Anda di halaman 1dari 6

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan
1. Tabel Pengamatan

Tabel 4.1 Hasil Pengamatan Kekuatan Medan Ligan Ammonium (NH3) dan Akua (H2O)
No. Perlakukan Hasil Gambar

Warna : Bening

ℷ max: 700 nm
1. Cu + H2O
Absorbansi : 0,059

10 Dq : 40,845 kkal/mol

Warna : Biru

ℷmax: 640 nm
2. [Cu(H2O)6] +4NH3
2+

Absorbansi : 0,812

10 Dq : 44, 675 kkal/mol

Warna : Biru

ℷmax: 620 nm
3. [Cu(H2O)6] + 2NH3
2+

Absorbansi : 0,735

10 Dq : 46, 115 kkal/mol

2. Reaksi

a. Larutan Sampel Uji I

Cu2+ + 6H2O → [Cu(H2O)6]2+

b. Larutan Sampel Uji II

[Cu(H2O)6]2+ + 4NH3 → [Cu(H2O)2(NH3)4]2+ + 4H2O

c. Larutan Sampel Uji III


[Cu(H2O)6]2+ + 2NH3 → [Cu(H2O)2(NH3)2]2+ + 4H2O

3. Analisis Data

a. Sampel Uji I

Diketahui:
λ maks = 700 x 10-7

Ditanyakan:

10Dq = …..?

Penyelesaian:
1 1 kkal / mol
10Dq = x
λ maks 349 ,75 cm -1

1 1 kkal / mol
= -7
x
700 x 10 349 ,75 cm -1
= 40,845 kkal/mol

b. Sampel Uji II

Diketahui:
λ maksM= 640 x 10-7

Ditanyakan:

10Dq = …..?

Penyelesaian:
1 1 kkal / mol
10Dq = x
λ maks 349 ,75 cm -1

1 1 kkal / mol
= -7
x
640 x 10 349 ,75 cm -1
= 44, 675 kkal/mol

c. Sampel Uji III

Diketahui:
λ maks = 620 x 10-7

Ditanyakan:
10Dq = …..?

Penyelesaian:
1 1 kkal / mol
10Dq = x
λ maks 349 ,75 cm -1

1 1 kkal / mol
= -7
x
620 x 10 349 ,75 cm -1
= 46, 115 kkal/mol
4. Grafik
Hubungan Absorbansi dengan Panjang
Gelombang
Absorbansi

0.06
f(x) = 0.00703636363636364 x − 0.011
R² = 0.98707355813274
0.04

0.02

0
610 620 630 640 650 660 670 680 690 700

Panjang Gelombang
Grafik 4.1 Sampel Uji I

Hubungan Absorbansi dengan Panjang


Gelombang
Absorbansi

1
0.8 f(x) = 0.0299751879699248 x + 0.288010526315789
R² = 0.674305931953274
0.6
0.4
0.2
0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
51 53 55 57 59 61 63 65 67 69
Panjang Gelombang

Grafik 4.2 Sampel Uji II


Hubungan Absorbansi dengan Panjang
Gelombang

Absorbansi
0.8
0.7 f(x) = 0.0199398496240601 x + 0.358731578947368
0.6 R² = 0.493128172273687
0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
51 53 55 57 59 61 63 65 67 69
Panjang Gelombang

Grafik 4.3 Sampel Uji III

BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan

Kesimpulan pada percobaan ini adalah sebagai berikut:

1. Ligan amonia (NH3) memiliki pengaruh yang lebih kuat dibandingkan

dengan ligan akuo (H2O), hal ini dapat diamati dengan mengetahui

absorbansi yang dihasilkan baik setelah penambahan amonia (NH 3) dan

sebelumnya. Sebagaimana hasil yang didapatkan untuk sampel uji I itu


sebesar 0.082 dengan panjang gelombang 700 nm, sampel uji II itu

sebesar 0.812 dengan panjang gelombang 640 nm dan sampel uji III itu

sebesar 0.735 dengan panjang gelombang 620 nm.

2. Hasil yang didapatkan yang memiliki nilai harga 10 Dq diperoleh

untuk ketiga perbandingan tersebut (sampel uji I,uji II dan uji III) secara

berturut-turut adalah 40,845 kkal/mol, 44,675 kkal/mol dan 46,115

kkal/mol.
LAMPIRAN I

SKEMA KERJA

A. Sampel Uji I

Tembaga sulfat (CuSO4)

- Dipipet tembaga sulfat (CuSO4) 0,1 M sebanyak 2 mL.

- Dihimpitkan dengan akuades (H2O) hingga tanda batas.

- Diamati serapan labu ukur dengan spektrofotometer UV-Vis

dengan akuades (H2O) sebagai blanko.

- Panjang gelombang 700-510 nm dengan interval 10 nm.

Bening

B. Sampel Uji II
Tembaga sulfat (CuSO4)
dan ammonia (NH3)

- Dipipet tembaga sulfat (CuSO4) 0,1 M sebanyak 2 mL.

- Ditambahkan ammonia (NH3) 1 M sebanyak 5 mL.

- Dihimpitkan dengan akuades (H2O) hingga tanda batas.

- Diamati serapan labu ukur dengan spektrofotometer UV-Vis

dengan akuades (H2O) sebagai blanko.

- Panjang gelombang 700-510 nm dengan interval 10 nm.

Biru
C. Sampel Uji III

Tembaga sulfat (CuSO4)


dan ammonia (NH3)

- Dipipet tembaga sulfat (CuSO4) 0,1 M sebanyak 2 mL.

- Ditambahkan ammonia (NH3) 1 M sebanyak 2,5 mL.

- Dihimpitkan dengan akuades (H2O) hingga tanda batas.

- Diamati serapan labu ukur dengan spektrofotometer UV-Vis

dengan akuades (H2O) sebagai blanko.

- Panjang gelombang 700-510 nm dengan interval 10 nm.

Biru

Anda mungkin juga menyukai