Anda di halaman 1dari 36

TUGAS AMDAL

KERANGKA ACUAN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN


RUMAH SAKIT Dr. OEN SURAKARTA

Disusun Oleh:
ARYA GAGAH NUGRAHA
2010611091

FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas Rahmat dan hidayah-Nya, saya
dapat menyelesaikan Dokumen Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan
Rumah Sakit Dr. Oen Surakarta ini dikarenakan sebuah syarat untuk
menyelesaikan mata kuliah AMDAL pada Program Studi Teknik Sipil Universitas
Muhammadiyah Jember.

Dengan sangat menyadari bahwa penulis memiliki banyak kekurangan dalam


menyusun Kerangka Acuan ini, maka penulis menucapkan kata maaf sebesar-
besarnya dan sangat membuka diri atas segala kritik yang masuk kepada saya
karena itu dapat membangun kualitas penulis untuk dapat melakukan penulisan
dengan baik kedepannya, semoga dengan adanya Kerangka Acuan ini dapat
bermanfaat serta dapat menjadi ilmu baru untuk dipelajari lagi.

Jember, 20 Juni 2023

Penyusun

2
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI............................................................................................................3
DAFTAR GAMBAR...............................................................................................5
DAFTAR TABEL....................................................................................................6
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................7

1.1 Latar Belakang...............................................................................................7

1.2 Tujuan dan Manfaat.......................................................................................8

1.2.1 Tujuan.....................................................................................................8

1.2.2 Manfaat...................................................................................................8

BAB II PELINGKUPAN.......................................................................................10

2.1 Deskripsi Rencana Kegiatan........................................................................10

2.1.1 Status Studi AMDAL............................................................................10

2.1.2 Kesesuaian Lokasi Rencana Kegiatan Dengan Tata Ruang.................10

2.1.3 Rencana Kegiatan yang Berpotensi Menimbulkan Dampak................10

2.2 Lingkup Rona Lingkungan Hidup Awal......................................................20

2.2.1 Geologi..................................................................................................20

2.2.2 Topografi...............................................................................................21

2.2.3 Klimatologi...........................................................................................21

2.2.4 Udara.....................................................................................................21

2.2.5 Kualitas Air...........................................................................................22

2.3 Hasil Pelibatan Masyarakat..........................................................................22

2.4 Dampak Penting Hipotetik...........................................................................25

BAB III METODE STUDI....................................................................................27

3.1 Metode Pengumpulan dan Analisis Data.....................................................27

3.1.1 Komponen Geo Fisika Kimia...............................................................27

3.1.2 Komponen Kesehatan Masyarakat........................................................29

3.2 Metode Prakiraan Dampak Penting.............................................................30

3
3.3 Metode Evaluasi Dampak Penting...............................................................31

3.4 Telaahan Sebagian Dasar Pengelolaan........................................................33

3.4.1 Pendekatan Sosekbud............................................................................33

3.4.2 Pendekatan Institusional.......................................................................33

3.5 Rekomendasi Kelayakan Lingkungan.........................................................33

4
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Peta Geologi Wilayah Surakarta........................................................20

5
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Pemanfaatan Lahan Eksisting RS Dr. OEN SURAKARTA.................11

Tabel 2.2 Tenaga Kerja di RS Dr. OEN SURAKARTA.......................................12

Table 2.3 Daftar Peralatan Medis dan Non Medis di RS Dr. OEN SURAKARTA
............................................................................................................................... 13

Tabel 2.4 Penggunaan Air di RS Dr. OEN SURAKARTA...................................16

Tabel 2.5 Fasilitas Pengolahan Air Bersih.............................................................17

Tabel 2.6 Pemeriksaan Laboratorium Air Bersih RS Dr. OEN SURAKARTA


Tahun 2021 s/d 2022..............................................................................................22

Tabel 2.7 Matrik Identifikasi Dampak Potensial...................................................23

Tabel 2.8 Dampak Hipotetik..................................................................................25

Tabel 3.1 Tingkat Kebisingan Peralatan Konstruksi.............................................28

Tabel 3.2 Kriteria Penentuan Penting (P) atau Tidak Penting (TP).......................30

Table 3.3 Form Matriks Evaluasi Dasar Rona Lingkungan Fisher and Davies.....32

Tabel 3.4 Pertimbangan Kelayakan Lingkungan...................................................33

6
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pertumbuhan penduduk yang terus meningkat di Kota Surakarta


berbanding lurus dengan perkembangan kebutuhan masyarakat terhadap
pelayanan kesehatan, sehingga perlu adanya peningkatan sarana dan prasarana
kesehataan di wilayah Surakarta. Yayasan Panti Kosala bermaksud
mengembangkan Rumah Sakit DR. OEN SURAKARTA yang dapat membantu
pemerintah Kota Surakarta dalam memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana
pelayanan kesehatan masyarakat, dan meningkatkan system pelayanan dan
fasilitas rumah sakit menjadi lebih baik. Pada hakikatnya rumah sakit adalah salah
satu bentuk pelayanan kesehatan yang mempunyai fungsi utama memberikan
pelayanan penyembuhan (kuratif) dan pemulihan (rehabilitative) yang
diselenggarakan secara terpadu dengan upaya peningkatan kesehatan masyarakat
(promotive) dan pencegahan penyakit (preventif) serta melakukan upaya rujukan.

Pembangunan rumah sakit Dr. Oen Surakarta dilakukan dengan


merehabilitasi bangunan yang eksisting telah ada yang terletak di wilayah
Kelurahan Tegalharjo Kecamatan Jebres Kota Surakarta. Rencana bangunan baru
yang akan dibangun memiliki luas tanah 19.999 m2. merujuk kepada Peraturan
Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 05 Tahun 2012 Tentang Jenis Rencana
Usaha dan/atau Kegiatan Yang Wajib Dilengkapi Dengan AMDAL, pada
lampiran 1 butir A Nomor 5, menerangkan bahwa pembangunan gedung dengan
luas tanah
≥ 5 ha atau luas bangunan ≥ 10.000 m2 merupakan kegiatan wajib dilengkapi
dengan dokumen AMDAL. Sesuai dengan UU No 32 Tahun 2009 Pasal 22
menyebutkan bahwa setiap rencana usaha/kegiatan yang berdampak penting wajib
terhadap lingkungan hidup wajib memiliki AMDAL serta Peraturan Pemerintah
No 27 Tahun 2012 Pasal 2 (1) dinyatakan bahwa setiap udaha dan/atau kegiatan
wajib AMDAL, wajib memiliki izin lingkungan. Adapun pedoman yang dijadikan
sebagai rujukan dalam penyusunan dokumen Kerangka Ancuan (KA) yaitu

7
Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No 16 Tahun 2012. Penilaian
dokumen KA ini akan dilakukan oleh komisi penilai AMDAL Provinsi Jawa.

