Makalah Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia Pada Awal Kemerdekaan
Makalah Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia Pada Awal Kemerdekaan
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Sejarah Indonesia Masa
Kemerdekaan
Dosen pengampu : Dr. Aman, M.Pd dan Dr. Zulkarnain S.Pd., M.Pd.
Disusun Oleh :
KATA PENGANTAR
Kami mengucapkan puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat serta hidayahnya kepada kita semua sehingga pada kesempatan
ini kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Perjuangan Mempertahankan
Kemerdekaan Republik Indonesia”. Tidak lupa kami juga mengucapkan terima kasih
kepada :
1. Dr. Aman M.Pd. dan Dr. Zulkarnain S.Pd., M.Pd. selaku dosen pengampu
mata kuliah Sejarah Indonesia Masa Kemerdekaan.
Makalah ini kami susun secara sistematis dan sesuai dengan fakta keadaan yang
terjadi berdasarkan sumber-sumber yang kami peroleh sebagai pemenuhan tugas
Sejarah Indonesia Masa Kemerdekaan. Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan
Republik Indonesia ini merupakan suatu hal yang menarik untuk dikaji. Apabila dalam
penyusunan makalah ini terdapat kesalahan dan kekurangan kami mohon maaf sebesar-
besarnya.
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI…………………………………………………………………… i
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………… 1
A. Latar Belakang………………………………………………………… 1
B. Rumusan Masalah ……………………………………………………. 1
C. Tujuan ……………………………………………………………...... 2
BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………. 3
A. Kesimpulan……………………………………………………. 17
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………. 19
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ir. Soekarno memproklamasikan kemerdekaan Bangsa Indonesia pada
tanggal 17 Agustus 1945. Indonesia merdeka setelah selama kurang lebih 350
Tahun menjadi negara yang terjajah. Seperti yang tercantum dalam pembukaan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Kemerdekaan
merupakan hak segala bangsa dan oleh sebab itu maka penjajahan diatas dunia
harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan
perikeadilan.1 Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia disambut dengan
penuh suka cita oleh seluruh rakyat Indonesia.
Tetapi, proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia mendapat
tentangan dari Belanda. Belanda menilai bahwa Indonesia tetap menjadi daerah
jajahannya. Akan tetapi Indonesia tetap menginginkan kemerdekaan yang
berdaulat penuh. Indonesia pun berjuang untuk mempertahankan kemerdekaan
Indonesia. Perjuangan yang dilakukan Indonesia untuk mempertahankan
kemerdekaan ditempuh melalui dua cara, yaitu melalui jalur fisik (kontak
secara persenjataan, perang) dan juga melalui jalur diplomasi (perundingan).
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Keadaan Masyarakat Indonesia pada Masa Awal
Kemerdekaan?
2. Bagaimana Perjuangan Fisik Bangsa Indonesia dalam Mempertahankan
Kemerdekaan ?
1
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
C. Tujuan
1. Mengetahui keadaan masyarakat pada awal kemerdekaan.
2. Mengetahui perjuangan mempertahankan kemerdekaan secara fisik.
3. Mengetahui perjuangan mempertahankan kemerdekaan secara diplomasi
BAB II
PEMBAHASAN
Titik awal perjuangan bangsa Indonesia sebagai suatu nation state dimulai
ketika diproklamasikan kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945.2 Pada
awal perkembangannya, Indonesia tidak serta merta mendapat kemudahan dalam
menjalankan pemerintahannya. Melainkan terdapat berbagai tantangan baik yang
bersifat dari dalam maupun dari luar negeri yang harus dilalui oleh Indonesia.
Setidaknya kondisi politik, sosial dan ekonomi yang tidak stabil setelah
berakhirnya masa kependudukan Jepang turut mewarnai dinamika dalam
mempertahankan kemerdekaan Indonesia pada pasca awal kemerdekaannya (1945-
1950).3 Disamping menangani permasalahan internal yang ada, Pemerintahan
Indonesia yang baru juga dihadapkan dengan tantangan untuk memperoleh
dukungan dan pengakuan akan kemerdekaan dan kedaulatan dari negara-negara
lain.
