Anda di halaman 1dari 10

GIS ASET PEMERINTAH DI PROVINSI SUMATERA SELATAN

(Studi Kasus Aset Pemerintah Kabupaten Prabumulih)

Irwansyah1, Akhmad Khudri2


Dosen Universitas Bina Darma1, Dosen Universitas Bina Darma2
Jalan Jenderal Ahmad Yani No.3 Palembang
Sur-el: irwansyah@binadarma.ac.id1, khudri@binadarma.ac.id2

Abstract: Geographic Information System Asset mapping will provide convenience and several
advantages at once in terms of: all attributes of recorded assets data and inventory in detail, achieving
orderly administration of asset recording (additions, deletions, up-dating and others), data processing
Asset quickly, so that information can be obtained more effectively and efficiently, providing
convenience (supporting tools) in the decision-making process because it is built on the spatial
concept. The problems that arise with so many local governments located in the province of South
Sumatra is planning the utilization of assets that have not been optimal because the assets owned by
the government of South Sumatra Province are numerous and spread geographically in several
regions of the Regency and City. The solution of the problems raised is by utilizing for mapping the
assets of the region. The method in this research using descriptive method and Spiral Model as system
development method.

Keywords: Geographic Information System, Asset, Spiral Model

Abstrak : Sistem Informasi Geografis pemetaan aset akan memberikan kemudahan dan beberapa
keunggulan sekaligus dalam hal yaitu : seluruh atribut data aset tercatat dan terinventarisasi dengan
rinci, tercapainya tertib administrasi atas pencatatan aset (penambahan, penghapusan, up-dating dan
lain-lain), pengolahan data-data aset cepat, sehingga informasi bisa diperoleh lebih efektif dan
efisien, memberikan kemudahan (supporting tools) dalam proses pengambilan keputusan karena
dibangun di atas konsep spasial.Adapun permasalahan yang timbul dengan begitu banyak pemerintah
daerah yang berada diwilayah Provinsi Sumatera Selatan adalah perencanaan pemanfaatan aset yang
belum optimal karena aset yang dimiliki pemerintah Provinsi Sumatera Selatan jumlahnya banyak dan
tersebar secara geografis di beberapa wilayah Kabupaten dan Kota. Solusi dari permasalahan yang
dimunculkan yaitu dengan memanfaatkan GIS (Geographic Information System) untuk pemetaan aset
daerah. Metode pada penelitian ini menggunakan metode deskriptif serta Spiral Model sebagai
metode pengembangan sistem.

Kata kunci: Sistem Informasi Geografi, Aset, Model Spiral

1. PENDAHULUAN dengan obyek barang (aset) itu sendiri maupun


posisinya dalam suatu lokasi tertentu. Ini akan

Aset Pemerintah Daerah memiliki memberikan kemudahan dalam analisis aset

beragam karakteristik serta berada dalam posisi secara spasial (spatial analysis), mengingat

geografis yang tersebar, sehingga pendekatan UXDQJ VHODOX ³EHUJHUDN´ GLQDPLV %HEHUDSD MHQLV

keruangan (spatial) dalam pengelolaan aset aset tertentu bersifat sensitif terhadap variabel

menjadi sangat penting. Pengelolaan ruang, yaitu aset tanah (land) dan bangunan.

(manajemen) aset dengan menggunakan Kedua jenis aset ini memiliki nilai yang sangat

pendekatan keruangan (spatial) akan signifikan dibandingkan aset-aset lainnya, serta

memberikan keunggulan dan manfaat bahwa mengandung potensi ekonomis yang sangat

setiap obyek barang (aset) selalu ditempatkan besar.

