DISUSUN OLEH :
JURUSAN GIZI
TAHUN 2021
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN
PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) PROGRAM INTERVENSI GIZI MASYARAKAT
(PIGM) DI WILAYAH KERJA UPTD. PUSKESMAS BRANG REA DESA SEMINAR SALIT
KECAMATAN BRANG REA KABUPATEN SUMBAWA BARAT 8 MARET - 23 MARET
2021
Mengetahui,
Mengesahkan,
NIP. 196912101992031009,
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan
karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan Laporan Praktik Kerja Lapangan ini dengan
tepat waktu.Praktik Kerja Lapangan ini merupakan salah satu mata kuliah yang wajib
dipenuhi oleh mahasiswa semester VIII. Laporan Praktik Kerja Lapangan ini disusun
sebagai hasil Praktik Kerja Lapangan yang telah dilaksanakan selama kurang lebih 16
hari di wilayah kerja UPTD. Puskesmas Brang Rea, Desa Seminar Salit Kecamatan
Brang Rea.
Mahasiswa PKL
ii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................................................i
B. Tujuan .................................................................................................................................. 2
2. Waktu ............................................................................................................................... 3
1. MMD ............................................................................................................................... 16
2. Penyuluhan .................................................................................................................... 16
3. Konseling ........................................................................................................................ 18
iii
6. Bina Keluarga ................................................................................................................. 19
2. Penyuluhan .................................................................................................................... 20
iv
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Data Jumlah Penduduk Kecamatan Brang Rea per Desa ................................. 6
Tabel 9 Data mata pencaharian pokok masyarakat Desa Seminar Salit ...................... 15
v
DAFTAR GAMBAR
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
di Dinas Kesehatan, Puskesmas, dan di masyarakat desa. PKL PIGM
dilaksanakan melalui penerapan Nutrition Care Prosess (NCP) atau Proses
Asuhan Gizi Terstandar (PAGT) untuk menangani kasus-kasus gangguan gizi di
masyarakat; yang meliputi kegiatan pengkajian gizi, diagnosis gizi, intervensi gizi,
monitoring dan evaluasi serta pendokumentasian.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Adapun tujuan dari pelaksanaan PKL PIGM ini adalah mahasiswa mampu
melaksanakan program-program gizi masyarakat dan evaluasi program gizi
dalam skala makro dan melaksanakan pengelolaan kegiatan program gizi
tingkat puskesmas dan Dinkes kab/kota dalam skala makro yang
direncanakan baik program baru maupun program yang sedang dibina. Tujuan
khusus tersebut adalah :
a. Merencanakan intervensi gizi masyarakat berdasarkan pengkajian
kebutuhan;
b. Melakukan advokasi untuk kebijakan publik terkait dengan program gizi
atau pelayanan kesehatan;
c. Menggunakan hasil-hasil penelitian dan statistik untuk menginterpretasi
masalah gizi;
d. Melaksanakan kegiatan gizi secara professional;
e. Mengkomunikasikan hasil penelitian terapan pada masyarakat
akademik.
2
C. Lokasi PKL dan Waktu
1. Lokasi PKL
2. Waktu
Pelaksanaan PKL dilakukan pada tanggal 8 Maret 2021 s/d 22 Maret 2021
dan penarikan mahasiswa PKL dilaksanakan pada tanggal 23 Maret 2021.
3
BAB II
PELAKSANAAN PKL
a. Letak Geografis
Kecamatan Brang Rea merupakan salah satu dari 9 kecamatan yang ada
di Kabupaten Sumbawa Barat, yang terdiri dari 9 Desa yaitu Desa Desa Beru
31.42 KM2, Desa Sapugara Bree 20.48 KM2, Desa Tepas 10.81 KM2 , Desa
Bangkat Monteh 19.29 KM2 , Desa Seminar Salit 30.98 KM2, Desa Tepas
Sepakat 21.61 KM2 , Desa Moteng 19.75 KM2 , Desa Lamuntet 47.02 KM2 , dan
Desa Rarak Ronges 10.71 KM2, luas daratan secara keseluruhan 212.07 KM2
dengan 32 dusun dan 108 RT dan jumlah KK 4.428. Dilihat dari peta
Kabupaten Sumbawa Barat, maka Kecamatan Brang Rea terletak di bagian
Timur Kabupaten Sumbawa Barat dan ibu kota Kecamatannya terletak di Desa
Tepas dengan batas wilayah sebagai berikut :
Sebelah Utara : Kecamatan Seteluk Kabupaten Sumbawa Barat
Sebelah Timur : Kecamatan Alas Kabupaten Sumbawa
Sebelah Selatan : Kecamatan Brang Ene Kabupaten Sumbawa Barat
Sebelah Barat : Kecamatan Taliwang Kabupaten Sumbawa Barat
Kecamatan Brang Rea termasuk daerah yang beriklim tropis dengan curah
hujan tinggi, sedangkan suhu rata-rata adalah 26,50OC. Permukaan tanah
sebagian merupakan perbukitan dan sebagian lagi dataran rendah dan rawa-
rawa dengan perimbangan datar sampai berombak 30%, berombak sampai
berbukit 40%, dan berbukit sampai bergunung 30%. Kecamatan Brang Rea
dialiri oleh sungai Brang Rea yang merupakan sungai terpanjang dan terbesar
di kabupaten Sumbawa Barat, mengalir sepanjang +40 km. Berhulu di Desa
4
Rarak Ronges Kecamatan Brang Rea dan bermuara di Labuan Kertasari
Kecamatan Taliwang.
Jarak tempuh dari Puskesmas ke kota Kabupaten ±8 km. Waktu tempuh
masyarakat ke Puskesmas rata-rata 5 - 10 menit dari desa di sekitar
Puskesmas, 30 menit dari desa Lamuntet dengan kendaraan roda dua maupun
roda empat, dan waktu tempuh terjauh masyarakat ke Pukesmas adalah dari
Desa Rarak Ronges +1.5 jam dengan kendaraan roda dua maupun roda empat
bermesin ganda (double gardan). Saat ini semua perkampungan bisa
dijangkau dengan kendaraan roda dua maupun roda empat, termasuk Desa
Rarak Ronges dan Batu Melik Desa Seminar Salit yang pada musim kemarau
ataupun musim penghujan telah dapat dijangkau dengan kendaraan roda dua
dan roda empat bermesin ganda ( double gardan).
5
b. Demografi
Penduduk
No Desa
Laki laki Perempuan Jumlah
1 Sapugara Bree 1.853 1.794 3.647
2 Desa Beru 982 1004 1.986
3 Tepas 1.264 1.186 2.450
4 Bangkat Monteh 1.015 866 1.881
5 Seminar Salit 840 809 1.649
6 Tepas Sepakat 1.133 1.113 2.246
7 Moteng 442 446 888
8 Lamuntet 574 565 1.139
9 Rarak Ronges 460 426 886
TOTAL 8.563 8.209 16.772
Sumber : Data proyeksi BPS Tahun 2020
6
Tabel 2 Data Proyeksi Tahun 2020 per Desa
2 Desa Beru 23 23 46 50 48 529 111 106 217 92 92 184 114 105 219 640 618 1.258 338 72 90 162
3 Tepas 29 27 56 62 59 626 137 130 267 116 108 224 141 130 271 790 762 1.552 417 92 107 199
Bangkat
4 23 20 43 47 45 457 105 100 205 92 80 172 109 100 209 606 586 1.192 320 74 78 152
Monteh
Seminar
5 19 19 38 42 40 427 91 88 179 76 76 152 95 88 183 531 515 1.046 280 61 73 134
Salit
Tepas
6 26 26 52 57 54 587 125 120 245 104 104 208 129 119 248 724 699 1.423 382 83 100 183
Sepakat
Rarak
9 11 10 21 22 21 225 49 47 96 44 40 84 51 47 98 283 279 562 151 34 34 72
Ronges
TOTAL 196 189 385 424 404 4.330 935 892 1.828 784 756 1.450 965 890 1.855 5.398 5.230 10.628 2.851 626 738 1.364
7
c. Pendidikan
8
Tabel 4 Data Sarana Pendidikan dan Siswanya Jenjang SD/MI-SMP/MTs
Jml Murid
No Nama Sekolah
L P
Jenjang SD/MI
1 SDN Desa Beru 112 105
2 SDN 2 Tepas 126 119
3 SDN Sepakat 43 49
4 SDN Rarak 33 31
5 SDN Sapugara 64 49
6 SDN Lamuntet 76 85
7 SDN 1 Tepas 118 110
8 SDN Kejawat 30 23
9 SDN Seminar 91 94
10 SDN Moteng 56 56
11 SDN Bangkat Monteh 127 233
12 SDN Bree 111 85
13 MI Himmatul Ummah 57 48
14 SDIT ALAM AVICHENA 24 25
1.068 985
Total
2.053
Jenjang SMP/MTs
1 SMPN 1 Brang Rea 189 140
2 SMPN 2 Brang Rea 57 67
3 SMPN 3 Satap Brang Rea 14 9
4 SMPN 4 Brang Rea 63 58
5 Mts Himmatul Ummah 77 82
400 356
TOTAL
756
Sumber : Program UKS UPTD. Puskesmas Brang Rea tahun 2020
9
Tabel 5 Data Sarana Pendidikan Dan Siswanya Jenjang SMA/SMK/MA
Jml Murid
No Nama Sekolah
L P
Jenjang SMA/MA/SMK
1 SMAN 1 Brang Rea 175 213
2 SMKN 1 Brang Rea 65 20
3 MA Himmamtul Ummah 15 39
255 272
TOTAL
527
Sumber : Program UKS UPTD. Puskesmas Brang Rea tahun 2020
e. Prilaku
f. Lingkungan
12
Tabel 6 Daftar Penyakit Berbasis Lingkungan Tahun 2020
a. Letak geografis
b. Penduduk
c. Tingkat pendidikan
14
Tamat SD/sederajat 236 orang 292 orang
Tamat
74 orang 111 orang
SMP/sederajat
Tamat
112 orang 80 orang
SMA/sederajat
Tamat D-1/sederajat 3 orang 0 orang
Tamat D-2/sederajat 0 orang 1 orang
Tamat D-3/sederajat 1 orang 5 orang
Tamat S-1/sederajat 25 orang 27 orang
Usia 3 - 6 tahun yang 50 orang 47 orang
belum masuk TK
JUMLAH TOTAL 1.974 orang
Sumber : Data potensi desa Seminar Salit tahun 2020
15
Pembantu rumah tangga 0 orang 5 orang
Karyawan Perusahaan
14 orang 2 orang
Swasta
Wiraswasta 53 orang 7 orang
Belum Bekerja 123 orang 108 orang
Pelajar 208 orang 207 orang
Ibu Rumah Tangga 0 orang 304 orang
Purnawirawan/Pensiunan 3 orang 0 orang
Perangkat Desa 8 orang 3 orang
Buruh Harian Lepas 1 orang 0 orang
Sopir 2 orang 0 orang
Karyawan Honorer 24 orang 3 orang
Tukang Cukur 2 orang 0 orang
Satpam/Security 1 orang 0 orang
1. MMD
2. Penyuluhan
a. Ibu Hamil
1) ASI Ekslusif
2) Gizi seimbang pada Ibu hamil
3) Garam beryiodium
b. Ibu Balita
1) MP- ASI
2) Gizi seimbang pada balita
3) 1000 HPK
c. Remaja
16
1) NAPZA
2) Gizi seimbang pada masa pandemi Covid-19
3) Protokol kesehatan (5M)
4) Anemia
5) KEK (Kurang Energi Kronis)
d. Anak Sekolah
1) Pentingnya makan buah & sayur
2) Pentingnya sarapan pagi
3) PHBS
4) Jajanan sehat
5) Gizi seimbang untuk anak usia sekolah
e. Dewasa
1) Gizi seimbang pada Ibu hamil
2) Gizi seimbang pada masa pandemi Covid-19
3) PHBS (Cuci tangan)
4) 1000 HPK
5) Aktifitas fisik
f. Lansia
1) Diabetes Melitus
2) Penyakit Jantung Koroner
3) Hipertensi
4) Kolesterol
5) Asam Urat
g. Pengunjung Puskesmas
1) Gizi Seimbang
2) Gizi Seimbang Pada Masa Pandemi Covid – 19
3) CERDIK
4) PHBS
5) Aktivitas Fisik
h. Gizi Institusi (Anak SD)
17
1) Garam Beryodium
3. Konseling
a. Ibu hamil
b. Ibu Balita
c. Lansia
d. Pengunjung puskesmas/pasien
a. MP – ASI
1. Rolled Tahu
2. MP – ASI 6-8 bulan
3. MP- ASI 9-11 bulan
4. MP – ASI 12-24 bulan
5. Puding Pisang Kepok
b. PMT Pemulihan
1. Bitterballen Tempe
2. Puding Jagung Manis
3. Puding Ubi Ungu
4. Susu Jagung
5. Nugget Tempe
c. PTM
1. Smoothie Buah Naga
2. Talam Ubi Ungu
3. Jus Pisang Ambon
4. Puding Kacang Merah
5. Klepon Labu Kuning
d. TTG Umum 1
1. Cilok Sayur
18
2. Puding Labu Kuning
3. Bubur Candil Labu Kuning
4. Talam Labu Kuning
5. Lukumades Labu Kuning
e. TTG Umum 2
1. Kue Lumpur Ubi Ungu
2. Bola-bola Ubi Ungu
3. Bolu Ubi Ungu
4. Sosis Tempe
5. Dadar gulung buah naga
5. Penyegaran Kader
6. Bina Keluarga
7. PAGT Pasien Puskesmas
a. Pengertian MMD
MMD adalah pertemuan seluruh warga desa/kelurahan atau
warga masyarakat yang mewakili semua komponen masyarakat di
desa/kelurahan untuk membahas hasil survei mawas diri dan
merencanakan upaya penanggulangan masalah kesehatan,
lingkungan dan perilaku yang diperoleh dari hasil survei mawas diri
(Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan, 2007).
b. Tujuan MMD
1) Menyampaikan rencana kegiatan PKL-PIGM di Desa Seminar
Salit
2) Menyampaikan masalah-masalah gizi Desa Seminar Salit.
19
3) Menyampaikan perencanaan penanggulangan masalah gizi di
Desa Seminar Salit
4) Menyampaikan pemanfaatan potensi desa sebagai salah satu
alternative untuk mencegah dan mengatasi masalah gizi yang
terjadi.
c. Tempat dan waktu
MMD dilaksanakan di kantor Desa Seminar Salit pada hari
selasa, tanggal 9 Maret 2021.
d. Peserta MMD
MMD dihadiri oleh pembimbing lapangan, Kepala Desa atau
pejabat yang mewakili (Sekretaris Desa), pegawai Puskesmas
Brang Rea (Bidan, Gizi dan staff), Ibu POKJA, Ibu PKK, Bidan desa,
Kadus Harapan Jaya, Kader Posyandu dan Mahasiswa Poltekkes
Kemenkes Mataram. Seluruh peserta MMD berjumlah 26 orang.
e. Pelaksanaan MMD
1) Mahasiswa mengundang para peserta MMD
2) MMD dibuka oleh Kepala Desa atau pejabat yang mewakili
(Sekretaris Desa), Pembimbing lapangan.
3) Pemaparan rencana kegiatan yang akan dilaksanakan selam 16
hari mulai dari tanggal 8 sampai 23 Maret 2021
4) Sesi tanya jawab dan diskusi
5) Penutup
2. Penyuluhan
20
2) Sasaran mengetahui gizi seimbang pada trimester 1
sampai 3.
3) Sasaran mengetahui zat gizi yang penting bagi Ibu
hamil.
4) Sasaran mengetahui apa saja makanan yang dibatasi
saat kehamilan.
b) Tempat dan waktu
Hari/tanggal : Rabu, 10 Maret 2021
Tempat : Posyandu Batu Melik
Waktu : 08.30-09.00 WITA
c) Pelaksana
Zarkiyan Herlan Saraji
d) Sasaran
Ibu Hamil
e) Metode penyuluhan
Ceramah dan Tanya jawab
f) Media
Leaflet
g) Hasil
Kegiatan penyuluhan gizi seimbang pada Ibu hamil
ini dihadiri oleh 2 orang Ibu hamil dan 5 orang kader yang
rata-rata sudah mempunyai anak. Kegiatan berjalan
sesuai dengan rencana dan kontrak yang telah disepakati
diawal pembukaan. Ibu Hamil aktif dalam kegiatan
penyuluhan, penuh perhatian dan ibu Hamil mengajukan
pertanyaan mengenai materi yang disampaikan.
Memberikan leaflet pada ibu Hamil untuk dibawa pulang
agar anggota keluarga atau ibu Hamil yang tidak hadir
saat penyuluhan mampu mengetahui tentang Gizi
seimbang pada kehamilan. Seluruh peserta mengikuti
21
kegiatan sampai akhir, tidak ada ibu hamil yang
meninggalkan tempa dipertengahan acara.
h) Hambatan
Hambatan pada pelaksanaan kegiatan penyuluhan
ini adalah sedikitnya sasaran Ibu hamil yang ada,
dikarenakan total Ibu hamil yang terdapat di posyandu
Batu Melik adalah 2 orang.
i) Dokumentasi
Dokumentasi
B. Ibu Balita
1. Gizi Seimbang pada Balita
a) Tujuan
1) Sasaran mengetahui pengertian gizi seimbang.
2) Sasaran mengetahui makanan gizi seimbang untuk
balita.
3) Sasaran mengetahui bagaimana pemilihan makanan
pada balita.
4) Sasaran mengetahui makanan yang dibatasi pada
balita.
5) Sasaran mengetahui tips untuk balita yang susah
makan.
22
b) Tempat dan waktu
Hari/tanggal : Kamis, 11 Maret 2021
Tempat : Posyandu seminar, Desa Seminar Salit
Waktu : 10.00-Selesai
c) Pelaksana
Zarkiyan Herlan Saraji
d) Sasaran
Ibu Balita
e) Metode penyuluhan
Ceramah, diskusi dan Tanya jawab
f) Media
Leaflet, Materi SAP dan TTG
g) Hasil
Kegiatan penyuluhan ini dihadiri oleh 10 orang Ibu
yang memiliki Balita dan 2 orang kader posyandu. Peserta
yang mengikuti penyuluhan antusias pada saat
pemaparan materi terkait dengan gizi seimbang pada
balita dan memiliki beragam pertanyaan baik mengenai
materi maupun berdasarkan pengalaman yang dialami
oleh individu masing-masing. Kegiatan penyuluhan ini
sekaligus dengan TTG (Teknologi Tepat Guna) tentang
makanan balita MP-ASI umur 6-8 bulan.
h) Hambatan
Hambatan pada pelaksanaan kegiatan penyuluhan
ini adalah Ibu yang membawa anaknya ke lokasi
penyuluhan mengganggu jalannya kegiatan ini
dikarenakan anak-anak balita sering menangis sehingga
dapat mengganggu perhatian Ibunya.
23
i) Dokumentasi
Dokumentasi
25
i) Dokumentasi
Dokumentasi
D. Remaja
1. Gizi seimbang pada masa pandemi Covid-19
a) Tujuan
1) Sasaran mengetahui pengertian Gizi seimbang.
2) Sasaran mengetahui pengertian covid-19 dan
dampaknya.
26
3) Sasaran mengetahui protokol kesehatan (5M).
4) Sasaran mengetahui bagaimana cara mencegah
covid-19.
5) Sasaran mengetahui gizi seimbang pada masa
pandemi.
b) Tempat dan waktu
Hari/tanggal : Minggu, 14 Maret 2021
Tempat : Berugak, dusun Harapan Jaya, Desa
Seminar Salit
Waktu : 10.00-Selesai
c) Pelaksana
Zarkiyan Herlan Saraji
d) Sasaran
Remaja putri dan remaja putra
e) Metode penyuluhan
Ceramah dan Tanya jawab
f) Media
Leaflet
g) Hasil
Kegiatan penyuluhan ini dihadiri oleh 12 orang
remaja dari dusun Harapan Jaya, 3 orang remaja putra
dan 9 orang remaja putri. Kegiatan penyuluhan ini berjalan
dengan lancar dan penyuluh saat memberikan materi
mendapat perhatian dari remaja-remaja karena pada saat
pandemi Covid-19 sangat penting untuk menjaga pola
makan yaitu Gizi seimbang dan tidak lupa untuk protokol
kesehatan serta olahraga.
h) Hambatan
27
Hambatan pada pelaksanaan kegiatan penyuluhan
ini adalah tempat yang digunakan sempit sehingga
remaja-remaja berdesakan dan tidak menjaga jarak.
i) Dokumentasi
Dokumentasi
E. Dewasa
1. Gizi seimbang pada masa pandemi Covid-19
a) Tujuan
1) Sasaran mengetahui pengertian Gizi seimbang.
2) Sasaran mengetahui pengertian covid-19 dan
dampaknya.
3) Sasaran mengetahui protokol kesehatan (5M).
4) Sasaran mengetahui bagaimana cara mencegah
covid-19.
5) Sasaran mengetahui gizi seimbang pada masa
pandemi.
b) Tempat dan waktu
Hari/tanggal : Selasa, 16 Maret 2021
Tempat : Posyandi ingin maju I (Desa Moteng)
28
Waktu : 09.00-Selesai
c) Pelaksana
Zarkiyan Herlan Saraji
d) Sasaran
Ibu hami, Ibu balita dan kader posyandu.
e) Metode penyuluhan
Ceramah dan Tanya jawab
f) Media
Leaflet
g) Hasil
Kegiatan penyuluhan ini dihadiri oleh 15 orang
yaitu terdiri dari Ibu hamil, Ibu balita dan kader posyandu.
Pada saat penyuluhan, sasaran dapat menerima materi
dengan baik ditandai dengan banyaknya terdapat
pertanyaan pertanyaan yang diberikan oleh sasaran
terutama oleh Ibu hamil dan Ibu Balita.
h) Hambatan
Tidak terdapat hambatan pada kegiatan ini.
i) Dokumentasi
Dokumentasi
29
F. Lansia
1. Penyakit Jantung Koroner
a) Tujuan
1) Sasaran mengetahui pengertian Penyakit jantung
koroner.
2) Sasaran mengetahui gejala dan tanda penyakit
jantung koroner.
3) Sasaran mengetahui bagaimana cara mencegah
penyakit jantung koroner.
4) Sasaran mengetahui makanan yang dianjurkan untuk
penyakit jantung koroner.
b) Tempat dan waktu
Hari/tanggal : Rabu, 17 Maret 2021
Tempat : Masjid (Desa Moteng)
Waktu : 08.00-Selesai
c) Pelaksana
Zarkiyan Herlan Saraji
d) Sasaran
30
Lansia
e) Metode penyuluhan
Ceramah dan Tanya jawab
f) Media
Leaflet dan TTG
g) Hasil
Kegiatan penyuluhan sekaligus TTG ini dihadiri
oleh 26 orang yang terdiri dari 16 lansia perempuan, 4
orang lansia laki-laki, 3 orang kader posbindu dan 3 orang
petugas puskesmas. Kegiatan penyuluhan ini berjalan
sesuai jadwal yang telah direncanakan dengan jumlah
sasaran yang diharapkan yaitu 20 lansia. Pada saat
penyampaian materi, menggunakan pengeras suara
masjid sehingga lansia dapat dengan jelas mendengar
materi yang disampaikan, Selain itu ada beberapa
pertanyaan dari lansia terkait dengan materi dan TTG
(Teknologi tepat guna) yang dilakukan yaitu talam Ubi
ungu untuk penderita penyakit jantung koroner.
h) Hambatan
Tidak ada hambatan pada kegiatan ini.
31
i) Dokumentasi
Dokumentasi
32
6) Sasaran menyampaikan apa yang sudah didapatkan
di sekolah kepada ibunya mengenai garam
beryodium
b) Tempat dan Waktu
Hari/tanggal : Kamis, 18 Maret 2021
Tempat : SDN Seminar
Waktu : 09.00 – 10.30 WITA
c) Pelaksana
Zarkiyan Herlan Saraji
d) Sasaran
Anak Sekolah Dasar kelas 4
e) Metode penyuluhan
Ceramah, diskusi dan tanya jawab
f) Media
Leaflet, Poster dan Garam beryodium
g) Hasil
Kegiatan penyuluhan ini dilakukan di SDN Seminar
dan sasaran yang dituju adalah siswa kelas 4 SD yang
masuk sekolah pada hari itu. Penyuluhan mengenai
garam beryodium ini dilakukan untuk menambah
pengetahuan siswa sekolah dasar mengenai pentingnya
menggunakan garam beryodium dalam kehidupan sehari-
hari untuk mencegah terhambatnya pertumbuhan tubuh,
perkembangan otak dan menurunkan tingkat kecerdasan
serta agar terhindar dari penyakit gondok, siswa
mengetahui apa yang harus dilakukan ketika sampai di
rumah sepulang sekolah untuk agar membertahukan
informasi yang mereka dapat kepada ibunya di rumah.
h) Hambatan
Tidak ada hambatan pada penyuluhan ini.
33
i) Dokumentasi
Dokumentasi
H. Pengunjung puskesmas
1. Gizi seimbang pada masa pandemi Covid-19
a) Tujuan
(1).Sasaran mengetahui pengertian Gizi seimbang.
(2).Sasaran mengetahui pengertian covid-19 dan
dampaknya.
(3).Sasaran mengetahui protokol kesehatan (5M).
