Anda di halaman 1dari 9

"SEJARAH KEDAULATAN NKRI"

Disusun Oleh: Kelompok 4/X-C

1) Naumi Maygea (25)


2) Nova Hardiyanti (26)
3) Nur Ali Yusuf(27)
4) Oktaviani Lailatus S. (28)
5) Reigina Neng Farigi (29)
6) Reno Fogo Ardana (30)

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR


DINAS PENDIDIKAN
SMA NEGERI 3 PAMEKASAN
Jl. Pintu Gerbang No.37 Telp. (0324) 322290 Pamekasan
E-mail :smaga@sman3pmk.sch.id
PAMEKASAN
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI........................................................................................................................................ii
BAB I. PENDAHULUAN................................................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................................................2
C. Tujuan...........................................................................................................................................2
BAB II. KAJIAN TEORI..................................................................................................................3
A. Pengertian Negara Kesatuan Republik Indonesia......................................................................3
B. Kedaulatan Suatu Negara Berkaitan Erat Dengan Wilayah Suatu Negara.................................3
BAB III. PEMBAHASAN..................................................................................................................5
1. Strategi Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan..............................................................5
2. Alasan Indonesia harus mempertahankan NKRI...........................................................................6
3. Hukum dasar NKRI.......................................................................................................................6
4. Prinsip prinsip dari NKRI..............................................................................................................7
5. Bentuk kedaulatan NKRI...............................................................................................................7
BAB IV PENUTUP...........................................................................................................................8
A. Kesimpulan................................................................................................................................8
B. Saran..........................................................................................................................................8

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan proses mendidik dan menuntun anak untuk
mencapai tujuan tertentu dalam wujud perubahan-perubahan positif dalam diri
anak. Perubahan yang dimaksud merupakan bagian proses kedewasaan yang
berlangsung secara terus menerus yang pada akhirnya berwujud kedewasaan
pada anak. Pendidikan berawal dari lingkungan keluarga yaitu kedua orangtua
kemudian dilanjutkan dengan lingkungan masyarakat dan pendidikan formal.
Keluarga memiliki peran utama dalam pendidikan, karena dalam
keluarga inilah anak pertama mendapatkan didikan dan bimbingan. Dikatakan
sebagai lingkungan yang pertama karena sebagian besar kehidupan anak
adalah didalam keluarga sehingga pendidikan yang paling banyak diterima
oleh anak adalah dalam keluarga. Tugas utama dari keluarga bagi pendidikan
anak ialah sebagai peletak dasar bagi pendidikan akhlak dan pandangan hidup
keagamaan. 1 Oleh karena itu, ayah, ibu, dan anggota keluarga yang lain
membutuhkan pengetahuan yang memadai agar seluruh proses pembinaan
anak menghasilkan kualitas intelektual dan emosi yang positif dan optimal.
Keluarga tidak terlepas dari adanya ayah dan ibu, artinya yang menjadi
pendidik pertama bagi anak ialah orangtua. Orangtua merupakan orang
pertama yang memiliki peran yang sangat besar dalam membina pendidikan

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara/strategi Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan?.

2. Mengapa Indonesia harus mempertahankan NKRI?.

3. Apa saja yang menjadi hukum dasar NKRI?.

4. Apa prinsip prinsip dari NKRI?

5. Apa saja bentuk kedaulatan NKRI?.

C. Tujuan
1. Memaparkan cara/strategi Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan.
2. Menjelaskan alasan Indonesia harus mempertahankan NKRI.
3. Menjelaskan hukum dasar NKRI.
4. Menjelaskan prinsip - prinsip dari NKRI.
5. Menjelaskan bentuk kedaulatan NKRI.