dalam atribut (dimensi) ruang, baik berkaitan

GIS Aset Pemerintah di Provinsi Sumatera Selatan (Irwansyah dan Akhmad Khudri) 121
Secara administratif Provinsi Sumatera Pangkal Pinang yang nantinya dapat membantu
Selatan terdiri dari 11 (sebelas) Pemerintah dalam memperlancar Distribusi air di Wilayah
Kabupaten dan 4 (empat) Pemerintah Kota, Pangkal Pinang serta dapat dinikmati secara
dengan palembang sebagai ibukota provinsi. merata dan menyeluruh di wilayah Pangkal
Pemerintah Kabupaten dan Kota membawahi Pinang.
Pemerintah Kecamatan dan Desa / Kelurahan, Berdasarkan latar belakang di atas tujuan
Provinsi Sumatera Selatan memiliki 11 penelitian ini yaitu membangun Sistem
Kabupaten, 4 Kotamadya, 212 Kecamatan, 354 Informasi Geografis (SIG) pemetaan aset
Kelurahan, 2.589 Desa. Kabupaten Ogan pemerintah Kabupaten dan Kota di Wilayah
Komering Ilir menjadi Kabupaten dengan luas Provinsi Sumatera Selatan dan mengoptimalkan
wilayah terbesar dengan luas 16.905,32 Ha, pemanfaatan aset pemerintah dan menciptakan
diikuti oleh Kabupaten Musi Banyuasin dengan sistem pencatatan yang terintegrasi.
luas wilayah sebesar 14.477 Ha. Adapun
permasalahan yang timbul dengan begitu banyak
pemerintah daerah yang berada diwilayah 2. METODOLOGI PENELITIAN
Provinsi Sumatera Selatan adalah perencanaan
pemanfaatan aset yang belum optimal karena 2.1 Sistem Informasi Geografis
aset yang dimiliki pemerintah Provinsi Sumatera
Selatan jumlahnya banyak dan tersebar secara Sistem Informasi Geografis adalah sistem
geografis di beberapa wilayah Kabupaten dan berbasis komputer yang terdiri atas perangkat
Kota. Selain itu nilai yang dimiliki suatu aset keras komputer (hardware), perangkat lunak
dilwilayah tertentu berbeda dikaitkan dengan (software), data geografis dan sumberdaya
posisi geografis, sehingga pemanfaatan aset manusia (brainware) yang mampu merekam,
masih belum optimal, menyebabkan kinerja aset menyimpan, memperbaharui, menganalisis, dan
rendah dikarenakan proses pencatatan aset tidak menampilkan informasi yang bereferensi geografis
sistematis dan terintegrasi. Adapun solusi dari (Jaya, 2002).
permasalahan yang dimunculkan yaitu dengan Menurut Prahasta (2002), SIG adalah
memanfaatkan Sistem Informasi Geografis untuk sistem yang berbasiskan komputer yang
pemetaan aset daerah. digunakan untuk menyimpan dan memanipulasi
Salah satu penelitian yang membahas informasi-informasi geografis. SIG dirancang
tentang SIG dilakukan oleh Amid Nurachman untuk mengumpulkan, menyimpan, dan
(2015) dengan judul Aplikasi Sistem Informasi menganalisis objek-objek dan fenomena dimana
Geografi Untuk Pemetaan Lokasi Metal Seat lokasi geografis merupakan karakteristik yang
Gate Valve Pada PDAM Tirta Dharma kota penting atau kritis untuk dianalisis. Dengan
Pangkal Pinang Berbasis Android yang bertujuan demikian, SIG merupakan sistem komputer
untuk melakukan pemetaan lokasi Metal Seat yang memiliki empat kemampuan berikut dalam
Gate Valve yang ada di PDAM Tirta Dharma menangani data yang bereferensi geografis,

