Anda di halaman 1dari 40

LAPORAN

PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

DIII

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) dr. RASIDIN

PADANG

(31 JANUARI – 25 MARET 2023)

OLEH :

FARLI ANANDA

NIM : 2102010

JURUSAN
DIPLOMA III TEKNIK ELEKTROMEDIK

POLITEKNIK KESEHATAN SITEBA 2023

i
LEMBAR PENGESAHAN

PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

DIII

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) dr. RASIDIN

PADANG

(31 JANUARI – 25 MARET 2023)

OLEH :

Farli Ananda

NIM : 2102010

MENYETUJUI :

Kepala IPSRS Pembimbing Lapangan


RSUD dr. RASIDIN

Abdul Gafur, AMTE Jim’s Akel, AMTE


NIP.198307192011011001 NIP. 198901312011011001

Mengetahui :

Kepala DIKLAT RSUD dr. Rasidin Padang

NS. H. Andri, S.Kep


NIP.196902181990121001

i
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, hanya

atas nikmat dan pertolongan-Nya, penulis dapat menyelesaikan penyusunan

laporan praktek kerja lapangan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr.

Rasidin Padang.

Praktek kerja lapangan yang penulis laksanakan di RSUD dr.Rasidin

Padang sejak tanggal 31 Januari sampai tanggal 25 Maret 2023 adalah kegiatan

yang termasuk dalam kurikulum pendidikan di Teknik Elektromedik, Praktek

Kerja Lapangan ini mempunyai tujuan untuk memberikan kesempatan kepada

mahasiswa agar dapat mengaplikasikan semua ilmu yang telah di dapat pada

proses perkuliahan, serta diharapkan kepada mahasiswa dapat menambah

wawasan dan pengalaman guna menghadapi lapangan kerja nantinya.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya

kepada berbagai pihak yang telah membantu, baik secara langsung maupun tidak

langsung dalam menyelesaikan laporan ini. Secara khusus penulis ingin

mengucapkan terima kasih kepada :

1. Allah SWT yang telah melimpahkan rahmad dan hidayah-Nya pada

penulis.

2. Kedua orangyang selalu mendo’akan penulis serta dukungan dan dorongan

beliau baik moral maupun material.

3. Kepada seluruh keluarga besar penulis yang memberikan dukungan moral

dan semangat.

4. Bapak Dona Juliandri M.T. selaku ketua jurusan Teknik Elektromedik.


5. Kepada ibu dr. Hj. Herlin Sridjani selaku direktur RSUD dr.Rasidin

Padang.

6. Kepada bapak Abdul Gafur, AMTE, selaku kepala IPSRS.

7. Kepada abang Jemmy Azmia, AMTE selaku pembimbing lapangan di

RSUD dr.Rasidin.

8. Kapada kakak-kakak senior yang bertugas di IPSRS RSUD dr.Rasidin

yang selalu membimbing, memberi masukan dan saran kepada penulis

9. Kepada bapak, ibu beserta staf DIKLAT RSUD dr.Rasidin Padang.

10. Kepada seluruh pegawai di RSUD dr.Rasidin Padang.

11. Kepada teman-teman Teknik Elektromedik POLTEKES

SITEBA angkatan 2020.

Penulis menyadari banyak terdapat kekurangan dan keterbatasan dalam

pelaksanaan dan penyusunan laporan praktek kerja lapangan ini. Untuk itu,

penulis mohon maaf, kritik dan saran sangat diharapkan dari semua pihak.

Semoga bantuan, dukungan dan kebaikan yang telah diberikan kepada


penulis

mendapat balasan yang setimpal dari Allah SWT. Aminn....

Akhir kata dengan kerendahan hati penulis mempersembahkan praktek

kerja lapangan ini kepada semua pihak yang memerlukan. Semoga laporan ini

berguna dan bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya, khususnya bagi

penulis dan mahasiswa TEM POLTEKES SITEBA - PADANG.

Padang,

Penulis

Ferry Yuddy Supandi


NIM : 2002015
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN............................................................................i
KATA PENGANTAR....................................................................................1
DAFTAR ISI...................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................5
1.1 LATAR BELAKANG.............................................................5
1.2 TUJUAN...................................................................................5
1.2.1 Tujuan Umum.......................................................................5
1.2.2 Tujuan Khusus......................................................................6
1.3 MANFAAT..............................................................................6
1.4 BATASAN MASALAH..........................................................7
1.5 SISTEMATIKA PENULISAN..............................................7
BAB II GAMBARAN UMUM RSUD dr. RASIDIN PADANG.................9
2.1. Sejarah Ringkas RSUD dr. Rasidin Padang........................9
2.2 Visi dan Misi............................................................................11
2.3 Tugas dan Fungsi RSUD dr. Rasidin Padang......................12
2.4 Struktur Organisasi RSUD dr. Rasidin Padang..................13
2.5 Sarana dan Prasarana RSUD dr. Rasidin Padang..............14
2.5.1 Lahan......................................................................................14
2.5.2 Bangunan...............................................................................14
2.5.3 Sarana dan Prasarana..........................................................15
2.5.4 Tempat Tidur........................................................................15
2.5.5 Peralatan Non Medis.............................................................15
2.5.6 Peralatan Medis.....................................................................16
2.6 Layanan RSUD dr. Rasidin Padang......................................16
2.6.1 IGD 24 jam.............................................................................16
2.6.2 Layanan Rawat Inap.............................................................16
2.6.3 Layanan Rawat Jalan...........................................................17
2.6.4 Layanan lainnya....................................................................17
BAB III PEMBAHASAN ALAT...................................................................18
3.1 Infant Warmer.........................................................................18
3.1.1 Spesifikasi Alat......................................................................18
3.1.2 Teori Dasar............................................................................19
3.1.3 Blok Diagram.........................................................................19
3.1.4 Cara Pengoperasian Alat......................................................20
3.1.5 Pemeliharaan Alat.................................................................20
3.1.6 Troubleshooting.....................................................................21
3.2. Suction Pump.......................................................................22
3.2.1 Teori Dasar............................................................................22
3.2.2 Blok Diagram dan Prinsip Kerja.........................................23
3.2.3 Cara Pengoperasian Alat......................................................23
3.2.4 Pemeliharaan Alat.................................................................25
3.2.5 Troubleshooting Alat............................................................25
BAB IV PERBAIKAN ALAT........................................................................26
BAB V PENUTUP..........................................................................................28
5.1 Kesimpulan..............................................................................28
5.2 Saran........................................................................................28
LAMPIRAN....................................................................................................29
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Praktek Kerja Lapangan merupakan kurikulum kegiatan perkuliahan


