Anda di halaman 1dari 32

Program Studi Teknik Sipil

SEMINAR OUTLINE Fakultas Teknik – Universitas Tanjungpura

ANALISIS
DISUSUN OLEH
SISTEM JARINGAN AIR BERSIH
PERUMDAM TIRTA SENENTANG APRI ANANDA PUTRA
PADA UNIT TANJUNG PURI D1011181096
KABUPATEN SINTANG

DOSEN PEMBIMBING
Dr. Stefanus Barlian Soeryamassoeka, S.T., M.T., IPM.
NIP. 19721226 200003 1 001

Prof. Dr. Henny Herawati, S.T., M.T., IPM.


NIP. 19720131 199601 2 001

DOSEN PENGUJI
Danang Gunarto, S.T., M.T., IPM.
19750618 200012 1 001

Dr. Nurhayati, S.T., M.T.


19710104 199802 2 001

Pontianak, November 2022


www.yourwebsite.com
Program Studi Teknik Sipil
Fakultas Teknik – Universitas Tanjungpura

PENDAHULUAN
PRELIMINARY
1
POKOK BAHASAN SEMINAR OUTLINE
• Latar Belakang
• Rumusan Masalah
• Tujuan Penelitian ANALISIS SISTEM JARINGAN AIR BERSIH
• Luaran dan Manfaat Penelitian PERUMDAM TIRTA SENENTANG
PADA UNIT TANJUNG PURI
KABUPATEN SINTANG
TINJAUAN PUSTAKA
LITERATURE REVIEW 2
• Penelitian Terdahulu
• Landasan Teori

METODOLOGI PENELITIAN
METHODOLOGY 3
• Kerangka Teoritis
Apri Ananda Putra
• Jenis Penelitian D1011181096
• Lokasi Penelitian
• Diagram Alir Penelitian
• Tahapan Penelitian
Program Studi Teknik Sipil
Fakultas Teknik – Universitas Tanjungpura

PENDAHULUAN
PRELIMINARY
1
• Latar Belakang
• Rumusan Masalah
• Tujuan Penelitian
• Luaran dan Manfaat Penelitian
Program Studi Teknik Sipil
Fakultas Teknik – Universitas Tanjungpura

LATAR BELAKANG
• Penggunaan air bersih dalam pemenuhan kebutuhan manusia maupun makhluk hidup
lain tentu jumlahnya berbeda karena dipengaruhi oleh ketersediaan air itu sendiri
(Ariyanto, 2014).
• Berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan air bersih, bukan hanya faktor kelahiran
tetapi juga faktor perpindahan penduduk yang membuat Kabupaten Sintang
menjadikan alasan dalam terjadinya peningkatan dan pertambahan jumlah penduduk
berdasarkan pada peningkatan beberapa aktivitas masyarakat yang berhubungan
dengan distribusi kebutuhan air bersih.
• Dalam melaksanakan pelayanan air bersih, PERUMDAM Tirta Senentang membentuk
berbagai unit daerah pelayanannya agar mampu menyediakan air bersih secara
optimal kepada masyarakat salah satunya adalah unit Tanjung Puri.
PENINGKATAN JUMLAH PEMENUHAN KEBUTUHAN AIR BERSIH BELUM KASUS PENCURIAN AIR
PENDUDUK TERDISTRIBUSI SECARA MENYELURUH

• Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis terhadap distribusi jaringan air bersih
dalam hal melayani penduduk saat ini maupun beberapa tahun yang akan datang
ataupun dapat dilakukan pengembangan. Hal tersebut perlu dilakukan karena tidak
menutup kemungkinan pada beberapa tahun mendatang kebutuhan air bersih di
daerah tersebut akan mengalami peningkatan.
Program Studi Teknik Sipil
Fakultas Teknik – Universitas Tanjungpura

RUMUSAN MASALAH

Berkaitan dengan meningkatnya akan kebutuhan air bersih di masa yang akan datang,
PERUMDAM Tirta Senentang khususnya pada unit Tanjung Puri diharapkan dapat
memenuhi kebutuhan air bersih dalam hal pendistribusian kepada daerah pelayanan
tersebut. Adapun rumusan masalah yang akan dibahas pada Tugas Akhir ini adalah
sebagai berikut:

• Berapa besar kebutuhan air bersih yang harus disediakan PERUMDAM Tirta
Senentang Unit Tanjung Puri untuk proyeksi penduduk 15 tahun (2022 – 2037)?
• Bagaimana kondisi eksisting dan kondisi hasil proyeksi penduduk (2022 – 2037)
terhadap kebutuhan air bersih domestik dan non domestik pada jaringan distribusi air
bersih pada Unit Tanjung Puri?
Program Studi Teknik Sipil
Fakultas Teknik – Universitas Tanjungpura

TUJUAN PENELITIAN

Tujuan penelitian:
• Mendapatkan jumlah prediksi kebutuhan air penduduk hasil proyeksi 15
tahun mendatang (2022 – 2037) dalam pendistribusian air bersih yang
dilayani oleh PERUMDAM Tirta Senentang Unit Tanjung Puri.
• Mendapatkan hasil analisis kondisi jaringan distribusi air bersih pada
tahun eksisting dan 15 tahun yang akan datang untuk memenuhi kebutuhan
air bersih yang dilayani oleh Unit Tanjung Puri.
LUARAN DAN MANFAAT PENELITIAN

Analisis ulang terahdap Bahan evaluasi bagi PERUMDAM Tirta Senentang


jaringan distribusi air Unit Tanjung Puri untuk meningkatkan pelayanan
bersih Unit Tanjung Puri dalam mendistribusikan air bersih terhadap
kebutuhan domestik maupun non domestik, agar
pelayanan tersebut berjalan secara optimal dan
efisien serta mampu memberikan kepuasan kepada
pelanggan
Program Studi Teknik Sipil
Fakultas Teknik – Universitas Tanjungpura

TINJAUAN PUSTAKA 2
LITERATURE REVIEW

• Penelitian Terdahulu
• Landasan Teori
Program Studi Teknik Sipil
Fakultas Teknik – Universitas Tanjungpura

Penelitian Terdahulu

“Perencanaan Pengembangan Sistem Jaringan Distribusi Air Bersih di Kecamatan Sungai Kakap
Kabupaten Kubu Raya”
Apriyadi Suustra U- Teknik Sipil, Universitas Tanjungpura- 2018

“Evaluasi Sistem Jaringan Distribusi Air Bersih PDAM di Kecamatan Sungai Raya Kabupaten Kubu
Raya”
Zulpiadi- Teknik Sipil, Universitas Tanjungpura- 2018

“Analisis Kebutuhan Air Bersih Domestik di Desa Sungai Bakau Kecamatan Mempawah Timur
Kabupaten Mempawah”
Ana Nur Hasdina- Teknik Sipil, Universitas Tanjungpura- 2019

“Analisis Jaringan Distribusi Air Bersih Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Melawi”
Joshua Theoroditus- Teknik Sipil, Universitas Tanjungpura- 2019

“Pengembangan Sistem Jaringan Distribusi Air Bersih di Kecamatan Pontianak Utara”


Berlin Cristian- Teknik Sipil, Universitas Tanjungpura- 2020
Program Studi Teknik Sipil
Fakultas Teknik – Universitas Tanjungpura

LANDASAN TEORI

Definisi Air Bersih Sumber Air Bersih

Air bersih adalah air yang dapat


digunakan untuk keperluan sehari-
hari dan akan menjadi air minum jika AIR
dimasak terlebih dahulu. Sebagai HUJAN AIR
batasannya, air bersih adalah air yang PERMUKAAN
telah memenuhi persyaratan bagi
sistem penyediaan air minum. Adapun
persyaratan yang dimaksud adalah
persyaratan dari segi kualitas air yang MATA
meliputi kualitas fisika, kimiawi, dan AIR
radioaktif (Permenkes No.
492/Menkes/PER/IV/2010) AIR
(Permenkes RI, 2010). TANAH
Program Studi Teknik Sipil
Fakultas Teknik – Universitas Tanjungpura

LANDASAN TEORI

KEBUTUHAN AIR BERSIH

Kebutuhan air bersih merupakan sejumlah air yang dibutuhkan untuk melayani
penduduk supaya dapat terpenuhi secara layak dan memperoleh air sesuai yang
diperlukan untuk melakukan aktivitas sehari-hari.