122 Jurnal Ilmiah MATRIK Vol.19 No.2, Agustus 2017:121 -130


yaitu masukan, manajemen data (penyimpanan yang berbeda seperti GIS desktop, server, dan
dan pemanggilan data), analisis dan manipulasi GIS berbasis web. Software ini mulai dirilis oleh
data serta keluaran. Berdasarkan definisi ESRI pada tahun 2000. Produk utama dari
tersebut, SIG dapat diuraikan menjadi beberapa ArcGIS adalah ArcGIS Desktop, dimana ArcGIS
subsistem berikut: desktop merupakan software GIS professional
1) Data input: sub sistem ini bertugas untuk yang komprehensif dan dikelompokkan atas tiga
mengumpulkan dan mempersiapkan data komponen (Bappeda, 2012), yaitu: (1) ArcView,
spasial dan atribut dari berbagai sumber. Sub komponen yang fokus ke penggunaan data yang
sistem ini bertanggung jawab dalam komprehensif, pemetaan dan analisis; (2)
mengonversi atau mentransformasikan ArcEditor, Lebih fokus ke arah editing data
format-format data-data aslinya ke dalam spasial; (3) ArcInfo, Lebih lengkap dalam
format yang dapat digunakan oleh SIG. menyajikan fungsi-fungsi GIS termasuk untuk
2) Data output: sub sistem ini menampilkan atau keperluan analisis geoprosesing.
menghasilkan keluaran seluruh atau sebagian
basis data baik dalam bentuk softcopy 2.3 XAMPP
maupun bentuk hardcopy seperti tabel, grafik,
dan peta. Menurut Nugroho (2011) XAMPP adalah
3) Data Management: sub sistem ini suatu bundel web server yang populer digunakan
mengorganisasikan baik data spasial maupun untuk coba-coba di Windows karena kemudahan
atribut ke dalam sebuah basis data sedemikian instalasinya. Bundel program open source
rupa sehingga mudah dipanggil, di-update tersebut berisi antara lain server web Apache,
dan diedit. interpreter PHP, dan basis data MySQL.
4) Data Manipulation&Analysis : sub sistem ini
menentukan informasi-informasi yang dapat 2.4 PHP: Hypertext Preprocessor (PHP)
dihasilkan oleh SIG. Selain itu, subsistem ini
juga melakukan manipulasi dan pemodelan PHP merupakan bahasa pemograman web
data untuk menghasilkan informasi yang yang bersifat server-side HTML=embedded
diharapkan. Sehingga data dapat digunakan scripting, di mana script-nya menyatu dengan
sesuai dengan kebutuhan dalam pembuatan HTML dan berada si server. Artinya adalah
SIG. sintaks dan perintah-perintah yang kita berikan
akan sepenuhnya dijalankan di server tetapi
2.2 ArcGIS disertakan HTML biasa. PHP dikenal sebgai
bahasa scripting yang menyatu dengan tag
ArcGIS adalah salah satu software yang HTML, dieksekusi di server dan digunakan
dikembangkan oleh ESRI (Environment Science untuk membuat halaman web yang dinamis
& Research Institute) yang merupakan kompilasi seperti Active Server Pages (ASP) dan Java
fungsi-fungsi dari berbagai macam software GIS Server Pages (JSP) (Nugroho : 2011).

GIS Aset Pemerintah di Provinsi Sumatera Selatan (Irwansyah dan Akhmad Khudri) 123
Banyak keuntungan yang dapat diperoleh requirement dan analisis, design dan
jika menggunakan PHP sebagai modul dari implementasi, dan model pengujian (Munawar,
apache di antaranya adalah: (1) tingkat 2005).
keamanan yang cukup tinggi; (2) waktu eksekusi
yang lebih cepat dibandingkan dengan bahasa 2.6 Tempat dan Objek Penelitian
pemograman web lainnya yang berorientasi pada
server-side scripting;(3) akses ke sistem Penelitian ini dilaksanakan pada
database yang lebih fleksibel seperti MySQL. Pendapatan Pengelolan Keuangan dan Aset
Daerah di Kabupaten Prabumulih Provinsi
2.5 UML Sumatera Selatan.

