Anda di halaman 1dari 4

A.

Bentuk Narasi :

Hari minggu adalah hari yang paling melelahkan bagiku. Jika di pagi
hari banyak remaja yang menghabiskan waktunya untuk bersantai
dan pergi untuk jalan-jalan bersama temannya, tidak berlaku bagiku.
Pukul 5 pagi aku sudah harus bangun dan membantu ibuku untuk
memasak dan setelah itu aku harus menemani adik-adik ku bermain
sampai mereka lelah tertidur. Dan setelah jam menunjukkan pukul 8
pagi kami sekeluarga bersiap-siap untuk pergi ibadah ke Gereja
karena kami mengikuti ibadah pagi pukul 10. Setelah beberapa jam
selesai bersiap-siap dan makan jam menunjukkan pukul 09.30
segera kami berangkat Bersama-sama.

B. Bentuk Eksposisi

Di era globalisasi sekarang ini, kegiatan membuang sampah


sembarangan seperti di sungai seolah telah dijadikan sebagai hal
yang lazim.Bahkan jumlah orang yang membuang sampah
sembarangan di kota semakin bertambah. Hal tersebut membuat
aliran sungai tersumbat dengan sampah- sampah tersebut.Sehingga
pada saat hujan turun dengan intensitas yang terus -menerus,
membuat sungai meluap serta menimbulkan bencana banjir. Dari
waktu ke waktu, jumlah individu yang membuang sampah
sembarangan terutama di sungai terus meningkat, hal tersebut
adalah kesimpulan dari banyak pengamat. Manusia masih belum
merasa kapok membuang sampah di sungai yang dapat membuat
banjir.
C. Bentuk Argumentasi

Rokok mengandung banyak sekali zat yang berbahaya dan


sebenarnya sangat mematikan, meski memang memberikan efek
yang nikmat. Ada banyak zat racun yang ada di rokok, satu di
antaranya zat Aceton, yang biasa dipakai dalam pembersihan kuku.
Rokok memiliki zat adiktif juga, sehingga orang yang
mengonsumsinya akan ketagihan dan tidak bisa berhenti.
Kandungan racun yang masuk terus menerus ke tubuh bisa merusak
tubuh secara perlahan dan menyebabkan kematian. Rokok yang
terbakar itu akan menghasilkan karbon monoksida, yang merupakan
gas yang sangat beracun. Biasanya gas seperti ini muncul dari
kendaraan bermotor sehingga merokok sama dengan menghisap
asap knalpot dari kendaraan bermotor.

D. Bentuk Persuasive

Manusi adalah makhluk sosial yang berarti tidak bisa hidup sendiri.
Kita pasti membutuhkan bantuan orang lain untuk melakukan semua
urusan kita di dunia ini, dimulai dari Ketika kita lahir hingga kita
menemui ajal kita. Selain itu, pekerjaan yang di lakukan Bersama-
sama akan terlihat mudah. Seperti kata pepatah, “berat sama di pikul,
ringan sama di jinjing”. Meskipun ada beberapa pekerjaan yang bis
akita lakukan sendiri, tetapi pekerjaan itu akan terasa berat dan
hasilnya kurang memuaskan. Namnun, jika kita saling membantu,
maka pekerjaan akan terasa sangat mudah denga hasil yang
memuaskan. Oleh karena itu, marilah kita tanamkan jiwa saling
tolong-menolong antar sesame agar semua pekerjaan menjadi lebih
muda.

E. Bentuk Deskripsi

Danau Toba di Kawasan Samosir memiliki tata keindahan alam


yang menarik, khususnya bagi wisatawan yang mendambakan
suasana nyaman, tenang, jauh dari kebisingan kota. Pohon-
pohonnya rindang. Bentangan danau nya yang luas dan mengelilingi
pulau Samosir. Bagi penyelam yang ingin menyelam di danau Toba
juga menawarkan keindahan biru nya air tawar Danau Toba yang
sedang berenang. Bupati Kabupaten Samosir harus menata dan
mengelola Danau Toba sebagai tujuan wisata alternatif.

F. Bentuk Fiksi

Pada suatu hari ada sebuah desa yang sangat tentram dan damai,
dimana hiduplah sepasang saudara yang memiliki kekuatan sihir.
Mereka yang bernama Semak dan Blukar dan merupakan seorang
saudara, namun keduanya memiliki sifat dan watak yang jauh
berbeda. Semak memiliki sifat yang begitu sangat sombong dan juga
angkuh, sedangkan Blukar merupakan seorang penyihir yang sangat
rendah dan baik hati. Semak memilik ilmu kesaktian sihir yag jauh
jauh lebih tiunggi jika dibandingkan dengan yang dimiliki oleh
adiknya yakni Blukar dan tak jarang kakanya selalu
memamerkanya. Blukar selalu memberingkan nasehat dan selalu
mengingatkan kepada Semak agar ia jangan selalu memamerkan
segala kekuatanya yang dimilikinya kepada orang dan juga tidak
selalu menggunakan ilmu sihirnya dengan sembarangan.

G. Bentuk Fiksi
George Junus Aditjondro adalah seseorang yang menulis tanpa
rasa takut. Tentu saja itu baru satu hal. Ia pun mengantongi
sumber-sumber data yang ekstensif. Ia mempunyai argumentasi
yang, kalaupun tidak sepenuhnya tepercaya, tak mudah dibantah.
Dan buku Korupsi Kepresidenan adalah salah satu dari antara
karyanya yang paling perlu diperhatikan. Buku ini
memperlihatkan bagaimana kekuasaan kepresidenan di
Indonesia dilanggengkan dari waktu ke waktu. Banyak orang
sudah cukup tahu bahwa presiden bukan jabatan yang
dimantapkan oleh mandat rakyat belaka.

Anda mungkin juga menyukai