Anda di halaman 1dari 8

Nama : Rosa Faradila

NIM : 30000221410004
Mata Kuliah : Epidemiologi Kesehatan
Dosen : Dr. dr. Selamat Budijitno, M.Si.Med, Sp.B, Sp.B(K)Onk, FICS
Prodi : Magister Epidemiologi

Judul Artikel:
Cigarette Smoke Exposure and Increased Risks Of Stunting Among Under-Five Children
(Paparan Asap Rokok dan Peningkatan Risiko Stunting pada Balita)
Sumber:
Clinical Epidemiology and Global Health 8 (2020) available at Science Direct (Elsevier)

1. Pendahuluan
Stunting merupakan salah satu masalah kesehatan global yang menggambarkan
kondisi malnutrisi kronis terutama pada 1.000 hari pertama kehidupan, kondisi ini
menyebabkan pertumbuhan tinggi badan anak menjadi terganggu. Angka kejadian
stunting di dunia diperkirakan mencapai 156 juta sedangkan di Indonesia mencapai
30,8% (Riset Kesehatan Dasar Tahun 2018). Merokok merupakan salah satu masalah
kesehatan yang dihadapi di Indonesia. Pada Program Indonesia Sehat melalui
Pendekatan Keluarga, diketahui bahwa hanya sekitar 44,74% keluarga di Indonesia yang
tidak merokok, hal ini menunjukkan bahwa paparan asap rokok juga berpotensi untuk
membahayakan kondisi kesehatan anggota keluarga yang lain misalnya ibu dan anak.
Penelitian tentang penyebab stunting biasanya hanya dikaitkan dengan faktor gizi oleh
karena itu keberadaan faktor lain seperti paparan asap rokok juga perlu dipertimbangkan.
 Tujuan Penelitian
Menganalisis hubungan antara paparan asap rokok dengan kejadian stunting pada
anak usia 25-59 bulan.

2. Metode
Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional dengan teknik
pengambilan sampel melalui stratified random sampling. Total sampel yang digunakan
yaitu 123 anak usia 25-59 bulan. Penelitian dilaksanakan mulai bulan Juli hingga
Agustus 2019 di sebuah desa di Surakarta, Indonesia.
 Kriteria Inklusi
Keluarga yang memiliki anak usia 25-59 bulan, berdomisili di wilayah penelitian
minimal 2 tahun, memiliki buku catatan Kesehatan Ibu dan Anak (buku KIA)
serta bersedia menjadi responden penelitian yang diwakili oleh orang tua.
 Kriteria Eksklusi
Anak-anak dengan riwayat kanker kronis dan sindrom nefrotik.

3. Variabel Penelitian
Secara garis besar penelitian ini meneliti 5 kelompok variabel dengan 30 sub variabel
yang diteliti didalamnya. Adapun rincian variabel tersebut sebagai berikut:
1) Variabel Paparan Asap Rokok (7 Sub Variabel)
 Durasi Paparan Asap Rokok pada Anak
 Sumber Paparan Asap Rokok pada Anak
 Riwayat Paparan Asap Rokok pada Ibu ketika Hamil
 Sumber Paparan Asap Rokok pada Ibu ketika Hamil
 Status Merokok pada Ayah
 Durasi Merokok pada Ayah
 Frekuensi Merokok pada Ayah
2) Variabel Karakteristik Individu (7 Sub Variabel)
 Jenis Kelamin
 Umur
 Riwayat Preterm Birth
 Riwayat Melahirkan BBLR
 Body Length
 Pemberian ASI Eksklusif
 Durasi Menyusui
3) Faktor Maternal dan Paternal (4 Sub Variabel)
 Usia Kehamilan
 Riwayat KEK
 Riwayat Pregnancy Disorder
 Tinggi Badan Ayah
4) Faktor Infeksi (3 Sub Variabel)
 Infeksi Saluran Pernafasan secara Berulang
 Infeksi Saluran Pencernaan secara Berulang
 Riwayat Imunisasi Dasar
5) Faktor Kesehatan Lingkungan Rumah (9 Sub Variabel)
 Tingkat Pendapatan Keluarga
 Jumlah Anggota Keluarga
 Stimulasi Pertumbuhan dan Perkembangan
 Tingkat Pendidikan Ibu
 Tingkat Pendidikan Ayah
 Sumber Air Bersih
 Kondisi Sanitasi
 Praktik Hygiene (Cuci Tangan)
 Nilai Antropometri