(4).Sasaran mengetahui bagaimana cara mencegah
covid-19.
(5).Sasaran mengetahui gizi seimbang pada masa
pandemi.
b) Tempat dan waktu
Hari/tanggal : Jum’at, 12 Maret 2021
Tempat : UPTD. Puskesmas Brang Rea
Waktu : 08.00-Selesai
c) Pelaksana
Zarkiyan Herlan Saraji
d) Sasaran
Pengunjung puskesmas
34
e) Metode penyuluhan
Ceramah dan Tanya jawab
f) Media
Leaflet
g) Hasil
Kegiatan penyuluhan ini dihadiri oleh 10
pengunjung puskesmas yang berada di depan apotek dan
di depan loket. Penyuluhan pengunjung puskesmas ini
kurang lebih selama 10 menit dengan materi tentang gizi
seimbang pada masa pandemic Covid-19. Para
pengunjung puskesmas diberikan leaflet untuk dibaca
agar mengetahui informasi tentang materi penyuluhan
yang diberikan. Sebagian pengunjung puskesmas
mengikuti kegiatan penyuluhan sampai akhir namun
sebagian pengunjung tidak.
h) Hambatan
Hambatan pada pelaksanaan kegiatan penyuluhan
ini adalah pengunjung yang telah antri mendapatkan
nomor antrian di panggil oleh pegawai puskesmas
sehingga mengurangi konsentrasi saat melakukan
penyuluhan.
35
i) Dokumentasi
Dokumentasi
B. Ibu Balita
1). MP ASI
a). Tujuan
(1).Mengetahui dan memahami pengertian dan fungsi
Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI)
(2).Mengetahui manfaat pemberian Makanan
Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI)
(3).Mengetahui pesan-pesan penting saat memberikan
Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI)
(4).Mengetahui kapan waktu yang tepat pemberian
Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI)
38
(5).Mengetahui jumlah, variasi, dan frekuensi pemberian
Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) dalam
sehari
(6).Mengetahui faktor yang mempengaruhi pemberian
Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI)
b). Tempat dan Waktu
(1).Hari/tanggal : Kamis, 11 Maret 2021
(2).Tempat : Posyandu Desa Seminar Salit
(3).Waktu : 09.30 – selesai
c). Pelaksana
Melly Anggraini Lestari.S
d). Sasaran
Ibu balita
e). Metode Penyuluhan
(1).Ceramah
(2).Diskusi
(3).Tanya jawab
(4).Teknologi tepat guna
f). Media
(1).Leaflet
(2).Materi satuan penyuluhan
(3).Alat dan bahan untuk TTG
g). Hasil
Kegiatan penyuluhan ini dilakukan di posyandu Desa
Seminar Salit dan sasaran yang dituju adalah ibu balita.
Penyuluhan sekaligus demonstrasi ini dihadiri oleh 10 ibu
balita, 2 orang kader dan ibu kepala desa. Adapun target
dari penyuluhan ini adalah 10 orang ibu balita sehingga
persentase kehadiran pesertanya mencapai 100%.
39
Penyuluhan MP ASI ini dilakukan bersamaan dengan
TTG MP ASI dan PMT pemulihan susu jagung, terlihat
adanya peningkatan pengetahuan ibu tentang MP ASI
yang baik bagi anak mulai dari frekuensi, jumlah, jenis dan
bentuk MP ASI. Kegiatan ini mendapat respon yang baik
dari ibu-ibu balita dilihat dari keaktifan ibu bertanya dan
menceritakan masalah yang dihadapi saat memberikan
makanan pendamping ASI pada anaknya serta
pertanyaan-pertanyaan mengenai demonstrasi produk
yang telah dilakukan.
h). Hambatan
Ketika kegiatan penyuluhan ini dilakukan ada
beberapa ibu-ibu yang membawa anak balitanya yang
kebetulan rewel saat kegiatan sehingga fokus ibu-ibu lain
terbagi dan ruang posyandu yang tidak cukup untuk ibu
yang hadir sehingga ada ibu yang duduk di luar ruangan.
i). Dokumentasi
DOKUMENTASI
40
C. Anak Sekolah Dasar
1). Jajajan Sehat
a). Tujuan
(1).Mengetahui pengertian jajanan sehat
(2).Mengetahui fungsi jajanan sehat
(3).Mengetahui jenis jajanan
(4).Mengetahui cara memilih jajanan sehat
b). Tempat dan Waktu
(1). Hari/tanggal : Kamis, 11 Maret 2021
(2).Tempat : Posko PKL
(3).Waktu : 08.00 – 09.30 WITA
c). Pelaksana
Melly Anggraini Lestari.S
d). Sasaran
Anak SD
e). Metode Penyuluhan
(4).Ceramah
(5).Diskusi
(6).Tanya jawab
f). Media
(3).Poster
(4).Materi satuan penyuluhan
41
(5).Bekal sarapan pagi
(6).Doorprize
g). Hasil
Kegiatan penyuluhan ini dilakukan di posko PKL yang
beralamat di Desa Beru dan sasaran yang dituju adalah
anak usia sekolah (SD). Penyuluhan ini dihadiri oleh 8
orang anak SD yang terdiri dari 2 orang anak laki-laki dan
6 orang anak perempuan. Adapun target dari penyuluhan
ini adalah 7-10 orang anak usia sekolah sehingga
persentase kehadiran pesertanya mencapai 80%.
Penyuluhan mengenai jajanan sehat ini dilakukan di
posko PKL bersamaan dengan aksi sarapan pagi
bersama,t erlihat adanya peningkatan pengetahuan anak
tentang materi yang disampaikan yaitu jajanan sehat
yang baik bagi tubuh. Kegiatan ini mendapat respon yang
baik dari anak-anak dilihat dari keaktifan anak menjawab
pertanyaan yang diberikan setelah selesai penyampaian
materi dan semangat mereka ketika menjawab pertanyaa
doorprize.
h). Hambatan
Penjelasan materi sedikit terganggu dikarenakan ada
teman yang mengganggu teman yang lain sehingga
menjadi tidak fokus saat mendengarkan materi.
i). Dokumentasi
42
DOKUMENTASI
D. Remaja
1). Anemia Pada Remaja
a). Tujuan
(1).Mengetahui dan memahami pengertian anemia
(2).Mengetahui penyebab anemia
(3).Mengetahui apa saja klasifikasi anemia
(4).Mengetahui dan memahami tanda dan akibat anemia
pada remaja
(5).Mengetahui kriteria anemia
(6).Mengetahui penanggulangan anemia pada remaja
(7).Pengobatan anemia
b). Tempat dan Waktu
(1).Hari/tanggal : Minggu, 14 Maret 2021
(2).Tempat : Dusun Harapan Jaya
(3).Waktu : 10.00 – selesai
c). Pelaksana
Melly Anggraini Lestari.S
d). Sasaran
Remaja putra dan putri
e). Metode Penyuluhan
(1).Ceramah
43
(2).Diskusi
(3).Tanya jawab
f). Media
(1).Poster
(2).Materi satuan penyuluhan
(3).Doorprize
g). Hasil
Kegiatan penyuluhan ini dilakukan di Dusun Harapan
Jaya dan sasaran yang dituju adalah anak usia remaja.
Penyuluhan ini dihadiri oleh orang remaja yang terdiri dari
3 remaja putra dan remaja putri 9 orang. Adapun target
dari penyuluhan ini adalah 10-15 orang remaja sehingga
persentase kehadiran pesertanya mencapai 80%.
Penyuluhan mengenai anemia pada remaja ini
dilakukan di berugak rumah salah satu warga, terlihat
adanya peningkatan pengetahuan remaja mengenai
perbedaan anemia dengan hipotensi, fungsi hemoglobin
dalam darah, gejala anemia, penyebab anemia, dampak
anemia dan cara mengatasi dengan minum tablet tambah
darah serta bahan makanan untuk menghindari anemia.
Kegiatan ini mendapat respon yang baik dari remaja
dilihat dari keaktifan remaja menjawab pertanyaan yang
diberikan setelah selesai penyampaian materi .
h). Hambatan
Tempat dilakukannya penyuluhan tidak di ruang
tertutup sehingga ada beberapa peserta yang terkena
panas matahari dan cuaca yang panas sehingga ada
yang byar konsentrasinya.
i). Dokumentasi
44
DOKUMENTASI
E. Dewasa
(1).PHBS
a). Tujuan
(1).Mengetahui dan memahami definisi cuci tangan
(2).Mengetahui waktu terbaik untuk mencuci tangan
(3).Mengetahui manfaat mencuci tangan
(4).Mengetahui dan memahami 6 langkah mencuci
tangan
b). Tempat dan Waktu
(1).Hari/tanggal : Selasa, 16 Maret 2021
(2).Tempat : Posyandu Desa Tepas B
(3).Waktu : 08.00 – selesai
c). Pelaksana
Melly Anggraini Lestari.S
d). Sasaran
Dewasa
e). Metode Penyuluhan
(1).Ceramah
(2).Diskusi
(3).Tanya jawab
f). Media
45
(1).Leaflet
(2).Materi satuan penyuluhan
g). Hasil
Kegiatan penyuluhan ini dilakukan di Posyandu Desa
Tepas B dan sasaran yang dituju adalah ibu balita yang
sudah dikategorikan sebagai dewasa. Penyuluhan ini
dihadiri oleh 4 orang ibu-ibu dewasa yang saat itu baru
selesai dengan kegiatan posyandu.
Penyuluhan mengenai perilaku hidup bersih terutama
cara cuci tangan yang baik dan benar ini dilakukan untuk
menambah wawasan ibu-ibu mengenai pentingnya
mencuci tangan untuk mencegah tubuh terjangkit
penyakit, agar ibu mengeathui kapan saja waktu penting
untuk mencuci tangan dan ibu-ibu turut serta
memperagakan gerakan 6 langkah cuci tangan. Tidak ada
sasaran yang mengajukan pertanyaan ketika diberi waktu
untuk bertanya karena anak yang dibawa rewel ingin
pulang.
h). Hambatan
Tidak ada hambatan pada kegiatan penyuluhan kali
ini.
i). Dokumentasi
DOKUMENTASI
46
F. Lansia
1). Kolestrol
a). Tujuan
(1).Menjelaskan dan mengetahui pengertian kolesterol
tinggi
(2).Mengetahui penyebab kolesterol tinggi
(3).Mengetahui tanda dan gejala kolesterol tinggi
(4).Mengetahui komplikasi kolesterol tinggi
(5).Mengetahui pencegahan kolestrol
b). Tempat dan Waktu
(1).Hari/tanggal : Rabu, 17 Maret 2021
(2).Tempat : Masjid Desa Moteng Atas
(3).Waktu : 08.00 – selesai
c). Pelaksana
Melly Anggraini Lestari.S
d). Sasaran
Lansia yang datang ke Posbindu
e). Metode Penyuluhan
(1).Ceramah
(2).Diskusi
(3).Tanya jawab
(4).Teknologi tepat guna
f). Media
(1).Leaflet
(2).Materi satuan penyuluhan
(3).Alat dan bahan TTG
g). Hasil
Kegiatan penyuluhan ini dilakukan di Desa Moteng
Atas dan sasaran yang dituju adalah lanjut usia yang saat
itu kegiatannya bersamaan dengan kegiatan posbindu
47
dan disertai konseling penyakit tidak menular dan
teknologi tepat guna membuat pudding kacang merah
bagi penderita kolestrol. Penyuluhan ini dihadiri oleh 20
orang lansia yang terdiri dari 4 orang lansia laki-laki dan
16 orang lansia perempuan, 3 orang petugas puskesmas
dan 3 orang kader. Adapun target dari penyuluhan pada
lansia ini adalah 6-10 orang lansia sehingga persentase
kehadiran pesertanya melebihi target.
Penyuluhan mengenai penyakit kolestrol ini dilakukan
di masjid, terlihat adanya peningkatan pengetahuan
lansia mengenai kolestrol terutama mengenai bahan
makanan sumber kolestrol, bahan makanan yang baik
untuk dikonsumsi, gejala dan tanda-tanda kolestrol dan
beberapa pertanyaan mengenai demonstrasi selingan
bagi penderita kolestrol yaitu pudding kacang merah yang
telah dilakukan.
h). Hambatan
Tidak ada hambatan pada kegiatan penyuluhan kali
ini.
i). Dokumentasi
DOKUMENTASI
48
a). Tujuan
(1).Sasaran mengetahui pengertian garam beryodium
(2).Sasaran mengetahui manfaat garam beryodium
(3).Sasaran mengetahui dampak bila kekurangan garam
beryodium
(4).Sasaran mengetahui bentuk garam beryodium
(5).Sasaran mengetahui cara menyimpan garam
beryodium
(6).Sasaran menyampaikan apa yang sudah didapatkan di
sekolah kepada ibunya mengenai garam beryodium
b). Tempat dan Waktu
Hari/tanggal : Kamis, 18 Maret 2021
Tempat : SD Negeri Seminar
Waktu : 09.00 – 10.30
c). Pelaksana
Melly Anggraini Lestari.S
d). Sasaran
Anak kelas 2 SD
e). Metode Penyuluhan
(1).Ceramah
(2).Diskusi
(3).Tanya jawab
f). Media
(1).Poster
(2).Materi satuan penyuluhan
(3).Garam
g). Hasil
Kegiatan penyuluhan ini dilakukan di SD Negeri
Seminar dan sasaran yang dituju adalah siswa kelas 2 SD
yang masuk sekolah pada hari itu. Penyuluhan ini dihadiri
49
oleh 29 orang siswa yang terdiri dari 11 orang siswa laki-
laki dan18 orang siswa perempuan.
Penyuluhan mengenai garam beryodium ini dilakukan
untuk menambah pengetahuan siswa sekolah dasar
mengenai pentingnya menggunakan garam beryodium
dalam kehidupan sehari-hari untuk mencegah
terhambatnya pertumbuhan tubuh, perkembangan otak
dan menurunkan tingkat kece rdasan serta agar terhindar
dari penyakit gondok, siswa mengetahui apa yang harus
dilakukan ketika sampai di rumah sepulang sekolah untuk
agar membertahukan informasi yang mereka dapat
kepada ibunya di rumah.
h). Hambatan
Sasaran pada kegiatan ini adalah anak SD sehingga
ada saja yang membuat buyar fokus teman-temannya
yang lain.
i). Dokumentasi
DOKUMENTASI
H. Pengunjung Puskesmas
1). PHBS (Cuci Tangan)
a). Tujuan
50
(1).Mengetahui dan memahami definisi cuci tangan
(2).Mengetahui waktu terbaik untuk mencuci tangan
(3).Mengetahui manfaat mencuci tangan
(4).Mengetahui dan memahami 6 langkah mencuci
tangan
b). Tempat dan Waktu
Hari/tanggal : Rabu, 10 Maret 2021
Tempat : UPTD. Puskesmas Brang Rea
Waktu : 08.30 – selesai
c). Pelaksana
Melly Anggraini Lestari.S
d). Sasaran
Pengunjung puskesmas
e). Metode Penyuluhan
(4).Ceramah
(5).Diskusi
(6).Tanya jawab
f). Media
(4).Leaflet
(5).Materi satuan penyuluhan
g). Hasil
Kegiatan penyuluhan ini dilakukan di Puskesmas
Brang Rea dan sasaran yang dituju adalah pengunjung
puskesmas yang datang pada hari itu. Penyuluhan ini
dihadiri oleh kurang dari 10 orang pengunjung puskesmas
yang terdiri dari pengunjung yang menunggu antrean
untuk pemeriksaan laboratorium dan antrean untuk
pemeriksaan dokter.
Penyuluhan mengenai perilaku hidup bersih terutama
cara cuci tangan yang baik dan benar ini dilakukan untuk
51
menambah wawasan pengunjung puskesmas mengenai
pentingnya mencuci tangan untuk mencegah tubuh
terjangkit penyakit, agar pengunjung puskesmas
mengetahui kapan saja waktu penting untuk mencuci
tangan dan pengunjung turut serta memperagakan
gerakan 6 langkah cuci tangan. Ada beberapa orang yang
bertanya mengenai materi yang disampaikan.
h). Hambatan
Pengunjung pada hari penyuluhan tersebut tidak
terlalu ramai.
i). Dokumentasi
DOKUMENTASI
52
Ria Fitri Rahmawati
A. Ibu Hamil
1. Pentingnya Menggunakan Garam Beryodium
a. Tujuan
1. Ibu mampu menjelaskan pengertian garam
beryodium.
2. Ibu mampu menyebutkan manfaat garam beryodium.
3. Ibu mampu menyebutkan dampak bila kekurangan
dan kelebihan garam beryodium.
4. Ibu mampu menjelaskan cara menggunakan garam
beryodium.
5. Ibu mampu menjelaskan cara menyimpan garam
beryodium.
6. Ibu mampu menyebutkan cara untuk mengetahui
apakah garam mengandung yodium atau tidak
b. Tempat dan Waktu
Tempat : Posyandu Batu Melik
Waktu Pelaksanaan : Rabu, 10 Maret 2021
Pukul : 08.00 – 10.00 WITA
c. Pelaksana
Ria Fitri Rahmawati
d. Sasaran
Ibu Hamil
e. Metode Penyuluhan
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Teknologi Tepat Guna
f. Media
1. Materi Satpel
2. Leaflet
53
3. Alat dan Bahan TTG
g. Hasil
Peserta yang hadir berjumlah 2 orang Ibu Hamil dan
dihadiri oleh 3 orang kader. Penyuluhan tersebut
bersamaan dengan 4 Ibu Balita serta TTG Pembuatan
Stick Nugget Tempe Wortel Jagung Manis. Kegiatan
tersebut membuat peserta antusias untuk bertanya dan
menceritakan keluhan-keluhan yang sering dialami.
Memberikan leaflet pada semua peserta untuk dibawa
pulang agar anggota keluarga atau ibu Hamil yang tidak
hadir saat penyuluhan mampu mengetahui tentang
pentingnya menggunakan garam beryodium.
h. Hambatan
Peserta yang menghadiri masih kurang, karena untuk
Ibu hamil di dusun tersebut sedikit, sehingga digabung
dalam kegiatan penyuluhan untuk Ibu balita agar Ibu
balita mendapat penjelasan tentang materi Ibu Hamil dan
juga sebaliknya.
i. Dokumentasi
B. Ibu Balita
1. MP-ASI Pada Balita
a. Tujuan
54
1. Ibu mampu menjelaskan pengertian dan fungsi MP-ASI.
2. Ibu mampu menyebutkan manfaat pemberian MP-ASI.
3. Ibu mampu menyebutkan pesan-pesan penting saat
memberikan MP-ASI.
4. Ibu mampu menjelaskan kapan waktu yang tepat
pemberian MP-ASI.
5. Ibu mampu menjelaskan jumlah, variasi dan frekuensi
pemberian MP-ASI.
6. Ibu mampu menyebutkan faktor yang mempengaruhi
pemberian MP-ASI.
b. Tempat dan Waktu
Tempat : Posyandu Seminar
Waktu Pelaksanaan : Kamis, 11 Maret 2021
Pukul : 10.00 – 11.30 WITA
c. Pelaksana
Ria Fitri Rahmawati
d. Sasaran
Ibu Balita
e. Metode Penyuluhan
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Teknologi Tepat Guna
f. Media
1. Materi Satpel
2. Leaflet
3. Alat dan Bahan TTG
g. Hasil
Peserta yang hadir berjumlah 10 orang Ibu Balita, 1
Ibu Kepala Desa dan 2 orang kader. Penyuluhan tersebut
bersamaan dengan TTG pembuatan makanan selingan
55
MP-ASI yaitu puding pisang kepok. Kegiatan tersebut
membuat peserta antusias untuk bertanya dan
menceritakan keluhan-keluhan yang sering dialami.
Memberikan leaflet pada semua peserta untuk dibawa
pulang agar anggota keluarga atau ibu Hamil yang tidak
hadir saat penyuluhan mampu mengetahui tentang
pentingnya pemberian makanan pendamping asi.
h. Hambatan
Terdapat sedikit hambatan karena ruangan posyandu
yang terlalu kecil dan sebagian balita ada yang rewel dan
menangis sehingga ibu tidak fokus untuk mendengarkan
materi yang dijelaskan penyuluh.
i. Dokumentasi
e. Metode Penyuluhan
1. Ceramah
2. Tanya jawab
f. Media
1. Materi Satpel
2. Poster
3. Bekal Sarapan Pagi
4. Doorprize
g. Hasil
Peserta yang hadir berjumlah 8 orang anak sekolah
dasar yang terdiri dari 6 orang anak perempuan dan 2
orang anak laki-laki serta diberikan contoh menu
makanan untuk sarapan pagi. Penyuluhan tentang
pentingnya gizi seimbang pada anak usia sekolah
bersamaan dengan aksi sarapan pagi bersama dan
terlihat adanya tingkat pengetahuan anak tentang gizi
seimbang karena diberikan contoh makanan gizi
seimbang untuk sarapan dan contoh gambar bahan
makanan sumber zat tenaga, zat pembangun dan zat
pengatur. Kegiatan tersebut membuat peserta antusias
57
karena akan diberikan doorprize jika anak mampu
menjawab pertanyaan dari penyuluh.
h. Hambatan
Peserta hadir masih kurang dari target yang
seharusnya 10 orang tetapi yang dapat hadir hanya 8
orang. Selama kegiatan sedikit terhambat karena ada
sebagian anak yang suka mengganggu temannya
sehingga anak yang lain terganggu dan susah
memperhatikan penyuluh.
i. Dokumentasi
D. Remaja
1. Pentingnya Pencegahan KEK Pada Remaja Putri
a. Tujuan
1. Remaja mampu menjelaskan pengertian kurang energi
kronis (KEK).
2. Remaja mampu menjelaskan cara mengukur lingkar
lengan atas (LiLA).
3. Remaja mampu menyebutkan penyebab kurang energi
kronis pada remaja putri.
4. Remaja mampu menyebutkan dampak kurang energi
kronis pada remaja putri.
58
5. Remaja mampu menjelaskan cara pencegahan kurang
energi kronis pada remaja putri.
b. Tempat dan Waktu
Tempat : Dusun Harapan Jaya
Waktu Pelaksanaan : Minggu, 14 Maret 2021
Pukul : 09.30 – 11.00 WITA
c. Pelaksana
Ria Fitri Rahmawati
d. Sasaran
Remaja Putri di Desa Harapan Jaya
e. Metode Penyuluhan
1. Ceramah
2. Tanya jawab
f. Media
1. Materi Satpel
2. Leaflet
3. Pita Lila
4. Doorprize
g. Hasil
Peserta yang hadir berjumlah 12 orang remaja yang
terdiri dari 9 orang remaja putri dan 3 orang remaja putra.
Penyuluhan tentang pentingnya pencegahan KEK pada
remaja putri bersamaan dengan penyuluhan tentang
promosi kesehatan 5M dan napza sehingga tidak hanya
remaja putri tetapi ada sebagian remaja putra turut hadir.
Kegiatan ini membuat peserta khususnya remaja putri
antusias karena bisa mengetahui apakah mereka
mengalami KEK atau tidak dengan cara pengukuran lila
secara langsung dan akan diberikan doorprize jika
peserta mampu menjawab pertanyaan dari penyuluh.
59
h. Hambatan
Selama kegiatan sedikit terganggu karena tempat yang
digunakan penyuluhan adalah berugak sehingga ada
sebagian peserta yang merasa tidak nyaman karea
sedikit kepanasan.
i. Dokumentasi
E. Dewasa
1. Pentingnya Melakukan Aktivitas Fisik
a. Tujuan
1. Ibu mampu menjelaskan pengertian aktivitas fisik.
2. Ibu mampu menyebutkan kategori aktivitas fisik.
3. Ibu mampu menyebutkan contoh aktivitas fisik.
4. Ibu mampu menjelaskan faktor-faktor yang
mempengaruhi aktivitas fisik.
5. Ibu mampu menyebutkan manfaat melakukan
aktivitas fisik.
b. Tempat dan Waktu
Tempat : Posyandu Tepas B
Waktu Pelaksanaan : Selasa, 16 Maret 2021
Pukul : 08.00 – 10.00
c. Pelaksana
Ria Fitri Rahmawati
60
d. Sasaran
Dewasa
e. Metode Penyuluhan
1. Ceramah
2. Tanya jawab
f. Media
1. Materi Satpel
2. Leaflet
g. Hasil
Peserta yang hadir berjumlah 4 orang ibu-ibu
dewasa. Penyuluhan tentang pentingnya melakukan
aktivitas fisik ini membuat peserta antusias untuk
bertanya dan menceritakan keluhan-keluhan yang sering
dialami.
h. Hambatan
Peserta yang menghadiri masih kurang, karena
sasaran di posyandu tersebut sedikit yang berkisar 15
orang. Sebagian peserta juga sibuk dan ingin cepat
pulang. Selama kegiatan sedikit terganggu karena ibu
membawa anak dan anaknya ada yang menangis
sehingga perhatiannya teralihkan dan tidak
mendengarkan penyuluh.
i. Dokumentasi
61
F. Lansia
1. Pentingnya pencegahan asam urat pada lansia
a. Tujuan
1. Lansia mampu menjelaskan pengertian penyakit asam
urat.
2. Lansia mampu menyebutkan pembagian asam urat.
3. Lansia mampu menyebutkan tanda dan gejala asam
urat.