di semester VI yang harus dilaksanakan oleh mahasiswa diploma III Teknik
Elektromedik setelah menjalani masa perkuliahan baik teori maupun praktek
yang merupakan bagian dalam proses belajar mengajar dari penyelenggaraan
pendidikan. Kegiatan ini mempunyai makna yang penting dalam memberikan
kesempatan kepada mahasiswa untuk mempraktekan serta mencoba secara
nyata pengetahuan dan keterampilan yang telah diperoleh selama dalam masa
perkuliahan. Untuk dapat menjadi tenaga ahli dalam bidang Teknik
Elektromedik, maka Jurusan Teknik Elektromedik Poltekkes Siteba
mewajibkan kepada setiap mahasiswa untuk mengikuti kegiatan praktek kerja
lapangan. Hal ini dimaksudkan agar mahasiswa dapat mengetahui
perkembangan dan mempelajari setiap alat medis yang ada di rumah sakit.
Serta dapat menjadi gambaran bagaimana bersosialisasi dan dalam
menghadapi dunia kerja nantinya.

1.2 TUJUAN
Adapun tujuan dari kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) dapat
dijabarkan menjadi tujuan umum dan khusus sebagai berikut :

1.2.1 Tujuan Umum


Praktek Kerja Lapangan merupakan realisasi dari tujuan pendidikan
sehingga mahasiswa diharapkan dapat :
a. Memahami lebih mendalam masalah teknik perencanaan,
pemasangan, pengujian, pemeliharaan dan perbaikan peralatan
Elektromedik dan sarana kesehatan.

b. falsafah-falsafah tentang keselamatan dan keamanan terhadap


penderita, petugas, lingkungan dan peralatan Elektromedik.

c. Memahami tentang struktur dan proses yang terjadi di lapangan.

d. Terbina minat dan perhatian terhadap lapangan pekerjaan yang


harus dihadapinanti.
1.2.2 Tujuan Khusus

Dengan dilaksanakannya praktek kerja lapangan mahasiswa dapat :

a. Mampu melakukan pencatatan alat elektromedik.

b. Mampu melakukan penempatan dan penyimpanan alat elektromedik.

c. Mampu melakukan pemasangan atau instalasi alat elektromedik.

d. Mampu melakukan pemindahan dan pemasangan ulang alat


elektromedik.

e. Mampu melakukan penggunaan alat elektromedik pada sarana


pelayanan kesehatan.

f. Mampu melakukan pemeliharaan alat elektromedik.

g. Mampu melakukan analisa teknis alat elektromedik.

h. Mampu melakukan perbaikan alat elektromedik.

i. Mampu melakukan pengadaaan alat elektromedik.

j. Mampu menerapkan prinsip keselamatan dan kesehatan kerja.

k. Mampu beradaptasi serta bersosialisasi dalam lingkungan kerja


atau masyarakat.

1.3 MANFAAT
Adapun manfaat yang ingin dicapai dalam penulisan Laporan Praktek
Kerja Lapangan ini antara lain sebagai berikut :

a. Sebagai bahan masukan mengenai aplikasi dan penerapan alat


elektromedis di Rumah Sakit.

b. Sebagai bahan masukan kedepan dalam melaksanakan praktek kerja


lapangan dan pekerjaan.

c. Untuk memperkaya kepustakaan khususnya mengenai alat – alat


elektromedis di Rumah Sakit.
1.4 BATASAN MASALAH
Untuk membatasi permasalahan yang akan dibahas oleh penulis
didalam laporan praktek kerja lapangan ini, maka penulis membuat batasan
masalah agar topik pembahasan tidak melebar dan fokus pada pembahasan
yang dituju saja. Disini penulis akan mengikuti panduan kurikulum didalam
pembuatan laporan praktek kerjalapangan ini.
Adapun peralatan yang akan dibahas oleh penulis yaitu :
1. Infant Warmer

2. Suction Pump

1.5 SISTEMATIKA PENULISAN


Selama mengikuti praktek kerja lapangan, penulis diharuskan untuk
melaporkan segala kegiatan yang pernah dilakukan di Rumah Sakit Umum
Daerah dr. Rasidin Padang. Oleh karena itu, penulis menggunakan sistematika
penulisan laporan sebagaiberikut :
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini berisi latar belakang, tujuan pelaksanaan, manfaat
pelaksanaan, metode pelaksanaan, teknis pelaksanaan, batasan masalah yang
akan dibahas, dan sistematika penulisan.