Dalam rangka mempertahankan Kemerdekaan dan kedaulatan yang telah
diproklamasikan Indonesia, bentrokan demi bentrokan terjadi antara para pemuda
Indonesia melawan aparat kekuasaan Jepang yang hendak mempertahankan status
quo. Kemudian pada tanggal 29 September 1945, NICA (Netherland Indies Civil
Administration)/Belanda datang dengan membonceng tentara sekutu/Inggris
2
Irvan Tasnur, Muhammad Rijal Fadli. (2019). Republik Indonesia Serikat: Tinjauan Historis Hubungan
Kausalitas Peristiwa-Peristiwa Pasca Kemerdekaan Terhadap Pembentukan Negara RIS (1945-
1949). Jurnal Pendidikan Sejarah dan Sejarah Candrasangkala Vol. 5, No. 2 (November 2019).
UNTIRTA. hlm 58. diakses melalui
https://jurnal.untirta.ac.id/index.php/Candrasangkala/article/view/6599 pada 8 Maret 2021
3
Zulkarnain dan Anisa Onifah.-. Keadaan Sosial Ekonomi Pasca Kemerdekaan Indonesia. Artikel diakses
dari
http://staffnew.uny.ac.id/upload/197408092008121001/pendidikan/SOSIAL+EKONOMI+INDON
EDIA+PASCA+KEMERDEKAAN.pdf pada 8 Maret 2021
4
Henni Triyana. (2013). Perpindahan Ibukota Ri Dari Jakarta Ke Yogyakarta Pada 4 Januari 1946.
AVATARA, e-Journal Volume1, No 2, Mei 2013 Pendidikan Sejarah UNESA. hlm 205 diakses
melalui https://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/avatara/article/view/2388 pada 8 Maret
2021
5
Henni Triyana . Ibid. hlm 210
6
Zulkarnain. Loc.cit
7
Dwi Ratna Nurhajarini. (2006). Sejarah Oeang Repoeblik Indonesia. Jurnal Jantra: Jurnal Sejarah
dan Budaya Vol.1 No.1 (2006). Departemen Kebudayaan dan Pariwisata Balai Kajian Sejarah dan
Nilai Tradisional Yogyakarta.hlm 33. Diakses melalui
https://jantra.kemdikbud.go.id/index.php/jantra/issue/view/1/JANTRA1 pada 8 Maret 2021
8
Sri Untari.(2018) Skripsi. Pertarungan Dua Mata Uang: Uang Republik Dan Uang Nica Pada Masa
Revolusi Di Jakarta (1946-1950). 2018 Fakultas Ilmu sosial: Universitas Negeri Jakarta. hlm 91
diakses melalui https://core.ac.uk/download/pdf/223126557.pdf pada 8 Maret 2021
9
Sri Untari. Ibid. hal 92.
10
Zulkarnain. Ibid
11
Ari Rahmad Hidayat.(2013). Bantuan Beras Ke India Tahun 1946. VATARA, e-Journal Pendidikan
Sejarah Volume1, No 2, Mei 2013. hal 80-82. Fakultas Ilmu Sosial: Unesa. hlm 80-82 diakses
melalui https://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/avatara/article/view/2357 pada 9 Maret
2021
12
Dwi Ratna Nurhajarini . Ibid. hlm 34.
13
Dwi Ratna Nurhajarini. Ibid. hlm 35.
14
Zulkarnain.Ibid.
15
Irvan Tasnur, Muhammad Rijal Fadli. (2019). Republik Indonesia Serikat: Tinjauan Historis Hubungan
Kausalitas Peristiwa-Peristiwa Pasca Kemerdekaan Terhadap Pembentukan Negara RIS (1945-
1949). Jurnal Pendidikan Sejarah dan Sejarah Candrasangkala Vol. 5, No. 2 (November 2019).
