Gabut by Key
Gabut by Key
Tokoh :
Echa : Protagonis.
Bella : Antagonis.
Alvin : Antagonis.
Bayu : Antagonis.
Raka : Protagonis.
Pagi itu Bella,Bayu,Alvin,dan Raka,sedang menunggu datangnya Echa di depan kelas sambil asik
bercanda.Sebenarnya mereka bukan menunggu Echa melainkan kunci jawaban untuk ulangan
matematika nanti,mereka tau kelas Echa sudah melaksanakan ulangan matematika terlebih dahulu.
Alvin : “Tungguin aja siapa tau macet kan di jalan jadi telat.”
Bella : “Tpi Vin ini udah jam berapa 10 menit lagi masuk loh “
Bayu : “Yam mau gimana lagi catetan kita ga lengkap kan,Terserah kamu Ka kalau ga mau nyontek.”
Raka : “Aku emang ga mau nyontek Bay,Cuma pingin ngingetin kalian aja.”
Mereka bertiga pun menemui Echa dan segera meminta kertas contekannya.Kertasnya sengaja di buat
ukuran kecil sehingga tidak mudah diketahui orang lain.
Echa : “Ini kertasnya tapi kalau ketauan tolong jangan libatkan aku.”
Echa : “ga tau pokoknya aku ga mau bantuin kalian mana ga bener lagi.”
Echa : “tapi kan ga ada keterangan waktu nya,hehe lainkali buat yang bener jangan asal mikir.”
Ulangan pun di mulai mereka bertiga sempat melakukan kegiatan menyontek,Tapi tidak dengan Raka
ia tetap melaksanakan ulangannya dengan santai walau kadang heran melihat ketiga temannya
menyembunyikan kertas di loker meja mereka.
Alvin : “Punyaku ga keliatan Echa nulisnya ga jelas,please kamu paling deket,bella di depan”
Bayu dan Alvin sempat kebingungan saat Pak Yusuf menghampiri mereka.Namun disaat yang sama
Bella menjatuhkan kertas contekannya,ia hendak mengambilnya namun Pak Yusuf lebih cepat kembali
dan Bella kembali menjatuhkan kertasnya.
Pak Yusuf segera mengambil kertas yang ada di bawah meja Bella.
Pak Yusuf : “Lalu ? ga bisa jawab kan kamu udah ikut saya ke ruang guru”
Bella: “Bay..”
Pak Yusuf : “Hey Bella ngapain? Atau Bayu yang ngasih contekan? Bayu ikut say juga.”
Bella : “ Hoy vin kamu ga menyerahkan diri?”
Bella : “ hi Alvin curang,eh tapi jangan kayak gini lagi ya tau ga sih untung tadi Pak Yusuf lagi baik
Kita boleh ulangan ulang dengan syarat ada tanda tangan orang tua di surat.”
Raka : “iya santai aja lah nanti bisa aku fotoin lagi,belajar bareng juga boleh.”
Sesudah mereka berdua kembali dari ruang guru,mereka menyadari bahwa menyontek itu Salah,dan
seharusnya mereka belajar seperti apa yang di katakana oleh Raka.
Kezia 8B/18
Soooo aku males bikin file baru eheq ini file nya mau aku jadiin tempat nulis tapi di next page
Planer :
ARKANA
Kosong
Seorang gadis tengah duduk menatap leptopnya gusar. Ia bingung apa yang harus di tuliskan pada
selembar kertas, tunggu bukan kertas tapi layar laptopnya. Pelajaran terakhir hari itu adalah Bahasa
Indonesia yang ditugaskan untuk membuat sebuah cerpen berdasarkan pengalaman pribadi. Awal
mendengarnya Kezia sudah bersemangat karena menulis adalah salah satu kegemarannya, namun
ada satu hal yang harus Ia tau imajinasinya memang lancar tapi intuk menuliskan sebuah pengalaman
pribadi? Apa dia bisa?
Kalau ditanya pengalaman apa saja yang Kezia punya tentu banyak, namun untuk menuliskan
pengalamannya sendiri Kezia tidak tau. Selama ini dalam tulisannya ia menulis berdasarkan
imajinasinya atau mungkin pengalaman “teman”. Kalau untuk pengalaman pribadinya mungkin itu
sangat jarang bahkan tidak pernah. Menurutnya pengalaman pribadinya cukup disimpan untuknya
saja, atau mungkin diceritakan ke beberapa orang yang Kezia yakin mereka akan suka dengan
ceritanya. Dari pada mereka gumoh , bosan, atau bahkan tidak tertarik? Itu sia sia.
Kezia menatap kearah layar laptopnya membuka Whatsapp, bertanya hilir mudik ke beberapa
temannya. Namun sama saja semuanya tidak membantu, bukannya Kezia berniat mengcopy
pekerjaan temannya, seenggaknya Kezia tau gimana pekerjaan mereka.
“Guys udah pada dapet tugas B.Ind cerpen?” tanyanya pada salah satu grup di Whatsapp nya.
Membernya berasal dari beberapa kelas berbeda, grup itu sudah dibuat dari awal libur yang katanya
dua minggu ternyata tujuh bulan. PHP.