4. Lansia mampu menyebutkan penyebab asam urat.
5. Lansia mampu menjelaskan komplikasi asam urat.
6. Lansia mampu menyebutkan diet bagi penderita asam
urat.
b. Tempat dan Waktu
Tempat : Masjid Desa Moteng Atas
Waktu Pelaksanaan : Rabu, 17 Maret 2021
Pukul : 08.00 – 10.00 WITA
c. Pelaksana
Ria Fitri Rahmawati
d. Sasaran
Lansia
e. Metode Penyuluhan
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Teknologi Tepat Guna
f. Media
1. Materi Satpel
2. Leaflet
62
3. Alat dan Bahan TTG
g. Hasil
Peserta yang hadir berjumlah 20 orang lansia yang
terdiri dari 4 orang lansia laki-laki dan 16 orang lansia
perempuan serta 3 petugas puskesmas dan 3 orang
kader. Penyuluhan tersebut bersamaan dengan TTG
Pembuatan klepon labu kuning untuk selingan penyakit
asam urat. Kegiatan tersebut membuat peserta antusias
untuk bertanya dan menceritakan keluhan-keluhan yang
sering dialami serta menambah wawasan informasi
mengenai penyakit asam urat, tanda dan gejala serta
makanan yang dibatasi untuk penyakit asam uat.
Memberikan leaflet pada semua peserta untuk dibawa
pulang agar anggota keluarga atau lansia yang tidak hadir
saat penyuluhan mampu mengetahui tentang pentingnya
pencegahan asam urat pada lansia.
h. Hambatan
Saat kegiatan berlangsung tidak ada hambatan
sedikitpun karena peserta yang hadir melebihi target dan
semua peserta mengikuti kegiatan dengan baik hingga
selesai.
i. Dokumentasi
63
G. Gizi Institusi
1. Pentingnya Menggunakan Garam Beryodium
a. Tujuan
1. Anak mampu menjelaskan pengertian garam
beryodium.
2. Anak mampu menyebutkan manfaat garam
beryodium.
3. Anak mampu menyebutkan dampak bila kekurangan
dan kelebihan garam beryodium.
4. Anak mampu menjelaskan cara menggunakan garam
beryodium.
5. Anak mampu menjelaskan cara menyimpan garam
beryodium.
6. Anak mampu menjelaskan kepada ibunya harus
menggunakan garam beryodium ketika memasak
b. Tempat dan Waktu
Tempat : SDN Seminar
Waktu Pelaksanaan : Kamis, 18 Maret 2021
Pukul : 09.00 – 10.30 WITA
c. Pelaksana
Ria Fitri Rahmawati
d. Sasaran
Anak Sekolah Dasar Kelas 1
e. Metode Penyuluhan
1. Ceramah
2. Tanya jawab
f. Media
1. Materi Satpel
2. Leaflet dan Poster
3. Contoh garam beryodium dan tidak beryodium
64
g. Hasil
Peserta yang hadir berjumlah 25 orang anak kelas 1
yang terdiri dari 17 anak perempuan dan 8 anak laki-laki.
Kegiatan tersebut membuat peserta antusias untuk
bertanya dan menambah wawasan informasi mengenai
pengertian garam beryodium, manfaat dan dampak bila
kekurangan yodium, memberikan contoh garam
beryodium dan garam curah dari garam yang dibawa oleh
peserta dari rumah serta anak dapat menjelaskan kepada
ibu di rumah ketika sudah pulang bagaimana pentingnya
menggunakan garam yang beryodium ketika memasak.
h. Hambatan
Selama kegiatan sedikit terhambat karena ada
sebagian anak yang suka mengganggu temannya
sehingga anak yang lain terganggu dan susah
memperhatikan penyuluh.
i. Dokumentasi
H. Pengunjung Puskesmas
1. Pentingnya Melakukan Aktivitas Fisik
a. Tujuan
1. Pengunjung mampu menjelaskan pengertian aktivitas
fisik.
65
2. Pengunjung mampu menyebutkan kategori aktivitas
fisik.
3. Pengunjung mampu menyebutkan contoh aktivitas
fisik.
4. Pengunjung mampu menjelaskan faktor-faktor yang
mempengaruhi aktivitas fisik.
5. Pengunjung mampu menyebutkan manfaat melakukan
aktivitas fisik.
b. Tempat dan Waktu
Tempat : UPTD. Puskesmas Brang Rea
Waktu Pelaksanaan : Senin, 15 Maret 2021
Pukul : 09.00 – 10.00 WITA
c. Pelaksana
Ria Fitri Rahmawati
d. Sasaran
Pengunjung Puskesmas
e. Metode Penyuluhan
1. Ceramah
2. Tanya jawab
f. Media
1. Materi Satpel
2. Leaflet
g. Hasil
Pengunjung yang terdapat didalam puskesmas
berjumlah 10 orang. Penyuluhan tentang pentingnya
melakukan aktivitas fisik ini membuat peserta antusias
untuk bertanya tentang aktivitas fisik dan menceritakan
keluhan-keluhan yang sering dialami serta bertanya
seputaran gizi dan makanan diluar materi tentang aktifitas
fisik.
66
h. Hambatan
Pengunjung yang terdapat didalam puskesmas
sebagian tidak memperhatikan penyuluh karena sibuk
untuk mengantri giliran pemeriksaan laboratorium seperti
gula darah, kolesterol dan lainnya.
i. Dokumentasi
67
Gea Meishi
A. IBU HAMIL
1. ASI EKSKLUSIF
a.) Tujuan :
1. Ibu mampu menjelaskan pengertian ASI Eksklusif
2. Ibu mampu menjelaskan kandungan ASI
3. Ibu mampu menjelaskan keuntungan ASI untuk ibu
4. Ibu mampu menjelaskan keuntungan ASI untuk bayi
5. Ibu mampu menjelaskan teknik cara menyusui yang
benar
b.) Tempat & Waktu
1. Hari / Tanggal : Jumat, 12 Maret 2021
2. Tempat : Posyandu Desa Harapan Jaya
3. Waktu : 08.00 s/d selesai
c.) Pelaksana : Gea Meishi
d.) Sasaran : Ibu Hamil
e.) Metode Penyuluhan : Ceramah & Diskusi
f.) Media : Leaflet
g.) Hasil : Jumlah ibu hamil 4 orang, ibu
balita 5 orang. Pada saat penyuluhan berlangsung, ibu –
ibu sangat semangat menyimak penyuluhan, ibu – ibu
juga aktif dalam bertanya setelah penyuluhan tentang Asi
Eksklusif. Sasaran sangat antusias saat menyimak
demonstrasi TTG pembuatan Bitterballen Tempe untuk
pemberian makanan tambahan (PMT) pemulihan pada
balita usia 14 – 28 bulan.
h.) Hambatan : Tidak ada
i.) Dokumentasi :
68
B. IBU BAYI & BALITA
1. MP – ASI
a.) Tujuan :
1. Pengertian MP-ASI
2. Pemberian makanan anak umur 0-24 bulan yang baik
dan benar
3. Cara membuat MP-ASI
4. Permasalahan dalam memberikan MP-ASI pada bayi
5. Akibat pemberian MP-ASI terlalu dini
b.) Tempat & Waktu
1. Hari / Tanggal : Kamis, 11 Maret 2021
2. Tempat : Posyandu Desa Seminar
3. Waktu : 09.00 s/d selesai
c.) Pelaksana : Gea Meishi
d.) Sasaran : Ibu Balita
e.) Metode Penyuluhan : Ceramah & Diskusi
f.) Media : Leaflet
g.) Hasil : Jumlah sasaran saat penyuluhan
yaitu 10 ibu bayi dan balita, Saat penyuluhan, semua ibu
69
bayi dan balita sangat aktif dan antusias saat menyimak
penyuluhan serta TTG pada pembuatan MP ASI pada
anak usia 12 – 24 bulan yaitu Rolled Tahu.
h.) Hambatan : Tidak ada
i.) Dokumentasi :
70
2. Tempat : Posko di Desa Beru, Kecamatan
Brang Rea
3. Waktu : 09.00 – 09.30 (30 menit)
c.) Pelaksana : Gea Meishi
d.) Sasaran : Anak Sekolah Dasar (SD)
e.) Metode Penyuluhan : Ceramah & Diskusi
f.) Media : Leaflet
g.) Hasil : Jumlah anak – anak yang hadir
pada saat penyuluhan yaitu 3 orang anak laki – laki dan 6
ohrang anak perempuan. Semua anak – anak sangat
antusias dan semangat saat menyimak penyuluhan,
sebagian anak juga sangat aktif saat bertanya setelah
penyuluhan.
h.) Hambatan : Tidak ada
i.) Dokumentasi :
2. GARAM BERYODIUM
a.) Tujuan :
1. Mengetahui perbedaan garam Yodium dan tidak
Yodium
71
2. Mengetahui dampak dari tidak mengkonsumsi
garam ber Yodium
3. Mengetahui bahan makanan yang mengandung
Yodium
b.) Tempat & Waktu
1. Hari / Tanggal : Kamis, 18 Maret 2021
2. Tempat : SD Seminar
3. Waktu : 09.00 s/d selesai
c.) Pelaksana : Gea Meishi
d.) Sasaran : Anak Sekolah Dasar (SD)
e.) Metode Penyuluhan : Ceramah & Diskusi
f.) Media : Leaflet & Poster
g.) Hasil : Jumlah sasaran pada saat
penyuluhan berjumlah 25 sasaran, 17 laki – laki dan 8
perempuan. Sebagian siswa sangat semangat dalam
menyimak penyuluhan. Pada saat menjawab pertanyaan
dari penyuluh, sebagian siswa sangat aktif dalam
menyimak penyuluhan. Sebagian siswa juga ada yang
membawa garam ber yodium dan tidak ber yodium untuk
dapat membedakan mana garam yang mengandung
Yodium dan tidak mengandung Yodium.
h.) Hambatan : Sebagian siswa laki - laki tidak
menyimak saat penyuluhan .
i.) Dokumentasi :
72
Dokumentasi
D. PENGUNJUNG PUSKESMAS
1. GIZI SEIMBANG
a.) Tujuan :
1. Dapat memahami pentingnya gizi seimbang
2. Mengerti dan paham tentang kebutuhan zat gizi
untuk tubuh
3. Memahami manfaat gizi seimbang
4. Dapat memahami dapampak dari kekurangan gizi
b.) Tempat & Waktu
1. Hari / Tanggal : Rabu, 10 Maret 2021
2. Tempat : UPTD Puskesmas Brang Rea
3. Waktu : 09.00 s/d selesai
c.) Pelaksana : Gea Meishi
d.) Sasaran : Pengunjung Puskesmas
e.) Metode Penyuluhan : Ceramah & Diskusi
f.) Media : Leaflet
g.) Hasil : Jumlah sasaran pada saat
penyuluhan berjumlah 10 orang, yang terdiri dari 8 orang
pengunjung dan 2 orang petugas Puskesmas Brang Rea
73
yang antusias dan bersemangat saat bertanya setelah
penyuluhan.
h.) Hambatan : Pada saat penyuluhan, sebagian
dari pengunjung Puskesmas sibuk karena menunggu
antrian saat akan pemeriksaan ke dokter dan
pemeriksaan di laboratorium .
i.) Dokumentasi :
Dokumentasi
E. DEWASA
1. GIZI SEIMBANG PADA IBU HAMIL
a.) Tujuan :
1. Ibu hamil dapat mengerti pentingnya gizi seimbang
bagi ibu hamil
2. Ibu hamil mengerti dan paham tentang kebutuhan zat
gizi untuk ibu hamil
3. Ibu hamil mengerti manfaat gizi seimbang untuk ibu
hamil
4. Ibu hamil dapat mengerti dampak kekurangan gizi
pada ibu hamil
b.) Tempat & Waktu
1. Hari / Tanggal : Selasa, 16 Maret 2021
74
2. Tempat : Posyandu Ingin Maju 1 Desa
Moteng
3. Waktu : 09.00 s/d selesai
c.) Pelaksana : Gea Meishi
d.) Sasaran : Ibu Hamil, ibu bayi & balita,
kader
e.) Metode Penyuluhan : Ceramah & Diskusi
f.) Media : Leaflet
g.) Hasil : Seluruh pengunjung posyandu
berjumlah 15 orang yaitu terdiri dari ibu hamil, ibu balita
dan kader posyandu. Pada saat penyuluhan sasaran
sangat tertib dalam mengikuti posyandu, bukan hanya ibu
hamil, tapi ibu balita juga ikut menyimak penyuluhan yang
disampaikan
h.) Hambatan : Tidak Ada
i.) Dokumentasi :
F. REMAJA
1. NAPZA
a.) Tujuan :
1. Pengertian NAPZA
75
2. Gejala Klinis Penyalahgunaan NAPZA
3. Jenis - jenis NAPZA (NARKOTIKA)
4. Bahaya dan pengaruh Narkoba
5. Factor Penyebab penyalahgunaan NAPZA
6. Upaya pencegahan
b.) Tempat & Waktu
1. Hari / Tanggal : Minggu, 14 Maret 2021
2. Tempat : Berugak Desa Harapan Jaya
3. Waktu : 09.00 s/d selesai
c.) Pelaksana : Gea Meishi
d.) Sasaran : Remaja Putra dan Putri
e.) Metode Penyuluhan : Ceramah & Diskusi
f.) Media : Leaflet
g.) Hasil : Jumlah sasaran remaja pada saat
penyuluhan yaitu 11 orang remaja, 8 remaja putri dan 3
remaja putra. Semua remaja sangat antusias saat
menyimak penyuluhan, begitu pula saat bertanya, dan
menjawab pertanyaan dari peenyuluh. Peran masyarakat
di Desa Harapan Jaya juga ikut serta dalam penyuluhan
pada remaja tentang bahaya NAPZA.
h.) Hambatan : Tidak Ada
i.) Dokumentasi :
76
Dokumentasi
G. LANSIA
1. DIABETES MELITUS (DM)
a.) Tujuan :
1. Lansia dapat memahami pengertian DM
2. Lansia dapat memahami penyebab DM
3. Lansia dapat mengetahui klasifikasi DM
4. Lansia dapat mengetahui tanda dan gejala DM
5. Lansia dapat mengetahui pengelolaan DM
6. Lansia dapat mengetahui makanan yang di batasi,
tidak boleh dan juga yang diperbolehkan.
b.) Tempat & Waktu
1. Hari / Tanggal : Rabu, 17 Maret 2021
2. Tempat : Masjid Desa Moteng
3. Waktu : 08.00 s/d selesai
c.) Pelaksana : Gea Meishi
d.) Sasaran : Lansia
e.) Metode Penyuluhan : Ceramah & Diskusi
f.) Media : Leaflet
77
g.) Hasil : Jumlah sasaran berjumlah 20
lansia, lansia perempuan 16 orang dan jumlah lansia laki
– laki yaitu 4 orang. Semua sasaran sangat semangat saat
mendengarkan penyuluhan , begitu pula saat bertanya,
semua lansia sangat aktif dalam menyimak dan bertanya.
Saat demonstrasi TTG semua lansia sangat menyukai
produk TTG yang di buat yaitu Smoothie buah naga untuk
selingan pada penderita penyakit Diabetes.
h.) Hambatan : Tidak Ada
i.) Dokumentasi :
Dokumentasi
78
Abdu Puguh Mulawarman
A. Ibu hamil
1. ASI Ekslusif
a) Tujuan
1) Menjelaskan pentingnya ASI Eksklusif
2) Menyebutkan keunggulan dari ASI.
3) Menyebutkan hal-hal yang mempengaruhi produksi
ASI.
4) Menyebutkan alasan pemberian ASI segera setelah
bayi lahir
5) Menyebutkan cara mengetahui bayi cukup
memperoleh ASI.
b) Tempat dan waktu
Hari/tanggal : Selasa, 16 Maret 2021
Tempat : Posyandu Ingin maju (Desa Moteng)
Waktu : 08.30-09.00
c) Pelaksana
Abdu Puguh Mulawarman
d) Sasaran
Ibu Hamil, Ibu Balita
e) Metode penyuluhan
Ceramah dan Tanya jawab
f) Media
Leaflet
g) Hasil
Kegiatan penyuluhan ASI-E ini dihadiri oleh 3 orang
Ibu hamil dan 10 orang ibu balita dan 5 orang kader
posyandu anak. Kegiatan berjalan sesuai dengan rencana
dan kontrak yang telah disepakati diawal pembukaan. Ibu
Hamil aktif dalam kegiatan penyuluhan, penuh perhatian
79
dan ibu Hamil mengajukan pertanyaan mengenai materi
yang disampaikan.
h) Hambatan
Tidak ada hambatan pada kegiatan ini kegiatan
berjalan dengan lancar sesuai dengan yang
direncanakan.
Dokumentasi
Dokumentasi
B. Ibu Balita
1. 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK)
a) Tujuan
1) Sasaran mengetahui pengertian 1000 HPK.
2) Sasaran mengetahui pengertian usia emas (golden
age).
3) Sasaran mengetahui hal yang harus diperhatikan
dalam 1000 hari pertama kehidupan.
80
4) Sasaran mengetahui bagaimana cara pemenuhan
gizi pada 1000 hari pertama kehidupan.
b) Tempat dan waktu
Hari/tanggal : Kamis, 11 Maret 2021
Tempat : Posyandu seminar, Desa Seminar Salit
Waktu : 10.00-Selesai
c) Pelaksana
Abdu Puguh Mulawarman
d) Sasaran
Ibu Balita
e) Metode penyuluhan
Ceramah, diskusi dan Tanya jawab
f) Media
Leaflet, Materi SAP dan TTG
g) Hasil
Kegiatan penyuluhan ini dihadiri oleh 10 orang Ibu
yang memiliki Balita dan 2 orang kader posyandu. Peserta
yang mengikuti penyuluhan antusias pada saat
pemaparan materi terkait dengan 1000 HPK pada balita
dan memiliki beragam pertanyaan baik mengenai materi
maupun berdasarkan pengalaman yang dialami oleh
individu masing-masing. Kegiatan penyuluhan ini
sekaligus dengan TTG (Teknologi Tepat Guna) tentang
makanan balita MP-ASI umur 9-11 bulan.
h) Hambatan
Hambatan pada pelaksanaan kegiatan penyuluhan
ini adalah tempat penyuluhan kurang luas sehingga tidak
bisa mengatur jarak sesuai dengan protokol kesehatan,
serta sebagian balita menangis sehingga ibu balitatidak
fokus mendengarkan materi yang disampaikan.
81
i) Dokumentasi
Dokumentasi
83
D. Remaja
1. PROMKES 5M
a) Tujuan
1) Sasaran mengetahui pengertian covid-19.
2) Sasaran mengetahui tanda dan gejala covid-19.
3) Sasaran mengetahui protokol kesehatan (5M).
4) Sasaran mengetahui bagaimana cara mencegah
covid-19.
b) Tempat dan waktu
Hari/tanggal : Minggu, 14 Maret 2021
Tempat : Berugak, Desa Harapan Jaya
Waktu : 10.00-Selesai
c) Pelaksana
Abdu Puguh Mulawarman
d) Sasaran
Remaja putri dan remaja putra
e) Metode penyuluhan
Ceramah dan Tanya jawab
f) Media
Leaflet
g) Hasil
Kegiatan penyuluhan ini dihadiri oleh 12 orang
remaja Harapan Jaya, 3 orang remaja putra dan 9 orang
remaja putri. Kegiatan penyuluhan ini berjalan dengan
lancar dan penyuluh saat memberikan materi mendapat
perhatian dari remaja-remaja karena pada saat pandemic
Covid-19 sangat penting untuk menjalankan protokol
kesehatan yaitu 5M.
h) Hambatan
84
Hambatan pada pelaksanaan kegiatan penyuluhan
ini adalah tempat yang digunakan sempit sehingga
remaja-remaja berdesakan dan tidak menjaga jarak.
i) Dokumentasi
Dokumentasi
E. Dewasa
1. Gizi seimbang pada masa pandemi Covid-19
a) Tujuan
1) Sasaran mengetahui pengertian 1000 HPK.
2) Sasaran mengetahui pengertian usia emas (golden
age).
3) Sasaran mengetahui hal yang harus diperhatikan
dalam 1000 hari pertama kehidupan
4) Sasaran mengetahui bagaimana cara pemenuhan
gizi pada 1000 hari pertama kehidupan.
b) Tempat dan waktu
Hari/tanggal : Selasa, 16 Maret 2021
Tempat : Posyandu seminar salit
Waktu : 09.00-Selesai
c) Pelaksana
85
Abdu Puguh Mulawarman
d) Sasaran
Ibu hami, Ibu balita dan kader posyandu.
e) Metode penyuluhan
Ceramah dan Tanya jawab
f) Media
Leaflet
g) Hasil
Kegiatan penyuluhan ini dihadiri oleh 15 orang
yaitu terdiri dari Ibu hamil, Ibu balita dan kader posyandu.
Pada saat penyuluhan, sasaran dapat menerima materi
dengan baik ditandai dengan banyaknya terdapat
pertanyaan pertanyaan yang diberikan oleh sasaran
terutama oleh Ibu hamil dan Ibu Balita.
h) Hambatan.
Hambatan pada pelaksanaan kegiatan penyuluhan
ini adalah tempat penyuluhan kurang luas sehingga tidak
bisa mengatur jarak sesuai dengan protokol kesehatan,
serta sebagian balita menangis sehingga ibu balitatidak
fokus mendengarkan materi yang disampaikan
i) Dokumentasi
Dokumentasi
86
F. Lansia
1. Hipertensi
a) Tujuan
1) Sasaran mengetahui pengertian Penyakit hipertensi.
2) Sasaran mengetahui gejala dan tanda penyakit
hipertensi.
3) Sasaran mengetahui bagaimana cara mencegah
penyakit hipertensi.
4) Sasaran mengetahui makanan yang dianjurkan untuk
penyakit hipertensi.
b) Tempat dan waktu
Hari/tanggal : Rabu, 17 Maret 2021
Tempat : Masjid (Desa Moteng)
Waktu : 08.00-Selesai
c) Pelaksana
Abdu Puguh Mulawarman
d) Sasaran
Lansia
87
e) Metode penyuluhan
Ceramah dan Tanya jawab
f) Media
Leaflet dan TTG
g) Hasil
Kegiatan penyuluhan sekaligus TTG ini dihadiri
oleh 26 orang yang terdiri dari 16 lansia perempuan, 4
orang lansia laki-laki, 3 orang kader posbindu dan 3 orang
petugas puskesmas. Kegiatan penyuluhan ini berjalan
sesuai jadwal yang telah direncanakan dengan jumlah
sasaran yang diharapkan yaitu 20 lansia. Pada saat
penyampaian materi, menggunakan pengeras suara
masjid sehingga lansia dapat dengan jelas mendengar
materi yang disampaikan, Selain itu ada beberapa
pertanyaan dari lansia terkait dengan materi dan TTG
(Teknologi tepat guna) yang dilakukan yaitu talam Ubi
ungu untuk penderita penyakit jantung koroner.
h) Hambatan
Tidak ada hambatan pada kegiatan ini.
i) Dokumentasi
Dokumentasi
88
G. Gizi Institusi (Anak Sekolah Dasar)
1). Garam Beryodium
a). Tujuan
(1). Sasaran mengetahui pengertian garam beryodium
(2). Sasaran mengetahui manfaat garam beryodium
(3). Sasaran mengetahui dampak bila kekurangan
garam beryodium
(4). Sasaran mengetahui bentuk garam beryodium
(5). Sasaran mengetahui cara menyimpan garam
beryodium
(6). Sasaran menyampaikan apa yang sudah
didapatkan di sekolah kepada ibunya mengenai garam
beryodium
b). Tempat dan Waktu
Hari/tanggal : Kamis, 18 Maret 2021
Tempat : SD Negeri Seminar
Waktu : 09.00 – 10.30 WITA
c). Pelaksana
Abdu Puguh Mulawarman
d). Sasaran
Anak kelas 5 SD
e). Metode Penyuluhan
(1).Ceramah
(2).Diskusi
(3).Tanya jawab
g). Media
(1).Poster
(2).Materi satuan penyuluhan
(3).Garam
h). Hasil
89
Kegiatan penyuluhan ini dilakukan di SD Negeri
Seminar dan sasaran yang dituju adalah siswa kelas 5
SD. Penyuluhan ini dihadiri oleh 26 orang siswa yang
terdiri dari 13 orang siswa laki-laki dan13 orang siswa
perempuan.
Penyuluhan mengenai garam beryodium pada
anak sekolah dasar ini dilakuakn dengan menampilkan
poster garam beryodium dan non yodium dilakukan
untuk menambah pengetahuan siswa sekolah dasar
mengenai pentingnya menggunakan garam beryodium
dalam kehidupan sehari-hari untuk mencegah
terhambatnya pertumbuhan tubuh, perkembangan otak
dan menurunkan tingkat kecerdasan serta agar
terhindar dari penyakit gondok, siswa mengetahui apa
yang harus dilakukan ketika sampai di rumah sepulang
sekolah untuk agar membertahukan informasi yang
mereka dapat kepada ibunya di rumah.
i). Hambatan
Sasaran pada kegiatan ini adalah anak SD
sehingga ada saja yang membuat buyar fokus teman-
temannya yang lain.
j). Dokumentasi
DOKUMENTASI
90
H. Pengunjung puskesmas
2. CERDIK
a) Tujuan
(1).Sasaran mengetahui pengertian Penyakit Tidak
Menular (PTM).
