M. Faza Bilhaqqi (19310160) Halaman 118-122
M. Faza Bilhaqqi (19310160) Halaman 118-122
374-377
Saya menelusuri upaya baik itu, dan saya tidak berada di pihak mereka
dalam keinginan dan semangat para peneliti atas Arabisme dan
bahasanya yang jelas. Saya juga merasakan tekad mereka dalam
menyelidiki faktor negatif dan positif untuk mengatasi realitas linguistik
kontemporer, dan mendorongnya menuju kemajuan, ketenangan/kebaikan
dan kefasihan.
Saya pikir mungkin bagi saya untuk mengumpulkan sisa-sisa dari apa
yang telah saya sebarkan sebelumnya, alasan paling sederhana adalah
faktor positif, bersamaan dengan nyala yang siaga menerangi jalan, untuk
kemajuan bahasa fusha. Dan saya yakin bahwa apa beberapa yang akan
saya sebutkan di sini juga akan disebutkan oleh teman-teman saya yang
terhormat, tetapi saya akan menambahkan upaya mereka dengan sentuhan
tulus yang menunjukan langkah/tindakan dan terus berupaya membangun
kemajuan linguistik/bahasa yang diberkati.
119
378-381
2. Kehormatan bangsa
382-385
386-389
Ini berarti bahwa bahasa Arab fusha harus menjadi bahasa dalam
kitab, surat kabar dan majalah, radio dan televisi, teater/pertunjukan dan
sekolah. Dan harus ada pemantauan ketat dari pemerintah yang ditujukan
kepada ulama', sastrawan, dan kitab. Hal ini mendorong penyebaran
bahasa arab fusha dan pernyataan dalam setiap hasil/akibat yang
diungkapkannya. Agar semua orang merasakan tanggung jawab mereka
di bidang ini, upaya harus dilakukan untuk menanamkan kefasihan
bahasa fusha dan menghilangkan kerancauan dari bahasa daerah dan
omong kosong.
Ini adalah masalah penting: masalah hidup atau mati. Dan jika benar
bahwa bangsa memengaruhi banyak karakteristiknya ke bahasa, maka hal
tersebut disebut/dinamai kekuatan dan kelaziman atau kelemahan dan
jumud/stagnan, karena juga benar bahwa bahasa memberi anak-anaknya
banyak karakteristik, sehingga menanamkan ambisi dan kebanggaan
dalam hati nurani mereka. maka menyebutnya/menamainnya dengan
kekuatan dan kelaziman atau kelemahan dan stagnasi, karena juga benar
bahwa bahasa memberi anak-anaknya banyak karakteristiknya, sehingga
menanamkan ambisi dan kebanggaan, ketundukan dan ketidak mampuan
pada hati nurani mereka. maka jika bahasa kita ternama dan abadi, kita
akan mulia dan istimewa, dan jika bahasa kita terkekang, tertahan,
melemah, kita akan berada di antara budak tuna wisma (terhina). Jadi,
jika kita mau mempertahankan keberadaan, keabadian, dan martabat kita
maka kita harus melindungi/mempertahankan/melestarikan bahasa fusha,
serta menghidupkannya kembali di masyarakat Arab dan lingkaran
masyarakat global, dan menjadikannya bahasa yang dominan di negara-
negara Arab.
390-393
Dalam hal ini, kita tidak perlu bersusah payah membuat suatu
penahanan berbeda yang bertentangan dengan sifat kehidupan linguistik,
dan memaksakan apa yang tidak diketahui oleh umat/bangsa-bangsa. Jika
kita mengikuti realitas bahasa nasional di seluruh belahan dunia, kita
akan melihat kredibilitas/kebenaran dari yang kita cita-citakan dalam
tahap transisi ini. Setiap bangsa dalam dunia internasional ini hidup
dalam dua tingkatan linguistik: satu dala. bidang sastra, keilmuan, seni,
penulisan, pidato dan puisi, dan yang lainnya untuk percakapan, urusan
sehari-hari, dan apa yang ada di tempat kerja, di rumah, di lingkungan,
jalan, dan di forum pertemuan. Anda akan menemukan fenomena tersebut
dengan jelas ketika anda mengarahkan pandangan kepada bangsa-bangsa,
kami menemukannya di Prancis dan Jerman, dan di Amerika dan Inggris,
dan di Uni Soviet dan Cina, dan di Turki dan Iran.
Kita dapat mendekati gambaran ini dengan apa yang kita ketahui di
antara beberapa cendekiawan di negara kita. Beberapa dari mereka fasih
berbahasa Arab, dan selain itu mereka fasih dalam bahasa asing seperti
Prancis, Inggris dan Rusia, misalnya, tetapi dalam berbicara dan menulis
mereka membedakan kedua bahasa itu, dan menggunakannya masing-
masing dalam situasi khusus, tanpa membiarkan pihak lain ikut campur
dan mendistorsi
Tathbiq At-Tarjamah
M. Faza Bilhaqqi
19310160