Belum ada jawaban dari teman teman Kezia, mungkin beberapa dari mereka masih PJJ. Sebelumnya
ada dua anak dari kelas sebelah yang sudah bingung duluan masalah tugas cerpen entah tema nya
atau sudut pandangnya namun waktu itu Kezia tidak menyimak pembicaraan kedua temannya.
“Udah,” selang beberapa menit akhirnya ada jawaban dari salah satua anggota grup.
“Eh itu nama tokohnya harus nama asli? Masa iya nanti aku pake nama asli temen terus isinya yang
jelek jelek kan kasian,” tanya Kezia, karena niatnya cewek itu akan mengubah semua nama temannya
dalam cerpennya nanti mungkin juga merubah namanya sendiri.
“Gatau aku sih pake namanya Acha awokwk,” jawab Zea.
“Pake nama asli?” Kezia kembali bertanya. Walaupun sudah dijawab begitu Kezia masih ragu.
“Iya kez,” jawab Zea lagi.
“Hem. Yang lain?” tanya Kezia, baginya hanya mendapat jawaban dari satu orang itu kurang lengkap.
Tak lama setelah itu Cleo, salah satu teman sekelas Kezia yang juga jadi anggota dalam grup itu
mengeluh. Begini katanya, “Heh!!! Aku bingung mau apa.” Kurang lebih Cleo bilang begitu.
Kezia memutuskan untuk meninggalkan layar laptopnya sejenak,keluar dari kamarnya mengingat-
ingat pengalaman apa yang akan dibuat kedalam cerpen nantinya. Tak lama setelah itu sepintas ide
tergambar dibenaknya, “Bagaimana kalau membuat tentang perpisahan?” begitu batinnya. Dari ide
tersebut akhirnya Kezia menulis tentang perpisahannya dulu dengan teman teman SD nya bagaimana
perjuangan mereka hingga lulus juga masalah masalah yang Kezia dan beberapa temannya buat. Baru
satu paragraf, sebuah pembuka dari cerpen itu dituliskan, Kezia mulai bingung bagaimana
mengembangkan pengalamannya menjadi tulisan. Setelah berpikir lagi Kezia memutuskan untuk
membuat cerpen baru, alhasil ia harus berpikir lagi.
Sama seperti diawal Kezia kembali menanyakan pertanyaan pada grup yang sama, ya di grup itu Kezia
bisa lebih bebas menanyakan sesuatu tanpa takut cuma dibaca oleh anggota dari grup itu. Biasa
sekarang di grup grup gitu banyak yang jadi siders yap cumin jadi pembaca setia.
Tertera di pemberitahuan notifikasi grup itu sudah ada beberapa pesan yang masuk sejak Kezia
tinggalkan tadi.
OKE. Kezia sudah berhasil menemukan Ide untuk dituliskan dalam cerpennya nanti, didalam
cerpennya nanti akan diceritakan bagaimana guru Bahasa Indonesia tersayangnya itu memberikan
tugas, walaupun benar juga apa yang dikatakan Selina tugas ini simpel namun kembali ke paragraf
awal cerita ini imajinasinya memang lancar tapi intuk menuliskan sebuah pengalaman pribadi?
Kini gadis itu memikirkan cara yang tepat untuk menceritakan pengalamannya, mengolah kata demi
kata sehingga kata kata tersebut dapat diterima oleh gurunya. Kezia berniat mengganti semua nama
tokoh yang ada dalam cerpennya, tapi nanti gurunya malah tidak percaya kalau itu memang ceritanya
jadi Kezia memutuskan untuk mengubah semua nama tokoh didalam cerpennya kecuali namanya
sendiri. Kini Tugas itu selesai dengan judul “Kosong” ya judul itu berasal dari kekosongan ide
untuknya menulis cerpen, karena selama ini untuk mencari ide untuk dijadikan cerita itu mudah tapi
semuanya berasal dari imajinasi.
Brulrb cerita :
Kyleon
[ Update sesuai mood ]
"Ada masa lalu yang belum selesai, juga hati dan logika yang tak sinkron."
Michkayla Ammara Prahadi, siswi baru di SMA Penjunjung. Salah satu SMA ternama dengan
segudang prestasi. Ini bukan cerita tentang prestasinya. Tapi tentang pertemuannya dengan seseorang.
Cewek itu berhasil membuat heboh hampir satu sekolah, karena pertemuannya dengan Leonnard
Sebastian Mahendra, seorang lelaki bertubuh jangkung. Senyuman pelitnya yang bisa mengunci setiap
mata yang menatapnya terutama kaum Hawa.
Namun tunggu, pandangan Kyla terhadapnya pagi itu seolah hanya ilusi mata. Leon pemuda yang tidak
bisa ditebak isi pikirannya. Seolah berubah 180 derajat. Setiap pertemuannya dengan Leon hanya
mengundang perasaan perasaan aneh yang pernah ia temui sebelumnya namun entah dimana,
mengundang sekelebat emosi, juga rasa bersalah.
Banyak usaha yang ia lakukan agar terlepas dari pemuda itu. Tetapi satu kesalahan yang Kyla perbuat,
membuat dirinya semakin terikat dengan Leon.
Happy reading!!!
27-12-20
🌻💛