UNTIRTA. hlm 60. diakses melalui
https://jurnal.untirta.ac.id/index.php/Candrasangkala/article/view/6599 pada 8 Maret 2021
16
Irvan Tasnur. Ibid hlm 61
17
Henni Triyana. (2013). Perpindahan Ibukota Ri Dari Jakarta Ke Yogyakarta Pada 4 Januari 1946.
AVATARA, e-Journal Volume1, No 2, Mei 2013 Pendidikan Sejarah UNESA. hlm 212 diakses
melalui https://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/avatara/article/view/2388 pada 8 Maret
2021
18
Zulkarnain. Ibid
19
Hutri Limah, Cahyo Budi Utomo, Andy Suryad. (2018). Poster Dan Upaya Mempertahankan
Kemerdekaan Indonesia Di Yogyakarta Tahun 1945-1949. Journal of Indonesian History 7 (1)
Kota ini dipilih pasukan sekutu sebagai tujuan karena terdapat kamp tawanan
yang dibutuhkan sekutu untuk melakukan rehabilitasi tawawan perang dan internir.
Pasukan sekutu yang simaksud disini ialah pasukan inggris yang bernama
Rehabilitation of Allied Prisoners of War and Internees (RAPWI) yang merupakan tim
medis. Meskipun mereka adalah pasukan medis akan tetapi ada pasukan bersenjata
yang mendampingi. Ambarawa bukanlah satu-satunya kota yang di incar oleh pasukan
RAPWI, pasukan Inggris juga mentargetkan wilayah-wilayah pulau Jawa lainnya
seperti Magelang.21 Di kota magelang pasukan ini tidak hanya mengambil para
tawanan perang dari masa Jepang akan tetapi juga sempat menduduki wilayah
tersebut.22
Dari pendudukan di Magelang inilah yang kemudian timbul konflik dan pada
bulan November 1945 pasukan sekutu mundur hingga ke Ambarawa. Akan tetapi di
Ambarawa pasukan skutu masih juga didesak oleh pasukan Republik. Sekutu didesak
oleh Divisi V yang dipimpin oleh Kolonel Sudirman, namun beberapa minggu
kemudian Letnan Kolonel Isdiman yang merupakan bawahan Kolonel Sudiman
terbunuh. Sekutu yang kala itu mengerahkan pesawat pemburu (cocor merah)
memberikan perlawanan yang sulit untuk para Pasukan TKR dan lascar-laskar rakyat
yang melawan dengan meriam. Karena kematian bawahannya dan pertempuran yang
sengit Sudirman langsung terjun dalam pertempuran. Pertempuran yang terjadi di
bagian selatan dan utara Ambarawa semakin hari semakin memakan banyak korban
jiwa. Tercatat ada sebanyak 2.000 an orang yang gugur baik dari kalangan laskar
maupun TKR. Sementara 100 orang meninggal dari pihak sekutu. Karena perlawanan
21
Anderson, Benedict, 1988, Revoloesi Pemoeda: Pendudukan Jepang dan Perlawanan di
Jawa 1944-1946, Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, hlm. 174) https://c2o-
library.net/catalog2/index.php?p=show_detail&id=6164
22
Kusuma , Maulana Yudha Jati,2016, Peran Laskar Kere Di Solo Dalam Menegakkan
Kemerdekaan Tahun 1945-1948,Surabaya: AVATARA, e-Journal Pendidikan Sejarah,
Volume 4, No. 3,hlm.960
10
yang tangguh dari rakyat Indonesia akhirnya pasukan sekutu mundur pada mundur dari
Ambarawa pada 15 Desember 1945.23
Pada Indonesia bagian tengah tepatnya pada 20 November 1946 di Bali juga
tengah mengalami gejolak memperjuangkan bangsa Indonesia. Pertempuran ini dilatar
belakangi dari pengambil alihan kekuasaan dari Jepang ke Belanda atas Indonesia.24
Belanda sendiri memiliki keinginan untuk membuat sebuah Negara Indonesia Timur
yang kemudian rencana ini di tentang oleh I Gusti Ngurah Rai. Seperti yang kita tau
bahwa dalam perjanjian Linggarjati wilayah Indonesia yang diakui oleh Belanda secara
de facto hanya sebatas Jawa, Madura, dan Sumatra. Akibatnya masyarakat Bali merasa
sakit hati dan mencoba menyerang markas pertahanan militer milik Belanda yang ada
di Tabanan pada 18 November 1946.25 Dari kejadian tersebut Belanda kemudian
mengerahkan pasukannya untuk mengepung Tabanan, Bali. Banyak pasukan dari
Belanda yang ditugaskan dalam penyerangan balik ini.