(2).Sasaran mengetahui cara Pencegahan Tenyakit tidak
Menular (PTM)
(3).Sasaran mengetahui pengertian CERDIK.
(4).Sasaran diharapkan mampu menerapkan perilaku
CERDIK.
b) Tempat dan waktu
Hari/tanggal : Jum’at, 12 Maret 2021
Tempat : UPTD. Puskesmas Brang Rea
Waktu : 08.00-Selesai
c) Pelaksana
Abdu Puguh Mulawarman
d) Sasaran
Pengunjung puskesmas
e) Metode penyuluhan
Ceramah dan Tanya jawab
f) Media
Leaflet
91
g) Hasil
Kegiatan penyuluhan ini dihadiri oleh 10
pengunjung puskesmas yang berada di depan apotek dan
di depan loket. Penyuluhan pengunjung puskesmas ini
kurang lebih selama 10 menit dengan materi tentang gizi
seimbang pada masa pandemic Covid-19. Para
pengunjung puskesmas diberikan leaflet untuk dibaca
agar mengetahui informasi tentang materi penyuluhan
yang diberikan. Sebagian pengunjung puskesmas
mengikuti kegiatan penyuluhan sampai akhir namun
sebagian pengunjung tidak.
h) Hambatan
Hambatan pada pelaksanaan kegiatan penyuluhan
ini adalah pengunjung yang telah antri mendapatkan
nomor antrian di panggil oleh pegawai puskesmas
sehingga mengurangi konsentrasi saat melakukan
penyuluhan.
i) Dokumentasi
Dokumentasi
92
3. Konseling Gizi
93
Kamis, 11 Maret 2021 Ibu Balita
94
MELLY ANGGRAINI LESTARI.S
TANGGAL SASARAN DOKUMENTASI
PELAKSANAAN
Jumat, 12 Maret 2021 Ibu Hamil
95
Jumat, 12 Maret 2021 Pengunjung
puskesmas
96
Rabu, 10 Maret 2021 Ibu Balita
GEA MEISHI
TANGGAL SASARAN DOKUMENTASI
PELAKSANAAN
97
Rabu, 10 Maret 2021 Ibu Hamil
98
Jum’at, 12 Maret 2021 Pengunjung puskesmas
99
Senin, 15 Maret 2021 Lansia
100
5). Resep
a) Bahan
Beras
Ayam
Tahu
Wortel
b) Cara pembuatan
Rebus terlebih dahulu ayam dengan air 200 ml
sampai mendidih.
Sisakan kaldu ayam yang telah dibuat
Masukkan semua bahan lalu rebus kembali hingga
mendidih
Setelah mendidih lalu blender semua bahan sampai
teksturnya lembut
Setelah hangat tuangkan di cup sesuai selera
6). Hasil
Sasaran pada pembuatan MP-ASI ini adalah Ibu yang
mempunyai balita. Pada demonstrasi ini diharapkan Ibu yang
mempunyai balita dapat mengenali tekstur makanan terutama
pada umur 6-8 bulan.
7). Hambatan
Hambatan pada kegiatan ini adalah terganggunya pada
saat menjelaskan karena Ibu-Ibu yang membawa balita
seringkali terganggu oleh balita nya karena sering menangis
hingga terganggunya konsentrasi saat mendengar
penjelasan.
8). Rencana tindak lanjut
Resep ini bisa di praktikkan secara mandiri oleh Ibu balita
dirumah
101
9). Dokumentasi
Dokumentasi
B. Puding jagung
1). Sasaran : Balita dan anak-anak
2). Media : Alat dan bahan TTG
3). Waktu dan tempat
Hari/tanggal : Kamis, 11 Maret 2021
Tempat : Posyandu Seminar, Desa Seminar Salit
Waktu : Pukul 10.00 - Selesai
4). Pelaksana
Zarkiyan Herlan Saraji
5). Resep
a) Bahan
2 jagung manis
1 bks agar-agar plain
150 gram gula pasir
1 bks santan kara (65 gram)
700 ml air
102
Garam
b) Cara pembuatan
Siapkan semua bahan
Sisir jagung manis kemudian blender pakai sedikit air
Setelah itu saring buang ampasnya
Campur semua bahan puding : air perasan jagung,
air, gula pasir, agar-agar, garam dan santan aduk rata
masak sampai mendidih dgn api sedang
Setelah itu tuang ke cetakan pudding
Lalu letakkan dikulkas
6). Hasil
Demonstrasi pembuatan pudding jagung ini dihadiri oleh
10 orang Ibu yang mempunyai balita dan anak usia sekolah.
Pada saat demonstrasi responden banyak bertanya terkait
dengan resep pudding jagung yang dibuat. Tujuan untuk
pemberian demonstrasi ini adalah responden dapat membuat
PMT pemulihan dari bahan bahan makanan yang berada di
sekitar mereka. Puding jagung ini diberikan kepada balita dan
menyukai serta menghabiskan produk ini.
7). Hambatan
Hambatan pada kegiatan ini adalah terganggunya pada
saat menjelaskan karena Ibu-Ibu yang membawa balita
seringkali terganggu oleh balita nya karena sering menangis
hingga terganggunya konsentrasi saat mendengar
penjelasan.
8). Rencana tindak lanjut
Ibu-ibu dapat membuat pudding jagung dirumah
9). Dokumentasi
103
Dokumentasi
105
ubi ungu tersebut terutama dalam manfaat untuk penyakit
jantung koroner. Hal ini juga berkaitan dengan pemanfaatan
pangan lokal yang ada di sekitar menjadi makanan yang lebih
bergizi.
7). Hambatan
Tidak ada hambatan pada kegiatan demonstrasi ini
8). Rencana tindak lanjut
Target dapat berkereasi memanfaatkan pangan lokal untuk
membuat makanan makanan dengan inovasi baru. Terutama
pemanfaatan Ubi ungu
9). Dokumentasi
Dokumentasi
107
7). Hambatan
8). Rencana tindak lanjut
Kader-kader posyandu dapat membuat PMT dengan
berbahan pangan pangan lokal seperti Labu kuning
9). Dokumentasi
Dokumentasi
109
Dokumentasi
110
Ibu-ibu memperhatikan dengan seksama ketika
demonstrasi bentuk makanan pendamping ASI untuk anak
usia 12-24 bulan, beberapa juga bertanya mengenai
variasi apa saja yang dapat diberikan jika anak bosan
dengan makanan yang itu-itu saja.
7). Hambatan
Ketika kegiatan penyuluhan ini dilakukan ada
beberapa ibu-ibu yang membawa anak balitanya yang
kebetulan rewel saat kegiatan sehingga fokus ibu-ibu lain
terbagi dan ruang posyandu yang tidak cukup untuk ibu
yang hadir sehingga ada ibu yang duduk di luar ruangan.
8). Rencana tindak lanjut
Ibu-ibu dapat mengetahui bentuk-bentuk makanan
pendamping ASI sesuai dengan usia anaknya serta ibu
dapat berkreasi membuat makanan pendamping ASI
dengan memanfaatkan sayuran yang banyak tumbuh di
pekarangan rumah dan memvariasikan lauk dan sayur
setiap hari agar anak tidak bosan.
9). Dokumentasi
Dokumentasi
B. Susu Jagung
111
1). Sasaran : Ibu Balita
2). Media : Alat dan bahan TTG
3). Waktu dan tempat
Hari/tanggal : Kamis, 11 Maret 2021
Tempat : Posyandu Desa Seminar Salit
Waktu : 09.30 – selesai
4). Pelaksana : Melly Anggraini Lestari.S
5). Resep
a). Bahan :
(1). 1 bonggol jagung manis
(2). 60 gram gula pasir
(3). 400 ml air bersih
(4). 70 ml susu UHT
(5). 1 lembar daun pandan
b). Cara membuat :
(1).Setelah halus lalu saring kedalam panci, sisa ampasnya
diblender lagi dengan 150 ml air kemudian disaring lagi
(2). Tuangkan susu 70 ml UHT, 250 ml air dan 60 gram gula
pasir dalam panci yang sudah terisi air saringan jagung
(3). Rebus menggunakan api, tambahkan daun pandan
sambil diaduk
(4).Koreksi rasa
(5). Angkat ketika sudah agak mendidih, dinginkan
kemudian sajikan
6). Hasil
Demonstrasi teknologi tepat guna pembuatan susu jagung
ini dihadiri oleh 10 orang ibu balita, 2 orang kader dan ibu kepala
desa yang tampak antusias selama kegiatan demonstrasi
pembuatan susu jagung berlangsung, balita juga tampak suka
112
dengan sampel produk susu jagung yang dibagikan pada
kegiatan hari itu.
7). Hambatan
Ketika kegiatan penyuluhan ini dilakukan ada beberapa
ibu-ibu yang membawa anak balitanya yang kebetulan rewel saat
kegiatan sehingga fokus ibu-ibu lain terbagi dan ruang posyandu
yang tidak cukup untuk ibu yang hadir sehingga ada ibu yang
duduk di luar ruangan.
8). Rencana tindak lanjut
Diharapkan ibu-ibu dapat mempraktikkan kembali produk
yang telah didemonstrasikan sebagai salah satu menu selingan
balita di rumah yang lebih sehat untuk mengurangi membeli
snack diluar.
9). Dokumentasi
Dokumentasi
116
(5). Setelah itu masukkan adonan kuning ke dalam Loyang
lalu kukus 15 menit
(6). Selagi menunggu 15 menit, buat bahan lapis putih
(7). Buat santan kental dengan mencampurkan 130 ml air
dengan 2 bungkus santan instan 65 ml di dalam mangkuk
atau gelas, aduk sampai tercampur rata
(8). Siapkan blender kemudian blender santan, tepung
beras, tepung tapioka, garam dan vanili bubuk sampai
rata
(9). Setelah 15 menit kukusan, tuangkan lapisan putih diatas
lapisan kuning kemudian kukus lagi selama 15 menit
(10). Setelah 15 menit, angkat kue talam lalu dinginkan
(11). Setelah dingin potong kue talam sesuai selera
6). Hasil
Demonstrasi teknologi tepat guna pembuatan pudding
kacang merah ini dihadiri oleh 20 orang lansia yang terdiri dari 4
orang lansia laki-laki dan 16 orang lansia perempuan, 3 orang
petugas puskesmas dan 3 orang kader yang tampak antusias
selama kegiatan demonstrasi pembuatan pudding kacang merah
berlangsung.
7). Hambatan
Tidak ada hambatan pada kegiatan demonstrasi teknologi
tepat guna ini.
8). Rencana tindak lanjut
Demonstrasi teknologi tepat guna ini dilakukan
bersamaan dengan kegiatan penyegaran kader. Diharapkan
kader yang hadir pada kegiatan kali dapat mempraktikkan
kembali produk yang telah didemonstrasikan sebagai salah satu
menu selingan sehat di rumah ataupun sebagai PMT pemulihan
di Posyandu.
117
9). Dokumentasi
Dokumentasi
E. Sosis Tempe
1). Sasaran : Kader posyandu
2). Media : Video TTG
3). Waktu dan tempat
Hari/tanggal : Senin, 22 Maret 2021
Tempat : Posko
Waktu : 09.000 – selesai
4). Pelaksana : Melly Anggraini Lestari.S
5). Resep
a). Bahan :
(1). 150 gram tempe, kukus lalu ulek halus
(2). 2 sdm tepung tapioka
(3). 1 butir telur kocok lepas
Bumbu halus
(1). 2 siung bawang putih
(2). 2 siung bawang merah
(3). ½ sdt lada bubuk
(4). 5 lembar daun seledri rajang kecil
(5). 1 sdt baking powder
(6). Garam
118
b). Cara membuat :
(1). Campurkan tempe yang sudah dihaluskan dengan
bumbu halus sampai merata
(2). Tambahkan tepung tapioka, baking powder, seledri dan
telur sampai menjadi adonan kental
(3).Koreksi rasa, bungkus adonan dalam plastik kecil/plastik
es kemudian kukus selama 15 menit
(4).Setelah 15 menit, angkat lalu masukkan dalam air es.
Tunggu dingin baru keluarkan dari plastik
(5). Sosis bisa langsung dimakan atau boleh di goreng juga
6). Hasil
Demonstrasi ini dilihat oleh 20 orang kader dalam grup
whatsapp, pembuatan sosis tempe ini bertujuan meningkatkan
kreatifitas dan pengetahuan kader untuk mampu mengolah dan
memanfaatkan bahan pangan lokal untuk dijadikan PMT saat
posbindu lansia terutama pada lansia dengan kolestrol.
7). Hambatan
Tidak ada hambatan pada kegiatan demonstrasi teknologi
tepat guna ini.
8). Rencana tindak lanjut
Diharapkan kader dapat mempraktikkan kembali produk
yang telah didemonstrasikan sebagai salah satu menu selingan
sehat di rumah ataupun sebagai PMT pemulihan di Posbindu
terutama bagi lansia penderita penyakit kolestrol.
9). Dokumentasi
119
Dokumentasi
120
2. Masukkan pisang kepok yang telah dihaluskan dengan
semua bahan kedalam panci, kemudian aduk hingga
tercampur rata.
3. Masak hingga mendidih menggunakan api sedang
4. Setelah uap panas hilang, masukkan puding kedalam
cup hingga mengeras.
6. Hasil
Demonstrasi ini dihadiri oleh 10 orang ibu balita anak,
pembuatan puding pisang kepok ini bertujuan untuk
meningkatkan kreatifitas ibu balita untuk mampu mengolah
bahan makanan dan mengerti dalam pemilihan makanan
yang tepat untuk balita agar lebih menyukai buah sebagai
selingan makanan. Sasaran menyukai dan menghabiskan
produk yang telah dibuat.
7. Hambatan
Selama proses demonstrasi dan pembuatan produk
tidak banyak memiliki hambatan hanya sedikit riuh karena
konsentrasi ibu balita yang fokus pada anaknya yang sedikit
rewel.
8. Rencana tindak lanjut
Resep ini dapat dipraktikkan secara mandiri di rumah
sebagai menu selingan sehat MP-ASI, mudah dibuat dan
bergizi.
9. Dokumentasi
121
B. Nugget Tempe Wortel Jagung Manis (TeWoJa)
1. Sasaran : Ibu hamil
2. Media : alat dan bahan TTG
3. Tempat dan Waktu
Hari/tanggal : Rabu,10 Maret 2021
Tempat : Posyandu Batu Melik
Waktu : 08.00-Selesai
4. Pelaksana : Ria Fitri Rahmawati
5. Resep (65 biji dengan berat 20 gr)
a. Bahan
1. 3 bungkus tempe (225 gr)
2. 2 buah wortel (250 gr)
3. 2 buah jagung manis (600 gr)
4. 7 sdm tepung terigu (70 gr)
5. 2 butir telur (120 gr)
6. 2 siung bawang putih (10 gr)
7. 1 sdt merica (5 gr)
8. 1 sdt garam (5 gr)
9. ¼ bungkus tepung panir (250 gr)
10. ¼ botol minyak goreng (250 ml)
b. Cara membuat
122
1. Panaskan kukusan kemudian kukus tempe hingga
lembek.
2. Pipil jagung manis dan parut wortel hingga tipis dan
bentuknya sedikit memanjang.
3. Haluskan tempe, jagung manis dan bawang putih
dengan blender.
4. Tuangkan bahan yang sudah dihaluskan kemudian
tambahkan wortel parut, tepung terigu, telur 1 butir,
merica dan garam. Aduk hingga adonan tercampur
rata.
5. Masukkan adonan kedalam Loyang kemudian kukus
kembali hingga adonan mengeras.
6. Setelah dikukus, kemudian nugget dipotong
membentuk persegi panjang dengan berat 20 gram.
7. Kocok lepas telur kemudian lumuri nugget dengan
telur dan tepung panir.
8. Setelah semua nugget dilapisi tepung panir lalu
nugget digoreng menggunakan minyak panas dengan
api sedang.
6. Hasil
Demonstrasi ini dihadiri oleh 2 orang Ibu Hamil, 4 orang
ibu balita dan 3 orang kader. Pembuatan nugget TEWOJA ini
bertujuan untuk meningkatkan kreatifitas ibu hamil dan ibu
balita untuk mampu mengolah bahan makanan sebagai
makanan tambahan atau selingan padat gizi yang
mengandung energy dan protein tinggi serta vitamin dan
mineral yang terdapat dari sayuran. Sasaran menyukai dan
menghabiskan produk yang telah dibuat.
7. Hambatan
123
Selama proses demonstrasi dan pembuatan produk tidak
banyak memiliki hambatan hanya sasaran yang menghadiri
masih kurang, karena untuk Ibu hamil di dusun tersebut
sedikit, sehingga digabung dalam kegiatan penyuluhan untuk
Ibu balita.
8. Rencana tindak lanjut
Resep ini dapat dipraktikkan secara mandiri di rumah
sebagai menu selingan atau makanan tambahan yang mudah
dibuat dan padat gizi yang mengandung tinggi energi, protein
dan vitamin.
9. Dokumentasi
124
2. 200 gram labu kuning
3. ½ bungkus gula merah (25 gram)
4. 25 gram kelapa parut
5. 1 sdt garam (5 gram)
6. Air 50 ml
b. Cara membuat
1. Panaskan kukusan dan kukus labu kuning hingga
lembek.
2. Setelah labu kuning dikukus kemudian hancurkan
menggunakan sendok.
3. Campurkan labu kuning, tepung ketan, garam dan air
hingga merata.
4. Setelah bahan tercampur, ambil sedikit demi sedikit
dan bentuk bulat-bulat kecil seperti bola.
5. Didihkan air kemudian rebus klepon hingga
mengambang.
6. Jika klepon sudah mengambang dipermukaan maka
klepon sudah matang.
7. Parut kelapa kemudian tambahkan sedikit garam lalu
kukus sebentar.
8. Masukkan klepon kedalam mika kemudian taburkan
kelapa parut yang sudah dikukus.
6. Hasil
Demonstrasi ini dihadiri oleh 20 orang lansia, pembuatan
klepon labu kuning ini bertujuan meningkatkan pengetahuan
lansia untuk mampu mengolah dan memanfaatkan panganan
lokal sekitar yang bagus untuk dikonsumsi lansia dengan
penyakit asam urat. Sasaran menyukai dan menghabiskan
produk yang telah dibuat.
7. Hambatan
125
Selama proses demonstrasi dan pembuatan produk tidak
banyak memiliki hambatan karena peserta yang hadir melebihi
target dan semua peserta mengikuti kegiatan dengan baik
hingga selesai.
8. Rencana tindak lanjut
Resep ini dapat dipraktikkan secara mandiri di rumah
sebagai menu selingan sehat untuk penyakit asam urat,
mudah dibuat dan bergizi.
9. Dokumentasi
128
4. ½ butir telur (25 gram)
5. ¼ sdt vanili
6. ¼ sdt baking powder
7. ¼ sdt garam
8. 300 ml air
Bahan vla :
1. 100 gram buah naga
2. 20 gram gula pasir
3. 50 ml susu UHT
4. 1 sdt tepung maizena
b. Cara membuat
Cara membuat vla :
1. Haluskan buah naga menggunakan blender.
2. Masukkan semua bahan untuk membuat vla kedalam panci.
3. Masak dengan api sedang hingga vla mengental.
4. Angkat dan pindahkan kewadah lain.
Cara membuat dadar gulung :
1. Haluskan buah naga menggunakan blender dan saring.
2. Campur semua bahan dengan sari buah naga yang telah
disaring.
3. Aduk adonan hingga tercampur rata.
4. Panaskan teflon dan oles menggunakan margarin sedikit, lalu
tuangkan adonan dadar gulung sebanyak 1 sendok sayur dan
ratakan kemudian diamkan hingga dadar gulung matang.
5. Jika semua dadar gulung matang, masukkan isian vla
kedalamnya kemudian lipat samping kiri dan kanan kemudian
digunung hinge membnetuk persegi panjang.
6. Sajikan.
6. Hasil
129
Demonstrasi ini dihadiri oleh 20 orang kader dalam grup
whatsapp, pembuatan dadar gulung buah naga ini bertujuan
meningkatkan kreatifitas dan pengetahuan kader untuk mampu
mengolah dan memanfaatkan buah yang bagus untuk dijadikan
PMT saat posbindu untuk lansia terutama lansia dengan penyakit
asam urat.
7. Hambatan
Selama proses demonstrasi menggunakan video dan
pembuatan produk tidak memiliki hambatan karena peserta dalam
grup whatsapp antusias terhadap video yang dibagikan.
8. Rencana tindak lanjut
Resep ini dapat dipraktikkan secara mandiri di rumah sebagai
menu PMT posbindu lansia dengan penyakit asam urat, mudah
dibuat dan bergizi.
9. Dokumentasi
Gea Meishi
1. MP ASI
a.) Tempat & Waktu
1. Hari / Tanggal : Kamis, 11 Maret 2021
2. Tempat : Posyandu Dusun Seminar
3. Waktu : 09.00 s/d selesai
130
b.) Pelaksana : Gea Meishi
c.) Sasaran : Ibu Hamil & Ibu Balita
d.) Metode : Demonstrasi TTG (Teknologi Tepat Guna)
e.) Media : Wadah,kompor, dandang, capit untuk
mengangkat, cup kecil.
f.) Hasil :
Jumlah sasaran saat TTG yaitu 10 ibu bayi dan balita,
TTG pada pembuatan MP ASI pada anak usia 12 – 24 bulan yaitu
Rolled Tahu. Sebagian dari ibu bayi dan balita menanyakan
resep pembuatan Rolled Tahu dan langsung mencoba untuk
membuat
131
2. Haluskan tahu di wadah, masukkan campuran bawang
merah dan bawang putih, garam. Tambahkan kaldu bubuk,
potongan wortel, irisan daun bawang, dan telur, aduk hingga
rata.
3. Buat 3 sampai 4 telur dadar dari 2-3 butir telur
4. Untuk versi rollade gulung, ambil 1 telur dadar, beri adonan
tahu, tutup kembali dengan adonan tahu. Gulung sambil di
padatkan, bungkus dengan dauh pisang. Kukus sekitar 30-
40 menit hingga matang. Birkan dingin baru di potong –
potong.
h.) Dokumentasi
2. PMT PEMULIHAN
a.) Tempat & Waktu
1. Hari / Tanggal : Jumat, 12 Maret 2021
2.Tempat : Posyandu Desa Harapan Jaya
3. Waktu : 09.00 s/d selesai
132
b.) Pelaksana : Gea Meishi
c.) Sasaran : Ibu Balita
d.) Metode : Demonstrasi TTG (Teknologi Tepat
Guna)
e.) Media : Wadah, wajan, sutil, toples kotak bening
plastik
f.) Hasil :
Jumlah ibu balita 5 orang. sasaran sangat antusias saat
menyimak demonstrasi TTG pembuatan Bitterballen Tempe untuk
Pemberian Makanan Tambahan (PMT) pemulihan pada balita usia
14 – 28 bulan.
g.) Hambatan : Tidak ada
RESEP BITTERBALLEN TEMPE
Bahan :
2 papan tempe
40 gram tepung terigu
50 gram ayam yang sudah di rebus
25 gram margarin
1 buah wortel potong dadu kecil
1 siung bawang putih cincang
2 batang daun bawang
250 ml susu cair UHT
½ sdt garam
½ sdt kaldu bubuk
½ sdt lada bubuk
Bahan pelapis :
134
3. PTM PADA LANSIA
a.) Tempat & Waktu
1. Hari / Tanggal : Rabu, 17 Maret 2021
2. Tempat : Masjid Desa Moteng
3. Waktu : 08.00 s/d selesai
b.) Pelaksana : Gea Meishi
c.) Sasaran : Lansia
d.) Metode : Demonstrasi TTG (Teknologi Tepat
Guna)
e.) Media : Blender, botol bening ukuran kecil
f.) Hasil :
Jumlah sasaran berjumlah 20 lansia, lansia perempuan 16 orang
dan jumlah lansia laki – laki yaitu 4 orang. Saat demonstrasi TTG
semua lansia sangat menyukai produk TTG yang di buat yaitu
Smoothie buah naga untuk selingan pada penderita penyakit
Diabetes.
g.) Hambatan : Tidak ada
RESEP SMOOTHIE BUAH NAGA
135
Bahan :
2 buah naga ukuran sedang
100 ml yoghurt palin original
Cara Membuat :
1. Potong – potong buah naga, ambil daging buahnya.
Masukkan ke dalam blender
2. Tambahkan yoghurt
3. Blender hingga potongan buah naga halus
4. Setelah di blender, masukkan smoothie ke dalam botol
ukuran sedang, dan masukkan ke dalam kulkas agar dingin
saat disajikan.
h.) Dokumentasi :
4.TTG UMUM 1
a.)Tempat & Waktu
1. Hari / Tanggal : Rabu, 17 Maret 2021
136
2. Tempat : Aula Kantor Desa Seminar Salit
3. Waktu : 08.00 s/d selesai
b.) Pelaksana : Gea Meishi
c.) Sasaran : Kader
d.) Metode : Demonstrasi TTG (Teknologi
Tepat Guna)
e.) Media : Wadah, kompor, sendok, panci,
cup
f.) Hasil :
Jumlah sasaran berjumlah 20 orang kader, pada saat
demonstrasi sebagian kader yang hadir dapat menyicipi cilok
sayur .
g.) Hambatan : Bentuk dari cilok sayur tidak
bulat
RESEP CILOK SAYUR
Bahan :
250 gram tepung tapioka/ tepung kanji
250 gram tepung terigu
1 sdt garam
1 sdt royco ayam
1 buah wortel ukuran sedang
1 batang daun bawang
200 ml air mendidih untuk adonan
1 liter air mendidih untuk merebus cilok
Cara Membuat :
137
3. Didihkan air sampai benar – benar mendidih. Lalu masukkan
kedalam wadah sedikit demi sedikit sampai dapat adonan
mudah di bulat-bulatkan
4. Bentuk bulat adonan hingga adonan habis, kemudian
panaskan air hingga mendidih, celupkan adonan yang telah
dibentuk bulat – bulat . Jika adonan cilok telah mengapung,
tandanya adonan telah matang.
