Anda di halaman 1dari 10

118

374-377

Faktor - Faktor kebangkitan

Terdapat ajakan mulia oleh majalah Arab pada edisi yang


kesembilan dari tahun kedua, yang ditujukan kepada para ulama dan
pecinta bahasa Arab, ajakan tersebut dibuka dengan mengangkat bahasa
fusha, dan sumber-sumber permasalahan yang diderita. Ajakan ini
memiliki pengaruh dengan jangkauan yang jauh dan luas pada diri
rekan-rekan peneliti, sehingga mereka mengeluarkan banyak artikel
penelitian di lapangan, serta beberapa upaya dan usaha yang lain yang
dikampanyekan oleh majalah yang dikhususkan untuk bahasa Arab ini,
dan beberapa majalah dan surat kabar lainnya yang setia.
Dan saudara-saudara kita yang mulia, mendemonstrasikan pada
banyak bagian, kategori yang berbeda dari pandangan yang benar, yang
dapat menganalisa penyakit pada bahasa arab, dan menyusun rencana
yang praktis untuk mengobati penyakit tersebut, dan mencapai bahasa
yang fasih pada tingkatan yang mulia, dan menempatkannya pada
masyarakat Arab dan seluruh dunia.

Saya menelusuri upaya baik itu, dan saya tidak berada di pihak mereka
dalam keinginan dan semangat para peneliti atas Arabisme dan
bahasanya yang jelas. Saya juga merasakan tekad mereka dalam
menyelidiki faktor negatif dan positif untuk mengatasi realitas linguistik
kontemporer, dan mendorongnya menuju kemajuan, ketenangan/kebaikan
dan kefasihan.

Saya pikir mungkin bagi saya untuk mengumpulkan sisa-sisa dari apa
yang telah saya sebarkan sebelumnya, alasan paling sederhana adalah
faktor positif, bersamaan dengan nyala yang siaga menerangi jalan, untuk
kemajuan bahasa fusha. Dan saya yakin bahwa apa beberapa yang akan
saya sebutkan di sini juga akan disebutkan oleh teman-teman saya yang
terhormat, tetapi saya akan menambahkan upaya mereka dengan sentuhan
tulus yang menunjukan langkah/tindakan dan terus berupaya membangun
kemajuan linguistik/bahasa yang diberkati.
119

378-381

Mungkin cara terbaik untuk ditempuh, dalam upaya ini adalah


mengobservasi penyebab-penyebab kelemahan dan kemunduran satu
demi satu, dan menyajikan faktor-faktor perbaikan dan perkembangan
yang sesuai, untuk mencapai perubahan besar dan pemulihan
menyeluruh.

1. Kedaulatan bahasa fusha

Sesungguhnya bilingualisme yang kita pakai tidak memberikan


penyelesaian masalah kecuali dengan adanya ciri khas alternatif yang
jelas, hal dasar yang mendalam, berasal dari perasaan orang Arab, dan
orisinalitas bahasa persatuan seluruh negara-negara Arab. Dan hal
tersebut tidak akan terjadi kecuali dengan adanya kekuatan bahasa
baku. Maka terapkan bahasa persatuan di negara-negara Arab agar
tidak ditemukan persaingan di antaranya. Bahasa berasal dari keaslian
bahasa Arab yang murni, pertumbuhan dan perkembangannya
bersandar pada kebutuhan-kebutuhan masyarakat, pembelajaran, dan
pemakaiannya, orang-orang Arab berkomunikasi, berpikir, menulis,
berpuisi, berpidato dengan bahasa yang hidup dan sederhana, untuk
menggantikan bilingual yang tidak efektif, dalam bahasa terdahulu
dan bahasa gaul.

Dan inilah perlunya mendekatkan dua perselisihan, dan menguatkan


salah satunya agar ia memiliki kekuasaan dan kemampuan
menjalankan kelangsungan dan ketetapan hidup. Saya pikir hal itu
dengan cara menyederhanakan bahasa zaman dahulu, menghilangkan
keliaran dan keterbalikan/kegagapan, dan juga menyebarkan kosa
kata bahasa Arab yang elegan, yaitu yang asli yang diwariskan atau
dibuat dengan metode derivasi dan Arabisasi, menggabungkan asal-
usul kefasihan dan proses kehidupan sehari-hari sekarang. dalam
kalimat sederhana dan ungkapan keabstrakan hidup.

2. Kehormatan bangsa

Sesungguhnya keuntungan dari berbahasa itu butuh di sebarkan


dengan ruh dan fisik (jiwa dan raga), untuk mempersiapkan kondisi
keberhasilan dan kestabilannya. Dan awal penjelasan disini adalah
menyebarkan persepsi (kepada) masyarakat, dan mengagungkan
otoritas arab fushah. Maka nenek moyang terdahulu telah
menetapkannya dengan perkataan yang jelas, dan membanggakan diri
di dunia karena memiliki bahasa yang paling baik dan paling tinggi,
dan menguatkan kebenaran/membenarkan dengan mengagungkan dan
membesarkannya. Sesungguhnya mereka mementingkan (arab)
fushah dan seluruh manusia non-arab, dan peradaban arab jahiliyah
yang memenuhi pundak mereka dengan filsafat dan ilmu-ilmu
kebangsaan.
120

382-385

Kita harus mengobarkan semangat ini dan menyulutnya dalam


jiwa, sehingga mengakar dalam hati dan pikiran, menumbangkan
berhala-berhala sesembahan bagi lingkungan setempat di kawasan
barat dan timur, dan memaksa kita mengorbankan uang, jiwa, dan
tenaga demi ketertiban untuk memperkuat bahasa suci kita, bahasa
Al-Qur'an, bahasa kejelasan dan kefasihan.

Kamu wajib mendalami pemahamanmu dan pemahaman anak-


anakmu, bahwa bahasa yang fasih itu bukan hanya kebiasaan
menulis belaka, akan tetapi bahasa yang fasih itu ruh kita, sumber
hidup kita, pagar keabadian kita, hubungan erat kita satu sama lain,
sumber pikiran, peradaban, dan ilmu pada sejarah kita yang telah
lalu, saat ini, dan yang akan datang. Menjaganya adalah kewajiban
iman yang dituntut kepada kita, dan kebutuhan nasional dikuatkan
oleh kepercayaan kita pada persatuan, peradaban, dan keabadian.
Dan tanggung jawab adalah warisan atas kecintaan kita demi
kebenaran, kebaikan, dan keindahan. Agar kami hadir untuk dunia
sebagai warisan peradaban yang berkontribusi dalam membangun
semangat, dan menghubungkan bagian timur dan barat pada masa
ini, masa lalu, dan masa yang akan datang.

Dan melestarikannya (Arab Fusha) membutuhkan perhatian


diantara semua orang Arab, serta penerjemahannya kepada seluruh
pecinta bahasa Arab, atau yang menyenangi ilmu pengetahuan.
Maka ini tidak boleh terbatas dalam beberapa percetakan,
perpustakaan, universitas, dan seminar, melainkan mereka harus
mencari (dari) perumahan, jalanan, pasar, departemen yang resmi,
tempat hiburan, stadion, koran, dan radio…. Yang mengisi hati dan
lisan, dan menjadikannya bahasa, ilmu, serta budaya baru, yang
tidak merusak logat dan tidak juga menjadikannya gagap/rancau.

3. Seruan yang mencurigakan:

Adapun para penyeru kepada bahasa 'amiyah, bahasa daerah atau


bahasa selain Arab baik dalam bidang ilmu, sastra atau kehidupan
sehari-hari, maka dalam permasalahan ini mereka tertuduh dalam
konspirasi dan propaganda atas agama, arabisme kita, sejarah serta
peradaban kita oleh karena itu hendaknya kita segera bertindak
melawan kejahatan mereka serta membongkar tujuan-tujuan jelek
mereka dan seharusnya kita juga menolak segala bentuk media
yang menjadi alat penyebaran mereka di sektor media
pembelajaran dan informasi masyarakat, semata-mata agar kita
dapat memutus tali kerusakan yg dapat terikat di lisan, hati, dan
pikiran para generasi muda.
121

386-389

Ini berarti bahwa bahasa Arab fusha harus menjadi bahasa dalam
kitab, surat kabar dan majalah, radio dan televisi, teater/pertunjukan dan
sekolah. Dan harus ada pemantauan ketat dari pemerintah yang ditujukan
kepada ulama', sastrawan, dan kitab. Hal ini mendorong penyebaran
bahasa arab fusha dan pernyataan dalam setiap hasil/akibat yang
diungkapkannya. Agar semua orang merasakan tanggung jawab mereka
di bidang ini, upaya harus dilakukan untuk menanamkan kefasihan
bahasa fusha dan menghilangkan kerancauan dari bahasa daerah dan
omong kosong.

Ini adalah masalah penting: masalah hidup atau mati. Dan jika benar
bahwa bangsa memengaruhi banyak karakteristiknya ke bahasa, maka hal
tersebut disebut/dinamai kekuatan dan kelaziman atau kelemahan dan
jumud/stagnan, karena juga benar bahwa bahasa memberi anak-anaknya
banyak karakteristik, sehingga menanamkan ambisi dan kebanggaan
dalam hati nurani mereka. maka menyebutnya/menamainnya dengan
kekuatan dan kelaziman atau kelemahan dan stagnasi, karena juga benar
bahwa bahasa memberi anak-anaknya banyak karakteristiknya, sehingga
menanamkan ambisi dan kebanggaan, ketundukan dan ketidak mampuan
pada hati nurani mereka. maka jika bahasa kita ternama dan abadi, kita
akan mulia dan istimewa, dan jika bahasa kita terkekang, tertahan,
melemah, kita akan berada di antara budak tuna wisma (terhina). Jadi,
jika kita mau mempertahankan keberadaan, keabadian, dan martabat kita
maka kita harus melindungi/mempertahankan/melestarikan bahasa fusha,
serta menghidupkannya kembali di masyarakat Arab dan lingkaran
masyarakat global, dan menjadikannya bahasa yang dominan di negara-
negara Arab.