Standar Kebutuhan Air Per Kapita


(Departemen PU dalam Direktorat Pengairan dan Irigasi, 2006)

Jumlah Penduduk Jenis Kota Jumlah Kebutuhan Air (liter/orang/hari)


> 2.000.000 Metropolitan > 210
1.000.000 - 2.000.000 Metropolitan 150 - 210
500.000 - 1.000.000 Besar 120 - 150
100.000 - 500.000 Besar 100 - 150
20.000 - 100.000 Sedang 90 - 100
3.000 - 20.000 Kecil 60 - 100
Program Studi Teknik Sipil
Fakultas Teknik – Universitas Tanjungpura

KEBUTUHANAIR DOMESTIK
Air bersih yang diperlukan
KATEGORI KOTA BERDASARKAN JUMLAH PENDUDUK (JIWA)

500.000 100.000 20.000


dalam pemenuhan No. URAIAN
> 1.000.000 S/D
1.000.000
S/D
500.000
S/D
100.000
<20.000

kebutuhan sehari-hari Metro Besar Sedang Kecil Desa

disebut sebagai 1
Konsumsi Unit Sambungan
Rumah (SR) (liter/org/hari)
>190 170 150 100 80

kebutuhan domestik 2
Konsumsi Unit Hidran
30 30 30 30 30

(domestic demand) dalam


Umum (HU) (liter/org/hari)

Konsumsi Unit Non


3 20-30 20-30 20-30 20-30 20-30
hal ini termasuk air untuk 4
Domestik (%)
Kehilangan Air (%) 20-30 20-30 20-30 20-30 20

minum, masak, dan 5

6
Faktor Maximum Hari

Faktor Peak-Jam
1,1

1,5
1,1

1,5
1,1

1,5
1,1

1,5
1,1

1,5
keperluan rumah tangga 7
Jumlah Jiwa
5 5 6 6 10

lainnya.
Persambungan Rumah
Jumlah Jiwa Per Hidran
8 100 100 100 100-200 200
Umum
Sisa Tekan Dijaringan
9 10 10 10 10 10
Distribusi (meter)
10 Jam Operasi 24 24 24 24 24

Volume Reservoir (%) (max


11 20 20 20 20 20
hari wilayah)

50:50 s/d 50:50 s/d


12 SR : HU 80:20:00 70:30:00 70:30:00
70:30:00 80:20:00

13 Cakupan Pelayanan (%) 90 90 90 90 90

Sumber : Ditjen Cipta Karya, 1996


Program Studi Teknik Sipil
Fakultas Teknik – Universitas Tanjungpura

KEBUTUHANAIR NON DOMESTIK

Kebutuhan air non domestik


merupakan kebutuhan air bagi
penduduk di luar lingkungan Kebutuhan air non domestik dibagi dalam beberapa
rumah tangga. kategori:

Jumlah dari kebutuhan air • Kota Kategori I (Metro)


bersih ini ditentukan dari • Kota Kategori II (Kota Besar)
banyaknya pelanggan non • Kota Kategori III (Kota Sedang)
domestik yang diantaranya • Kota Kategori IV (Kota Kecil)
• Kota Kategori V (Desa)
adalah fasilitas perkantoran
(pemerintah dan swasta),
tempat ibadah, pusat
pendidikan (sekolah), komersil
(toko, hotel), umum (pasar,
terminal) dan pusat industri.
Program Studi Teknik Sipil
Fakultas Teknik – Universitas Tanjungpura