BAB II PROFIL RSUD dr RASIDIN Padang


Pada bab ini akan membahas mengenai profil Rumah Sakit Umum
Daerah dr. Rasidin Padang yang dimulai dari sejarah berdirinya rumah sakit,
visi dan misi RS, motto RS, dan juga penjelasan mengenai struktur di RSUD
dr Rasidin Kota Padang.
BAB III PEMBAHASAN ALAT
Pada bab ini akan membahas mengenai alat – alat kesehatan yang
penulis jadikan sebagai materi penulisan laporan, yaitu yang terdiri dari teori
dasar, fungsi alat, blok diagram, prinsip kerja, prosedur penggunaan dan
pemeliharaan.

BAB IV PERBAIKAN ALAT


Pada bab ini dibahas mengenai perbaikan alat medis yang dilakukan
selama penulis malaksanakan PKL di RSUD dr. Rasidin Padang
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini berisi kesimpulan yang didapatkan dari pelaksanaan PKL
ini dan juga berisi saran untuk kebaikankedepannya.
BAB II

GAMBARAN UMUM RSUD dr. RASIDIN PADANG

2.1. Sejarah Ringkas RSUD dr. Rasidin Padang


Pada tahun 1999 RSUD dr. Rasidin Padang, merupakan puskesmas
plus yang dulunya berada di bawah naungan Puskesmas Belimbing
Kecamatan Kuranji Padang. Seiring dengan berjalannya waktu RSUD pada
bulan agustus 2000 berkembang menjadi RSUD yang mempunyai ruang
rawat inap gabungan dengan 40 tempat tidur. Pada Tahun 2002 RSUD ini
Rumah Sakit Umum Daerah dr. Rasidin Padang merupakan salah
satu Rumah Sakit Umum Instansi Pemerintah Kota Padang dan terletak
antara 00 44’00” dan 10 08’35” LS serta antara 1000 05’ 05” dan 1000
34’09” bujur timur di Kecamatan Kuranji Kota Padang Provinsi Sumatra
Barat. RSUD kota Padang berada pada daerah aman bencana yang terletak
pada ketinggian ± 20 M dari permukaan laut hal ini menjadikan RSUD kota
Padang sangat srategis dan penting dalam upaya Penanggulangan bencana
sebagai RS evakuasi .Pada awal tahun 2000 RSUD baru bernama RSUD dr.
Rasidin Padang di resmikan oleh Bapak Walikota Padang Pada tanggal 30
Agustus 2000.

Dengan berakhirnya masa kerja dr. H.Syafril Agus karena memasuki usia
pensiun maka tanggal 1 September 2004 Direktur RSUD kota padang
digantikan oleh Bapak drg. Iskandar Syah, M.Kes sampai dengan awal tahun
2009. Selanjutnya kepemimpinan RSUD kota Padang diteruskan oleh Bapak
Nazaruddin, SKM, M.Kes seorang Magister kesehatan hingga tahun 2012.

Berdasarkan SK Menkes No.1139/Menkes/SK/XI/2009 pada tanggal


25 November 2009 RSUD dr.Rasidin berubah status dari izin sementara
menjadi izin tetap dengan izin kelas Tipe C dan Oleh karena itu RSUD Kota
Padang mengikuti aturan mengenai penamaan rumah sakit.

Wali kota Padang Drs. H. Fauzi Bahar, Msi menyampaikan bahwa nama dr.
Rasidin layak dipakai untuk nama RSUD Kota Padang, karena beliau
merupakan tokoh berjasa di bidang kesehatan serta dokter yang merawat
para pejuang terluka pada saat perjuangan dulu. Perubahan nama RSUD
Kota Padang menjadi RSUD dr. Rasidin di Resmikan berdasarkan SK Wako
No.1038 tahun 2009 tanggal 16 Desember 2009.
Semenjak tahun 2012 sampai tahun 2016, RSUD dr Rasidin Padang
dipimpin oleh seorang Ibu dr. Artati Suryani, MPH dan merupakan satuan
kerja Perangkat Daerah di lingkungan pemerintahan Kota Padang, berada di
bawah tanggung jawab langsung Walikota Padang yang saat ini di pimpin
oleh Bapak H. Mahyeldi Ansharullah, Sp. Terhitung semenjak bulan
Februari 2016 RSUD dr Rasidin Padang dipimpin oleh Ibu dr Hj. Herlin
Sridjani sampai sekarang.

Dalam upaya peningkatan mutu pelayanan RSUD dr. Rasidin sedang


berbenah diri untuk melengkapi sarana dan prasarana sesuai dengan
pedoman RSUD Tipe C. Pada tahun 2012 telah dinilai oleh TIM Komisi
Akreditasi Rumah Sakit (KARS) dengan status lulus 5 pelayanan tingkat
dasar meliputi Pelayanan Administrasi dan Manajemen, Pelayanan
Medis,Gawat Darurat, Rekam Medis, Keperawatan.

Akreditasi ini berlaku tanggal 29 Juni 2012 s/d 29 Juni 2015dengan


nomor: KARS-SERT/661/VI/2012.Pada saat ini RSUD dr. Rasidin sudah
mulai persiapan untuk Akreditasi versi 2012, dimana terdapat 15
Bab/kelompok kerja (Pokja), 323 standar dan1218 elemen penilaian.Karena
Akreditasi merupakan kewajiban bagi setiap Rumah Sakit dilakukan secara
berkala 3 tahun sekali sesuai dengan pasal 40 Undang-undang RS no.44
tahun 2009.

