Anda di halaman 1dari 9

281

p-ISSN 2338-980X Elementary School 7 (2020) 281-289 e-ISSN 2502-4264


Volume 7 nomor 2 Juli 2020

PENGEMBANGAN NEMO GABU GAMA SEBAGAI ALAT PERAGA GERHANA


BULAN DAN MATAHARI UNTUK SISWA SEKOLAH DASAR

Azizah*1, Rubiyanto2
1)
Universitas Tadulako, Indonesia,
2)
SD Ummul Quro’ Semarang, Indonesia

Diterima : 21 Juni 2020 Disetujui : 2 Juli 2020 Dipublikasikan : Juli 2020

Abstrak
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh keterbatasan penggunaan alat peraga KIT IPBA
pada pembelajaran IPA materi tata surya di SD. Penelitian ini bertujuan mengembangkan
Nemo Gabu Gama sebagai alat peraga gerhana bulan dan matahari untuk siswa SD dan
menguji kevalidan dan kepraktisan Nemo Gabu Gama sebagai alat peraga gerhana bulan dan
matahari untuk siswa SD. Metode penelitian yaitu penelitian dan pengembangan (R&D) yang
terdiri dari tahap studi pendahuluan, tahap pengembangan, dan tahap uji coba produk. Subjek
uji coba adalah siswa kelas VI SDN Kalirejo 2 Kecamatan Ungaran Timur. Instrumen yang
digunakan adalah lembar validasi ahli, angket respons siswa dan guru. Hasil penelitian ini
adalah alat peraga Nemo Gabu Gama pada materi tata surya kelas IV & VI. Proses
pengembangan alat peraga menggunakan ardoino micro control dengan software ardoino
1.0.5. Alat peraga Nemo Gabu Gama yang dikembangkan mendapat kriteria “sangat valid”
dan “sangat praktis”. Tingkat kevalidan alat peraga dapat diketahui dari hasil penilaian
validasi media sebanyak 81,3% dengan kriteria “sangat valid”, sedangkan hasil penilaian
validasi materi sebanyak 90,7% dengan kriteria “sangat valid”. Tingkat kepraktisan alat
peraga dari penilaian respon siswa memperoleh nilai sebanyak 92% dengan kriteria “sangat
praktis”, sedangkan hasil penilaian respon guru memperoleh nilai sebanyak 92% dengan
kriteria “sangat praktis”.
Kata Kunci: Pengembangan Alat Peraga Nemo Gabu Gama, Gerhana Bulan dan Matahari

Abstract
This research is motivated by the limited use of IPBA KIT teaching aids on the learning of
science in the solar system in elementary schools. This research aims to develop Nemo Gabu
Gama as a teaching aid for solar and eclipse moon for elementary students and to test the validity
and practicality of Nemo Gabu Gama as a teaching aid for moon and solar eclipse for elementary
students. The research method is research and development (R&D) which consists of a
preliminary study phase, a development phase, and a product trial phase. The subject of the trial
was grade VI students of SDN Kalirejo 2, Ungaran Timur District. The instruments used were
expert validation sheets, student and teacher response questionnaires. The results of this study are
the Nemo Gabu Gama teaching aids on the material of the solar system class IV & VI. The
process of developing teaching aids uses ardoino micro control with ardoino software 1.0.5. The
developed Nemo Gabu Gama visual aid received "very valid" and "very practical" criteria. The
validity level of teaching aids can be known from the results of the media validation assessment of
81.3% with the criteria of "very valid", while the results of the material validation assessment of
as much as 90.7% with the criteria of "very valid". The practicality of teaching aids from the
assessment of student responses scored 92% with the criteria "very practical", while the results of
the assessment of teacher responses scored 92% with the criteria "very practical".
Kata Kunci: Development of Gabu Gama Nemo Props, Moon and Sun Eclipses
*Coresponding Author
Universitas Tadulako Palu Indonesia
E-mail: azizahrosnadi@gmail.com
282
Azizah, Rubiyanto, Pengembangan Nemo Gabu Gama Sebagai Alat Peraga Gerhana Bulan Dan Matahari Untuk....