Dengan dikarenakan Komisi Penilai AMDAL Kota Surakarta belum


memiliki lisensi. Studi AMDAL itu sendiri merupakan sebuah telaah yang
komprehensif dari berbagai komponen rencana kegiatan, terhadap komponen
lingkungan hidup serta interaksi saling mempengaruhi dari setiap komponen
lingkungan. Dengan adanya kajian AMDAL ini diharapkan dampak lingkungan
yang ditimbulkan akibat adanya akitivitas pembangunan dan operasional RS Dr.
OEN SURAKARTA dapat dikendalikan. Kajian AMDAL juga akan memberikan
arahan pengelolaan dan pemantauan lingkungan dalam rangka memaksimalkan
dampak positif dan meminimalkan dampak negative dari rencana kegiatan
pembanguna rumah sakit Dr. Oen Surakarta.

1.2 Tujuan dan Manfaat

1.2.1 Tujuan

Rencana kegiatan pembangunan Rumah Sakit Dr. OEN SURAKARTA

bertujuan untuk :

1) Meningkatkan kualitas saranadan prasarana pelayanan Kesehatan bagi


masyarakat.
2) Meningkatkan cakupan dan pemerataan pelayanan Kesehatan bagi
masyarakat.
3) Meningkatkan mutu pelayanan Kesehatan dan mampu memberikan tingkat
pelayanan kesehatan sesuai dengan fungsi dan perannya.
4) Meningkatkan penerimaan pendapatan daerah melalui usaha pembangunan
sector Kesehatan.

1.2.2 Manfaat

Adapun manfaat dari pembangunan Rumah Sakit Dr. OEN SURAKARTA


yaitu :

1) Tercapainya tingkat pelayanan kesehatan terhadap masyarakat

8
yang paripurna.
2) Terciptanya brand image rumah sakit Dr. OEN SURAKARTA sebagai
rumah sakit yang modern dan terjangkau oleh masyarakat.
3) Meningkatkan daya saing pelayanan Rumah Sakit Dr. OEN
SURAKARTA.

9
BAB II
PELINGKUPAN

2.1 Deskripsi Rencana Kegiatan

2.1.1 Status Studi AMDAL

Studi AMDAL pembangunan RS Dr. OEN SURAKARTA mengacu


kepada hasil detail engineering design (DED) yang telah dilaksanakan pada tahun
2017. Oleh karena itu data spesifikasi bangunan dan sarana prasarana yang akan
dikaji dalam dokumen ini merupakan bagian dari perencanaan yang telah
ditetapkan oleh pemrakarsa.

2.1.2 Kesesuaian Lokasi Rencana Kegiatan Dengan Tata Ruang

Kesesuaian rencana kegiatan pembangunan RS Dr. OEN SURAKARTA


dengan tata ruang ditinjau berdasaarkan Perda Kota Surakarta No 01 Tahun 2012
tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Surakarta, wilayah rumah sakit masuk
ke dalam sub pusat pelayanan kota V di Kelurahan Jebres melayani kawasan V
meliputi sebagian Kecamatan Jebres dan sebagian Kecamatan Banjarsari.
Kawasan V diarahkan dan ditetapkan dengan fungsi utama untuk kegiatan
pariwisata, pendidikan tinggi, dan industri kreatif. Menurut RTRW Kota
Surakarta, lokasi RS Dr. OEN SURAKARTA ditetapkan sebagai rencana fasilitas
kesehatan sehingga telah sesuai dengan kebijakan tataruang Kota Surakarta.

2.1.3 Rencana Kegiatan yang Berpotensi Menimbulkan Dampak

A. Gambaran Umum Rencana Kegiatan

Rencana pembangunan RS Dr. OEN SURAKARTA akan dibagi dalam


tiga tahap yang meliputi renovasi gedung lama menjadi gedung baru twin tower
Sembilan lantai pada tahun 2013, renovasi gedung utama dan gedung rajal
perubahan fungsi tahun 2017, sertagedung apoteker direnovasi menjadi rehab
medis dan guest house tahun 2019. Secara umum fungsional pengembangan RS
Dr. OEN SURAKARTA akan mencakup: administrasi manajemen, pelayanan
medik, penunjang medik dan kegiatan non medik lainnya.

10
1) Rencana Pengembangan RS Dr. OEN SURAKARTA

Tabel 2.1 Pemanfaatan Lahan Eksisting RS Dr. OEN SURAKARTA

No Pemanfaatan Lahan Luas (m2)


1 Gedung Utama Lantai 1
a . UGD 510,0
b. Adm. Keuangan & kasir 100,0
c. Humas & Satpam 22,1
d. Main entrance 17,5
e. Ruang tunggu 48
f. Kafe diet 31,5
g. Koridor, sentral O2, ATM, toilet, 401,0
rental
h. Rg. General check up 68
35,2
i. KIA
38,0
j. Ints. Farmasi satelit 115,5
k. Fisioterapi 38,5
l. Rekam Medis 100,1
m. Rg. Komite medik & Rg. Rapat
2 Gedung Utama Lantai II
a. Kamar bersalin 347,5
b. Rg. Perawatan obsgin 874,4
c. Rg. Bayi 344,4
d. Rg. Tunggu VK & perawat obsgin 131,8
e. Rg. Supervisor & coordinator 32,0
3 Gedung Utama Basement
a. Ruang pandalin 65,54
b. Toko koperasi 92,16
c. Gudang medis 79,92
d. Ruang arsip RM 460,80
e. Koridor, foodcord, dll 939,24
4 Gedung Rawat Jalan Lantai 1
a. Rg. Pendaftaran & ins. Farmasi 54,0
b. Poliklinik: umum, gigi, spesialis & 273,6
KIA
50
c. Ruang perawat
d. Hall, toilet, kantin, Rg. Tunggu 318,66