2.2 Visi dan Misi

a. Visi
Mewujudkan Kota Padang sebagai Kota Pendidikan, Perdagangan
dan Pariwisata Yang Sejahtera Religius dan Berbudaya”.
b. Misi
Menyelenggarakan pelayanan yang komprehensif, berkualitas
yang mengacu kepada Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan
Pelayanan Publik
2.3 Tugas dan Fungsi RSUD dr. Rasidin Padang

Berdasarkan Perda Kota Padang Nomor 6 tahun 2016 tentang


Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kota Padang, tugas pokok dan
fungsi RSUD dr. Rasidin sebagai berikut :

1. Berdasarkan Perda Kota Padang Nomor 6 tahun 2016 tentang


Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kota Padang, tugas pokok
dan fungsi RSUD dr. Rasidin sebagai berikut :
2. Membuat kebijaksanaan, pelaksanaan rumah sakit berdasarkan rencana
induk rumah sakit dan kemudian diajukan kepada pemerintah daerah
untuk mendapat persetujuan.
3. Memimpin, menggerakkan dan mengawasi pelaksanaan kerja pegawai
rumah sakit dalam rangka pencapaian tujuan, visi dan misi rumah sakit.
4. Bertanggungjawab atas mutu penyelenggaraan asuhan pasien di rumah
sakit yang meliputi pelayanan medik, penunjang medik, rehabilitasi
medik serta pelayanan administrasi dan keuangan.
5. Bertanggungjawab atas berfungsinya semua fasilitas yang ada di RSUD.
6. Bertanggungjawab atas masalah dan disiplin kerja pegawai RSUD.
7. Menjalin hubungan koordinatif kooperatif dan fungsional dengan dinas
kesehatan.
8. Melaksanakan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik dalam
lingkungan kesehatan maupun diluar lingkungan kesehatan sesuai
dengan tugasnya.
9. Menetapkan standar pelayanan Rumah Sakit, standar pelayanan medis
dan etika Rumah Sakit.
10. Menyusun rencana kegiatan tahunan RSUD.
11. Membuat laporan tahunan pelaksanaan penganggaran Rumah Sakit.
12. Menyusun rencana anggaran Rumah Sakit dan mengajukannya kepada
Walikota Padang dan rencana dana dekonsentrasi pada Dinas Kesehatan
dan Kesejahteraan Sosial Provinsi Sumatera Barat.
13. Menyusun rencana anggaran pendapatan tiap tahun.
14. Mengusulkan kebutuhan tenaga medis, para medis pada Dinas
Kesehatan dan dan Walikota Padang.

15. Menyusun dan mempertimbangkan pegawai yang akan dimutasi atau


dipromosikan di lingkungan Rumah Sakit.
16. Mewakili Rumah Sakit terhadap instalasi di luar Rumah Sakit.
17. Melaksanakan supervise terhadap Kepala Seksi, Kepala Sub Bagian
Umum dan Rekam Medis, Kepala SMF, Kepala Bangsal, Kepala
Instalasi di lingkungan RSUD.
18. Memberikan sangsi hukum kepada pegawai yang kurang atau
melanggar moral dan disiplin sesuai dengan dengan peraturan
perundang – undangan.
19. Membuat DP3 Kepala Seksi, Kepala Sub Tata Usaha dan Rekam
Medik, Kepala SMF dan Instalasi.
20. Memberikan penghargaan kepada pegawai yang dianggap berjasa pada
Rumah Sakit.
21. Melaksanakan upaya – upaya peningkatan kesejahteraan RSUD
2.4 Struktur Organisasi RSUD dr. Rasidin Padang
Dalam menjalankan kegiatan sehari – hari untuk mewujudkan visi, misi,
serta tugas dan fungsinya maka RSUD dr. Rasidin Padang membuat suatu struktur
organisasi sebagai berikut :

Gambar 2.2 Struktur Organisasi RSUD dr. Rasidin Padang

2.5 Sarana dan Prasarana RSUD dr. Rasidin Padang


Sejak berdirinya RSUD Kota Padang sampai dengan Tahun 2017,
berupaya meningkatkan Sarana dan Prasarana yang ada baik dalam
peningkatan alat-alat kesehatan, peningkatan Fisik (bangunan) dan Sumber
Daya Manusia (Ketenagaan), adapun sarana dan prasarana RSUD dr. Rasidin
Padang adalah :

2.5.1 Lahan
Status Tanah dan bangunan rumah sakit merupakan aset milik
Pemerintah Daerah Kota Padang dengan luas lahan 4,9 Ha. Sejak berdirinya
RSUD Kota Padang sampai dengan Tahun 2017, berupaya meningkatkan
Sarana dan Prasarana yang ada baik dalam peningkatan alat-alat kesehatan dan
peningkatan Fisik (bangunan).
2.5.2 Bangunan
Dari ± 4,9 Ha lahan yang ada baru sebagian kecil yang dimanfaatkan
hal ini disebabkan keterbatasan APBD Kota Padang, bangunan yang telah ada
dan digunakan antara lain:

a. Untuk menciptakan lingkungan Rumah Sakit Umum Daerah yang aman,


nyaman, dan sehat tentunya pembangunan tersebut juga harus mengacu
pada aturan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor
1204/Menkes/SK/X/2004 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan
Rumah Sakit yang mengatur tentang upaya-upaya standar-standar
kontruksi bangunan, sarana, prasarana, peralatan kesehatan dan
lingkungan rumah sakit yang harus dipenuhi demi terciptanya
lingkungan rumah sakit yang bersih, sehat, aman, nyaman dan bebas dari
kemungkinan resiko infeksi nosokomial.

b. Untuk memenuhi semua persyaratan tersebut dan agar mampu mencapai


target sebagai Rumah Sakit tipe B tersebut, RSUD dr. Rasidin Kota
Padang masih membutuhkan penambahan sarana dan prasarana yang
memadai dan memenuhi kriteria yang dibutuhkan.

