Anda di halaman 1dari 7

Belajar atau Menyontek ?

Tokoh :

 Echa : Protagonis.
 Bella : Antagonis.
 Alvin : Antagonis.
 Bayu : Antagonis.
 Raka : Protagonis.

Pagi itu Bella,Bayu,Alvin,dan Raka,sedang menunggu datangnya Echa di depan kelas sambil asik
bercanda.Sebenarnya mereka bukan menunggu Echa melainkan kunci jawaban untuk ulangan
matematika nanti,mereka tau kelas Echa sudah melaksanakan ulangan matematika terlebih dahulu.

Bella : “Bay,kamu udah janjian sama Echa kan ?”

Bayu : “Udah kok kemarin malam aku udah minta.”

Alvin : “Tungguin aja siapa tau macet kan di jalan jadi telat.”

Bella : “Tpi Vin ini udah jam berapa 10 menit lagi masuk loh “

Raka :”Emm.... Kalian beneran mau nyontek ?”

Bella : “Ya iya lah,kita semalem itu belum belajar.”

Raka : “Tapi kalian yakin ini pelajaran Pak Yusuf loh?”

Bayu : “Yam mau gimana lagi catetan kita ga lengkap kan,Terserah kamu Ka kalau ga mau nyontek.”

Raka : “Aku emang ga mau nyontek Bay,Cuma pingin ngingetin kalian aja.”

Alvin : “Eh itu kan si Echa,samperin aja yuk”

Bella : “Ayo buruan.”

Mereka bertiga pun menemui Echa dan segera meminta kertas contekannya.Kertasnya sengaja di buat
ukuran kecil sehingga tidak mudah diketahui orang lain.

Echa : “Ini kertasnya tapi kalau ketauan tolong jangan libatkan aku.”

Bayu : “Santai kita ga bakal ketauan kok”

Echa : “Satu lagi ini terakhir kalinya aku bantuin kalian.”


Bella : “Kok gitu sih “

Echa : “ga tau pokoknya aku ga mau bantuin kalian mana ga bener lagi.”

Bella : “kan perjanjiannya kamu mau bantuin kita”

Echa : “tapi kan ga ada keterangan waktu nya,hehe lainkali buat yang bener jangan asal mikir.”

Bella : “Awas kamu Echa! “

Ulangan pun di mulai mereka bertiga sempat melakukan kegiatan menyontek,Tapi tidak dengan Raka
ia tetap melaksanakan ulangannya dengan santai walau kadang heran melihat ketiga temannya
menyembunyikan kertas di loker meja mereka.

Alvin : “Bay,soal nomer 12 apa ?”

Bayu : “Apaan sih Vin ganggu nanti ketauan guru.”

Alvin : “Punyaku ga keliatan Echa nulisnya ga jelas,please kamu paling deket,bella di depan”

Bayu : “iya deh nomer 12 b”

Alvin : “Makasih Bay.”

Pak Yusuf : “ Hei kalian berdua,kerja sendiri.”

Bayu : “ya pak.”

Bayu dan Alvin sempat kebingungan saat Pak Yusuf menghampiri mereka.Namun disaat yang sama
Bella menjatuhkan kertas contekannya,ia hendak mengambilnya namun Pak Yusuf lebih cepat kembali
dan Bella kembali menjatuhkan kertasnya.

Pak Yusuf : “Bella Ngambil apa kamu.”

Pak Yusuf segera mengambil kertas yang ada di bawah meja Bella.

Pak Yusuf : “Bella apa ini,contekan ? Keluar kamu”

Bella : “Pak tapi,pak ini bukan punya saya.”

Pak Yusuf : “Lalu ? ga bisa jawab kan kamu udah ikut saya ke ruang guru”

Bella : “Bay gimana ini.”

Bella: “Bay..”

Pak Yusuf : “Hey Bella ngapain? Atau Bayu yang ngasih contekan? Bayu ikut say juga.”
Bella : “ Hoy vin kamu ga menyerahkan diri?”

Alvin : “ kalau ga kena ga usah deh,ntar ketambahan masalah juga.”

Bella : “ hi Alvin curang,eh tapi jangan kayak gini lagi ya tau ga sih untung tadi Pak Yusuf lagi baik

Kita boleh ulangan ulang dengan syarat ada tanda tangan orang tua di surat.”

Raka : “Udah,nyotek nyontekkannya? “

Bella : “ iya ka tapi lain kali bagi dong catetannya.”

Raka : “iya santai aja lah nanti bisa aku fotoin lagi,belajar bareng juga boleh.”

Sesudah mereka berdua kembali dari ruang guru,mereka menyadari bahwa menyontek itu Salah,dan
seharusnya mereka belajar seperti apa yang di katakana oleh Raka.