5. Angkat cilok yang telah matang, dan sajikan dengan saos.
138
i.) Dokumentasi :
5. TTG UMUM 2
a.) Tempat & Waktu
1. Hari / Tanggal : Minggu, 21 Maret 2021
2. Tempat : Posko, Desa Beru Kecamatan Brang
Rea
3. Waktu : 19.00 s/d selesai
b.) Pelaksana : Gea Meishi
c.) Sasaran : Kader Posyandu
d.) Metode : Demonstrasi TTG (Teknologi Tepat
Guna)
e.) Media : Cetakan kue lumpur, kompor, wadah,
mika kecil
f.) Hasil :
g.) Hambatan : Tidak ada
h.) Dokumentasi :
Cara Membuat :
Dokumentasi
140
Abdu Puguh Mulawarman
A. Makanan balita umur 9-11 bulan
1). Sasaran : Balita umur 6-8 bulan
2). Media : alat dan bahan TTG
3). Waktu dan tempat
Hari/tanggal : Kamis, 11 Maret 2021
Tempat : Posyandu Seminar, Desa Seminar Salit
Waktu : Pukul 10.00 - Selesai
4). Pelaksana
Abdu Puguh Mulawarman
5). Resep
a) Bahan
Beras
Ayam
Tahu
Wortel
b) Cara pembuatan
Rebus terlebih dahulu ayam dengan air 200 ml sampai
mendidih.
Masak beras dengan air 400 ml sampai matang.
Setelah semua bahan matang kemudian tahu, wortel dan
ayam di cincang atau dipotong kecl-kecil.
Sajikan nasi dan lauk di tempat yang sudah disediakan
6). Hasil
Sasaran pada pembuatan MP-ASI ini adalah Ibu yang
mempunyai balita. Pada demonstrasi ini diharapkan Ibu yang
mempunyai balita dapat mengenali tekstur dan bentuk makanan
terutama pada umur 9-11 bulan.
7). Hambatan
141
Hambatan pada kegiatan ini adalah terganggunya pada saat
menjelaskan karena Ibu-Ibu yang membawa balita seringkali
terganggu oleh balita nya karena sering menangis hingga
terganggunya konsentrasi saat mendengar penjelasan.
8). Rencana tindak lanjut
Resep ini bisa di praktikkan secara mandiri oleh Ibu balita dirumah
9). Dokumentasi
Dokumentasi
143
9). Dokumentasi
Dokumentasi
144
Kupas pisang ambon yang sudah di sediakan
Pisang dipotong kecil-kecil
Kemudian pisang dimasukkan kedalam belender yang
sudah disediakan.
Masukkan gula pasir sebanyak 40 gr ke dalam blender.
Tambahkan 250 ml air.
Setelah semua bahan dimasukkan ke dalam blender
kemudian diblender sampai halus.
Jus pisang kepok siap disajikan.
6). Hasil
Dalam kegiatan demonstrasi jus pisang kepok ini dihadiri oleh 20
lansia. Demonstrasi ini berjalan dengan lancar tanpa hambatan, ada
beberapa lansia yang menanyakan terkait dengan cara pembuatan
dan jenis pisang yang digunakan dalam pembuatan jus pisang
ambon. Dalam demonstrasi ini dijelaskan juga kandungan apa saja
yang terdapat dalam bahan bahan dalam pembuatan jus pisang
ambon tersebut terutama dalam manfaat untuk penyakit hipertensi.
Hal ini juga berkaitan dengan pemanfaatan pangan lokal yang ada
di sekitar menjadi makanan yang lebih bergizi.
7). Hambatan
Tidak ada hambatan pada kegiatan demonstrasi ini
8). Rencana tindak lanjut
Target dapat berkereasi memanfaatkan pangan lokal untuk
membuat makanan makanan dengan inovasi baru. Terutama
pemanfaatan Pisang ambon.
145
9). Dokumentasi
Dokumentasi
146
Daun pandan
2 sdm gula pasir
b). Cara pembuatan
Kupas labu kuning kemudian kukus selama 15 menit sampai
labu kuning menjadi lembek.
Labu kuning dihancurkan menggunakan sendok makan
sampai halus.
Campur tepung terigu dan labu kuning yang sudah
dihaluskan tambahkan 2 sdm gula, kemudian diaduk sampai
adonan dan gulanya tercampur rata.
Buat bulatan sebesar biji salak.
Panaskan gula merah dengan 600 ml air sampai mencair.
Lalu siapkan wadah cup kecil untuk dikukus dalam dandang
Masukkan bulatan labu kuning ke dalam air gula merah yang
telah mendidih, masukkan 2 sdm tepung tapioka yang sudah
dicairkan dengan air untuk menambah tekstur kekentalan
bubur candil labu kuning.
Masak santan yang sudah diperas dengan menambahkan ½
sendok the garam dan masukkan daun pandan untuk
menambah aroma.
Bubur candil labu kuning siap untuk dihidangkan.
6). Hasil
Dalam demonstrasi pembuatan bubur candil labu kuning ini
dihadiri oleh Ibu kader posyandu Desa Seminar Salit. Demonstrasi
ini berjalan dengan lancar serta tujuan diadakan nya demonstrasi ini
agar Ibu-ibu kader posyandu dapat membuat makanan dengan
memanfaatkan pangan yang ada disekitar menjadi makanan bergizi.
Selain itu hal ini dapat dijadikan suatu terobosan untuk membuat
PMT pada saat posyandu diadakan.
147
7). Hambatan
8). Rencana tindak lanjut
Kader-kader posyandu dapat membuat PMT dengan berbahan
pangan pangan lokal seperti Labu kuning
9). Dokumentasi
Dokumentasi
148
150 gr tepung terigu
4 butir telur
10 sdm gula pasir
10 sdm beluben yang sudsh dicairkan
1 sdt baking powder
1 sdt vanila
½ sdt SP
b) Cara Pembuatan
Masukkan baking powder sebanyak 1 sdt, 1 sdt vanilla ke
dalam tepung terigu lalu aduk sampai merata.
Kocok 4 butir telur dan masukkan ½ sdt SP kemudian
dimixer sampai telurnya mengembang.
Campurkan tepung terigu dengan telur yang sudah di mixer
lalu diaduk sampai tercampur rata, kemudian masukkan
susu segar, ubi ungu dan terakhir masukkan margarin aduk
kembali sampai tercampur rata
Adonan selanjutnya dikukus dan siap untuk dihidangkan.
6). Hasil
7). Hambatan
8). Rencana tindak lanjut
9). Dokumentasi
Dokumentasi
149
5. Penyegaran Kader
150
4) Melakukan penyuluhan perorangan maupun kelompok.
5) Melakukan penilaian masalah Posyandu.
6) Melaksanakan Program Minimal di Posyandu.
c. Waktu dan tempat
Hari/tanggal : Jumat, 19 Maret 2021
Tempat : Kantor desa Seminar Salit
Waktu : 09.00 - selesai
d. Materi
1) Sistem 5 langkah Posyandu
2) Pemantauan pertumbuhan dengan KMS
3) Penimbangan dengan dacin
4) Pengukuran LILA
5) Pengukuran dengan lengthboard
6) Pengukuran dengan mikrotoa
e. Hasil
1) Kader mengerti dengan sistem 5 langkah dalam Posyandu
2) Kader mengerti pemantauan pertumbuhan dengan KMS
3) Kader mampu melakukan 9 langkah penimbangan
menggunakan dacin dengan baik dan benar.
4) Kader mengetahui cara mengukur lengan menggunakan
pita LILA.
5) Kader megetahui cara pengukuran balita menggunakan
Lengthboard.
6) Kader mengetahui cara mengukukur balita menggunakan
Mikrotoa.
7) Kader mengetahui indikator dan syarat menggunakan
Lengthboard dan Microtoise.
f. Hambatan
Penyegaran kader dilakukan setelah semua target kegiatan
terpenuhi namun tidak semua kader posyandu di Desa Seminar Salit
151
dapat menghadiri kegiatan ini dikarenakan letak dusunnya yang
berada jauh dari kantor desa dengan medan yang cukup sulit dilalui
serta susah sinyal.
g. Rencana tindak lanjut
1) Memberikan motivasi kepada kader untuk melaksanakan
posyandu dari langkah 1 sampai langkah 5.
2) Memberikan arahan kepada kader untuk menggunakan alat
pengukuran (dacin, mikrotoa, pita LILA dan lengthboard) sesuai
prosedur
152
6. Bina Keluarga
153
tanpa sayur serta pola asuh
yang salah.
GEA MEISHI
Nama responden Kasus Gambaran umum kasus
Anis Badriatun Ibu hamil dengan Ibu Anis Badriatun dengan usia kehamilan 6
anemia bulan mengalami anemia dikarenakan
kekurangan asupan Fe (zat besi) yang
berlangsung lama dan mengkonsumsi tablet
tambah darah
Arahman Balita kurang Gizi Arahman berusia 4 tahun 1 bulan dengan pola
makan balita yang tidak bervariasi, sekali
makan kadang hanya ada 1 lauk saja
(hewani/nabati),kadang makan nasi di
tambahkan kecap. Arahman juga sering
154
mengkonsumsi snack/ makanan ringan di kios,
dan jarang mengkonsumsi buah-buahan.
(TERLAMPIR)
155
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
156
B. Saran
157
DAFTAR PUSTAKA
158
LAMPIRAN
159
PRAKTIK KERJA LAPANGAN
OLEH :
NIM : P07131117038
KELAS :A
JURUSAN GIZI
2021
160
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu melakukan bina keluarga pada Balita Gizi buruk, gizi
kurang, dan stunting.
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa mampu melakukan pengkajian gizi yang terstandar pada
balita
b. Mahasiswa mampu menyusun intervensi yang tepat untuk
menyelesaikan masalah gizi buruk, gizi kurang, dan stunting
c. Mahasiswa mampu mengimplementasikan intervensi yang sudah di
susun
d. Mahasiswa mampu melakukan monitoring dan evaluasi pada balita
gizi buruk, gizi kurang, dan stunting.
162
BAB II
Usia : 55 bulan
Anak ke :3
Usia Ibu : 35
Usia Ayah : 35
163
BAB III
A. Pengkajian Gizi
Nama : Indah Gustiani
CH 1.1.1 umur : 55 bulan
CH 1.1.2 jenis kelamin : perempuan
CH 1.1.9 peran dalam keluarga : anak ketiga dari ibu yang berjualan kios
dan bapaknya petani
CH 2.1 keluhan pasien : responden saat berumur 3 bulan pernah
mengalami penyakit bronthopneumonia
yang menyebabkan berat badan responden
turun drastis. Responden mulai bisa berjalan
pada umur 3 tahun.
FH 1.1.1 asupan energy : 1052 kkal
FH 1.2.2.1 jumlah makanan : 3x/hari utama dan 2x selingan
FH 1.2.2.2 jenis makanan : sumber karbohidrat utama, lauk hewani, nabati,
sebur sayur
FH 1.2.2.5 pola makan
Nama Frekuensi Porsi
Nasi 3x/hari 1 sd nasi
Ikan 3x/minggu ½ ekor
Telur 3x/minggu 1 btr
Tahu 2x/hari 2 ptg sdg
Tempe 2x/hari 2 ptg sdg
Sayur 2x/hari 1 sd sayur
Buah 1x/minggu ½ bh
Susu 1x/hari ½ gls
164
FH 1.2.2.5 variasi makan : kurang beragam karena jarang mengkonsumsi
buah dan sayur
FH 1.5.1.1 lemak total : 7,9 gr
FH 1.5.3.1 asupan protein total : 24,6 gr
FH 1.5.5.1 asupan KH total : 201 gr
FH 2.1.2.5 alergi makanan : tidak ada
Tabel % tingkat konsumsi responden
165
AD 1.1.5 IMT : penghitungan menggunakan antro 2005 dengan hasil
11,2−17,3 −6,1
𝐵𝐵/𝑈 = 17,3−15,1 = = −2,77 (berat badan kurang)
2,2
92,7−106,7 −14
𝑇𝐵𝑃𝐵/𝑈 = 106,7−102,2 = = −3,11 (sangat pendek)
4,5
11,2−13,4 −2,2
𝐵𝐵/𝑇𝐵 = 13,4−12,3 = = −2 (gizi baik)
1,1
kategori menurut ambang batas status gizi PMK No. 2 tahun 2020 tentang
standar antropometri anak.
Penilaian : Berdasarkan hasil perhitungan antro 2005 diketahui responden
dalam BB/TB termasuk gizi baik, TB/U termasuk sangat pendek, BB/U
termasuk BB kurang, dan IMT/U temasuk gizi baik.
BD. Biokimia data : tidak ada
PD. penampilan keseluruhan : badan kurus, pendek, rewel.
B. Diagnosis gizi
166
Pemilihan makanan yang salah berkaitan dengan pemilihan
makanan yang tidak sesuai dengan anjuran gizi seimbang ditandai
dengan kurangnya atau terbatasnya akses untuk makanan makanan
yang dianjurkan.
C. Intervensi Gizi
1) Perencanaan Intervensi
a. Tujuan
(1). Meningkatkan asupan responden untuk menaikkan status gizi
(2). Meningkatkan asupan energy dan protein responden
(3). Memberikan edukasi kepada ibu pengasuh / ibu reponden
terkait pemilihan makanan yang tepat.
b. Prinsip
Tinggi energi
Tinggi karbohidrat
Tinggi protein
c. Macam diet : Pmt tinggi energi tinggi protein
d. Bentuk makanan : Pemberian PMT
e. Syarat diet :
a. Energi diberikan sesuai kebutuhan responden yaitu sebesar 1440
kkal yang merupakan selisih dari perhitungan kebutuhan dan
asupannya. Energi dibutuhkan sebagai sumber tenaga untuk
bergerak. Sumber : beras, ubi, singkong, jagung.
b. Protein diberikan sesuai kebutuhan responden yaitu sebesar 28,8
gr yang merupakan selisih dari perhitungan kebutuhan dan
asupannya. Protein dibutuhkan untuk pembentukkan jaringan baru
pada masa pertumbuhan. Sumber : (hewani : ayam, daging sapi,
dsb), (Nabati : tahu, tempe, kacang-kacangan)
c. Lemak diberikan sesuai kebutuhan responden yaitu sebesar 48 gr
yang merupakan selisih dari perhitungan kebutuhan dan
167
asupannya. Lemak dibutuhkan sebagai zat pelarut lemak seperti A,
D, E, K. Sumber : Minyak, margarine, mentega, dsb.
d. Kh diberikan sesuai kebutuhan responden yaitu sebesar 223 gr
yang merupakan selisih dari perhitungan kebutuhan dan
asupannya. Kh dibutuhkan sebagai sumber tenaga untuk bergerak.
Sumber : beras, ubi, singkong, dsb.
2) Jenis Intervensi Gizi
a. Pemberian PMT selama 3 hari
b. Edukasi dan konseling gizi terkait masalah gizi balita
D. Perhitungan Kebutuhan
168
Pengetahuan dan prilaku Ibu
3 Behaviour Setiap hari
balita meningkat/lebih baik.
BAB IV
No Intervensi Pelaksanaan
1 Perkenalan dan tanda tangan surat persetujuan 10 Maret 2021
responden
2 Pengukuran antropometri dan recall 11 Maret 2021
3 Recall 12 Maret 2021
4 Pemberian PMT nugget tempe, wortel dan jagung 13 Maret 2021
(TEWOJA) dan demonstrasi pembuatan produk
5 PMT Bitterballen tempe dan demonstrasi pembuatan 14 Maret 2021
produk
6 Konseling dan edukasi gizi pada ibu balita 15 Maret 2021
7 PMT susu jagung dan demonstrasi pembuatan 16 Maret 2021
produk
8 Konseling gizi terkait pemanfaatan pangan lokal 17 Maret 2021
9 Pemantauan konsumsi gizi 18 Maret 2021
10 Pengukuran antropmetri dan berpamitan 19 Maret 2021
169
BAB V
EVALUASI
A. Konsumsi Makanan
B. Antropometri data
171
Berat badan
11,5
11,2
1 2
172
BAB VI
A. Kesimpulan
B. Saran
Ibu balita harus memperhatikan pola makan dan jenis makanan yang
diberikan kepada balita sehingga dapat meningkatkan berat badan hingga
mencapai normal.
173
DOKUMENTASI
174
175
PRAKTIK KERJA LAPANGAN
OLEH :
NIM : P07131117038
KELAS :A
JURUSAN GIZI
2021
176
BAB I
PENDAHULUAN
C. Latar Belakang
D. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu melakukan bina keluarga pada ibu hamil KEK dan
anemia
2. Tujuan Khusus
e. Mahasiswa mampu melakukan pengkajian gizi yang terstandar pada
ibu hamil
f. Mahasiswa mampu menyusun intervensi yang tepat untuk
menyelesaikan masalah KEK dan anemia
g. Mahasiswa mampu mengimplementasikan intervensi yang sudah di
susun
h. Mahasiswa mampu melakukan monitoring dan evaluasi pada ibu
hamil KEK dan anemia
178
BAB II
Usia : 30 tahun
Pekerjaan : IRT
Trimester : 33 minggu
179
BAB III
F. Pengkajian Gizi
Nama : Ainun Jariyah
CH 1.1.1 umur : 39 tahun
CH 1.1.2 jenis kelamin : perempuan
CH 1.1.9 peran dalam keluarga : Istri yang memiliki 2 orang anak
CH 2.1 keluhan pasien : Responden memiliki keluhan sering pusing.
FH 1.1.1 asupan energy : 1527 kkal
FH 1.2.2.1 jumlah makanan : 3x/hari utama dan 2x selingan
FH 1.2.2.2 jenis makanan : sumber karbohidrat utama, lauk hewani, sayur
dan buah.
FH 1.2.2.5 pola makan
Nama Frekuensi Porsi
Nasi 3x/hari 1 sd nasi
Roti 1x/hari 1 bks
Ikan 3x/minggu 1 ekor
Ayam 1x/minggu 1 ptg sdg
Telur 3x/minggu 1 btr
Tempe 2x/hari 4 ptg sdg
Sayur 2x/hari 1 sd sayur
Buah 1x/minggu 1 bh
Susu 1x/hari 1 gls
FH 1.2.2.5 variasi makan : kurang beragam karena jarang mengkonsumsi
lauk hewani dan buah
FH 1.5.1.1 lemak total : 14,8 gr
FH 1.5.3.1 asupan protein total :33,6 gr
180
FH 1.5.5.1 asupan KH total : 293 gr
FH 2.1.2.5 alergi makanan : Tongkol, mie, telur.
Tabel % tingkat konsumsi responden
181
50,2 𝑘𝑔 50,2
AD 1.1.5 IMT : = = = 18,7 kg/m2 (IMT sebelum hamil
(1,44𝑚)2 2,07
G. Diagnosis gizi
H. Rencana Intervensi
3) Tujuan
(4). Meningkatkan asupan responden untuk menaikkan status gizi
(5). Meningkatkan asupan energi, protein, lemak dan karbohidrat
(6). Meningkatkan asupan FE
(7). Meningkatkan pengetahuan Ibu hamil tentang makanan gizi
seimbang
4) Prinsip
182
Tinggi energi
Tinggi karbohidrat
Tinggi protein
Tinggi lemak
Tinggi FE
5) Macam diet : Pmt tinggi energi tinggi protein
6) Bentuk makanan : Pemberian PMT
7) Syarat diet :
e. Energi diberikan sesuai kebutuhan responden yaitu sebesar 1787 kkal
yang merupakan selisih dari perhitungan kebutuhan dan asupannya.
Energi dibutuhkan sebagai sumber tenaga untuk bergerak. Sumber :
beras, ubi, singkong, jagung.
f. Protein diberikan sesuai kebutuhan responden yaitu sebesar 64,6 gr
yang merupakan selisih dari perhitungan kebutuhan dan asupannya.
Protein dibutuhkan untuk pembentukkan janin dan kesehatan janin.
Sumber : (hewani : ayam, daging sapi, dsb), (Nabati : tahu, tempe,
kacang-kacangan)
g. Lemak diberikan sesuai kebutuhan responden yaitu sebesar 49,7 gr
yang merupakan selisih dari perhitungan kebutuhan dan asupannya.
Lemak dibutuhkan sebagai zat pelarut lemak seperti A, D, E, K.
Sumber : Daging, telur, ayam
h. Kh diberikan sesuai kebutuhan responden yaitu sebesar 352 gr yang
merupakan selisih dari perhitungan kebutuhan dan asupannya. Kh
dibutuhkan sebagai sumber tenaga untuk bergerak. Sumber : beras,
ubi, singkong, dsb.
I. Perhitungan Kebutuhan
183
= (10 x 60 ) + (6,25 x 144) – 5(39) – 161
= 1.144
= 1.787 kkal
Kebutuhan Protein (10% total energi)
184
J. Monitoring dan Evaluasi
185
BAB IV
No Intervensi Pelaksanaan
1 Perkenalan dan tanda tangan surat persetujuan 10 Maret 2021
responden
2 Pengukuran antropometri dan recall 11 Maret 2021
3 Recall 12 Maret 2021
4 Pemberian PMT nugget tempe, wortel dan jagung 13 Maret 2021
(TEWOJA) dan demonstrasi pembuatan produk
5 PMT Bitterballen tempe dan demonstrasi pembuatan 14 Maret 2021
produk
6 Konseling dan edukasi gizi pada ibu balita 15 Maret 2021
7 PMT susu jagung dan demonstrasi pembuatan 16 Maret 2021
produk
8 Konseling gizi terkait pemanfaatan pangan lokal 17 Maret 2021
9 Pemantauan konsumsi gizi 18 Maret 2021
10 Pengukuran antropmetri dan berpamitan 19 Maret 2021
186
BAB V
EVALUASI
D. Konsumsi Makanan
187
Tabel analisis zat gizi
E. Antropometri data
LILA 25 cm 25 cm
188
Berdasarkan tabel diatas tersebut dapat disimpulkan bahwa berat
badan Ibu hamil naik sebesar 0,4 kg dan LILA Ibu hamil tetap pada 25 cm
tidak ada perubahan.
Dari hasil edukasi dan konseling gizi pada Ibu hamil terdapat perubahan
prilaku terkait dengan pola makan yang sebelumnya jarang mengkonsumsi
lauk hewani ataupun sumber sumber protein lainnya sekarang sudah mulai
bervariasi meskipun tidak sepenuhnya. Dari pemberian PMT pemulihan
kepada Ibu hamil juga dapat di aplikasikan untuk makanan selingan karena
pada saat pemberian langsung diadakan demonstrasi cara pembuatan
sehingga responden mengerti cara membuatnya. Pengetahuan tentang gizi
seimbang pada kehamilan sudah banyak didapatkan karena sering
dilakukan konseling dan diberikan leaflet terkait materi gizi seimbang
tersebut. Keadaan ekonomi keluarga yang kurang mampu membuat
responden tidak mampu membeli bahan makanan yang terlalu mahal.
Sehingga pemanfaatan pangan lokal yang ada di sekitar sangatlah perlu.
189
BAB VI
C. Kesimpulan
D. Saran
190
DOKUMENTASI
191
PRAKTIK KERJA LAPANGAN
OLEH :
NIM : P07131117018
KELAS :A
JURUSAN GIZI
2021
192
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang
Permasalahan gizi pada balita hingga saat ini masih merupakan
masalah kesehatan masyarakat utama khususnya di Indonesia.
Kondisi balita kurang gizi yang terdiri dari balita dengan status gizi
kurang dan gizi buruk merupakan penyebab utama tingginya angka
morbiditas dan mortilitas pada anak balita di Negara berkembang
termasuk Indonesia. Gizi pada balita menjadi penting karena periode
tersebut akan terjadi pertumbuhan dan perkembangan yang sangat
pesat dan kemudian akan berpengaruh pada kualitas sumber daya
manusia di masa mendatang. Status gizi balita merupakan hal
penting yang harus diketahui oleh setiap orang tua. Perlunya
perhatian lebih terhadap tumbuh kembang anak usia balita
didasarkan fakta bahwa kurang gizi pada masa emas ini bersifat
irreversible (tidak dapat pulih), sedangkan kekurangan gizi dapat
mempengaruhi otak anak (Sholikah, 2017).
Masalah gizi merupakan akibat dari berbagai faktor yang saling
terkait. UNICEF (dalam Dirjen Gizi 2004) mengemukakan bahwa
faktor-faktor penyebab kurang gizi dapat dilihat dari penyebab
langsung dan tidak langsung serta pokok permasalahan dan akar
masalah. Faktor penyebab langsung meliputi makanan tidak
seimbang dan infeksi, sedangkan faktor penyebab tidak langsung
meliputi ketahanan pangan di keluarga, pola pengasuhan anak serta
pelayanan kesehatan anak dan lingkungan.