2.5.3 Sarana dan Prasarana


Pada awal tahun 2000 RSUD dr.Rasidin bernama RSUD Padang
dengan satu ruang rawat inap gabung yang memiliki 15 kapasitas tempat tidur
yang kemudian berkembang menjadi 40 tempat tidur. Pada saat ini jumlah
tempat tidur RSUD adalah 108 tempat tidur, RSUD merupakan pengembangan
dari Puskesmas Belimbing yang diresmikan oleh Bapak Walikota Padang pada
tanggal 30 Agustus tahun 2000. Berdasarkan SK Menkes No.1139/Menkes
/SK/XI/2009 pada tanggal 25 November 2009 RSUD berubah status dari izin
sementara menjadi izin tetap dengan izin kelas Tipe C. Dalam upaya
peningkatan mutu pelayanan RSUD dr.Rasidin telah mendapatkan akreditasi 5
pelayanan Rumah Sakit Tipe C (Nomor: KARS-SERT/661/VI/2012).
2.5.4 Tempat Tidur
Jumlah tempat tidur awal tahun 2009 sebanyak 90 buah tempat tidur
dengan penambahan Bangsal Anak dan Bangsal Bedah. Pada tahun 2012
RSUD dr.Rasidin Padang mendapatkan bantuan dari Dana APBN TP dan
APBN-P untuk menambah alat kesehatan termasuk tempat tidur. Pada tahun
2016 jumlah tempat tidur sudah 145 buah tempat tidur, namum jumlah tempat
tidur yang ada sekarang adalah sebanyak 108 buah.

2.5.5 Peralatan Non Medis


Pada tahun 2013 RSUD mendapat 1 (satu) tambahan ambulance dari
Dana Alokasi Khusus (DAK) dan 2 unit ambulance dari DAK Tahun 2014.
Pada saat ini Ambulance berjumlah 6 (enam) buah. Tambahan peralatan non
medis lainnya pada tahun 2012 dari Dana APBN TP dan APBN-P berupa
Instrument Trolley, Bed Side Cabinet, Instrument Cabinet, Kursi Roda,
brangkar, Lemari instrument, lemari obat, Medicine Trolley, Dressing Trolley,
dan Linen trolley. Untuk tahun 2017 penambahan alat kesehatan cukup banyak
sumber dana dari DAK dan pinjaman dari SMI (Sarana Multi Struktur).

2.5.6 Peralatan Medis


Peralatan medis yang ada di RSUD dr. Rasidin sudah tersedia untuk
tindakan minor surgery dan peralatan medis untuk operasi kebidanan yang
diperoleh dari bantuan peralatan medis dari dana dekonsentrasi melalui Dinas
Kesehatan Provinsi Sumatera Barat tahun 2003, 2004, 2005, 2006 dan
ditambah lagi pada tahun 2007 RSUD dr.Rasidin mendapat tambahan alat
kesehatan/kedokteran untuk THT, Paru, Mata dan peralatan UGD dari dana
Upaya Kesehatan Perorangan Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat.

Pada Tahun 2011 RSUD dr.Rasidin Padang mendapatkan bantuan dari APBN-
P dan PPID untuk Alat Kesehatan. Dan pada Tahun 2012 dan 2013 RSUD
dr.Rasidin mendapatkan Dana APBN TP dan APBN-P untuk menambah
peralatan kesehatan. Disamping itu juga mendapatkan tambahan peralatan
kesehatan dari DAK dari Tahun 2014-2016. Untuk tahun 2017 penambahan
alat kesehatan cukup banyak sumber dana dari DAK dan pinjaman dari SMI
(Sarana Multi Struktur).

2.6 Layanan RSUD dr. Rasidin Padang

RSUD dr. Rasidin Padang melayani pasien umum dan BPJS. Jenis
layanan, sebagai berikut:

2.6.1 IGD 24 jam

2.6.2 Layanan Rawat Inap


1. Rawat Inap Penyakit Dalam
2. Rawat Inap Kebidanan
3. Rawat Inap Anak
4. Rawat Inap Bedah
5. Rawat Inap ICU
6. Rawat Inap NICU

2.6.3 Layanan Rawat Jalan


1. Poliklinik Penyakit Dalam
2. Poliklinik Anak
3. Poliklinik Bedah
4. Poliklinik Kebidanan dan Kandungan
5. Poliklinik Paru
6. Poliklinik THT
7. Poliklinik Mata
8. Poliklinik Kulit dan Kelamin
9. Poliklinik Syaraf
10. Poliklinik Gigi
11. Poliklinik Orthopedi (Bedah Tulang)
12. Poliklinik Jantung
13. Poliklinik Bedah Mulut
14. Poliklinik Bedah Anak
15. Poliklinik Orthodonti dan Poliklinik Umum

2.6.4 Layanan lainnya


1. Radiologi
2. Laboratorium
3. Apotek
4. Konsultasi Gizi
5. Fisioterapi (Rehabilitasi Medik)
6. Terapi Wicara
7. Medical Check Up

3.1 INFANT WARMER


3.1.1 SPESIFIKASI ALAT

Nama alat : Patient Monitor

Merek : Mindray

Type : BeneView T6

Serial number : CG-7B107554

3.1.1Gambar Alat Patient Monitor

3.1.2 PRINAIP DASAR

Pasien Monitor adalah suatu alat yang di fungsikan untuk memonitor


kondisi fisiologis pasien. Dimana di lakukan secara real-time. Sehingga dapat di
ketahui kondisi fisiologis pasien pada saat itu juga, berupa detak jantung, nadi,
tekanan darah, temperatur secara terus menerus.

Parameter adalah bagian-bagian fisiologis dari pasien yang diperiksa


melalui pasien monitor. Jika kita ketahui ada sebuah patient monitor dengan 5
parameter, maka yang dimaksud dari lima parameter tersebut adalah banyaknya
jenis pemeriksaan yang bisa dilakukan oleh patient monitor tersebut.