Tidak sampai disana Belanda juga mengerahkan pasukan pesawat pemburu.
Penyerangan yang dilancarkan itu membuat pasukan warga Bali tidak bisa melawan
dengan imbang akibat dari minimnya persenjataan. Namun setelanya pasukan Ciung
Wanara yang dipimin oleh I Gusti Ngurah Rai melakukan serangan balik yang berhasil
menumbangkan 17 orang pasukan Belanda.26 Belanda juga tidak tinggal diam dan
melakukan perlawanan namun akhirnya gagal dan harus mundur. Belanda yang
memiliki kekuatan lebih lengkap kemudian kembali membalas dengan mengirim
banyak pasukan serta pesawat pengintai. Namun lagi-lagi pasukan Ciung Wanara
berhasil menghentikan serangan ini, Setelah perang yang cukup sengit pasukan
23
Orllanda , Merlina Agustina, 2019, Pertempuran Ambarawa Cikal Bakal Hari Juang
Kartika/Infanteri, Jakarta: kemendikbud.go.id, hlm. 1
24
Putri, Vanya Karunia Mulia, 2021, Pertempuran Margarana , Pertempuran Rakyat Bali
Mengusir Belanda, Jakarta: Kompas.com, hlm.1
25
Alit, Dewa Made, 2015, Peranan Masyarakat Dalam Perang Kemerdekaan: Studi Kasus Desa Marga
Dalam Peristiwa Puputan Margarana 20 Nopember 1946,Bali: ojs.ikippgribali.ac.id, Vol. 03. NO. 1
,hlm.10
26
Ibid,.
11
Belanda mundur. Meski demikian Belanda maupun pasukan Ciung Wanara terus
melakukan serangan.Higga akhirnya I Gusti Ngurah Rai gugur.
Perjuangan rakyat Indonesia lainnya yaitu dari wilayah Sulawesi Utara
tepatnya di Manado. Perjuangan ini biasa dikenal dengan nama Peristiwa Merah Putih.
Tujuan awal dari tentara sekutu yang di ketahui oleh pemerintah Sumatra ialah hanya
sebatas membebaskan tahanan perang. Namun yang terjadi para tahanan perang ini
malah dipersenjatai oleh Inggris dan dibentuklah Medan Batalyon Koninklijk
Nederlands-Indische Leger (KNIL) dari para tahanan tadi.27 Hingga sebuah peristiwa
yang dilakukan oleh tentara NICA pada 14 februari 1946 yaitu menginjak-injak
lencana merah putih serta melarang adanya penggunaan senjata bagi TKR. Hal itu
membuat beberapa tentara KNIL yang setia pada Indonesia di tangsi militer Teling
Manado bergerak untuk melucuti senjara dari pimpinan militer Belanda yang kemudian
dimasukkan ke penjara.28
Aksi lainnya pun dilakukan dengan cara mengibarkan bendera Merah Putih di
tangsi militer Belanda. Namun setelahnya pemimpin Gernasun Manado yaitu Kapten
Blom ditangkap. Tetapi kemudian para pejuang juga mengakap komandan KNIL
Sulawesi Utara yaitu Letkol de Vries dan seluruh anggota NICA. Tidak sampai disitu,
para pejuang juga berhasil menakhlukkan kamp tahanan Jepang dan peristiwa ini di
sebarkan secara berulang-ulang di radio maupun di telegrafi.29 Akibat kejadian tersebut
Belanda semakin terpuruk dan bahkan berita perjuangan rakyat Manado ini sampai ke
luar negeri. Dimana hal ini membuat pandangan kemerdekaan Indonesia di luar negeri
semakin nyata dan bisa dipercaya kebenarannya.