Unified Modeling Language (UML) 2.7 Metode Pengumpulan Data


adalah salah satu alat bantu yang sangat handal
didunia pengembangan sistem yang berorientasi Untuk memperoleh data yang digunakan
objek. Hal ini disebabkan karena UML dalam penyusunan penelitian ini maka dilakukan
menyediakan bahasa pemodelan visual yang pengambilan data secara primer dan sekunder,
memungkinkan bagi pengembang sistem untuk yaitu:
membuat cetak biru atau visi mereka dalam 1) Data Primer, yaitu data yang dikumpulkan
bentuk yang baku, mudah dimengerti serta secara langsung dari objek yang di teliti
dilengkapi dengan mekanisme yang efektif untuk yaitu Dinas Pendapatan Pengelolan
berbagi (sharing) dan mengkomunikasikan Keuangan dan Aset Daerahdi Kabupaten
rancangan mereka dengan yang lain. Prabumulih Provinsi Sumatera Selatan.
UML merupakan kesatuan dari bahasa Cara±cara yang dipakai untuk
pemodelan yang dikembangkan oleh Booch, mengumpulkan data tersebut yaitu:(1)
Object Modeling Technique (OMT) dan Object Observasi, penulis mengadakan
Oriented Software Engineering (OOSE). Metode pengamatan langsung ke Kabupaten
Booch dari Grady Booch sangat terkenal dengan Prabumulih; (2) Wawancara, dengan
nama metode Design Object Oriented. Metode mengadakan tanya jawab atau berdialog
ini menjadikan proses analisis dan design ke secara langsung dengan pegawai di Dinas
dalam empat tahapan interaktif, yaitu: Pendapatan Pengelolan Keuangan dan Aset
identifikasi kelas-kelas dan objek-objek, Daerahdi Kabupaten Prabumulih Provinsi
identifikasi semantic dari hubungan objek dan Sumatera Selatan.
kelas tersebut. Keunggulan metode ini adalah 2) Data Sekunder, yaitu pengumpulan data
dalam penotasian yang mendukung semua dengan mempelajari masalah yang
konsep OO. Metode OOSE dari Jacobson lebih berhubungan dengan objek yang diteliti
memberi penekanan pada use case. OOSE serta buku yang dipelajari, yang terdiri
memiliki tiga tahapan yaitu membuat model dari:(1)Studi Pustaka, penulis menggunakan

124 Jurnal Ilmiah MATRIK Vol.19 No.2, Agustus 2017:121 -130


pengetahuan yang didapat dari buku ± menjadi beberapa framework aktivitas, yang
buku, literature di perpustakaan, jurnal disebut dengan task regions. Kebanyakan
ilmiahdan internet yang erat kaitanya dengan aktivitas-aktivitas tersebut dibagi antara 3
penelitian yang dilakukan; (2) Dokumentasi, sampai 6 aktivitas. Berikut adalah aktivitas-
penulis mengambil data-data yang aktivitas yang dilakukan dalam spiral model.
diperlukan pada Lembaga Penelitian dan
Pengabdian Masyarakat Universitas Bina
Darma.

2.8 Metode Penelitian

Metode yang digunakan oleh penulis


Gambar 1. Model Spiral
adalah metode deskriptif. Metode deskriptif
adalah suatu metode dalam meneliti status
2.9.1 Customer communication
sekelompok manusia, suatu objek, suatu set
Pada tahapan ini aktivitas yang terjadi
kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu
adalah komunikasi yang dilakukan pengembang
kelas, peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari
yaitu peneliti sendiri tentang kegunaan, bentuk
penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat
dan lokasi dari aset daerah Kabupaten
deskripsi, gambaran, atau lukisan secara
Prabumulih. Selain itu, pada tahapan ini peneliti
sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-
juga menanyakaan kebutuhan yang diinginkan
fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena
user terhadap sistem.
yang diselidiki (Nazir, 2003).

2.9.2 Planning
2.9 Metode Pengembangan Sistem
Perencanaan merupakan tahapan yang
dibutuhkan untuk menentukan sumberdaya,
Metode pengembangan sistem yang
perkiraan waktu pengerjaan, dan informasi
digunakan adalah Spiral Model merupakan
lainnya yang dibutuhkan untuk pengembangan
penggabungan ide pengembangan berulang
software. Pada penelitian ini, perencanaan
(prototyping) dengan, aspek sistematis terkendali
penjadwalan sistem yang dibangun dapat dilihat
model air terjun (waterfall). Model spiral juga
seperti pada lampiran jadwal penelitian.
secara eksplisit meliputi manajemen resiko
Estimasi jumlah pengembangan menjadi
dalam pengembangan perangkat lunak.
kebijakan pihak pengelola aset. Evaluasi
Mengidentifikasi risiko utama, baik teknis
dilakukan untuk mengantisipasi resiko yang
maupun manajerial, dan menentukan bagaimana
mungkin terjadi yaitu dengan terus
untuk mengurangi risiko membantu menjaga
mengembangkan sistem terutama dalam
proses pengembangan perangkat lunak di bawah
kontrol (Pressman, 2011). Spiral model dibagi

GIS Aset Pemerintah di Provinsi Sumatera Selatan (Irwansyah dan Akhmad Khudri) 125
kemudahan dalam pemanfaatan dan penggunaan Pada gambar 2 dapat dilihat admin
website. melakukan proses pembuatan peta setelah peta
dibuat maka case selanjutnya adalah
2.9.3 Pemodelan mengupload peta perkebuanan kedala website
Pada tahap ini, menghasilkan suatu model untuk di informasikan ke pengelola aset, untuk
yang memungkinkan pengembang dan membuka halaman pihak pengelola harus
pelanggan memahami lebih lanjut mengenai melakukan login terlebih dahulu. Pada use case
kebutuhan software dan perancangan± diatas dapat dilihat bahwa case yang harus
perancangan untuk memenuhi kebutuhan dilakukan oleh admin dalam membangun webgis
tersebut. Pemodelan akan dideskripisikan yaitu: (1) Menentukan titik kordinat wilayah
melalui diagram-diagram Unified Modeling yaitu proses penandaan point area kerja dari
Language (UML) yang merupakan bahasa map. Pada tahapan ini menggunakan tools
pemodelan berorientasi objek. Berikut ini georeferencing untuk menentukan kordinat
merupakan model-model yang digunakan: wilayah; (2) Input data spasial peta yaitu proses
1) Use CaseDiagram menentukan point atau titik dari lokasi aset
Diagram Use case digunakan untuk daerah yang dimiliki oleh Dinas Pendapatan
memperlihatkan hubungan-hubungan yang Pengelolan Aset dan Keuangan Daerah
terjadi antara actor dengan case-case. Terdapat 2 (DPPKAD) Prabumulih; (3) menginput database
aktor yang menggunakan sistem yaitu admin dan peta yaitu proses pendataan dan penginputan
mengelola aser. Setiap user memiliki case yang data aset tanah dan bangunan DPPKAD kedalam
berbeda sesuai dengan kapasitasnya terhadap data database; (4) upload peta ke arcgis online
sistem. yaitu penguplotan data spacial kedalam acrgis
online. Setelah data teruplod peta yang arcgis
online tersebut di subscript kedalam layout
menentukan titik kordinat website.
wilayah
admin Pegawai pengelola aset dapat melihat aset-
aset yang ada untuk membuka laman pegawai
input data spasial peta harus melakukan login terlebih dahulu.
<<extend>>
<<extend>>
2) Perancangan Database
mengisi data aset
uplod peta ke arcgis online
Dalam pembuatan sistem ini dibutuhkan
<<include>> login database, dimana database tersebut digunakan
<<include>>
unutk menyimpan data point kordinat dan data
share map gis ke website webgis aset daerah
pegawai berkaitan, sebagai berikut :
pengelola aset
a. Tabel User: Tabel User meruapakan tabel
yang digunakan untuk menampung data user
Gambar 2.Use Case Diagram
dalam sistem ini yaitu data admin dan

126 Jurnal Ilmiah MATRIK Vol.19 No.2, Agustus 2017:121 -130


pimpinan. File-file dari tabel ini sebagai website. Adapaun rancangan dari website GIS ini
berikut : adalah sebagai berikut:
Tabel 1. Tabel User a. Rancangan Halaman Login, halaman login
Field Type Size Keterangan
Id_user Int 3 Id user merupakan halaman yang digunakan admin
username Varchar 50 Username
Password
atau pun pegawai pengelola aset untuk
password Varchar 50
akses Enum µadmin¶ ¶pengelola Pengguna membuka halaman. Pada halaman ini user
aset¶
harus menginputkan username dan password.