Di dalam istilah patient monitor kita mengetahui beberapa parameter yang


diperiksa itu antara lain adalah :

 EKG adalah pemeriksaan aktivitas kelistrikan jantung, dalam


pemeriksaaan “heart rate” atau detak jantung pasien.

 Respirasi adalah pemeriksaan irama nafas pasien.

 Saturasi darah / SpO2, adalah kadar oksigen dalam darah

 Tensi / NIBP (Non Invasive Blood Pressure) / Pemeriksaan


tekanan darah

 Temperature, suhu tubuh pasien yang di periksa.

3.1.3 BLOK DIAGRAM PATIENT MONITOR

Blok diagram merupakan gambaran umum yang fungsinya untuk


memperlihatkan bagian-bagian suatu alat dan penjelasan sistim kerja masing-
masing blok tersebut. Adapun blok diagram alat Patient Monitor adalah sebagai
berikut
3.1.1 Gambar Blok Diagram Patient Monitor

Keterangan

 Sumber PLN merupakan sumber tegangan untuk alat sebesar 220 voltase.

 Power Supply berfungsi untuk menyuplai tegangan

 Mikrocontroler berfungsi sebagai pengontrol

 ADC (Analog to Digital Converter) berfungsi untuk mengubah sinyal


analog menjadi sinyal digital

 Amplifier fungsi sebagai penguat sinyal


 SpO2 sebagai sensor Oxigen, mengevaluasi sebaik apa kerja paru-paru
dalam menyuplai oksigen melalui darah ke seluruh tubuh dalam kondisi
yang berbeda (istirahat, sedang sakit dalam pengaruh obat, dll).

 Temperature, suhu tubuh pasien yang diperiksa

 NIBP sebagai manset pengukuran tekanan darah

 Elektroda EKG sebagai sensor pemmeriksaan aktivitas kelistrikan jantung.

 Display berfungsi untuk menampilkan hasil layer

 Touch Screen Control berfungsi sebagai media input untuk menerima


masukan dari pengguna sekaligus media output untuk menampilkan hasil di
layar

3.1.4 PEOSEDUR PEMAKAIAN UNIT PATIENT MONITOR

1. Pemasangan lead EKG pada pasien

Gambar pemasangan 3 lead.

Gambar 3.4.3 wire lead placemant.

 RA: Elektroda di bawah klavikula kanan, garis klavikula Tengah di


dalam rangka tulang rusuk

3.1.5 CARA PEMELIHARAAN INFANT WARMER


1. Periksa dan bersihkan bagian-bagian alat

2. Periksa kondisi lampu elemen pemanas, ganti bila perlu.

3. Periksa fungsi indikator alarm

4. Periksa konektor sensor suhu, kabel konektor lain dan kabel power.

3.1.6 TROUBLESHOOTING INFANT WARMER

Permasalahan (troubleshooting) , penyebab permasalahan serta solusi


untuk penanganan pada alat Infant warmer

1. Alat infant warmer tidak dapat dihidupkan, dikarenakan tidak ada tegangan,
tindakan yang dilakukan yaitu cek tegangan dari catu daya ( PLN), cek kabel
power, cek power supply.
2. suhu pada infant warmer tidak naik , di karenakan heater bermasalah ,dan
dilakukan tindakan mengecek Heater
3. Melewati batas setting, dapat bermasalah pada sensor suhu , tindakan yang di
lakukan yaitu memperbaiki heater atau mengganti
4. Lampu infant warmer tidak hidup, dikarenakan lampu putus, tindakan yang
dilakukan yaitu melakukan penggantian bola lampu.
3.2 SUCTION PUMP

Nama alat : Suction Pump

Merk : ARDO

Type : Senator

Serial number : 1720238


3.2 Gambar Alat Suction Pump
3.2.1 TEORI DASAR

Suction pump merupakan alat kesehatan yang berfungsi untuk menghisap


cairan yang tidak dibutuhkan oleh tubuh manusia. Alat ini banyak digunakan pada
ruangan operasi,ruang bedah, yaitu untuk menghisap darah dan nanah pada tubuh
pasien. Sedangkan di ruangan perawatan pasien suction pump dipergunakan
untuk menghisap lender dari dalam mulut dan tenggorokan, Suction pump ini
bekerja dengan bantuan sebuah motor listrik satu tegangan yaitu 110 atau 220
volt, 145 rpm dan 50/60 hz. Maka ketika pemilihan motor dilakukan itu harus
sesuai dengan besaran tegangan yang ada di dalam rangkaiannya dapat kita
temukan sebuah kapasitor yang memiliki fungsi sebagai starting kapasitor.

3.2.2 BLOK DIAGRAM

3.2.2 Gambar Blok Diagram Suction Pump

Cara kerja blok diagram


1. PLN: Perusahaan listrik negara
2. Power supply: Berfungsi memberi tegangan PLN ke alat tersebut
3. Motor: Motor untuk menggerakan alat untuk hisapan.
4. Pompa hisap: Alat yang mengatakan untuk menghasilkan daya hisap.
5. Regulator: Regulator untuk mengatur daya hisap
6. Filter: Filter untuk menyaring cairan
7. Botol: Botol untuk menampung cairan tubuh manusia

Pengisap pada bagian ini ada 2 jenis, yaitu:

1) Jenis centrifugal rotary yaitu penghisap terdiri dari beberapa kipas (pisau) yang
terdapat pada rumah penghisap dan dihubungkan dengan motor (bagian yang
berputar pada electromotor). Pada rumah penghisap bagian luar terdapat dua
katup (lubang hisap dan lubang tiup). Serta lubang pembuang oli. Oli merupakan
pelumas dan pendingin pada bagian kipas. Manometer adalah alat yang digunakan
untuk mengetahui sampai seberapa kuat penghisap bekerja. Skala 0-800 mmHg.