Menanggapi masalah gizi di atas, Kementrian Kesehatan
melakukan upaya penanggulangan salah satunya adalah dengan
program Pemberian Makanan Tambahan Pemulihan (PMT
Pemulihan) bagi seluruh balita yang mengalami gizi kurang. PMT
193
Pemulihan merupakan pangan yang bertujuan untuk meningkatkan
status gizi anak serta untuk mencukupi kebutuhan zat gizi anak agar
tercapainya status gizi dan kondisi yang baik sesuai dengan umur
anak tersebut.
B Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa mampu melakukan pengkajian gizi yang
terstandar pada balita gizi kurang
b. Mahasiswa mampu menyusun intervensi yang tepat untuk
menyelesaikan masalah kurang gizi pada balita
c. Mahasiswa mampu mengimplementasikan intervensi yang
sudah di susun
d. Mahasiswa mampu melakukan monitoring dan evaluasi pada
balita gizi kurang
194
BAB II
Usia : 28 bulan
195
BAB III
A. Pengkajian Gizi
CH 1.1.1 Umur : 2 tahun 4 bulan 11 hari
CH 1.1.2 Jenis kelamin : Perempuan
CH 1.1.9 Peran dalam keluarga : Anak kedua dari 2 bersaudara
FH 1.1.1 Asupan energi : 878,2 kkal
FH 1.2.2.1 Jumlah makanan : 3 x makan utama dan 2 x selingan
FH 1.2.2.2 Jenis makanan : sumber karbohidrat utama, lauk
hewani, nabati, sayur
FH 1.2.2.5 Pola makan
Jenis Bahan Makanan Frekuensi Porsi
Makanan Pokok
Nasi 3x/hari 1 sd nasi
Lauk Hewani
Ikan 2x/minggu ½ ekor
Ayam 2x/minggu 1 ptg sdg
Telur 2x/minggu 1 btr
Lauk Nabati
Tahu 2x/hari 2 ptg sdg
Tempe 2x/hari 2 ptg sdg
Sayur
Kelor
1x/hari 1 sd sayur
Bayam
Buah 1x/minggu ½ bh
Susu 2x/hari 2 ktk
Cilok 4x/minggu 5 biji
196
FH 1.2.2.5 Variasi makan : kurang beragam karena jarang
mengkonsumsi buah dan sayur serta saat makan hanya ada 1
macam lauk kadang hewani kadang nabati
FH 1.5.1.1 Lemak total : 43,1 gr
FH 1.5.3.1 Asupan protein total : 18,89 gr
FH 1.5.5.1 Asupan KH total : 132,1 gr
FH 2.1.2.5 Alergi makanan : tidak ada
Tabel % tingkat konsumsi responden
Kategori Energy (kkal) Protein (gr) Lemak (gr) KH (gr)
Asupan 878,2 18,89 43,1 132,1
Kebutuhan 1200 24 40 186
%Tk 73,18 78,71 107,75 71,02
Kategori Defisit sedang Defisit sedang Normal Defisit sedang
Kategori menurut depkes 1996
Ambang batas Ket.
˂ 70% Defisit berat
70-79% Defisit sedang
80-89% Defisit ringan
90-119% Normal
˃120% Diatas kebutuhan
Penilaian : Berdasarkan hasil perhitungan tingkat konsumsi
didapatkan bahwa pada % TK diatas menunjukkan bahwa energi
dikategorikan defisit sedang, protein defisit sedang, lemak normal
dan karbohidrat defisit sedang .
AD 1.1.1 Tinggi badan / panjang badan : 68,2 cm
AD 1.1.2 Berat badan : 8 kg
AD 1.1.5 IMT : perhitungan menggunakan antro 2005 dengan
hasil :
𝐵𝐵 8 − 12,3 4,3
= = − = −3,07 (𝐵𝐵 𝑠𝑎𝑛𝑔𝑎𝑡 𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛𝑔)
𝑈 12,3 − 10,9 1,4
197
𝑇𝐵 68,2 − 89,1 20,9
= = − = −6,15 (𝑆𝑎𝑛𝑔𝑎𝑡 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑒𝑘)
𝑈 89,1 − 85,7 3,4
𝐵𝐵 8 − 10,9 2,79
= =− = −2,5 (𝐺𝑖𝑧𝑖 𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛𝑔)
𝑇𝐵 10,9 − 9,8 1,1
198
%TK protein dan energi responden yang dikategorikan
defisit sedang.
NB.1.7 Pemilihan makanan yang salah
Pemilihan makanan yang salah berkaitan dengan pola
makan kebiasaan makan responden ditandai dengan
responden jarang mengkonsumsi buah dan sayur, serta
sumber karbohidrat.
C. Intervensi Gizi
1. Perencanaan Intervensi
1) Tujuan
a. Meningkatkan asupan responden untuk menaikkan
status gizi dan membuat asupan oral menjadi adekuat
b. Meningkatkan asupan karbohidrat responden
c. Meningkatkan asupan protein energi agar adekuat
d. Memberikan edukasi kepada ibu pengasuh / ibu
responden terkait pemilihan makanan yang tepat.
2) Prinsip
Tinggi energi
Tinggi protein
3) Macam diet : ETPT
4) Bentuk makanan :PMT pemulihan
5) Syarat diet :
(a).Energi tinggi diberikan sesuai kebutuhan responden yaitu
sebesar 1.200 kkal/hari. Energi dibutuhkan tubuh
sebagai sumber tenaga yang digunakan untuk
beraktivitas sehari-hari. Bahan makanan sumber energi
ada beras, ubi, singkong, mie, dsb
(b).Protein tinggi diberikan sesuai kebutuhan responden
yaitu sebesar 24 gram/hari dimana protein dibutuhkan
tubuh untuk memngganti sel-sel yang rusak dan
199
pembentukan jaringan baru pada masa pertumbuhan.
Bahan makanan sumber protein ada 2 yaitu protein
hewani dan nabati. Bahan makanan sumber protein
hewani ada ayam, daging sapi, ikan, telur, dsb, bahan
makanan sumber protein nabati ada tahu, tempe dan
kacang-kacangan.
(c). Lemak diberikan sesuai kebutuhan responden yaitu
sebesar 40 gram/hari dimana lemak dibutuhkan anak
untuk mendukung perkembangan otak anak, membantu
perkembangan syaraf dan mata, membantu penuerapan
vitamin, membantu melindungi organ penting seperti
ginjal, dll. Bahan makanan sumber lemak ada minyak,
margarine, mentega, dsb.
(d).Karbohidrat diberikan sesuai kebutuhan responden yaitu
sebesar 186 gram/hari yang dimana karbohidrat
merupakan sumber energi terbesar bagi anak yang
dibutuhkan untuk bergerak, pembentukan sel-sel tubuh.
bahan makanan sumber karbohidrat ada beras, ubi,
singkong, dsb.
2. Jenis intervensi gizi :
a Pemberian PMT selama 3 hari
b Edukasi dan konseling gizi terkait masalah gizi balita
Perhitungan kebutuhan
Energi = 100 kkal/kgBBI/hari
= 100 kkal/kg x 12 kg
= 1200 kkal
Protein = 2 g/kg BBI = 2 g x 12 = 24 g (8%)
= 24 g x 4 g/kkal = 96 kkal
Lemak = 30 – 40% = 30% x 1200 kkal = 360 kkal
200
= 360 kkal : 9
g/kkal = 40 g
Kh (62%) = Kkal energi – (Kkal protein + Kkal lemak)
= 1200 kkal – (96 kkal + 360 kkal)
= 1200 kkal – 456 kkal
= 744 kkal : 4 g/kkal
= 186 g
201
BAB IV
No Intervensi Pelaksanaan
1 Perkenalan dan tanda tangan surat persetujuan 10 Maret 2021
responden
2 Pengukuran antropometri dan recall 11 Maret 2021
3 Recall 12 Maret 2021
4 Pemberian PMT nugget tempe, wortel dan jagung 13 Maret 2021
(TEWOJA) dan demonstrasi pembuatan produk
5 PMT Bitterballen tempe dan demonstrasi pembuatan 14 Maret 2021
produk
6 Konseling dan edukasi gizi pada ibu balita 15 Maret 2021
7 PMT susu jagung dan demonstrasi pembuatan produk 16 Maret 2021
8 Konseling gizi terkait pemanfaatan pangan lokal 17 Maret 2021
9 Pemantauan konsumsi gizi 18 Maret 2021
10 Pengukuran antropmetri dan berpamitan 19 Maret 2021
202
BAB V
EVALUASI
G. Konsumsi Makanan
Bahan Protein
Waktu Menu Berat Energi Lemak KH
Makanan Hewani Nabati
Pagi
Nasi Beras giling 30 108 - 2 0.2 23.7
Telur dadar Telur ayam 50 81.0 6.4 - 5.8 0.4
Minyak
kelapa sawit 5 45.1 - - 5 -
Sub Total 234.1 8.4 11 24.1
Selingan
Sosis daging 18 81.35 2.6 - 7.6 0.4
Susu milo 100 160.0 6.3 - 12 7.1
Sub Total 241.35 8.9 19.6 7.5
Siang Nasi Beras giling 30 108 - 2 0.2 23.7
Ikan
goreng Ikan segar 50 56.5 8.5 - 2.3 -
Minyak
kelapa sawit 5 45.1 - - 5 -
Sayur
bening Kelor ( daun ) 30 24.6 - 2 0.5 4.3
Sub Total 234.2 12.6 8.0 28.0
Selingan Roti Jordan 40 99.2 - 3.2 0.5 20
Sub Total 99.2 3.2 0.5 20
Nasi Beras giling 30 108 - 2 0.2 23.7
Tahu
Malam goreng Tahu 50 34.0 - 3.9 2.3 0.8
Minyak
kelapa sawit 5 45.1 - - 5 -
Sub Total 241.1 5.9 7.5 24.5
TOTAL 1049.95 39 46.6 144.4
203
Tabel 5.2 analisis zat gizi
H. Antropometri data
204
Berat Badan
8,25
8,2
8,2
8,15
8,1
8,05
8
8
7,95
7,9
11 Maret 19 Maret
205
BAB VI
A. Kesimpulan
B. Saran
206
DOKUMENTASI
207
PRAKTIK KERJA LAPANGAN
OLEH :
NIM : P07131117018
KELAS :A
JURUSAN GIZI
2021
208
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang
Anemia adalah suatu kondisi atau keadaan ditandai dengan
penurunan kadar hemoglobin (Hb), hematokrit atau jumlah sel
darah merah. Kadar Hb dan sel darah sangat bervariasi tergantung
pada usia, jenis kelamin, ketinggian suatu tempat, serta keadaan
fisiologi tertentu (Sudoyo, 2013). Menurut Depkes (2009) anemia
dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar hemoglobin
dibawah 11 gr/dL pada trimester I dan III atau <10,5 gr/dL pada
trimester II. Anemia lebih sering dijumpai dalam kehamilan karena
dalam kehamilan kebutuhan akan zat-zat makanan bertambah dan
terjadi perubahanperubahan dalam darah dan sumsum tulang
(Prawirohardho, 2014).
Anemia pada umumnya terjadi di seluruh dunia, terutama di
negara berkembang, pada kelompok sosial ekonomi rendah,
meliputi pendidikan, pekerjaan, pendapatan. Pada kelompok
dewasa terjadi pada wanita usia reproduksi, terutama wanita hamil
dan wanita menyusui karena banyak mengalami defisiensi Fe.
Salah satu faktor penyebab anemia pada ibu hamil adalah
kurangnya pengetahuan tentang pentingnya mengkonsumsi
makanan bergizi yang dapat memenuhi kebutuhan ibu dan bayinya
selama kehamilan. Zat gizi yang sangat penting bagi ibu hamil
adalah zat besi, jika asupan ibu kurang akan meningkatkan resiko
terjadinya anemia, yang berakibat pada gangguan pertumbuhan
dan perkembangan janin. Dampak anemia pada ibu hamil yaitu
abortus, partus premature, partus lama, perdarahan postpartum,
syok, infeksi intrapartum/postpartum (Prawirohardjo, 2014).
209
B Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa mampu melakukan pengkajian gizi yang
terstandar pada ibu hamila nemia
b. Mahasiswa mampu menyusun intervensi yang tepat untuk
menyelesaikan masalah anemia pada ibu hamil
c. Mahasiswa mampu mengimplementasikan intervensi yang
sudah di susun
d. Mahasiswa mampu melakukan monitoring dan evaluasi pada
ibu hamil dengan masalah anemia
210
BAB II
Usia : 41 tahun
Pekerjaan : Petani
Hamil ke- :3
211
BAB III
212
FH 1.2.2.5 Variasi makan : kurang beragam karena jarang
mengkonsumsi buah dan sayur serta saat makan hanya ada 1
macam lauk kadang hewani kadang nabati
FH 1.5.1.1 Lemak total : 21,84 gr
FH 1.5.3.1 Asupan protein total : 29,49 gr
FH 1.5.5.1 Asupan KH total : 117,95 gr
FH 2.1.2.5 Alergi makanan : tidak ada
Tabel % tingkat konsumsi responden
Ket Energy (kkal) Protein (gr) Lemak (gr) KH (gr)
Asupan 890,7 24,98 27,69 120,07
Kebutuhan 786,3 29,49 21,84 117,95
%Tk 113,3 84,71 126,8 101,8
Kategori Diatas
Normal Defisit ringan Normal
kebutuhan
Kategori menurut depkes 1996
Ambang Ket.
batas
˂ 70% Defisit berat
70-79% Defisit sedang
80-89% Defisit ringan
90-119% Normal
˃120% Diatas kebutuhan
Penilaian : Berdasarkan hasil perhitungan tingkat konsumsi
didapatkan bahwa pada % TK diatas menunjukkan bahwa energi
dikategorikan defisit sedang, protein defisit sedang, lemak normal
dan karbohidrat defisit sedang.
AD 1.1.1 Tinggi badan / panjang badan : 135 cm
AD 1.1.2 Berat badan : 42 kg
AD 1.1.5 IMT :
213
42 42
𝐼𝑀𝑇 = = = 23,05 𝑘𝑔/𝑚2
135
(100) 2 1,8225
217
BAB IV
No Intervensi Pelaksanaan
1 Perkenalan dan tanda tangan surat persetujuan 10 Maret 2021
responden
2 Pengukuran antropometri dan recall 11 Maret 2021
3 Recall 12 Maret 2021
4 Pemberian PMT nugget tempe, wortel dan jagung 13 Maret 2021
(TEWOJA) dan demonstrasi pembuatan produk
5 PMT Bitterballen tempe dan demonstrasi pembuatan 14 Maret 2021
produk
6 Konseling dan edukasi gizi pada ibu balita 15 Maret 2021
7 PMT susu jagung dan demonstrasi pembuatan 16 Maret 2021
produk
8 Konseling gizi terkait pemanfaatan pangan lokal 17 Maret 2021
9 Pemantauan konsumsi gizi 18 Maret 2021
10 Pengukuran antropmetri dan berpamitan 19 Maret 2021
218
BAB V
EVALUASI
A. Konsumsi Makanan
Bahan Protein
Waktu Menu Berat Energi Lemak KH Fe
Makanan Hewani Nabati
Beras
Pagi Nasi 40 144.0 - 2.7 0.3 31.6 0.3
giling
Sepat Ikan segar 90 101.7 15.3 - 4.1 - 0.9
07.00
Udang
Tumis 40 36.4 8.4 - 0.1 - 3.2
segar
udang
Minyak
kelapa 5 45.1 - 5 - -
sawit
Sub Total 327.2 27.9 9.4 31.6 4.4
Selingan Pisang Pisang
150 148.5 - 1.8 0.3 38.7 0.8
11.00 goreng ambon
Tepung
30 109.5 - 2.7 0.4 23.2 0.4
terigu
Gula pasir 10 36.4 - - 9.4 -
Minyak
kelapa 10 90.2 - - 10 - -
sawit
Sub Total 384.6 4.5 10.7 71.3 1.1
Beras
Siang Nasi 40 144.0 - 2.7 0.3 31.6 0.3
giling
Udang
Tumis 32 29.1 6.7 - 0.1 - 2.6
13.00 segar
udang
Minyak
kelapa 5 45.1 - - 5.0 - -
sawit
Sub Total 218.2 9.4 5.3 31.6 2.9
220
menggunakan food recall. Berdasarkan tabel diatas, asupan makanan ibu
hamil yaitu energi 1615,4 kkal, protein 79,2 gram, lemak 57 gram, KH 199,2
gram, dengan persentase asupan yaitu energi 205,4%, protein 268,6%,
lemak 260,9%, dan asupan karbohidrat 168,8% yang kesemua persentase
kebutuhan dikategorikan diatas kebutuhan. Dari hasil recall di atas dapat
disimpulkan bahwa kategori asupan responden meningkat dibandingkan
sebelum intervensi.
B. Antropometri data
Berat Badan
43,5 43,15
43
42,5
42
42
41,5
41
11 Maret 19 Maret
A. Kesimpulan
B. Saran
222
DOKUMENTASI
223
PRAKTIK KERJA LAPANGAN
OLEH :
NIM : P07131117028
KELAS :A
JURUSAN GIZI
2021
224
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang
Status gizi balita merupakan hal penting yang harus diketahui
oleh setiap orang tua. Perlunya perhatian lebih terhadap tumbuh
kembang anak di usia balita didasarkan fakta bahwa kurang gizi
pada masa emas ini bersifat irreversible (tidak dapat pulih),
sedangkan kekurangan gizi dapat mempengaruhi perkembangan
otak anak (Marimbi, 2010).
Masalah gizi pada hakekatnya adalah masalah kesehatan
masyarakat. Masalah gizi di Indonesia pada umumnya masih di
dominasi oleh masalah Kurang Energi Protein (KEP), masalah
anemia besi, masalah Gangguan Akibat Kekurangan Yodium
(GAKY), masalah kurang Vitamin A (KVA) dan masalah obesitas
(Hidayati, 2015).
Permasalahan gizi perlu mendapatkan perhatian yang serius
demi kelangsungan hidup anak balita yang pada akhirnya
berpengaruh pula pada kelangsungan hidup bangsa karena gizi
berkontribusi besar terhadap peningkatan sumber daya manusia.
Anak-anak berumur dibawah lima tahun adalah kelompok rentan
untuk masalah gizi dan kesehatan. Berbagai hasil penelitian telah
menunjukkan adanya hubungan yang erat antara kurang gizi
dengan kualitas generasi penerus bangsa. Anak yang mengalami
kurang gizi pada masa pembentukan otak (masa janin sampai
dengan usia 2 tahun) atau saat ini dikenal dengan seribu hari
pertama, akan memberikan pengaruh yang kurang baik bagi
perkembangan fungsi otak yang sifatnya irreversible dan berdampak
jangka panjang (Kalsum, 2015)
225
Masalah gizi sebenarnya tidak lepas juga dari konsep dasar
timbulnya penyakit, yaitu karena tidak seimbangnya berbagai faktor,
baik dari sumber penyakit (agent), pejamu (host) dan lingkungan
(environment). Faktor dari sumber agent dapat dibagi dalam delapan
faktor, salah satunya faktor biologis dan parasit. Kekurangan gizi
pada balita ini meliputi kurang energi dan protein serta kekurangan
zat gizi seperti vitamin A, zat besi, iodium dan zinc. Seperti halnya
AKI, angka kematian balita di Indonesia juga tertinggi di Assosiation
of South East Asian Nation.
Menanggapi masalah gizi di atas, Kementrian Kesehatan
melakukan upaya penanggulangan salah satunya adalah dengan
program Pemberian Makanan Tambahan Pemulihan (PMT
Pemulihan) bagi seluruh balita yang mengalami gizi kurang. PMT
Pemulihan merupakan pangan yang bertujuan untuk meningkatkan
status gizi anak serta untuk mencukupi kebutuhan zat gizi anak agar
tercapainya status gizi dan kondisi yang baik sesuai dengan umur
anak tersebut.
B Tujuan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu melakukan bina keluarga pada balita gizi
kurang.
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa mampu melakukan pengkajian gizi yang
terstandar pada balita gizi kurang
b. Mahasiswa mampu menyusun intervensi yang tepat untuk
menyelesaikan masalah kurang gizi pada balita
c. Mahasiswa mampu mengimplementasikan intervensi yang
sudah di susun
226
d. Mahasiswa mampu melakukan monitoring dan evaluasi pada
balita gizi kurang
227
BAB II
Usia : 27 bulan
228
BAB III
A Pengkajian Gizi
CH 1.1.1 Umur : 2 tahun 3 bulan 10 hari
CH 1.1.2 Jenis kelamin : Perempuan
CH 1.1.9 Peran dalam keluarga : Anak tunggal
FH 1.1.1 Asupan energi : 1011,23 kkal
FH 1.2.2.1 Jumlah makanan : 3 x makan utama dan 2 x selingan
FH 1.2.2.2 Jenis makanan : sumber karbohidrat utama, lauk
hewani dan sayur
FH 1.2.2.5 Pola makan
Jenis Bahan Makanan Frekuensi Porsi
Makanan Pokok
Nasi 3x/hari 1 sdk nasi
Lauk Hewani
Ikan 2x/minggu ½ ekor
Telur 2x/minggu 1 btr
Lauk Nabati
Tahu 2x/hari 2 ptg sdg
Sayur
Kelor
1x/hari 1 sdk sayur
kulur
Buah 1x/minggu ½ bh
Susu 2x/hari 2 ktk
Lumpia 2x/minggu 3 biji
Risol 2x/minggu 3 biji
Ubi goreng 1x/minggu 1 buah
229
FH 1.2.2.5 Variasi makan : kurang beragam karena jarang
mengkonsumsi lauk nabati, buah dan sayur serta saat makan
hanya ada 1 macam lauk kadang hewani kadang sayur.
FH 1.5.1.1 Lemak total : 42,9 gr
FH 1.5.3.1 Asupan protein total : 19,5 gr
FH 1.5.5.1 Asupan KH total : 124,2 gr
FH 2.1.2.5 Alergi makanan : tidak ada
Tabel % tingkat konsumsi responden
Kategori Energy (kkal) Protein (gr) Lemak (gr) KH (gr)
Asupan 1011,23 19,5 42,9 124,2
Kebutuhan 1200 24 40 186
%Tk 84,26 81,25 107,25 66,77
Kategori Defisit ringan Defisit ringan Normal Defisit berat
Kategori menurut depkes 1996
Ambang batas Ket.
˂ 70% Defisit berat
70-79% Defisit sedang
80-89% Defisit ringan
90-119% Normal
˃120% Diatas kebutuhan
Penilaian : Berdasarkan hasil perhitungan tingkat konsumsi
didapatkan bahwa pada % TK diatas menunjukkan bahwa energi
dikategorikan defisit ringan, protein deficit ringan, lemak normal
dan karbohidrat defisit berat.
230
𝐵𝐵 10,2 − 12,1 1,9
= = − = −1,35 (𝐵𝐵 𝑛𝑜𝑟𝑚𝑎𝑙 )
𝑈 12,1 − 10,7 1,4
231
%TK protein responden yang dikategorikan defisit ringan
yaitu 81,25%.
NB.1.7 Pemilihan makanan yang salah
Pemilihan makanan yang salah berkaitan dengan pola
makan kebiasaan makan responden ditandai dengan
responden jarang mengkonsumsi lauk nabati, buah dan
sayuran.
C Intervensi Gizi
1. Perencanaan Intervensi
1) Tujuan
a. Meningkatkan asupan responden untuk menaikkan
status gizi dan membuat asupan oral menjadi adekuat
b. Meningkatkan asupan karbohidrat responden
c. Meningkatkan asupan protein energi agar adekuat
d. Memberikan edukasi kepada ibu pengasuh / ibu
responden terkait pemilihan makanan yang tepat.
2) Prinsip
Tinggi energi
Tinggi protein
3) Macam diet : ETPT
4) Bentuk makanan :PMT pemulihan
5) Syarat diet :
(a).Energi tinggi diberikan sesuai kebutuhan responden yaitu
sebesar 1.200 kkal/hari. Energi dibutuhkan tubuh
sebagai sumber tenaga yang digunakan untuk
beraktivitas sehari-hari. Bahan makanan sumber energi
ada beras, ubi, singkong, mie, dsb
(b).Protein tinggi diberikan sesuai kebutuhan responden
yaitu sebesar 24 gram/hari dimana protein dibutuhkan
tubuh untuk memngganti sel-sel yang rusak dan
232
pembentukan jaringan baru pada masa pertumbuhan.
Bahan makanan sumber protein ada 2 yaitu protein
hewani dan nabati. Bahan makanan sumber protein
hewani ada ayam, daging sapi, ikan, telur, dsb, bahan
makanan sumber protein nabati ada tahu, tempe dan
kacang-kacangan.
(c). Lemak diberikan sesuai kebutuhan responden yaitu
sebesar 40 gram/hari dimana lemak dibutuhkan anak
untuk mendukung perkembangan otak anak, membantu
perkembangan syaraf dan mata, membantu penuerapan
vitamin, membantu melindungi organ penting seperti
ginjal, dll. Bahan makanan sumber lemak ada minyak,
margarine, mentega, dsb.
(d).Karbohidrat diberikan sesuai kebutuhan responden yaitu
sebesar 186 gram/hari yang dimana karbohidrat
merupakan sumber energi terbesar bagi anak yang
dibutuhkan untuk bergerak, pembentukan sel-sel tubuh.
bahan makanan sumber karbohidrat ada beras, ubi,
singkong, dsb.