KEBUTUHANAIR NON DOMESTIK


Kebutuhan Air Non Domestik Kategori I, II, III, IV
SEKTOR NILAI SATUAN
Sekolah 10 Liter/murid/hari
Rumah Sakit 200 Liter/bed/hari
Puskesmas 2000 Liter/unit/hari
Masjid 3000 Liter/unit/hari
Kantor 10 Liter/pegawai/hari
Pasar 12000 Liter/hektar/hari
Hotel 150 Liter/bed/hari Kebutuhan Air Non Domestik Kategori Lain
Rumah Makan 100 Liter/tempat duduk/hari SEKTOR NILAI SATUAN
Komplek Militer 60 Liter/orang/hari Lapangan Terbang 10 Liter/orang/detik
Kawasan Industri 0,2 - 0,8 Liter/detik/hektar Pelabuhan 50 Liter/orang/detik
Kawasan Pariwisata 0,1 - 0,3 Liter/detik/hektar Stasiun KA dan
10 Liter/orang/detik
Kebutuhan Air Non Domestik Kategori V (Desa) Terminal Bus
Kawasan Industri 0,75 Liter/orang/detik
SEKTOR NILAI SATUAN
Sekolah 5 Liter/murid/hari
Rumah Sakit 200 Liter/bed/hari
Puskesmas 1200 Liter/unit/hari
Masjid 3000 Liter/unit/hari Sumber : Ditjen Cipta Karya, 1996
Mushola 2000 Liter/unit/hari
Pasar 12000 Liter/hektar/hari
Komersial/Industri 10 Liter/hari
Program Studi Teknik Sipil
Fakultas Teknik – Universitas Tanjungpura

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI JUMLAH KEBUTUHAN AIR BERSIH

Faktor – faktor yang mempengaruhi penggunaan air adalah sebagai berikut (Linsley dkk., 1995) :

Iklim

Ciri – ciri penduduk, taraf


hidup, dan kondisi
sosial ekonomi
penduduk

Harga air dan meteran

Ukuran Kota
Program Studi Teknik Sipil
Fakultas Teknik – Universitas Tanjungpura

PERSYARATAN DALAM PENYEDIAAN AIR BERSIH

PERSYARATAN KUALITAS PERSYARATAN KUANTITAS PERSYARATAN KONTINUITAS PERSYARATAN TEKANAN AIR

• FISIK Persyaratan Persyaratan Konsumen


kuantitatif dalam kontinuitas adalah air memerlukan
penyediaan air bersih yang selalu tersedia sambungan air
• KIMIAWI ditinjau dari ketika dibutuhkan, dengan tekanan yang
ketersediaan air baku artinya masyarakat cukup dengan air
yang digunakan. dapat memperoleh air yang dilayani
secara cukup. berdasarkan jumlah
• BAKTERIOLOGIS
yang diinginkan setiap
waktu.
• RADIOAKTIFITAS
Program Studi Teknik Sipil
Fakultas Teknik – Universitas Tanjungpura

PROYEKSI JUMLAH PENDUDUK

Dalam perencanaan kebutuhan air bersih, proyeksi pertumbuhan penduduk sangat perlu dilakukan hal
ini diperlukan untuk mengetahui tingkat perkembangan penduduk dalam beberapa tahun kedepan.

Dalam memperkirakan jumlah penduduk ada beberapa metode proyeksi yang digunakan (Pekerjaan
Umum (Public Works), 2007, hal. 60), yaitu :

Metode Aritmatika Metode Geometrik

Pertumbuhan penduduk secara aritmatik adalah Pertumbuhan jumlah penduduk secara geometrik
pertumbuhan penduduk dengan jumlah (absolute adalah pertumbuhan penduduk yang menggunakan
number) adalah sama tiap tahunnya, dengan arti dasar bunga majemuk, maksud hal tersebut adalah
pertumbuhan penduduk dengan penambahan pertumbuhan penduduk dimana angka pertumbuhan
populasi secara periode relatif konstan. (rate of growth) adalah sama untuk setiap tahun.

Pn = P0 + K a Tn − T0 Pn = P0 × (1 + r)n

𝑃2 − 𝑃1
Ka = 𝑇2 − 𝑇1
Program Studi Teknik Sipil
Fakultas Teknik – Universitas Tanjungpura