2) Jenis membran terdiri dari stang kedudukan katup. Katup hisap dan katup tekan,
tutup atau rumah penghisap yang mempunyai katub/lubang hisap dan lubang
tekan. Kekuatan daya hisapnya dikontrol dengan menggunakan regulator, ini
biasanya diatur saat suction pump kita pakai untuk kondisi hisapan yang berbeda-
beda, ketika cairan terlalu kental maka regulator kita atur dengan kemampuan
hisap yang lebih besar sedang untuk kondisi cairan yang lebih encer maka
sebaliknya.

Botol vakum, fungsi dari botol vakum adalah untuk memberikan


kevakuman udara pada saat digunakan. Pada alat ada yang dapat berfungsi hanya
dengan satu buah botol, tetapi akan lebih baik jika mengunakan 2 buah botol,
pada botol akan dilengkapi dengan tutup botol dan disana terdapat 2 lubang.selain
itu accesoris lain yang digunakan adalah suction/selang untuk vakum yang
besarnya disesuaikan dengan lubang dan panjang antara jarak penghisap dan
botol.suction banyak banyak digunakan pada kegiatan operasiruang bedah, yaitu
untuk menghisap darah yang keluar dari pasien, sedangkan diruang perawatan
untuk menghisap lendir dalam mulut dan tenggorokan

3.2.3 PENGOPERASIAN ALAT

1. Sambungkan power atau kabel catu daya dengan sumber tegangan PLN.
2. Lakukan pengaturan pada control table dengan menggunakan tekanan hisapan
awal 0. 3. User memberikan suction cup pada bagian cairan yang mau d hisap
dan mengatur daya hisap pada control table dari tekanan 0-50.
3. Saat pengoperasian, pastikan cairan yang masuk ke dalam botol vacuum tidak
melebihi daya maximal,karna akan mengakibatkan hisapan akan terhenti.
4. Setelah selesai pastikan pada display, tekanan sudah di normalkan kembali ke
posisi 0.
5. Lepaskan kabel catu daya pada stop kontak.
6. Bersihkan alat dan letakan posisi semula.
7. Setelah operasi selesai,suction cup harus di bersihkan menggunakan air bersih
atau alkohol,dan mengosongkan kembali botol vakum agar pemakaian
selanjutnya tidak terinfeksi oleh microorganisme yang mungkin ada pada
cairan sebelumnya.

3.2.4 PERBAIKAN DAN PEMELIHARAAN

Pengecekan harian

1. Sebelum digunakan.

A. Lakukan pembersih dan pensterilan pada alat denan menggunakan cairan


pembersih (etil oksida).

B. Lakukan pengecekan pada suction cup, vakum hole,botol vakum,filter dan


seal penutup.hindari dari kebocoran.

C. Ganti filter dalam tepat waktu.


2. Sesudah digunakan

A. Lakukan pembersihan dan sterilisasi dengan menggunakan cairan


pembersih (etil oksida).

B. Bersihkan tombol2 manual.

C. Bersihkan botol vakum dan bagian lainnya yang terkena cairan.

3.2.5 TROUBLESHOOTING

1). Alat tidak menyala,piston lengket.

A. Bongkar alat suction,dan beri pelumas pada alat piston

B. lalu bersihkan alat,dan alat kembali normal

2). Daya hisap tidak maximal

A. Sambungan antara tabung dan selang tersumbat

B. Bersihkan selang yang tersumbat

C. mengganti selang baru, dan alat kembali normal

3). Botol retak

- Mengganti botol
BAB IV
PERBAIKAN ALAT
Pada bab ini dibahas mengenai perbaikan alat medis yang dilakukan
selama penulis malaksanakan PKL di RSUD dr. Rasidin Padang antara lain :

4.1 Infus Pump

Kerusakan : Alat tidak berfungsi/eror

Analisa : Ada system pada alat yang eror

Tindakan : Melakukan reset system

Hasil : Alat berfungsi dengan baik

4.2 EKG

Kerusakan : Printer alat tidak berfungsi

Analisa : Pemasangan kertas tidak tepat

Tindakan : Memasangkan kertas dengan baik

Hasil : Alat berfungsi dengan baik

4.3 Foto Theraphy

Kerusakan : Lampu alat tidak bisa hidup

Analisa : Kabel power robek dan putus


Menyambungkan ulang sambungan kabel power dan
mengisolasi
Tindakan :
sambungan tersebut
Hasil : Alat berfungsi dengan baik

4.4 Tensi Meter

Kerusakan : Hasil pembacaan error

Analisa : Manset mengalami kebocoran

Tindakan : Menukar manset alat dengan manset baru

Hasil : Alat berfungsi dengan baik


4.5 Nebulizer

Kerusakan : Daya tiup alat lemah

Analisa : Piston pada bagian pompa rusak

Tindakan : Mengganti piston pompa

Hasil : Alat berfungsi dengan baik

4.6 Plasma sterilisasi

Kerusakan : Alat eror

Analisa : Rusak

Tindakan : Menukar kaset alat dengan kaset cadangan

Hasil : Alat berfungsi dengan baik

4.7 Suction Pump

Kerusakan : Alat tidak bisa dihidupkan

Analisa : Fuse putus

Tindakan : Menukar Fuse alat dengan Fuse cadangan

Hasil : Alat berfungsi dengan baik

4.7 Film Viewer

Kerusakan : Alat tidak bisa dihidupkan

Analisa : Sekring lampu rusak


Menukar Sekring alat dengan Sekring
Tindakan : cadangan

Hasil : Alat berfungsi dengan baik


BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Selama penulis mengikuti dan mengamati langsung praktek kerja
lapangan di RSUD dr. Rasidin Padang penulis merasakan sangat banyak
manfaat serta masukan yang didapatkan selama 8 minggu (± 2 bulan). Dengan
mengaplikasikan ilmu yang didapat dibangku kuliah baik yang berupa teori
maupun praktek.