27
IKPNI. 2019. Peristiwa Merah Putih di Manado atau Hari Perjuangan Sulawesi Utara.
Jakarta: Ikpni.or.id, hlm 1
28
Wowor, Ben, 2015, Peristiwa Merah Putih 14 Februari 1946, Jakarta: kemendikbud.co.id,
hlm.1
29
Sobirin, Nanang, 2015, Pertempuran Medan Area Perang Panjang Setelah Merdeka, Jakarta:
Sindonews.com, hlm.1
12
Perjuangan rakyat Indonesia melawan kolonial Belanda tidak selalu berupa perlawanan
fisik yang menggunakan senjata saja, Namun rakyat Indonesia juga melakukan
perjuangannya dengan melakukan perlawanan diplomasi. Perlawanan diplomasi
merupakan startegi yang dilakukan guna mengahadapi penjajahan belanda melalui
politis. Perlawanan diplomasi atau yang biasa disebut juga dengan perundingan
tersebut dilakukan karena Belanda banyak melanggar perjanjian yang telah
ditetapkan.30 Setelah kemerdekaan, pihak Belanda masih saja ingin mencoba merebut
kembali tanah Indonesia, Perlawanan ini merupakan bentuk rakyat Indonesia
mempertahankan kemerdekaan dari Bangsa yang ingin berkuasa dan merebut tanah
airnya serta upaya Indonesia agar diakui negara lain atas kemerdekaannya Pada tahun
1946-1949 hubungan Indonesia dengan Belanda masih kurang baik dan terjadi banyak
pelanggaran yang pada akhirnya menyita perhatian dari dunia. Perundingan–
perundingan tersebut antara lain :
1. Perundingan Linggarjati
Perundingan Linggarjati merupakan titik awal pengharapan kedamaian
dari rakyat Indonesia terhadap pemasalahan-permasalahan dengan Belanda.
Perundingan Linggarjati ini mengasilkan naskah persutujuan perdamaian
antara Indonesia dengan Belanda yang ditanda tangani pada tanggal 15
November 1946 . Latar belakang diadakannya perundingan tersebut
dikarenakan Belanda tidak bersedia mengakui keberadaan Republik Indonesia.
Hubungan kedua negara pada saat itu memanas karena kedua belah pihak sama-
sama memperjuangkan kepentingannya. Belanda menginginkan agar Indonesia
tetap menjadi negara diatas kekuasaannya sedangan Indonesia tetap mendesak
agar negara asing termasuk Belanda mengakui kedaulatannya tanpa syarat.31
30
Cahayantara, Yuhan. Renville 1947 : Mencari Terang di antara Sisi Gelap Perundigan. ( Yogyakarta:
Universitas Sanata Darma, 2007) Hlm. 2
31
Dr. A.H. Nasution. Sekitar Perang Kemerdekaan Periode Linggarjati, Penerbit Angkasa
Bandung.Hlm. 4
13
14
32
Ide Anak Agung Gde Agung: Renville. Jakarta: Penerbit Sinar Mas, 1983, Hlm. 20
33
Cahayantara, Yuhan. Renville 1947 : Mencari Terang di antara Sisi Gelap Perundigan. ( Yogyakarta:
Universitas Sanata Darma, 2007) Hlm. 12
34
Azmi Sundari Maya, Perjuangan Diplomasi mempertaankan Negara Kesatuan Republik Indonesia
Tahun 1945-1950 ( Jember: Universitas Jember, 2013)
15
Adanya Konferensi Meja Bundar ini membawa perdamaian antara Indonesia dengan
Belanda. Moh. Hatta sebagai perawakilan dari Indonesia mengucapkan syukur dan
terim kasih atas dukungan dunia dalam penyelesaian permasalahan. Permasalahan
yang cukup panjang pada akhirnya menemukan titik terang serta keadulatan Bangsa
Indonesia telah diakui oleh Dunia.