11
5 Gedung rawat jalan lantai II
a. Laboratorium 102,6
b. Ins. Farmasi 102,6
c. Rg. Dokter 27
d. Rontgen, CT Scan, USG, treadmill 120,9
e. UTD / PMI 18,0
f. Pantry, toilet, hall, doorlop, dll 554
6 Gedung rawat jalan lantai III
a. Auditorium 513
b. Hall, pantry, toilet, dll 118,4
7 Ruang Rawat Inap
a. Ruang triganda VIP & Kelas 1 813,5
b. Rg. Probo kelas utama 300
c. Renal unit 107,5
d. Rg. Soko kelas III 512
e. Rg. Seruni kelas II 800,34
f. ICU-ICCU 403,2
g. Rg. Teratai / Rg. Anak 423
h. Unit stroke/PJK 452
i. OK 515,21
8 Lain-lain: parker dan taman 4779,61

2) Kapasitas Tenaga Kerja dan Peralatan

RS Dr. OEN SURAKARTA pada saat ini memiliki 225 tempat tidur dan
akan dikembangkan menjadi 320 bed. Jumlah tenaga kerja tetap saat ini sebanyak
684 orang dan 59 tenaga paruh waktu. Kapasitas tenaga kerja di RS Dr. OEN
SURAKARTA dapat dilihat dalam table berikut.

Tabel 2.2 Tenaga Kerja di RS Dr. OEN SURAKARTA

Tenaga Kerja
No Jenis Kegiatan Paruh Waktu Puma Waktu
1 Instalasi rawat inap - 213
2 Instalasi rawat jalan - 40
3 Instalasi gawat - 19
darurat
4 Instalasi gizi - 56
5 Instalasi lab klinik - 15
6 Instalasi farmasi - 24
7 Renal unit - 4
8 Instalasi radiologi - 7
9 Bagian rekam medic - 8
10 Poli spesialis 53 -

12
11 Poli umum 6 17
12 Direksi/manajemen - 11
13 Kamar operasi - 25
14 Kamar bersalin - 22
15 Fisioterapi - 4
16 Supervisor - 11
17 Non perawatan/lain2 - 208
Jumlah 59 684

Table 2.3 Daftar Peralatan Medis dan Non Medis di RS Dr. OEN SURAKARTA

No Peralatan Fungsi
1 Alfabed & Memperlancar aliran darah &
mesin mencegah decubitus
2 Ambubag Memberikan nafas bantuan dan
O2
3 Animex Menghangatkan darah yang akan
ditransfusi
4 Audimetri Memeriksa fungsi pendengaran
5 Auto Mengukur fungsi paru
spirometry
6 Apron Melindungi tubuh dari radiasi
7 Auto clave Sterilisasi media mikrobiologi
8 Automatic Memproses film secara otomatis
processor
9 Autoanalyzer Memeriksa kimia darah
10 Bed max Tempat tidur pasien yang dapat
diatur posisi
11 Bed electric Tempat tidur pasien yang flexible
12 Bide side Monitor kondisi pasien, jantung,
monitor nadi, respirasi, tensi
13 Blood pressure Untuk mengetahui tanda vital
14 Baby warm Menghangatkan bayi baru lahir
15 Baby transfer Mengantar bayi dalam box
lengkap dengan O2
16 Brandcard Memindahkan pasien
17 Capnometer Mengukur vital sign
18 Central Memonitor kondisi pasien di ICU-
monitor ICCU

13
3) Pelayanan medis yang terdiri dari :
a) Instalasi Rawat Jalan Instalasi rawat jalan meliputi :
• Poliklinik gigi
• Homecare
• Poliklinik medikasi
• Poliklinik umum
• Orders history
• Tes kesehatan pra kerja
• General check up
• Poli spesialis
• One day care / surgery
b) UGD
Unit ini merupakan unit layanan medik yang harus mampu menjadi ujung
tombak kegiatan layanan yang berfungsi dalam penanggulangan keadaan
kegawatan dana tau kedaruratan medik selama 24 jam.
c) Instalasi Rawat Inap
Berdasarkan hasil kajian internal maupun eksternal dan mengacu pada
kriteria baku layanan medik rumah sakit, maka rencana pembagian jumalh
tempat tidur dan kelas perawatan di RS Dr. OEN SURAKARTA adalah kelas
I, kelas II, kelas III, VIP dan VVIP.
d) Bangsal Perawatan Anak/Bayi
Bangsal ini melayani segmen layanan yang terdiri atas pasien anak anak
mulai konsepsi sampai dengan selesainya proses tumbuh kembang anak
(sekitar 21 tahun) dengan pangsa layanan pola penyakit yang ada serta factor
sosekbud. Fasilitas yang ditawarkan :
• VIP Anak
• Poliklinik anak
• Ruang perawatan kelas I,II,III,VIP dan VVIP
• Ruang tindakan
• Ruang bermain
• Ruang perawatan instensif (HDNC)
• Ruang perawatan Isolasi Perlindungan

14
• Pelayanan klinik tumbuh kembang anak Bentuk pelayanan yang
diberikan meliputi :
• Pelayanan klinik laktasi
• Pelayanan klinik balita
• Pelayanan klinik gizi
• Konsultasi genetika
• Pelayanan klinik remaja
• Pelayanan poliklinik
e) ICU
ICU meneyediakan kemampuan sarana, prasarana serta peralatan khusus
untuk menunjang fungsi2 vital dengan menggunkana keterampilan staff
medik, perawat dan staff lain yang berpengalaman dalam penelolaan keadaan
tersebut. Pelayanan ICU diperuntukan dan ditentukan oleh kebutuhan pasien
dengan sakit kritis.
f) Instalasi Renal
Instalasi renal memberikan pelayanan dengan terapi pengganti pada pasien
dengan penurunan fungsi ginjal.
g) Instalasi Bedah
Instalasi bedah terdiri dari :
• Pelayanan bedah sehari
• Tindakan medik sore
• Pelayanan ambulans/transportasi