PROYEKSI JUMLAH PENDUDUK

Metode Eksponensial / Least Square

Metode ini dapat digunakan untuk daerah dengan


perkembangan penduduk yang mempunyai kecenderungan garis KETERANGAN :
linear meskipun perkembangan penduduk tidak selalu Pn = jumlah penduduk pada tahun ke-n (jiwa)
bertambah P0 = jumlah penduduk pada tahun pertama pencatatan (jiwa)
K a =konstanta aritmatika
Y = a + b. X 𝑻𝒏 =tahun ke-n
Y = a + b. X
𝑻𝟎 =tahun dasar
Y. X2 − X . XY P1 = jumlah penduduk yang diketahui pada tahun ke 1
a= P2 = jumlah penduduk yang diketahui pada tahun terakhir
n . X2 − ( X)2
T1 = tahun ke I yang diketahui
n . XY− X . Y T2 = tahun ke II yang diketahui
b= r = laju pertumbuhan penduduk
n . X2 − ( X)2
n = jumlah interval tahun
Y = nilai perkalian jumlah penduduk
a.b = konstanta
X = selisih tahun perkiraan dengan tahun dasar perhitungan
Program Studi Teknik Sipil
Fakultas Teknik – Universitas Tanjungpura

PROYEKSI JUMLAH PENDUDUK

Metode perhitungan proyeksi jumlah penduduk


Dasar Pemilihan Metode Proyeksi yang menghasilkan koefisien paling mendekati 1
Penduduk adalah metode yang terpilih (Pekerjaan Umum,
2007). Faktor korelasi dan standar deviasi dapat
dihitung dengan cara menganalisis data
kependudukan dengan cara perhitungan statistik.
Pemilihan metode proyeksi penduduk dengan
n (X − X)2
i=1 i nilai :
S= n−1 • angka korelasi yang terbesar (mendekati 1)
• standar deviasi dengan nilai yang paling kecil.
Y = a + b. X
Y = a + b. X

Y. X2 − X . XY
a= n XY− X. Y
Sr = n. X2 − ( X)2
(n X2 − X)2 .(n Y2 −( Y)2 ) KETERANGAN :
b=
n . XY− X . Y
n . X2 − ( X)2
S = standar deviasi
Xi = data ke-i (penduduk proyeksi)
X = nilai rata-rata
n = jumlah semua data
r = koefisien korelasi
X = jumlah penduduk saat ini (jiwa)
Y = angka penduduk hasil proyeksi (jiwa)
Program Studi Teknik Sipil
Fakultas Teknik – Universitas Tanjungpura

SISTEM DISTRIBUSI AIR BERSIH

Sistem distribusi air adalah sistem yang berhubungan dengan pelanggan dan fungsi utamanya
adalah mendistribusikan air untuk memenuhi kebutuhan seluruh wilayah pelayanan.

SISTEM PENGALIRAN AIR BERSIH

GRAVITASI PEMOMPAAN GABUNGAN

Sumber : Peavy, 1985


Program Studi Teknik Sipil
Fakultas Teknik – Universitas Tanjungpura

SISTEM JARINGAN DAN PERPIPAAN

SISTEM CABANG (BRANCH) SISTEM MELINGKAR (LOOP)

Sistem ini merupakan sisem jaringan perpipaan distribusi, Jaringan perpipaan distribusi sistem loop biasanya
dimana pengaliran air hanya menuju ke satu arah saja dan digunakan pada wilayah perkotaan dimana besar
terdapat titik akhir yang merupakan ujung pipa. Pipa distribusi wilayah pelayanannya sangat luas. Sistem loop juga
tidak saling berhubungan, area pelayanan akan disuplai air disebut sebagai sistem tertutup.
melalui satu jalur pipa induk utama.
Program Studi Teknik Sipil
Fakultas Teknik – Universitas Tanjungpura

SISTEM JARINGAN DAN PERPIPAAN

SISTEM GRIDIRON

Sistem gridiron memiliki pipa induk utama dan pipa


induk sekunder yang terletak dalam kotak, dengan pipa
utama, pipa induk sekunder, serta pipa pelayanan
utama saling terhubung atau semua pipa tersambung
dan tidak ada yang terputus pada ujungnya.
Program Studi Teknik Sipil
Fakultas Teknik – Universitas Tanjungpura

PERANGKAT LUNAK EPANET 2.0 DALAM ANALISA JARINGAN DISTRIBUSI AIR


BERSIH

Perangkat lunak Epanet 2.0 merupakan program komputer yang menggambarkan simulasi hidrolis
yang menggambarkan kecenderungan kualitas air yang mengalir pada jaringan pipa. Jaringan terdiri
dari pipa, node (titik koneksi pipa), pompa, katub, dan tangki air atau reservoir (Rossman, 2000).

