Anda di halaman 1dari 3

9/3/2019

TUJUAN PROGRAM STUDI RIL


1. Menghasilkan lulusan sarjana yang berkomitmen kuat terhadap pengembangan
profesional terkait bidang air minum dan sanitasi serta seluruh komponen
utamanya pada habitat manusia melalui penerapan ilmu-ilmu dasar untuk
mendesain dan mengembangkan teknik operasi dalam bidang infrastruktur
lingkungan.
2. Menghasilkan lulusan sarjana yang mampu beradaptasi menghadapi perubahan di
tingkat lokal dan global dan mengikuti perkembangan mutakhir melalui
pembelajaran seumur hidup dan/atau pendidikan yang lebih tinggi.
3. Menghasilkan lulusan sarjana yang beretika, memiliki kepekaan sosial,
berkebangsaan, dan berkontribusi secara signifikan dalam meningkatkan
kesehatan dan kesejahteraan masyarakat luas.

SILABUS IL2103
CAPAIAN BELAJAR MINGGU KE-1: Mata kuliah ini memberikan materi yang terkait dengan pengenalan berbagai
macam infrastruktur yang termasuk dalam keilmuan Rekayasa Infrastruktur
Lingkungan yang nantinya akan dipelajari lebih lanjut selama perkuliahan di Prodi
Mahasiswa memahami Capaian perkuliahan, Learning RIL, diantaranya infrastruktur yang terkait dengan penyediaan air bersih,
pengelolaan air limbah, drainase dan persampahan.
outcomes, SAP, Pustaka, Aturan perkuliahan,
Kehadiran dan evaluasi, Aturan akademik.
STUDENT OUTCOMES
• Mahasiswa dapat memahami infrastruktur lingkungan yang termasuk dalam
bidang keilmuan RIL dan memahami fungsi dari setiap infrastruktur lingkungan.
• Mahasiswa dapat memahami keterkaitan antar matakuliah dalam perancangan
infrastruktur lingkungan.

STUDENT OUTCOMES PIL (ABET BASED) SATUAN AJAR PERKULIAHAN (1/2)


1. Memiliki kemampuan menerapkan pengetahuan dalam bidang matematika, basic science
dan kerekayasaan untuk penyelesaian permasalahan bidang rekayasa infrastruktur air
bersih dan sanitasi dengan menggunakan teknik dan kaidah memadai. 1.Pendahuluan
2. Memiliki kemampuan mendesain/merancang suatu sistem dalam bidang rekayasa
infrastruktur air bersih dan sanitasi dengan mempertimbangkan berbagai kendala ekonomi,
2.Kebutuhan infrastruktur lingkungan
sosial, keselamatan dan kesehatan, sumberdaya alam, dan kemampuan masyarakat lokal. 3.Peranan kerekayasaan dalam infrastruktur lingkungan
3. Memiliki kemampuan berkomunikasi secara efektif dalam proses perencanaan infrastruktur air dan
sanitasi kepada berbagai pihak terkait.
4.Infrastruktur SPAM: Sumber air bersih
4. Memiliki kemampuan profesional dan etika dalam memahami dampak solusi kerekayasaan 5.Infrastruktur SPAM: Sistem penyaluran air bersih
infrastruktur air bersih dan sanitasi saat ini dan masa depan guna menghadapi perkembangan isu
lingkungan dalam kaitannya dengan perencanaan, perancangan dan operasi infrastruktur air dan
6.Infrastruktur SPAM: Pengolahan air bersih
sanitasi. 7.Infrastruktur SPAM: Pengolahan air bersih (Lanjutan)
5. Memiliki kemampuan bekerja sama dalam kelompok untuk pemecahan permasalahan terkait
infrastruktur air dan sanitasi dengan mengedepankan kepemimpinan untuk menciptakan kondisi
8.UTS
yang kolaboratif dan menyeluruh dalam menetapkan tujuan, sasaran, dan rencana.

