Gis Aset Pemerintah Di Provinsi Sumatera
Gis Aset Pemerintah Di Provinsi Sumatera
Abstract: Geographic Information System Asset mapping will provide convenience and several
advantages at once in terms of: all attributes of recorded assets data and inventory in detail, achieving
orderly administration of asset recording (additions, deletions, up-dating and others), data processing
Asset quickly, so that information can be obtained more effectively and efficiently, providing
convenience (supporting tools) in the decision-making process because it is built on the spatial
concept. The problems that arise with so many local governments located in the province of South
Sumatra is planning the utilization of assets that have not been optimal because the assets owned by
the government of South Sumatra Province are numerous and spread geographically in several
regions of the Regency and City. The solution of the problems raised is by utilizing for mapping the
assets of the region. The method in this research using descriptive method and Spiral Model as system
development method.
Abstrak : Sistem Informasi Geografis pemetaan aset akan memberikan kemudahan dan beberapa
keunggulan sekaligus dalam hal yaitu : seluruh atribut data aset tercatat dan terinventarisasi dengan
rinci, tercapainya tertib administrasi atas pencatatan aset (penambahan, penghapusan, up-dating dan
lain-lain), pengolahan data-data aset cepat, sehingga informasi bisa diperoleh lebih efektif dan
efisien, memberikan kemudahan (supporting tools) dalam proses pengambilan keputusan karena
dibangun di atas konsep spasial.Adapun permasalahan yang timbul dengan begitu banyak pemerintah
daerah yang berada diwilayah Provinsi Sumatera Selatan adalah perencanaan pemanfaatan aset yang
belum optimal karena aset yang dimiliki pemerintah Provinsi Sumatera Selatan jumlahnya banyak dan
tersebar secara geografis di beberapa wilayah Kabupaten dan Kota. Solusi dari permasalahan yang
dimunculkan yaitu dengan memanfaatkan GIS (Geographic Information System) untuk pemetaan aset
daerah. Metode pada penelitian ini menggunakan metode deskriptif serta Spiral Model sebagai
metode pengembangan sistem.
beragam karakteristik serta berada dalam posisi secara spasial (spatial analysis), mengingat
geografis yang tersebar, sehingga pendekatan UXDQJ VHODOX ³EHUJHUDN´ GLQDPLV %HEHUDSD MHQLV
keruangan (spatial) dalam pengelolaan aset aset tertentu bersifat sensitif terhadap variabel
menjadi sangat penting. Pengelolaan ruang, yaitu aset tanah (land) dan bangunan.
(manajemen) aset dengan menggunakan Kedua jenis aset ini memiliki nilai yang sangat
memberikan keunggulan dan manfaat bahwa mengandung potensi ekonomis yang sangat
GIS Aset Pemerintah di Provinsi Sumatera Selatan (Irwansyah dan Akhmad Khudri) 121
Secara administratif Provinsi Sumatera Pangkal Pinang yang nantinya dapat membantu
Selatan terdiri dari 11 (sebelas) Pemerintah dalam memperlancar Distribusi air di Wilayah
Kabupaten dan 4 (empat) Pemerintah Kota, Pangkal Pinang serta dapat dinikmati secara
dengan palembang sebagai ibukota provinsi. merata dan menyeluruh di wilayah Pangkal
Pemerintah Kabupaten dan Kota membawahi Pinang.
Pemerintah Kecamatan dan Desa / Kelurahan, Berdasarkan latar belakang di atas tujuan
Provinsi Sumatera Selatan memiliki 11 penelitian ini yaitu membangun Sistem
Kabupaten, 4 Kotamadya, 212 Kecamatan, 354 Informasi Geografis (SIG) pemetaan aset
Kelurahan, 2.589 Desa. Kabupaten Ogan pemerintah Kabupaten dan Kota di Wilayah
Komering Ilir menjadi Kabupaten dengan luas Provinsi Sumatera Selatan dan mengoptimalkan
wilayah terbesar dengan luas 16.905,32 Ha, pemanfaatan aset pemerintah dan menciptakan
diikuti oleh Kabupaten Musi Banyuasin dengan sistem pencatatan yang terintegrasi.