BAB III
35
Alfidatu Panji Bimantara, Perjuangan Diplomasi dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia
masa revolusi 1946-1949. ( Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta, 2014). Hlm. 66
36
. A.H. Nasution. Sekitar Perang Kemerdekaan Periode KMB, Penerbit Angkasa Bandung.Hlm. 175
16
PENUTUP
Titik awal perjuangan bangsa Indonesia sebagai suatu nation state dimulai ketika
diproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Pada awal
perkembangannya setelah merdeka, terdapat berbagai tantangan baik yang bersifat dari
dalam maupun dari luar negeri yang harus dilalui oleh Indonesia. Setidaknya kondisi
politik, sosial dan ekonomi yang tidak stabil setelah berakhirnya masa kependudukan
Jepang membuat membawa sejumlah permasalahan. Hal tersebut diperparah dengan
datangnya NICA/Belanda yang berboncengan dengan tentara sekutu ke Indonesia pada
September 1945 untuk kembali menguasai wilayah Republik Indonesia. Karena
sejumlah bank dan kota-kota besar telah diduduki oleh Belanda. menjadikan situasi di
pusat semakin tidak kondusif, maka ibukota Republik Indonesia kemudian
dipindahkan ke Yogyakarta pada 4 Januari 1946.
17
masih punya hak. Kedatangan Inggris juga memiliki tujuan lain yaitu untuk membantu
Belanda dalam menduduki kembali Indonesia. Namun para pejuang daerah terutama
para TKR sangat berusaha keras mati-matian dalam mempertahankan kemerdekaan
Indonesia, sehingga Belanda maupun sekutu tidak bisa menguasai kembali Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
18
Alit, Dewa Made, 2015, Peranan Masyarakat Dalam Perang Kemerdekaan: Studi
Kasus Desa Marga Dalam Peristiwa Puputan Margarana 20 Nopember
1946,Bali: ojs.ikippgribali.ac.id, Vol. 03. NO. 1 , diakses dari
https://ojs.ikippgribali.ac.id/index.php/socialstudies/article/download/417
/323/703 pada Senin 15 Maret 2021, pukul 12.03 WIB
Anderson, Benedict, 1988, Revoloesi Pemoeda: Pendudukan Jepang dan
Perlawanan di Jawa 1944-1946, Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, hlm.
174, diakses dari https://c2o-
library.net/catalog2/index.php?p=show_detail&id=6164 pada Senin 15
Maret 2021, pukul 11.30 WIB
Bimantara, Alfidatu Panji.2014. Perjuangan Diplomasi dalam mempertahankan
kemerdekaan Indonesia masa revolusi 1946-1949. Skripsi ( Yogyakarta:
Universitas Negeri Yogyakarta).