Berdasarkan judul dan tujuan utama penelitian yaitu untuk menganalisis hubungan antara
paparan asap rokok dengan kejadian stunting pada anak usia 25-59 bulan, maka variabel
yang dikaji lebih lanjut melalui penghitungan nilai Rasio Prevalensi yaitu hanya variabel
paparan asap rokok terhadap kejadian stunting pada anak. Adapun kerangka konsep
penelitian disusun sebagaimana berikut:

Variabel Bebas

Paparan Asap Rokok


pada Anak

Variabel Terikat

Kejadian Stunting
Paparan Asap Rokok
pada Anak Usia 25-59
pada Ibu ketika Hamil
Bulan

Status Merokok pada


Ayah

Gambar 1. Kerangka Konsep Penelitian


4. Hasil
Tabel 1. Hubungan antara Durasi Paparan Asap Rokok dengan Kejadian Stunting
pada Anak Usia 25-59 Bulan
Stunting
Durasi Paparan Total p-value
Ya Tidak
≥ 3 jam/hari 14 (42,4%) 6 (6,7%) 20 (16,3%)
< 3 jam/hari 19 (57,6%) 84 (93,3%) 103 (83,7%) < 0,000
Total 33 (100%) 90 (100%) 123 (100%)

Rasio Prevalensi/ PR = a/(a+b)


c/(c+d)
14 / 20
19 / 103
14 x 103
20 x 19
Rasio Prevalensi/ PR = 3,79
Interpretasi:
 Durasi paparan asap rokok merupakan faktor risiko kejadian stunting pada anak
usia 25-59 bulan.
 Anak usia 25-59 bulan dengan paparan asap rokok ≥ 3 jam/hari memiliki risiko
terkena stunting 3,79 kali lebih besar apabila dibandingkan dengan anak usia 25-
59 bulan yang terkena paparan asap rokok < 3 jam/hari.

Tabel 2. Hubungan antara Sumber Paparan Asap Rokok dengan Kejadian


Stunting pada Anak Usia 25-59 Bulan
Sumber Stunting
Total p-value
Paparan Ya Tidak
Rumah 21 (63,7%) 56 (62,2%) 77 (62,6%)
Tempat Umum 12 (36,3%) 34 (37,8%) 46 (37,4%) 1,000
Total 33 (100%) 90 (100%) 123 (100%)
Rasio Prevalensi/ PR = a/(a+b)
c/(c+d)
21 / 77
12 / 46
21 x 46
77 x 12
Rasio Prevalensi/ PR = 1,04
Interpretasi:
 Sumber paparan asap rokok merupakan faktor risiko kejadian stunting pada anak
usia 25-59 bulan.
 Anak usia 25-59 bulan dengan paparan asap rokok di rumah memiliki risiko
terkena stunting 1,04 kali lebih besar apabila dibandingkan dengan anak usia 25-
59 bulan yang terkena paparan asap rokok di tempat umum.

Tabel 3. Hubungan antara Riwayat Paparan Asap Rokok dengan Kejadian


Stunting pada Ibu Hamil
Riwayat Stunting
Total p-value
Paparan Ya Tidak
Ya 22 (66,7%) 70 (77,8%) 92 (74,8%)
Tidak 11 (33,3%) 20 (22,2%) 31 (25,2%) 0,306
Total 33 (100%) 90 (100%) 123 (100%)