PENDAHULUAN berbagai media dan alat peraga seperti


Pendahuluan antara lain berisi gambar, LCD, lagu ciptaan guru, alat
latar belakang masalah, kesenjangan antara peraga yang dibuat oleh guru sendiri
kondisi ideal dan kenyataan. Pembelajaran ataupun alat peraga yang didapatkan dari
IPA mengutamakan pada pemberian pemerintah yaitu Komponen Instrumen
pengalaman belajar secara langsung Terpadu Ilmu Pengetahuan Bumi dan
melalui penggunaan dan pengembangan Antariksa (KIT IPBA).
keterampilan proses. Pendekatan yang Namun berdasarkan data yang
digunakan harus berorientasi pada siswa. didapat dari guru tentang alat peraga KIT
Peran guru bergeser dari menentukan “apa IPBA dalam penggunaanya masih
yang akan dipelajari” ke “bagaimana memiliki permasalahan, diantaranya:
menyediakan dan memperkaya 1. Penggunaan alat peraga masih manual
pengalaman belajar siswa”. Guru berperan yang mengakibatkan siswa asyik
sebagai fasilitator sehingga siswa lebih memainkan alat peraga
aktif dalam proses belajar (Depdiknas, 2. Alat peraga KIT IPBA yang sudah ada
2003). memiliki beberapa kekurangan dan
Keberhasilan sebuah pembelajaran kelemahan, yaitu: (a) Visual
dapat dicapai melalui komunikasi yang cahaya matahari dalam alat peraga tidak
efektif. Salah satu cara untuk membentuk bersinar ke segala arah. (b) Jumlah
komunikasi efektif adalah dengan putaran revolusi bulan yang belum
menggunakan alat peraga. Penggunaan alat sesuai dengan konsep sesungguhnya
peraga bertujuan memberikan kesempatan dan lintasan revolusi bulan masih
pada siswa untuk aktif belajar, sehingga lingkaran bulat. (c) Jumlah putaran
memungkinkan siswa memperoleh rotasi bumi yang belum sesuai dengan
pengetahuan, dan menumbuhkan konsep sesungguhnya.
kreativitas untuk memecahkan 3. Alat peraga KIT IPBA di SDN Siwal
permasalahan (Prasetyarini, 2013). 01 Kecamatan Kaliwungu Kabupaten
Begitu juga pembelajaran IPA Semarang yang diobservasi sudah
materi tata surya harus dilaksanakan rusak.
dengan menggunakan alat peraga. Hal ini Kondisi demikian apabila tidak
dikarenakan materi yang dipelajari segera diatasi akan berdampak terhadap
merupakan materi yang cakupannya luas rendahnya kualitas pembelajaran IPA dan
dan abstrak, sehingga siswa cukup sulit tumbuhnya pemahaman konsep yang salah
dalam memahami konsep-konsep tata pada siswa. Berdasarkan permasalahan di
surya. Alat peraga dapat membuat ide atas perlunya pengembangan alat peraga
abstrak menjadi lebih konkret untuk baru untuk mengatasi kekurangan alat
dipelajari, membantu siswa fokus pada peraga yang sudah ada yaitu KIT IPBA.
pikiran dan ide-ide sebuah konsep, yang Salah satu alternatif mengatasi
pada gilirannya membantu siswa permasalahan tersebut adalah dengan
memahami dan menafsirkan informasi mengembangkan alat peraga
yang disajikan. pembelajaran.
Berdasarkan hasil wawancara Usaha yang dilakukan peneliti
dengan guru kelas VI di SDN Ungaran 1 adalah mengembangkan Nemo Gabu
Kecamatan Ungaran Barat, SDN Kalirejo Gama (New Moon Gerhana Bulan dan
2 Kecamatan Ungaran Timur, SDN Siwal Gerhana Matahari) sebagai alat peraga
1 Kecamatan Kaliwungu dan SDN pembelajaran pada materi tata surya
Gedanganak 3 Kecamatan Ungaran Timur khususnya konsep terjadinya gerhana
tentang pembelajaran IPA materi tata bulan dan gerhana matahari yang sekaligus
surya diperoleh data bahwa guru dalam dapat digunakan untuk menjelaskan
menyampaikan materi menggunakan
Elementary School 7 (2020) 281-289 283

konsep terjadinya rotasi bumi, revolusi Pengembangan alat peraga Nemo


bumi dan revolusi bulan. Gabu Gama memiliki beberapa kelebihan
Alat peraga Nemo Gabu Gama yaitu:
adalah KIT IPA yang merupakan 1. Merevisi konsep yang salah terhadap
pengembangan dari KIT IPBA. Alat alat peraga pembelajaran yang sudah
peraga Nemo Gabu Gama ada yaitu KIT IPBA.
mengintegrasikan beberapa konsep, yaitu; 2. Alat peraga mudah digunakan, karena
konsep terjadinya rotasi bumi, revolusi dapat dioperasikan secara otomatis.
bumi, revolusi bulan, gerhana bulan dan 3. Jumlah putaran rotasi bumi, revolusi
matahari. Tujuan pengintegrasian konsep- bulan dan revolusi bumi sesuai dengan
konsep tersebut adalah mempermudah konsep yang sesungguhnya, yaitu 30
siswa untuk memahami proses terjadinya kali rotasi bumi akan terjadi satu kali
rotasi bumi, revolusi bumi, revolusi bulan, revolusi bulan dan 12 kali revolusi
gerhana bulan dan matahari. bulan akan terjadi 360 rotasi bumi.
Pengunaan alat peraga Nemo Gabu 4. Lintasan revolusi bulan berbentuk elips.
Gama dapat menciptakan suasana yang 5. Visual cahaya matahari dalam alat
kongkret dalam proses pembelajaran peraga bersinar ke segala arah.
karena dapat menvisualkan proses atau 6. Mampu memvisualkan umbra dan
peristiwa yang rumit dan lama. Dengan penumbra.
demikian peneliti menyimpulkan 7. Alat peraga tahan lama.
pengertian alat peraga Nemo Gabu Gama 8. Mempermudah guru dalam
adalah suatu alat peraga visual yang dapat penyampaian materi dan mempermudah
digunakan untuk menjelaskan konsep- pencapaian tujuan pembelajaran.
konsep terjadinya rotasi bumi, revolusi 9. Menciptakan pola berfikir kongkret
bumi, revolusi bulan, gerhana bulan dan bagi siswa, dan mempermudah siswa
matahari. dalam memahami materi pembelajaran.
Suwarma Al Muchtar dalam Selain kelebihan di atas, alat peraga
Wijayanti & Hakim (2012) menyatakan Nemo Gabu Gama juga memiliki
bahwa alat peraga mempunyai dua fungsi kelemahan yaitu:
utama yaitu; 1) sebagai alat bantu 1. Alat peraga sukar dalam perawatanya,
pembelajaran, yang fungsi untuk dikarenakan terdapat komponen-
memudahkan tercapainya tujuan komponen micro control yang
pembelajaran, dan 2) sebagai sumber membutuhkan pengetahuan mendalam
belajar, artinya segala sesuatu yang dapat tentang komponen-komponen tersebut.
dipergunakan sebagai tempat bahan 2. Alat peraga ini tidak dapat digunakan
pembelajaran untuk belajar peserta didik pada konsep terjadinya revolusi planet-
tersebut berasal. planet terhadap matahari.
Pada dasarnya alat peraga Nemo 3. Pembuatan alat peraga membutuhkan
Gabu Gama bertujuan untuk memberikan kehati-hatian, ketelitian, dan fokus lebih
penguatan terhadap konsep-konsep proses agar tidak terjadi kesalahan dalam
terjadinya rotasi bumi, revolusi bumi, pemasangan setiap komponen micro
revolusi bulan, gerhana bulan dan control.
matahari. Konsep-konsep yang dipelajari 4. Dalam menggunakan alat peraga Nemo
merupakan konsep yang sifatnya abstrak, Gabu Gama harus dengan pengawasan
sehingga sulit bagi siswa untuk memahami guru, karena alat peraga ini
konsep-konsep tersebut. Pengembangan menggunakan aliran listrik sebagai
alat peraga Nemo Gabu Gama memiliki sumber tenaga yang dapat
tujuan untuk memberikan siswa proses membahayakan siswa.
pembelajaran secara nyata/kongkret.
284
Azizah, Rubiyanto, Pengembangan Nemo Gabu Gama Sebagai Alat Peraga Gerhana Bulan Dan Matahari Untuk....

5. Komponen (ardoino) yang digunakan rumit), d) ukurannya sesuai (seimbang)


untuk pembuatan alat peraga tidak dengan ukuran fisik anak, e) dapat
mudah didapat. menyajikan konsep (tidak mempersulit
METODOLOGI PENELITIAN pemahaman), f) sesuai dengan konsep
Penelitian ini menggunakan pembelajaran, g) dapat memperjelas
metode penelitian dan pengembangan konsep, h) alat peraga itu supaya
(research and development). Sugiyono, menjadi dasar bagi tumbuhnya konsep
(2015) berpendapat bahwa penelitian berpikir yang abstrak bagi siswa, i) bila
pengembangan merupakan metode kita mengharap siswa belajar aktif
penelitian yang digunakan untuk (sendiri atau berkelompok) alat peraga
menghasilkan produk tertentu dan menguji itu supaya dapat dimanipulasikan,
keefektifan produk tersebut. Tahapan yaitu: dapat diraba, dipegang,
dalam penelitian ini yaitu tahap studi dipindahkan, dimainkan, dipasangkan,
pendahuluan, tahap pengembangan, dan dilepas, (diambil dari susunannya) dan
tahap uji coba produk. lain-lain, dan j) bila mungkin alat
1. Tahap Studi Pendahuluan. Tahap awal peraga tersebut dapat berfaedah lipat
dalam penelitian ini adalah melakukan (banyak). Validasi produk meliputi
studi lapangan dan studi literasi. Studi validasi media dari aspek tampilan
lapangan dilakukan untuk mencari data fisik, kesesuaian materi, dan bahasa
dan fakta di SD tentang penggunaan pedoman penggunaan. Validasi materi
alat peraga. Studi literasi dilakukan dari aspek relevansi materi, dan
dengan analisis kurikulum. relevansi siswa.
2. Tahap Pengembangan. Tahap 3. Tahap Uji Coba Produk. Pada tahap ini
pengembangan dimulai dengan dilakukan uji coba produk yang
penyusunan draft dan desain serta dikembangkan. Setelah produk
pembuatan produk berupa alat peraga memenuhi kriteria valid, produk siap
Nemo Gabu Gama. Setelah produk untuk dilakukan uji coba pemakaiannya
berupa alat peraga pembelajaran selesai kepada subjek penelitian. Uji coba
dibuat, langkah selanjutnya adalah dalam penelitian ini bertujuan untuk
melakukan validasi produk. Menurut mengetahui tingkat kepraktisan alat
Nieveen dalam Rajabi et al., (2015) alat peraga.
peraga memiliki kriteria valid jika Instrumen yang dipergunakan
perangkat pembelajaran tersebut dalam penelitian ini adalah lembar validasi
mencerminkan kekonsistenan antar dan angket respon siswa dan guru.
bagian-bagian perangkat disebut Instrumen ini untuk mengukur kevalidan
validitas konstruk, serta alat peraga dan kepraktisan alat peraga yang
sesuai tujuan pembelajaran, materi dikembangkan.
pembelajaran dan penilaian yang akan Analisis data yang digunakan
diberikan disebut validitas isi. Jika dalam penelitian ini adalah analisis data
perangkat pembelajaran yang disusun kuantitatif dan analisis data kualitatif.
memenuhi validitas konstruk dan Penetapan tingkat kevalidan dan
validitas isi maka perangkat kepraktisan produk dapat dihitung dengan
pembelajaran itu dikatakan valid. rumus presentase menurut Sugiyono,
Sedangkan menurut Sundayana (2014) (2015) adalah sebagi berikut:
menyatakan bahwa alat peraga
dikatakan valid apabila memiliki Persentase penilaian:
karakteristik sebagai berikut: a) tahan ∑ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
× 100%
∑ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑖𝑡𝑒𝑚
lama (terbuat dari bahan yang cukup
kuat), b) bentuk dan warnanya menarik,
c) sederhana dan mudah di kelola (tidak
Elementary School 7 (2020) 281-289 285

Hasil penilaian akan digunakan untuk pembelajaran IPA di kelas VI pada


mengukur kevalidan dan kepraktisan materi tata surya masih terdapat
produk berdasarkan kriterian presentase permasalahan terhadap alat peraga KIT
penilaian skor validasi menurut Sugiyono IPBA yang digunakan, diantaranya: a)
adalah sebagai berikut: penggunaan alat peraga masih manual
Tabel 1 yang mengakibatkan siswa asyik
Presentase Penilaian Skor Kevalidan dan memainkan alat peraga, b) alat peraga
kepraktisan Produk KIT IPBA di sebagian SD (SDN Siwal
Tingkat Kriteria 01) yang diobservasi sudah rusak, c)
No
Penilaian Valid/Praktis alat peraga KIT IPBA memiliki
80,1 – 100 % Sangat Valid (tidak beberapa kekurangan yaitu:
1
perlu revisi) a. Visual cahaya matahari dalam alat
60,1 – 80 % Valid (tidak perlu peraga tidak bersinar ke segala arah,
2 b. Jumlah putaran revolusi bulan yang
revisi)
40,1 – 60 % Kurang Valid belum sesuai dengan konsep
3 sesungguhnya dan lintasan revolusi
(revisi)
4 20,1 – 40 % Tidak Valid (revisi) bulan masih lingkaran bulat.
0 – 20 % Sangat Tidak Valid c. Jumlah putaran rotasi bumi yang
5 belum sesuai dengan konsep
(revisi)
Berdasarkan perhitungan tersebut, alat sesungguhnya.
peraga dianggap valid apabila memenuhi d. Serta, berdasarkan permasalahan di
kriteria presentase > 60% dari semua atas perlunya pengembangan alat
aspek. peraga baru untuk mengatasi
HASIL PENELITIAN DAN kekurangan dan kelemahan alat
PEMBAHASAN peraga yang sudah ada yaitu KIT
Hasil dari penelitian IPBA. Adapun gambar alat peraga
pengembangan ini adalah alat peraga KIT IPBA sebagaimana gambar 1.1
Nemo Gabu Gama yang dapat digunakan halaman 3.
untuk menjelaskan konsep terjadinya Langkah selanjutnya peneliti
gerhana bulan dan matahari untuk siswa melakukan studi literasi/pustaka. Peneliti
SD yang sekaligus dapat digunakan untuk melakukan analisis kurikulum tentang
menjelaskan konsep terjadinya rotasi Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi
bumi, revolusi bumi serta revolusi bulan. Dasar (KD) IPA SD. Hasil dari studi
Hasil dari setiap tahapan prosedur literasi yang dilakukan, diketahui bahwa
pengembangan yang dilakukan adalah terdapat beberapa SK dan KD IPA di kelas
sebagai berikut: tinggi yaitu kelas IV dan VI yang dapat
1. Tahap Studi Pendahuluan dimuat dalam alat peraga yang
Tahap awal dalam penelitian dikembangkan.
pengembangan ini adalah dengan 2. Tahap Pengembangan
melakukan studi lapangan dan studi a. Tahap Desain Produk
literasi. Tahap studi lapangan Pada tahap ini, peneliti membuat
dilakukan dengan wawancara di draf atau desain alat peraga Nemo
beberapa kelas VI SD yaitu: SDN Gabu Gama yang akan
Ungaran 1 Kecamatan Ungaran Barat, dikembangkan.
SDN Kalirejo 2 Kecamatan Ungaran b. Tahap Pembuatan Produk
Timur, SDN Siwal 1 Kecamatan Tahap pembuatan produk, peneliti
Kaliwungu, dan SDN Gedanganak 3 awali dengan memotong papan
Kecamatan Ungaran Timur. Hasil dari triplek sebagai penyangga dasar alat
studi lapangan yang dilakukan, peraga, dan memotong pipa peralon
diketahui bahwa pelaksanaan sebagai penyangga bumi & matahari,
286
Azizah, Rubiyanto, Pengembangan Nemo Gabu Gama Sebagai Alat Peraga Gerhana Bulan Dan Matahari Untuk....

kemudian melakukan pemasangan Berdasarkan tabel 2 hasil validasi


komponen-komponen tersebut. media ke-2, diketahui bahwa
Langkah berikutnya adalah presentase nilai validasi adalah
memprogram ardoino dengan 81,3% atau dengan kriteria “sangat
software ardoino 1.0.5. Proses valid”.
pemprograman ini dilakukan untuk b. Validasi Materi
mengatur jumlah perputaran rotasi Validasi materi dilakukan sebanyak
bumi, revolusi bulan, dan revolusi 1 kali. Adapun hasil validasi materi
bumi yaitu 30 kali rotasi bumi akan sebagai berikut.
terjadi satu kali revolusi bulan dan Tabel 3
12 kali revolusi bulan akan terjadi Hasil Validasi Materi Alat Peraga
360 rotasi bumi. Setelah proses Nemo Gabu Gama
pemprograman ardoino selesai, Present
N Aspek Krite
peneliti memasang tombol navigasi ase
o Penilaian ria
dan lampu indikator sebagai tombol Nilai
perintah dalam alat peraga, yang Sanga
dilanjutkan dengan pemasangan Relevansi
1 92,5% t
Materi
ardoino pada stepper sebagai Valid
penggerak perputaran rotasi bumi, Relevansi Sanga
revolusi bulan, dan revolusi bumi. 2 Dengan 88,6% t
c. Tahap Validasi Siswa Valid
Sebelum produk diuji cobakan dalam Sanga
kelompok kecil/terbatas. Produk 90,7
Jumlah Nilai t
harus mempunyai status yang valid %
Valid
atau sangat valid. Kegiatan validasi Berdasarkan tabel 3 hasil validasi
bertujuan untuk menilai dan ahli materi, diketahui bahwa
menyempurnakan produk yang presentase nilai validasi adalah
sedang dikembangkan. Untuk 90,7% atau dalam kriteria “sangat
mendapatkan kriteria tersebut, valid” tanpa revisi.
peneliti melakukan validasi kepada 3. Tahap Uji Coba Produk
ahli media dan ahli materi. Validasi Produk yang dinyatakan valid
alat peraga ini dilakukan sebanyak 2 oleh ahli kemudian dilakukan uji coba
kali. Adapun hasil akhir dari validari dalam kelompok kecil/terbatas.
alat peraga Nemo Gabu Gama Subjek dalam uji coba adalah siswa
sebagai berikut. kelas VI SD Negeri Kalirejo 2
a. Validasi Media Kecamatan Ungaran Timur yang
Tabel 2. Hasil Validasi Media Alat berjumlah 6 siswa. Tujuan
Peraga Nemo Gabu Gama dilakukannya uji coba ini adalah untuk
Presentase menguji tingkat kepraktisan produk
Aspek
No Nilai berdasarkan perhitungan hasil analisis
Penilaian
I II data dari respon siswa dan guru dalam
74,3% 80% proses pembelajaran menggunakan
1 Tampilan Fisik
(V) (SV)
alat peraga Nemo Gabu Gama.
Kesesuaian 68% 80%
2
Materi (V) (SV)
Berikut hasil ujicoba
Bahasa pemakaian ditinjau dari respon siswa
60% 60% dan respon guru.
3 Pedoman
(KV) (SV)
Penggunaan
69,3% 81,3%
Jumlah Nilai
(V) (SV)
Elementary School 7 (2020) 281-289 287

Tabel 4
Hasil Respon Siswa Terhadap Alat
Peraga
Nemo Gabu Gama
Presentas
Aspek Kriteri
No e
Penilaian a
Nilai
Sangat
1 Motivasi 100% Gambar 1
Praktis
Sangat KIT Peraga Nemo Gabu Gama
2 Materi 95,3%
Praktis
Alat Peraga Nemo Gabu Gama ini
Sangat
3 Tampilan 90% memiliki 3 komponen utama yaitu bumi,
Praktis
bulan, dan matahari. Alat peraga ini
Kemudahan
Sangat dilengkapi dengan 5 tombol navigasi,
4 Pengoperasi 81,6%
Praktis dimana setiap tombol memiliki fungsi atau
an produk
kegunaan yang berbeda-beda. Tombol
Sangat
Jumlah Nilai 92% pertama digunakan untuk menghidupkan
Praktis
konsep rotasi bumi. Tombol kedua
digunakan untuk menghidupkan konsep
Berdasarkan tabel 4 hasil penilaian
rotasi bumi dan revolusi bulan. Tombol
respon siswa, diketahui bahwa
ketiga digunakan untuk menghidupkan
presentase nilai respon siswa adalah
konsep terjadinya revolusi bumi dan bulan
92% atau dalam kriteria “sangat
terhadap matahari. Tombol keempat
praktis”.
digunakan untuk menghidupkan lampu
Tabel 5
visual cahaya matahari. Tombol kelima
Respon Guru Terhadap Alat Peraga
digunakan untuk menghidupkan serta
Nemo Gabu Gama
mematikan semua tombol navigasi pada
Presenta alat peraga (tombol power).
Aspek Kriteri
No se
Penilaian a
Nilai
Kemudahan
Sangat
1 Pengoperasi 80%
Praktis
an Produk
2 Pembelajara Sangat
95%
n Praktis
Sangat
Jumlah Nilai 92% Prakti
s Gambar 2
Berdasarkan tabel 5 hasil penilaian Tombol Navigasi Alat Peraga
respon guru, diketahui bahwa Nemo Gabu Gama
presentase nilai respon guru adalah Pengembangan alat peraga Nemo
92% atau dalam kriteria “sangat Gabu Gama sebagai alat peraga gerhana
praktis”. bulan dan matahari untuk siswa SD
dikembangkan dengan mengadopsi
Hasil dari penelitian dan prosedur pengembangan Sugiyono (2015).
pengembangan yaitu berupa Alat peraga Adapun tahapan pengembangan meliputi
Nemo Gabu Gama memiliki ukuran a) tahap studi pendahuluan, b) tahapan
panjang 30 cm, lebar 15 cm, dan tinggi 30 pengembangan, dan c) tahapan uji coba
cm. Tampilan alat peraga Nemo Gabu produk. Pada tahap studi pendahuluan
Gama dapat dilihat pada gambar 1 berikut:
288
Azizah, Rubiyanto, Pengembangan Nemo Gabu Gama Sebagai Alat Peraga Gerhana Bulan Dan Matahari Untuk....

peneliti melakukan studi lapangan dan lebih agar tidak terjadi kesalahan dalam
studi literasi. Hasil dari studi lapangan pemasangan setiap komponen micro
yang dilakukan di beberapa SD, diperoleh control.
data bahwa alat peraga KIT IPBA yang 4. Dalam menggunakan alat peraga Nemo
digunakan dalam pembelajaran tata surya Gabu Gama harus dengan pengawasan
masih memiliki kelemahan dan guru, karena alat peraga ini
kekurangan. menggunakan aliran listrik sebagai
Berdasarkan hasil studi lapangan sumber tenaga yang dapat
yang dilakukan, peneliti selanjutnya membahayakan siswa.
melakukan analisis kurikulum IPA SD, 5. Bahan yang digunakan untuk
dari analisis kurikulum yang dilakukan pembuatan alat peraga tidak mudah
diperoleh data bahwa terdapat beberapa didapat.
SK dan KD yang dapat KESIMPULAN
dimasukana/dimuat dalam alat peraga Setelah penelitian pengembangan
yang akan dikembangkan. Tujuan Nemo Gabu Gama sebagai alat peraga
penelitian ini adalah merevisi konsep yang gerhana bulan dan matahari untuk siswa
salah terhadap alat KIT IPBA, membuat SD ini selesai, dapat disimpulkan:
alat peraga yang mudah dioperasikan oleh 1. Proses pengembangan alat peraga
siswa, dan menciptakan situasi yang mengadopsi prosedur pengembangan
kongkret bagi siswa dalam proses Sugiyono (2012:316). Adapun
pembelajaran. tahapan penelitian meliputi tahap studi
Tahap pengembangan, pada tahap pendahuluan, tahap pengembangan,
ini peneliti membuat desain awal produk, dan tahap uji coba produk. Dalam
dalam mendesain produk peneliti membuat tahap studi pendahuluan, diketahui
storyboard yang berfungsi sebagai bahwa masih terdapat kekurangan dan
pedoman dalam pembuatan alat peraga. permasalahan tentang penggunaan alat
Produk dibuat berdasarkan rancangan yang peraga KIT IPBA di SD, serta
telah dibuat sebelumnya. Setelah produk diperoleh SK & KD SD kelas IV dan
awal dihasilkan, maka tahap selanjutnya VI yang dapat dimuat dalam
yang dilakukan peneliti adalah evaluasi pengembangan alat peraga Nemo
produk kepada ahli media dan ahli materi Gabu Gama. Tahap pengembangan di
untuk mengetahui tingkat kevalidan diawali dengan membuat desain
produk. Setelah alat peraga dinyatakan produk dan dilanjutkan pembuatan
valid oleh ahli, produk dilakukan uji coba alat peraga menggunakan ardoino
pemakaian dalam skala kecil/terbatas micro control dan software ardoino
untuk mengetahui tingkat kepraktisan 1.0.5. Untuk mendapatkan kriteria
produk yang dikembangkan. valid peneliti melakukan validasi
Penelitian pegembangan ini produk kepada ahli media dan ahli
mempunyai beberapa keterbatasan dalam materi, serta untuk mendapatkan
penelitiannya, diantaranya: kriteria praktis peneliti melakukan uji
1. Alat peraga sukar dalam perawatanya, coba produk dalam skala kecil.
dikarenakan terdapat komponen- 2. Penelitian dan pengembangan alat
komponen micro control yang peraga Nemo Gabu Gama mendapat
membutuhkan pengetahuan mendalam kriteria “sangat valid” dan “sangat
tentang komponen-komponen tersebut. praktis”. Tingkat kevalidan alat peraga
2. Alat peraga ini tidak dapat digunakan dapat diketahui dari hasil penilaian
pada konsep terjadinya revolusi planet- validasi media yang memperoleh
planet terhadap matahari. presentase nilai sebanyak 81,3% yang
3. Pembuatan alat peraga membutuhkan termasuk dalam kriteria “sangat
kehati-hatian, ketelitian, dan fokus yang valid”, sedangkan hasil penilaian
Elementary School 7 (2020) 281-289 289

validasi materi memperoleh Wijayanti, H. A., & Hakim, F. N. (2012).


presentase nilai sebanyak 90,7% yang Media Pembelajaran Interaktiv
termasuk dalam kriteria “sangat Aksara Jawa Berbasis Flash. Jurnal
valid”. Tingkan kepraktisan produk Teknologi Informasi Dan
dapat diketahui dari hasil penilaian Komunikasi, 3(2), 21–29.
respon siswa dan respon guru dalam
uji coba kelompok kecil/terbatas,
dimana penilaian respon siswa
memperoleh presentase nilai sebanyak
92% yang termasuk dalam kriteria
“sangat praktis”, sedangkan hasil
penilaian respon guru memperoleh
presentase nilai sebanyak 92% yang
termasuk dalam kriteria “sangat
praktis”.
UCAPAN TERIMA KASIH
Peneliti mengucapkan banyak terima
kasih kepada kepala sekolah dan guru-guru
SDN Kalirejo 2 Kecamatan Ungaran Timur.
Ucapan terima kasih juga dihaturkan kepada
Koordinator Prodi PGSD Universitas
Tadulako dan Ketua Prodi PGSD Universitas
Darul Ulum Islamic Centre Sudirman Guppi.
DAFTAR PUSTAKA
Depdiknas. (2003). Standar Kompetensi
Mata Pelajaran Sains Sekolah
Dasar Dan Madrasah Ibtidaiyah.
Prasetyarini, A. (2013). Pemanfaatan Alat
Peraga Ipa Untuk Peningkatan
Pemahaman Konsep Fisika Pada
Siswa Smp Negeri I
Buluspesantren Kebumen Tahun
Pelajaran 2012/2013. Radiasi:
Jurnal Berkala Pendidikan Fisika,
2(1), 7–10.
Https://Doi.Org/10.37729/Radiasi.
V2i1.346
Rajabi, M., Ekohariadi, & Buditjatjanto, I.
A. (2015). Pengembangan
Perangkat Pembelajaran Instalasi
Sistem Operasi Dengan Model
Pembelajaran Berbasis Proyek.
Jurnal Pendidikan Vokasi: Teori
Dan Praktek, 3(1).
Sugiyono. (2015). Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D.
Alfabeta.
Sundayana, R. (2014). Media Dan Alat
Peraga Dalam Pembelajaran
Matematika. Alfabeta.

Anda mungkin juga menyukai