Cahayantara, Yuhan. 2007. Renville 1947 : Mencari Terang di antara Sisi Gelap
Perundigan. ( Yogyakarta: Universitas Sanata Darma)
Ide Anak Agung Gde Agung. 1983. Renville. Jakarta: Penerbit Sinar Mas
IKPNI. 2019. Peristiwa Merah Putih di Manado atau Hari Perjuangan Sulawesi
Utara. Jakarta: Ikpni.or.id, diakses dari http://ikpni.or.id/peristiwa-merah-
putih-di-manado-atau-hari-perjuangan-sulawesi-utara/ pada Senin 15
Maret 2021, pukul 13.11 WIB
Kusuma , Maulana Yudha Jati,2016, Peran Laskar Kere Di Solo Dalam
Menegakkan Kemerdekaan Tahun 1945-1948,Surabaya: AVATARA, e-
Journal Pendidikan Sejarah, Volume 4, No. 3, diakses dari
https://core.ac.uk/download/pdf/230695811.pdf pada Senin 15 Maret
2021, pukul 11.50 WIB
Limah, Hutri,. Cahyo Budi Utomo, dan Andy Suryad. (2018). Poster Dan Upaya
Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia Di Yogyakarta Tahun 1945-
19
1949. Journal of Indonesian History 7 (1) (2018) hlm 44. Fakultas Ilmu
Sosial: Universitas Negeri Semarang,
https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jih/article/view/25372 pada 9
Maret 2021
Matanasi, Petrik, 2017, Pertempuran Ambarawa, Kemenangan yang Memakan
Banyak Korban, Jakarta: tirto.id, diakses dari https://tirto.id/pertempuran-
ambarawa-kemenangan-yang-memakan-banyak-korban-cBjN pada Senin
15 Maret 2021, pukul 11.27 WIB
Maya, Azmi Sundari. 2013. Perjuangan Diplomasi mempertaankan Negara
Kesatuan Republik Indonesia Tahun 1945-1950 . Skripsi ( Jember:
Universitas Jember)
Nasution.A. H. Sekitar Perang Kemerdekaan Periode Linggarjati, Penerbit
Angkasa Bandung.
Nurhajarini, Dwi Ratna. (2006). Sejarah Oeang Repoeblik Indonesia. Jurnal
Jantra: Jurnal Sejarah dan Budaya Vol.1 No.1 (2006). Departemen
Kebudayaan dan Pariwisata Balai Kajian Sejarah dan Nilai Tradisional
Yogyakarta.hlm 33. Diakses melalui
https://jantra.kemdikbud.go.id/index.php/jantra/issue/view/1/JANTRA1
pada 8 Maret 2021
Orllanda , Merlina Agustina, 2019, Pertempuran Ambarawa Cikal Bakal Hari
Juang Kartika/Infanteri, Jakarta: kemendikbud.go.id, diakses dari
https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbsumbar/pertempuran-
ambarawa-cikal-bakal-hari-juang-kartika-infateri/ pada Senin 15 Maret
2021, pukul 11.43 WIB
Putri, Vanya Karunia Mulia, 2021, Pertempuran Margarana , Pertempuran Rakyat
Bali Mengusir Belanda, Jakarta: Kompas.com, diakses dari
https://www.kompas.com/skola/read/2021/02/16/131749269/puputan-
margarana-pertempuran-rakyat-bali-mengusir-belanda?page=all pada
Senin 15 Maret 2021, Pukul 12.10 WIB
Sobirin, Nanang, 2015, Pertempuran Medan Area Perang Panjang Setelah
Merdeka, Jakarta: Sindonews.com
https://daerah.sindonews.com/berita/1036151/29/pertempuran-medan-
area-perang-panjang-setelah-merdeka?showpage=all diakses pada Senin,
15 Maret 2021, pukul 12.52 WIB
20
Untari, Sri.(2018) Skripsi. Pertarungan Dua Mata Uang: Uang Republik Dan
Uang Nica Pada Masa Revolusi Di Jakarta (1946-1950). 2018 Fakultas
Ilmu sosial: Universitas Negeri Jakarta. hlm 91 diakses melalui
https://core.ac.uk/download/pdf/223126557.pdf pada 8 Maret 2021
21