Setelah melakukan PKL penulis dapat memahami masalah teknik perencanaan,


pemasangan, pengujian, pemeliharaan dan perbaikan peralatan Elektromedik
dan sarana kesehatan. Memahami falsafah-falsafah tentang keselamatan dan
keamanan terhadap penderita, petugas, lingkungan dan peralatan Elektromedik.
Memperkenalkan kepada penulis tentang manajemen rumah sakit dan
manajemen ( Instalasi Perawatan Sarana Rumah Sakit ) IPSRS secara khusus.
Memahami tentang struktur dan proses yang terjadi di lapangan. Terbina minat
dan perhatian terhadap lapangan pekerjaan yang harus dihadapi nanti.

5.2 Saran
Berdasarkan pengamatan penulis setelah mengikuti PKL di RSUD dr.
Rasidin Padang bagi pihak rumah sakit terdapat beberapa hal yang harus
diperhatikan seperti kurang pahamnya user dalam menghadapi alat misalnya
peletakan alat atau penggunaan alat. Oleh karena itu, sosialisasi kepada user
semestinya harus diadakan terkait dengan penggunaan alat-alat kesehatan
tersebut. Disamping itu kerja sama antar profesi dibutuhkan juga karena dapat
mengurangi beban masing-masing profesi. Contohnya pembersihan elektroda,
penggantian kertas EKG tidak harus teknisi, itu dapat dilakukan oleh user.
Kemudian saran bagi institusi kampus sebaiknya sebelum mahasiswa
ditempatkan dilahan PKL diberi pembekalan tentang pengetahuan peralatan
elektromedik seta untuk meningkatan frekuensi dan kualitas praktek
matakuliah peralatan elektromedik. Semoga PKL yang dilaksanakan di rumah
sakit akan meningkat kualitasnya dari tahun ketahun.
LAMPIRAN
DAFTAR KEGIATAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
N HARI/ KEGIATAN TTD

O TANGGAL

1. Senin/31-1-2023 Orientasi

2. Selasa/1-2-2023 Pengenalan ruang-ruangan rumah sakit

dan alat-alat kesehatan

3. Rabu /2-2-2023 Pemeliharaan alat DR multix

4. Kamis /3-2- Pemeliharaan alat EKG

2023

5. Jumat /4-2-2023 Pemeliharaan alat NIBP

6. Sabtu /5-2-2023 Perbaikan alat Fototherapy

7. Senin/6-2-2023 Perbaikan alat EKG

8. Selasa/7-2-2023 Pengenalan Ruangan Operasi

9. Rabu/8-2-2023 Perbaikan alat EKG

1 Kamis/9-2-2023 Perbaikan alat Nebulizer

0.

1 Jumat/10-2- Pendataan alat ruang ICU

1. 2023
1 Sabtu/11-2-2023 Pendataan alat Laboratorium

2.

1 Senin/13-2-2023 Pendataan alat Bangsal anak

3.

1 Selasa/14-2- Pendataan alat Ruangan NICU

4. 2023

1 Rabu/15-2-2023 Pendataan alat Bangsal Interne

5.

1 Kamis/16-2- Pendataan alat di semua ruangan poli

6. 2023

1 Jumat/17-2- Perbaikan alat Fototherapy

7. 2023

1 Sabtu/18-2-2023 Perbaikan alat EKG

8.

1 Senin/20-2-2023 Perbaikan alat lampu tindakan

9.

2 Selasa/21-2- Perbaikan alat Infusion Pump

0. 2023

2 Rabu/22-2-2023 Perbaikan alat CPAP

1.

2 Kamis/23-2- Pemeliharaan alat ruangan ICU


2. 2023

2 Jumat/24-2- Bimbingan Laporan PKL dengan CI

3. 2023

2 Sabtu/25-2-2023 Pemeliharaan alat Ruangan Poli gigi

4. spesialis

2 Senin/27-2-2023 Bimbingan laporan PKL dengan CI

5.

2 Selasa/28-3- Perbaikan alat Nebulizer

6. 2023

2 Rabu/1-3-2023 Perbaikan alat Fototherapy

7.

2 Kamis/2-3-2023 Bimbingan laporan PKL dengan CI

8.

2 Jumat/3-3-2023 ACC laporan PKL

9.

3 Sabtu/4-3-2023 Perbaikan alat Multix DR

0.

3 Senin/6-3-2023 Cek fungsi alat bangsal kebidanan

1.

3 Selasa/7-3-2023 Kujungan dosen ke RS


2.

3 Rabu/8-3-2023 Perbaikan alat Suction Pump

3.

3 Kamis/9-3-2023 Perbaikan alat EKG

4.

3 Jumat/10-3- Perbaikan alat EKG

5. 2023

3 Sabtu/11-3-2023 Perbaikan alat multi X DR

6.

3 Senin/13-3-2023 Perbaikan alat endoscopy

7.

3 Selasa/14-3- Perbaikan alat Film Viewer

8. 2023

3 Rabu/15-3-2023 Perbaiakan alat CPAP

9.

4 Kamis/16-3- Perbaikan alat EKG

0. 2023

4 Jumat/17-3- Membuat laporan PPT

1. 2023

4 Sabtu/18-3-2023 Izin
2.

4 Senin/20-3-2023 Evaluasi hasil PKL

3.

4 Selasa/21-3- Menyiapkan laporan PKL

4. 2023

4 Jumat/24-3- Penjemputan Mahasiswa

5. 2023

4 Sabtu/25-3-2023 Hari Terakhir PKL

Anda mungkin juga menyukai