b. Tabel Tanah: Tabel tanah merupakan tabel Rancangan dari halaman ini seperti pada

yang digunakan untuk menyiman data berupa gambar 3. berikut ini:

aset tanah kedalam sistem


Tabel 2. Aset Tanah
Field Type Size Keterangan
Kd_aset_t varchar 7 Kd Aset Tanah
Nama_aset varchar 50 Nama Aset
Alamat varchar 50 Alamat
Kecamatan varchar 25 Kecamatan
Luas varchar 6 Luas
Keterangan varchar 100 Keterangan
pengelola varchar 35 pengelola
Jarak_pusat_kota varchar 7 Jarak
Gambar 3.Rancangan Halaman Login User

c. Tabel Tanah dan Bangunan, Tabel tanah b. Rancangan Halaman Utama WebGIS,
dan bangunan merupakan tabel yang halaman utama merupakan halaman saat
digunakan untuk menyiman data berupa aset aplikasi pertama dibuka, pada halaman ini
tanah dan bangunan kedalam sistem. terdapat menu dan sub menu aplikasi sistem
Tabel 3. Aset Tanah dan Bangunan seperti menu home, profil, visi misi, aset
Field Type Size Keterangan tanah, aset tanah dan bangunan. Rancangan
Kd_aset_tb varchar 7 Kd Aset Tanah
bangunan dari halaman ini seperti pada gambar 4
Nama_aset varchar 50 Nama Aset
Alamat varchar 50 Alamat berikut ini:
Kecamatan varchar 25 Kecamatan
Luas varchar 6 Luas
Keterangan varchar 100 Keterangan
pengelola varchar 35 pengelola
Jarak_pusat_kota varchar 7 Jarak

3) Desain Interface
Desain interface adalah media perantara
antara sistem dengan user. Tujuan dari desain
interface adalah agar aplikasi yang dihasilkan
terlihat menarik dan dapat dimengerti pengguna Gambar 4. Rancangan Halaman Utama
dari sistem ini. Berikut desain-desain interface WebGIS

yang dibangun oleh penulis. Pada perancangan


c. Rancangan Halaman Daftar Aset,
ini menampilkan hasil pengolahan data didalam
Rancangan halaman Daftar Aset merupakan

GIS Aset Pemerintah di Provinsi Sumatera Selatan (Irwansyah dan Akhmad Khudri) 127
halaman yang menampilkan daftar aset
DPPKAD. Pada halaman ini pegawai dapat
melihat tabel dari aset tanah maupun tanah
dan bangunan. Rancangan halaman daftar
aset seperti pada gambar 5 berikut ini :

Gambar 7. Rancangan Halaman Aset Tanah


dan Bangunan

Gambar 5. Rancangan Daftar Aset

d. Rancangan Halaman Point Kordinat 3. HASIL DAN PEMBAHASAN


tanah, halaman berikut menampilkan
kordinat tanah yang dimiliki pemerintah 3.1 Halaman Utama Webgis
Prabumulih. Unutk mengakses halaman ini
dengan cara mengklik menu peta tanah. Setelah berhasil login maka akan
Rancangan dari halaman ini digambarkan membuka halaman utama pada halaman ini
seperti pada gambar 6 berikut ini : terdapat menu-menu seperti home, profil, visi
dan misi, daftar aset, peta aset tanah dan peta
aset bangunan serta menu user. Halaman ini
digambarkan seperti pada gambar 8 berikut:

Gambar 6. Rancangan Halaman Aset Tanah

e. Rancangan Halaman Kordinat Tanah,


halaman berikut menampilkan kordinat tanah
dan bangunan yang dimiliki pemerintah Gambar 8.Halaman Utama WebGIS

Prabumulih. Untuk mengakses halaman ini


dengan cara mengklik menu peta tanah dan 3.2 Halaman Profil
bangunan. Rancangan dari halaman ini
digambarkan seperti pada gambar 7 berikut Halaman profil merupakan halaman yang

ini: menampilkan profil Dinas Pendapatan


Pengelolan Keuangan dan Aset Daerah Kota

128 Jurnal Ilmiah MATRIK Vol.19 No.2, Agustus 2017:121 -130


Prabumulih (DPPKAD). Halaman profil
DPPKAD seperti pada gambar 9 berikut ini.