luas wilayah sebesar 14.477 Ha. Adapun
permasalahan yang timbul dengan begitu banyak
pemerintah daerah yang berada diwilayah 2. METODOLOGI PENELITIAN
Provinsi Sumatera Selatan adalah perencanaan
pemanfaatan aset yang belum optimal karena 2.1 Sistem Informasi Geografis
aset yang dimiliki pemerintah Provinsi Sumatera
Selatan jumlahnya banyak dan tersebar secara Sistem Informasi Geografis adalah sistem
geografis di beberapa wilayah Kabupaten dan berbasis komputer yang terdiri atas perangkat
Kota. Selain itu nilai yang dimiliki suatu aset keras komputer (hardware), perangkat lunak
dilwilayah tertentu berbeda dikaitkan dengan (software), data geografis dan sumberdaya
posisi geografis, sehingga pemanfaatan aset manusia (brainware) yang mampu merekam,
masih belum optimal, menyebabkan kinerja aset menyimpan, memperbaharui, menganalisis, dan
rendah dikarenakan proses pencatatan aset tidak menampilkan informasi yang bereferensi geografis
sistematis dan terintegrasi. Adapun solusi dari (Jaya, 2002).
permasalahan yang dimunculkan yaitu dengan Menurut Prahasta (2002), SIG adalah
memanfaatkan Sistem Informasi Geografis untuk sistem yang berbasiskan komputer yang
pemetaan aset daerah. digunakan untuk menyimpan dan memanipulasi
Salah satu penelitian yang membahas informasi-informasi geografis. SIG dirancang
tentang SIG dilakukan oleh Amid Nurachman untuk mengumpulkan, menyimpan, dan
(2015) dengan judul Aplikasi Sistem Informasi menganalisis objek-objek dan fenomena dimana
Geografi Untuk Pemetaan Lokasi Metal Seat lokasi geografis merupakan karakteristik yang
Gate Valve Pada PDAM Tirta Dharma kota penting atau kritis untuk dianalisis. Dengan
Pangkal Pinang Berbasis Android yang bertujuan demikian, SIG merupakan sistem komputer
untuk melakukan pemetaan lokasi Metal Seat yang memiliki empat kemampuan berikut dalam
Gate Valve yang ada di PDAM Tirta Dharma menangani data yang bereferensi geografis,
GIS Aset Pemerintah di Provinsi Sumatera Selatan (Irwansyah dan Akhmad Khudri) 123
Banyak keuntungan yang dapat diperoleh requirement dan analisis, design dan
jika menggunakan PHP sebagai modul dari implementasi, dan model pengujian (Munawar,
apache di antaranya adalah: (1) tingkat 2005).
keamanan yang cukup tinggi; (2) waktu eksekusi
yang lebih cepat dibandingkan dengan bahasa 2.6 Tempat dan Objek Penelitian
pemograman web lainnya yang berorientasi pada
server-side scripting;(3) akses ke sistem Penelitian ini dilaksanakan pada
database yang lebih fleksibel seperti MySQL. Pendapatan Pengelolan Keuangan dan Aset
Daerah di Kabupaten Prabumulih Provinsi
2.5 UML Sumatera Selatan.
2.9.2 Planning
2.9 Metode Pengembangan Sistem
Perencanaan merupakan tahapan yang
dibutuhkan untuk menentukan sumberdaya,
Metode pengembangan sistem yang
perkiraan waktu pengerjaan, dan informasi
digunakan adalah Spiral Model merupakan
lainnya yang dibutuhkan untuk pengembangan
penggabungan ide pengembangan berulang
software. Pada penelitian ini, perencanaan
(prototyping) dengan, aspek sistematis terkendali
penjadwalan sistem yang dibangun dapat dilihat
model air terjun (waterfall). Model spiral juga
seperti pada lampiran jadwal penelitian.
secara eksplisit meliputi manajemen resiko
Estimasi jumlah pengembangan menjadi
dalam pengembangan perangkat lunak.