INPUT DATA
• Peta jaringan
• Node/junction/titik dari komponen distribusi.
• Elevasi
• Panjang pipa distribusi
• Diameter dalam pipa
• Jenis pipa yang digunakan
• Umur pipa
• Jenis sumber (mata air, sumur bor, IPAM, dan lain-lain)
• Spesifikasi pompa (apabila menggunakan pompa)
• Bentuk dan ukuran reservoir.
• Beban masing-masing node (besarnya tapping)
• Faktor fluktuasi pemakaian air
• Konsentrasi khlor di sumber

HASIL ANALISA YANG DIHASILKAN


• Hidrolik head masing-masing titik
• Tekanan dan kehilangan sisa khlor (Kualitas Air)
Program Studi Teknik Sipil
Fakultas Teknik – Universitas Tanjungpura

METODOLOGI PENELITIAN
METHODOLOGY
3

• Kerangka Teoritis
• Jenis Penelitian
• Lokasi Penelitian
• Diagram Alir Penelitian
• Tahapan Penelitian
Program Studi Teknik Sipil
Fakultas Teknik – Universitas Tanjungpura

KERANGKA TEORITIS

Perkembangan Penduduk

Penelitian ini dilatarbelakangi


Latar Belakang

Peningkatan Kebutuhan Air


oleh perkembangan penduduk di
Kabupaten Sintang yang terus
Perumusan Masalah

Ketersediaan air bersih di Jumlah kebutuhan air bersih yang


PERUMDAM Tirta Senentang pada
Unit Tanjung Puri
dilayani PERUMDAM Tirta
Senentang Unit Tanjung Puri baik
terjadi. Kondisi ini dapat
kebutuhan domestik dan non menyebabkan meningkatnya
domestik pada tahun proyeksi 2022-
2037 kebutuhan akan sumber daya air
Tujuan Tujuan
tidak hanya pada kebutuhan
Analisis kebutuhan distribusi air Melakukan analisis ulang domestik, tetapi juga untuk
distribusi jaringan air bersih
kebutuhan non domestik serta
bersih yang dilayani PERUMDAM
Tirta Senentang Unit Tanjung Puri yang dilayani PERUMDAM

kebutuhan lainnya yang akan


Tirta Senentang Unit
Tanjung Puri pada tahun
proyeksi 2022-2037
memberi dampak pada proses
pendistribusian air bersih.
Analisis

Analisis Deskriptif - Kuantitatif

Jurnal Penelitian
Program Studi Teknik Sipil
Fakultas Teknik – Universitas Tanjungpura

JENIS PENELITIAN

Jenis Penelitian Kuantitatif

analisis yang dilakukan menggunakan data


kuantitatif yang diolah dengan formula
dan software

Bersifat Deskriptif

artinya suatu metode penelitian yang


menjelaskan atau menerangkan suatu
peristiwa
Program Studi Teknik Sipil
Fakultas Teknik – Universitas Tanjungpura

LOKASI PENELITIAN

Pada penelitian ini, peneliti mengambil lokasi di Kabupaten Sintang yang


menjadi daerah pelayanan distribusi air bersih pada PDAM Tirta Senentang unit
layanan Tanjung Puri.
Program Studi Teknik Sipil
Fakultas Teknik – Universitas Tanjungpura

DIAGRAM ALIR PENELITIAN


Mulai

PERSIAPAN :
- Survei Awal
- Studi Literatur

Pengumpulan Data

Data Primer : Data Sekunder :


1. Peta Jaringan Distribusi Air
ANALISIS SISTEM JARINGAN AIR
1. Observasi Lapangan
2. Evaluasi Kondisi Eksisting Bersih
Jaringan 2. Data Statistik Kabupaten
• Koordinat jalur pipa
• elevasi
Sintang
3. Data Jumlah Pelanggan yang BERSIH PERUMDAM TIRTA
SENENTANG PADA UNIT TANJUNG
Dilayani PERUMDAM Tirta
3. Dokumentasi
Senentang Unit Tanjung Puri