Gambar 11. Halaman Daftar Aset


Gambar 9.Halaman Profil

3.5 Halaman WebGIS Aset Tanah


3.3 Halaman Visi Misi

Halaman menu lokasi Aset tanah


Halaman ini merupakan halaman yang
merupakan halaman yang berfungsi untuk
menampilkan visi misi dari dinas Pendapatan
menampilkan seluruh lokasi sekaligus tempat
Pengelolan Keuangan dan Aset Daerah Kota
aset tanah. Halaman ini ditampilkan jika user
Prabumulih(DPPKAD). Halaman visi misi
menekan/memilih lokasi pada halaman utama
DPPKAD seperti pada gambar 10 berikut ini :
Aset Pemerintah.

Gambar 10. Halaman Visi Misi

Gambar 12. WebGIS Tanah


3.4 Halaman Daftar Aset

3.6 Halaman Webgis Aset Tanah dan


Halaman ini merupakan halaman yang
Bangunan
menampilkan daftar asset dari dinas Pendapatan
Pengelolan Keuangan dan Aset Daerah Kota
Halaman ini menggambarkan informasi
Prabumulih (DPPKAD). Halaman daftar asset
mengenai informasi tanah dan bagunan jika kita
DPPKAD pada gambar 11 sebagai berikut.
mengklik point maka akan menampilkan

GIS Aset Pemerintah di Provinsi Sumatera Selatan (Irwansyah dan Akhmad Khudri) 129
informasi detail mengenai informasi detail tanah Daerah & Penanaman Modal Kabupaten
Banyuasi. Pemkab Banyuasin. Banyuasin.
dan bangunan yang ada diwilayah tersebut.
Halaman ini digambarkan seperti pada gambar Jaya, I. N. S. 2002. Aplikasi Sistem Informasi
Geografis untuk Kehutanan. Laboratorium
13 berikut.
Inventarisasi Sumberdaya Hutan, Fakultas
Kehutanan IPB. Bogor.

Munawar. 2005. Pemodelan Visual. Graha


Ilmu. Jakarta.

Nazir, Moch. 2003. Metode Penelitian. Salemba


Empat. Jakarta.

Nugroho, Bunafit. 2011. Membuat Sistem


Informasi Penjualan Berbasis Web
dengan PHP dan MySQL. Gava
Media.Yogyakarta.

Nurachman, Amid. 2015.Aplikasi Sistem


Gambar 13. Webgis Aset Tanah dan Informasi Geografis Untuk Pemetaan
Bangunan Lokasi Metal Seat Gate Valve Pada
PDAM Tirta Dharma kota Pangkal
Pinang Berbasis Android. Tugas Akhir,
STMIK Atma Luhur. Pangkal Pinang.
4. SIMPULAN
Prahasta, Eddy. 2002. Sistem Informasi
Geografis: Tutorial ArcView. CV
Berdasarkan dari penelitian yang telah Informatika. Bandung.
dilakukan dalam membangun GIS Aset Pressman, Roger S. 2011. Software Engineering:
Pemerintah Daerah Kabupaten Prabumulih $ 3UDFWLWLRQHU¶V $SSURDFK. McGraw-Hill
Book Company. Amerika Serikat.
dapat diambil kesimpulan bahwa: (1) Penelitian
ini menghasilkan sebuah Sistem informasi
geografis Pemetaan Aset Pemerintah Kabupaten
Prabumulih berbasis WEB; (2) Aplikasi ini
dibangun dengan menggunakan bahasa
pemrograman Php untuk membangun perangkat
lunak pada perangkat berbasis web.Perangkat
lunak ini dapat diakses dengan menggunakan
koneksi internet atau secara Online.

DAFTAR RUJUKAN
BAPPEDA& PM Kabupaten Banyuasin. 2012.
Peta Administrasi," ed. Pangkalan Balai:
Badan Perencanaan Pembangunan

130 Jurnal Ilmiah MATRIK Vol.19 No.2, Agustus 2017:121 -130

Anda mungkin juga menyukai