3
BAB II

KAJIAN TEORI

A. Pengertian Negara Kesatuan Republik Indonesia


Menurut UUD 1945 pasal 1 ayat 1, Negara Indonesia adalah Negara kesatuan yang
berbentuk republik. Selanjutnya,Negara Indonesia dikenal dengan nama Negara kesatuan
Republik Indonesia (NKRI). Berdasarkan paham integralistik, setiap unsur merasa
berkewajiban untuk menciptakankeselamatan, kesejahteraan, dan kebahagiaan bersama.
Lebih jelasnya adalah sebagai berikut:

1. Negara merupakan suatu susunan masyarakat yang integral.


2. Semua golongan bagian, bagian dan anggotanya berhubungan erat dan merupakan
persatuan masyarakat yang organis.
3. Perhimpunan bangsa merupakan hal terpenting dalam kehidupan bersama.
4. Negara tidak memihak atau menjamin kepentingan golongan atau perseorangan.
Negara tidak menganggap kepentingan seseorang sebagai pusat. Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI) merupakan negara kesatuan berbentuk republikdengan sistem
desentralisasi (pasal 18 UUD 1945), di mana pemerintah daerah menjalankanotonomi
seluas-luasnya di luar bidang pemerintahan yang oleh undang-undang ditentukansebagai
urusan pemerintah pusat.

B. Kedaulatan Suatu Negara Berkaitan Erat Dengan Wilayah Suatu Negara


Kedaulatan suatu negara sangat erat kaitannya dengan wilayah. Kedaulatan
merupakan konsep mengenai kekuasaan tertinggi dalam penyelenggaraan suatu negara.
Kata “daulat” dalam pemerintahan berasal dari kata Arab (daulah), yang berarti rezim
politik atau kekuasaan. Menurut seorang ahli pikir Prancis, Jean Bodin (1500-1596),
kedaulatan adalah kekuasaan tertinggi untuk menentukan hukum dalam suatu negara.
Kedaulatan merupakan suatu hak eksklusif untuk menguasai suatu wilayah
pemerintahan dan masyarakat. Dalam hukum konstitusi dan internasional, konsep
kedaulatan terkait dengan suatu pemerintahan yang memiliki kendali penuh urusan dalam
negerinya sendiri dalam suatu wilayah atau batas teritorial atau geografisnya, dan dalam
konteks tertentu terkait dengan berbagai organisasi atau lembaga yang memiliki
yurisdiksi hukum sendiri. Penentuan apakah suatu entitas merupakan suatu entitas yang
berdaulat bukanlah sesuatu yang pasti, melainkan seringkali merupakan masalah sengketa
diplomatik.

4
Dengan demikian, jika kekuasaan diartikan secara yuridis, maka kekuasaan dapat
disebut sebagai kedaulatan. Tentang pengertian kedaulatan ini terdapat perbedaan
pendapat oleh beberapa para sarjana karena kedaulatan sering ditinjau menurut
sejarahnya. Kedaulatan suatu negara sangat erat kaitannya dengan wilayah.
Wilayah suatu negara merupakan tempat berlindung bagi rakyat sekaligus sebagai
tempat bagi pemerintahan untuk mengorganisir dan menyelenggarakan pemerintahannya.
Wilayah suatu negara terdiri atas daratan, lautan, serta udara. Indonesia sebagai negara
merdeka telah memiliki kedaulatan dari hasil perjuangan revolusi kemerdekaan yang
berpuncak pada proklamasi kemerdekaan 17Agustus 1945. Akan tetapi, isi proklamasi
kemerdekaan itu sendiri barulah bersifat simbolik. Secara teknis, Indonesia sebagai
negara merdeka dan menetapkan kedaulatannya pada tanggal 18 Agustus 1945 dengan
disahkannya UUD 1945 sebagai dasar hukum negara dan juga dipilihnya Soekarno dan
Mohammad Hatta sebagai presiden dan wakil presiden. Maka, secara otomatis sejak saat
itu Indonesia telah resmi memiliki kedaulatannya berupa wilayah, pemerintah yang
berdaulat, sumber hukum, serta rakyat sebagai warga negara yang sah.
Dalam dunia internasional, Indonesia pun telah mendapat dukungan dan pengakuan
dari negara lain atas kemerdekaan Indonesia dan juga berupa kedaulatan. Ketentuan
mengenai wilayah negara ditegaskan pula dalam Pasal 25A UUD 1945 yang menyatakan,
“Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah sebuah negara kepulauan yang berciri
nusantara dengan wilayah yang batas-batas dan hak-haknya ditetapkan dengan undang-
undang”.