Di samping fasilitas utama sebagaimana dipaparkan diatas RS Dr. OEN


SURAKARTA juga dilengkapi dengan berbagai failitas meliputi:

• Instalasi Farmasi
• Instalasi Sterilisasi Pusat
• Instalasi Radiologi
• Instalasi Laboratorium medik/Patologi
• Instalasi Cuci/Laundry
• Instalasi Gizi
• Instalasi Rehabilitasi Medis
• Psikologi

15
• Instalasi Perawatab Jenazah
• Administrasi Pusat
• Unit Rekam Medik
• Instalasi Kamar Bersalin
• Areal Parkir
• Instalasi Sanitasi Lingkungan Rumah Sakit

Adapun untuk system utilitas yang akan diperguan oleh RS Dr. OEN
SURAKARTA adalah sebagai berikut:

1) Air Bersih
• Kebutuhan Air Bersih

RS Dr. OEN SURAKARTA dalam kegiatan pelayanannya menggunakan


sumber air dari sumur dalam sebanyak dua unit. Secara lengkap pennggunaan air
adalah sebagai berikut :

Tabel 2.4 Penggunaan Air di RS Dr. OEN SURAKARTA

No Jenis Kegiatan Sumber Air Vol


(m3/hr)
1 OK Sumur Dalam 4
2 Laboratorium Sumur Dalam 6
3 Kamar bayi Sumur Dalam 2
4 Isolasi Sumur Dalam 1
5 Poliklinik Sumur Dalam 6
6 BKIA Sumur Dalam 0,5
7 Rontgen Sumur Dalam 1,5
8 IGD, MM, Adm, Sumur Dalam 2,5
Vk
9 ICU-ICCU Sumur Dalam 2,5
10 Rawat inap Sumur Dalam 32
11 Fisioterapi Sumur Dalam 1
12 Foodcourt Sumur Dalam 7,5
13 Dapur Sumur Dalam 10
14 Laundry Sumur Dalam 65
Jumlah Sumur Dalam 164

16
• Sumber Air Baku

Sumber air baku untuk mensuplai kebutuhan air bersih RS Dr. OEN
SURAKARTA diperoleh dari sumur dalam dengan kedalaman maksimum
80meter. Direncanakan akan digunakan 3 buah sumur dalam.

• Sistem Suplai Air Bersih

System penyediaan air bersih yang direncakan menggunakan recycling


water dimana air limbah yang berasal dari toilet akan diolah dan kemudian
dipergunakan sebagai flushing water. Air baku dipompa dari sumur dalam dengan
pompa submersible selanjutnya air baku ini diolah oleh unit pengolahan air
(Water Treatment Plant/WTP). Disain WTP untuk mengurangi kadar Fe dan Mn
menggunakan unit aerasi dan filtrasi serta unit klorinasi. Dari WTP, selanjutnya
air baku dialirkan secara gravitasi menuju bak penampung air (Groundwater
Reservoir) yang berada di luar gedung RS Dr. OEN SURAKARTA. Kebutuhan
air bersih yang diperlukan 256 m3/hr. Volume Groundwater Reservoir adalah 380
m3 termasuk cadangan air untuk keperluan pemadam kebakaran. Dari GWR, air
bersih selanjutnya dipompa menju tangka atas (Roof Tank) dengan kapasitas
pompa 450 L.MNT m3 dan tangka atas dari water recycling 30 m3. Selanjutnya
air bersih dari tangka atas didistribusikan ke masing-masing lantai dengan cara
gravitasi.

Tabel 2.5 Fasilitas Pengolahan Air Bersih

No Nama Kapasitas
1 Raw Water Tank 380 m3
2 Clean Water Tank 140 m3
3 Tangki air atas 51 m3
4 Tangki air atas recycling 32 m3
5 Sand filter 28 m3/H
6 Carbon filter 28 M3/H
7 Chemical tank 200 Liter
8 Transfer pump 450 L/Menit
9 Lift pump 450 L/Menit
10 Deep well pump 450 L/Menit
11 Dosing pump 20 L/Jam

17
2) System Drainase Hujan

Pengelolaan air hujan dilakukan dengan drainase dan sumur perseapan.

3) Sistem Penanggulangan Kebakaran

Gedung RS Dr. OEN SURAKARTA dilengkapi dengan system kebakaran ang


memenuhi SNI. Terdiri dari :

• Tangga darurat dua sisi gedung


• Alat penarik tekanan udara
• Fire sprinkler
• Fire hydrant
• Fire alarm
• Portable fire extinguisher
• Detector asap dan panas
• Persediaanair di beberapa lantai
• Alat komunikasi HT dan plug in telephone hand set di setiap lobi
fireman lift yang dihubungkan langsung ke pusat pengendali
4) Sistem Pengkondisian Udara
• Dilakukan pada bangunan dan ruang2 khusus
• yang disyaratkan
• Dengan system Split Air Conditioner
• Fan dan Blower
5) System penyediaan gas medis
• System penyuplai udara tekan
• System penyuplai vakum
• System penyuplai oksigen dan nitrous oxide
• Outlet Gas Medis
B. Tahapan Rencana Kegiatan yang Menimbulkan Dampak
a) Tahap Pra Konstruksi
• Sosialisasi

Tujuan sosialisasi adalah agar para pengunjung/pasien.karyawan/dokter


mengetahui dan dapat memahami rencana pengenbangan RS Dr. OEN

18
SURAKARTA. Sosialisasi dilakukan melalui papan pengumuman yang ditujukan
kepada pengunjung/pasien.karyawan/dokter dan juga masyarakat sekitar proyek.
Pada kegiatan ini akan melibatkan elemen masyarakat dan tokoh masyarakat.