Analisis Data :
PURI KABUPATEN SINTANG
1. Proyeksi Jumlah Penduduk Tahun 2022-2037
2. Analisis Kebutuhan Air Bersih Tahun 2022-
2037
3. Analisis Jaringan Distribusi Air Bersih
Menggunakan Program Epanet 2.0

Evaluasi Hasil Analisa

Kesimpulan dan Saran

Selesai
Program Studi Teknik Sipil
Fakultas Teknik – Universitas Tanjungpura

TAHAPAN PENELITIAN

 PERSIAPAN
 PENGUMPULAN DATA
- DATA PRIMER
- DATA SEKUNDER
 ANALISIS DATA PENELITIAN
- ANALISIS KEPENDUDUKAN
- ANALISIS KEBUTUHAN AIR BERSIH
- ANALISIS HIDROLIKA ALIRAN
MENGGUNAKAN PROGRAM
EPANET 2.0
Program Studi Teknik Sipil
Fakultas Teknik – Universitas Tanjungpura

TAHAPAN PENELITIAN

 PERSIAPAN

Survey Awal Studi Literatur


kegiatan yang dilakukan bertujuan untuk sumber yang dapat dilihat pada daftar pustaka
mengetahui secara umum wilayah yang sebagai bahan referensi kajian teori
akan diteliti

 PENGUMPULAN DATA
Data Primer Data Sekunder
• Titik Koordinat • Data Statistik
• Elevasi • Data Peta Jaringan Distribusi Air Bersih
• Data Pipa Distribusi
o Panjang Pipa
o Diameter Pipa
o Jenis Pipa
Program Studi Teknik Sipil
Fakultas Teknik – Universitas Tanjungpura

TAHAPAN PENELITIAN

 ANALISIS DATA PENELITIAN

Analisis Kependudukan
Analisa ini dilakukan untuk mengetahui jumlah penduduk, tingkat kepadatan, dan
pertumbuhan penduduk di daerah layanan. Proyeksi jumlah penduduk untuk 15 tahun
mendatang akan mengacu pada data jumlah penduduk 5 tahun terakhir yang terdapat
pada data dari sumber instansi Badan Pusat Statistik Kabupaten Sintang.

Analisis Kebutuhan Air Bersih


Kebutuhan Air Domestik Kebutuhan Air Total Kebutuhan Air R a t a R a t a
q D = JP x (pl% ) x S qT = qD + qnD qHR = qT + qHL

Kebut uh an Air Jam Punc ak


Kebutuhan Air N o n Domestik Keboc oran at au Keh i l angan Ai r
q M = qHR x F
qnD = (nD%) x qD 𝒒𝑯𝑳 = 𝒒𝑻 × (𝐊𝐭%)
Program Studi Teknik Sipil
Fakultas Teknik – Universitas Tanjungpura

TAHAPAN PENELITIAN

Analisis Hidrolika Aliran Menggunakan Program Epanet 2.0


Dalam analisis jaringan, digunakan bantuan program Epanet 2.0 untuk mempermudah dalam
melihat kondisi jaringan yang terjadi. Pada program ini dapat dilihat besarnya tekanan maupun
kecepatan aliran.

Pada analisis ini dilakukan simulasi pengembangan jaringan dalam optimalisasi fasilitas yang ada untuk
pemenuhan kebutuhan air bersih pelanggan sampai 15 tahun mendatang.

1 Dilakukan simulasi dengan menggunakan jaringan pipa


eksisting berdasarkan kebutuhan air tahun 2022. Dilakukan simulasi jaringan pipa dengan

3
menggunakan kebutuhan air tahun 2037
sesuai kondisi yang sudah dievaluasi pada
simulasi 2.
Dilakukan seperti simulasi 1 dengan melakukan

2 peningkatan jaringan distribusi. Pada simulasi ini dapat


dievaluasi, apakah jaringan eksisting tersebut perlu
adanya penambahan jaringan, perubahan spesifikasi pipa
atau syarat lainnya dalam pendistribusian air. 4 Dilakukan seperti simulasi 3 dengan
melakukan peningkatan jaringan
distribusi.
Program Studi Teknik Sipil
Fakultas Teknik – Universitas Tanjungpura

SELESAI
FINISHED

SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai