Oleh :
SURAT KETERANGAN
Nomor: 420/64/402.107.180.26/2023
Yang bertanda tangan di bawah ini Kepala Sekolah Dasar Negeri Kedungmaron 01
Kecamatan Pilangkenceng Kabupaten Madiun :
Nama : Agung Ryan Saputro, S.Pd
NIP : 198105212009021005
Jabatan : Kepala SDN Kedungmaron 01
Menerangkan dengan sebenarnya bahwa nama tersebut dibawah ini benar-benar guru di
Sekolah Dasar Negeri Kedungmaron 01 Kecamatan PilangkencengKabupaten Madiun,
dan telah membuat Alat Peraga Sederhana untuk kegiatan pembelajaran di Sekolah
Dasar Negeri Kedungmaron 01 Kecamatan Pilangkenceng Kabupaten Madiun :
Nama : Dwi Wulan Dari, S.Pd.
NIPPPK : 199004012022212011
Jabatan : Guru Kelas IV
Demikian Surat Keterangan ini kami buat agar dapat digunakan sebagaimana mestinya.
A. Latar Belakang
Penggunaan alat peraga dalam proses pembelajaran dapat
membangkitkan keinginan- keinginan dan minat yang baru,
membangkitkan motivasi, dan rangsangan kegiatan belajar,
bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap
siswa khususnya siswa sekolah dasar. Penggunaan alat peraga
pembelajaran akan membantu keefektifan proses pembelajaran dan
penyampaian pesan dan isi pelajaran.
Alat peraga pembelajaran bermanfaat memperjelas
penyampaian materi ajar, mengatasi ruang dan waktu,
memacu anak untuk lebih aktif, dan dapat meningkatkan
kerjasama. Adapun manfaat dari penggunaan suatu alat peraga
pembelajaran akan dapat dirasakan secara optimal apabila guru
mampu memilih dan menggunakan alat peraga tersebut sesuai
dengan tujuan dan fungsinya.
Alat peraga yang terbuat dari kardus yang tidak terpakai
lagi merupakan salah satu dari begitu banyaknya alat peraga yang
bisa didapat dari lingkungan sekitar yang bermanfaat untuk
pembelajaran salah satunya dalam pembelajaran mata Pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam dengan materi rantai makanan pada siwa kelas IV
Tema 5 sub tema 1. Selain bermanfaat bagi siswa alat peraga
pembelajaran juga bermanfaat bagi pendidik.
Pendidik juga akan mendapat keterampilan untuk merancang
desain alat peraga pembelajaran, membuatnya, dan memelihara alat
peraga pembelajaran dengan baik. Alat peraga pembelajaran merupakan
salah satu komponen pembelajaran yang mempunyai peranan penting
dalam kegiatan belajar mengajar. Pemanfaatan alat peraga seharusnya
merupakan bagian yang harus mendapat perhatian guru dalam setiap
kegiatan pembelajaran.
B. Rumusan Masalah
1. Apa kaitan antara materi dengan alat peraga?
2. Bagaimana pedoman penggunaan alat peraga Rantai Makanan?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui kaitan antara materi dengan alat peraga.
2. Memahami pedoman penggunaan alat peraga Rantai Makanan.
BAB II
PEMBAHASAN
1 2 3
4 5
A. Kesimpulan
Banyak bahan dan alat yang berada di lingkungan sekitar sekolah dan dapat kita
gunakan sebagai sumber belajar siswa dan guru. Sumber belajar dapat dimanfaatkan untuk
memperlancar proses belajar mengajar. Alat peraga pembelajaran merupakan salah satu
strategi yang efektif dalam pembelajaran. Alat peraga sederhana Rantai Makanan yang
terbuat dari kardus bekas untuk mengidentifikasi beberapa jenis hubungan “makan
dan dimakan” antar makhluk hidup (rantai makanan) secara mudah dan
menyenangkan.
Alat peraga sederhana ini merupakan alat peraga edukatif dan sesuai dengan aspek
perkembangan anak yang tidak menyalahi prinsip-prinsip pemilihan alat peraga
pembelajaran agar berdampak positif bagi anak, baik dari segi kognitif, afektif,
psikomotorik untuk meningkatkan life skill mereka. Proses pembelajaran menjadi lebih
bermakna dan siswa pun merasa lebih bergembira dalam menerima pelajaran. Cara
pembuatan yang sederhana pun akan membuat guru tidak terlalu sulit dalam membimbing
siswa dalam proses pemilihan, pembuatan, dan pemeliharaannya.
B. Saran
Saran dari penulis ini ditujukan kepada guru dan calon guru sekolah dasar.
Penulis mengharapkan nantinya para guru wajib membekali dirinya dengan
pengetahuan sekaligus keterampilan yang tinggi. Tujuannya agar pembelajaran
yang dirancang nantinya tidak membosankan siswa, tetapi sebaliknya menarik
minat siswa untuk mengikuti pembelajaran secara mendalam. Yang diharapkan dari
pembelajaran yang menarik tersebut adalah siswa lebih cepat menagkap konsep
atau materi pembelajaran yang awalnya bersifat abrak menjadi lebih konkret.