• Penyiapan lahan dan pembongkaran

Penyiapan lahan akan dilakukan dengan cara pembersian dan pematangan


lahan sebelum pekerjaan konstruksi fisik berlangsung. Upaya yang akan
dilakukan yaitu dengan membersihkan area lokasi tapak proyek dari berbagai
bangunan yang eksisting, tumbuhan yang dianggap tidak diperlukan dan
mengganggu pelaksanaan pembangunan. Adapaun pematangan lahan dilakukan
dengan cara pengupasan tanah dasar dan penggalian seluas 3.005 m2 x 7meter
sebagai pondasi dasar bangunan dan basement.

C. Kegiatan Lain di Sekitar Lokasi Rencana Kegiatan

• Sekolah, berjarak 100 meter dari lokasi RS

• Pasar, berjarak 10 meter dari lokasi RS

• Tempat ibadah, 50 meter dari lokasi RS

• Puskesmas, 2 kilometer dari lokasi RS

• Sungai, 50 meter dari lokasi pembangunan RS

• Pemukiman penduduk, 50 meter dari lokasi RS

D. Kajian Alternatif

Alternative yang akan dikaji yaitu berkaitan dengan pilihan teknologi pengolahan
limbah cair dan transportasi.

• Pengolahan Limbah Cair


Dalam rencana pembangunan yang baru telah didesain system
pengolahan limbah cair dengan konsep recycle wastewater dimana
limbah cair yang telah diolah nantinya akan dipergunakan kembali
untuk flushing dan penyiraman tanaman.
• Transportasi

19
Diperkirakan pembangunan RS Dr. OEN SURAKARTA secara signifikan akan
berdampak pada kondisi transportasi disekitarnya, yaitu terjadinya gangguan
kelancaran lalu lintas akibat meningkatnya arus lalu lintas dan pergerakan
kendraan keluar masuk proyek. Untuk mengurai kekmungkinan tersebut,

dilakukan kajian alternative yaitu :

• Pola pergerakan/sirkulasi kendaraan dalam Kawasan RS Dr. OEN


SURAKARTA.
• Pola pergerakan kendaraan keluar masuk akses kawasan RS Dr. OEN
SURAKARTA.
E. Pengelolaan Lingkungan yang Sudah Direncanakan
• Area Parkir
• Pengoalahan Air Limbah
• Resapan Air Hujan

2.2 Lingkup Rona Lingkungan Hidup Awal

2.2.1 Geologi

Gambar 2.1 Peta Geologi Wilayah Surakarta

20
2.2.2 Topografi

Topografi Kota Solo terletak didataran rendah di ketinggian 105 meter


diatas permukaan laut dan dipusat kota 95 meter diatas permukaan laut, dengan
luas 44,1 km² (0,14% luas Jawa Tengah). Surakarta berada disekitar 65 km timur
laut Yogyakarta dan 100 km tenggara Semarang serta dikelilingi oleh Gunung
Merbabu dan Merapi (ketinggian 3115 meter) dibagian barat, Gunung Lawu
(tinggi 2806 meter) dibagian timur dan selatan pegunungan sewu.

Tanah di skeitar kota ini subur karena dikelilingi oleh Bengawan Solo,
sungai terpanjang di Jawa, dengan beberapa anak sungainya. Air tanah yang
dijumpai adalah air tanah bebas dan air tanah tertekan yang cukup produktif.
Apabila dihubungkan dengan pengelolaan air tanah berbasis cekungan air tanah
maka daerah di sekitar Surakarta masuk ke dalam Cekungan Air Tanah (CAT)
Karanganyar-Bonyolali. Air tanah bebas di sini cukup besar diambil dari sumur
gali dan sumur bor dangkal. Jumlah ketersediaan air pada air tanah bebas ini
2.910 juta m3/tahun. Air tanah tertekan atau air yang terdapat di dalam akuifer
yang berupa batuan yang relative lulus air memiliki ketersediaan 256,29 juta
m3/tahun.

2.2.3 Klimatologi

Data iklim terdiri dari curah hujan dan tipe iklim, temperature udara,
kelembaban dan lama penyinaran matahari serta arah dan kecepatan angin. Daerah
Surakarta pada musim hujan akan mengalami

kebanjran.

2.2.4 Udara

Kondisi eksisting wilayah pembangunan RS Dr. OEN SURAKARTA


merupakan kawasan pemukiman dengan kondisi lalin yang padat, sehingga
kondisi udara di sekitar lokasi pembangunan berpotensi

tercemar dari sumber lalu lintas.

21
2.2.5 Kualitas Air

Tabel 2.6 Pemeriksaan Laboratorium Air Bersih RS Dr. OEN SURAKARTA


Tahun 2021 s/d 2022

Baku Mutu Hasil Analisis


No Paramaeter Satuan
Air
2021 2022
Bersih
A Fisika
1 Warna 50 - - Unit
2 Rasa Tak berasa Tak berasa Tak berasa
3 Bau Tak berbau Tak berbau Tak berbau
4 Suhu Suhu udara 27 27 Derajat
+/- 30 C Celsius
5 Kekeruhan 25 0,08 0,24 Unit
6 TDS 1500 - - Mg/l
B Kimia
1 Besi (Fe) 1 0 0 Mg/l
2 Fluorida (F) 1,5 0 - Mg/l
3 Kadnium 0,005 0 - Mg/l
4 Kesadahan jumlah 500 5,88 78,85 Mg/l
5 Klorida (Cl) 600 22 59,05 Mg/l
6 Mangan (Mn) 0,5 0 0 Mg/l
7 Nitrat (NO3) sbg N 10 - - Mg/l
8 Nitrit (NO2) sbg N 1 0,004 0,01 Mg/l
9 Ph 6,5-9,5 7,3 7,6
10 Seng (Zn) 15 - - Mg/l
11 Sianida (Cn) 0,1 - - Mg/l
12 Sulfat (SO4) 400 4,15 8,64 Mg/l
13 Detergren 0,05 - - Mg/l
14 Timbal (Pb) 0,05 - - Mg/l
15 Zat organic 10 1,15 0 Mg/l
16 Kromium, valensi 0,05 - - Mg/l
(CR6+)

2.3 Hasil Pelibatan Masyarakat

Sosialisasi terhadap rencana kegiatan pembangunan RS. Dr. OEN


SURAKARTA oleh pihak manajemen RS dan dilakukan melalui forum diskusi
pada saat konsultasi public bersama dengan tim penyusun dokumen AMDAL.
Dari sosialisasi yang dilakukan kepada masyarakat diperoleh masukan, saran dan

22
tanggapan yang beragam. Poin – poin tanggapan balik dari masyarakat tentang
sosialisasi rencana kegiatan iru adalah sbb :

• Sangat mendukung rencana pengembangan RS. Dr. OEN


SURAKARTA
• Dampak dibangunnya RS diharapkan dapat Meningkatkan
kesejahteraan masyarakat
• Dampak parker kendaraan terutama pada saat pembangunan agar tidak
mengganggu masyarakat
• Masyarakat berharap ada CSR dari RS. Dr. OEN SURAKARTA
• Kemudahan untuk berobat/kompensasi bukan berarti harus dalam
bentuk uang
• Dampak pembuatan sumur tanah dalam oleh RS tidak membuat
dampak penurunan muka air sumur warga.

Proses pelingkupan dilakukan untuk dapat mengidentifikasi dampak


potensial dan dampak hipotesis yang terjadi dengan adanya kegiatan
pembangunan RS. Dr. OEN SURAKARTA. Untuk dapat mengetahui dampak
hipotesis yang terjadi dilakukan melalui tahapan identifikasi dampak potensial
dengan menggunakan matrik. Untuk mendapatkan dampak potensial dilakukan
dengan cara mengintegrasikan antara komponen kegiatan dengan komponen
lingkungan dan memerhatikan masukan dari masyarakat yang didapat dari
kegiatan sosialisasi serta kondisi lingkungan yang ada disekitarnya. Metode yang
digunakan untuk melakukan identifikasi dampak potensial yaitu matrik interaksi
sederhana.

Tabel 2.7 Matrik Identifikasi Dampak Potensial

Prakonstruk
si Konstruksi Operasi

23
Sosialisasi
pembongkaran

Penyiapan

Mobilisasi tenaga kerja

Mobilisasi & material

Pembangunan gedung RS

Penerimaan tenaga kerja

IRNA & Poliklinik

Penunjang medik

Instalasli gizi & kantin

ISLRS

Mekanikal & Elektrikal


Komponen
No Lingkungan
Terkena Dampak

&
lahan
A Geo Fisik
Kimia
1. Kualitas Air ● ●
2. Kuantitas air
tanah ● ●
3. Kualitas udara ● ● ● ● ●
4. Kebisingan ● ● ● ● ●
5. Getaran ● ● ● ● ●
B Transportasi
1. Gangguan ● ●
Kelancaran
lalu lintas
2. Gangguan
keselamatan ● ●
lalu lintas
3. Kerusakan
jalan ●
C Hayati
1. Flora darat ●
2. Fauna darat ●
3. Biota perairan
D Sosekbud
1. Kepadatan
penduduk
2. Mobilisasi
penduduk
3. Pendapatan
masyarakat ●
4. Kesempatan
kerja dan ● ● ●
berusaha
5. PAD ●
6. Keresahan
masyarakat ● ● ● ●

24
7. Sikap dan
persepsi ● ● ● ● ● ● ● ●
masyarakat
E Sanitasi
Kesmas
1. Limbah cair ● ● ● ●
2. Sampah ● ● ● ● ●
3. Limbah B3 ● ● ●
4. Higiene &
sanitasi RS ● ● ●
5. Infeksi
nosokominal ● ●
6. Gangguan
Kesmas ●
F K3
1. Keselamatan
& Kesehatan ● ● ● ● ● ●
kerja
2. Kebakaran ● ● ● ● ●

2.4 Dampak Penting Hipotetik

Dampak penting hipotetik adalah dampak potensial yang diduag akan


mengalami perubahan secara mendasar sehingga diperhatikan kajian lebih
mendalam. Untuk menentukan dampak penting hipotetik terlebih dahulu akan
dilakukan evaluasi dampak potensial yang bertujuan untuk mereduksi jumlah
komponen lingkungan yang diperkirakan akan terkena dampak. Prinsip dasar
evaluasi dampak potensial adalah memberikan dugaan sementara (hipotetik)
secara lebih mendalam terhadap dampak potensial dengan menekankan pada
kemungkinan besar dampak tersebut secara hipotetik adalah dampak penting.
Berdasarkan hasil focusing identifikasi dampak penting hipotetik rencana kegiatan
pembangunan RS Dr. OEN SURAKARTA maka dapat diketahui dapak penting
hipotetik sbb :

Tabel 2.8 Dampak Hipotetik

Tahap Prakonstruksi
A. Geo Fisik Kimia
1. Kualitas udara

25
B. Sosekbud
1. Sikap dan persepsi masyarakat
2. Keresahan masyarakat

Tahap Konstruksi
A. Geo Fisik Kimia
Udara Kebisisngan Getaran

Transportasi
Kelancaran lalin Keselamatan lalin Kerusakan jalan

Sosekbud
1. Kesempatan kerja dan berusaha
2. Keresahan masyarakat
3. Sikap dan persepsi masayarakt
K3
1. Kesehatan dan keselamatan kerja
2. Kebakaran
Tahap Operasi
Geo Fisik Kimia
1. Kualitas air
2. Kualitas udara
3. Kebisingan
4. Getaran
Transportasi
1. Kelancaran lalin
2. Keselamatan lalin
3. Kerusakan jalan
Sosekbud
1. Mobilisasi penduduk
2. Pendapatan masyarakat
3. PAD
4. Keresahan Masyarakat
5. Sikap dan persespsi masyrakat
6. Kesempatan kerja dan berusaha
Sanitasi Kesmas
1. Limbah cair
2. Sampah
3. Limbah B3
4. Hygiene dan sanitasi RS
5. Infeksi nosocomial
6. Gangguan kesmas

26
BAB III
METODE STUDI

3.1 Metode Pengumpulan dan Analisis Data

Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan data primer dan sekunder

yang meliputi tiga metode yaitu :

a) Metode Telaah Pustaka


b) Metode Observasi
c) Metode Analisis Laboratorium

3.1.1 Komponen Geo Fisika Kimia

a) Gelogi dan Geohazard

Aspek yang akan dikasji terkai dengan analisis risiko lkasi rencana kegitana
terhadap terjadinya bencana alam seperti gempa bumi. Analisis risiko bencana
alam dilakukan secara deskriptif dengan mendasarkan pada peta mitigasi bencana
dan peta rencanan kegiatan.

b) Udara

Parameter udara yang dikaji dalam pembangunan RS Dr. OEN SURAKARTA


adalah NO2, SO2, CO, O3, dan Pb. Tujuannya untuk mempelajari kondisi udara
ambien eksisiting dengan adanya kegiatan pembangunan RS Dr. OEN
SURAKARTA. Pengambillan data dilakukan dengan cara pengukuran udara dana
tau pengambbilan sampel pada titik tertentu untuk kemudian dibawa ke
laboratorium. Kemudina, data kualitas udara dihitung dengan metode Indeks
Standar Pencemar Udara sesuai dengan Kep. Bapedal No 107 1997. Dampak
pencemaran udara yagng terjadi dalam pembanguna RS Dr. OEN SURAKARTA
adalah partikulat yang ditimbulkan karena mobilitas kendaraan proyek dana tau
pembersihan lahan.

c) Kebisingan dan getaran Kebisingan

27
Kebisingan yang akan dikaji dalam pembangunan RS Dr. OEN SURAKARTA
meliputi kebisingan karena adanya pengoperasian alat berat saat tahap
prakonstruksi dan konstruksi.

Tabel 3.1 Tingkat Kebisingan Peralatan Konstruksi

Jenis Peralatan Tingkat Kebisingan


Pada Pada jarak Pada jarak
No
sumbernya 15 m dari 30 m dari
(Dba) sumbernya sumbernya
1 Buldozer 101 82,6 67,5
2 Backhoe 98 82,6 60,5
3 Truck 64,6
4 Vibartion ruoller 98 82,6 60,5
5 Vibration 101 63,5
82,6
compactor
6 Roal roller 101 82,6 63,5
7 Asphalt finisher 101 82,6 63,5

d) Hidrologi

RS Dr. OEN SURAKARTA menggunakan sumur dalam sebagai sumber air


bersihnya. Oleh karena itu perlu dilakukan pengukuran kualitas air untuuk
mengetahui kondisi air tanah eksisting untuk kemudian diperkirakan dampak yang
akan terjadinya padanya akibat adanya pembnagunan RS Dr. OEN
SURAKARTA. Kualitas yang diamati adalah kualitas air tanah dalam, kualitas air
dari fasilitas umum RS, kualitas air sumur gali milik masyarakat dan air sungai.
Untuk pengukuran kualitas air sungai dilakukan pada dua titik yaitu sebelum
outlet ipal dan sesudah outlet ipal RS Dr. OEN SURAKARTA dengan parameter
menagcu pada PP No 82 tahun 2001 dan air tanah dangkal dilakukan pada 3
lokasi titik di sekitar lokasi proyek.

e) Transportasi

Pengumpulan data transportasi dillakukan secara kuantitatif dengan menggunakan


traffic counting. Metode analisa transportasi dari data terkumpul dialkukan
dengan metode matematik analogi. Komponen transportasi yang akan diuji adalah
:

28
• Bangkitan Lalu Lintas

Bangkitan lalu lintas dibagi menjadi 2 yaitu 1) karena

adanya RS Dr. OEN SURAKARTA 2) pertumbuhan normal

• Bangkitan parker

Dihitung dengan cara mengethaui jumlah bed, karyawan RS

Dr. OEN SURAKARTA (termasuk dokter), pembesuk, dan pengunjung temporer.

• Kelancaran lalu lintas

Dievaluasi dengan cara melihat kinerja lalu lintas dengan tolak ukur tingkat
pelayanan. Tingkat pelayanan diperoleh dengan cara menghitung derajat
kejenuhan
(D) dan menganggap jalan adalah jalan perkotaan MKJI. Bila hasil analisis
menghasilkan lalu lintas tidak lancer maka usaha perbaikan diarahkan ke
perbaikan geometri (baik didalam ataupun diluar RS) dan

manajemen lalu lintas ataupun parkkir.

• Simpang bersinyal

Dievaluasi dengan cara melihat tundaan lalu lintas yang

melintas di persimpangan tsb.

• Sirkulasi angkutan umum dan pejalan kaki

Kelancaran angkutan umum sudah dianalisis dalam analisa kelancaran lalu lintas.
Dievaluasi dengan cara menghitung kebutuhan halte. Sedangkan untuk pejalan
kaki dilihat dari pola jalan kakinya untuk direncanakan prasarana yang
dibutuhkan.

3.1.2 Komponen Kesehatan Masyarakat

Kajian aspek kesmas dilakukan dengan menggunakan data sekunder dari profil
kesehatan kota Surakarta serta data primer yang dilakukan dengan

menggunakan kuesioner. Adapun parameter kesmas yang akan diteliti :

a) Sanitasi masayarakat : sumber air bersih, jamban, tempat sampah, tempat


29
umum sehat, rumah sehat

30
b) Pola penyakit

Data dianalisis secara kualitatif untuk mendapatkan gambaran kondisi kesmas di


lokasi rencana kegiatan. Data hasil analisis tsb kemudian dibandngkan dengan
skala kualitas lingkungan kesehatan untuk mengetahui level kondisi kesmas
setempat. Vector penyakit yang akan diamatai adalah lalat. Pengukurannya
mengugnakan satuan landing rate per hour per square meters atau jumlah individu
lalat yang berkunjung / mendarat dalam waktu satu jam dalam rentang luasan satu
meter persegi.