1
9/3/2019

SATUAN AJAR PERKULIAHAN (2/2)


9. Infrastruktur Air Limbah: On-site sistem PUSTAKA
10. Infrastruktur Air Limbah: Off-site sistem (Penyaluran) 1. Metcalf and Eddy, Water and Waste Water Treatment and
11. Infrastruktur Air Limbah: Off-site sistem (Pengolahan) Disposal Reuse, Mc.Gaw Hill, 2000
12. Infrastruktur Drainase 2. Tchobanoglous G., Theisen H., Vigil S.A., : Integrated Solid
13. Infrastruktur Pengelolaan Sampah: Skala Individual Waste Management, McGraw Hil Inc, NY-1993 (Pustaka Utama)
dan Komunal 3. Achmad Syarifudin, Drainase perkotaan berwawasan
14. Infrastruktur Pengelolaan Sampah: Skala Kota lingkungan. ANDI, 2017
15. Analisis non-teknis infrastruktur lingkungan 4. Natsir Abduh. Ilmu dan Rekayasa Lingkungan. CV Sah Media.
16. UAS 2018

ATURAN PERKULIAHAN KEHADIRAN DAN EVALUASI


• Tidak ada proporsi penilaian untuk kehadiran
1. HP DISET SILENT: ➢ Minimum kehadiran 80% total perkuliahan
→ MENERIMA TELP HARUS KELUAR KELAS, MAKS 1 KALI. ➢ Dipertimbangkan bagi yang berada dalam batas
2. MEMAKAI PAKAIAN MINIMAL BERKERAH DAN BERSEPATU nilai
3. TIDAK DIPERBOLEHKAN MEMBUKA LAPTOP, KECUALI ➢ Bila kurang, Nilai akhir T → Ada konsekuensi tugas
KALAU DIMINTA tambahan
4. TOLERANSI KETERLAMBATAN 15 MENIT, TANPA • Evaluasi :
PEMBERITAHUAN
➢ UTS : 35% (Bahan Minggu 1-7)
• PESERTA → BOLEH MASUK DENGAN CATATAN
➢ UAS : 45% (Bahan Minggu 8-15)
• PENGAJAR → DIANGGAP WO (TIDAK ADA KELAS).
➢ Tugas : 20%

Konsultasi atau Diskusi: REMINDER PENTING → SANKSI AKADEMIK


A. Tingkatan sanksi untuk perorangan adalah:
1. Peringatan keras secara tertulis
2. Pemberian tugas sosial dan/atau tugas keprofesian
1. Kampus Ganesha, Labtek IXC: 3. Pembatasan jumlah SKS yang diambil
4. Penghentian sementara status sbg mahasiswa dalam jangka waktu tertentu (skorsing)
➢ Lt 4 (Lab Buangan Padat dan B3), 5. Pencabutan status sebagai mahasiswa secara permanen (dikeluarkan dari ITB)

➢ Lt 6 (Ruang Kerja)
2. Kampus Jatinangor BENTUK PELANGGARAN &/ KEJAHATAN
(1). Pelanggaran Akademik → Sanksi Maksimum A.4
• Menyediakan sarana atau prasarana yang dapat menyebabkan terjadinya kecurangan kegiatan akademik.
Email: mchaerul2000@gmail.com • Mempengaruhi atau mencoba mempengaruhi orang lain dengan cara membujuk, memberi hadiah, atau
mengancam, dengan tujuan memperoleh kemudahan dalam menyelesaikan ujian, tugas mandiri, laporan
08139-543-6335 praktikum, dan sebagainya.