kebijakan pihak pengelola aset. Evaluasi
Mengidentifikasi risiko utama, baik teknis
dilakukan untuk mengantisipasi resiko yang
maupun manajerial, dan menentukan bagaimana
mungkin terjadi yaitu dengan terus
untuk mengurangi risiko membantu menjaga
mengembangkan sistem terutama dalam
proses pengembangan perangkat lunak di bawah
kontrol (Pressman, 2011). Spiral model dibagi
GIS Aset Pemerintah di Provinsi Sumatera Selatan (Irwansyah dan Akhmad Khudri) 125
kemudahan dalam pemanfaatan dan penggunaan Pada gambar 2 dapat dilihat admin
website. melakukan proses pembuatan peta setelah peta
dibuat maka case selanjutnya adalah
2.9.3 Pemodelan mengupload peta perkebuanan kedala website
Pada tahap ini, menghasilkan suatu model untuk di informasikan ke pengelola aset, untuk
yang memungkinkan pengembang dan membuka halaman pihak pengelola harus
pelanggan memahami lebih lanjut mengenai melakukan login terlebih dahulu. Pada use case
kebutuhan software dan perancangan± diatas dapat dilihat bahwa case yang harus
perancangan untuk memenuhi kebutuhan dilakukan oleh admin dalam membangun webgis
tersebut. Pemodelan akan dideskripisikan yaitu: (1) Menentukan titik kordinat wilayah
melalui diagram-diagram Unified Modeling yaitu proses penandaan point area kerja dari
Language (UML) yang merupakan bahasa map. Pada tahapan ini menggunakan tools
pemodelan berorientasi objek. Berikut ini georeferencing untuk menentukan kordinat
merupakan model-model yang digunakan: wilayah; (2) Input data spasial peta yaitu proses
1) Use CaseDiagram menentukan point atau titik dari lokasi aset
Diagram Use case digunakan untuk daerah yang dimiliki oleh Dinas Pendapatan
memperlihatkan hubungan-hubungan yang Pengelolan Aset dan Keuangan Daerah
terjadi antara actor dengan case-case. Terdapat 2 (DPPKAD) Prabumulih; (3) menginput database
aktor yang menggunakan sistem yaitu admin dan peta yaitu proses pendataan dan penginputan
mengelola aser. Setiap user memiliki case yang data aset tanah dan bangunan DPPKAD kedalam
berbeda sesuai dengan kapasitasnya terhadap data database; (4) upload peta ke arcgis online
sistem. yaitu penguplotan data spacial kedalam acrgis
online. Setelah data teruplod peta yang arcgis
online tersebut di subscript kedalam layout
menentukan titik kordinat website.
wilayah
admin Pegawai pengelola aset dapat melihat aset-
aset yang ada untuk membuka laman pegawai
input data spasial peta harus melakukan login terlebih dahulu.
<<extend>>
<<extend>>
2) Perancangan Database
mengisi data aset
uplod peta ke arcgis online
Dalam pembuatan sistem ini dibutuhkan
<<include>> login database, dimana database tersebut digunakan
<<include>>
unutk menyimpan data point kordinat dan data
share map gis ke website webgis aset daerah
pegawai berkaitan, sebagai berikut :
pengelola aset
a. Tabel User: Tabel User meruapakan tabel
yang digunakan untuk menampung data user
Gambar 2.Use Case Diagram
dalam sistem ini yaitu data admin dan
b. Tabel Tanah: Tabel tanah merupakan tabel Rancangan dari halaman ini seperti pada
c. Tabel Tanah dan Bangunan, Tabel tanah b. Rancangan Halaman Utama WebGIS,
dan bangunan merupakan tabel yang halaman utama merupakan halaman saat
digunakan untuk menyiman data berupa aset aplikasi pertama dibuka, pada halaman ini
tanah dan bangunan kedalam sistem. terdapat menu dan sub menu aplikasi sistem
Tabel 3. Aset Tanah dan Bangunan seperti menu home, profil, visi misi, aset
Field Type Size Keterangan tanah, aset tanah dan bangunan. Rancangan
Kd_aset_tb varchar 7 Kd Aset Tanah
bangunan dari halaman ini seperti pada gambar 4
Nama_aset varchar 50 Nama Aset
Alamat varchar 50 Alamat berikut ini:
Kecamatan varchar 25 Kecamatan
Luas varchar 6 Luas
Keterangan varchar 100 Keterangan
pengelola varchar 35 pengelola
Jarak_pusat_kota varchar 7 Jarak
3) Desain Interface
Desain interface adalah media perantara
antara sistem dengan user. Tujuan dari desain
interface adalah agar aplikasi yang dihasilkan
terlihat menarik dan dapat dimengerti pengguna Gambar 4. Rancangan Halaman Utama
dari sistem ini. Berikut desain-desain interface WebGIS
GIS Aset Pemerintah di Provinsi Sumatera Selatan (Irwansyah dan Akhmad Khudri) 127
halaman yang menampilkan daftar aset
DPPKAD. Pada halaman ini pegawai dapat
melihat tabel dari aset tanah maupun tanah
dan bangunan. Rancangan halaman daftar
aset seperti pada gambar 5 berikut ini :
GIS Aset Pemerintah di Provinsi Sumatera Selatan (Irwansyah dan Akhmad Khudri) 129
informasi detail mengenai informasi detail tanah Daerah & Penanaman Modal Kabupaten
Banyuasi. Pemkab Banyuasin. Banyuasin.
dan bangunan yang ada diwilayah tersebut.
Halaman ini digambarkan seperti pada gambar Jaya, I. N. S. 2002. Aplikasi Sistem Informasi
Geografis untuk Kehutanan. Laboratorium
13 berikut.
Inventarisasi Sumberdaya Hutan, Fakultas
Kehutanan IPB. Bogor.
DAFTAR RUJUKAN
BAPPEDA& PM Kabupaten Banyuasin. 2012.
Peta Administrasi," ed. Pangkalan Balai:
Badan Perencanaan Pembangunan