Rasio Prevalensi/ PR = a/(a+b)


c/(c+d)
22 / 92
11 / 31
22 x 31
92 x 11
Rasio Prevalensi/ PR = 0,67
Interpretasi:
 Riwayat paparan asap rokok terhadap ibu ketika hamil bukan merupakan faktor
risiko kejadian stunting pada anak usia 25-59 bulan yang terlahir.
Tabel 4. Hubungan antara Sumber Paparan Asap Rokok dengan Kejadian
Stunting pada Ibu Hamil
Sumber Stunting
Total p-value
Paparan Ya Tidak
Rumah 15 (45,5%) 49 (54,4%) 64 (52%)
Tempat Umum 18 (54,5%) 41 (45,5%) 59 (48%) 0,496
Total 33 (100%) 90 (100%) 123 (100%)

Rasio Prevalensi/ PR = a/(a+b)


c/(c+d)
15 / 64
18 / 59
15 x 59
64 x 18
Rasio Prevalensi/ PR = 0,76
Interpretasi:
 Sumber paparan asap rokok terhadap ibu ketika hamil bukan merupakan faktor
risiko kejadian stunting pada anak usia 25-59 bulan yang terlahir.

Tabel 5. Hubungan antara Status Merokok pada Ayah dengan Kejadian Stunting
pada Anak Usia 25-59 Bulan
Status Merokok Stunting
Total p-value
pada Ayah Ya Tidak
Ya 21 (63,6%) 58 (64,4%) 79 (64,2%)
Tidak 12 (36,4%) 32 (35,6%) 44 (35,8%) 1,000
Total 33 (100%) 90 (100%) 123 (100%)
Rasio Prevalensi/ PR = a/(a+b)
c/(c+d)
21 / 79
12 / 44
21 x 44
79 x 12
Rasio Prevalensi/ PR = 0,97
Interpretasi:
 Status merokok pada Ayah bukan merupakan faktor risiko kejadian stunting
pada anak usia 25-59 bulan.

Tabel 6. Hubungan antara Lama Riwayat Merokok pada Ayah dengan Kejadian
Stunting pada Anak Usia 25-59 Bulan
Lama Riwayat Stunting
Total p-value
Merokok Ya Tidak
< 3 tahun 2 (9,5%) 0 (0%) 2 (2,5%)
≥ 3 tahun 19 (90,5%) 58 (100%) 77 (97,5%) 0,068
Total 21 (100%) 58 (100%) 79 (100%)

Rasio Prevalensi/ PR = a/(a+b)


c/(c+d)
2/2
19 / 77
2 x 77
2 x 19
Rasio Prevalensi/ PR = 4,05
Interpretasi:
 Lama riwayat merokok pada Ayah merupakan faktor risiko kejadian stunting
pada anak usia 25-59 bulan.
 Anak usia 25-59 bulan dengan status ayah perokok ≥ 3 tahun memiliki risiko
terkena stunting 4,05 kali lebih besar apabila dibandingkan dengan anak usia 25-
59 bulan dengan status ayah perokok < 3 tahun.

Tabel 7. Hubungan antara Frekuensi Merokok pada Ayah dengan Kejadian


Stunting pada Anak Usia 25-59 Bulan
Frekuensi Stunting
Total p-value
Merokok Ya Tidak
< 3 kali/hari 0 (0%) 3 (5,2%) 3 (3,8%)
≥ 3 kali/hari 21 (100%) 55 (94,8%) 76 (96,2%) 0,561
Total 21 (100%) 58 (100%) 79 (100%)
Rasio Prevalensi/ PR = a/(a+b)
c/(c+d)
0/3
21 / 76
0 x 76
3 x 21
Rasio Prevalensi/ PR = 0
Interpretasi:
 Frekuensi merokok pada Ayah bukan merupakan faktor risiko kejadian stunting
pada anak usia 25-59 bulan.

5. Kesimpulan
Selain nutrisi, terdapat beberapa faktor lain yang dapat menyebabkan stunting pada anak
usia 25-59 bulan dimana salah satunya adalah paparan asap rokok yang berkepanjangan.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa durasi paparan asap rokok, sumber paparan asap
rokok dan lama riwayat merokok pada ayah (≥ 3 tahun) merupakan faktor risiko
penyebab kejadian stunting pada anak usia 25-59 bulan.

Anda mungkin juga menyukai