5
BAB III

PEMBAHASAN

1. Strategi Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan.


Secara umum, ada dua bentuk strategi perjuangan menghadapi ancaman Belanda.
A. Perjuangan bersenjata. Perjuangan ini terjadi setelah proklamasi kemerdekaan.
Belanda dan sekutunya masih tidak mau menerima bahwa Indonesia telah merdeka.
 Pertempuran Surabaya
Bung Tomo dengan tegas menolak ultimatum dari Inggris yang dipimpin oleh
Mayjen E.C Marsergh. Isi ultimatum tersebut ialah para pejuang Indonesia harus
menyerahkan diri paling lambat 10 November 1945 pukul 06:00 pagi.

 Pertempuran Ambarawa
NICA dan sekutunya datang ingin membebaskan tawanan perang. Namun,
tawanan perang tersebut dipersenjatai setelah bebas. Dalam pertempuran itu
Letkol Isdiman gugur dan digantikan Kolonel Soedirman. Pengepungan
Ambarawa dari Banyumas, Salatiga, Surakarta, dan Yogyakarta berhasil
dilakukan sehingga pasukan Sekutu muncur pada tanggal 15 Desember 1945.

 Puputan Margarana
Belanda masih ingin menguasai Bali dan mendirikan Negara Indonesia Timur.
Mulanya, I Gusti Ngurah Rai bisa memenangkan perlawanan, namun Belanda
meminta tambahan pasukan dan berhasil memukul mundur pasukan I Gusti
Ngurah Rai dan beliau gugur dalam pertempuran tersebut.

B. Perjuangan melalui diplomasi. Perjuangan ini dilakukan dengan perundingan untuk


menyelesaikan masalah. Upaya dengan melakukan perundingan dianggap lebih
efektif karena tidak memakan banyak korban jiwa.
 Perjanjian Linggarjati
Perjanjian ini dilaksanakan di Desa Linggarjati, perbatasan antara Cirebon dan
Kuningan, pada tanggal 11 November 1946. Hasil dari perjanjian ini antara lain:

 Belanda mengakui secara de facto wilayah Jawa, Sumatra, dan Madura.


 RI dan Belanda membentuk Republik Indonesia Serikat (RIS).
 RI dan Belanda membentuk Uni Indonesia-Belanda, Ratu Belanda sebagai
ketuanya.

6
 Perundingan Renville
Perundigan ini dilakukan pada 8 Desember 1947 – 17 Januari 1948. di atas
kapal perang angkatan laut Amerika Serikat bernama USS Renville. Ada pun
hasil dari perundingan ini ialah:

 Penghentian tembak menembak


 Daerah-daerah di belakang Garis van Mook harus dikosongkan dari tentara
Indonesia.
 Belanda bebas membentuk negara federal di daerah-daerah yang diduduki
melalui jajak pendapat terlebih dahulu.
 Akan dibentuk uni Indonesia-Belanda.
 Konferensi Meja Bundar (KMB)
Perundingan ini dilakukan di Den Haag, Belanda pada 23 Agustus 1949 – 2
November 1949. Ada pun hasil dari Konferensi Meja Bundar ialah:

 Belanda mengakui kedaulatan Republik Indonesia Serikat (RIS).


 Masalah Irian Barat diselesaikan setahun kemudian.
 RIS harus membayar utang-utang Belanda sampai pengakuan kedaulatan.
 RIS mengembalikan hak milik Belanda seperti perusahaan-perusahaan
Belanda.

2. Alasan Indonesia harus mempertahankan NKRI.


Menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah tugas seluruh rakyat
Indonesia. Bangsa Indonesia harus selalu bersatu mempertahankan keutuhan wilayah
NKRI. Ancaman terhadap suatu daerah adalah ancaman terhadap seluruh bangsa
Indonesia. Aset kekayaan negara harus tetap dijaga sampai titik darah penghabisan, jangan
sampai pindah kepada tangan penjajah. Sehingga, jika kita menjaga keutuhan NKRI, maka
akan timbul rasa aman, nyaman dan persatuan yang tinggi dalam masyarakat.

3. Hukum dasar NKRI


Fungsi Pancasila adalah, sebagai sumber dari segala sumber hukum atau sumber tertib
hukum bagi Negara Republik Indonesia.

Hal tersebut ditegaskan dalam ketetapan MPR No. III/MPR/2000 Tentang Sumber
Hukum Dan Tata Urutan Peraturan Perundang-Undangan.

Pasal 1 TAP MPR tersebut memuat tiga ayat, di antaranya:

1) Sumber hukum adalah sumber yang dijadikan bahan untuk penyusunan peraturan
perundang-undangan.
2) Sumber hukum terdiri dari sumber hukum tertulis dan hukum tidak tertulis.
3) Sumber hukum dasar nasional adalah Pancasila sebagaimana tertulis dalam
Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa,
Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia dan Kerakyatan yang

7
dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, serta
dengan mewujudkan suatu Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia dan batang
tubuh Undang-Undang Dasar 1945.

4. Prinsip prinsip dari NKRI


Prinsip-prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia menurut UUD 1945 adalah:

 Negara Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk republik.


 Kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut undang-undang dasar.
 Negara Indonesia adalah negara hukum.
 Presiden tidak dapat membekukan dan/atau membubarkan Dewan Perwakilan Rakyat.
 Menteri-menteri diangkat dan diberhentikan oleh presiden.
 MPR hanya dapat memberhentikan presiden dan/atau wakil presiden dalam masa
jabatannya menurut UUD.
Prinsip-prinsip dalam kedaulatan rakyat memiliki kesamaan dengan makna
demokrasi. Dalam konsep demokrasi yang disodorkan Abraham Lincoln, pemerintahan
adalah dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Rakyat mempunyai kekuasaan dalam
mengatur pemerintahan, yang sejalan makna kedaulatan rakyat.

5. Bentuk kedaulatan NKRI.


Bentuk kedaulatan NKRI yaitu ke dalam dan ke luar. Kedaulatan ke dalam yaitu,
kedaulatan negara untuk mengatur semua kepentingan rakyatnya yang tidak disertai
campur tangan negera lain. Kedaulatan ke luar yakni kedaulatan negara untuk melakukan
hubungan atau kerja sama dengan negara lain untuk kepentingan bangsa dan negara.

Kedaulatan ke dalam dari negara Indonesia tampak pada pembukaan Undang-Undang


Dasar (UUD) 1945 yang memuat tujuan negara. Disebutkan, kedaulatan rakyat tersebut
ditegaskan dalam kalimat pada alinea keempat:

”….maka disusunlah Kemerdekaan Kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-


Undang Dasar Negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik
Indonesia yang berkedaulatan rakyat ….”

Pewujudan kedaulatan rakyat lainnya dapat dilihat pula dalam batang tubuh UUD 1945
Pasal 1 ayat (2). Dalam ayat tersebut ditegaskan.

”Kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang-Undang Dasar”.

Dari ini diketahui, UUD 1945 menentukan bagian mana saja dari kedaulatan rakyat yang
pelaksanaannya diserahkan pada badan/lembaga menurut UUD dengan pengawasan
rakyat. UUD 1945 turut mengatur wewenang, tugas, dang fungsi badan/lembaga pelaksana
kedaulatan tersebut. sementara bagi rakyat, mereka melakukan pengawasan, baik langsung
atau tidak langsung, lewat lembaa yang dipilih atau dibentuk sesuat amanah rakyat.

8
Kedaulatan negara Indonesia telah diatur dalam UUD 1945. UUD 1945 menjadi dasar dan
rujukan utama untuk menjalankan kedaulatan rakyat. Di dalamnya turut mengatur dan
membagi pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk rakyat ataupun badan/lembaga negara yang
turut menjadi bagian dari prinsip kedaulatan.

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
Negara Indonesia adalah Negara kesatuan yang berbentuk republik. Selanjutnya,
Negara Indonesia dikenal dengan nama Negara kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Untuk mendapatkan nama tersebut, tentunya tidak mudah, ada perjuangan sulit yang
harus di lakukan para pejuang terdahulu, yaitu perjuangan bersenjata, serta perjuangan
melalui diplomasi.

B. Saran
Setelah mengetahui bagaimana perjuangan para pahlawan dalam memerdekakan
negara kita. Sebaiknya, kita sebagai anak muda Indonesia, menghargai jasa para
pahlawan. Dengan cara, belajar dengan sungguh - sungguh, meneladani sikap dan
perilaku para pahlawan, serta menjunjung rasa saling menghormati dan menghargai.
Semoga, dengan apa yang kita lakukan saat ini, menjadikan bangsa Indonesia lebih maju
kedepannya.

Anda mungkin juga menyukai