Kezia 8B/18

Soooo aku males bikin file baru eheq ini file nya mau aku jadiin tempat nulis  tapi di next page

Planer :

Judul : Luka dan rindu (niatnya pengen nyerahin naskahnya ke cerpenmu)

Kyleon (on progres)

Karamellatte (msh mikir)

ARKANA
Kosong
Seorang gadis tengah duduk menatap leptopnya gusar. Ia bingung apa yang harus di tuliskan pada
selembar kertas, tunggu bukan kertas tapi layar laptopnya. Pelajaran terakhir hari itu adalah Bahasa
Indonesia yang ditugaskan untuk membuat sebuah cerpen berdasarkan pengalaman pribadi. Awal
mendengarnya Kezia sudah bersemangat karena menulis adalah salah satu kegemarannya, namun
ada satu hal yang harus Ia tau imajinasinya memang lancar tapi intuk menuliskan sebuah pengalaman
pribadi? Apa dia bisa?

Kalau ditanya pengalaman apa saja yang Kezia punya tentu banyak, namun untuk menuliskan
pengalamannya sendiri Kezia tidak tau. Selama ini dalam tulisannya ia menulis berdasarkan
imajinasinya atau mungkin pengalaman “teman”. Kalau untuk pengalaman pribadinya mungkin itu
sangat jarang bahkan tidak pernah. Menurutnya pengalaman pribadinya cukup disimpan untuknya
saja, atau mungkin diceritakan ke beberapa orang yang Kezia yakin mereka akan suka dengan
ceritanya. Dari pada mereka gumoh , bosan, atau bahkan tidak tertarik? Itu sia sia.

Kezia menatap kearah layar laptopnya membuka Whatsapp, bertanya hilir mudik ke beberapa
temannya. Namun sama saja semuanya tidak membantu, bukannya Kezia berniat mengcopy
pekerjaan temannya, seenggaknya Kezia tau gimana pekerjaan mereka.

“Guys udah pada dapet tugas B.Ind cerpen?” tanyanya pada salah satu grup di Whatsapp nya.
Membernya berasal dari beberapa kelas berbeda, grup itu sudah dibuat dari awal libur yang katanya
dua minggu ternyata tujuh bulan. PHP.
Belum ada jawaban dari teman teman Kezia, mungkin beberapa dari mereka masih PJJ. Sebelumnya
ada dua anak dari kelas sebelah yang sudah bingung duluan masalah tugas cerpen entah tema nya
atau sudut pandangnya namun waktu itu Kezia tidak menyimak pembicaraan kedua temannya.
“Udah,” selang beberapa menit akhirnya ada jawaban dari salah satua anggota grup.
“Eh itu nama tokohnya harus nama asli? Masa iya nanti aku pake nama asli temen terus isinya yang
jelek jelek kan kasian,” tanya Kezia, karena niatnya cewek itu akan mengubah semua nama temannya
dalam cerpennya nanti mungkin juga merubah namanya sendiri.
“Gatau aku sih pake namanya Acha awokwk,” jawab Zea.
“Pake nama asli?” Kezia kembali bertanya. Walaupun sudah dijawab begitu Kezia masih ragu.
“Iya kez,” jawab Zea lagi.
“Hem. Yang lain?” tanya Kezia, baginya hanya mendapat jawaban dari satu orang itu kurang lengkap.
Tak lama setelah itu Cleo, salah satu teman sekelas Kezia yang juga jadi anggota dalam grup itu
mengeluh. Begini katanya, “Heh!!! Aku bingung mau apa.” Kurang lebih Cleo bilang begitu.
Kezia memutuskan untuk meninggalkan layar laptopnya sejenak,keluar dari kamarnya mengingat-
ingat pengalaman apa yang akan dibuat kedalam cerpen nantinya. Tak lama setelah itu sepintas ide
tergambar dibenaknya, “Bagaimana kalau membuat tentang perpisahan?” begitu batinnya. Dari ide
tersebut akhirnya Kezia menulis tentang perpisahannya dulu dengan teman teman SD nya bagaimana
perjuangan mereka hingga lulus juga masalah masalah yang Kezia dan beberapa temannya buat. Baru
satu paragraf, sebuah pembuka dari cerpen itu dituliskan, Kezia mulai bingung bagaimana
mengembangkan pengalamannya menjadi tulisan. Setelah berpikir lagi Kezia memutuskan untuk
membuat cerpen baru, alhasil ia harus berpikir lagi.

Sama seperti diawal Kezia kembali menanyakan pertanyaan pada grup yang sama, ya di grup itu Kezia
bisa lebih bebas menanyakan sesuatu tanpa takut cuma dibaca oleh anggota dari grup itu. Biasa
sekarang di grup grup gitu banyak yang jadi siders yap cumin jadi pembaca setia.
Tertera di pemberitahuan notifikasi grup itu sudah ada beberapa pesan yang masuk sejak Kezia
tinggalkan tadi.

“Kezia kamu nulis pengalaman tentang apa?” tanya Cleo.


“Pengalaman ngatain guru ahahaha,” balas Kezia asal.
“Yang bener,” ujar Cleo tidak percaya. Mana mau Kezia cerita tentang ngatain guru yang ada kena
marah sama guru mapel.
“Ya engga lah Cle masa aku nulis ngatain guru kena semprot balik yang ada,” balas Kezia.
“Lha terus apa? Aku masih bingung!!” tanya Cleo lagi.
“Tadinya mau nulis tentang perpisahan gitu tapi waktu aku tulis ternyata ribet juga,” jawab Kezia.
“Axsyahsvcxargab, bingung lho,” ujar Cleo asal.
“Heh kalian berdua napa?” tanya Zea yang baru online. Mungkin.
“Aku dong nulis pengalaman memalukan,” ujar Zea tanpa ragu sedikitpun.
“Ya elah ribet banget tinggal bikin pengalaman lho,” timpal Selina. Anggota grup yang bisa dibilang dia
paling rajin ,ga pernah nunda nunda tugas,rndah hati, suka menolong, rajin menabung. Eh keluar dari
topik.
“Tinggal?!! Ha gimana gimana?” tanya Kezia.
“Iya kan emang bener tinggal nyeritain aja pengalaman mu kok susah,” jawab Selina.
“Ya tapi kan ga semua orang otak nya bisa encer kayak kamu Sel,” balas Zea.
“Sel kamu pake nama mu sendiri gitu ta? Selina , gitu?” tanya Kezia dia masih bingung harus menulis
apa .
“Yoi,” jawab Selina singkat.
“Eh kalau pake imajinasi boleh gak?” tanya Kezia. Yaps tidak ada jawaban dari teman temannya,
sudah jelas lah pertanyaan macam apa itu? Jelas jelas guru B.indo mintanya “membuat cerpen
berdasarkan pengalaman.”
“Guys yang bikin cerpen pakai sudut pandang orang ke tiga siapa?” tanya Kezia mengalihkan
pertanyaannya yang sebelumnya karena sudah pasti tidak ada yang mau menjawab. Cewek itu ingin
bertanya langsung pada temannya yang sudah membuat cerpen sama seperti cerpen yang akan
dibuat olehnya nanti, dengan sudut pandang orang ke tiga.
“Bikin cerpen bebas pake sudut pandangnya,” balas Selina. Jujur saja jawaban Selina tidak membantu
karena Kezia menanyakan siapa bukan minta penjelasan.
“Udah deh Kez bikin pengalaman memalukan mu aja hwehehehe,” potong Zea.
Kalaupun Kezia punya ia tidak mau membagikan pengalaman memalukan itu pada gurunya.
“Umm kalau aku nulis cerpen disuruh Bu Fiah nulis cerpen bole gak?” tanya Kezia. Seketika ide itu
muncul dalam benaknya.
“Ya boleh boleh aja siapa yang ngelarang? Kan pengalaman,” jawab Cleo.

OKE. Kezia sudah berhasil menemukan Ide untuk dituliskan dalam cerpennya nanti, didalam
cerpennya nanti akan diceritakan bagaimana guru Bahasa Indonesia tersayangnya itu memberikan
tugas, walaupun benar juga apa yang dikatakan Selina tugas ini simpel namun kembali ke paragraf
awal cerita ini imajinasinya memang lancar tapi intuk menuliskan sebuah pengalaman pribadi?

Kini gadis itu memikirkan cara yang tepat untuk menceritakan pengalamannya, mengolah kata demi
kata sehingga kata kata tersebut dapat diterima oleh gurunya. Kezia berniat mengganti semua nama
tokoh yang ada dalam cerpennya, tapi nanti gurunya malah tidak percaya kalau itu memang ceritanya
jadi Kezia memutuskan untuk mengubah semua nama tokoh didalam cerpennya kecuali namanya
sendiri. Kini Tugas itu selesai dengan judul “Kosong” ya judul itu berasal dari kekosongan ide
untuknya menulis cerpen, karena selama ini untuk mencari ide untuk dijadikan cerita itu mudah tapi
semuanya berasal dari imajinasi.

Kezia Azalia S 9C/19

Brulrb cerita :

Kyleon
[ Update sesuai mood ]

"Ada masa lalu yang belum selesai, juga hati dan logika yang tak sinkron."

Michkayla Ammara Prahadi, siswi baru di SMA Penjunjung. Salah satu SMA ternama dengan
segudang prestasi. Ini bukan cerita tentang prestasinya. Tapi tentang pertemuannya dengan seseorang.

Cewek itu berhasil membuat heboh hampir satu sekolah, karena pertemuannya dengan Leonnard
Sebastian Mahendra, seorang lelaki bertubuh jangkung. Senyuman pelitnya yang bisa mengunci setiap
mata yang menatapnya terutama kaum Hawa.

Namun tunggu, pandangan Kyla terhadapnya pagi itu seolah hanya ilusi mata. Leon pemuda yang tidak
bisa ditebak isi pikirannya. Seolah berubah 180 derajat. Setiap pertemuannya dengan Leon hanya
mengundang perasaan perasaan aneh yang pernah ia temui sebelumnya namun entah dimana,
mengundang sekelebat emosi, juga rasa bersalah.
Banyak usaha yang ia lakukan agar terlepas dari pemuda itu. Tetapi satu kesalahan yang Kyla perbuat,
membuat dirinya semakin terikat dengan Leon.

Happy reading!!!

27-12-20

🌻💛

Anda mungkin juga menyukai