Anda di halaman 1dari 2

PUTUSAN NOMOR 286 PK/PDT/2017

WIRIADI KOSWARA

Melawan

1. Taruna Mardadi K
2. Taruna Baskoro
3. Yulianti Isabela
4. Agustina Putri Bugis
5. Taruna Iwan
6. Taruna Haridjaja
7. Pemerintah Bandung Cq Walikota Bandung

PENINJAUAN KEMBALI

Berdasarkan Putusan Mahkamah Agung Nomor 232/PDT/G/2013 Jo. Nomor 810


K/PDT/2015 tanggal 21 Juli 2016 yang memiliki kekuatan hukum tetap, para
penggugat dan tergugat mengajukan permohonan peninjauan kembali pada tanggal 14
Niember 2016 yang tercantum dalam Akta Permohonan Peninjauan Kembali Nomor
25/PDT/PK/2016/PN Bdg.

Alasan-alasan Peninjauan Kembali oleh Penggugat

Penggugat merasa bahwa Putusan Pengadilan Tingi Bandung Nomor


320/PDT/2014/PT BDG Tanggal 5 November 2014 Juncto Putusan Mahkamah
Agung RI Nomor 810 K/PDT/2015 Tanggal 11 Agustus 2015 yang membatalan
putusan Pengadilan Negeri elas 1 A Bandung Nomor 232/PDT.G/2013/PN Bandung,
tanggal 26 Februari 2014 tidak sesuai dengan kaidah hukum acara perdata sehingga
putusan tersebut tidak menerapkan hukum sebagaimana mestinya.

Pertama, penggugat merasa gugatan penggugat kurang pihak karena tidak


dimasukkannya Soesina Soedarsono, Djoni, dan Rosa Wijayanto tidak dapat diterima.
Berdasaran AJB No. 35 Tahun 2005, penggugat telah membuktikan bahwa jual beli
dilakuan secara sah dan sesuai undang-undang dibutikan dengan tanda bukti hak
sertifikat hak milik nomor 853/elurahan Cihapit, hanya saja pada saat proses jual beli,
tanah dan rumah yang dimaksud sedang dalam keadaan dihuni oleh Ny. Yohana
Sumiyaku.

Selain itu, penggugat merasa tidak perlu menjadikan Ny. Soesina Soedarsono sebagai
bekas pemili tanah dan rumah yang menjadi objek sengketa karena tanah dan
bangunan tersebut sudah dijual kepada Penggugat, sehingga tidak ada hubungan
hukum lagi antara Ny. Soesina dengan materi surat gugatan. Penggugat mengutip
Yurisprudensi MA No. 4 K/Rup/1958 tanggal 13 Desember 1958 yang tetap
dipertahankan sampai sekarang sebagai Hukum Acara Perdata dimana seseorang
dapat dituntut di pengadilan arena ada perselisahan hukum antara kedua belah pihak
yang berperkara.
Begitupun dengan tidak digugatnya Djoni dan Rosa Widjayanto, karena mereka tidak
ada hubungannya dengan objek sengketa, mereka tidak melakukan penguasaan tanpa
hak atas rumah di Jl Anggre 41 Bandung.

Adapun berdasarkan UU No. 4 Tahun 1992, seorang penyewa bangunan rumah dapat
menywa dan menempati seumur hidup atau turun temurun bangunan tersebut. Lalu,
sewa menywa rumah dengan perjanjian tida tertulis atau tertulis tanpa batas waktu
yang telah berlangsung sebelum berlakunya UU No. 4 Tahun 1992 dinyatakan
berakhir dalam jangka waktu 3 tahun setelah UU tersebut diundang-undangkan.

Penggugat mengutip Yurisprudensi MA No. 294 K/Sip/1971 tertanggal 7 Juli 1971


yang menyatakan bahwa surat gugatan harus diajuan oleh orang yang mempunyai
epentingan hukum dan bukan orang yang mempunyai kepentingan saja, sehingga hal
ini memperkuat alasan penggugat untuk tida mencantumkan Djoni dan Rosa
Widjayanto.

PERTIMBANGAN HAKIM

Hakim tidak dapat menerima alasan-alasan peninjauan kembali penggugat karena


hakim beranggapan tidak semua pihak yang menguasai objek sengketa tanah dan
rumah Sertifikat Hak Milik Nomor 854 di Jalan Anggrek No 41 Bandung ditarik
menjadi pihak tergugat termasuk Ny. Soesinah Soedarsono.

Anda mungkin juga menyukai