2
9/3/2019

BENTUK PELANGGARAN &/ KEJAHATAN BENTUK PELANGGARAN &/ KEJAHATAN


(2). Kejahatan Akademik → Sanksi Maksimum A.5 (3). Pelanggaran Umum → Sanksi Maksimum A.4
• Melakukan tindakan plagiasi yaitu menggunakan kata-kata atau karya orang lain sebagai kata-kata atau • Tidak menepati perjanjian dengan ITB yang telah ditandatangani.
karya sendiri dalam suatu kegiatan akademik tanpa menyebutkan acuan yang dipakai. • Melindungi pihak-pihak yang melanggar peraturan yang berlaku.
• Mengganti, mengubah, atau memalsukan nilai, transkrip akademik, KTM, KSM, tugas-tugas perkuliahan, • Melakukan atau menimbulkan keributan di dalam kampus.
laporan, surat-surat keterangan, maupun tanda tangan dalam lingkup kegiatan akademik, serta atribut- • Melakukan kegiatan kemahasiswaan yang tidak sesuai dengan ijin yang diberikan dan/atau
atribut lain yang digunakan untuk kehidupan kampus. bertentangan dengan nilai-nilai edukatif, sosial dan kemanusiaan.
• Menggantikan kedudukan atau melakukan kegiatan untuk kepentingan orang lain dalam kegiatan • Melakukan kegiatan tanpa ijin dari pihak yang berwenang.
akademik, seperti kuliah, ujian, praktikum, atau menyelesaikan tugas akademik lainnya, baik atas • Mengganggu jalannya kegiatan resmi ITB.
permintaan orang lain maupun kehendak sendiri. • Menggunakan waktu kegiatan kemahasiswaan di luar ketentuan yang berlaku
• Menyuruh orang lain, baik sivitas akademika ITB maupun orang di luar ITB, untuk menggantikan • Berperilaku dan mengucapkan kata-kata tidak senonohi.
kedudukan atau melakukan tugas-tugas akademik, baik untuk kepentingan sendiri maupun orang lain. • Menyalahgunakan fasilitas kampus
• Melakukan tindakan perjokian, antara lain pada ujian seleksi masuk perguruan tinggi, ujian mata kuliah,
dan praktikum.

BENTUK PELANGGARAN &/ KEJAHATAN MATERI MINGGU KE-2:


(4).Kejahatan Umum → Sanksi Maksimum A.5 KEBUTUHAN INFRASTRUKTUR
LINGKUNGAN
• Melakukan pemalsuan.
• Melakukan pembunuhan.
• Melakukan pencemaran nama baik atau penghinaan kepada sivitas akademika lainnya.
• Melakukan pencemaran nama baik ITB.
• Berkelahi.
• Melakukan penganiayaan termasuk pemukulan.
• Melakukan penghinaan terhadap individu atau kelompok yang bernuansa suku, agama, ras, dan antar golongan (SARA).
• Melakukan tindakan kekerasan fisik maupun tekanan psikologis.
• Mencuri.
• Melakukan intimidasi.
• Menghasut atau mengadu domba.
• Merusak barang/perlengkapan/gedung milik ITB.
• Membawa, memiliki, menyimpan, menyediakan, menguasai, memproduksi, mengolah, meracik, menawarkan, menyalurkan, menjual, membeli,
menyerahkan, menerima, menukar, atau menjadi perantara dalam jual beli narkotika/psikotropika tanpa ijin yang berwenang.
• Memiliki, mengkonsumsi, memproduksi, menyebarkan, atau memperdagangkan minuman keras.
• Berjudi, baik langsung maupun tidak langsung di lingkungan kampus ITB.
• Membawa, menyimpan, memperdagangkan, menyebarluaskan, membuat, atau menggunakan senjata yang dapat membahayakan tanpa ijin
• Memiliki, membawa, menyimpan, memperdagangkan, membuat, atau mengolah bahan peledak di lingkungan ITB.
• Memperkosa, melakukan perbuatan asusila, yang dapat menimbulkan perasaan tidak senang, sakit (fisik dan mental) serta terganggunya perasaan
dan kehormatan bagi mereka yang terkena perbuatan dan tindakan tersebut, atau selanjutnya disebut korban.
• Terbukti melakukan perbuatan melawan hukum yang berlaku di Negara Republik Indonesia dengan hukuman pidana penjara.

Anda mungkin juga menyukai