Tahap transisi/peralihan: Jika kita tidak dapat mencapai keinginan ini


sekaligus, bahasa kesatuan akan menghadapi kesulitan dalam praktek,
keharusan bagi kita untuk memulai fase transisi, yang terdiri dari dua
independen otonom yang berbeda, dengan tanpa dualisme dan tanpa
kelemahan. Kita tidak menyangkal bahwa dalam transformasi terdahulu
manusia Arab ini ada dua aliran linguistik: satu adalah Bahasa Arab
Fusha, dan lainnya adalah Bahasa Arab.Yang pertama adalah bahasa
tulisan, pembicaraan/diskusi ilmiah, artistik, media, dan pendidikan.
Telah disebutkan sebelumnya bahwa itu harus ditandai dengan
ketangkasan dalam bekerja, kemurnian, dan menghidupkan. Adapun yang
kedua adalah bahasa yang mencakup kata-kata dan metode bahasa arab,
tetapi ia melampaui kebutuhan-kebutuhan I’rab yang tepat, sehingga
bergantung pada penempatan kata-kata terakhir, dan mentashrif beberapa
bentuk kata dan merumuskan kalimat, dengan cara yang sesuai dengan
kehidupan sehari-hari dan memuat aspek-aspek dari berbagai tingkat
sosial yang berbeda. Ini adalah bahasa popular yang dibicarakan oleh
orang-orang di rumah dan di jalan, pertemuan keluarga, klub, forum, dan
pertemuan informal.
122

390-393

Dalam hal ini, kita tidak perlu bersusah payah membuat suatu
penahanan berbeda yang bertentangan dengan sifat kehidupan linguistik,
dan memaksakan apa yang tidak diketahui oleh umat/bangsa-bangsa. Jika
kita mengikuti realitas bahasa nasional di seluruh belahan dunia, kita
akan melihat kredibilitas/kebenaran dari yang kita cita-citakan dalam
tahap transisi ini. Setiap bangsa dalam dunia internasional ini hidup
dalam dua tingkatan linguistik: satu dala. bidang sastra, keilmuan, seni,
penulisan, pidato dan puisi, dan yang lainnya untuk percakapan, urusan
sehari-hari, dan apa yang ada di tempat kerja, di rumah, di lingkungan,
jalan, dan di forum pertemuan. Anda akan menemukan fenomena tersebut
dengan jelas ketika anda mengarahkan pandangan kepada bangsa-bangsa,
kami menemukannya di Prancis dan Jerman, dan di Amerika dan Inggris,
dan di Uni Soviet dan Cina, dan di Turki dan Iran.

Dan disini diwajibkan dari perhatian bersifat dasar yang ada di


hadapan kami, dan memperjelas tujuan/jalan. Supaya ini menjadi suatu
gerakan yang berhasil diasumsikan dalam pengalamalan kehidupan,
berdasarkan atas tingkatan perpindahan yang berkembang, dan berlanjut
pada tingkatan keberhasilan positivisme, dan diwajibkan untuk
mengurangi segalanya dari 2 batas kebahasaan independensi dari yang
lain secara jelas dan terang-terangan, dan dicirikan darinya tanpa adanya
dualisme dan penghilangan/pelenyapan.

Kita dapat mendekati gambaran ini dengan apa yang kita ketahui di
antara beberapa cendekiawan di negara kita. Beberapa dari mereka fasih
berbahasa Arab, dan selain itu mereka fasih dalam bahasa asing seperti
Prancis, Inggris dan Rusia, misalnya, tetapi dalam berbicara dan menulis
mereka membedakan kedua bahasa itu, dan menggunakannya masing-
masing dalam situasi khusus, tanpa membiarkan pihak lain ikut campur
dan mendistorsi

Masing-masing diantaranya adalah kata-kata, metode-metode, kaidah-


kaidah, dan pola berpikirnya, yang mereka gunakan secara keseluruhan,
jelas dan mandiri dalam sesuai bidangnya. Rahasia dalam hal itu
memiliki perbedaan yang jelas bahwasannya ia mengambil setiap bahasa
yang berada dalam pikirannya, dan menerimanya tanpa menggabungkan
unsur-unsur bahasa kedua ke dalamnya. Ia menyadari batas dan asal-
usulnya sebagai hal yang disetujui, dan melatihnya secara ketat dan
secara mandiri, dan mampu menjadikannya pengalaman yang jelas.

Tathbiq At-Tarjamah

M. Faza Bilhaqqi
19310160

Anda mungkin juga menyukai