Anda di halaman 1dari 2

Monitoring Pertumbuhan Bayi dan Anak

LATAR BELAKANG

Pertumbuhan dan perkembangan anak adalah hal yang paling penting. Mengetahui dan memahami
tumbuh kembang anak tidak hanya melihat dari satu aspek saja, pemberian nutrisi atau gizi pada
anak, tetapi lebih dari itu tumbuh kembang anak juga harus dilihat dari berbagai aspek, seperti
faktor keturunan, kejiwaan, aturan dalam keluarga dan proses pembelajaran termasuk didalamnya
pendidikan keluarga dan agama. Dalam hal ini perhatian orang tua lebih difokuskan pada
pertumbuhan secara fisik dan Stimulasi psikososial di sini sangat berperan dalam pembentukan
perkembangan anak. Tumbuh kembang merupakan dua peristiwa yang sifatnya berbeda tetapi
berkaitan dan sulit untuk dipisahkan, yaitu pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan adalah
adanya transformasi fisik, peningkatan jumlah dan ukuran sel secara kuantitatif, dimana sel–sel
tersebut mensitesis protein baru yang menunjukkan seperti usia, tinggi badan, berat badan dan
pertumbuhan gigi. Perkembangan merupakan peningkatan kompleksitas fungsi, kualitas dan
menjadi bagian dari perilaku pertumbuhan, diantaranya kemampuan berjalan, berbicara, dan
berlari.

Tumbuh kembang dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu seperti faktor herediter atau keturunan,
faktor ini tidak dapat dirubah ataupun dimodifikasi untuk mendapatkan hasil akhir dari proses
tumbuh kembang anak. Yang kedua faktor lingkungan meliputi lingkungan internal diantaranya
hormon dam emosi sedangkan untuk lingkungan eksternal seperti kebudayaan, status sosial
ekonomi keluarga, status nutrisi, olahraga dan posisi anak dalam keluarga. Yang terakhir faktor
pelayanan kesehatan, adanya pelayanan kesehatan yang memadai disekitar lingungan anak
diharapkan anak dapat terpantau. Untuk perkembangan bayi yang normal diperlukan pertumbuhan
dan kematangan fungsi tubuh dalam waktu yang bersamaan. Pertumbuhan dan perkembangan bayi
harus diikuti dengan beberapa tahap perkembangan.

Deteksi dini pertumbuhan sangat perlu dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui normalitas
pertumbuhan dan mendeteksi penyimpangan pertumbuhan secara dini. Jaringan otak anak yang
banyak mendapat stimulasi akan berkembang mencapai 80% pada usia 3 tahun. Jika anak tidak
pernah diberi stimulasi maka jaringan otak akan menurun. Hal ini dapat mengurangi kualitas sumber
daya manusia di masa yang akan datang. Stimulasi deteksi dan intervensi tumbuh kembang sangat
penting dilakukan. Stimulasi diartikan sebagai kegiatan merangsang kemampuan dasar anak yang
dilakukan oleh lingkungan (ibu, bapak dan anggota keluarga lainnya) untuk mengoptimalkan tumbuh
kembangnya. Stimulasi yang kurang dapat menyebabkan keterlambatan tumbuh kembang anak.

Gambaran Pelaksanaan

Kegiatan monitoring pertumbuhan anak ini dilaksanakan di posyandu kelurahan Malabar. Pasien
diantar oleh orang tuanya untuk dilakukan monitoring pertumbuhan anak. Kegiatan ini dilakukan
oleh 1 dokter internsip dan ditemani oleh 1 tenaga kesehatan puseksmas. Monitoring pertumbuhan
secara rutin dapat mendeteksi adanya gangguan pertumbuhan pada anak secara dini. Tujuan
kegiatan ini untuk mengetahui pertumbuhan anak normal/sesuai umur atau ada penyimpangan.

1. Anak laki-laki / 36 Bulan / PB : 99 cm / BB : 14kg / LK : 50cm / LILA: 16,7 cm

Dari hasil kurva z score :


Anak Laki-Laki, usia 36 Bulan, PB : 99 Cm dan BB 14 Kg

Hasil dari Z score kurva WHO PB/U didapatkan titik diantara presentil 0 dan presentil +2 (diantara -2
SD dan +2SD). Sedangkan hasil dari kurva Z score BB/U didapatkan titik diantara presentil 0 dan +2
(diantara -2SD dan +2 SD). Kesimpulan Status Gizi Baik menurut WHO.

2. Anak perempuan / 9 Bulan / PB : 70 cm / BB : 8 kg / LK : 44 cm / LILA: 12 cm

Dari hasil kurva z score :

Anak Perempuan, usia 9 Bulan, PB : 70 Cm dan BB 8 Kg

Hasil dari Z score kurva WHO PB/U didapatkan titik diantara presentil 0 dan presentil +2 (diantara -2
SD dan +2SD). Sedangkan hasil dari kurva Z score BB/U didapatkan titik diantara presentil 0 dan +2
(diantara -2SD dan +2 SD). Kesimpulan Status Gizi Baik menurut WHO.

3. Anak perempuan / 30 Bulan / BB :12 Kg / PB : 91 cm / LK : 50 cm / LILA : 16cm

Dari hasil kurva z score :

Anak perempuan 30 Bulan, BB :12 Kg, PB : 91 cm

Hasil dari Z score kurva WHO PB/U didapatkan titik diantara presentil 0 dan presentil +2 (diantara -2
SD dan +2SD). Sedangkan hasil dari kurva Z score BB/U didapatkan titik diantara presentil 0 dan +2
(diantara -2SD dan +2 SD). Kesimpulan Status Gizi Baik menurut WHO.

4. Anak Laki-Laki / 40 Bulan / BB : 17 Kg / PB : 105 cm / LK : 53 cm / LILA : 16,7 cm

Dari hasil kurva z score :

Anak Laki-Laki 40 Bulan, BB :17 Kg, PB : 105 cm

Hasil dari Z score kurva WHO PB/U didapatkan titik diantara presentil 0 dan presentil +2 (diantara -2
SD dan +2SD). Sedangkan hasil dari kurva Z score BB/U didapatkan titik diantara presentil 0 dan +2
(diantara -2SD dan +2 SD). Kesimpulan Status Gizi Baik menurut WHO.

5. Anak Laki- Laki / 6 Bulan / BB : 7 kg / PB : 65 cm / LK: 40 cm / LILA : 10,3 cm

Dari hasil kurva z score :

Anak Laki- Laki, BB : 7 Kg, PB : 65 cm

Hasil dari Z score kurva WHO PB/U didapatkan titik diantara presentil 0 dan presentil -2 (diantara -2
SD dan +2SD). Sedangkan hasil dari kurva Z score BB/U didapatkan titik diantara presentil 0 dan -2
(diantara -2SD dan +2 SD). Kesimpulan Status Gizi Baik menurut WHO.

Anda mungkin juga menyukai