan
pembangunan nasional hingga sebagai
dana pembayaran gaji pegawai negeri.
Pembayaran pajak merupakan bentuk
kewajiban setiap kenegaraan untuk secara
langsung dan bersama-sama melakukan
kewajiban perpajakan guna kelancaran
jalannya suatu negara.
Fungsi Pajak
Fungsi Budgetair Fungsi Redistribusi Pendapatan
( Sumber Keuangan Negara )
01 04
membiayai kepentingan umum oleh
ekstensifikasi maupun intensifikasi negara, membiayai pembangunan agar
pemungutan pajak lewat penyempurnaan dapat membuka lapangan dan
peraturan berbagai jenis pajak kesempatan kerja
Fungsi Stabilitas
Pajak Langsung :
pajak yang tidak dapat dilimpahkan
kepada pihak lain dan wajib
ditanggung sendiri oleh wajib pajak.
Pajak harus menjadi beban wajib
Jenis
pajak yang bersangkutan, contohnya
pajak penghasilan (PPh).
Pajak Subjektif :
pajak yang saat pengenaanya
memperhatikan keadaan
subjeknya(pribadi wajib pajak),
contohnya pajak penghasilan(PPh).
Pajak Daerah :
Jenis
dipungut oleh pemerintah daerah, baik
pajak provinsi(daerah tingkat I)
Pajak
maupun pajak kabupaten/kota(daerah
tingkat II) yang kegunaannya untuk
Menurut
membiayai kebutuhan daerah masing-
masing, contohnya pajak kendaraan
Lembaga
bermotor, pajak hotel, pajak air tanah,
pajak restoran, dan bea perolehan hak
atas tanah dan bangunan.
SEJARAH
Sejarah
Perpajakan
Indonesia
SEJARAH PERPAJAKAN INDONESIA
Perubahan
Undang-
Undang
No. 7
Tahun 2021
Ruang Lingkup (Kluster)
Ketentuan Pajak Pajak
Umum dan Tata Penghasilan Pertambahan
cara Perpajakan Nilai (PPN)
(KUP)
(PPh)
Program
Pajak
Pengungkapan
Karbon
Cukai
Sukarela (PPS)
Tujuan UU No.7 Tahun 2021
melaksanakan reformasi
Meningkatkan pertumbuhan
administrasi, kebijakan
01 ekonomi yang berkelanjutan
dan mendukung percepatan
04 perpajakan yang konsolidatif,
dan perluasan basis
pemulihan perekonomian
perpajakan
mewujudkan sistem
Setiap Wajib Pajak yang telah memenuhi persyaratan subjektif dan objektif
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan wajib
mendaftarkan diri pada kantor Direktorat Jenderal Pajak yang wilayah
kerjanya meliputi tempat tinggal atau tempat kedudukan Wajib Pajak dan
kepadanya diberikan Nomor Pokok Wajib Pajak.
Jenis barang yang tidak dikenai Pajak Pertambahan Nilai, yakni barang tertentu
dalam kelompok barang sebagai berikut: makanan dan minuman yang disajikan di
hotel, restoran, rumah makan, warung, dan sejenisnya, baik yang dikonsumsi di
tempat maupun tidak, termasuk yang diserahkan oleh usaha jasa boga atau katering,
yang merupakan objek pajak daerah dan retribusi daerah sesuai dengan ketentuan
peraturan UU di bidang pajak daerah dan retribusi daerah; dan uang, emas batangan
untuk kepentingan cadangan devisa negara, dan surat berharga
Pajak merupakan bagian yang penting dan tidak bisa dipisahkan dari konsep
welfare state (negara berkesejahteraan) dimana dari pajak ini negara
mampu mendapatkan pemasukan sehingga dapat menunjang segala
program yang bertujuan meningkatkan taraf hidup masyarakat. Di
Indonesia lembaga yang berwenang mengumpulkan dan mengakomodasi
perpajakan adalah Dirjen Pajak
Money
Dalam patologi birokrasi, kita mengenal beberapa
perbuatan dalam proses kelembagaan yang
Laundering merugikan negara dan berpotensi menghambat
perkembangan serta menjadikan tujuan dari
welfare state itu tidak tercapai
Seperti yang baru-baru ini terjadi adanya dugaan kasus pencucian uang yang
terjadi di Dirjen Pajak yang mana berdasarkan konfirmasi dari Sri Mulyani selaku
menteri keuangan setidaknya ada 17 kasus dugaan pencucian uang di dirjen
pajak yang dilaporkan oleh PPATK dengan jumlah uang 7,88 triliun. Kasus
dugaan pencucian uang yang terjadi di tubuh Dirjen Pajak sangat kontradiktif
dengan apa yang diamanahkan dalam UU Nomor 7 Tahun 2021 tentang
Harmonisasi Peraturan Perpajakan.
Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS)
Dalam penanganannya, kasus dugaan pencucian menjadi wewenang Penyidik Pegawai Negeri
Sipil (PPNS). Hal ini telah diatur dalam pasal 44b ayat 2 dimana PPNS memiliki wewenang sebagai
berikut :
Kesimpulan
Pengertian lain pajak terdapat dalam Undang-undang Tata Cara Perpajakan Pasal 1
Ayat 1, pajak adalah suatu kontribusi wajib pajak kepada negara yang terutang oleh
orang pribadi atau badan yang bersifat terutang dan dapat dipaksakan serta dipungut
oleh Undang-undang, dan tidak mendapat imbalan secara langsung, digunakan untuk
keperluan negara sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat. Sejarah “pajak”
Indonesia dimulai sejak berlakunya huitstaks (1816). Huistaks merupakan pajak yang
diwajibkan bagi warga negara yang menempati suatu wilayah tertentu diatas bumi,
seperti sewa tanah, bangunan yang sekarang dikenal dengan pajak bumi dan
bangunan. Namun, yang membedakan ialah dahulu rakyat Indonesia harus
membayarnya pada pemerintah belanda. Hingga sekarang, pajak mengalami
perkembangan pesat.
Kesimpulan
Perkembangan tersebut dapat terlihat dari berbagai jenis pajak yang ada saat ini.
Sebagai warga negara Indonesia, tentunya kita wajib membayarkan pajak yang
merupakan kewajiban dan tanggung jawab kita. Karena pajak berguna untuk
kesejahteraan kita bersama. Seperti yang baru-baru ini terjadi adanya dugaan kasus
pencucian uang yang terjadi di Dirjen Pajak yang mana berdasarkan konfirmasi dari Sri
Mulyani selaku menteri keuangan setidaknya ada 17 kasus dugaan pencucian uang di
dirjen pajak yang dilaporkan oleh PPATK dengan jumlah uang 7,88 triliun. Kasus
dugaan pencucian uang yang terjadi di tubuh Dirjen Pajak sangat kontradiktif dengan
apa yang diamanahkan dalam UU Nomor 7 Tahun 2021 tentang Harmonisasi
Peraturan Perpajakan. Dalam penanganannya, kasus dugaan pencucian menjadi
wewenang Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS).
THANK YOU!!!
.