4. Jenis intervensi gizi :
a Pemberian PMT selama 3 hari
b Edukasi dan konseling gizi terkait masalah gizi balita
Perhitungan kebutuhan
Energi = 100 kkal/kgBBI/hari
= 100 kkal/kg x 12 kg
= 1200 kkal
Protein = 2 g/kg BBI = 2 g x 12 = 24 g (8%)
= 24 g x 4 g/kkal = 96 kkal
Lemak = 30 – 40% = 30% x 1200 kkal = 360 kkal
233
= 360 kkal : 9
g/kkal = 40 g
Kh (62%) = Kkal energi – (Kkal protein + Kkal lemak)
= 1200 kkal – (96 kkal + 360 kkal)
= 1200 kkal – 456 kkal
= 744 kkal : 4 g/kkal
= 186 g
234
BAB IV
No Intervensi Pelaksanaan
1 Perkenalan dan tanda tangan surat persetujuan 10 Maret 2021
responden
2 Antropometri dan recall 11 Maret 2021
3 Recall 12 Maret 2021
4 Pemberian PMT nugget tempe, wortel dan jagung 13 Maret 2021
manis (TEWOJA) serta demonstrasi pembuatan
produk
5 PMT Bitterballen tempe dan demonstrasi 14 Maret 2021
pembuatan produk
6 Konseling dan edukasi gizi pada ibu balita 15 Maret 2021
7 PMT susu jagung dan demonstrasi pembuatan 16 Maret 2021
produk
8 Konseling gizi terkait pemanfaatan pangan lokal 17 Maret 2021
9 Pemantauan konsumsi gizi (recall) 18 Maret 2021
10 Antropometri dan berpamitan 19 Maret 2021
235
BAB V
EVALUASI
A. Konsumsi Makanan
Bahan Protein
Waktu Menu Berat Energi Lemak KH
Makanan Hewani Nabati
Beras
Nasi giling 30 108 - 2 0.2 23.7
Pagi
Sambal Mie kering 30 118 0,0 2,8 4,1 17,5
mie Minyak
kelapa
sawit 5 45.1 - - 5 -
Sub Total 271.1 4.8 9.3 41.2
Ubi ungu 50 81.35 2.6 - 7.6 0.4
Ubi Minyak
goreng kelapa
Selingan
sawit 5 45,1 - - 5 -
Susu milo 100 160.0 6.3 - 12 7.1
Sub Total 286.45 8.9 24.6 7.5
Beras
Nasi giling 30 108 - 2 0.2 23.7
Siang
Ikan segar 50 56.5 8.5 - 2.3 -
Singang Minyak
ikan kelapa 5 45.1 - - 5 -
sawit
Sub Total 209,6 10,5 7.5 23.7
Agar-agar 1 - - - - -
Puding
Pisang
pisang 19.8 0.0 0.2 0.0 5.2
Selingan kepok 20
kepok
18.2 0.0 0.0 0.0 4.7
Gula pasir 5
Tiktak 20 100 0.0 0.0 4,5 14
Sub Total 138 0.2 4.5 23,9
Beras
Nasi giling 30 108 - 2 0.2 23.7
236
Malam Sayur
nangka Nangka
15.3 0.0 0.6 0.1 3.4
muda muda 30
Sub Total 123.3 2.6 0.3 27.1
TOTAL 1028.45 27 46.2 115.97
B. Antropometri data
237
Grafik 5.1 Berat badan balita
Berat Badan
10,5 10,45
10,45
10,4
10,35
10,3
10,25 10,2
10,2
10,15
10,1
10,05
11 Maret 19 Maret
238
BAB VI
A. Kesimpulan
B. Saran
239
DOKUMENTASI
240
PRAKTIK KERJA LAPANGAN
OLEH :
NIM : P07131117028
KELAS :A
JURUSAN GIZI
2021
241
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang
Status gizi adalah keadaan tubuh akibat mengkonsumsi
makanan dan penggunaan zat-zat gizi. Status gizi baik di usia
remaja sangat diperlukan terutama remaja putri karena ini
berhubungan dengan peran mereka sebagai calon ibu. Remaja putri
yang terpelihara kadar gizinya akan terpelihara kesehatan
reproduksinya agar nanti di masa mendatang dimana mereka akan
menjadi wanita dewasa yang melahirkan generasi berikutnya dan
pertambahan berat badannya adekuat (Proverawati dan Wati,
2011). Kondisi seseorang ketika dewasa ditentukan oleh keadaan
pada saat remaja.
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa mampu melakukan pengkajian gizi yang
terstandar pada ibu hamil KEK dan anemia.
b. Mahasiswa mampu menyusun intervensi yang tepat untuk
menyelesaikan masalah KEK dan anemia pada ibu hamil.
c. Mahasiswa mampu mengimplementasikan intervensi yang
sudah di susun.
d. Mahasiswa mampu melakukan monitoring dan evaluasi pada
ibu hamil dengan masalah KEK dan anemia
243
BAB II
A. Pegkajian Gizi
1. Client History (CH)
CH 1.1.1 Umur : 18 tahun
CH 1.1.2 Jenis Kelamin : Perempuan
CH 1.1.9 Peran dalam keluarga : seorang ibu rumah tangga
2. Food History (FH)
FH 1.1.1.1 Asupan Energi total : 1897,7 Kkal
FH 1.5.1.1 Lemak Total : 73,7 gram
FH 1.5.3.1 Protein total : 47,2 gram
FH 1.5.5.1 Karbohidrat total : 285,2 gram
245
12 Buavita jambu 1x/hari 1 ktk Sering
13 Cilok 1x/hari 2 biji Jarang
14 TTD 2x/hari 2 btr Sering
Kategori : (sumber: soehardjo attal 1998 dalam widjayanti 2004)
247
BB (kg)
AD 1.1.5 IMT = TB (m)²
49,25
= 2,3104
B. DIAGNOSIS GIZI
248
NI 5.1 Peningkatan kebutuhan zat gizi (KH) berkaitan dengan nafsu makan
C. INTERVENSI GIZI
1. Tujuan :
a. Meningkatkan asupan responden untuk menaikkan status gizi
dan membuat asupan oral menjadi adekuat
b. Meningkatkan asupan karbohidrat responden
c. Meningkatkan asupan energi dan lemak responden
d. Memberikan edukasi kepada ibu responden terkait pemilihan
makanan yang tepat.
2. Prinsip diet : Tinggi Energi, Tinggi Protein
3. Macam diet : ETPT
4. Bentuk makanan : PMT pemulihan
5. Syarat diet :
Energi dihitung berdasarkan rumus harris bennedict yaitu
sebesar 2183,024 Kkal/hari. Energi diberikan untuk memenuhi
kebutuhan basal metabolisme, untuk beraktivitas sehari-hari dll.
Bahan makanan sumber energi yaitu minyak kelapa, margarin,
dll
Protein tinggi diberikan sebesar 15% yaitu sebesar 81,86
gram/hari dimana protein dibutuhkan tubuh untuk mengganti sel-
sel yang rusak. Bahan makanan sumber protein ada 2 yaitu
249
protein hewani dan nabati. Bahan makanan sumber protein
hewani yaitu ayam, daging sapi, ikan, telur dsb. Bahan makanan
sumber protein nabati yaitu tahu, tempe, dan kacang-kacangan.
Lemak diberikan sebanyak 25% yaitu 60,63 gram/hari dimana
lemak dibutuhkan untuk membantu penyerapan minyak dan
membantu melindungiorgan penting seperti ginjal, dll. Bahan
makanan yang mengandung le;pmak yaitu minyak, margarin,
kacang-kacangan, alpukat, dll.
Karbohidrat diberikan sebesar 60% yaitu 327,45 gram/hari
dimana karbohidrat merupakan sumber energi yang dibutuhkan
uktuk pembentukkan sel, dll. Bahan makanan yang mengandung
karbohidrat yaitu beras, jagung, ubi, singkong dll.
= 25 % x 2183,024 kkal
= 545,75 / 9
= 60,63 gram
= 60 % x 2183,024 kkal
= 1309,81 / 4
= 327,45 gram
251
BAB IV
A. Pelaksanaan Intervensi
No Intervensi Pelaksanaan
1 Perkenalan dan tanda tangan surat persetujuan 10 Maret 2021
responden
2 Antropometri dan recall 11 Maret 2021
3 Recall 12 Maret 2021
4 Pemberian PMT nugget tempe, wortel dan jagung 13 Maret 2021
manis (TEWOJA) serta demonstrasi pembuatan
produk
5 PMT Bitterballen tempe dan demonstrasi pembuatan 14 Maret 2021
produk
6 Konseling dan edukasi gizi pada ibu balita 15 Maret 2021
7 PMT susu jagung dan demonstrasi pembuatan 16 Maret 2021
produk
8 Konseling gizi terkait pemanfaatan pangan lokal 17 Maret 2021
9 Pemantauan konsumsi gizi (recall) 18 Maret 2021
10 Antropometri dan berpamitan 19 Maret 2021
252
BAB V
EVALUASI
A. Konsumsi Makanan
Bahan Protein
Waktu Menu Berat Energi Lemak KH
Makanan Hewani Nabati
Beras
Nasi giling 50 180.0 0.0 3.4 0.4 39.5
singang Ikan nila
ikan 50 56.5 8.5 0.0 2.3 0.0
Pagi
253
Ubi
goreng Ubi ungu 50 81.35 2.6 - 7.6 0.4
Minyak
kelapa
sawit 5 45,1 - - 5 -
286,45 8.9 24.6 7.5
Beras
Malam
Nasi giling 50 180.0 0.0 3.4 0.4 39.5
Ayam 151.0 9.1 0.0 12.5 0.0
sambal 50
ayam Minyak
kelapa
45.1 0.0 0.0 5.0 0.0
sawit 5
Sub Total 376,1 12.5 17.9 39.5
TOTAL 1963.8 61.1 66.4 299.6
254
dikategorikan normal, dan asupan karbohidrat 91.49% dikategorikan
normal. Dari hasil recall di atas dapat disimpulkan bahwa kategori asupan
responden sedikit meningkat dibandingkan sebelum intervensi.
B. Antropometri data
Berat Badan
51
50,45
50,5
50
49,5 49,25
49
48,5
11 Maret 19 Maret
255
BAB VI
A. Kesimpulan
B. Saran
256
DOKUMENTASI
257
PRAKTIK KERJA LAPANGAN
OLEH :
NIM : P07131117009
KELAS :A
JURUSAN GIZI
258
2021
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
259
Gizi kurang terjadi karena defisiensi atau ketidakseimbangan energy/
zat gizi. Gizi kurang menurunkan produktivitas kerja sehingga pendapatan
menjadi rendah, miskin dan pangan tidak tersedia cukup.Selain itu gizi
kurang menyebabkan daya tahan tubuh (resistensi terhadap penyakit
menjadi rendah.Menyadari hal ini, peningkatan status gizi masyarakat
memerlukan kebijakan yang menjamin setiap anggota masyarakat untuk
memperoleh makanan yang cukup dalam jumlah dan mutunya. Masalah
gizi bukan hanya berdampak pada kesehatan saja, akan tetapi berdapak
pula pada pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas dimasa
yang akan datang. (Sari, 2011). Status gizi masyarakat dapat digambarkan
terutama pada status anak dan wanita hamil.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu melakukan bina keluarga pada Balita Gizi buruk, gizi
kurang, dan stunting.
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa mampu melakukan pengkajian gizi yang terstandar pada
balita
b. Mahasiswa mampu menyusun intervensi yang tepat untuk
menyelesaikan masalah gizi buruk, gizi kurang, dan stunting
c. Mahasiswa mampu mengimplementasikan intervensi yang sudah di
susun
d. Mahasiswa mampu melakukan monitoring dan evaluasi pada balita
gizi buruk, gizi kurang, dan stunting.
260
BAB II
Anak ke- :1
261
BAB III
A. Pengkajian Gizi
Nasi @ 3 sdm/ 3x
sehari
Roti manis
@ 1 bks/ 2x mg
LH :
Tempe @1 potong/ 4x
mgg
Tahu
262
@1 buah/ 4x
mgg
Sayuran :
bayam @ 1 sdm/ 1x
sehari
buah : @6 buah/ 5x
Rambutan mgg
minuman : -
lain – lain :
263
Penilaian: Dari hasil analisa konsumsi makanan responden dengan
menggunakan metode food recall 24 jam terakhir, asupan
protein dan karbohidrat masih tergolong kurang (<80%)
3. Antropometri Data
BB = 6,1 kg
BB bulan sebelumnya = 6 kg
TB = 84,1 cm
𝐵𝐵 6,1−11,5 −5,4
𝑈
= 11,5−10,3 = 1,2
= −4,5 (berat badan kurang)
75−85,1 −10,1
𝑇𝐵𝑃𝐵/𝑈 = 85,1−82,3 = 2,8
= −3,6 (sangat pendek)
8−9,5 −1,5
𝐵𝐵/𝑇𝐵 = 9,5−8,8 = = −2,14 (gizi kurang)
0,7
2. Riwayat Personal
a. Keluhan : berat badan anak berada di garis kuning. Setiap
penimbangan anak selalu sakit sehingga menyebabkan berat badan
anak tersebut tidak pernah naik.
264
b. Riwayat penyakit dahulu : Anak sering mengalami demam, flu, serta
sakit perut. Sakit yang dirasakan timbul setiap bulannya dalam
jangka waktu ±1 minggu.
c. Riwayat penyakit keluarga : tidak ada
B. Diagnosis Gizi
NC. 3.2 Penurunan berat badan yang tidak diharapkan berkaitan dengan
pasien sering mengalami sakit (demam disertai flu) ditandai BB
bulan lalu 9 kg dan BB sekarang 8 kg (penurunan 1 kg).
NC. 3.5 Pertumbuhan dibawah rata-rata berkaitan dengan BB pasien
tidak sesuai dengan usianya (pada KMS berada digaris kuning)
ditandai dengan BB/U – 2,9 SD (BB kurang), BB/TB -2,14 SD (gizi
kurang).
C. Rencana Intervensi
1. Rencana intervensi
a. Tujuan diet
Meningkatkan asupan oral untuk membantu menaikkan berat badan
mencapai -1 SD s/d 1 SD dengan edukasi konseling gizi, monitoring
asupan, dan pemberian PMT kepada pasien.
b. Perhitungan kebutuhan zat gizi
1) Kebutuhan Energi (menurut penuntun diet Anak, 2008)
TEE = RDA X BBI
= 100 kkal/kg x 10,2 kg
= 1020 kkal
153 𝑘𝑘𝑎𝑙
= 4 𝑘𝑘𝑎𝑙/𝑔 = 38,25 g
265
3) Kebutuhan Lemak (25% total energi)
255 𝑘𝑘𝑎𝑙
=9 𝑘𝑘𝑎𝑙/𝑔 = 28,3 g
612 𝑘𝑘𝑎𝑙
= = 153 𝑔
4 𝑘𝑘𝑎𝑙/𝑔
266
BAB IV
No Intervensi Pelaksanaan
1 Perkenalan, tanda tangan surat persetujuan 10 Maret 2021
2 Pengukuran antropometri 11 Maret 2021
3 Recall makan 12 Maret 2021
4 PMT Nugget tempe, wortel, jagung (TEWOJA) dan 13 Maret 2021
demonstrasi pembuatan produk
5 PMT Bitterballen tempe dan demonstrasi pembuatan 14 Maret 2021
produk
6 Konseling dan edukasi gizi pada ibu balita 15 Maret 2021
7 PMT susu jagung dan demonstrasi pembuatan 16 Maret 2021
produk
8 Konseling gizi terkait pemanfaatan pangan lokal 17 Maret 2021
9 Pemantauan status gizi 18 Maret 2021
10 Antropometri dan berpamitan 19 Maret 2021
267
BAB V
EVALUASI
A. Konsumsi Makanan
Bahan Protein
Waktu Menu Berat Energi Lemak HA
Makanan Hewani Nabati
pagi Nasi Beras giling 25 90.0 0.0 1.7 0.2 19.7
sambal Ikan asin
goreng teri kering 15 29.0 6.3 0.0 0.2 0.0
Minyak
tahu goreng kelapa sawit 5 45.1 0.0 0.0 5.0 0.0
Tempe
tempe kedele
goreng murni 75 111.8 0.0 13.7 3.0 9.5
Minyak
kelapa sawit 5 45.1 0.0 0.0 5.0 0.0
sayur bening Bayam 15 5.4 0.0 0.5 0.1 1.0
268
Indomilk 190 150.0 4.0 0.0 4.5 23.0
Sub Total 195.0 4.0 1.0 6.5 30.0
siang Nasi Beras giling 25 90.0 0.0 1.7 0.2 19.7
ayam rebus Ayam 40 120.8 7.3 0.0 10.0 0.0
sambal
goreng tahu Tahu 30 20.4 0.0 2.3 1.4 0.5
Minyak
kelapa sawit 5 45.1 0.0 0.0 5.0 0.0
Sub Total 276.3 7.3 4.0 16.6 20.2
Tempe
bola bola kedele
snack tempe murni 25 37.3 0.0 4.6 1.0 3.2
Wortel 10 4.2 0.0 0.1 0.0 0.9
Daun
singkong 5 3.7 0.0 0.3 0.1 0.7
Telur ayam 10 16.2 1.3 0.0 1.2 0.1
Sub Total 61.3 1.3 5.0 2.2 4.8
malam Nasi Beras giling 25 90.0 0.0 1.7 0.2 19.7
ayam rebus Ayam 40 120.8 7.3 0.0 10.0 0.0
sambal
goreng tahu Tahu 30 20.4 0.0 2.3 1.4 0.5
Minyak
kelapa sawit 5 45.1 0.0 0.0 5.0 0.0
Sub Total 276.3 7.3 4.0 16.6 20.2
Total 1135.2 56.2 55.3 105.5
B. Antropometri data
Berat Badan
12
10
8
6
4
2
0
10 Maret 19 Maret
270
Berdasarkan grafik diatas, rata-rata kenaikan berat badan balita yaitu
sebesar 9 ons. Hal ini disebabkan balita dalam keadaan tidak sakit dan
nafsu makan meningkat.
271
C. Pengetahuan dan Perilaku
272
BAB VI
A. Kesimpulan
B. Saran
Ibu balita harus memperhatikan pola makan dan jenis makanan yang
diberikan kepada balita sehingga dapat meningkatkan berat badan hingga
mencapai normal.
273
DOKUMENTASI
274
PRAKTIK KERJA LAPANGAN
OLEH :
NIM : P07131117009
KELAS :A
JURUSAN GIZI
2021
275
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
ibu hamil
susun
hamil Anemia
277
BAB II
Usia : 32 tahun
Pekerjaan : IRT
Hamil ke- :4
278
BAB III
A. Pengkajian Gizi
Nasi @ 1 sdn/ 4x
sehari
Ketan hitam
@ 1 gelas/ 2x
mg
LH :
Telur ayam @ 1 butir/ 5x
mgg
Ati sapi
@ 2 ptg/ 2x mgg
LN :
Tempe @1 potong/ 4x
mgg
Tahu
@1 buah/ 3x
mgg
279
Sayuran :
Naga @1 buah/ 6x
mgg
minuman :
Okky jelly drink @ 1 gelas/ 3x
mgg
lain – lain :
snack (roti selai @1 bks/ 5x mgg
cokelat, cilok, es
krim, bakso,
permen kopiko)
Kesimpulan: pasien memiliki pola makan 3-4x sehari dan selingan 2-3x
sehari. Pasien tidak suka mengkonsumsi jenis daging-dagingan.
280
Penilaian: Dari hasil analisa konsumsi makanan responden dengan
menggunakan metode food recall 24 jam terakhir, asupan
energi, protein, dan karbohidrat masih tergolong kurang
(<80%)
2. Antropometri Data
BB sebelum hamil = 45 kg
BB sekarang = 71, 25 kg
TB = 145 cm
Lila = 28,5 cm (NORMAL)
BBI = (TB – 100) × 90% + (8 – 12 kg)
= (145 - 100) × 90% + (8 – 12 kg)
= 45 × 90% + (8 – 12 kg)
= 40.5 + (8 – 12 kg)
= kg – 55,2 kg
45 𝑘𝑔 45
IMT = = = 19 kg/m2 (IMT sebelum hamil tergolong
(1,55𝑚)2 2,4025
(Normal)
a. Data Klinis
5. Riwayat Personal
a. Keluhan : tidak memiliki keluhan
281
282
B. Diagnosis Gizi
NC. 2.1 Asupan oral adekuat berkaitan dengan porsi makan sehari
pasien selama hamil kurang ditandai dengan hasil recall 24 jam
yaitu energi 78,35%, protein 56,4%, dan KH 55,1% (tergolong
kurang).
NC. 3.1 berat badan normal berkaitan dengan pasien dalam keadaan
tidak KEK ditandai dengan Lila pasien 28,5 cm
C. Rencana Intervensi
1. Rencana intervensi
a. Tujuan diet
195,5 𝑘𝑘𝑎𝑙
= = 49 g + 20 g = 69 g
4 𝑘𝑘𝑎𝑙/𝑔
283
3) Kebutuhan Lemak (20% total energi)
390,92 𝑘𝑘𝑎𝑙
= = 53 g + 10 g = 63 g
9 𝑘𝑘𝑎𝑙/𝑔
1368,2 𝑘𝑘𝑎𝑙
= = 383,1 𝑔 + 40 g = 423,1 g
4 𝑘𝑘𝑎𝑙/𝑔
284
BAB IV
No Intervensi Pelaksanaan
1 Perkenalan, tanda tangan surat persetujuan 10 Maret 2021
2 Pengukuran antropometri 11 Maret 2021
4 Recall makan 12 Maret 2021
5 PMT Nugget tempe, wortel, jagung (TEWOJA) dan 13 Maret 2021
demonstrasi pembuatan produk
6 PMT Bitterballen tempe dan demonstrasi pembuatan 14 Maret 2021
produk
7 Konseling dan edukasi gizi pada ibu balita 15 Maret 2021
8 PMT susu jagung dan demonstrasi pembuatan 16 Maret 2021
produk
9 Konseling gizi terkait pemanfaatan pangan lokal 17 Maret 2021
10 Pemantauan status gizi 18 Maret 2021
Antropometri dan berpamitan 19 Maret 2021
285
BAB V
EVALUASI
A. Konsumsi Makanan
Bahan Protein
Waktu Menu Berat Energi LEMAK H A
Makanan Hewani Nabati
pagi Nasi Beras giling 100 360.0 0.0 6.8 0.7 78.9
sayur
siang Nasi Beras giling 100 360.0 0.0 6.8 0.7 78.9
ikan
286
Minyak kelapa
tahu
Minyak kelapa
sayur
keripik
daun
malam Nasi Beras giling 100 360.0 0.0 6.8 0.7 78.9
ikan
287
tahu
sayur
keripik
daun
Energi Protein
Analisis zat gizi Lemak (gr) KH (gr)
(kkal) (gr)
288
a. Recall 24 jam 1888.6 62.1 61.7 304.0
b. Hasil perhitungan 1954.6 69 63 423.1
% asupan recall 24 jam
(a/b) 89.1 93.2 128.2 45.5
Kategori Baik Baik Lebih Kurang
B. Antropometri data
290
BAB VI
A. Kesimpulan
2. Berat badan ibu hamil tetap yaitu sebesar 71,25 kg, namun tidak ada
perubahan pada lila.
B. Saran
DOKUMENTASI
291
292
PRAKTIK KERJA LAPANGAN
OLEH :
NIM : P07131117001
KELAS :A
JURUSAN GIZI
2021
293
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu melakukan bina keluarga pada Balita Gizi buruk, gizi
kurang, dan stunting.
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa mampu melakukan pengkajian gizi yang terstandar pada
balita
b. Mahasiswa mampu menyusun intervensi yang tepat untuk
menyelesaikan masalah gizi buruk, gizi kurang, dan stunting
c. Mahasiswa mampu mengimplementasikan intervensi yang sudah di
susun
d. Mahasiswa mampu melakukan monitoring dan evaluasi pada balita
gizi buruk, gizi kurang, dan stunting.
295
BAB II
Usia : 35 bulan
Anak ke :2
Usia Ibu : 35
Usia Ayah : 39
296
BAB III
A. Pengkajian Gizi
Nama : Indah Gustiani
CH 1.1.1 umur : 35 bulan
CH 1.1.2 jenis kelamin : laki-laki
CH 1.1.9 peran dalam keluarga : anak kedua dari dua bersaudara
FH 1.1.1 asupan energy : 597,9 kkal
FH 1.2.2.1 jumlah makanan : 2x/hari utama dan 2x selingan
FH 1.2.2.2 jenis makanan : sumber karbohidrat utama, lauk hewani, nabati,
sebur sayur
FH 1.2.2.5 pola makan
Nama Frekuensi Porsi
Nasi 2x/hari 1 sd nasi
Ikan 2x/minggu ½ ekor
Telur 3x/minggu 1 btr
Tahu 2x/hari 2 ptg sdg
Tempe 2x/hari 2 ptg sdg
Sayur 2x/hari 1 sd sayur
Buah 1x/minggu ½ bh
Susu 1x/hari ½ gls
FH 1.2.2.5 variasi makan : kurang beragam karena jarang mengkonsumsi
buah dan sayur
FH 1.5.1.1 lemak total : 7,9 gr
FH 1.5.3.1 asupan protein total : 24,6 gr
FH 1.5.5.1 asupan KH total : 201 gr
FH 2.1.2.5 alergi makanan : tidak ada
Tabel % tingkat konsumsi responden
297
Ket Energy (kkal) Protein (gr) Lemak KH (gr)
(gr)
Asupan 587,9 20,7 28 197
Kebutuhan 1.843 58,2 61,4 264,3
%Tk 31 % 35,5 % 45% 74,5,1 %
Kategori defisit berat Defisit berat Defisit Defisit
berat sedang
Kategori menurut depkes 1996
Ambang Ket.
batas
˂ 70% defisit berat
70-79% defisit sedang
80-89% defisit ringan
90-119% Normal
˃120% diatas
kebutuhan
Penilaian : Berdasarkan hasil perhitungan tingkat konsumsi didapatkan
bahwa pada % TK diatas pada energy,protein, lemak mengalami drfisit
berat, sedangkan pada KHnya mengalami defisit sedang.