3.2 Metode Prakiraan Dampak Penting

Perkiran dampak penting dilakukan dengan menelaah secara cermat dan


mendalam terhadap dampak penting hipotesis yang telah ditetapkan dari hasil
pelingkupan baik dampak yang bersifat langsung maupun tidak langsung dengan
menggunakan metode bagan alir. Untuk menenetukan tingkat kepentingan
dampak menggunakan kriteria sebagaimana diurakan pada table berikut :

Tabel 3.2 Kriteria Penentuan Penting (P) atau Tidak Penting (TP)

Kriteria
No Faktor Evaluasi P TP Keterangan
M1>M M1<M2 M1 = jumlah manusia dalam
2 wilayah studi yang terkena
1 Jumlah manusia dampak tetapi tidak mendapat
terkena dampak makanan
M2 = jumlah manusia yang
mendapakan manfaat
W1 W2 W1 = wilayah sebarab dampak
Luas wilayah
mengalami perubahan mendasar
2 persebaran W2 = wilayah sebaran dampak
dampak tidak mengalami perubahan
mendasar

31
I1 I2 I1 = dampak melampaui baku
mutu lingkungan dan
berlangsung lama (lebih dari
Intensitas dan
satu tahapan proyek)
3
lamanya dampak I2 = dampak tidak melampui
berlangsung baku mutu lingkungan dan
berlangsung tidak lama (hanya
pada tahap prakonstruksi dan
konstruksi)
4 Jumlah L1 L2 L1 = komponen lingkungan
komponen tekena dampak primer
L2 = komponen lingkungan
lingkungn lain
terkena dampak sekunder dan
yang terkena
selanjutnya
Sifat kumulatif K1 K2 K1 = dampak komulatif
5 K2 = dampak tidak komulatif
dampak
Berbalik atau B1 B2 B1 = dampak tidak berbalik B2
6 = dampak dapat berbalik
tidaknya dampak
Kriteria lain T1 T2 T1 = teknologinya sudah
sesuai dengan tersedia dan mudah didapatkan
T2 = Teknologinya tersedia
7 perkembangan
tetapi mahal atau sukar
teknologi dan
didapatkan atau belum ada
ilmu
teknologi untuk mengelolanya
pengetahuan

3.3 Metode Evaluasi Dampak Penting

Evaluasi dampak penting dimaksudkan sebagai upaya untuk mengevaluasi


arah dan kecenderungan semua perubahan kualitas lingkungan yang akan terjadi
dalam ruang dan waktu tertentu secara holistic dan kausatif sebagai akibat adnaya
aktivitas dari rencana pengembangan RS Dr. OEN SURAKARTA. Evaluasi
dampak penting akan dilakuakn dengan menggunakan Metode Fisher and Davies.
Metode ini sesuai dipergunakan pada proyek yang dinamis dan cepat mengalami
perubahan sebagaimana diperkirakan akan terjadi di lingkungan sekitar RS Dr.

32
OEN SURAKARTA. Langkah langkah Metode FISHER AND DAVIES adalah
sbb :

1. Membuat matriks evaluasi dasar rona lingkungan (Environmental

baseline evaluation)

Table 3.3 Form Matriks Evaluasi Dasar Rona Lingkungan Fisher and Davies

No Komponen Evaluasi Rona Lingkungan


Skala Skala kondisi Skala kepekaan
Lingkungan
kepentingan rona lingkungan terhadap
terhadap fungsi hidup awal pengelolaan
ekosistem lingkungan
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
st s sb sb st sp
p p r k p k
1 Fisik Kimia
1. Kualitas o o o
2. Kebisingan o o o
3. Limpasan air o o o
hujan
2 Social
1. Kesempatan o o o
kerja dan
peluang usaha

2. Proses/konfli o o o
k sosial
3. Sikap dan o o o
persepsi
4. Kamtibnas o o o
3 Kesmas
1. Derajat o o o
kesehatan
2. Timbunan o o o
limbah padat
3. Limbah cair o o o

33
3.4 Telaahan Sebagian Dasar Pengelolaan

3.4.1 Pendekatan Sosekbud

Pendekatan sosekbud dapat dilakukan dengan penanggulangan terhadap persepsi


negative masyarakat terutama mengenai kompensasi ganti rugi tanah serta
keresahan masyarakat yang terjadi pada tahap konstruksi dan operasi.

3.4.2 Pendekatan Institusional

Pendekatan institusional merupakan suatu cara untuk memadukan dan


menyerasikan pemrakarsa dan Pemda setempat serrta instansi terkait seperti
Bappeda kabupaten, BPN, Kecamatan dan kelurahan serta LSM untuk bersama
sama mengelola lingkungan di sekitar proyek.

3.5 Rekomendasi Kelayakan Lingkungan

Berdasarkan evaluasi dampak yang telah dilakukan maka rekomendasi kelayakan


lingkungan DINYATAKAN dengan pertimbangan sebagai berikut

Tabel 3.4 Pertimbangan Kelayakan Lingkungan

Kelayakan
No Kriteria Kelayakan Ya Tidak Justifikasi
1 Rencana tata ruang sesuai 
ketentuan peraturan perundang-
undangan
2 Kebijakan di bidang perlindungan 
dan pengelolaan lingkungan hidup
serta sumber daya alam yang
diatur
dalam perundang-undangan
3 Kepentingan pertahanan keamanan 

34
4 Prakiraan secara cermat mengenai 
besaran dan sifat penting dampak
dari aspek biogeofisik, kimia,
sosekbud, tata ruang dan kesmas
pada tahap prakonstruksi,
konstruksi, operasi dan pasca
operasi usaha dan/atau kegiatan
5 Hasil evaluasi secara holistic 
terhadap seluruh dampak penting
sebagai sebuah kesatuan yang
saling terkait dan saling
mempengaruhi sehingga diketahui
perimbangan dampak penting yang
bersifat positif dengan yang
bersifat negative
6 Rencana usaha dan/atau kegiatan 
tidak menggangu nilai nilai social
atau pandangan masyarakat (emic
view)
7 Rencana usaha dan/atau kegiatan 
tidak menimbulkan gangguan
terhadap usaha dan/atau kegiatan
yang telah berada di sekitar
rencana lokasi usaha dan/atau
kegiatan

Kelayakan lingkungan ini juga merupakan suatu pernyataan secara jelas


terhadap layak atau tidaknya rencana pembangunan yang akan dilaksanakan
terhadap lingkungan. Kelayakan lingkungan ini diformulasikan dan ditetapkan
berdasarkan hasil evaluasi dampak dan arahan pengelolaan dan pemantauan
lingkungan hidup.

35
36

Anda mungkin juga menyukai