AD 1.1.1 tinggi badan / panjang badan : 87 cm
AD 1.1.2 berat badan : 9,7 kg
AD 1.1.5 IMT : penghitungan menggunakan antro 2005 dengan hasil
9,7−14,2 −4,5
𝐵𝐵/𝑈 = 14,2−12,6 = = −2,8 (berat badan kurang)
1,6
87−95,4 −8,4
𝑇𝐵𝑃𝐵/𝑈 = 95,4−91,8 = = −2,3 ( pendek)
3,6
9,7−12,2 −2,5
𝐵𝐵/𝑇𝐵 = 12,2−11,2 = 1
= −2,5 (gizi kurang)
298
kategori menurut ambang batas status gizi PMK No. 2 tahun 2020 tentang
standar antropometri anak.
Penilaian : Berdasarkan hasil perhitungan antro 2005 diketahui responden
dalam BB/TB termasuk gizi kurang, TB/U termasuk pendek, BB/U
termasuk BB kurang, dan IMT/U temasuk gizi kurang.
BD. Biokimia data : tidak ada
PD. penampilan keseluruhan : badan kurus, pendek, rewel.
B. Diagnosis gizi
1) Perencanaan Intervensi
a. Tujuan
(1). Meningkatkan asupan responden untuk menaikkan status gizi
(2). Meningkatkan asupan energy dan protein responden
299
(3). Memberikan edukasi kepada ibu pengasuh / ibu reponden
terkait pemilihan makanan yang tepat.
b. Prinsip
Tinggi energi
Tinggi karbohidrat
Tinggi protein
c. Macam diet : Pmt tinggi energi tinggi protein
d. Bentuk makanan : Pemberian PMT
e. Syarat diet :
a. Energi diberikan sesuai kebutuhan responden yaitu sebesar 1843
kkal yang merupakan selisih dari perhitungan kebutuhan dan
asupannya. Energi dibutuhkan sebagai sumber tenaga untuk
bergerak. Sumber : beras, ubi, singkong, jagung.
b. Protein diberikan sesuai kebutuhan responden yaitu sebesar 58,2
gr yang merupakan selisih dari perhitungan kebutuhan dan
asupannya. Protein dibutuhkan untuk pembentukkan jaringan baru
pada masa pertumbuhan. Sumber : (hewani : ayam, daging sapi,
dsb), (Nabati : tahu, tempe, kacang-kacangan)
c. Lemak diberikan sesuai kebutuhan responden yaitu sebesar 61,4
gr yang merupakan selisih dari perhitungan kebutuhan dan
asupannya. Lemak dibutuhkan sebagai zat pelarut lemak seperti A,
D, E, K. Sumber : Minyak, margarine, mentega, dsb.
d. Kh diberikan sesuai kebutuhan responden yaitu sebesar 264,3 gr
yang merupakan selisih dari perhitungan kebutuhan dan
asupannya. Kh dibutuhkan sebagai sumber tenaga untuk bergerak.
Sumber : beras, ubi, singkong, dsb.
2) Jenis Intervensi Gizi
a. Pemberian PMT selama 3 hari
b. Edukasi dan konseling gizi terkait masalah gizi balita
D. Perhitungan Kebutuhan
300
Energi = 150-220 kkal/kg BB/ hari
= 190 kkal/kg BB/ hari x 9,7
= 1843 kalori
Protein = 4 - 6 gr = 6 gr x 9,7
= 58,2 gr
= 58,2 gr / BB x 4 gr / kkal =232,8 kkal
Lemak = 30 – 40% = 30% x 1843 kkal = 552,9 kkal
= 552,9 kkal : 9 gr/kkal = 61,4 gr
Kh = H. enegi – (H. protein + H. lemak)
= 1843 kkal – (232,8 kkal + 552,9 kkal) : 4 gr/kkal
= 1843 kkal – 785,7 kkal : 4 gr/kkal
= 1057,3 kkal : 4 gr/kkal
= 223 gr
BAB IV
301
PELAKSANAAN INTERVENSI GIZI
No Intervensi Pelaksanaan
1 Perkenalan dan tanda tangan surat persetujuan 10 Maret 2021
responden
2 Pengukuran antropometri dan recall 11 Maret 2021
3 Recall 12 Maret 2021
4 Pemberian PMT nugget tempe, wortel dan jagung 13 Maret 2021
(TEWOJA) dan demonstrasi pembuatan produk
5 PMT Bitterballen tempe dan demonstrasi pembuatan 14 Maret 2021
produk
6 Konseling dan edukasi gizi pada ibu balita 15 Maret 2021
7 PMT susu jagung dan demonstrasi pembuatan 16 Maret 2021
produk
8 Konseling gizi terkait pemanfaatan pangan lokal 17 Maret 2021
9 Pemantauan konsumsi gizi 18 Maret 2021
10 Pengukuran antropmetri dan berpamitan 19 Maret 2021
302
BAB V
EVALUASI
A. Konsumsi Makanan
Bahan Protein
Waktu Menu Berat Energi Lemak KH
Makanan Hewani Nabati
Nasi Beras giling 30 108.3 2.0 0.2 23.9
Telur rebus Telur Ayam 27 41.9 3.4 2.9 0.3
Tumis daun Daun
07:30 singkong Singkong 10 3.7 0.4 0 0.7
Minyak
Kelapa 2 17.2 2 0
Teh Gula 5 19.3 5.0
10:00 Amex Kentang 50 46.5 1.0 0.1 10.8
303
Tabel 5.2 analisis zat gizi
B. Antropometri data
Pada tanggal 10 Maret 2021, berat badan balita adalah 9,7 kg setelah
10 hari dengan pemberian PMT pemulihan serta konseling gizi kepada
Ibu balita. Berat badan bertambah menjadi 10 kg.
10,1
Berat badan
10 10
9,9
9,8
9,7 9,7
9,6
9,5
1 2
304
Sedangkan tinggi badan responden pada pengukuran pertama yaitu
87 cm tetap menjadi 92,8 cm.
305
BAB VI
A. Kesimpulan
B. Saran
Ibu balita harus memperhatikan pola makan dan jenis makanan yang
diberikan kepada balita sehingga dapat meningkatkan berat badan hingga
mencapai normal.
306
DOKUMENTASI
307
PRAKTIK KERJA LAPANGAN
OLEH :
NIM : P07131117001
KELAS :A
JURUSAN GIZI
2021
308
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu melakukan bina keluarga pada ibu hamil KEK dan
anemia
2. Tujuan Khusus
ibu hamil
susun
310
BAB II
Usia : 18 tahun
Pekerjaan : IRT
Hamil ke- :I
311
BAB III
A. Pengkajian Gizi
Nasi @ 1 sdn/ 4x
sehari
Ketan hitam
@ 1 gelas/ 2x
mg
LH :
Telur ayam @ 1 butir/ 5x
mgg
Ati sapi
@ 2 ptg/ 2x mgg
LN :
Tempe @1 potong/ 4x
mgg
Tahu
@1 buah/ 3x
mgg
312
Sayuran :
Naga @1 buah/ 6x
mgg
minuman :
pop ice @ 1 gelas/ 3x
mgg
lain – lain :
313
energi, protein, dan karbohidrat masih tergolong kurang
(<80%)
2. Antropometri Data
BB sebelum hamil = 41 kg
BB sekarang = 47 kg
TB = 148 cm
= 48 × 90% + (8 – 12 kg)
= 43,2 + (8 – 12 kg)
= 51,2 kg – 55,2 kg
41 𝑘𝑔 41
IMT = = = 17 kg/m2 (IMT sebelum hamil tergolong,
(1,55𝑚)2 2,4025
kurang)
c. Data Klinis : -
d. Data Fisik : -
5. Riwayat Personal
314
b. Kondisi pasien sekarang : pasien dalam keadaan KEK
B. Diagnosis Gizi
NC. 2.1 Asupan oral tidak adekuat berkaitan dengan porsi makan sehari
pasien selama hamil kurang ditandai dengan hasil recall 24 jam
yaitu energi 78,35%, protein 56,4%, dan KH 55,1% (tergolong
kurang).
C. Rencana Intervensi
1. Rencana intervensi
a. Tujuan diet
= 1.224
= 1.891,2 kkal
189,12 𝑘𝑘𝑎𝑙
= = 47 g + 20 g = 67 g
4 𝑘𝑘𝑎𝑙/𝑔
378,24 𝑘𝑘𝑎𝑙
= = 42 g + 10 g = 52 g
9 𝑘𝑘𝑎𝑙/𝑔
1323,8 𝑘𝑘𝑎𝑙
= = 330,9 𝑔 + 40 g = 370,9 g
4 𝑘𝑘𝑎𝑙/𝑔
316
Pengetahuan ibu hamil
3 Behaviour Setiap hari meningkat
Perilaku ibu menjadi lebih baik
BAB IV
No Intervensi Pelaksanaan
1 Perkenalan dan tanda tangan surat persetujuan 10 Maret 2021
responden
2 Pengukuran antropometri dan recall 11 Maret 2021
3 Recall 12 Maret 2021
4 Pemberian PMT nugget tempe, wortel dan 13 Maret 2021
jagung (TEWOJA) dan demonstrasi pembuatan
produk
5 PMT Bitterballen tempe dan demonstrasi 14 Maret 2021
pembuatan produk
6 Konseling dan edukasi gizi pada ibu balita 15 Maret 2021
7 PMT susu jagung dan demonstrasi pembuatan 16 Maret 2021
produk
8 Konseling gizi terkait pemanfaatan pangan lokal 17 Maret 2021
9 Pemantauan konsumsi gizi 18 Maret 2021
10 Pengukuran antropmetri dan berpamitan 19 Maret 2021
317
BAB V
EVALUASI
A. Konsumsi Makanan
minyak 5 44.2 5
snack
10,00 happytos happytos 25 130 2 7 16
11,00 bubur ketan
hitam ketan hitam 50 180 4 1.15 37.25
santan 25 81 1.05 8.575 1.4
siang Nasi nasi 125 225 3.75 0.375 49.75
ati sapi goreng hati 50 137 8 11 1.5
minyak 5 44.2 5
16,00 PMT rolade
tahu tahu 200 160 21.8 9.4 1.6
telur 25 38.5 3.1 2.7 0.175
bayam 10 0.6 0.09 0.04 0.29
wortel 15 5.4 0.15 0.09 0.09
tp tapioka 10 36.3 0.11 0.05 8.82
minyak 10 88.4 10
malam Nasi nasi 125 225 3.75 0.375 49.75
tempe goreng tempe 50 75 7 3.85 4.55
318
minyak 5 44.2 5
TOTAL 1741.8 64.3 80.755 192.575
B. Antropometri data
319
LILA 22 cm 22 cm
Berdasarkan tabel diatas, kenaikan berat badan ibu hamil yaitu sebesar
1,7 kg dan hasil pengukuran LILA yaitu 22,5 cm. Terjadi kenaikan berat
badan namun tidak ada perubahan pada lila sehingga status ibu hamil tetap
KEK.
320
BAB VI
A. Kesimpulan
B. Saran
321
DOKUMENTASI
322
PERENCANAAN PROSES ASUHAN GIZI TERSTANDAR/ NCP
NIM : P07131117038
A. Pengkajian Gizi
Nama : Gandaria
Tanggal lahir : 18 Maret 1965
No RM : 06-0079-01
Tanggal rawat : 09 Maret 2021
Alamat : Desa Moteng, RT.08
CH 1.1.1 umur : 56 tahun
CH 1.1.2 jenis kelamin : perempuan
CH 1.1.9 peran dalam keluarga : Bekerja sebagai petani
CH 2.1 keluhan pasien : Gejala yang dialami pasien sebelum masuk rumah
sakit adalah mual dan pusing. Pola tidur pasien
sehari hari adalah 3-4 jam perhari. Pasien datang
dengan keluhan diare.
FH 1.1.1 asupan energy : 1647 kkal
FH 1.2.2.1 jumlah makanan : 3x/hari utama dan 1x selingan
FH 1.2.2.2 jenis makanan : sumber karbohidrat utama, lauk hewani, nabati,
sebur sayur
FH 1.2.2.5 pola makan
Nama Frekuensi Porsi
Nasi 3x/hari 1 sd nasi
Ayam 1x/hari 1 ptg sdg
323
Telur 3x/minggu 1 btr
Tahu 1x/hari 1 ptg sdg
Tempe 2x/hari 1 ptg sdg
Sayur 1x/hari 1 sd sayur
Buah 1x/minggu ½ bh
FH 1.2.2.5 variasi makan : kurang beragam karena jarang mengkonsumsi
buah dan sayur
FH 1.5.1.1 lemak total : 41,17 gr
FH 1.5.3.1 asupan protein total : 36,6 gr
FH 1.5.5.1 asupan KH total : 288,2 gr
FH 2.1.2.5 alergi makanan : tidak ada
Tabel % tingkat konsumsi responden
324
Penilaian : Berdasarkan hasil perhitungan tingkat konsumsi didapatkan
bahwa pada % TK diatas energi,protein,lemak dan karbohidrat
mengalami defisit.
AD 1.1.1 tinggi badan / panjang badan : 156 cm
AD 1.1.2 berat badan : 86 kg
Berat badan Ideal (BBI) : TB-100 x 90%
: 156-100 x 90%
: 50,4 gram
Selisih berat badan : BB actual – BB ideal
: 35,6 kg
86 𝑘𝑔 86
AD 1.1.5 IMT : = = = 35,3 kg/m2 (Tergolong Obesitas
(1,56𝑚)2 2,433
Penilaian :Dari hasil perhitungan berat badan ideal pasien terdapat selisih
35,6 kg dengan berat badan actual. Selain itu IMT pasien
tergolong obesitas >30 kg/m2 menurut DEPKES 2010.
BD. Biokimia data : -
PD. penampilan keseluruhan :.
Nama Hasil Nilai normal Keterangan
pemeriksaan pemeriksaan
Tekanan darah 100/70 90/60 mmHg Normal
sampai 120/80
mmHg.
Nadi 80x/mnt 60-100x/mnt Normal
Frekuensi 20x/mnt 12-20x/mnt Normal
pernapasan
Suhu 36oC 36,5-37,5oC Normal
325
B. Diagnosis gizi
8) Perencanaan Intervensi
f. Tujuan
(1). Memberikan makanan sesuai kebutuhan gizi yang sedikit
mungkin meninggalkan sisa sehingga membatasi volume feses
(2). Tidak merangsang saluran cerna
(3). Meningkatkan asupan energy, protein, lemak dan karbohidrat
(4). Memberikan edukasi terkait dengan konsumsi makanan pasien
g. Prinsip
Cukup energi
Tinggi cairan
h. Macam diet : Diet sisa rendah
i. Bentuk makanan : Makanan biasa
j. Syarat diet :
i. Energi diberikan sesuai kebutuhan responden yaitu sebesar 1647
kkal yang merupakan selisih dari perhitungan kebutuhan dan
asupannya. Energi dibutuhkan sebagai sumber tenaga untuk
bergerak. Sumber : beras, ubi, singkong, jagung.
326
j. Protein diberikan sesuai kebutuhan responden yaitu sebesar 41,17
gr yang merupakan selisih dari perhitungan kebutuhan dan
asupannya. Protein dibutuhkan untuk pembentukkan jaringan baru
pada masa pertumbuhan. Sumber : (hewani : ayam, daging sapi,
dsb), (Nabati : tahu, tempe, kacang-kacangan)
k. Lemak diberikan sesuai kebutuhan responden yaitu sebesar 36,6
gr yang merupakan selisih dari perhitungan kebutuhan dan
asupannya. Lemak dibutuhkan sebagai zat pelarut lemak seperti A,
D, E, K. Sumber : Daging, ayam, telur
l. Karbohidrat diberikan sesuai kebutuhan responden yaitu sebesar
288 gr yang merupakan selisih dari perhitungan kebutuhan dan
asupannya. Kh dibutuhkan sebagai sumber tenaga untuk bergerak.
Sumber : beras, ubi, singkong, dsb.
D. Perhitungan Kebutuhan
327
KH = 70% x 1647 kkal
= (1152 kkal)/(4 kkal/g)= 288,22 g
E. Monitoring dan Evaluasi
DOKUMENTASI
328
PERENCANAAN PROSES ASUHAN GIZI TERSTANDAR/ NCP
F. Pengkajian Gizi
1. Client History (CH)
CH.1. Riwayat personal
CH 1.1.1 Umur : 26 tahun
CH 1.1.2 Jenis kelamin : Perempuan
CH 1.1.9 Peran dalam keluarga : Ibu dari 1 orang anak
CH.2.2 Perawatan/terapi pengobatan
CH.2.2.1 Perawatan/terapi medis : Ny.S diberikan Amoxilin,
paracetamol dan TTD
sebelum melahirkan
CH.3.1.1 Pekerjaan/kesibukan : Ibu rumah tangga
Berdasarkan data diatas dapat dilihat bahwa Ny.S berusia
26 tahun yang baru saja melahirkan anak pertamanya,
Ny.S sehari-hari bekerja sebagai ibu rumah tangga.
Sebelum melahirkan Ny.S diberikan amoxilin dimana
amoxilin ini berfungsi untuk membunuh bakteri yang
menyebabkan infeksi pada organ kelamin Ny.S setelah
melahirkan, selain amoxilin ada juga paracetamol yang
berfungsi untuk mengurangi rasa nyeri selama proses
melahirkan serta ada tablet tambah darah untuk
mencukupi kebutuhan zat besi dan memastikan produksi
hemoglobin yang mengikat oksigen tetap optimal di dalam
tubuh akibat pendarahan yang berlebihan saat
melahirkan.
2. Riwayat Gizi (Food History)
FH 1.1.1 Asupan energi : 1.449,3 kkal
FH 1.2.2.1 Jumlah makanan : 3 x makan utama dan 2 x selingan
329
FH 1.2.2.2 Jenis makanan : sumber karbohidrat utama, lauk
hewani, nabati, sayur
FH 1.2.2.5 Pola makan
Jenis Bahan Makanan Frekuensi Porsi
Makanan Pokok
Nasi 2-3x/hari 1 sd nasi
Lauk Hewani
Ikan 4x/minggu ½ ekor
Ayam 3x/minggu 1 ptg sdg
Telur 3x/minggu 1 btr
Lauk Nabati
Tahu 4x/hari 2 ptg sdg
Tempe 4x/hari 2 ptg sdg
Sayur
Kelor
Bayam 1x/hari 1 sd sayur
Daun singkong
Buah
Pisang
2-3x/minggu 2-3 bh
Apel
Salak
Susu 2x/minggu 1 gls
Gorengan 2-3x/minggu 3-5 bh
FH 1.2.2.5 Variasi makan : kurang beragam karena jarang
mengkonsumsi buah dan sayur serta saat makan hanya ada 1
macam lauk kadang hewani kadang nabati
FH 1.5.1.1 Lemak total : 31,7 gr
FH 1.5.3.1 Asupan protein total : 52,5 gr
FH 1.5.5.1 Asupan KH total : 237,4 gr
330
FH 2.1.2.5 Alergi makanan : tidak ada
Tabel % tingkat konsumsi responden
Kategori Energy (kkal) Protein (gr) Lemak (gr) KH (gr)
Asupan 1.449,3 52,5 31,7 237,4
Kebutuhan 1.456 54,6 40,5 218,4
%Tk 99,54 96,16 78,3 108,70
Defisit
Kategori Normal Normal Normal
sedang
Kategori menurut depkes 1996
Ambang batas Ket.
˂ 70% Defisit berat
70-79% Defisit sedang
80-89% Defisit ringan
90-119% Normal
˃120% Diatas kebutuhan
Berdasarkan data di atas dapat dilihat bahwa kategori
energi, protein dan KH Ny.S normal tetapi asupan
lemaknya dikategorikan defisit sedang berdasarkan
kategori Depkes 1996.
3. Antropometri Data
AD 1.1.1 Tinggi badan / panjang badan : 151 cm
AD 1.1.2 Berat badan sebelum hamil : 45 kg
Berat badan saat hamil : 54 kg
CS.5.1 BBI = (TB-100) x 90%
= 51 x 0,9
= 45,9 kg
𝐵𝐵 45
AD 1.1.5 IMT : 𝐵𝐵 = = 19,74 𝐵𝐵/𝐵2
( )2 2,2801
100
334
PERENCANAAN PROSES ASUHAN GIZI TERSTANDAR/ NCP
A. Pengkajian Gizi
1. Client History (CH)
CH.1. Riwayat personal
CH 1.1.1 Umur : 21 tahun
CH 1.1.2 Jenis kelamin : Laki-laki
CH 1.1.9 Peran dalam keluarga : Anak ke-2 dari 2 orang
bersaudara
CH.2.2 Perawatan/terapi pengobatan
CH.2.2.1 Perawatan/terapi medis : Tn.I diberikan paracetamol
CH.3.1.1 Pekerjaan/kesibukan : Pekerja Tambang
Berdasarkan data diatas dapat dilihat bahwa Tn.I berusia
21 tahun yang sehari-hari bekerja sebagai pekerja
tambang. Saat pengobatan Tn.I diberikan paracetamol
yang berfungsi untuk penurun demam dan mengurangi
rasa nyeri.
2. Riwayat Gizi (Food History)
FH 1.1.1 Asupan energi : 1.198,5 kkal
FH 1.2.2.1 Jumlah makanan : 2 x makan utama dan 2 x selingan
FH 1.2.2.2 Jenis makanan : sumber karbohidrat utama, lauk
hewani, nabati, sayur
FH 1.2.2.5 Pola makan
Jenis Bahan Makanan Frekuensi Porsi
Makanan Pokok
Nasi 2-3x/hari 1 sdk nasi
Jagung 2x/hari 1 sdk sayur
Lauk Hewani
Ayam 2x/hari 1 ptg sdg
335
Lauk Nabati
Tahu 2x/hari 2 ptg sdg
Tempe 2x/hari 2 ptg sdg
Sayur
Labu
1x/hari 1 sd sayur
Bayam
Susu 2x/hari 1 gls
FH 1.2.2.5 Variasi makan : kurang beragam karena jarang
mengkonsumsi buah dan sayur serta saat makan hanya ada 1
macam lauk kadang hewani kadang nabati
FH 1.5.1.1 Lemak total : 64,7 gr
FH 1.5.3.1 Asupan protein total : 85,9 gr
FH 1.5.5.1 Asupan KH total : 140,5 gr
FH 2.1.2.5 Alergi makanan : tidak ada
Tabel % tingkat konsumsi responden
Kategori Energy (kkal) Protein (gr) Lemak (gr) KH (gr)
Asupan 1198,5 85,9 64,7 140,5
Kebutuhan 2.538 95,2 70,5 380,7
%Tk 47,22% 90,23 91,77 36,9
Kategori Defisit berat Normal Normal Defisit berat
Kategori menurut depkes 1996
Ambang batas Ket.
˂ 70% Defisit berat
70-79% Defisit sedang
80-89% Defisit ringan
90-119% Normal
˃120% Diatas kebutuhan
Berdasarkan data di atas dapat dilihat bahwa kategori
energi, protein dan KH Tn.I defisit berat serta lemaknya
336
termasuk kategori deficit sedang berdasarkan kategori
Depkes 1996.
3. Antropometri Data
AD 1.1.1 Tinggi badan / panjang badan : 160 cm
AD 1.1.2 Berat badan : 51 kg
CS.5.1 BBI = (TB-100) x 90%
= 60 x 0,9
= 54 kg
𝐵𝐵 51
AD 1.1.5 IMT : 𝑇𝐵 = 2.56
= 19.9 𝑘𝑔/𝑚2
( )2
100
339
D. Monitoring dan Evaluasi
P Peningkatan kebutuhan TUJ : peningkatan asupan energi
zat gizi (energi)
E Nafsu makan responden INT : meningkatkan nafsu makan
kurang
S % tingkat konsumsi energi EV : setiap hari
47,22%
P Peningkatan kebutuhan TUJ : peningkatan asupan kh
zat gizi (KH)
E nafsu makan responden INT : meningkatkan nafsu makan
kurang
S % tingkat konsumsi EV : setiap hari
karbohidrat 36,9%
P Pemilihan makanan yang TUJ : Responden mengetahui
salah informasi terkait gizi semasa
kehamilan
E pola kebiasan makan INT: memberikan edukasi terkait
responden yang kurang makanan dan zat gizi
tepat
S responden jarang EV : 2x/hr
mengonsumsi lauk
hewani, buah dan sayur
yang beragam.
340
341
342
343